You are on page 1of 4

Praktikum kadar air

Tujuan praktikum
Untuk mengetahui pengaruh jumlah kadar air dalam benih terhadap tingkat storabilitas atau
daya simpan benih
Metode
Alat
1. Cawan kecil
2. Cawan penggerus
3. Timbangan analitik
4. Oven
Bahan
1. Benih kacang tanah varietas tala 1
Cara kerja
1. Menimbang cawan dan tutupnya secara terpisah menggunakan timbangan analitik
2. Menimbang benih kacang tanah varietas tala 1 sebanyak 5 gram dengan timbangan
analitik
3. Menggerus benih kacang tanah yang sudah ditimbang menggunakan cawan penggerus
sampai benih menjadi halus
4. Memasukan benih yang sudah halus ke dalam cawan yang sebelumnya sudah
ditimbang
5. Menimbang kembali cawan yang sudah terisi benih kacang tanah
6. Memasukan cawan ke dalam oven bersuhu 105°C selama 1 jam
7. Mengukur berat benih setelah di keringkan
Hasil pengamatan
Berat benih : 5 gr
Berat cawan (W1): 11,70 gr
Berat tutup cawan : 7,61 gr
Berat benih + cawan sebelum dioven (W2): 16,70 gr
Berat Benih setelah dioven (W3): 4,61 gr+11,70 gr = 16,31 gr
KA=W2-W3/W2-W1 X 100%
=16,70-16,31 /16,70-11,70 X 100%
=0,39/5 X 100%
=0,078 X 100 %
=7,8 %
Pembahasan
Kadar air benih merupakan salah satu komponen yang harus diketahui baik
untuk tujuan pengolahan maupun penyimpanan benih. Telah diketahui bahwa kadar air
memiliki dampak besar terhadap benih selama penyimpanan. Menyimpan benih ortodok
pada kadar air tinggi berisiko mempercepat mundurnya benih selama dalam
penyimpanan. Kadar air biji atau benih berfungsi untuk menentukan saat panen yang
tepat dan saat penyimpanan benih. Pemanenan harus dilakukan pada tingkat kadar air
tertentu pada masing-masing spesies atau varietas.

Kadar air adalah hilangnya berat ketika benih dikeringkan sesuai dengan teknik atau
metode tertentu. Metode pengukuran kadar air yang diterapkan dirancang untuk mengurangi
oksidasi, dekomposisi atau hilangnya zat yang mudah menguap bersamaan dengan
pengurangan kelembaban sebanyak mungkin. Metode pengeringan oven merupakan
metode yang digunakan sebagai metode standar (ISTA 2006).

Kadar air benih merupakan salah satu factor penting yang mempengaruhi daya simpan benih.
jika kadar air benih terlalu tinggi dapat memacu respirasi dan berbagai cendawan dapat tumbuh
(Sutopo, 1998). Penetapan kadar air adalah banyaknya kandungan air dalam benih yang diukur
berdasarkan hilangnya kandungan air tersebut dan dinyatakan dalam % terhadap berat asal
contoh benih. Kadar air yang aman untuk mencegah kontaminasi jamur pada kacang tanah
adalah ≤10% (ICIAR 1987 dalam Kasno 2004). Tujuan penetapan kadar air diantaranya untuk
mengetahui kadar air benih sebelum disimpan dan untuk menetapkan kadar air yang tepat
selama penyimpanan dalam rangka mempertahankan viabilitas benih tersebut.

Pada praktikum kali ini, kadar air yang diperoleh adalah 7,8 %. Artinya benih kacang tanag
varietas Tala 1 tersebut memiliki kadar air yag aman untuk mencegah kontaminasi jamur pada
kacang tanah.

Dafpus
Amor, K. 2013. Pengujian Kadar Air Benih. Diakses pada tanggal 7 oktober 2019 melalui
https://www.academia.edu/5502476/Pengujian_Kadar_Air_Benih
Hartono, S. 2018. Pengujian Kadar Air Benih. Diakses pada tanggal 7 oktober 2019 melaui
https://docplayer.info/73053374-Pengujian-kadar-air-benih.html

Praktikum viabilitas dan vigor benih

Tujuan
Untuk mengetahui viabilitas dan vigor pada benih kacang tanah dengan metode UKDp
Metode
Pada praktikum kali ini, metode yang digunakan adalah metode UKDp atau uji kertas digulung
plastik.
Alat
1. Kertas merang yang sudah dilembabkan
2. Plastik seukuran kertas merang
3. Tali rafia
4. Label
5. Germinator
Bahan
1. 40 butir kacang tanah varietas Tala 1
Cara kerja
1. Menaruh 3 lembar kertas merang ke atas plastik bening
2. Menyusun benih kacang tanah varietas Tala 1 keatas kertas merang tadi
3. Menutup benih kacang tanah yang sudah disusun dengan 2 lembar kertas merang
4. Menggulung kertas merang
5. Mengikat kedua ujung dari kertas merang dengan tali raffia
6. Menaruh benih ke dalam germinator
Hasil pengamatan
Pengamatan tanggal 2 oktober 2019
Benih yang tumbuh normal : 21
Benih yang mati : 19
Daya kecambah : kecambah normal / total benih X 100 %
=21/40 X 100 %
=0,525 X 100 %
=52,5 %
Indeks vigor : dikarenakan praktikum kali ini hanya berlangsung 1 kali pengamatan, maka hasil
indeks vigor sama dengan hasil daya berkecambah
Pembahasan

Viabilitas benih adalah daya hidup benih yang ditunjukan melalui gejala metabolisme dan atau
gejala pertumbuhan serta daya kecambah yang merupakan tolak ukur viabilitas benih.
Viabilitas atau tingkat perkecambahan suatu benih dipengaruhi oleh factor internal dan
eksternal. Factor internal perkecambahan atau pertumbuhan benih berupa tingkat kemasakan
benih, ukuran benih, dormansi, dan zat penghambat. Sedangkan factor eksternal yang
mempengaruhi meliputi keadaan lingkungan yang mendukung seperti pH, air, temperatur,
oksigen, cahaya, dan medium.
Pengujian vigor benih sangat diperlukan dalam informasi mutu benih. Vigor adalah kemampuan benih
untuk tumbuh normal pada keadaan lingkungan sub-optimum (Sutopo, 2004). Parameter vigor benih
(Vg) yaitu Vigor Daya Simpan (VDS) dan Vigor Kekuatan Tumbuh (VKT). VDS yaitu parameter viabilitas
lot benih yang menunjukkan vigor benih pada kurun waktu periode II atau periode simpan sedangkan
VKT merupakan parameter vigor lot benih yang menunjukkan kemampuan benih tumbuh normal pada
kondisi lapang yang sub-optimum (Sadjad, 1994). Pengujian vigor benih sangat diperlukan dalam
informasi mutu benih. Vigor adalah kemampuan benih untuk tumbuh normal pada keadaan
lingkungan sub-optimum (Sutopo, 2004). Parameter vigor benih (Vg) yaitu Vigor Daya Simpan (VDS)
dan Vigor Kekuatan Tumbuh (VKT). VDS yaitu parameter viabilitas lot benih yang menunjukkan vigor
benih pada kurun waktu periode II atau periode simpan sedangkan VKT merupakan parameter vigor
lot benih yang menunjukkan kemampuan benih tumbuh normal pada kondisi lapang yang sub-
optimum (Sadjad, 1994).
Pada praktikum vigor dan viabilitas benih kali ini didapatkan hasil pada viabilitas nya yaitu
dari 40 benih berhasil berkecambah dengan normal sebanyak 21, benih yang tidak
berkecambah sebanyak 19 benih. Sehingga uji viabilitas ini memiliki daya berkecambah
persentase sebesar 52,5%. Sedangkan pada uji Vigor di dapatkan nilai yang sama dengan uji
viabilitas benih di karenakan pada uji Vigor ini hanya dilakukan 1 kali pengamatan.

Dafpus
Suwarno. dkk. 2015. Pengujian Vigor Daya Simpan dengan Metode Pengusangan Cepat Fisik
dan Vigor Kekuatan Tumbuh pada Benih Padi. Vol. 3. 366-376.
Pandu, A. dkk. 2014. Pengujian Viabilitas Benih. Purwakerto: Fakultas Pertanian Universitas
Jenderal Soedirman.

You might also like