You are on page 1of 32

PSC FISCAL TERM

"The economic rent in the petroleum industry is the difference between the value of
production and the costs to extract it. These costs consist of normal exploration,
development and operating cost as well as an appropriate share of profit for the
petroleum industry. Rent is the surplus. Economic rent is synonymous with excess profits.
Governments attempt to capture as much economic rent as possible through various
levies, taxes, royalties and bonuses"
CLASSIFICATION OF PETROLEUM FISCAL
SYSTEM

Source: Petroleum E&P contractual arrangement (Johnston, 1994:25)


FISCAL TERM MECHANISM
Concession PSC Contract Service

Konsesi Servis PSC


Transfer kepemilikan hasil Ketika sumur diproduksi dan Tidak ada Transfer terjadi di titik ekspor
produksi terjadi di wellhead
Reserves booking Setelah pembayaran royalty, Tidak ada hak Perusahaan membukukan
perusahaan dapat langsung cadangan untuk bagian cost
melakukan pembukuan recovery dan bagian
cadangan keuntungan kontraktor

Lubiantara, Benny (2012): “Ekonomi Migas, Tinjauan Aspek Komersial Kontrak Migas”. Jakarta: Grasindo
PSC FISCAL TERM
7
Gross Revenue
(production x price)

First Tranche Petroleum Recoverable Cost (RC)


(20% GR)
Inv. Credit Cost Rec.
(20% cap) (NC+UR+OC+D)

Equity to be Split
(GR-FTP-RC)

Government Share Contractor Share


(1-SH/(1-t)) x ETS (SH/(1-t)) x ETS

DMO
(25%*CS*prod)*(1-DMO fee)*price

Cont. Tax Taxable income


TI*tax (IC+CS-DMO)

Government Take Net Contractor Share (TI-CT)


(Rev-CT)

Contractor Take
(NCS+RC)
PSC FISCAL TERM
• First Tranche Petroleum
• Investment Credit
• Cost Recovery
• Sharing Split
• Domestic Market Obligation
• Taxable Income
First Tranche Petroleum
• Migas yang disisihkan pertama kali sebelum
dikurangi biaya operasi
• FTP dibagikan sesuai dengan split Indonesian
Share dan Contractor Share
• FTP merupakan pembatasan maksimum cost
recovery
1st PSC Gen 3rd PSC Gen 4th Incentive 2002-2003 2004-now
(1965-1975) (Since 1988) Package
(Dec 1993)
FTP None 20% (share) 15% (share) 10% (Gov 20% (share)
only)
Skenario Bagian FTP Pemerintah
FTP 15% vs Royalty 10%
Case 1: Cost Recovery 50% Gross revenue

FTP 15% (shareable) memberikan Gov’t take lebih besar


dibanding FTP 10%
FTP 15% vs Royalty 10%
Case 1: Cost Recovery 100% Gross revenue

FTP 10% memberikan Gov’t take lebih besar dibanding FTP


15% (shareable)
Investment Credit
• “Contractor may recover an investment credit
amounting to 17% of the capital investment costs
directly required for developing Crude Oil production
facilities of each new field out of deduction from gross
production before recovering Operating Costs...”
• Insentif pemerintah kepada kontraktor atas nilai
investasi yang berhubungan langsung dengan
pembangunan fasilitas produksi
• Investment credit diambil terlebih dahulu sebelum cost
recovery
• Investment credit dikenakan pajak
Contoh Investment Credit
Case 1: Cost Recovery 50% Gross revenue

IC menambah bagian kontraktor


Contoh Investment Credit (2)
Case 2: Cost Recovery 85% Gross revenue

IC mengurangi bagian kontraktor


Cost Recovery
• Cost recovery adalah biaya operasi yang ditagihkan
• Cost recovery dibayarkan dari sebagian produksi yang
dihasilkan (CR = GR – FTP – IC)
• Cost recovery merupakan bagian dari perolehan kontraktor
dan tidak dikenai pajak
• Recoverable cost adalah biaya yang dibayarkan (GR-FTP-IC)
• Unrecoverable cost (UC) adalah cost recovery yang belum
dibayarkan pada periode berjalan, dan akan di carry over ke
tahun berikutnya. UC terjadi jika GR – FTP – IC < CR
• Komponen cost recovery terdiri:
– Current year non-capital cost
– Current year depreciation of capital cost
– Current year operating cost
– Prior year’s unrecovered cost
Cost Recovery vs. Produksi
• Biaya eksplorasi dan produksi migas per barel
akan meningkat seiring dengan:
– Penemuan di daerah yang sudah lama dikembangkan
– Biaya produksi meningkat dengan berkurangnya
produksi migas, cth: peningkatan produksi air di
lapangan-lapangan yang sudah lama produksi
– Biaya eksplorasi tinggi karena dilakukan di daerah-
daerah terpencil serta laut dalam
– Biaya EOR (Enhanced Oil Recovery) tinggi
– Biaya sunk cost di tahun awal produksi
Sharing Split
• Bagian produksi yang tersisa setelah pembayaran CR dan
FTP/royalty, atau sering disebut ETS, yang akan dibagi
antara pemerintah & kontraktor. Bentuk pembagian profit
share:
– fixed
– sliding scale / skala meningkat sesuai tingkat produksi (China),
kumulatif produksi dan keuntungan (Malaysia, Revenue/Cost).
Contoh:
• R/C <1  40:60
• 1<R/C<2  50:50
• 2<R/C<3  60:40
• R/C > 3  70:30

• Sharing Splits include tax component


• Sharing Split is applicable to FTP, Equity to be Split, and
Domestic Market Obligation (DMO)
• Contractor Split (before tax) = (ATS) / (1-tax)
Tugas - 1
• Buat simulasi pendapatan pemerintah dan
kontraktor menggunakan PSC standar dan
PSC gross atas perubahan profitability (harga,
produksi, biaya)
DMO
• Kewajiban kontraktor untuk mengalokasikan sejumlah volume
bagian produksinya untuk keperluan pasokan domestik
• Untuk lima tahun pertama (lebih tepatnya 60 bulan pertama) pada
saat produksi di mulai, volume untuk DMO dihargai dengan “harga
pasar”, yang dikenal dengan istilah “DMO holiday” atau bebas DMO
• Setelah periode DMO holiday ini, harga minyak DMO akan di diskon
sesuai dengan yang tertera pada kontrak, 10%, 15% atau 25%
dari harga pasar minyak mentah tersebut
• Jika ada unrecoverable cost, maka DMO holiday berlaku (harga
minyak DMO dijual ke pemerintah dengan harga pasar)
• Formula perhitungan DMO:
– DMO full price (dari kontraktor): 25% x split kontraktor x produksi x
harga minyak
– DMO fee (dari pemerintah): 25% x split kontraktor x produksi x (DMO
fee x harga minyak)
– DMO Net: DMO full price – DMO Fee
– Atau menggunakan:
(25%*split kontraktor * lifting)*(1-DMO fee)* harga minyak
DMO

Tunda
DMO
holiday
Tax
Kewajiban pajak penghasilan kontraktor yang harus dibayar

Perubahan Pajak dan Bagian Bagi Hasil

*) UU No.36/2008
Tax
Kewajiban pajak yang harus dibayar kontraktor, terdiri
atas:
1. Pajak penghasilan
– Kewajiban pajak penghasilan kontraktor yang harus
dibayar.
– Sebelum thn 1985, pajak penghasilan 45%, kemudian
turun menjadi 25% di thn 2010 berdasarkan UU
No.36/2008
2. Pajak Bunga Deviden dan Royalti (PBDR)
– PBDR sebesar 20%
Contoh
• Bagi hasil Pemerintah dan Kontraktor 85:15
• FTP 20% dibagi antara Pemerintah dan
Kontraktor
• Pajak 44%
• Volume produksi 1,000 Mbbl
• Rata-rata harga minyak 100$/bbl
• Biaya operasi 25,000 M$
• DMO fee 25% harga minyak
Elemen komersial dalam struktur
kontrak migas
• Luas area • Cost recovery limit
• Durasi kontrak • Profit share
• Relinquishment • Corporate income tax
• Rencana kerja • Pajak lainnya
• Bonus • DMO
• Royalti • Ring fencing
Tugas - 1
Buat perhitungan keekonomian (% Government take terhadap revenue) atas rencana
pemboran 2 sumur produksi di akhir tahun 2016. Perkiraan produksi baru akan terjadi di
awal tahun 2017.
Production Forecast 2 wells
Year 2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023
Production rate (bopd) 530 324 194 116 70 42 24

Asumsi:
• Biaya pemboran masing-masing sumur produksi adalah 3 MM$, dimana 73% nya
adalah biaya non-capital.
• Biaya tie-in dan hi-line dari masing-masing sumur ke block station adalah 300 M$
(seluruhnya biaya kapital)
• After tax split 85% : 15%, Pajak 40%,
• FTP 20% dibagi antara pemerintah dan kontraktor
• Operating expenditure (Opex) 25 $/bbl
• Harga minyak 50 $/bbl
• DMO fee = 25% harga minyak
• Depresiasi yang digunakan adalah Declining Balance dengan masa depresiasi selama 5
tahun
Jawaban dikirim via email ke: dwi_atty@yahoo.com sebelum 29 Maret 2016
BACK UP
• Capital: Investasi yang berbentuk fisik yang didepresiasi karena pengurangan
nilainya (cth: mobil, pipa, jalan, pompa, gedung)
• Non capital: Investasi yang tidak berbentuk fisik lagi pada waktu produksi
(servis, jasa, consumable goods). Cth: seismic, tes formasi, sewa rig
• Depresiasi: Penurunan nilai fisik properti / aset seiring waktu dan
penggunaannya. Jenis depresiasi:
– Linear
– Decline Balance (DB) {(100%*umur ekonomis)*2} x nilai perolehan
– Double Decline Balance (DDB)
– Kombinasi
• Cashflow contractor = Contractor take – Expenditure
• Expenditure = Capital + Non capital + Operating Cost
• % Government Take terhadap Revenue = Government take / Gross revenue

You might also like