You are on page 1of 4
PROSIDING 2011 a ANALISIS KOMPOSISI BATUBARA MUTURENDAH TERHADAP. PEMBENTUKAN SLAGGING DAN FOULING PADA BOILER: Novriany Amaliyah & Muhammad Fachry Jorsian Manin Fakultar Telail: Universitas Haranuddia ‘I Periatis Kemerdekzan Km 10 Tamalanrea -Makassar, 90245 ‘Telp Fax: (0411) 588 400(0411) 588 400 e-mail: aovri_amaliah@yatoo.com Absirak Epekusfias penggunaan bahan bakar fost! untuk pembargktt tonaga bergantung cert emamouan peralatan penbargkit uap untuk mengakomodasi sisa pembakaran tat akiff yong wmumnya disenut ash (aby) Kuantitas dan karaKeristt dari ash tidak dapat ‘elpizaltan dari sahan bakar yong merupakan perhatian wtama deri desain den eporcsi deri peralatan pembanghitlistrk. PT. Seen Tonaca saat ini telah menggunakan Batubara mute ‘unggt dan campuran batubara mutu tng! can rend, namn karena cadangan bats bara hula tinggi semakin berkurang maka perlu dilakukan pengkajian tentang karakterisit Jhualita: batubara campuran sebagai bakan bakar pembanghit tenaga dan bagaimana efek deri ach (abu) yang cidailkan terhadep potorsi timbubga slagging & fouling dari ponbataran batibara campuran tesebut. Metode yang dilakukan adalah Menganalisa erakertstk batubara campuran melalut analtsts protsimast (kadar air, zat terbang & Radar abu), penguiian nilai kalor, Retergerusen (FIGD, ttt leleh abu, dan analisis ultima (C HS,N Cl dan O), serta analisis komposisi ash batubara (SiO, Al: ABO, KO, NaO, TO, MiO, & LOD, pongyitan ini monggunakan poralatan Gat Chromatography: Mass Spectrophotometer (GCMS), kemudian mangHlasifikasikan jenis ach untuk menentukan iieks slageing dan foulmg, temuctan menganaitsa perfarma botler dengan menggurakan Btu-Method. Dari analiss kualitas batu bara, setelah dilokukan coal Blending (pencampuran) maka kualitas batu bara campuran menjadi sub Bituminous dengan resid ealicis proksimasi » nilai kalor (11,160 Bowlb), Ranchorgan zat torbang (446120, erbon padat (31.16%), Radar air (19.23%), Ranehungan ash (5.0%) seria hesil analisis ultimasi.: Sulfur (0.796), Karbon (49.38%), Nitrogen (1.40%), Hidrogen (3.12%) don Otsigen (19.17%). Dari analisis komposis ash dan Ash Fusion Temperature (AFT), terlhat bala batu bara Tonasa diklasifikesiken sebagai ash lignit dengan poterci slagging yang sodang 2” 6) ean potonst fouling yang rendah - sedang (R, = 0.25). Berdazarkan perhitingan performa furnace, fraksi absorisi sesuiah dilatukan pembersihan (Gootblowing) mengalamt peningkatan dart 46,4 % menjadh 49.1 96. Hal mt menuapukicn balwa potensi munculnva slazging terbukti terjadi pada daerah furnace. Berdacarkon perkitingen efsionsi dengan Btu method, absorbsi panas pada tiap tomponen mengalami ‘konaiken setclah dilakukan cootblowing, cohingga gficiensinya maryjadi somakin moringkat cari 80.68 9% menjadi 83.45 %. Kata Kunci: Batubara, Mizu rendah, Boiler PENDAHULUAN LatarBelakang Efektifitas penggunasn bahan baker fosil untuk pembanglit tenaga berganting dari kemampuan peralaten pembangkit vap untuk mengakomodasi sisa pembskaran tak aktif yang umumnya disebut ash (abu). Kuantitas dan karakteristk dari ash udake dapat dipisalkan dari behan baka: yanz merupakan perhatian viama dari desain dan operas dari peralatan pembanghit Hike Pada uewanya bahaa batar Lomersial mengandung sejumiah ar/t yang menjadi pertimbangan dilam desain ddan operasi yang spesifik 4s/ akan menvruakan nilai kaler bahan takar dan membuat fuel storage menjadi ‘erat, maka diperlutan peralstan yang bear untuk mengumpulken, memiadahkan dan membuanz ach. (ae Tc | OR TMi Novriany Amaliyah & Muhammad fachry Peralaian tersebut mengindikasikan biaya yarg juga dibututkan dan secara langsung berkubuagan dengan ash dalam batubara Dalam boiler pembataran batu bara pulverized, umumaya ash batubara terbawa ke furnace oleh produk gas ‘nasil pembakaran (fue gaz). Partikel gas yang terbawa dalam aliran gus dapat menimbullan masalah eroai dan kkorosi pada pemmukzan yang dilalsi pauas Lonveksi. Nau, masalah vtame dari ach adalah endapanaya. Selanu proses pembakaraa, material mineral yang membentuk avi dilepaskan cart batubara pada temperatur 3000°F (1619°C) ash dapat dilepasisan dalam tentuk leburan stat dalom keadasa plastis. Alibatuya alan berpenzarch pada Ginding fumace dan permukaan panas lainzya, Walaupun dalam gorsi Kecil, namun dapat meajadi besar pengamlnja tediadap kerja boiler. Akumulesi dari endapan ash pada dinding fomace akan mempengaruhi pperpindahaa panas, menurunkan absorbsi panas, menuada pendiaginan flue ga: dan meninskatkan temperatar keeluar furnace. ‘Yurismono dik (1999) meneliti potensi slagging & fouling dari beberapa jenis batvbara di Indonesia dengen menggonalan LSDE Boiler simulator. Hasilaya menuijukian tahwa untak batubaa dengan tipe ash lignt, hanya nilai indeks siagging yang mendekati hasil dari simslator, sedangkan untuk batubara dengan tipe ach bituminous, indeks slagging maupua fouling mendekati hasil dari siaulator. Rumusan Maselah 1. Bagaimana komposisi Batubara Mutu rendah yang ada di Indonesia ‘Bagaimana pengaruh ach yang terkandung dalam batubsra terhadap potenst timbulaya slagging & jouling pata boiler. 3, Bagainuna pengaruh slagging & fouling techadap performa furnace Batasan Masalah 1. Penelitian ini dibetasi pada campuran batubara mututingsi dan rendah yang digunakan pada boiler. 2. Penelitian ini difolcuskan pada operasi yang beraubuagan dengan boiler pembakaran batubara pulverized. ‘Tujuan Penelidan Penelian iai bertujuan untuk 1. Mengetahui ivalitas batubara yang depat digumlcan pada boiler melalui analisis proksimasi yang terdiri atas kanduagan zat terbang (volatile matter), tarbon padat (jixed Carbon), kada: ais (moisture), kandvagan abu (Gok anaivsi) dan nila: kaler (calorific value) & analisisi ultimasi yang terdii atas: Solfar (S), Karbon (©) ‘Nitrogen (N), Hidrogen (H.) daa Oksigen (0. ‘Mengetahut pengaruh ash dart batubara campuran terhadap potensi timbulaya slagging & fouling paca boiler. 3, Menghituag Performa Boiler saat timbul slagging dan setelah slagging dibersihkan melalui proses soctblowing 4, Menghituag kesetimbangan kalor batubara campuran untuk digunaken pada boiler dengan sistem Brs- ‘Method ‘Manfaat Penelitian Peuelian in itrapkan dapat ‘Membecikan kontibusi yang berarti dalam peagetahuan tentang poteusi tecbentoknya slagging & fouling pata boiler, schingga selayjutrya dapat digunakan untuk pemulihan jenis batubara yang tepat pada pembanekit tenazs ‘Mendulang program pemerintah yang saat ini sedang menggalakskan penggunaan batubara untuk keperiuen ‘operasi PLTU Percepatan di beberapa daerah 3. Memanfaatkan sumber daya batubara yang cadangasaya masih banyak éi Indonesia. ERE Io (a TMi - 2 PROSIDING 2011 HASIL PENELITIAN FAI as a a | Hi METODE PENELITIAN a, Karakterisasi batubara campura diperoleh melelui analisis proksimasi (kadar ais, zat terbang & ‘kadar abu), pengujian nllai kalor, ketergerusan (HGD),titikleleh abu, dan analisis utimasi (C,H. S, N, Cl dan O), serta analisis komposist ach batubara (SiO., Al.O,, Fe.0., CaO, MgO, K,O, Na.0, TiO:, MnO. & LOD, pengujian ini menggunakan peralatan Gas Chromatography Mas Specirophotometer (GCMS), Bb, Metode penguiscen temperatur fisibilitas azit (AFT) untule memprediksi ask pada temperatar clevasi menggunatan prosedur ASTM standar D1857 “Fusibilty of Coal & Coke Ash” dimasa elemen yang muncul dalam ash diukur secara kuantitanif’ mengzunatan Kombinasi dari Speitrosiopi emisi & Phowmetri mala dan dinyetakaa dalam persen berat dari cksidasinya, ‘prosedumya adalah sebagai berikat + Sampel avi disiapian delam cetakan uatul: membentuk piramid segitiga (cone) 0,75 inci tingginya dengan 0,25 inci segitiga dasarnya. + Sepitiga ini dipanaskan pada fumace dengan mengoksidasi atmosfic pada temperatur 1.290 -1370F (699 = 743 °C) pada law yang dikonirol untuk menyediakan peningkatan temperatur 15° setiap + Lingkungen dar fomace diatur agar dayat berada pada kondisi oksidasi daa reduksi + Saat sampel dipanaskan, temperatur pada segitige berubah menjadi bentuktertentu seperti gambar 1 i Bawah ini 1 2 Fi 4 T T aT Fr Gambar 1. Bentuktertentu beri fs ash yang berubah seiring temperature ~ Initial Deformation Temperature ({T atav ID) temiperatar awal pembentulan dimane puncal cari piramid smulai trbeatuk atau menusjukkan tanda pembentukan ~ Saftennng Temperature (ST) : emperatur dimana sampél telah teybentuk menjadi membulat dimana tingei puncak sama dengan lebarnya (Hi = W). Softening Temperature biasanya meagarch pada Temperature Fusion ~ Eemnispherical Temperate (HT) : tempemntur dimana segitiga telah tecbentul menjadi gompalen hemispherical den tingginya sama dengan seteagah dari lebamya (H= % W). ~ Flu! Temperature (ET) : temperatur dimana segitiga asi telah mencair sampai rata dengan bats smaksimum 0,0625 inci. Klasifikaci Ach Karena Kasaktesiatik dati ash bituminous dan lignit bervariasi secara signifikan, langkah pertuma dalam mengtitung indikasi lagging & fouling adalah menentokan jenis ash. Ash diklasifikasikan sebagai bituminous jika Fe0,>Ca0+MgO a Sedangkan Ash diklasifikasikan sebagai lignitjika FeO, KO, Kiasifikasi potenti fouling menggueakan R, adalah R<02 = Rendsh O2

You might also like