You are on page 1of 8

Tugas Business Ethics

Nama : KELOMPOK 2
Program Study : MM-UGM/ Kelas Eks B 37D
Case : Archer Daniels Midland and the Friendly Competitors
Tanggal : 05 Oktober 2019
Dosen pengampu : Eddy Angkawibawa,Dr., M.H,M.M., M.Si, CMA
Anggota :
a. Aditya Sujarminto (18/436887/PEK/24411)
b. Maringan Banjar Nahor (18/437000/PEK/24524)
c. Nixi Tirayoh (18/437027/PEK/24551)
d. Rizky Akbar Wiradhika(18/437052/PEK/24576)
e. Silfia Syakila (18/437059/PEK/24583)

‫بسم ا هيروهان نيروهيم‬


Deskripsi Kasus
Company Overview
 The name of the company is Archer Daniels Midland
 It was founded in 1902 in Minneapolis, MN
 It was founded by Dwayne Andreas and George A. Archer
 An American global food-processing and commodities-trading corporation
 ADM entered the lysine industry
 They were not making any profit because the supply of lysine was much greater than
the demand
 The five companies agreed to participate in price-fixing
 They industry started to do well and the companies were beginning to make a profit
 They got caught by the FBI for price-fixing
 They were under investigation for three years
 Mark Whitacre (who was president of ADM's lysine division) was the whistle blower
 ADM was fined $100 million
Ethical Dilemma
Mark Whitacre was faced with an ethical dilemma:
(1) continue to comply with the illegal practices of ADM or (2) expose the company's
practices.

Courses of Action
Alternative 1: Do nothing
 Explanation: if he did nothing, he could have persuade
 Ethical Implications: he would lose his job
Alternative 2: Continue to comply with the illegal actions
 Explanation: Whitacre could continue with the price fixing scheme that was proposed
by the company
 Ethical Implications: He would suffer from legal actions for his consequences
Alternative 3: Expose the company's practices
 Explanation: Go to the FBI with information about the company's price fixing
 Ethical Implications: He would have been a free man

Relevant Concepts from


 Oligopoly
 Price fixing
 Highly concentrated market
 Manipulation of Supply

Case Summary
 Mark Whitacre felt like he was obligated to the company
 His best course of action was to comply with FBI in exposing the company
Pertanyaan dan Jawaban
1. According to the case, the ADM plant could produce “250 million tons of lysine a year—
enough to supply half of the annual worldwide demand,” so the average worldwide
demand for lysine was about 41.7 tons a month. Calculate how much the lysine
companies were making each month their price-fixing scheme was actually working (i.e.,
when lysine was selling for $1.20 per pound). Next, based on the price lysine sold for
when the price-fixing schemes broke down, estimate what you think the equilibrium
price of lysine was during the period of the case. Calculate how much the lysine
companies would have made each month if lysine had sold for the equilibrium price.
Now calculate the difference between what the companies made each month their price-
fixing scheme actually worked, and what they should have made each month if lysine
had sold for the equilibrium price, in order to get the “monopoly profit” the companies
made each month they successfully fixed prices. Finally, estimate the total number of
months that you think the price-fixing scheme was actually working. In light of your
estimate of the total number of months their price-fixing worked, what was the total
amount of “monopoly profit” the companies took from their customers? Explain fully the
ethics of extracting this monopoly profit from customers. Did the U.S. and European
government fines fully recover the total amount of monopoly profits the companies
made?
ASUMSI I
Summary
Jumlah produksi ADM 250.000.000 equal ½ permintaan pasar,
Permintaan pasar , 250.000.000/ ½ = 500.000.000
ASUMSI II
a. (Rata-rata permintaan Worldwide untuk Lysine x Harga Keseimbangan)
41,7 juta ton x $ (0,60 x 2000) = $ 50.040
Perusahaan Lysine akan menghasilkan $ 50.040 jika lysine dijual dengan harga
keseimbangan
Calculate the difference between what the companies made each month their price-
fixing scheme actually worked, and what they should have made each month if lysine
had sold for the equilibrium price, in order to get the “monopoly profit” the
companies made each month they successfully fixed prices
b. (Price Fixing scheme was actually working - Lysine had sold for the equilibrium
price)
NS: ($ 100080- $ 50040) = $ 50040 Perbedaan antara apa yang perusahaan buat setiap
bulan untuk penetapan harga yang sebenarnya berhasil adalah $ 50.040.
c. Estimate the total number of months that you think the price-fixing scheme was
actually working.
Pada tahun 1992, penetapan harga sebenarnya berfungsi adalah 4 bulan. Pada tahun 1993
adalah 6 bulan. Sepanjang tahun 1994 benar-benar berhasil dan pada 1995, 4 bulan
pertama penetapan harga benar-benar berhasil.
Did the U.S and European government fines fully recover the total amount of monopoly
profit the companies made?
(Total Didenda / Total jumlah laba monopoli) x 100
Answere : {($ 148.50 x 2000) / ($ 1.175.940)} x 100 = 25% Dari bagian sebelumnya
kami menemukan bahwa jumlah total keuntungan monopoli yang dibuat perusahaan
adalah $ 1.175.940.000.000 . Denda hanya dapat memulihkan 25% dari seluruh pasar

Pendapat kelompok :
Menurut kami, Mix Price ini, membuat tidak terbentuknya persaingan dan cukup
merugikan konsumen, karena konsumen tidak memiliki pilihan lain untuk membeli
produk yang sama dengan produsen yang berbeda, dimana harga jual cukup tinggi
sedangkan tidak ada produk pengganti lain yang menjadi alternative lain, disisi lain
skema ini dapat memberikan keuntungan penuh kepada perusahaan.
Denda yang diperoleh perusahaan sama sekali tidak merecover kerugian yang dialami
oleh konsumen, perusahaan tetap memiliki keuntungan yang cukup signifikan, hal
tersebut dapat kami simpulkan dari asumsi perhitungan kami atas ADM yang dikenakan
dendan 100.000.000 tetapi masih memiliki margin yang sudah dinikmati sebesar
98.000.000 terkait hukuman pidana ini, dikenakan atas orang bukan perusahaanya, jadi
menurut saya dampaknya tidak begitu relevan terhadap perusahaan. Selain iti dari bagian
sebelumnya kami menemukan bahwa jumlah total keuntungan monopoli yang dibuat
perusahaan adalah $ 1.175.940.000.000 . Denda hanya dapat memulihkan 25% dari
seluruh pasar.
2. This chapter of your text cites a number of factors that cause companies to engage in
price-fixing. Identify the factors that you think were present in the ADM case. Explain
your answer and be specific.
Dalam kasus ADM, kami akan membahas faktor-faktor yang menyebabkan perusahaan
terlibat dalam penetapan harga dengan menggunakan istilah “triangle fraud”. Fraud
Triangle adalah model untuk menjelaskan faktor-faktor yang menyebabkan seseorang
melakukan kecurangan pekerjaan. Fraud Triangle dibentuk oleh tiga komponen yaitu
insentif dan tekanan, peluang, dan rasionalisasi. The Fraud Triangle

a. Langkah 1 - tekanan pada individu - adalah motivasi di balik kejahatan dan bisa
berupa tekanan finansial pribadi, seperti masalah utang, atau masalah utang tempat
kerja, seperti kekurangan pendapatan. Tekanan tersebut dilihat oleh individu sebagai
tidak terpecahkan oleh ortodoks, rute legal, sanksi dan tidak dapat dibagikan dengan
orang lain yang mungkin dapat menawarkan bantuan. Contoh umum dari masalah
keuangan yang dianggap tidak dapat dibagikan adalah perjudian utang. Pemeliharaan
gaya hidup adalah contoh umum lainnya.
b. Langkah 2 - peluang untuk melakukan penipuan - adalah cara yang digunakan
individu untuk menipu organisasi. Pada tahap ini pekerja melihat tindakan yang jelas
dimana mereka dapat menyalahgunakan posisi mereka untuk menyelesaikan masalah
keuangan yang dianggap tidak dapat dibagikan dengan cara yang - sekali lagi,
dirasakan oleh mereka - tidak mungkin ditemukan. Dalam banyak kasus, kemampuan
untuk memecahkan masalah secara diam-diam adalah kunci untuk persepsi peluang
yang layak.

c. Langkah 3 - kemampuan merasionalisasi kejahatan - adalah tahap terakhir dalam


segitiga penipuan. Ini adalah tahap kognitif dan mengharuskan penipu untuk dapat
membenarkan kejahatan dengan cara yang dapat diterima oleh kompas moral
internalnya. Kebanyakan penipu adalah penjahat pertama kali dan tidak melihat diri
mereka sebagai penjahat, tetapi lebih sebagai korban keadaan. Rasionalisasi seringkali
didasarkan pada faktor-faktor eksternal, seperti kebutuhan untuk mengurus keluarga,
atau majikan yang tidak jujur yang dipandang dapat meminimalkan atau mengurangi
kerusakan yang dilakukan oleh kejahatan

3. In your view, was Mark Whitacre to blame (i.e., morally responsible) for what he did?
Explain. Were any of the obstacles to moral behavior (see Chapter 1) operating in this
situation? Explain. Do you agree with Withacre’s own assessment that although “others
have said that ultimately the corporate culture of ADM played as primarily role in my
decision making at the time” this is, “Alas, not true”?
 Dalam kasus Mark Whitacre, ada dua sisi yang bisa dilihat. Di sisi perusahaan, apa
yang dilakukan oleh Mark Whitacre merupakan tindakan yang merugikan perusahaan.
Tindakan melaporkan perusahaan kepada FBI terkait konspirasi permainan harga dan
pengambilan uang perusahaan dapat diibaratkan sebagai “maling teriak maling”.
Padahal Mark Whitacre sendirilah yang mencetuskan pertemuan dan menggagas ide
untuk permainan harga, membatasi penyediaan produk, dan membuat perjanjian
rahasia dengan perusahaan-perusahaan lysine besar terkait harga sehingga hanya
mereka sendiri yang menikmati profit dari lysine.
 Di sisi lain, Mark Whitacre tidak bisa disalahkan untuk tindakannya menjadi informan
bagi FBI. Menurut teori Utilitarianisme tindakan Whitacre berdampak positif bagi
masyarakat yang mengonsumsi lysine untuk produksi pangan ternak. Dampak positif
yang dialami oleh masyarakat adalah runtuhnya Ogliopoli produk lysine, sehingga
masyrakat tidak bergantung kepada perusahaan-perusahaan tertentu bila ingin
mengonsumsi lysine. Selain itu, masyarakat akan mendapat harga yang sesuai dengan
pasar bebas, bukan berdasarkan ketetapan bersama dari kesepakatan ogliopoli. Hal ini
tentu lebih berdampak positif dengan beban dilaporkannya perusahaan-perusahaan
yang terlibat dalam kasus ADM.

4. Do you believe that in the end Mark Whitacre was treated justly? Explain.
Apapun yang diperlakukan terhadap Mark Whitacre termasuk kategori adil. Meskipun
Mark Whitacre telah melaporkan adanya kesepakatan permainan harga antar produsen
lysine, namun perilaku moral yang tidak etis oleh Mark Whitacre tidak luput dari jerat
hukum, yaitu :
a. Menjadi pelaku utama permainan harga Lysine di dunia
b. Mengambil uang perusahaan sebesar dua setengah juta dolar demi kepentingan
pribadi secara ilegal.

You might also like