You are on page 1of 9

ANALISA KELAYAKAN FINANSIAL PROYEK PEMBANGUNAN

APARTEMEN THE PEAK PEKANBARU

Anna Mathofani 1), Hendra Taufik 2)


1)
Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil, 2) Dosen Jurusan Teknik Sipil
Fakultas Teknik Universitas Riau, Pekanbaru 28293
E-mail : anna.mathofani@gmail.com / taufik27@yahoo.com

ABSTRACT

Pekanbaru as the capital of Riau province which has strategic location, its making the
government has a vision to make pekanbaru city as the third metropolitan city in the
island of Sumatra. One of the keys of success in achieving Pekanbaru's vision is the
growing of properties development. The Peak apartment building project that presents a
concept that combines apartments and hotels and built for the housing needs of the
community that is safe, comfortable and strategic located. The construction investment in
this project needs a high cost, so it needs feasibility analysis of financial. Indicators of
investment feasibility using method BCR (Benefit Cost Ratio), NPV (Net Present Value),
IRR (Internal Rate of Return), BEP (Break Even Point) and Sensitivity Analysis. The
results of investment calculation in this research is Rp. 153.455.919.352,57, by using an
interest rate of 13.25% is obtained value of BCR = 1.35, NPV = Rp. 70.430.609.438,07,
IRR = 28,90%, the value of BEP = 5 years and 4 months (age = 20 years of the project
plan) and the value of the investment sensitivity analysis increased by 140%, the
sensitivity of benefit decreased by 61%, sensitivity of cost increased by 246% and interest
rate sensitivity increased by 28,90%, with the results of the investment feasibility analysis
from described above, so all the parameters indicate the scope for appropriate
investment.
Keywords: Feasibility Analysis of Financial, Investment , Pekanbaru , The Peak
Apartment, Sensitivity Analysis,

PENDAHULUAN
Pekanbaru sebagai ibukota Provinsi berlokasi strategis. Pembangunan
Riau yang berlokasi strategis menarik apartemen The Peak yang menghadirkan
minat para investor untuk berinvestasi konsep baru dengan memadukan
dibidang properti yaitu bisnis apartemen. apartemen dan hotel ini merupakan
Berkembangnya bisnis properti ini apartemen pertama dan tertinggi di
sejalan dengan visi pemerintah untuk Provinsi Riau dan Kota Pekanbaru
menjadikan Kota Pekanbaru sebagai dengan total 29 lantai.
Kota metropolitan ketiga di Pulau Investasi pada pembangunan proyek
Sumatera. apartemen The Peak memerlukan biaya
Apartemen The Peak adalah salah besar yang dikeluarkan untuk biaya
satu properti yang dibangun di Kota pengadaan lahan, biaya perizinan, biaya
Pekanbaru untuk mengakomodasi pekerjaan konstruksi apartemen, biaya
kebutuhan masyarakat akan tempat operasional dan biaya lainnya. Biaya
hunian yang nyaman, aman dan yang dikeluarkan tersebut perlu dianalisa

Jom FTEKNIK Volume 2 No. 1 Februari 2015 1


secara finansial agar anggaran kamar tidur adalah 25 m2, dua kamar
pembangunan dapat direncanakan secara tidur adalah 30 m2, tiga kamar tidur
sistematis sehingga keuntungan dapat adalah 85 m2 dan empat kamar tidur
tercapai. adalah 140 m2.
Adapun tujuan dari penelitian ini 3. Tipe Loft, yaitu unit apartemen yang
adalah : memiliki ruang yang tinggi atau dua
1. Melakukan analisa biaya yang lantai dalam satu unit.
dibutuhkan untuk membangun 4. Tipe Penthouse, yaitu unit apartemen
apartemen The Peak Pekanbaru. dengan luas minimum adalah 300 m2.
2. Melakukan analisa keuntungan yang Menurut Chiara (1986) apartemen
dihasilkan dari penjualan unit berdasarkan pelayanannya terbagi atas:
apartemen The Peak Pekanbaru. 1. Apartemen fully service.
3. Melakukan analisa karakterisitik 2. Apartemen fully furnished.
pembeli unit apartemen The Peak. 3. Apartemen fully furnished and fully
4. Melakukan analisa kelayakan service.
pembangunan apartemen The Peak di 4. Apartemen building only.
Pekanbaru, sehingga akan diketahui
apakah pembangunan apartemen ini Investasi
layak atau tidak dari segi Investasi atau penanaman modal
finansialnya. Adapun analisa adalah usaha yang dilakukan dengan
kelayakan dilakukan dengan metode menggunakan sumberdaya yang ada
Benefit Cost Ratio (BCR), Net dalam jangka panjang untuk
Present Value (NPV), Internal Rate menghasilkan keuntungan di masa yang
of Return (IRR), Break Even Point akan datang (Pujawan, 2003). Dalam
(BEP) dan Analisa Sensitivitas. investasi ada dua faktor yang berperan
yaitu waktu dan resiko. Pada jenis waktu
Apartemen tertentu faktor waktu lebih berperan,
Apartemen tergolong dalam jenis sedangkan pada jenis investasi yang lain
multi family residence yang dapat faktor resiko lebih berperan.
diartikan sebagai bangunan gedung
bertingkat yang dibangun dalam suatu Analisa Finansial
lingkungan, terbagi atas bagian-bagian Menurut Adler (1982) tujuan dari
yang distrukturkan secara fungsional analisis finansial adalah apakah suatu
dalam arah vertikal dan horizontal serta proyek secara finansial mampu untuk
merupakan satuan-satuan yang dapat hidup, apakah mampu untuk memenuhi
dimiliki dan digunakan secara terpisah, kewajiban-kewajiban finansialnya dan
yang dilengkapi dengan bagian bersama, bisa menghasilkan imbalan yang layak
tanah bersama dan benda bersama atau modal yang diinvestasikan dapat
(UURS No.16 Tahun 1985). kembali.
Jenis apartemen berdasarkan tipe Di dalam analisis finansial selalu
unitnya (Akmal, 2007) yaitu: memperhitungkan komponen manfaat
1. Tipe Studio, yaitu unit apartemen dan biaya yang secara finansial turut
yang relatif kecil dengan luas unit 20- serta berpengaruh pada “private return”,
35 m2. atau yang berpengaruh secara finansial
2. Tipe Keluarga, yaitu unit apartemen dan langsung bagi kepentingan investor.
dengan luas minimal untuk satu

Jom FTEKNIK Volume 2 No. 1 Februari 2015 2


Analisa Kelayakan Ekonomi Indikator yang digunakan antara lain :
Analisa kelayakan ekonomi dalam IRR > 0, tingkat suku bunga komersil
penelitian ini menggunakan metode : maka pembangunan dikatakan
1. Benefit Cost Ratio (BCR) layak.
BCR merupakan salah satu metode IRR < 0, tingkat suku bunga komersil
analisis yang merupakan perbandingan maka pembangunan dikatakan
nilai manfaat (benefit) dan nilai biaya tidak layak.
(cost) seperti di bawah ini. IRR = 0, Kondisi netral.

∑ Cbt (FBP) 4. Break Event Point (BEP)


BCR =
∑ Cct (FBP) BEP adalah jangka waktu
Indikator nilai BCR : pengembalian modal yang akan
BCR > 1, Pembangunan Apartemen The ditargetkan.
Peak menguntungkan atau n − n n − n
=
layak. NPV − 0 NPV − NPV
BCR < 1, Pembangunan Apartemen The dengan,
Peak tidak menguntungkan
atau tidak layak. n1 = Tahun dimana NPV bernilai (-)
BCR = 1, kondisi netral. n2 = Tahun dimana NPV bernilai (+)
2. Net Present Value (NPV) NPV n1 = Nilai NPV (-)
NPV adalah metode dengan NPV n2 = Nilai NPV (+)
menghitung nilai bersih (netto) pada
waktu sekarang (present) atau waktu 5. Analisis Sensitivitas
awal perhitungan. Analisa sensitivitas ini berguna untuk
NPV = PWR – PWC mengetahui sejauh mana dampak
Indikator yang digunakan antara lain : parameter investasi yang telah
ditetapkan boleh berubah karena adanya
NPV > 0, Pendapatan Apartemen akan
menguntungkan atau layak. faktor situasi dan kondisi selama umur
NPV < 0, Pendapatan Apartemen tidak investasi. Parameter-parameter investasi
menguntungkan atau tidak yang memerlukan analisis sensitivitas
layak. antara lain :
NPV = 0, Kondisi netral. 1. Investasi
2. Benefit/pendapat
3. Cost/pengeluaran
3. Internal Rate of Return (IRR)
4. Suku Bunga
IRR adalah metode dengan mencari
nilai suku bunga pada saat NPV = 0.
Cara menghitung IRR yaitu dengan METODOLOGI PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan
memberikan nilai suku bunga (i)
metode analisa deskriptif yaitu
sehingga memperoleh nilai NPV yang
melakukan analisa investasi proyek
mendekati 0 yaitu NPV(+) dan NPV(-)
pembangunan apartemen dengan studi
dengan cara trial and error.
kasus apartemen The Peak Pekanbaru,
+ sehingga diperoleh suatu hasil yang
= + −
+ − − menegaskan hubungan antara variabel

Jom FTEKNIK Volume 2 No. 1 Februari 2015 3


yang dianalisa, yakni hubungan antara pusat pemerintahan, tempat peribadatan,
biaya investasi pembangunan gedung pusat perbelanjaan, perbankan, sekolah
apartemen dengan pendapatan dan universitas.
apartemen. Proyek apartemen The Peak
Pengumpulan data terdiri dari dibangun di atas lahan seluas 4.347 m2
dua jenis data, yaitu data primer dan data dengan luas bangunan ± 44.000 m2.
sekunder. Data primer diperoleh melalui Fasilitas apartemen seperti parkir,
wawancara dengan pihak pengembang skypark, rooftop garden, access card &
(developer), observasi lapangan dengan audio intercom system merupakan
membuat lembaran checklist, riset survei fasilitas yang disediakan untuk pemilik
dengan kuesioner terhadap pembeli apartemen sehingga tidak dibebani biaya
apartemen dan dokumentasi. Data penggunaan. Namun biaya service
sekunder diperoleh dari internet, jurnal, charge, sinking fund, listrik dan air,
brosur promosi apartemen dan peraturan dibebankan tiap bulannya kepada
pemerintah. pemilik apartemen.
Data yang diperoleh kemudian
dianalisa dengan menentukan besarnya Analisa Finansial
biaya langsung dan biaya tidak langsung. Penilaian aspek finansial
Selanjutnya biaya-biaya tersebut meliputi penilaian sumber-sumber dana
dianalisa secara finansial dalam bentuk yang akan dipakai dalam pembiayaan
aliran kas masuk serta perkiraan aliran investasi, estimasi pendapatan dan
kas keluar, kemudian dilakukan analisa pengeluaran serta biaya selama periode
kelayakan investasi dengan metode investasi. Dalam pembangunan proyek
Benefit Cost Ratio (BCR), metode Net apartemen The Peak Pekanbaru ini
Present Value (NPV), metode Internal dikeluarkan beberapa biaya, diantaranya
Rate of Return (IRR), metode Break adalah biaya investasi yang dikeluarkan
Even Point (BEP). Setelah mengetahui pada masa awal konstruksi dan biaya
nilai BCR, NPV, dan BEP layak maka operasional pada saat bangunan sudah
dilanjutkan dengan perhitungan Analisa dioperasionalkan. Sedangkan untuk
Sensitivitas. biaya pendapatan diperoleh dari biaya-
biaya yang harus dibayar pemilik unit
HASIL DAN PEMBAHASAN apartemen kepada pihak pengelola.
Pada sub ini akan membahas
tentang hasil dan analisa penelitian untuk 1. Biaya Investasi awal
mendapatkan hasil berupa analisa Dalam pembangunan proyek
kelayakan finansial dari pembangunan apartemen The Peak Pekanbaru
apartemen The Peak Pekanbaru. diperlukan biaya investasi sebesar Rp.
136.086.925.900,00, yang dikeluarkan
pada awal dan hanya terjadi sekali
Gambaran Umum Apartemen The
selama masa konstruksi.
Peak Pekanbaru Komponen biaya investasi ini
Apartemen The Peak Pekanbaru terdiri dari biaya langsung (pengadaan
ini berusaha menghadirkan konsep yang lahan, biayak fisik/konstruksi bangunan)
mewah dengan total 29 lantai. dan biaya tidak langsung (biaya teknik,
Apartemen ini berlokasi strategis yaitu di biaya perizinan, biaya administrasi,
Jalan Ahmad Yani Nomor 81 yang mana biaya fasilitas dan biaya tidak
memudahkan akses kesegala arah seperti

Jom FTEKNIK Volume 2 No. 1 Februari 2015 4


terduga/contingencies) seperti tabel 1 di Tipe Emerald (2 Bedrooms), Tipe
bawah ini. Diamond (3 Bedrooms) dan Tipe
Penthouse. Tipe dan jumlah unit
Tabel 1. Rincian Biaya Investasi apartemen The Peak dapat dilihat pada
No Biaya Jumlah Tabel 2 di bawah ini.
1 Biaya Langsung
a. Pengadaan Lahan Rp 4.357.044.400,00
Tabel 2 Tipe Unit Apartemen The Peak
b. Biaya Fisik Rp 102.924.130.100,00
Tipe Unit Luas Unit Jumlah
2 Biaya Tidak Langsung (m2) Unit
a. Biaya Teknik
(Engineering Cost) Rp 7.482.584.200,00 Ruby 2.562,75 68
b. Biaya Perizinan Rp 1.203.365.950,00
c. Administrasi dan Emerald 12.454,28 160
Umum Rp 4.162.000.000,00
Diamond 1.598,88 12
d. Fasilitas Rp 12.870.077.400,00
e. Biaya Tidak
Terduga (3% dari
Penthouse 900,00 2
biaya fisik) Rp 3.087.723.903,00
Total 17.515,91 242
TOTAL Rp 136.086.925.953,00
DIBULATKAN Rp 136.086.925.900,00
Penjualan unit apartemen
2. Pendapatan dilakukan selama 6 tahun yaitu dari
Pendapatan apartemen The Peak tahun 2008 sampai tahun 2014, dengan
Pekanbaru berasal dari penjualan unit target tahun keenam atau tahun 2014 unit
apartemen, biaya service charge dan sudah terjual semua. Dari hasil
biaya sinking fund apartemen yang perhitungan diperoleh nilai pendapatan
dikenakan kepada pembeli unit dari penjualan apartemen pada tahun
apartemen sejak masa serah terima 2008 sebesar Rp. 10.324.972.852,61,
berlangsung, serta biaya listrik dan air tahun 2009 sebesar Rp.
dibayar kepada pihak pengelola 17.208.288.087,68, tahun 2010 sebesar
apartemen The Peak. Rincian dari Rp. 32.619.937.429,30, tahun 2011
pendapatan apartemen adalah sebagai sebesar Rp. 52.029.430.442,08, tahun
berikut: 2012 sebesar Rp. 80.325.277.603,20,
tahun 2013 sebesar Rp.
1) Penjualan Unit Apartemen 112.046.456.858.40 dan tahun 2014
Pendapatan apartemen The Peak sebesar Rp. 177.188.112.360,00.
ini diperoleh dari penjualan unit
apartemen. Setiap unit apartemen 2) Service Charge
memiliki harga yang berbeda yang Biaya service charge adalah
ditentukan berdasarkan tipe dan luas unit biaya yang dibayarkan pemilik
(1 atau 2 kamar). Harga apartemen sudah apartemen untuk perawatan gedung,
termasuk Izin Mendirikan Bangunan fasilitas umum, taman, kebersihan dan
(IMB), PPn, instalasi jaringan air, keamanan yang dihitung per meter
telepon dan listrik. persegi unit apartemen. Service charge
Terdapat empat tipe unit hunian dibayarkan diluar biaya listrik dan air.
yang ditawarkan apartemen The Peak Pada apartemen The Peak dikenakan
Pekanbaru, yaitu Tipe Ruby (Studio), biaya service charge Rp. 20.000/m2.

Jom FTEKNIK Volume 2 No. 1 Februari 2015 5


Biaya ini dikelola oleh Total kebutuhan listrik penghuni
manajemen apartemen. Pendapatan dari apartemen The Peak adalah sebesar
service charge ini diperoleh saat 681.120 kWh/bulan. Tarif listrik
apartemen mulai dioperasikan. Dengan berdasarkan Peraturan Menteri Energi
asumsi bahwa tingkat hunian apartemen Dan Sumber Daya Mineral Nomor 19
mencapai 100% di tahun 2014, maka Tahun 2014 adalah sebesar Rp.
biaya service charge 17.515,91 m2 x Rp. 1.352/kWh. Total biaya listrik yang
20.000,00/m2 = Rp. 350.318.200,00 dibayarkan oleh penghuni apartemen
/bulan atau Rp. 4.203.818.400,00/ tahun. kepada pihak pengelola tiap tahunnya
Biaya service charge ini diasumsikan adalah Rp. 11.713.520.332,80. Dari total
akan mengalami kenaikan sebesar 10% biaya listrik tersebut pihak pengelola
tiap 5 tahunnya. mendapatkan fee sebesar 5% yaitu 5% x
Rp. 11.713.520.332,80 sebesar Rp.
3) Biaya Sinking Fund 585.676.016,64. Tarif listrik pada
Sinking fund atau dana cadangan penelitian apartemen The Peak ini
merupakan tabungan yang dikumpulkan diasumsikan meningkat sebesar 3% tiap
dari setiap unit apartemen yang akan 5 tahun.
digunakan untuk perbaikan benda atau Total kebutuhan air penghuni
bagian bersama dikemudian hari. Benda apartemen The Peak adalah sebesar
atau bagian bersama ini sifatnya 6.480 m3/bulan. Tarif air di Kota
vital/berat yang menyangkut Pekanbaru sebesar Rp. 7.300,00/m3.
kelangsungan operasional dan kerapihan Total biaya air yang dibayarkan oleh
gedung. penghuni apartemen kepada pihak
Pada apartemen The Peak pengelola tiap tahunnya adalah Rp.
dikenakan biaya sinking fund sebesar 567.648.000,00. Dari total biaya air
Rp. 11.000/m2 dan dikelola oleh tersebut pihak pengelola mendapatkan
manajemen apartemen. Biaya sinking fee sebesar 5% yaitu 5% x Rp.
fund berlaku ketika apartemen telah 567.648.000,00 sebesar Rp.
mulai beroperasional. Dengan asumsi 28.382.400,00.
bahwa tingkat hunian apartemen
mencapai 100% di tahun 2014, maka 3. Pengeluaran
biaya sinking fund 17.515,91 m2 x Rp. Pengeluaran untuk apartemen
11.000,00/m2/bulan x 12 bulan = Rp. The Peak terdiri dari:
2.312.100.120,00/tahun. Biaya sinking
fund ini diasumsikan akan mengalami 1) Biaya Operasional dan Pemeliharaan
kenaikan sebesar 10% tiap 5 tahunnya. Biaya operasional pada
apartemen The Peak dikeluarkan untuk
4) Biaya Listrik dan Air membayar gaji karyawan pengelola
Biaya listrik dan air merupakan apartemen. Besarnya gaji karyawan yang
sumber pendapatan bagi pihak akan dikeluarkan tiap tahunnya oleh
pengelola, karena saat penghuni pihak management pengelola adalah
membayar pemakaian listrik dan air 42% dari biaya service charge, di tahun
apartemennya maka pihak pengelola 2014 yaitu 42% x Rp. 4.203.818.400,00
mengenakan biaya administrasi sebesar = Rp. 1.765.603.728,00.
5% dari pembayaran listrik dan air Biaya pemeliharaan untuk
tersebut. apartemen The Peak digunakan untuk

Jom FTEKNIK Volume 2 No. 1 Februari 2015 6


aktivitas pemeliharaan lift maupun Rp. 273.911.935.971,68
BCR =
eskalator, pengecatan ulang dan lain Rp. 203.481.325.633,61
sebagainya yang dilakukan setiap BCR =1,35
setahun sekali. Besarnya biaya
pemeliharaan dialokasikan sebesar 15% 2. Net Present Value (NPV)
dari biaya service charge. Untuk tahun NPV = Benefit - Cost
2014, biaya pemeliharaan adalah 15% x = Rp. 273.911.935.971,68 –
Rp. 4.203.818.400,00 yaitu sebesar Rp. Rp. 203.481.325.633,61
630.572.760,00. = Rp. 70.430.609.438,07

2) Biaya Pinjaman Investasi 3. Internal Rate of Return (IRR)


Modal investasi pembangunan Nilai IRR diperoleh dengan
apartemen ini diperoleh dari modal melakukan trial error terhadp suku
sendiri sebesar 20% dan modal pinjaman bunga dengan nilai NPV mendekati nol.
dari bank sebesar 80%. Pengembalian Hasil trial error yang didapat
pinjaman ini akan diangsur selama 20 menunjukkan bahwa nilai IRR akan
tahun dengan suku bunga sebesar sensitif pada suku bunga 28,90%.
13,25% dan suku bunga inflasi sebesar
6,19%. Berdasarkan hasil perhitungan, 4. Break Event Point (BEP)
besar angsuran pokok pengembalian Pengembalian modal pada proyek
pinjaman investasi apartemen The Peak pembangunan apartemen The Peak
adalah sebesar Rp. 17.739.217.193,00. Pekanbaru terjadi pada tahun ke 5 (lima)
proyek.
3) Depresiasi
Depresiasi dihitung dengan 5. Analisa Sensitivitas
menggunakan metode garis lurus dengan Analisa sensitivitas terhadap
asumsi umur proyek adalah 50 tahun, parameter-parameter yang memerlukan
maka besar biaya depresiasi pada sensitivitasnya ditunjukkan pada Tabel 3
apartemen The Peak adalah Rp. di bawah ini.
40.471.805,13.
Tabel 3 Range Sensitivitas
Analisis Kelayakan Variabel Nilai Present Value Nilai Sensitivitas %
(Rp) (Rp)
Analisa kelayakan investasi Investasi 119.648.490.545,79 286.934.244.639,40 140%
didasarkan pada perkiraan pendapatan,
Benefit 273.911.935.071,68 106.626.180.978,07 -61%
biaya modal dan biaya tahunan. Analisa
investasi yang dilakukan meliputi Cost 67.979.410.090,51 235.265.164.184,11 246%

perhitungan BCR, NPV, IRR, dan BEP, Suku 13,25 % 28,90 % 11,81%
serta analisa sensitivitas untuk Bunga

mengetahui kelayakan ekonomisnya jika


terjadi perubahan biaya maupun Survey Terhadap Pembeli Apartemen
keuntungannya. Untuk mengetahui karakteristik
1. Benefit Cost Ratio (BCR) pembeli unit apartemen maka dilakukan
∑Benefit survey dengan memberikan kuesioner
BCR = kepada para pembeli.
∑Cost

Jom FTEKNIK Volume 2 No. 1 Februari 2015 7


Dari hasil kuesioner yang menunjukkan pihak developer sudah
dilakukan terhadap pembeli apartemen mendapatkan keuntungan sebesar
The Peak dapat diketahui bahwa pembeli 32%.
apartemen pada umumnya berumur 35- 3. Karakterisitik dari pembeli
45 tahun yang mempunyai pendapatan apartemen The Peak adalah pembeli
rata-rata diatas 100 juta perbulan. Para dominan berumur 35-45 tahun
pembeli menilai bahwa walaupun harga dengan pendapatan rata-rata sebesar
jual apartemen The Peak tergolong >100 juta perbulan dan berdomisili
mahal, tetapi dengan fasilitas yang di luar Wilayah Kota Pekanbaru.
lengkap harga bukan lagi masalah bagi Lokasi apartemen The Peak yang
mereka. strategis merupakan magnet utama
Para pembeli apartemen ini para responden untuk membeli
sebagian besar berasal dari luar wilayah apartemen di The Peak Pekanbaru
Kota Pekanbaru yang membeli dengan alasan dekat dengan
apartemen The Peak karena alasan bangunan penunjang lainnya seperti
lokasinya yang strategis yang dekat rumah sakit, mall, ataupun tempat
dengan lokasi kantor mereka. Selain itu peribadatan.
keamanan dan kebersihan menjadi faktor 4. Hasil analisa parameter kelayakan
utama bagi para pembeli untuk dapat investasi secara finansial
tinggal di apartemen dengan nyaman. mendapatkan nilai Benefit Cost Ratio
(BCR) sebesar 1,35, Net Present
KESIMPULAN DAN SARAN Value (NPV) sebesar Rp.
Berdasarkan analisa yang telah 70.430.609.438,07, Internal Rate of
dilakukan, didapatkan kesimpulan dan Return (IRR) sebesar 28,90%, Break
saran sebagai berikut. Even Point (BEP) yaitu selama 5
tahun 4 bulan atau pada saat Bulan
Kesimpulan April Tahun 2012, dimana dari hasil
Berdasarkan hasil analisa dan perhitungan menunjukkan bahwa
pembahasan mengenai analisa pembangunan Apartemen The Peak
kelayakan finansial proyek Pekanbaru layak dibangun dari sisi
pembangunan apartemen The Peak analisa finansialnya, dengan analisa
Pekanbaru, maka dapat diambil sensitivitas menunjukan range yang
kesimpulan sebagai berikut : cukup baik yaitu untuk sensitivitas
1. Biaya yang dibutuhkan untuk investasi mengalami peningkatan
membangun Apartemen The Peak mencapai 140%, sensitivitas benefit
Pekanbaru terdiri dari biaya mengalami penurunan mencapai
langsung dan biaya tidak langsung 61%, dan untuk sensitivitas cost
yang masing-masing biaya ini mengalami peningkatan 246%, dan
bernilai Rp. 107.281.174.500,00 dan untuk sensitivitas suku bunga
Rp. 28.805.751.453,00 meningkat sebesar 28,90%.
2. Nilai investasi pembangunan
Apartemen The Peak Pekanbaru Saran
adalah sebesar Rp. 153.455.919.352 Saran yang diberikan untuk
dan nilai dari penjualan apartemen penulisan tugas akhir ini antara lain :
secara keseluruhan adalah sebesar 1. Perhitungan pendapatan hanya
Rp. 478.371.394.356. Hal ini dibatasi pada bangunan

Jom FTEKNIK Volume 2 No. 1 Februari 2015 8


apartemennya saja, sehingga
keuntungan yang diinginkan tidak
terlalu besar, maka sebaiknya perlu
menghitung pendapatan dari
bangunan hotel juga agar analisa
kelayakan finansial satu gedung
tersebut sehingga mencapai
keuntungan yang besar.
2. Dengan menggunakan asumsi data-
data sebelumnya maka dalam
penelitian ini tidak memperhatikan
resiko penyebaran nilai-nilai yang
kemungkinan terjadi. Dengan
demikian, diharapkan selanjutnya
perlu dilakukan prediksi dan
memperhitungkan analisis resiko.

DAFTAR PUSTAKA
Adler, H.A. 1982. Evaluasi Ekonomi
Proyek-proyek Pengangkutan,
Pedoman dengan 15 studi kasus.
Jakarta: Universitas Indonesia
Akmal, Imelda. 2007. Menata
Apartemen. Jakarta : Gramedia
Pustaka Utama
Joseph, De Chiara , John Hancock. 1968.
Callender Time Server Standart
MC Grow Hill. Fol Building Type
Ny.
Peraturan Menteri Menteri Dalam
Negeri Nomor 9 Tahun 2009
tentang Pedoman Penyerahan
Prasarana, Sarana dan Utilitas
Perumahan dan Permukiman di
daerah, Menteri Menteri Dalam
Negeri, Jakarta, 2009.
Pujawan. 2003. Ekonomi Teknik.
Cetakan ke-3. Surabaya: Guna
Widya..
Undang Undang Rumah Susun (UURS)
Nomor 16 Tahun 1985 tentang
Rumah Susun. Presiden Republik
Indonesia. Jakarta : 1985

Jom FTEKNIK Volume 2 No. 1 Februari 2015 9

You might also like