You are on page 1of 3
MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA Yth. 41, Para Gubernur 2. Para Bupati/Wali kota di seluruh Indonesia SURAT EDARAN NOMOR HK.02.01/MENKES/284/2019 TENTANG PENEMPATAN APOTEKER DI PUSKESMAS Pelayanan kefarmasian sebagai bagian dari pelayanan kesehatan merupakan suatu kesatuan yang tidak terpisahkan dari pelaksanaan upaya kesehatan di Fasiitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) maupun Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjutan (FKRTL) Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan, praktk kefarmasian harus dilakukan oleh tenaga Kesehatan yang mempunyal keahlian dan kewenangan, yaitu tenaga kefarmasian. Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 51 Tahun 2009 tentang Pekerjaan Kefarmasian yang menyatakan dalam menjalankan pekerjaan kefarmasian pada fasiitas pelayanan kefarmasian, apoteker dapat dibantu oleh apoteker lain dan/atau tenaga teknis kefarmasian. Untuk meningkatkan mutu pelayanan Kesehatan dan melindungi pasien dan masyarakat dari penggunaan obat yang tidak rasional dalam rangka keselamatan pasien, penyelenggaraan pelayanan kefarmasian di Puskesmas harus berpedoman pada standar pelayanan kefarmasian di Puskesmas, yang diatur melalui Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 74 Tahun 2016 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas. Dalam Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 74 Tahun 2016 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas mengatur setiap Puskesmas harus memifi sekurang-kurangnya seorang apoteker sebagai penanggung jawab penyelenggaraan pelayanan kefarmasian di Puskesmas. Bagi Puskesmas yang belum memiliki apoteker sebagai penanggung jawab, penyelenggaraan pelayanan Kefarmasian dllakukan secara terbatas oleh tenaga teknis kefarmasian atau tenaga kesehatan lain yang ditugaskan oleh kepala dinas kesehatan kabupaten/kota. Namun, Puskesmas yang elum memiliki apoteker sebagai penanggung jawab harus menyesuaikan dalam jangka waktu 3 (tiga) tahun setelah Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 74 Tahun 2016 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas diundangkan. Jl. H.R, Rasuna Said Blok X5, Kav. 4-9 Jakarta 12950 Telpon/Faxsimile (021) 5201591 Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, perencanaan dan pengembangan SDM kesehatan untuk UKM dan UKP daerah kabupaten/kota merupakan kewenangan pemerintah daerah kabupaten/kota. Mengingat Puskesmas merupakan UKM/UKP daerah kabupaten/kota, sehingga perencanaan dan pengembangan SDM kesehatan di Puskesmas merupakan kewenangan pemerintah daerah kabupaten/kota Surat Edaran ini dimaksudkan untuk mengingatkan kepada pemerintah daerah untuk menempatkan sekurang-kurangnya seorang apoteker sebagai penanggung jawab penyelenggaraan pelayanan kefarmasian di Puskesmas. 1 2. Mengingat ketentuan: Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1997 tentang Psikotropika (Lembaran Negara Republik indonesia Tahun 1997 Nomor 10); Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Narkotika (Lembaran Negara Republik indonesia Tahun 2009 Nomor 143); Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5063); Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679); Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 298, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5607); Peraturan Pemerintah Nomor 51 Tahun 2009 tentang Pekerjaan Kefarmasian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 124, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5044); Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 Tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 1676); Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 74 Tahun 2016 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 206). Untuk keberlangsungan pelayanan kefarmasian di Puskesmas, bersama ini disampaikan hal-hal sebagai berikut: 1. Gubernur melakukan pembinaan pelaksanaan Norma Standar Prosedur Kriteria khususnya dalam rangka pemenuhan apoteker di Puskesmas. 2. BupatiWali kota agar segera mengalokasikan atau menempatkan sekurang- kurangnya seorang apoteker sebagai penanggung jawab penyelenggaraan pelayanan kefarmasian di Puskesmas, sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Demikian Surat Edaran ini disampaikan untuk dapat dilaksanakan sebagaimana mestinya. Ditetapkan di Jakarta Padatanggal 1g si «2019 MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA, NILA FARID MOELOEK Tembusan: 1. Menteri Dalam Negeri 2. Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi

You might also like