170 314 1 SM PDF

You might also like

You are on page 1of 6

PENGARUH SENAM BAHU TERHADAP INTENSITAS NYERI DAN

KEMAMPUAN KEMANDIRIAN AKTIVITAS FUNGSIONAL PADA PASIEN


FROZEN SHOULDER

Wawan Ridwan Mutaqin, Ninik Nur Hidayah


Kementerian Kesehatan Politeknik Kesehatan Surakarta Jurusan Okupasi Terapi

Abstract: Frozen Shoulder are only used for a disease that is already well known that is
characterized by pain and progressive stiffness in the shoulder that usually lasts 18
months. When it happened, and continues to be led to adhesions and joint capsule
shrinkage and increased pain. The existence of pain can interfere in the conduct of daily
functional activities, both in the area of self-care (self-care), productivity (productivity),
and utilization of spare time (leisure). This study aims to determine the effect of exercise
on the shoulder pain intensity and ability independence functional activity in patients
with frozen shoulder. This study is an experiment with methods of the one group pretest-
posttest design. Sampling was done by purposive sampling at dr. Kariadi Hospital. The
results showed that there are significant shoulder exercises for pain intensity and ability
independence of functional activity in Frozen Shoulder patients at Dr. Kariadi Hospital
significant with p = 0.000. Based on age, the majority of respondents are elderly end as
many as 13 people (52%), the majority were female gender that 17 people (68%), level
of education is high school respondents largely a total of 11 people (44%), and long-
suffering majority still lacking of 6 months as many as 24 people (96%). The
implications of this study that shoulder exercises can be used as an alternative method
in occupational therapy intervention in patients with frozen shoulder.

Keywords: Shoulder Exercises, Pain Intensity, Functional Activity Independence

Abstrak: Frozen Shoulder atau bahu beku hanya digunakan untuk penyakit yang sudah
diketahui dengan baik yang ditandai oleh rasa nyeri dan kekakuan yang progresif pada
bahu yang biasanya berlangsung 18 bulan. Bila hal itu terjadi dan berlangsung terus
akan mengakibatkan perlengketan dan pengerutan kapsul sendi dan bertambah nyeri.
Adanya rasa nyeri dapat mengganggu dalam melakukan aktivitas fungsional sehari-hari,
baik pada area perawatan diri (self care), produktifitas (productivity), dan pemanfaatan
waktu luang (leisure). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh senam bahu
terhadap intensitas nyeri dan kemampuan kemandirian aktivitas fungsional pada pasien
frozen shoulder. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan metode the one
group pretest-posttest design. Pengambilan sampel dilakukan dengan purposive
sampling di RSUP dr. Kariadi Semarang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat
pengaruh senam bahu terhadap intensitas nyeri dan kemampuan kemandirian aktivitas
fungsional pada penderita Frozen Shoulder di RSUP Dr. Kariadi Semarang secara
signifikan dengan nilai p=0,000. Berdasarkan usia, mayoritas responden adalah lansia
akhir sebanyak 13 orang (52%), jenis kelamin mayoritas adalah perempuan yaitu 17
orang (68%), tingkat pendidikan responden sebagian besar adalah SMA berjumlah 11
orang (44%), dan lama menderita mayoritas masih kurang dari 6 bulan sebanyak 24

46
Wawan Ridwan Mutaqin, Pengaruh Senam Bahu Terhadap 47

orang (96%). Implikasi penelitian ini bahwa senam bahu dapat digunakan sebagai
alternatif metode dalam intervensi okupasi terapi pada pasien frozen shoulder.

Kata Kunci : Senam Bahu, Intensitas Nyeri, Kemandirian Aktivitas Fungsional

PENDAHULUAN arthritis, dapat ditemukan fibrosis jaringan


Dalam kehidupan sehari-hari, gerakan perikapsuler, walaupun disebutkan ada
ekstremitas superior dalam beraktivitas inflamasi jaringan, tetapi laju endap darah
merupakan gerakan yang sangat (LED) tetap normal (Hudaya, 2002).
kompleks, tidak hanya bisa dilihat dari Secara epidemiologi Frozen Shoulder
gerakan-gerakan halus dari jari-jari dan terjadi sekitar usia 40-65 tahun. Dari 2-5%
pergelangan tangan tetapi juga gelang populasi sekitar 60% dari kasus Frozen
bahu (shoulder girdle), lengan atas dan Shoulder lebih banyak mengenai
lengan bawah. Gerakan ektremitas perempuan dibanding laki-laki. Frozen
superior akan tergantung kepada posisi Shoulder juga terjadi pada 10-20% dari
dan gerakan gelang bahu dan tubuh, hal penderita Diabetes Mellitus yang
ini jauh lebih rumit dan kompleks merupakan salah satu faktor resiko Frozen
daripada ektremitas inferior karena Shoulder (Sandor, 2004).
berkaitan dengan banyaknya tulang dan Berdasarkan data di Rumah Sakit
sendi yang terlibat, macam gerakan yang Umum Pusat Dr. Kariadi Semarang, pada
bisa dilakukan, koordinasi yang tinggi tahun 2011 sebanyak 124 pasien Frozen
antar bagian sendi bahu dan tubuh. Shoulder menjalani terapi di unit okupasi
Setiap orang menginginkan memiliki terapi, dengan perincian 83 pasien
kapasitas fisik dan kemampuan fungsional perempuan, 41 pasien laki- laki. Pada
yang baik untuk hidup produktif. tahun 2012 sebanyak 148 pasien Frozen
Keinginan itu tidak mungkin terwujud jika Shoulder dengan perincian 95 pasien
seseorang mengalami nyeri pada daerah perempuan, 53 pasien laki-laki.
bahunya. Frozen Shoulder atau dikenal Penderita Frozen Shoulder
juga sebagai capsulitis adhesive mempunyai manifestasi antara lain adanya
merupakan salah satu manifestasi nyeri nyeri dan ketegangan otot pada sekitar
yang sering terjadi pada daerah bahu. daerah bahu yang terkena sehingga pasien
Frozen Shoulder atau bahu beku mengeluhkan adanya keterbatasan pada
hanya digunakan untuk penyakit yang lingkup gerak sendi pada bahu dan juga
sudah diketahui dengan baik yang ditandai adanya penurunan kekuatan otot-otot pada
oleh rasa nyeri dan kekakuan yang bahu (Chory, 2009). Selain itu, hal yang
progresif pada bahu yang biasanya mendasari terjadinya Frozen Shoulder
berlangsung 18 bulan (Appley, 1995). adalah immobilisasi yang lama pada
Frozen Shoulder tidak berarti sendi bahu daerah bahu, adanya fraktur pada bagian
benar-benar “beku” karena kaku, tetapi bahu. Biasanya keluhan penderita Frozen
lebih bersifat terlalu nyeri bila dipaksakan Shoulder pada dasarnya adalah kesulitan
melakukan gerakan mencapai lingkup dalam membentuk gerakan fleksi,
gerak sendi secara penuh. Pada kondisi ini abduksi, adduksi, eksternal rotasi dan
ditemukan kapsulitis, disertai sedikit atau internal rotasi (Chou, 2009).
tanpa synovitis, tetapi tidak ditemukan
48 Jurnal Terpadu Ilmu Kesehatan, Volume 5, No 1,Mei 2016, hlm 01-109

Akibat atau dampak yang terjadi pada kemampuan fungsional sendi bahu
penderita adalah gangguan pada aktivitas semaksimal mungkin (Cailliet,1996).
sehari-hari, produktifitas, dan leisure. Selama ini di unit Okupasi Terapi di
Penderita biasanya cenderung takut untuk RSUP Dr. Kariadi Semarang pelayanan
menggerakkan lengannya dan cenderung yang diberikan pada kasus Frozen
mempertahankan lengannya dalam posisi Shoulder antara lain: ADL training dan
mendekati badan (adduksi). Bila hal itu senam bahu. Namun sampai saat ini
terjadi dan berlangsung terus akan belum ada evaluasi mengenai dampak
mengakibatkan perlengketan dan treatment Okupasi Terapi yang diberikan
pengerutan kapsul sendi dan bertambah kepada pasien.
nyeri. Adanya rasa nyeri dapat
mengganggu dalam melakukan aktivitas. METODE PENELITIAN
Biasanya nyeri ini akan timbul saat Penelitian ini merupakan penelitian
melakukan aktivitas, seperti mengangkat eksperimen semu dengan rancangan
tangan ke atas waktu menyisir rambut, pretest-posttest. Dalam rancangan
menggosok punggung sewaktu mandi, dilakukan pemilihan sampel, kemudian
menulis di papan tulis, mengambil sesuatu dilakukan pretest (O1), diikuti intervensi
dari saku belakang celana, mengambil (X), dan posttest (O2). Populasi dalam
atau menaruh sesuatu diatas kepala dan penelitian adalah semua pasien frozen
kesulitan saat memakai atau melepas baju. shoulder di RSUP dr. Kariadi Semarang.
Oleh karena itu sendi bahu harus dilatih Pengambilan sampel menggunakan teknik
baik dengan aktif maupun pasif (Suharto, purposive sampling, dengan jumlah
2008). sampel 25 responden. Kriteria inklusi
Okupasi terapi sebagai bagian dari sampel adalah: 1). pasien frozen shoulder
profesi keterapian fisik mempunyai di RSUP dr. Kariadi Semarang yang
peranan penting dalam membantu dan mendapatkan pelayanan okupasi terapi, 2).
melatih penderita Frozen Shoulder yang hasil pemeriksaan VAS menunjukkan
mengalami keterbatasan lingkup gerak adanya nyeri, 3). mengalami gangguan
sendi bahu, nyeri dan penurunan dalam kemampuan fungsional, dan 4). dapat
aktifitas perawatan diri, produktifitas, dan memahami instruksi.
leisure, salah satunya dengan senam bahu.
Latihan senam bahu secara aktif HASIL PENELITIAN
merupakan indikasi adanya aktivitas otot- Karakterisitik Responden Penelitian
otot scapula glenohumeral tanpa gerakan Dari 25 responden penderita Frozen
pada tubuh. Latihan aktif secara terukur, Shoulder dalam penelitian ini didapatkan
akurat dan rutin dengan toleransi rasa hasil bahwa berdasarkan usia dapat
nyeri yang harus diperhatikan. Tujuan diketahui bahwa responden sebagian besar
pokok senam bahu adalah : (1) adalah lansia akhir berjumlah 13 orang
mengurangi sakit dan spasme otot, (2) (52%), sebagian besar adalah perempuan
memelihara fungsi sendi bahu atau berjumlah 17 orang (68%), sebagian besar
mencegah terjadinya gangguan fungsi adalah SMA berjumlah 11 orang (44%),
sendi bahu secara fungsional, (3) sebagian besar menderita Frozen Shoulder
menghilangkan gangguan fungsional yang < 6 bulan berjumlah 24 orang (96%).
telah terjadi, atau meningkatkan Deskripsi Tingkat Intensitas Nyeri
Wawan Ridwan Mutaqin, Pengaruh Senam Bahu Terhadap 49

Tingkat intensitas nyeri sebelum adalah 0,000, dibawah 0,05 (0.000 <
intervensi mayoritas responden merasakan 0,05). Jadi treatmen senam bahu memang
tingkat intensitas nyeri sedang berjumlah mempunyai efek yang nyata untuk
11 orang (44%) dan kurang nyeri 9 orang menurunkan intensitas nyeri responden.
(36%), sedangkan setelah intervensi 4 Pengaruh senam bahu terhadap
responden (16%) merasakan tidak nyeri, 1 kemandirian aktivitas fungsional
responden (4%) kurang nyeri, 6 responden Berdasarkan uji 2 sisi (asymp. Sig. 2-
(24%) nyeri sedang, 14 responden (56%) tailed) adalah 0,000, dibawah 0,05 (0.000
lebih nyeri, dan tidak ada responden yang < 0,05). Jadi treatmen senam bahu
merasakan sangat nyeri. memang mempunyai efek yang nyata
Kemampuan Kemandirian Aktivitas untuk meningkatkan kemandirian
Fungsional responden.
sebelum intervensi, mayoritas level
kemandirian responden berada pada PEMBAHASAN
bantuan sedang berjumlah 11 orang (44%) Berdasarkan hasil penelitian diketahui
dan bantuan maksimal 9 orang (36%). bahwa terdapat pengaruh senam bahu
Sesudah dilakukan intervensi dengan terhadap intensitas nyeri pada penderita
senam bahu, 2 responden (8%) pada level Frozen Shoulder, hal ini dibuktikan
bantuan maksimal, 10 responden (40%) dengan adanya penurunan intensitas nyeri
bantuan sedang, 9 responden (36%) sebelum dan sesudah senam bahu.
bantuan sedang, dan 4 responden (16%) Sebelum diberi latihan senam bahu,
membutuhkan “set up” setiap kegiatan. tingkat intensitas nyeri kategori nyeri
Uji Normalitas sedang berjumlah 11 orang (44%), kurang
Uji normalitas menggunakan Shapiro- nyeri 9 orang (36%), lebih nyeri 3 orang
Wilk test karena jumlah sampel kecil (25 (12%), dan sangat nyeri 2 orang (8%).
sample). Sedangkan sesudah dilakukan latihan
Tabel 1 senam bahu, 4 responden (16%)
Hasil Uji Normalitas Data merasakan tidak nyeri, 1 responden (4%)
Nilai kurang nyeri, 6 responden (24%) nyeri
Kemandirian Statistik df Sig. sedang, 14 responden (56%) lebih nyeri,
Sebelum 0.872 25 0.005 dan tidak ada responden yang merasakan
Sesudah 0.876 25 0.006 sangat nyeri. Berdasarkan data di atas
Nilai Nyeri Statistik df Sig. diketahui bahwa dari 25 responden 24
Sebelum 0.872 25 0.005 data bertanda negatif (ada penurunan
Sesudah 0.841 25 0.001 intensitas nyeri setelah pemberian
Berdasarkan tabel 1 diketahui bahwa treatmen) dan 1 data sama (ties) tidak
data berdistribusi tidak normal (p <0,05), terjadi perubahan intensitas nyeri.
maka uji statistik untuk menjawab Hasil penelitian ini didukung dengan
hipotesis adalah mengunakan Wilcoxon penelitian yang dilakukan oleh Lestaria
Rank Test. Aryanti (1990), yang membandingkan
Pengaruh senam bahu terhadap tingkat nyeri dan lingkup gerak sendi
intensitas nyeri yang dirasakan penderita Frozen Shoulder
Berdasarkan hasil uji Wilcoxon Rank dengan hasil penurunan tingkat nyeri pada
Test uji 2 sisi (asymp. Sig. 2-tailed) penderita Frozen Shoulder dengan
50 Jurnal Terpadu Ilmu Kesehatan, Volume 5, No 1,Mei 2016, hlm 01-109

dengan adanya latihan. Selain itu juga eksternal rotasi secara bertahap akan
terdapat peningkatan kemandirian membantu memulihkan kelenturan dari
penderita dalam melakukan aktivitas yang kapsul sendi bahu yang sebelumnya
merupakan dampak dari peningkatan mengkerut dan mobilisasi head of
lingkup gerak sendi penderita, baik fleksi, humerus (slide) ke arah inferior saat
ekstensi, endorotasi maupun eksorotasi melakukan gerakan depresi akan
pada sendi bahu. membantu memfasilitasi terjadinya joint
Menurut Cailliet (1996), latihan play movement saat pasien menggerakkan
senam bahu secara aktif merupakan abduksi sendi bahu (Mujianto, 2012).
indikasi adanya aktivitas otot-otot scapula Kemampuan otot apabila semakin sering
glenohumeral tanpa gerakan pada tubuh. dilatih maka cairan sinovial akan
Latihan aktif secara terukur, akurat dan meningkat atau bertambah. Artinya,
rutin dengan toleransi rasa nyeri yang penambahan cairan sinovial pada sendi
harus diperhatikan. Tujuan pokok senam dapat mengurangi resiko cidera dan
bahu adalah: (1) mengurangi sakit dan mencegah timbulnya nyeri bahu (Taslim,
spasme otot, (2) memelihara fungsi sendi 2001). Berdasarkan keterangan di atas
bahu atau mencegah terjadinya gangguan dapat disimpulkan bahwa senam bahu
fungsi sendi bahu secara fungsional, (3) dapat berpengaruh menurunkan intensitas
menghilangkan gangguan fungsional yang nyeri penderita Frozen Shoulder.
telah terjadi, atau meningkatkan Berdasarkan penelitian diketahui juga
kemampuan fungsional sendi bahu bahwa terdapat pengaruh senam bahu
semaksimal mungkin. terhadap kemandirian aktivitas fungsional.
Mekanisme penurunan intensitas Hal ini dibuktikan dengan adanya
nyeri yang terjadi berhubungan dengan perubahan level kemandirian bahwa dari
menurunnya spasme otot dan peningkatan 25 responden, 24 data bertanda positif
sirkulasi darah pada otot. Hal ini sejalan (ada peningkatan kemampuan
dengan teori gerbang kontrol (gate control kemandirian aktivitas fungsional setelah
theory) yaitu efek dari latihan senam pemberian treatmen) dan 1 data sama
bahu. Senam bahu merupakan latihan (ties) tidak terjadi perubahan kemampuan
sendi bahu secara aktif merupakan kemandirian aktivitas fungsional.
indikasi adanya aktivitas otot-otot scapula Hal ini sesuai dengan penelitian Jing-
glenohumeral tanpa gerakan pada tubuh lan Yang, dkk. (2007) bahwa secara
dan bertujuan penguluran jaringan lunak keseluruhan, terjadi perbaikan secara
sekitar sendi yang mengalami signifikan pada pasien yan g mengalami
pemendekan. Karena pada latihan senam latihan dan membantu seseorang untuk
bahu bertujuan untuk melakukan bergerak lebih leluasa. Caillied (1981),
peregangan sendi bahu dan mengatakan bahwa manfaat senam bahu
mengembalikan mekanisme persendian bagi penderita Frozen Shoulder antara
pada bahu. Latihan peregangan pada sesi lain mengurangi sakit dan spasme otot
pemanasan akan membantu relaksasi dari serta memelihara fungsi sendi bahu
sendi bahu dan membantu pelumasan sehingga mencegah terjadinya gangguan
sendi bahu yang dapat memperbaiki fungsi sendi bahu secara fungsional.
kondisi celah sendi bahu yang menyempit. Senam merupakan latihan sendi bahu
Pada latihan inti gerakan bahu kearah secara aktif merupakan indikasi adanya
Wawan Ridwan Mutaqin, Pengaruh Senam Bahu Terhadap 51

aktivitas otot-otot scapula glenohumeral 12,2009, dari


tanpa gerakan pada tubuh dan bertujuan http://tekaktekuk.blogspot.com/20
penguluran jaringan lunak sekitar sendi 09/06/permasalahan-pada-bahu-
yang mengalami pemendekan. Selain itu beku-frozen.html
senam bahu juga bermanfaat Chory. 2009. Frozen shoulder. Retrieved
menghilangkan gangguan fungsional yang November 16, 2009 dari
telah terjadi, atau meningkatkan http://xmrsmtaiping8286.wordpres
kemampuan fungsional sendi bahu s.com/category/financial-career/.
semaksimal mungkin. Chou, F. 2009. Pengertian frozen
Menurut Cauraugh (2005), aktivitas shoulder. Retrieved November
bilateral akan mengaktifasi jaringan neural 12,2009darihttp://ferrychou.blogsp
di hemisfere pada sisi yang sama. ot.com/2009/01/frozen-
Disamping itu bilateral training akan shoulder.html
menurunkan interhemispheric inhibition Jing-lan Yang, Chein-wei Chang, Shiau-
dengan cara mengaktifasi kedua hemisfere yee Chen, Shwu-Fen Wang, Jiu-
bersama-sama (simultaneous). Hemisfere jenq Lin. 2001. Philadelphia Panel
kanan dan kiri memiliki organisasi yang Evidence-Based Clinical
simetris untuk mengontrol tangan yang PracticeGuidelines on Selected
ada di korteks motorik dimana keduanya Mobilization Techniques in
teraktifasi selama aktivitas. Subjects With Frozen Shoulder
Syndrome: Randomized Multiple-
KESIMPULAN DAN SARAN Treatment Trial. Physical Therapy
Kesimpulan penelitian ini adalah Journal. PHYS THER. 2001;
terdapat pengaruh senam bahu terhadap 81:1719-1730.
intensitas nyeri dan kemampuan Mujianto. 2013. Cara Cepat Mengatasi 10
kemandirian aktivitas fungsional pada Besar Kasus Musculoskeletal
penderita Frozen Shoulder di RSUP Dr. dalam Praktik Klinik Fisioterapi.
Kariadi Semarang secara signifikan Jakarta. Cv. Trans Info Media.
dengan nilai p=0,000. Sandor, R. 2004. Adhesive capsulitis
Saran untuk penelitian ini adalah agar optimal treatment of frozen
penelitian lebih luas dengan jumlah shoulder. Physician sportsmed. 28
sampel yang lebih banyak dan berkaitan (9): 23-29.
dengan variabel-variabel yang Suharto. 2008. Fisioterapi pada frozen
berkembang dengan Frozen Shoulder. shoulder akibat hemiplegia.
Retrieved November 16, 2009
DAFTAR RUJUKAN darihttp://binhasyim.wordpress.co
Cailliet Rene. 1981. Shoulder Pain, Ed. 2, m/2008/01/ 22fisioterapi-pada -
F.A. Davis Company, Hal. XII, 40 frozen-shoulder-akibat-hemiplegia/
– 41.
Cailliet Rene. 1996. Soft tissue pain and
disability F.A. Davis Company,
Philadelphia.
Chory, F. 2009. Permasalahan pada bahu
beku. Retrieved November

You might also like