You are on page 1of 7

PERILAKU CARING PERAWAT MENURUT PERSEPSI

PERAWAT DAN PASIEN DI RUMAH SAKIT


SWASTA DAN NEGERI DI MEDAN
Evi Ramayanti Purba, Dewi Elizadiani Suza, Erniyati
Magister Administrasi Keperawatan
e-mail: evi_rama@yahoo.com

ABSTRACT

Enhancement the role of caring is basic for nursing care quality improvement. Caring behavior as the
central focus of nursing is the most important nusing indicator. Caring behavior has a relationship
with patient satisfaction. Patient satisfaction is the indicator of quality and efficiency of health care
system. Nursing practice which is based on caring principle gives positive impact for nurse and
patient. The objective of this study is to compare the perception of nurse and patient in private and
state hospital in Medan. This study uses descriptive comparative design to compare nurse and patient
perception about caring behavior in private and state hospital in Medan using multistage cluster
sampling with 200 respondent. CBI-24 instrumen consist of 24 statements to measure caring behavior
which is devided into 4 dimensions. Data analysis using Mann Wjitney U test. The analysis interprets
any differences between nurse and patient perception in State Hospital with p value = 0,00 (p<0,05)
while in private hospital there in no difference with p value = 0.53 (p>0.05). The difference indicates
that the nurse less optimum assessing and meet the patient necessity. It is important to evaluate caring
application by nurse in hospital and fascilitate the nurse to apply caring in nursing care.

Keywords: caring behavior, nurse, patient, perception

Peningkatan peran caring merupakan dasar bagi peningkatan mutu pelayanan keperawatan. Perilaku
caring sebagai fokus sentral dari keperawatan merupakan indikator caring yang paling penting.
Perilaku caring perawat sangat erat hubungannya dengan kepuasan pasien. Kepuasan pasien
merupakan indikator kualitas dan efisiensi sistem pelayanan kesehatan. Praktik perawat yang
didasarkan pada prinsip caring dapat memberikan dampak yang positif bagi pasien dan perawat.
Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan perilaku caring perawat menurut persepsi perawat dan
pasien di rumah sakit swasta dan negeri di Medan. Penelitian ini menggunakan desain deskriptif
komparatif yang bertujuan untuk membandingkan persepsi perawat dan pasien tentang perilaku caring
perawat di rumah sakit negeri dan swasta di Medan dengan pengambilan sampel Multistage cluster
sampling yang berjumlah 200 orang. Kuesioner CBI-24 terdiri dari 24 pernyataan untuk mengukur
perilaku caring perawat yang terbagi menjadi 4 dimensi caring. Analisa data menggunakan uji Mann
Whitney U. Berdasarkan hasil analisis perbandingan antara persepsi perawat dan pasien tentang
perilaku caring perawat di rumah sakit negeri menunjukan ada perbedaan yang signifikan dengan nilai
p=0,00 (p<0,05) sedangkan di rumah sakit swasta menunjukan tidak ada perbedaan dengan nilai
p=0,53 (p>0,05). Perbedaan persepsi tersebut mengindikasikan bahwa perawat kurang optimal dalam
mengkaji dan memenuhi kebutuhan pasien. Oleh karena itu perlu dilakukan evaluasi terhadap
penerapan caring oleh perawat di rumah sakit serta memfasilitasi perawat dalam mengaplikasikan
caring dalam asuhan keperawatan.

Kata kunci: perilaku caring, perawat, pasien, persepsi

PENDAHULUAN Poirier, 2013) dan konsep yang signifikan


Peningkatan peran caring pada ilmu dan seni keperawatan (Udomluck,
merupakan dasar bagi peningkatan mutu Tonmukayakul, Tiansawad, & Srisuphan,
pelayanan keperawatan. Caring adalah 2010).
kebutuhan dasar manusia dan komponen Caring merupakan perilaku yang
dasar bagi profesi keperawatan (Salimi & mencakup kognitif, afektif, psikomotor dan
Azimpour, 2013). Caring merupakan fokus keterampilan administratif yang ditampilkan
sentral dalam keperawatan (Papastavrou, oleh seorang profesional (Wilkin, 2003).
Efstathiou, & Chaaralambous, 2011), konsep Perilaku caring sebagai fokus sentral dari
inti bagi praktik keperawatan (Sossong & keperawatan (Glembocki & Dunn, 2010)

1
merupakan indikator caring yang paling (Petersson, Essen, & Sjoden, 1998).
penting (Baldusdottir, Jonsdottir, & Iceland, Semakin besar perhatian yang diperoleh
2002). pasien dari perawat maka semakin besar
Praktik perawat yang didasarkan kesempatan mereka untuk sembuh
pada prinsip caring dapat memberikan (Abdullah, Sulaiman, Ahmed, Lalji,
dampak yang positif bagi pasien dan Damani, & Merchant, 2007) dan sebaliknya
perawat. Pasien mengalami peningkatan perawat yang tidak mengkaji persepsi pasien
harga diri, kualitas hidup, pengetahuan dan tentang caring secara akurat dapat
mekanisme koping, penurunan length of stay menyebabkan pelayanan keperawatan yang
(LOS) dan juga penurunan biaya pengobatan diberikan tidak sejalan dengan harapan
(Desmond, Horn, Keith, Kelby, Ryan, & pasien (Papastavrou et al., 2011) dan hal ini
Smith, 2014). Dampak positif yang dapat mempengaruhi kepuasan pasien akan
dirasakan perawat yaitu merasa puas, terarah pelayanan keperawatan.
dan senang dengan pekerjaannya (Desmond, Perilaku caring perawat dapat
Horn, Keith, Kelby, Ryan, & Smith, 2014; dipengaruhi oleh beberapa faktor. Salah satu
Glembocki & Dunn, 2010). Meningkatkan faktor yang dapat mempengaruhi adalah
dan mengaplikasikan nilai-nilai caring persepsi (Salimi & Azimpour, 2013).
dalam keperawatan dapat meningkatkan Persepsi dan perilaku mempunyai hubungan
kesehatan perawat dan perawat merasa yang sangat erat dimana persepsi dapat
pekerjaannya menjadi lebih bermakna mempengaruhi perilaku dan sebaliknya
(Clerico et al., 2011). perilaku mempengaruhi persepsi (Sekuler &
Sebaliknya, praktik yang tidak Blake, 2002).
didasarkan pada prinsip caring akan Mengkaji perilaku perawat
memberikan dampak negatif bagi perawat berdasarkan persepsi perawat dan pasien
dan pasien. Pasien merasa direndahkan, merupakan hal yang penting sebab perilaku
tersinggung, ketakutan dan proses perawat mempengaruhi persepsi perawat
pemulihan terhambat. Perawat juga menjadi dan sebaliknya (King, 1981). Persepsi
kaku, tertekan dan kelelahan dengan perawat tentang perilaku caring perawat
pekerjaannya (Desmond, Horn, Keith, akan mendorong perawat berperilaku caring
Kelby, Ryan, & Smith, 2014). sesuai dengan apa yang dipersepsikan.
Pasien dan perawat dapat memiliki Perilaku caring perawat juga dapat
persepsi yang berbeda tentang caring. mempengaruhi persepsi pasien dan
Komunikasi dan interaksi antara perawat selanjutnya mempengaruhi kepuasan pasien.
dan pasien yang terjadi secara verbal Penelitan yang dilakukan Palese et al. (2011)
maupun non verbal dapat mempengaruhi di enam negara Eropa menunjukan adanya
persepsi pasien dan perawat tentang hubungan positif yang signifikan antara
perawatan (Coughlin, 2012). Pasien dan persepsi pasien tentang perilaku caring
perawat dengan latar belakang budaya perawat dengan kepuasan pasien.
berbeda yang berinteraksi dalam asuhan
keperawatan tidak selalu mempunyai METODE PENELITIAN
pengalaman yang sama tentang caring Jenis penelitian yanng digunakan
(Wikberg & Eriksson, 2008). Beberapa adalah deskriptif komparatif. Penelitian ini
penelitian menunjukan adanya perbedaan bertujuan untuk membandingkan persepsi
persepsi perawat dan pasien tentang perilaku perawat dan pasien tentang perilaku caring
caring perawat. Penelitian yang dilakukan perawat di rumah sakit negeri dan swasta di
oleh Papastavrou et al. (2011; 2012) di Medan. Penelitian dilakukan di RSUD Dr.
enam negara Eropa dan penelitan yang Pirngadi Medan, RSU Royal Prima Medan
dilakukan oleh Sossong dan Poirier (2013) dan RSU Sari Mutiara Medan pada bulan
di Amerika menunjukan adanya perbedaan Juni 2015. Partisipan dalam penelitian ini
persepsi perawat dan pasien tentang perilaku 100 perawat dan 100 pasien yang dipilih
caring perawat. melalui tekhnik multistage cluster sampling.
Pandangan pasien dan perawat Pengumpulan data dalam penelitian
merupakan hal yang penting ketika ini dilakukan dengan menggunakan
mempelajari perilaku caring sebagai dasar kuesioner. Kuesioner yang digunakan untuk
bagi persepsi pasien tentang perawatan mengukur perilaku caring perawat yang

2
dipersepsikan oleh perawat dan pasien RS RS
adalah Caring Behavior Inventory (CBI-24) Data Demografi Negeri Swasta
yang dikembangkan oleh Wu et al. (2006) f % f %
dan telah dilakukan uji validitas kepada 3 Suku Pasien
experts keperawatan administratif di Kota Batak 32 64 24 48
Medan. Hasil CVI kuesioner adalah 1. Jawa 7 14 20 40
Analisa data pada penelitian ini Melayu 4 8 1 2
menggunakan uji Mann Whitney U dimana Aceh 2 4 1 2
bila nilai p ≤ α maka Ho ditolak yang artinya Padang 2 4 3 6
ada perbedaan persepsi perawat dan pasien Nias 3 6 0 0
tentang perilaku caring perawat. Sunda 0 0 1 2
Penghasilan Perawat
HASIL PENELITIAN 1 s/d 3 juta 24 48 47 94
Peneliti membagikan kuisioner 3 s/d 5 juta 22 44 0 0
kepada perawat dan pasien pada tiga rumah > 5 juta 4 8 3 6
sakit dengan rincian 50 orang perawat dan Penghasilan Pasien
50 orang pasien di RSUD Dr. Pirngadi Belum berpenghasilan 7 14 7 14
Medan, 30 orang perawat dan 30 orang 1 s/d 3 juta 34 68 30 60
pasien di RSU Royal Prima Medan serta 20 3 s/d 5 juta 9 18 13 26
orang perawat dan 20 orang pasien di RSU Berdasarkan data demografi perawat
Sari Mutiara Medan. di rumah sakit negeri diperoleh data sebagai
berikut: mayoritas responden berjenis
Tabel 1. Karakteristik Responden kelamin perempuan 42 orang (84,0%),
RS RS rentang usia dewasa awal sebanyak 24 orang
Data Demografi Negeri Swasta (48,0%), suku batak 30 orang (60%),
f % f % penghasilan Rp. 1.000.000,- s/d Rp.
Jenis Kelamin Perawat 3.000.000,- sebanyak 24 orang (48,0%),
Laki-laki 8 16 1 2 sedangkan perawat yang bekerja di rumah
Perempuan 42 84 49 98 sakit swasta memiliki perbedaan pada usia.
Jenis Kelamin Pasien Mayoritas responden berjenis kelamin
Laki-laki 39 78 22 44 perempuan 49 orang (98%), suku batak 37
Perempuan 11 22 28 56 orang (74%), dan berdasarkan penghasilan,
Usia Perawat responden terbanyak berpenghasilan Rp.
Remaja akhir 1 2 28 56 1.000.000,- s/d Rp. 3.000.000,- sebanyak 47
Dewasa awal 24 48 19 38 orang (94%). Berdasarkan rentang usia,
Dewasa akhir 11 22 3 6 responden terbanyak berusia remaja akhir
Lansia awal 14 28 0 0 sebanyak 28 orang (56%).
Usia Pasien Karakteristik pasien di rumah sakit
Remaja awal 1 2 3 6 negeri sebagai berikut: mayoritas responden
Remaja akhir 9 18 11 22 berusia lansia awal dan akhir masing-masing
Dewasa awal 4 8 9 18 sebanyak 12 orang (24%), suku batak 32
Dewasa akhir 7 14 9 18 orang (64%), berjenis kelamin laki-laki 39
Lansia awal 12 24 9 18 orang (78%), penghasilan Rp. 1.000.000,-
Lansia akhir 12 24 5 10 s/d Rp. 3.000.000,- sebanyak 34 orang
Manula 5 10 4 8 (68%). Pasien yang dirawat di rumah sakit
Suku Perawat swasta memiliki perbedaan pada usia dan
Batak 30 60 37 74 jenis kelamin. Mayoritas responden suku
Jawa 12 24 6 12 batak 24 orang (48%), penghasilan Rp.
Melayu 2 4 1 2 1.000.000,- s/d Rp. 3.000.000,- sebanyak 30
Aceh 3 6 2 4 orang (60%). Sedangkan pada data usia, dan
Padang 1 2 1 2 jenis kelamin, sebagian besar responden
Banjar 1 2 0 0 berusia remaja akhir sebanyak 11 orang
Betawi 1 2 0 0 (22%), berjenis kelamin perempuan 28
Nias 0 0 3 6 orang (56%).

3
Tabel 2. Perbandingan persepsi perawat PEMBAHASAN
tentang perilaku caring perawat di RS Perbandingan Persepsi Perawat tentang
Negeri dan swasta Perilaku Caring Perawat di Rumah Sakit
Mean Rank Negeri dan Swasta
Variabel RS RS p Perawat memiliki persepsi yang
Negeri Swasta berbeda tentang perilaku caring perawat di
Persepsi perawat 57.65 43.35 0.01 rumah sakit negeri dan swasta dengan nilai
tentang perilaku p=0,01 (p<0,05). Respon perawat di rumah
caring perawat sakit negeri lebih tinggi daripada di rumah
Perbandingan persepsi perawat sakit swasta.
tentang perilaku caring perawat antara Perilaku caring perawat dapat
rumah sakit negeri dan swasta menunjukan dipengaruhi oleh karakteristik demografi
ada perbedaan dengan nilai p=0,01 (<0,05). perawat (Oskouie, Rafii, & Nikravesh, 2006;
Suliman, Welmann, Omer, & Thomas,
Tabel 3. Perbandingan persepsi pasien 2009). Perawat di rumah sakit negeri
tentang perilaku caring perawat di RS memiliki rata-rata penghasilan yang lebih
Negeri dan swasta tinggi dibandingkan di rumah sakit swasta.
Mean Rank Ketika perawat merasa dihargai akan
Variabel RS RS p pekerjaan yang telah dilakukan maka
Negeri Swasta perawat tersebut akan termotivasi untuk
Persepsi pasien 48.18 52.82 0.42 melakukan pekerjaan yang lebih baik lagi.
tentang perilaku Salah satu bentuk penghargaan bagi perawat
caring perawat adalah penghasilan atau gaji yang diterima
perawat. Pada rumah sakit negeri, rata-rata
Perbandingan persepsi pasien
penghasilan perawat lebih tinggi daripada di
tentang perilaku caring perawat antara
rumah sakit swasta. Mayoritas perawat
rumah sakit negeri dan swasta menunjukan
memiliki penghasilan Rp. 3.000.000,-
tidak ada perbedaan dengan nilai p=0,42
sampai Rp. 5.000.000,- perbulan dan
(>0,05).
berbeda dengan perawat di rumah sakit
swasta yang mayoritas memiliki penghasilan
Tabel 4. Perbandingan persepsi perawat dan
Rp. 1.000.000,- sampai Rp. 3.000.000,- per
pasien tentang perilaku caring perawat di
bulan.
rumah sakit negeri dan swasta
Pengalaman juga merupakan salah
Variabel Mean Rank
P satu faktor yang mempengaruhi persepsi
Perawat Pasien perawat (King, 1981). Semakin lama
Persepsi tentang 59.22 41.78 0.00 seorang perawat bekerja maka perawat
perilaku caring tersebut akan lebih menguasai pekerjaannya.
perawat di rumah Pada rumah sakit negeri mayoritas perawat
sakit negeri memiliki masa kerja yang lebih lama
Persepsi tentang 52.32 48.68 0.53 daripada di rumah sakit swasta. Perawat di
perilaku caring rumah sakit negeri mayoritas berada pada
perawat di rumah kategori kompeten dengan masa kerja 2
sakit swasta sampai 3 tahun sedangkan pada rumah sakit
Perbandingan antara persepsi swasta mayoritas perawat berada pada
perawat tentang perilaku caring perawat kategori pemula berpengalaman dengan
di rumah sakit negeri dengan persepsi masa kerja 1 sampai 2 tahun.
pasien di rumah sakit negeri menunjukan Perawat memiliki respon yang lebih
ada perbedaan dengan nilai p=0,00 tinggi di rumah sakit negeri daripada di
(<0,05) sedangkan antara persepsi rumah sakit swasta. Hal ini menunjukan
perawat tentang perilaku caring perawat bahwa perawat di rumah sakit negeri sudah
di rumah sakit swasta dengan persepsi memiliki kesadaran yang baik akan
pentingnya perilaku caring perawat sebab
pasien di rumah sakit swasta
perilaku caring perawat tidak hanya
menunjukan tidak ada perbedaan dengan memberikan manfaat bagi pasien tetapi juga
nilai p=0,53 (>0,05). bagi perawat sendiri. Meningkatkan dan

4
mengaplikasikan nilai-nilai caring dalam Perbandingan Persepsi antara Perawat
keperawatan dapat meningkatkan kesehatan dan Pasien tentang Perilaku Caring
perawat dan perawat merasa pekerjaannya Perawat
menjadi lebih bermakna (Clerico et al., Persepsi perawat dan pasien tentang
2011). Perawat juga merasa puas, terarah perilaku caring perawat adalah sesuatu yang
dan senang dengan pekerjaannya (Desmond, subjektif sebab persepsi merupakan
Horn, Keith, Kelby, Ryan, & Smith, 2014; pengalaman individu dan dipengaruhi oleh
Glembocki & Dunn, 2010). nilai-nilai individu (Davis & Newstorm,
Penghasilan perawat yang lebih 1985). Oleh karena itu penting untuk
tinggi dan masa kerja yang lebih lama di mengukur persepsi dari perawat dan pasien
rumah sakit negeri akan mempengaruhi untuk meminimalisir bias yang dipengaruhi
kinerja perawat. Perawat dengan kinerja oleh subjektifitas tersebut.
yang baik memiliki kesadaran bahwa Perilaku caring perawat dapat
kebutuhan pasien bukan hanya sebatas dipersepsikan baik oleh perawat maupun
kebutuhan fisik seperti makan, minum, obat- oleh pasien. Perawat dapat menilai diri
obatan dan sebagainya tetapi juga kebutuhan mereka sendiri tentang sejauh mana mereka
psikologis, sosial dan spiritual. Perawat telah berperilaku caring dalam memberikan
menghormati pasien dan menciptakan asuhan keperawatan kepada pasien dan
hubungan yang positif dengan pasien pasien dapat menilai perilaku caring perawat
merupakan nilai-nilai yang diaplikasikan berdasarkan apa yang dirasakan pasien
oleh perawat dalam memberikan asuhan selama memperoleh asuhan keperawatan
keperawatan. dari perawat.
Pada rumah sakit negeri terdapat
Perbandingan Persepsi Pasien tentang perbedaan yang signifikan antara persepsi
Perilaku Caring Perawat di Rumah Sakit perawat dengan persepsi pasien tentang
Negeri dan Swasta perilaku caring perawat dengan nilai p=0,00
Pasien memiliki persepsi yang sama (p<0,05). Perilaku caring perawat yang
tentang perilaku caring perawat di rumah dipersepsikan oleh perawat lebih tinggi
sakit negeri dan swasta dengan nilai p=0,53 dibandingkan yang dipersepsikan oleh
(p>0,05). Karakteristik demografi pasien pasien meskipun berada dalam lingkungan
juga tidak menunjukan perbedaan yang rumah sakit yang sama. Hal ini sejalan
signifikan antara di rumah sakit negeri dan dengan penelitian sebelumnya yang
swasta. Hal tersebut menunjukan bahwa dilakukan oleh Papastavrou et al. (2011,
konteks rumah sakit apakah rumah sakit 2012) di enam negara Eropa serta penelitian
negeri maupun swasta tidak mempengaruhi yang dilakukan oleh Sossong dan Poirier
persepsi pasien tentang perilaku caring (2013) di Amerika yang menunjukan ada
perawat tetapi pasien lebih menitik beratkan perbedaan yang signifikan antara persepsi
pada pelayanan yang diberikan oleh perawat dan pasien tentang perilaku caring
perawat. perawat.
Persepsi pasien tentang perilaku Perbedaan persepsi antara perawat
caring perawat yang sama di rumah sakit dan pasien tersebut menunjukan adanya
negeri dan swasta menunjukan bahwa perbedaan pemahaman tentang perilaku
perawat sudah menerapkan prinsip caring caring perawat menurut perawat dan pasien.
dalam memenuhi kebutuhan dasar pasien Perawat lebih mengutamakan pengetahuan
yang mencakup bio, psiko, sosial dan dan keterampilan sedangkan pasien lebih
spiritual pasien yang merupakan cerminan menekankan pada sikap perawat. Hal ini
dari perilaku caring perawat. Perilaku dipengaruhi oleh budaya perawat dimana
caring perawat yang dapat dirasakan oleh mayoritas perawat adalah suku batak.
pasien tidak hanya mencakup pengetahuan Perilaku ekspresif dalam mengemukakan
dan keterampilan perawat dalam melakukan sesuatu merupakan ciri khas pada suku
intervensi keperawatan tetapi juga sikap batak. Perawat mempersepsikan bahwa
yang ditampilkan oleh perawat yaitu perawat mengungkapkan sesuatu yang dimaksud
menghormati pasien, mengakui keberadaan dengan cara mengatakan secara langsung
pasien serta tercipta hubungan yang positif menunjukan sikap yang caring sedangkan
antara perawat dan pasien. menurut pasien cara perawat berkomunikasi

5
seperti perawat senyum, ramah dan SIMPULAN
menunjukan perhatian kepada pasien Perbandingan persepsi tentang
merupakan hal yang mempengaruhi persepsi perilaku caring perawat antara perawat dan
pasien tentang perilaku caring perawat. pasien di rumah sakit negeri dan swasta
Kebutuhan pasien seperti perawat menunjukan ada perbedaan yang signifikan.
menghormati pasien, mengakui keberadaan Perawat memiliki respon yang lebih tinggi
pasien serta tercipta hubungan yang baik daripada pasien. Beberapa faktor yang
antara perawat dan pasien merupakan nilai- dapat mempengaruhi adalah adalah
nilai yang mempengaruhi persepsi pasien karakteristik demografi perawat dan
tentang perilaku caring perawat. Hal ini kesadaran perawat akan pentingnya
sejalan dengan pernyataan Coughlin (2012) perilaku caring, harapan pasien akan
yang menyatakan bahwa komunikasi dan
pelayanan keperawatan, perbedaan
interaksi antara perawat dan pasien yang
terjadi secara verbal maupun non verbal pemahaman antara perawat dan pasien
dapat mempengaruhi persepsi pasien tentang tentang perilaku caring perawat serta
perawatan. interaksi yang terjalin selama proses
Hal yang berbeda terjadi antara asuhan keperawatan.
persepsi perawat dengan persepsi pasien
tentang perilaku caring perawat di rumah SARAN
sakit swasta yang menunjukan tidak ada Penelitian lebih lanjut tentang
perbedaan yang signifikan dengan nilai perilaku caring perawat dengan mengontrol
p=0,53 (p>0,05). Persepsi perawat dan seluruh confounding factor serta
pasien yang tidak berbeda tentang perilaku menganalisis faktor yang mempengaruhi
caring perawat di rumah sakit swasta perbedaan persepsi antara perawat dan
menunjukan keberhasilan perawat dalam pasien seperti penyakit pasien, klasifikasi
mengkaji dan memenuhi kebutuhan pasien ruang rawat pasien serta seberapa besar
yang mencakup bio, psiko, sosial dan perbedaan persepsi antara perawat dan
spiritual. Perawat di rumah sakit swasta pasien tersebut akan mempengaruhi
memahami bahwa kebutuhan psikologis kepuasan pasien.
pasien adalah perawat mendengarkan pasien
dengan penuh perhatian, perawat merasa DAFTAR PUSTAKA
empati dengan keadaan pasien, perawat Abdullah L., Sulaiman Z., Ahmed N., Lalji
memperlakukan pasien sebagai individu, S., Damani S., & Merchant A.
perawat meluangkan waktu bersama pasien, (2007). Perception of caring:
dan perawat melibatkan pasien dalam Patients, nurses, physicians, and
perencanaan perawatannya merupakan administrators. International
penilaian penting bagi pasien dan Journal for Human Caring, 11, 4.
mempengaruhi persepsi pasien tentang
perilaku caring perawat. Baldursdottir G., Jonsdottir H., Reykjavik,
Persepsi merupakan serangkaian & Iceland. (2002). The importance
kejadian yang diawali dengan sesuatu yang of nurse caring behaviors as
terjadi pada dunia eksternal seseorang. perceived by patients receiving care
Kejadian ini membentuk persepsi yang at an emergency department. Heart
mempengaruhi perilaku dan sebaliknya & Lung, 31, 1.
perilaku mempengaruhi persepsi (Sekuler &
Blake, 2002). Ketika perawat memahami Clerico E. et al. (2011). Caring for the nurse
pentingnya perilaku caring maka perawat in the hospital environment.
tersebut akan termotivasi untuk berperilaku International Journal for Human
caring. Perilaku caring yang ditampilkan Caring, 15, 4.
oleh perawat dapat dipahami dan diterima
oleh pasien sehingga persepsi perawat dan Coughlin C. (2012). An ethnographic Study
pasien tentang perilaku caring perawat tidak of main events during
berbeda. hospitalisation: Perceptions of
nurses and patients. Journal of
Clinical Nursing, 22, 2327-2337.

6
Davis K. & Newstrom J. W. (1985). Human Petersson V. W., Essen L. V., & Sjoden P.
behavior at work: Organizational O. (1998). Cancer patient and staff
behavior. Seventh edition. United perceptions of caring and clinical
States of America: McGraw-Hill, care in free versus forced choice
Inc. response formats. Original Article,
12, 238-245.
Desmond M., Horn S., Keith K., Kelby S.,
Ryan L., & Smith J. (2014). Salimi S. & Azimpour A. (2013).
Incorporating caring theory into Determinants of nurses’ caring
personal and professional nursing behaviors (DNCB): Preliminary
practice to improve perception of validation of a scale. Journal of
care. International Journal for
Caring Sciences, 2 (4), 269-278.
Human Caring, 18, 1.
Sekuler R. & Blake R. (2002). Perception.
Glembocki M. M. & Dunn K. S. (2010).
Fourth edition. New York: McGraw-
Building an organizational culture of
Hill Companies. Inc.
caring: Caring perceptions
enhanced with education. The
Sossong A. & Poirier P. (2013). Patients and
Journal of Continuing Education in
nurse perceptions of caring in rural
Nursing, 41, 12.
United States. International Journal
for Human Caring, 17, 1.
King I. M. (1981). A theory for nursing.
systems, concepts, process. Canada:
John Wiley & Sons, Inc.
Suliman W. A., Welmann E., Omer T.,
& Thomas L. (2009). Applying
Oskouie F. H., Rafii F., & Nikravesh M. Y. Watson’s nursing theory to assess
(2006). Major determinants of patients perceptions of being
caring behavior. Harvard Health cared for in a multicultural
Policy Review, 7, 1. environment. Journal of Nursing
Research. 17 (4).
Palese A. et al. (2011). Surgical patients
satisfaction as an outcome of nurses’ Udomluck S., Tonmukayakul O., Tiansawad
caring behaviors: A descriptive and S., & Srisuphan W. (2010).
correlational study in six European Development of Thai nurses’ caring
countries. Journal of Nursing behavior scale. Pacific Rim Int Nurs
Scholarship, 43 (4), 341-350. Res, 14, 1.

Papastavrou E. et al. (2011). A cross-cultural Wikberg A. & Eriksson K. (2008).


study of the concept of caring Intercultural caring-an abductive
through behaviours: Patients’ and model. Journal Compilation.
nurses’ perspectives in six different
EU countries. Journal of Advanced Wilkin K. (2003). The meaning of caring in
Nursing, 68, 1026-1037. the practice of intensive care
nursing. British Journal of Nursing,
Papastavrou E. et al. (2011). Patients’ and 12, 20.
nurses’ perceptions of respect and
human presence through caring Wu. Y., Larrabee J. H.,& Putman H. P.
behaviours: A comparative study. (2006). Caring Behaviors Inventory:
Nursing Ethics, 19, 369-379. A Reduction of the 42-Item
Instrument. Diakses dari
http://search.ebscohost.com/login.as
px?direct=true&db=rzh&AN=20091
14454&site=ehost-live.

You might also like