Professional Documents
Culture Documents
ABSTRACT
The purpose of this study was to determine the application of Hazard Analysis and
Critical Control Points (HACCP) to identify and prevent potential hazards in the produc-
tion process of chocolate roll wafers at PT. X. The production process of wafer roll at
PT. X consisted of mixing raw materials, filtering, roasting, rolling a wafer roll, filling
cream, cutting, decreasing wafer roll temperature, packaging, and X-ray detection. The
implementation of a quality assurance system must be carried out at every stage of pro-
cesses to prevent microbiological chemical, and physical hazard pollution, and maintain-
ing product quality. The study was conducted using a survey method, by directly follow-
ing the entire process of making chocolate roll wafers from the receiving of raw materials
to the final product in the packaging. The data was analyzed using descriptive analysis
method. The application of the HACCP system at PT. X through two steps, that were pre-
liminary hazard analysis step and hazard analysis step. The results showed that the X-ray
detection pathway found CCP contamination of foreign objects with significant hazards in
the form of metal parts in the product. Preventive actions taken included separating and
marking deviant products, repairing the auto stop system, and visual observation by em-
ployees on X-ray detection machines.
Keywords: HACCP, quality control, wafer roll, X-Ray machine
ABSTRAK
Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui penerapan Hazard Analysis and Crit-
ical Control Point (HACCP) untuk mengidentifikasi dan mencegah bahaya potensial da-
lam proses produksi wafer roll coklat di PT. X. Proses produksi wafer roll di PT. X terdiri
dari pencampuran bahan baku, penyaringan, pemanggangan, penggulungan pita wafer
roll, filling cream, pemotongan, penurunan suhu wafer roll, pengemasan, dan deteksi si-
nar-X. Penerapan sistem jaminan mutu harus dilakukan pada setiap tahapan untuk
mencegah pencemaran bahaya mikrobiologi, kimia, dan fisik serta menjaga kualitas
produk. Penelitian dilakukan menggunakan metode survey, dengan mengikuti secara lang-
sung seluruh alur proses pembuatan wafer roll coklat mulai dari penerimaan bahan baku
sampai produk akhir dalam kemasan. Metode analisa data yang digunakan adalah metode
analisa deskriptif. Penerapan sistem HACCP di PT. X melalui dua langkah yaitu prelimi-
nary step to hazard analysis dan step hazard analysis. Hasil penelitian menunjukkan bah-
Jurnal Teknologi & Industri Hasil Pertanian Vol. 24 No.1, Maret 2019 1
Citraresmi dan Putri HACCP Wafer Roll
wa ditemukan CCP pada alur proses deteksi sinar-X dengan bahaya signifikan berupa ce-
maran benda asing berupa metal parts dalam produk. Tindakan pencegahan yang di-
lakukan antara lain memisahkan produk dan memberi tanda pada produk yang menyim-
pang serta melakukan perbaikan sistem auto stop dan pengamatan oleh petugas secara vi-
sual pada mesin deteksi sinar-X.
Kata kunci: HACCP, mesin sinar X, kontrol kualitas, dan wafer roll
2 Jurnal Teknologi & Industri Hasil Pertanian Vol. 24 No.1, Maret 2019
HACCP Wafer Roll Citraresmi dan Putri
jek yang diteliti. Selain itu, digunakan 5) Verifikasi diagram alir, dengan cara
metode analisis keakutan dan resiko baha- meninjau proses produksi secara lang-
ya, metode penentuan signifikansi bahaya, sung, melakukan koordinasi dengan
serta diagram pohon keputusan penentuan operator produksi, dan melakukan pen-
titik kendali kritis (Citraresmi dan gujian sampel produk untuk membuk-
Wahyuni, 2018). tikan ketepatan diagram alir yang telah
disusun dengan proses produksi yang
Prosedur sesungguhnya. Apabila dalam penera-
Penelitian ini menggunakan metode pan di lapangan diagram alir tidak
HACCP yang terbagi menjadi 2 tahapan, sesuai, maka dilakukan modifikasi atau
yaitu Preliminary Step to Hazard Analysis perbaikan terhadap diagram alir. Se-
dan tahap penerapan HACCP. Preliminary baliknya, apabila diagram alir telah
Step to Hazard Analysis terdiri dari: sesuai di lapangan, maka dilakukan
1) Pembentukan tim HACCP, dengan sis- dokumentasi terhadap diagram alir ter-
tem perekrutan internal maupun ekster- sebut dengan mengisi form verifikasi
nal. Tim yang telah dibentuk harus su- diagram alir (Hermansyah et al., 2013).
dah memahami tentang teori kemanan Sedangkan tahap Hazard Analysis
pangan, memahami prinsip HACCP, terdiri dari:
mengetahui peran dan kegunaan HA- 1) Menganalisis bahaya, yang merujuk
CCP dalam proses produksi. Oleh kare- pada diagram alir proses, kemudian tim
na itu, diperlukan pelatihan bagi tim HACCP mendaftarkan semua bahaya
HACCP tentang penerapan HACCP potensial yang mungkin terjadi pada
setiap tahap proses. Bahaya tersebut
dan inspeksi HACCP.
meliputi bahaya biologi, kimia dan
2) Pendeskripsian produk yang memiliki
fisik. Kajian resiko (signifikansi) baha-
sifat-sifat spesifik. Bahaya yang mung-
ya didasarkan pada kemungkinan baha-
kin terjadi mulai dari penerimaan bahan
ya akan terjadi dan tingkat keseriusan
baku hingga produk jadi yang siap kon-
bahaya. Dengan menggabungkan pelu-
sumsi harus diidentifikasi sesuai de-
ang dengan tingkat keparahan bahaya,
ngan peraturan atau undang-undang
dapat ditentukan tingkat resiko/signifi-
terkait persyaratan keamanan pangan
kansi bahaya suatu produk (Maulana et
yang berlaku.
al., 2012), seperti yang dapat dilihat
3) Pengidentifikasian penggunaan produk
pada Tabel 1.
untuk mengelompokkan konsumen ber-
dasarkan resiko yang dapat ditimbulkan Tabel 1. Signifikansi Bahaya
apabila mengkonsumsi produk tersebut, Tingkat Keparahan (Severity)
dan memberikan informasi bahwa
produk dapat didistribusikan kepada L M H
Peluang Ter-
semua populasi atau hanya populasi jadinya L LL ML HL
yang peka (sensitif). Kelompok popu- (Reasonably
likely to oc- M LM MM HM*
lasi yang peka (sensitif) terdiri dari cur)
manula, bayi, wanita hamil, orang sakit, H LH MH* HH*
dan orang dengan daya tahan terbatas Keterangan:
(immunocompromised). L = Low (Rendah)
4) Penyusunan diagram alir, dengan men- H = High (Tinggi)
catat seluruh proses sejak diterimanya M = Medium (Sedang)
* = Dianggap signifikan dan akan dipertim-
bahan baku hingga menjadi produk bangkan dalam penetapan CCP (Maulana
akhir. et al., 2012).
Jurnal Teknologi & Industri Hasil Pertanian Vol. 24 No.1, Maret 2019 3
Citraresmi dan Putri HACCP Wafer Roll
4 Jurnal Teknologi & Industri Hasil Pertanian Vol. 24 No.1, Maret 2019
HACCP Wafer Roll Citraresmi dan Putri
pembuatan produk. Urutan proses produksi meng-gunakan pipa yang diberi mag-
wafer roll coklat sebagai berikut. netting trap.
(1) Pencampuran bahan baku adonan dan (2) Penyaringan
cream (mixing). Adonan dan cream disaring
Bahan-bahan pembuat adonan melewati magnetting trap untuk
(tepung terigu, tepung tapioka, gula, mencegah adanya kontaminasi fisik
pewarna, perisa, dan garam) dan pada adonan. Selanjutnya adonan yang
cream (dekstrose monohidrat, susu telah disaring dimasukkan ke dalam
bubuk, bubuk coklat, minyak nabati, ember dan diletakkan di atas trolly un-
lemak reroti, pengemulsi, dan garam) tuk membawa adonan ke mesin selan-
dicampur di dalam mixer (untuk ado- jutnya.
nan, pada suhu 25-32oC selama 4-5 (3) Pemangganggan
menit) dan mesin wiecon (untuk cream Sebelum dilakukan pemang-
pada suhu 40-50oC selama 4 jam). gangan dalam mesin baking, adonan
Komposisi bahan yang digunakan un- dan cream yang telah jadi diletakkan di
tuk membuat adonan adalah 100 kg/ dalam hopper, yaitu tempat yang di-
batch, sedangkan untuk membuat gunakan sebagai bak penampungan.
cream adalah 250 kg/batch. Setelah itu Dalam mesin baking, adonan dan
cream di-salurkan ke alat penyaringan cream akan disatukan melalui proses
Jurnal Teknologi & Industri Hasil Pertanian Vol. 24 No.1, Maret 2019 5
Citraresmi dan Putri HACCP Wafer Roll
6 Jurnal Teknologi & Industri Hasil Pertanian Vol. 24 No.1, Maret 2019
HACCP Wafer Roll Citraresmi dan Putri
Jurnal Teknologi & Industri Hasil Pertanian Vol. 24 No.1, Maret 2019 7
Citraresmi dan Putri HACCP Wafer Roll
8 Jurnal Teknologi & Industri Hasil Pertanian Vol. 24 No.1, Maret 2019
HACCP Wafer Roll Citraresmi dan Putri
Jurnal Teknologi & Industri Hasil Pertanian Vol. 24 No.1, Maret 2019 9
Citraresmi dan Putri HACCP Wafer Roll
Tabel 6. Kategori Resiko Produk Wafer Roll dalam kategori OPRP karena pada tahap
Coklat tersebut perlu dilakukan pengendalian ba-
Kelompok Bahaya Kategori
haya (jika metal parts yang terdapat pada
Produk cream berhasil lolos masih terdapat pe-
A B C D E F Resiko
ngendalian pada tahap selanjutnya yaitu
Wafer Roll pada deteksi sinar-X).
0 0 0 + 0 0 II
Coklat Metal parts yang ditangkap oleh
Keterangan: 0 = tidak memiliki bahaya alat magnetting trap berasal dari proses
+ = memiliki bahaya magnetting adonan dan cream dimana pada
Sumber: Data primer PT. X (2017) proses tersebut terjadi tumbukan oleh ball
mill pada bahan baku yang dihancurkan.
2. Penetapan Critical Control Point Tumbukan tersebut akan menyebabkan
(CCP) ball mill menghasilkan metal parts dalam
Penetapan CCP di PT. X dilakukan bentuk serbuk besi. Bahaya tersebut tetap
oleh tim analisis bahaya. Pada prinsipnya, perlu dikendalikan untuk menjaga keama-
analisis penetapan signifikan bahaya pada nan dalam proses produksi. Tindakan pen-
proses produksi wafer roll coklat terdapat gendalian berupa pengecekan intensitas
pada tahap magnetting adonan dan cream mesin magnetting trap dan mesin wiecon
serta deteksi sinar-X. Bahaya signifikan atau peggantian medan magnet oleh
yang terdapat pada tahap magnetting cream operator atau bagian produksi.
dan deteksi sinar-X berupa metal parts. Tindakan pengecekan dilakukan
Identifikasi CCP pada proses produksi wa- setiap hari dengan melakukan pemeriksaan
fer roll coklat dapat dilihat pada Tabel 7. pada medan magnet dan diverifikasi sela-
Pada kedua tahap tersebut analisis signi- ma 3 bulan sekali dengan me-lihat bukti
fikansi bahayanya adalah signifikan, oleh atau catatan hasil monitoring (Suleiman et
karena itu diperlukan penetapan titik ken- al., 2013). Identifikasi di-lakukan juga pa-
dali kritis bahaya yang akan ditimbulkan da tahap deteksi sinar-X dengan bahaya
selama proses produksi berlangsung. Ter- signifikan berupa metal parts. Deteksi si-
dapat kemungkinan bahwa bahaya yang nar-X merupakan tahapan terakhir dalam
diidentifikasi pada suatu tahapan bukan proses produksi wa-fer roll coklat, oleh
merupakan CCP, namun hanya CP atau karena itu jika ter-dapat metal parts yang
OPRP (Yuniarti et al., 2015). lolos pada tahap-an ini, maka deteksi sinar-
CP merupakan suatu tahapan pros- X merupakan CCP pada proses produksi
es yang perlu diawasi sedangkan OPRP wafer roll coklat.
merupakan sistem yang digunakan untuk 3. Penetapan Batas Kritis
me-ngendalikan bahaya yang terdapat pada
proses produksi. Tahap magnetting adonan Batas kritis merupakan persyaratan
dan cream bukan CCP, tetapi masuk ke- dan toleransi yang harus dipenuhi oleh
10 Jurnal Teknologi & Industri Hasil Pertanian Vol. 24 No.1, Maret 2019
HACCP Wafer Roll Citraresmi dan Putri
Jurnal Teknologi & Industri Hasil Pertanian Vol. 24 No.1, Maret 2019 11
12
Tabel 8. Dokumen HACCP (Pengendalian CCP)
Identifikasi
Pemantauan
Tahapan Bahaya Batas Tindakan Kore-
Verifikasi Hasil Dokumen
Proses Kritis ksi
Bahaya Tipe Apa Dimana Siapa Kapan Bagaimana
X-Ray Fisik Metal Tingkat Tingkat Area X- Opera- Setiap Pengecekan Pisahkan dan Evaluasi data Checklist pen-
Citraresmi dan Putri
detecting Part sensitifitas sensi- Ray tor X- awal ingkat sensitifi- beri tanda pada monitoring ting- gendalian CCP
deteksi Fe tifitas Ray shift tas deteksi X- produk yang kat sensitifitas pengecekan sen-
Ø 1.5 mm, deteksi Ray mengguna- menyimpang. deteksi X-Ray sitifitas mesin X-
SUS Ø1.5 kan specimen oleh Team Leader Ray.
mm, Fe Ø 1.5 mm, Produk yang setiap awal shift.
kuningan SUS Ø 1.5 mm, menyimpang di- Form rekap pe-
Ø 3 mm kuningan Ø 3 tindak lanjuti Implementasi har- nanganan produk
mm oleh QC Proses ian oleh Tim menyimpang
sesuai prosedur HACCP setiap (NCPH).
dan standar bulan.
NCPH. Implementasi
Internal Audit harian penyim-
oleh Tim Internal pangan CCP.
Audit setiap 6
bulan Hasil Internal
Audit
Pengecekan sis- Perbaikan sistem Evaluasi data Checklist pen-
tem auto stop. auto stop oleh monitoring tingkat gendalian CCP
pihak teknik. sensitifitas de- pengecekan sen-
teksi X-Ray oleh sitifitas mesin X-
Pengamatan oleh Team Leader se- Ray.
petugas visual tiap awal shift.
kontrol X-Ray Implementasi
Implementasi ha- harian penyim-
rian oleh Tim pangan
HACCP setiap
bulan.
Jurnal Teknologi & Industri Hasil Pertanian Vol. 24 No.1, Maret 2019
HACCP Wafer Roll Citraresmi dan Putri
Jurnal Teknologi & Industri Hasil Pertanian Vol. 24 No.1, Maret 2019 13
Citraresmi dan Putri HACCP Wafer Roll
Panghal, A., N. Chhikara, N. Sindhu and Suleiman A., M. Heba, and A. Zakaria.
S. Jaglan. 2018. Role of food safety 2013. The design of Hazard Analy-
management systems in safe food sis Critical Control Point (HACCP)
production: A review. Journal of plan for biscuit plant. food and pub-
Food Safety. 38(4): 12464-12475. lic health, Scientific & Academic
Publishing. 3(5): 240 - 246.
Pardo, J. E., V. R. de Figueireˆdo, M. A´
lvarez-Ortı, D. C. Zied, J. A. Surahman, D. N. dan R. Ekafitri. 2014.
Pen˜aranda, E. S. Dias, and A. Kajian HACCP (Hazard Analysis
Pardo-Gime´nez. 2013. and Critical Control Point) pen-
Application of Hazard Analysis golahan jambu biji di pilot plant sari
and Critical Control Points buah UPT.B2PTTG – Lipi Subang.
(HACCP) to the cultivation line of Agritech. 34(3): 266-276.
mushroom and other cultivated Wicaksani, A. L. dan R. Ariyani. 2017.
edible fungi. Indian Journal Penerapan HACCP dalam proses
Microbiology. 53(3):359–369. produksi menu daging rendang di
PT. UBM. 2010. Wafer. https:// inflight catering. Media Gizi
www.ubmbiscuits.com/en/cat/wafer- Indonesia. 12(1): 88–97.
en/. Diunduh: 11 Oktober 2017. Wulandari, M. dan H. Erma. 2010.
Rachmadia, N. D., N. Handayani, dan A. Pengaruh penambahan bekatul
C. Adi. 2018. Penerapan system terhadap kadar protein dan sifat
Hazard Analisis Critical Control organoleptik biskuit. Jurnal Pangan
Point (HACCP) pada produk ayam dan Gizi. (2): 55-62.
bakar bumbu herb di divisi catering Yuniarti, R., A. Wifqi, dan A. S. Ratih.
diet PT. Prima Citra Nutrindo 2015. Penerapan sistem Hazard
Surabaya. Amerta Nutrition. 2(1): Analysis Critical Control Point
17-28. (HACCP) pada proses pembuatan
Ratnani, R. D. 2009. Bahaya bahan tam- keripik tempe. Jurnal Ilmiah Teknik
bahan makanan bagi kesehatan. Industri. 14(1): 86 – 95.
Jurnal Momentum. 5(1): 16 – 22.
14 Jurnal Teknologi & Industri Hasil Pertanian Vol. 24 No.1, Maret 2019