You are on page 1of 8

Efektifitas Terapi Aroma Bunga Lavender (Lavandula Angustifolia) terhadap Penurunan

Skala Nyeri pada Klien Infark Miokard

Dasna1, Gamya Tri Utami2, Arneliwati3

Mahasiswa/Perawat RSUD Arifin Ahmad Pekanbaru1


Dosen Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Riau2,3
Email : dasna45@yahoo.co.id

Abstract

This study aimed to determine the effectiveness of aroma therapy lavender flowers (Lavandula angustifolia) to decrease
pain scale client myocardial infarction. Design of the study was Quasi- Experimental with Pre test and post test desain with
control group were divided into experimental group and control group. The study was conducted on clients who have pain
with nursing diagnosis of myocardial infarction in the Cardiovascular Care Unit ( CVCU ) Arifin Achmad Pekanbaru
hospital. The number of samples were 30 people, consist of 15 in the experimental group and 15 control group by
purposive sampling with the inclusion criteria. Measuring instrument used the observation sheet Descriptive Pain Scale
(Descriptive Verbal Scale). The experimental group was given treatment with lavender aroma therapy by inhalation. The
analysis used univariate and bivariate with Mann-Whitney test and Wilcoxon test. The results showed a significant
difference intensity scale pain scores between the experimental group and the control group with p value 0.009 (p value
<0.05), which means aromatherapy lavender (Lavandula angustifolia) is effective in reducing pain intensity scale on the
client myocardial infarction. Researchers suggest that administration of lavender aroma therapy can be applied to clients
with experience pain myocardial infarction in hospitals and in the community.

Keywords : Therapy Lavender Flowers, painful, myocardial infarction

PENDAHULUAN diremas-remas, ditekan, ditusuk, panas


Penyakit jantung merupakan atau ditindih barang berat.
penyebab utama morbiditas dan Nyeri dada yang dirasakan
mortalitas. Di Amerika pada tahun serupa dengan angina, tetapi lebih
2011, terdapat 30,5% kematian yang intensif dan menetap lebih dari 30
disebabkan oleh penyakit jantung pada menit (Siregar, 2011). Penanganan
usia diatas 65 tahun dan 11,6% pada rasa nyeri harus dilakukan secepat
usia lebih dari 18 tahun, lebih tinggi mungkin untuk mencegah aktivasi
daripada kematian yang disebabkan saraf simpatis, karena aktifasi saraf
oleh kanker dan rokok di Negara simpatik ini dapat menyebabkan
tersebut (U.S Department of Health and takikardi, vasokontriksi, dan
Human Services, 2013). peningkatan tekanan darah yang pada
Infark miokardium merupakan tahap selanjutnya dapat memperberat
salah satu penyakit dengan rawat inap beban jantung dan memperluas
terbanyak di Amerika. Laju mortalitas kerusakan miokardium. Tujuan
awal (30 hari) pada infark miokardium penatalaksanaan nyeri adalah
adalah 30%, dan separuh kematian menurunkan kebutuhan oksigen
terjadi sebelum klien mencapai rumah jantung dan untuk meninggkatkan
sakit. Walaupun laju mortalitas suplai oksigen ke jantung (Reza, dkk,
menurun sebesar 30% dalam 2 dekade 2011).
terakhir, sekitar 1 diantara 25 klien Terapi non farmakologis dengan
yang tetap hidup pada perawatan awal, cara relaksasi menggunakan aroma
meninggal dalam tahun pertama setelah terapi lavender adalah metode yang
infark miokardium (Alwi, menggunakan wewangian lavender
2006).Keluhan khas infark miokardium untuk meningkatkan kesehatan fisik
ialah nyeri dada retrosternal seperti dan emosi. Aroma lavender adalah
aroma alami yang di ambil dari
612
tanaman aromatik lavender TUJUAN PENELITIAN
(Koensoemardiyah, 2009).
Pengaruh terapi aroma bunga
Berbagai efek aroma lavender lavender (Lavadula Angustifolia)
yaitu sebagai antiseptik, antimikroba, terhadap penurunan skala nyeri pada
antivirus dan anti jamur, zat analgesik, klien infark miokard.
anti radang, anti toksin, zat balancing,
immunostimulan, pembunuh dan
pengusir serangga, mukolitik dan MANFAAT PENELITIAN
ekspektoran. Kelebihan minyak
lavender dibanding minyak essensial Hasil dari penelitian ini
lain adalah kandungan racunnya yang diharapkan dapat meningkatkan mutu
relatif sangat rendah, jarang pelayanan kesehatan dan sebagai
menimbulkan alergi dan merupakan pertimbangan dalam memberi asuhan
salah satu dari sedikit minyak essensial keperawatan sebagai upaya
yang dapat digunakan langsung pada mengurangi skala nyeri pada klien,
kulit (Frayusi, 2012). terutama pada klien yang terdiagnosa
Studi pendahuluan dilakukan di infark miokardium, menambah
ruang CVCU RSUD Arifin Achmad literatur tentang terapi non
yang sejak Januari 2013 hingga Juli farmakologi dan skala nyeri pada klien
2014 memiliki klien dengan diagnosa infark miokardium yang dapat
infark miokardium sebanyak 302 orang. dimanfaatkan oleh mahasiswa sebagai
Studi pendahuluan dilakukan dengan bahan bacaan dan menambah ilmu
teknik wawancara kepada sepuluh orang pengetahuan dan dapat digunakan
klien infark miokardium yang masuk sebagai dasar untuk penelitian
sejak tanggal 14 Juni 2014 hingga 14 selanjutnya terkait dengan efektivitas
Juli 2014. Penilaian respon nyeri terapi non farmakologi aroma bunga
dilakukan dengan menggunakan Verbal lavender terhadap penurunan skala
descriptive scale dan didapatkan bahwa nyeri pada pasien infark miokardium.
dari sepuluh orang klien terdapat dua
orang yang mengalami nyeri ringan, METODOLOGI PENELITIAN
tujuh orang yang mengalami nyeri
sedang dan satu orang yang mengalami Desain Penelitian merupakan bentuk
nyeri berat. rancangan yang digunakan dalam
Pemberian terapi non farmakologi prosedur penelitian (Nursalam, 2008).
yang biasanya diajarkan perawat kepada Penelitian ini termasuk penelitian
klien dengan keluhan nyeri adalah kuantitatif dengan menggunakan
teknik relaksasi tarik nafas dalam. rancangan penelitian Quasi
Pemberian aromaterapi lavender masih Experimental dengan pendekatan Pre
jarang di gunakan di rumah sakit and post test only non equivalent
sebagai alternatif yang dapat control group (Darma, 2011).
mengurangi nyeri karena aromaterapi Sedangkan Sampel yang digunakan
lavender masih belum dipopulerkan sebanyak 30 orang responden, yakni
sebagai bentuk upaya perawatan dalam 15 responden kelompok eksperimen
mengurangi respon nyeri yang dan 15 responden kelompok kontrol.
dirasakan klien. Oleh karena itu, peneliti Kriteria inklusi pada penelitian klien
tertarik untuk mengadakan penelitian mederita infark miokard tipe I, hari
guna mengetahui “efektifitas terapi serangan kedua atau lebih, mengalami
aroma bunga lavender (Lavandula nyeri sedang sampai berat terkontrol
Angustifolia) terhadap penurunan skala yaitu melaporkan skala nyeri di
nyeri pada klien infark miokardium”. rentang antara 4 sampai 9, bersedia

613
menjadi responden, klien sudah laki-laki 13 86,7 10 66,7 23 77,7 0,25
perempuan 2 13,3 5 33,3 7 23,3 7
diberikan obat penghilang nyeri atau Total 15 100,0 15 100,0 30 100,0
menggunakan Non-rebreathing mask Usia
responden
(NRM). Prosedur Tahap awal 1. 21-40 3 20,0 1 6,7 4 13,35
responden dibagi menjadi 2 tahun
2. 41-65 11 73,3 13 86,7 24 80,0 0,41
kelompok. Penomoran ganjil untuk tahun 4
responden kelompok kontrol dan 3. >65 1 6,7 1 6,7 2 6,7
Total 15 100,0 15 100,0 30 100,0
penomoran genap untuk responden
kelompok eksperimen. Setelah itu
Hasil analisis pada tabel diatas
responden yang dicari yang sesuai
didapatkan distribusi jenis kelamin
kriteria inklusi dan eksklusi yang telah
responden pada kelompok eksperimen
dibuat peneliti. Untuk eksperimen
dan kelompok kontrol mayoritas
pertama di jelaskan kepada keluarga
adalah berjenis kelamin laki-laki
tentang maksud dari penelitian, tujuan
sebanyak 23 orang (77,7%).
penelitian dan dampak yang akan
Berdasarkan hasil uji homogenitas
diperoleh responden jika bersedia
didapatkan jenis kelamin pada
berpartisipasi dalam penelitian.
kelompok eksperimen dan kelompok
Setelah mendapatkan kesedian dari
kontrol adalah homogen (p value
keluarga, peneliti meminta responden
0,257).
untuk mengisi data pada lembar data
demografi serta menandatangangi Sedangkan hasil analisis pada
informed consent. Peneliti melakukan tabel diatas didapatkan distribusi usia
pre test dengan mengukur skala nyeri responden pada kelompok eksperimen
klien dengan menggunakan skala dan kelompok kontrol mayoritas
nyeri deskriptif (Verbal Descriptive adalah berusia 41-65 tahun sebanyak
Scale) selanjutnya kelompok 24 orang (80,0%). Berdasarkan hasil
eksperimen diberikan terapi aroma uji homogenitas didapatkan usia
bunga lavender (Lavandula responden pada kelompok eksperimen
Angustifolia) dengan inhalasi lansung dan kelompok kontrol adalah
menggunakan alat steam atau homogen (p value 0,414).
penguapan yang diisi 5 tetes minyak
esensial lavender dan diisi air 10-
15cc. kemudian letakkan disamping 2. Analisa Bivariat
atau sejajar kepala dengan jarak 10-20 Tabel 7
cm selama 60 menit. Setelah Perbandingan skala nyeri pre test
intervensi diberikan selanjutnya kelompok eksperimen dan kelompok
dilakukan post test, adapun pada kontrol
kelompok kontrol hanya dilakukan
pre test dan post test tanpa perlakuan Kelompok N Median p value
(minimum-
aroma terapi bunga lavender. maksimum)
Skala Eksperimen 15 6 (5-6) 0.717
nyeri Kontrol 15 5 (5-6)
HASIL PENELITIAN pre test
1. Analisa Univariat
Tabel 3 Berdasarkan tabel di atas
Distribusi frekuensi responden didapatkan median skala nyeri pre test
berdasarkan jenis kelamin responden kelompok eksperimen adalah 6 dan
kelompok kontrol adalah 5 dengan p
Kelompok Kelompok value 0.717. Hasil analisa lebih lanjut
Total p
eksperimen kontrol
Karakteristik (n=30 ) valu skala nyeri pre test antara dua
(n=15) (n=15)
e
N % N % N % kelompok menunjukkan bahwa tidak
Jenis ada perbedaan yang signifikan antara
kelamin

614
skala nyeri pre test pada kelompok Berdasarkan hasil penelitian yang
eksperimen dan kelompok kontrol (p telah dilakukan pada klien infark miokard
> 0.05). didapatkan bahwa secara umum distribusi
Tabel 8 responden berdasarkan jenis kelamin
Perbandingan skala nyeri post test terbanyak adalah laki-laki sebanyak 23
kelompok eksperimen dan kelompok orang (77.7%), sedangkan perempuan
kontrol. sebanyak 7 orang (23.3%). Berdasarkan
hasil analisa diperoleh data bahwa
mayoritas responden adalah laki-laki.
Kelompok N Median p value Menurut Suriadi (2004, dalam
(minimum-
maksimum) Widodo 2007) jenis kelamin bukan
Skala Eksperimen 15 5 (4-6) 0.009 termasuk faktor resiko terjadinya nyeri. Ada
nyeri pre Kontrol 15 5 (5-6)
test beberapa faktor hormonal penting yang
berkemungkinan berperan dalam
Berdasarkan tabel di atas menerangkan adanya perbedaan antara pria
didapatkan median skala nyeri post test dan wanita, yaitu kaum wanita dilindungi
kelompok eksperimen adalah 5 dan oleh hormon estrogen sebelum menopause.
kelompok kontrol adalah 5 dengan p value
0.009. Hasil uji mann-whitney skala nyeri b. Usia responden
post test antara dua kelompok Berdasarkan hasil penelitian
menunjukkan bahwa ada perbedaan yang yang telah dilakukan pada klien
signifikan antara rata-rata skala nyeri post infark miokard didapatkan bahwa
test pada kelompok eksperimen dan secara umum distribusi responden
kelompok kontrol (p < 0.05). berdasarkan umur respoden terbanyak
adalah dewasa tengah (41-65)
sebanyak 24 orang (80.0%), dewasa
Tabel 9 awal (21-40) sebanyak 4 orang
Perbandingan skor pemberian terapi aroma (13.35%) dan sedangkan dewasa akhir
bunga lavender (Lavandula Angustifolia) (>65) sebanyak 2 orang (6.7%).
terhadap skala nyeri pada kelompok Nyeri merupakan sesuatu yang
eksperimen kompleks, sehingga banyak faktor
yang mempengaruhinya. Salah satu
Kelompok N Median p value faktor yang mempengaruhi nyeri pada
(minimum-
maksimum) kasus infark miokard adalah usia.
Skala Eksperimen 15 6 (5-6) 0.001 Kondisi responden terkait usia oada
nyeri pre Kontrol 15 5 (4-6)
test peneliti ini sebagian besar usia
responden antara 41-65 tahun
(80.0%). Usia mempunyai hubungan
Berdasarkan tabel di atas dapat pengalaman terhadap suatu masalah
dilihat skala nyeri pre test pada kelompok kesehatan atau penyakit dan
eksperimen adalah 6 dan skala nyeri post pengambilan keputusan. Seseorang
test adalah 5 dengan p value 0.001 (p value yang berusia lebih tua akan mampu
< 0.05). Hasil uji wilcoxon dapat merespon terhadap stressor yang
disimpulkan bahwa terapi aroma bunga dihadapi daripada seseorang yang
lavender (Lavandula Angustifolia) berusia lebih muda. Setiap orang
memberikan pengaruh terhadap skala nyeri memiliki cara yang berbeda dalam
pada pasien infark miokardium. mengatasi dan menginterpretasikan
nyeri. Cara seseorang berespon
PEMBAHASAN terhadap nyeri adalah akibat dari
1. Analisa univariat banyak kejadian nyeri selama rentang
a. Jenis kelamin hidupnya (Potter & Perry, 2006).

615
oleh karena adanya iskemia berat yang
berkepanjangan (Kumar, et al, 2010). Infark
2. Analisa Bivariat miokardium adalah terjadinya penyempitan
a. Efektifitas terapi aroma bunga pembuluh darah yang diakibatkan oleh
lavender (Lavandula aterosklerosis sehingga otot jantung tidak
Angustifolia) terhadap mendapatkan suplai oksigen yang maksimal
penurunan skala nyeri pada (Price & Wilson, 2006).
klien infark miokard Kejadian infark miokardium diawali
Hasil uji Mann-whitney pada dengan terbentuknya aterosklerosis yang
pre test skala nyeri kelompok kemudian ruptur dan menyumbat pembuluh
eksperimen dan kelompok kontrol darah. Penyakit aterosklerosis ditandai
menunjukkan bahwa diperoleh nilai p dengan formasi bertahap fatty plaque di
(0,717) > α (0,05) sehingga dapat dalam dinding arteri. Lama-kelamaan plak
disimpulkan bahwa tidak ada ini terus tumbuh ke dalam lumen, sehingga
perbedaan yang signifikan antara diameter lumen menyempit. Penyempitan
skala nyeri pre test pada kelompok lumen mengganggu aliran darah ke distal
eksperimen dan kelompok kontrol. dari tempat penyumbatan terjadi
Sedangkan hasil uji post test skala (Ramrakha, 2006).
nyeri didapatkan p= 0,009 (nilai p Nyeri dada penderita infark
value < α=0,05) yang menunjukkan miokardium serupa dengan angina pectoris
ada perbedaan antara skala nyeri namun lebih berat dan berlangsung lama
setelah pemberian terapi aroma serta tidak berkurang atau hilang dengan
lavender (lavandula Angustifolia) pemberian nitrogliserin dan istirahat. Nyeri
pada kelompok eksperimen dan yang dirasakan biasanya terdapat pada
kontrol. daerah substernal, menjalar ke lengan kiri,
Sehingga Ha diterima yakni terapi leher, atau dagu, dan juga bisa dirasakan di
aroma bunga lavender (Lavandula daerah dada yang lain. Namun pada lansia
Angustifolia) efektif dalam menurunkan biasanya lebih sering mengeluhkan sesak
intensitas skala nyeri pada klien infark napas dibandingkan dengan nyeri dada
miokard. (Porth, 2005).
Hasil uji Wilcoxon sebelum diberi Nyeri merupakan campuran reaksi
perlakuan pada kelompok eksperimen fisik, emosi, dan perilaku. Cara yang paling
intensitas skala nyeri paling tinggi adalah 6 baik untuk memahami pengalaman nyeri,
dan yang paling rendah adalah 5. Sedangkan akan membantu menjelaskan tiga komponen
intensitas skala nyeri setelah pemberian fisiologis berikut yakni: resepsi, persepsi,
terapi aroma bunga lavender (lavandula dan reaksi. Stimulus penghasil nyeri
Angustifolia) yang paling tinggi adalah 6 mengirimkan implus melalui serabut saraf
dan yang paling rendah adalah 4. Hasil uji perifer. Serabut saraf memasuki medulla
statistik diperoleh nilai p (0.001) < α (0.05), spinalis dan menjalani salah satu dari
maka dapat disimpulkan bahwa ada beberapa rute saraf dan akhirnya sampai di
perbedaan yang signifikan antara skor dalam massa berwarna abu-abu di medulla
intensitas skala nyeri pada klien infark spinalis. Terdapat pesan nyeri dapat
miokard sebelum dan setelah pemberian berinteraksi dengan sel-sel saraf inhibitor,
terapi aroma bunga lavender (lavandula mencegah stimulus nyeri sehingga tidak
angustifolia) pada kelompok eksperimen. mencapai otak atau ditransmisi tanpa
Sehingga Ha diterima yakni terapi aroma hambatan ke korteks serebral. Sekali
bunga lavender (lavandula angustifolia) stimulus mencapai korteks cerebral, maka
efektif dalam menurunkan intensitas skala otak menginterpretasikan kualitas nyeri dan
nyeri pada klien infark miokard. memproses informasi tentang pengalaman
Infark miokardium adalah terjadinya dan pengetahuan yang lalu serta asosiasi
kematian dari otot jantung yang disebabkan

616
kebudayaan dalam upaya mempersepsikan Taroma terapi bunga lavender
nyeri (Potter dan Perry, 2005). juga mempunyai beberapa molekul
Penurunan skala nyeri pada yang dilepaskan ke udara sebagai uap
penderita infark miokard yang air. Ketika uap air yang mengandung
mendapatkan terapi aroma bunga komponen kimia tersebut dihirup,
lavender dibuktikan dengan penelitian akan diserap tubuh melalui hidung dan
yang dilakukan peneliti dimana setelah masuk ke paru-paru yang kemudian
diberikan terapi aroma bunga lavender masuk ke aliran darah. Bersamaan saat
kepada penderita infark miokard yang dihirup, uap air akan berjalan dengan
mengalami nyeri, klien mengatakan segera ke sistem limbik otak yang
nyeri yang dirasakan berkurang dan bertanggung jawab dalam sistem
dibuktikan klien tampak tenang, tidak integrasi dan ekspresi perasaan,
meringis dan rileks. belajar, ingatan, emosi serta
Menurut Perez (2003) hal ini rangsangan fisik. Aroma terapi bunga
dikarenakan aroma bunga lavender lavender sangat efektif dan bermanfaat
tersebut merangsang sensori, reseptor saat dihirup atau digunakan pada
dan pada akhirnya mempengaruhi bagian luar, karena indra penciuman
organ yang lainnya sehingga dapat berhubungan dekat dengan emosi
menimbulkan efek kuat terhadapa manusia dan tubuh akan memberikan
emosi. Selain itu aroma ditangkap oleh respon psikologis.
reseptor dihidung yang kemudian Pada umumnya masalah yang
memberikan informasi ke area otak diderita pada pasien di unit perawatan
yang mengotrol emosi dan memori instensif terutama pada klien dengan
maupun memberikan informasi ke diagnose medis infark miokard seperti
hipotalamus yang merupakan pengatur masalah gangguan pada sesak nafas
sistem internal tubuh termasuk suhu gangguan rasa nyaman nyeri,
tubuh dan reaksi terhadap stress. gangguan tidur, penyebab gangguan
Selain mendapatkan terapi pola tidur itu dikarenakan oleh
aroma bunga lavender klien yang penyakit yang dideritanya, lingkungan
menderita infark miokard atau unit perawatan instensif, stress
mengalami masalah nyeri juga psikologis dan efek berbagai obat dan
mendapatkan terapi obat dari ruangan perawatan yang diberikan pada pasien
sebagai tindakan intervensi yang kritis tersebu. Pada populasi Eropa
dilakukan perawat kepada klien prevalensi gangguan pernafasan
selama dirawat di ruma sakit, dimana dalam tidur pada pasien dengan
salah satu jenis terapi yang didapatkan masalah pada pasien gagal jantung
klien di ruangan yaitu isosorbide sangat tinggi ataupun dengan masalah
dinitrate (ISDN). Isosorbide dinitrate jantung lainnya, sehingga penelitian
adalah jenis vasodilator, obat ini kualitas tidur harus dilakukan pada
mengedurkan pembuluh darah, pasien denga gagal jantung (Schulz, et
meningkatkan persediaan darah dan al, 2007).
oksigen ke jantung. Obat ini
digunakan unutk mencegah sakit di KESIMPULAN
dada yang disebabkan oleh angina.
Hal inilah yang menjadi salah satu Kesimpulan dari penelitian
keterbatasan yang dialami oleh penliti “Efektifitas Terapi Aroma Bunga
dalam menerapkan intervensi terapi Lavender (Lavandula Angustifolia)
aroma bunga lavender pada klien terhadap Penurunan Skala Nyeri pada
infark miokard yang mengalami Klien Infark Miokardium” yaitu hasil
masalah nyeri di bagian dada. analisis didapatkan distribusi jenis
kelamin responden pada kelompok

617
eksperimen dan kelompok kontrol dalam membuat intervensi
berjenis kelamin laki-laki sebanyak 23 keperawatan dalam menurunkan
orang. Berdasarkan hasil uji intensitas skala nyeri pada klien Infark
homogenitas jenis kelamin kelompok Miokard.
eksperimen dan kelompok kontrol Bagi klien dengan Infark
adalah homogen (p value 0,257). Miokard yang mengalami masalah
Sedangkan analisis responden nyeri yang berada di komunitas
berdasarkan usia responden pada disarankan untuk dapat
kelompok eksperimen dan kelompok mengaplikasikan terapi aroma
kontrol adalah dewasa tengah (41-65 lavender (Lavandula Angustifolia)
tahun) sebanyak 24 orang responden. untuk menurunkan intensitas skala
Berdasarkan hasil uji homogenitas nyeri dan bagi peneliti selanjutnya
didapatkan usia responden pada disarankan untuk dapat melanjutkan
kelompok eksperimen dan kelompok penelitian ini dengan jumlah sampel
kontrol adalah homogen (p value yang lebih banyak dengan pengkajian
0,414). yang mendalam kepada intensitas
Hasil uji Mann-Whitney pada skala nyeri.
skor intensitas skala nyeri pre test
pada kelompok eksperimen dan
kontrol menunjukkan nilai p=0,717 DAFTAR PUSTAKA
(nilai p vakue > α=0,05) atau tidak ada
perbedaan yang signifikan sedangkan Fenton, D.E. (2009). Myocardial
intensitas skala nyeri post test Infarction. Diperoleh pada
didapatkan p= 0,009 (nilai p value < tanggal 25 Mei 2014 dari
α=0,05) atau ada perbedaan antara http://emedicine.medscape.com/a
intensitas skala nyeri setelah rticle/759321-overview
pemberian terapi aroma lavender
(lavandula Angustifolia) pada Frayusi, A. (2012). Pengaruh
kelompok eksperimen dan kontrol. pemberian terapi wewangian
Hasil uji Wilcoxon pada skala bunga lavender secara oles
nyeri sebelum (pre test) dan sesudah terhadap skala nyeri pada klien
(post test) menunjukkan nilai p=0,001 infark miokardium di CVCU
(nilai p vakue < α=0,05) atau ada RSUP Dr. M Djamil Padang
perbedaan antara intensitas skala nyeri tahun 2011. Skripsi. Universitas
sebelum dan sesudah pemberian terapi Andalas.
aroma lavender (lavandula
Koensoemardiyah. (2009). A-Z
Angustifolia) pada kelompok
aromaterapi untuk kesehatan,
eksperimen.
kebugaran, dan kecantikan.
SARAN Yogyakarta: Lily Publisher.
Bagi perkembangan ilmu
keperawatan khususnya tenaga Kumar, V., Abbas, A.K., Fausto, &
pengajar dan pelajar disarankan untuk N., Aster. J.C. (2010). Robbins
dapat memakai hasil penelititan ini and Cotran Pathologi Basis ofa
sebagai salah satu sumber informasi Disease 8th Ed. Philadelphia:
mengenai Efektifitas Terapi Aroma Saunders Elsevier.
Bunga Lavender (Lavandula
Perez, C, (2003) Clinical
Angustifolia) terhadap Penurunan
Aromatherapy Part I: An
Skala Nyeri pada Klien Infark
Introduction Into Nursing
Miokard. Bagi perawat disarankan
Practice. Clinical Journal of
untuk dapat memakai hasil penelitian
Oncology Nursing Volume 7,
ini sebagai salah satu evidence based
618
Number 5. (accessed 16 dipublikasikan. Diperoleh dari
November 2013) directori.umy.ac.id/uploads/skrips
i2/20111050012-Halaman-
Porth, C.M. (2005). Pathophysiology: Judul.pdf pada tanggal 27
Concepts of Altered Health States Oktober 2014
7th Ed. Philadelphia: Lippicott
Williams & Wilkins
Potter, P. A & Perry, A. G. (2005).
Buku ajar fundamental
keperawatan. (Ed 4). Jakarta:
EGC
Price, S. A., & Wilson, L. M. (2006).
Patofisiologi. Jakarta: EGC

Ramrakha, P. (2006). Oxford


Handbook of Cardiology, Oxford
University Press. Diperoleh
tanggal 25 Mei 2014 dari
www.scribd.com
Schultz , J., M., & Videbeck, S., L.
(2008). Care Planning In
Lippincoff’s Maual of Psychistric
Nursing Care Plans (8 th ed).
Philadelphia : Lippincott
Williams & Wilkins.
Suriadi. (2007). Perawatan luka.
Jakarta: CV. Sagung Seto.
Widyastuti, Y. (2013). Efektivitas
aromaterapi lavender dalam
menurunkan nyeri dan kecemasan
pada pasien pre operasi fraktur
femur di RS Ortopedi Prof. Dr. R
Soeharso Surakarta. Tesis yang

619

You might also like