You are on page 1of 6

KEMBALI KE JALAN ALLAH

‫ض َو َما َي ْخ ُر ُج‬ ِّ ‫ الذي َي ْعلَم َما َي ِّل ُج في ِّ األ َ ْر‬،‫العليم‬ ِّ ‫الحكيم‬


ِّ ‫حمن‬
ِّ ‫الر‬ َّ ‫ض َو َما َب ْينَ ُه َما‬ ِّ ‫ت واأل َ ْر‬ ِّ ‫السماوا‬
َ ِّ ،‫الحمدُ هلل رب العالمين‬
‫رب‬
ُ‫ لَهُ ْال َح ْمد‬،‫طا ِّن ِّه‬ َ ‫س ْل‬
ُ ‫ع ِّظي ِّْم‬ ْ ُ‫ لَه‬.‫اء َو َما َي ْع ُر ُج ِّف ْي َها َو ُه َو الر ِّحي ُم الغفور‬
َ ‫الحمدُ َك َما َي ْن َب ِّغي ِّل َجالَ ِّل َوجْ ِّه ِّه َو‬ ِّ ‫س َم‬ َّ ‫ِّم ْن َها َو َما َي ْن ِّز ُل ِّمنَ ال‬
‫ له‬،‫س َر لَنا َ ِّم ْن إتما َ ِّم َر َمضان والتوفيق باِّلصيام وال ِّقياَم‬ َّ َ‫علَى َما ي‬ َ ُ ‫الحمد‬ ْ ُ‫ لَه‬،‫الحمدُ بِّالقرآن‬ ْ ُ‫اإليمان َولَه‬
ِّ ِّ‫الحمدُ ب‬
ْ ُ‫ْالم َولَه‬ِّ ‫بِّاإلس‬
ْ‫ض َل ش ََرائِّعِّ ِّد ْينِّ ِّه َو َجعَلَنَا ِّمن‬ ْ َ َ
َ ‫ع لنا أف‬ َ ُ ُ
َ ‫ َوش ََر‬،‫ض َل كتبِّ ِّه‬ ْ َ
َ ‫عل ْينَا أف‬ َ ْ َ
َ ‫س ِّل ِّه َوأنزَ َل‬ُ ‫ض َل ُر‬ ْ َ َ
َ ‫س َل إِّل ْينَا أف‬ َ ُ
َ ‫الحمد على نِّعَ ِّم ِّه العظي َمة َحيْث أ ْر‬
َ
‫ نحمدًه ونستعينه ونَ ْست ْه ِّد ْي ِّه‬.‫ضى‬ َ ‫الر‬ِّ ‫ي وله الحمد بَ ْعد‬ َ ‫ض‬ ِّ ‫ضى َولهُ الحمد إذا َر‬ َ َ ‫ى يَ ْر‬ َّ ‫ له الحمد َحت‬.‫اس‬ ِّ َّ‫ت ِّللن‬ ْ ‫َخي ِّْر أ ُ َّم ٍة أ ُ ْخ ِّر َج‬
.‫عذَابَهُ َكانَ غ ََرا ًما‬ َّ ‫عذَابَه‬
َ ‫إن‬ َ ‫ص ِّلي َونَ ْس ُجدُ َون َْر ُجو َرحْ َمتَهُ َون َْخشَي‬ َ ُ‫ إِّيَّاهُ نَ ْعبُدُ َولَهُ ن‬.‫وب إلي ِّه‬ ُ ُ ‫ونست ْغ ِّف ُره ونَت‬
‫ نشهد أن ال إله إال هللا ونشهد أن محمدا عبده‬،‫ش ْك ِّر بَ ْعض َما أ َ ْوالَهُ ِّمن نِّعَ ِّم ِّه العظيمة‬ ُ ‫ع ْن‬ َ ‫ع ْب ٍد ُم ْعت َِّرفٍ بالتقصير‬ َ ‫ش ْك َر‬ ُ ‫نَ ْش ُك ُر‬
‫نهج ِّه‬ِّ ‫لى‬ َ ‫ع‬َ ‫ار‬
َ ‫س‬ َ ‫س ِّلم عليه وعلى آله وصحبه ومن‬ َ ُ‫ص ِّلي َون‬ َ ُ‫ ن‬.‫ث َرحْ َمةً للعالمين قَائِّدُ الم ُجا َ ِّهدِّين َوإِّ َما ُم ال ُمت َّ ِّقين‬ ُ ‫ورسوله ال َم ْبعُ ْو‬
.‫يوم الدِّين‬ ِّ ‫َو َجا َهدَ بِّ ِّج َهادِّه إلى‬
.‫ِّي الخا ِّطئ َة ال ُمذنِّبَة بِّتَق َوى هللا فَإ ِّ َّن هللا مع الذين اتقوا والذين هم محسنون‬ ْ ْ َ ْ
َ ‫ص ْيكم َونَفس‬ ُ ِّ ‫ فيا ِّعبَادَ هللا أ ُ ْو‬،ُ‫أ َّما بَ ْعد‬
Allahu Akbar, Allahu Akbar (12x)
La Ilaha Illallah Allahu Akbar,
Allahu Akbar Wa lillahil Hamd
Kaum Muslimin Al-Muta’ayyidin wal Muta’ayyidat yang dimuliakan Allah

MUQADDIMAH
Alhamdulillah pada pagi ini, kita semua dituntun oleh Allah SWT untuk berkumpul bersama, ruku’ dan sujud kepadaNya, berdzikir, berdoa,
berkhutbah, bersilaturrahim dan dilanjutkan dengan menyembelih dan membagi-bagikan hewan Qurban sampai tiga hari yang akan datang
insya Allah.
Demikianlah kita merayakan ibadah Idul Adha, sesuai ajaran mulia Rasulullah SAW, teriring doa tulus semoga amal ibadah kita diterima
oleh Allah sebagai amal shaleh, amin.

HIKMAH IDUL ADHA


Idul Adha adalah hari pembuktian keimanan, hari kemuliaan, hari kesucian, hari ibadah , hari pembaharuan Iman, hari kembali kepada
Allah, hari silaturrahim, hari akhlak mulia, hari kesyukuran, hari kebahagiaan. Semua ini penting untuk kita hayati, agar pada hari ini kita semua
benar-benar di berkati oleh Allah SWT.

IDHUL ADHA SEBAGAI MOMENTUM HARI KEMBALI KEPADA ALLAH


Hari ini mengandung hikmah-hikmah yang perlu di renungkan, di antara hikmah yang sangat urgen untuk senantiasa diresapi dan
direnungkan dengan sungguh-sungguh di dalam hati kita semua masing-masing adalah Hari Kembali ke Jalan Allah.
Kembali kepada Allah diawali dengan keinginan yang kuat dari dalam jiwa setiap muslim untuk senantiasa berada di jalan Allah.
Merayakan idul adha tentunya teringat akan Abul Anbiya Ibrahim AS dengan keshalehan, kepatuhan, kesungguhan ibadah, pengorbanan,
kesungguhan berada di jalan Allah, yang mestinya setiap muslim meresapi hal tersebut untuk di install pula dalam kepribadian masing-masing
muslim.
Makna ini sangat urgen untuk di renungkan dan perjuangkan terlebih dalam menghadapi dinamika kehidupan yang penuh tantangan dan
ujian.

DINAMIKA KEHIDUPAN YANG MENGHARUSKAN UNTUK SELALU KEMBALI KEPADA ALLAH


Mari kita renungkan hadits dan ayat-ayat berikut ini yang menjelaskan kepada kita tentang dinamika dan perubahan kehidupan serta
pengaruhnya terhadap kepribadian serta kualitas Iman, konsistensi dalam kebenaran. Bahwa begitu rumit dan inkonsistensi dari dinamika
kehidupan ini membuat seseorang begitu mudah berubah bahkan terkadang diluar prediksi dan perkiraan. Maka kita akan bisa melihat bahwa
ada seorang yang begitu baik hari ini, shaleh, rajin beribadah, berakhlaq mulia, namun beberapa waktu kemudian dia berubah menjadi
seorang yang jahat, tidak berperasaan, malas bahkan melalaikan kewajiban sebagai hamba, dan berperilaku bejat, dan itu semua diakibatkan
oleh dinamika dan tantangan dari kehidupan yang ada di sekitarnya.

Nabi saw bersabda:


ْ ‫طع الل ْي ِّل ال ُم‬ َ َّ َ ‫صلَّى هللاُ َعلَ ْي ِّه َو‬ ُ ‫ أ َ َّن َر‬،ُ‫ي هللاُ َع ْنه‬
‫الر ُج ُل ُمؤْ ِّمنًا‬
َّ ‫ص ِّب ُح‬
ْ ُ‫ ي‬،‫ظ ِّل ِّم‬ ِّ َ ‫ َباد ُِّروا ِّباأل ْع َما ِّل فِّتَنًا َك ِّق‬: ‫سل َم قَا َل‬ َ ِّ‫سو َل هللا‬ َ ‫ض‬ِّ ‫َع ْن أ ِّبي ه َُري َْرة َ َر‬
.‫حسن صحي ٌح‬ ٌ ٌ
‫حديث‬ ‫ َهذَا‬:‫ قا َل أبُو عيسى‬. ‫ض ِّمنَ الدُّ ْن َيا‬ ٍ ‫ َي ِّبي ُع أ َ َحدُ ُه ْم دِّينَهُ ِّب َع َر‬،‫ص ِّب ُح كَافِّ ًرا‬
ْ ُ‫ وي ُْمسِّي ُمؤْ ِّمنًا وي‬،‫وي ُْمسِّي كَافِّ ًرا‬
“Bersegeralah kamu sekalian dengan beramal (kebajikan, sebelum datangnya) cobaan-cobaan (yang menghitam) seperti potongan-
potongan malam yang menghitam, seorang lelaki waktu pagi beriman sedang waktu sore ia menjadi kafir dan waktu sore dia beriman sedang
waktu pagi dia menjadi kafir, seseorang dari mereka menjual agamanya dengan harta dunia yang sedikit.”
(Hadits Riwayat Ahmad, Muslim, dan At-Tirmidzi, dari Abu Hurairah, shahih).

Firman Allah SWT:


َ ‫صابَتْهُ ِّفتْنَةٌ انقَ َل‬
‫ب َعلَى َوجْ ِّه ِّه َخس َِّر الدُّ ْنيَا َو ْاْل ِّخ َرةَ ذَلِّكَ ه َُو‬ ْ ‫صابَهُ َخي ٌْر‬
َ َ‫اط َمأ َ َّن بِّ ِّه َو ِّإ ْن أ‬ َ َ‫َّللاَ َعلَى َح ْرفٍ فَإ ِّ ْن أ‬
َّ ُ‫اس َمن يَ ْعبُد‬ ِّ َّ‫َو ِّمنَ الن‬
ُ‫ْال ُخس َْرانُ ْال ُم ِّبين‬
Dan di antara manusia ada yang menyembah Allah hanya di tepi (tidak dengan penuh keyakinan); jika memperoleh kebajikan, dia merasa
puas, dan jika dia ditimpa suatu cobaan, di berbalik ke belakang (kembali kafir). Dia rugi di dunia dan di akhirat. Itulah kerugian yang nyata.
QS.Al-Hajj: 11
ٍ ‫سهُ ال َّش ُّر فَذُو دُ َعاء َع ِّر‬
‫يض‬ َ ‫ان أَع َْر‬
َّ ‫ض َونَأى ِّب َجانِّ ِّب ِّه َو ِّإذَا َم‬ ِّ ‫س‬ ِّ ْ ‫َو ِّإذَا أ َ ْن َع ْمنَا َعلَى‬
َ ‫اإلن‬
Bilamana Kami beri kesenangan (kebahagiaan, kejayaan) kepada manusia, kebanyakam manusia berpaling (sikap sombong), lupa diri,
lupa tugas, lupa statusnya sebagai hamba. Dan apabila ditimpa malapetaka, maka ia banyak berdoa.
QS. Fusshilat: 51
‫سهُ ْال َخي ُْر َمنُو ًعا‬
َّ ‫ش ُّر َج ُزو ًعا * َو ِّإذَا َم‬ َّ ‫سانَ ُخلِّقَ َهلُو ًعا * ِّإذَا َم‬
َّ ‫سهُ ال‬ ِّ ْ ‫ِّإ َّن‬
َ ‫اإل ْن‬
Sesungguhnya manusia itu diciptakan bersifat keluh kesah lagi kikir. Jika ditimpa kesusahan, ia berkeluh kesah, dan apabila mendapat
kebaikan ia amat kikir.
(QS. Al-Ma'arij: 19-21)

Dalam hadits dan ayat-ayat di atas menggambarkan secara gamblang tentang keadaan manusia dengan segala dinamika kehidupan yang
dialaminya, di antaranya:
- Ada yang berubah-rubah dan tidak konsisten akibat fitnah yang dia hadapi sehingga kadang manusia beriman pada pagi hari namun
berubah menjadi kafir pada sore harinya atau sebaliknya
- Ada pula yang hanya berbuat baik, beriman, berakhlaq, beribadah pada saat dia dalam keadaan senang penuh kenyamanan dan
kenikmatan namun di saat dia berada atau menghadapi cobaan kesusahan dari kehidupan maka dia pun berbalik hatinya menjadi ingkar
kepada Allah
- Ada pula yang sebaliknya ketika berada dalam kesenangan dan keluasan nikmat dia menjadi lupa akan Allah, nantilah di saat dia berada
dlam kesulitan hidup barulah dia mau mendekat kepada Allah, beribadah dan berdoa sungguh-sungguh padaNya
Demikianlah beberapa gambaran yang terdapat dalam Hadits Nabi SAW dan ayat-ayat Allah untuk kita jadikan peringatan setiap saat
dalam kehidupan kita.
Dan sesungguhnya perubahan-perubahan yang terjadi pada setiap orang, baik ketika dia sedang dalam kebahagiaan, kesenangan,
keluangan reski maupun ketika sedang dalam kesusahan, kesempitan, dan penderitaan semua tergantung dari kualitas keimanan setiap
pribadi. Maka sikap kita menghadapi kehidupan menggambarkan kualitas diri kita, konsistensi dalam kebenaran dan kebaikan dengan segala
dinamika kehidupan menunjukkan kualitas keimanan kita begitu pula sebaliknya.
Dan kunci asasi dari hal itu adalah keinginan untuk selalu kembali ke jalan Allah karena beberpa landasan berikut:
- Bahwa manusia mempunyai kecenderungan untuk berbuat kebaikan dan keburukan
- Bahwa manusia adalah makhluq yang tak akan luput dari kesalahan
- Bahwa Allah mencintai orang yang berdosa lalu bertaubat
- Bertaubat itu berarti kembali ke jalan Allah

Allahu Akbar, Allahu Akbar


La Ilaha Illallah Allahu Akbar,
Allahu Akbar Wa lillahil Hamd
Kaum Muslimin Al-Muta’ayyidin wal Muta’ayyidat yang dimuliakan Allah

PENGERTIAN KEMBALI KEPADA ALLAH


Kembali ke jalan Allah itu adalah taubat dan taubat itu bermakna: kembali sadar.
Kembali sadar. Kembali untuk memperbaiki diri. Kembali untuk memperbaiki keluarga dan masyarakat. Kembali taat kepada Allah. Inilah
pengertian padat dari kembali ke jalan Allah

URGENSI SENANTIASA TAUBAT DAN KEMBALI KEPADA ALLAH


Mengapa kita perlu bertaubat dan senantiasa berusaha untuk kembali ke jalan Allah?

 Allah memerintahkan untuk bertaubat. Allah mengulang perintah tersebut 87 kali. Allah juga memerintahkan Rasulullah untuk
bertaubat.
Allah berfirman:
َ‫َّللاِّ َج ِّمي ًعا أَيُّهَ ْال ُمؤْ ِّمنُونَ لَ َعلَّ ُك ْم ت ُ ْف ِّل ُحون‬
َّ ‫َوتُوبُوا ِّإلَى‬
“Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung (QS. 24:31).
Dalam ayat yang lain Allah berfirman:
َّ ‫يَا أَيُّ َها الَّذِّينَ آ َمنُوا تُوبُوا ِّإلَى‬
ُ ‫َّللاِّ ت َْوبَةً َن‬
‫صو ًحا‬
“Hai orang-orang yang beriman, bertaubatlah kepada Allah dengan taubat yang semurni-murninya (QS. 66: 8 ).

 Rasulullah memerintahkan dan mencontohkan taubat, beliau bersabda:


‫وب ِّإلَ ْي ِّه ِّفي ْال َي ْو ِّم أ َ ْكث َ َر ِّم ْن‬
ُ ُ ‫َّللاَ َوأَت‬ َّ ‫سلَّ َم َيقُو ُل َو‬
َّ ‫َّللاِّ ِّإ ِّني َأل َ ْست َ ْغ ِّف ُر‬ َّ ‫صلَّى‬
َ ‫َّللاُ َعلَ ْي ِّه َو‬ َّ ‫سو َل‬
َ ِّ‫َّللا‬ َ ‫ي هللاُ َع ْنهُ قَا َل‬
ُ ‫س ِّم ْعتُ َر‬ َ ‫ض‬ِّ ‫َع ْن أ َ ِّبي ه َُري َْرة َ َر‬
)‫َاري‬ِّ ‫(ر َواهُ ْالبُخ‬
َ ً ‫س ْبعِّينَ َم َّرة‬ َ
Abu Hurairah RA berkata: “Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda, ‘Demi Allah, sesungguhnya, aku membaca istighfar dan bertaubat
kepada Allah dalam sehari lebih dari tujuh puluh kali.’” (HR. Bukhari)
Dalam riwayat lain disebutkan:
ُ ُ ‫َّللاِّ فَإِّنِّي أَت‬
‫وب فِّي‬ ُ َّ‫س َّل َم يَا أَيُّ َها الن‬
َّ ‫اس تُوبُوا ِّإلَى‬ َّ ‫صلَّى‬
َ ‫َّللاُ َع َل ْي ِّه َو‬ َ ِّ‫َّللا‬ ُ ‫ قَا َل َر‬: ‫ي هللاُ َع ْنهُ قَا َل‬
َّ ‫سو ُل‬ ِّ ‫ار ْال ُمزَ نِّي َر‬
َ ‫ض‬ َ َ‫َو َع ْن األَغ َِّر ب ِّْن ي‬
ٍ ‫س‬
َ ٍ‫ْاليَ ْو ِّم ِّإلَ ْي ِّه ِّمائ َةَ َم َّرة‬
)‫(ر َواهُ ُم ْس ِّلم‬
Al-Aghar bin Yasar Al-Muzani RA berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Hai manusia, bertaubatlah kepada Allah dan mintalah
ampunan kepada-Nya. Sesungguhnya, aku bertaubat seratus kali dalam sehari.” (HR. Muslim)

 Siapa yang tidak bertaubat kepada Allah berarti dzalim terhadap dirinya.
Allah berfirman:
“Barangsiapa yang tidak bertaubat, maka mereka itulah orang-orang yang zalim(QS. 49:11).

 Taubat adalah ibadah yang sangat utama.


Allah berfirman:
“Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang taubat dan menyukai orang-orang yang mensucikan diri(QS. 2: 222).
Dalam sebuah hadist dikatakan:
‫س َّل َم‬ َّ ‫صلَّى‬
َ ‫َّللاُ َعلَ ْي ِّه َو‬ ُ ‫َّللاُ َع ْنهُ قَا َل قَا َل َر‬
َّ ‫سو ُل‬
َ ِّ‫َّللا‬ َّ ‫ي‬ َ ‫ض‬ ِّ ‫سلَّ َم َر‬
َ ‫ص َّلى هللاُ َعلَ ْي ِّه َو‬
َ ِّ‫س ْو ِّل هللا‬ ُ ‫اري خَا ِّد ُم َر‬ ِّ ‫ص‬َ ‫َع ْن أَبِّي َح ْمزَ ةِّ أَن َِّس ب ِّْن َما ِّل ِّك األ َ ْن‬
)‫ض فُالَ ٍة ( ُمتَّف ٌَق َعلَ ْي ِّه‬ ِّ ‫ضلَّهُ فِّي أ َ ْر‬
َ َ‫ير ِّه َوقَ ْد أ‬
ِّ ‫ط َعلَى بَ ِّع‬ َ ‫َّللاُ أ َ ْف َر ُح بِّت َْوبَ ِّة َع ْب ِّد ِّه ِّم ْن أَ َح ِّد ُك ْم‬
َ َ‫سق‬ َّ
Abu Hamzah, Anas bin Malik Al-Ansari RA (pelayan Rasulullah SAW.) berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda: “Allah lebih gembira
terhadap taubat hamba-Nya daripada seseorang di antara kamu yang mendapatkan untanya yang telah hilang di gurun
sahara. (Muttafaq ‘alaih)
Dalam hadits disebutkan:
‫س ْب َحا َنهُ َوتَعَالَى إِّلَى َر ُجلَي ِّْن يَ ْقت ُ ُل أَ َحدُ ُه َما اْلخ ََر‬ُ ُ‫ض َحكُ هللا‬ ْ َ‫ ي‬: ‫س َّل َم قَا َل‬ َ ‫صلَّى هللاُ َعلَ ْي ِّه َو‬
َ ِّ‫س ْو َل هللا‬ ُ ‫ي هللاُ َع ْنهُ أ َ َّن َر‬ َ ‫ض‬ ِّ ‫َو َع ْن أَبِّي ه َُري َْرةِّ َر‬
)‫ب هللاُ َعلَى ْالقَا ِّت ِّل فَ َي ْس َل َم فَ َي ْستَ ْش ِّهدُ ( ُمتَّف ٌَق َع َل ْي ِّه‬
ُ ‫َي ْد ُخالَ ِّن ْال َجنَّةَ يُقَا ِّت ُل َهذَا ِّفي َس ِّب ْي ِّل هللاِّ فَ َي ْقت ُ ُل ث ُ َّم َيت ُ ْو‬
Abu Hurairah RA berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Allah SWT tertawa melihat dua orang yang ingin saling membunuh, tetapi
keduanya masuk surga.”
Para sahabat bertanya, “Ya Rasulullah, bagaimana itu bisa terjadi?”
(Rasulullah menjawab), “Orang yang pertama berperang di jalan Allah, lalu ia terbunuh sebagai syahid. Kemudian, si pembunuh
bertaubat dan masuk Islam. Ia berperang di jalan Allah hingga mati sebagai syahid.” (Muttafaq ‘alaih)

 Di samping itu pula Allah akan menggantikan keburukan dengan kebaikan, sebagaimana firman-Nya:
‫ت َو َكانَ هللاُ َغفُ ْو ًرا َر ِّح ْي ًما‬
ٍ ‫سنَا‬ َ ُ‫صا ِّل ًحا فَأُولئِّكَ يُ َب ِّد ُل هللا‬
َ ‫س ِّيئ َاتِّ ِّه ْم َح‬ َ ‫ِّإالَّ َم ْن ت‬
َ ً‫َاب َوآ َمنَ َو َع ِّم َل َع َمال‬
“Kecuali orang yang bertaubat, beriman dan melakukan perbuatan baik; maka kejahatan mereka diganti dengan kebajikan. Dan adalah
Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang”. (QS. Al-Furqan: 70)

Karena itu taubat kembali ke jalan Allah bagi kita adalah sebuah kebutuhan agar kita mendapatkan karunia yang begitu besar dari Allah
SWT.

Allahu Akbar, Allahu Akbar


La Ilaha Illallah Allahu Akbar,
Allahu Akbar Wa lillahil Hamd
Kaum Muslimin Al-Muta’ayyidin wal Muta’ayyidat yang dimuliakan Allah

LANGKAH-LANGKAH KEMBALI KEPADA ALLAH


Dari makna taubat kita mendapatkan langkah-langkah untuk senantiasa berada dan kembali ke jalan Allah, seperti hal-hal berikut ini:

1. Berusaha keras menjauhkan diri dari segala bentuk dosa, menyesali dosa-dosa masa lalu dan berjanji tidak akan mengulangi dosa
Keinginan untuk selalu berada di jalan Allah terimplikasi dengan usaha yang maksimal untuk senantiasa menjauhi segala bentuk dosa
besar maupun kecil, sungguh tak bisa disanggah bahwa sebagai manusia tentu tidak luput dari berbagai macam khilaf dan kesalahan
namun itu tidak berarti bahwa kita juga tidak perlu untuk menjauhi dosa, senang-senang dan terbiasa dengan dosa, tidak! Tentu kita
sepakat bahwa setiap mu’min yang mengakui akan adanya hari pembalasan harus berusaha keras untuk menjahi dosa dengan segala
bentuknya.
Berusaha keras menjauhkan diri dari segala bentuk dosa, menyesali dosa-dosa masa lalu dan berjanji tidak akan mengulangi dosa itu
menghadirkan kekhawatiran ketika melakukan dosa karena meyakini akan dampak bahaya dari dosa terhadap kehidupan dunia dan
akhirat antara lain: bahwa dosa yang bertumpuk walaupun kecil dapat membuat hati berkarat bahkan mematikannya, bahwa setitik dosa
yang lebih banyak dapat menjerumuskan pelakunya ke dalam kehinaan dan azab akhirat dst.
Abdullah bin mas’ud radhiallahu ‘anhu berkata, dari Nabi SAW:
‫ فَقَا َل بِّ ِّه‬. » ‫ب َم َّر َعلَى أ َ ْن ِّف ِّه‬ ِّ ‫ َوإِّ َّن ْالف‬، ‫َاف أ َ ْن يَقَ َع َعلَ ْي ِّه‬
ٍ ‫َاج َر يَ َرى ذُنُوبَهُ َكذُبَا‬ ُ ‫« إِّ َّن ْال ُمؤْ ِّمنَ يَ َرى ذُنُوبَهُ كَأَنَّهُ قَا ِّعدٌ تَحْ تَ َجبَ ٍل يَخ‬
‫َه َكذَا‬
“Sesungguhnya seorang mukmin melihat dosa-dosanya seakan-akan dia duduk di bawah gunung dia khawatir gunug tersebut
menimpanya dan seorang yang fajir melihat dosa-dosanya seperti lalat yang hinggap di atas hidungnya,” lalu dia kibas dengan
tangannya.” (Riwayat Bukhari).
Demikianlah seorang mukmin memandang dosa-dosa. Sekalipun dosa kecil, ia tidak meremehkannya. Bahkan dosa ibarat gunung yang
akan menimpanya. Sedangkan bagi orang yang gemar berbuat maksiat, dosa itu sangat remeh meskipun ia sangat besar.

2. Memperbanyak istighfar
Di awal kita telah membaca hadits Rasulullah, bahwa beliau bersabda:
Hai manusia, bertaubatlah kepada Allah dan mintalah ampunan kepada-Nya. Sesungguhnya, aku bertaubat seratus kali dalam sehari.
Beliau dijamin sebagai pribadi ma’shum, dijamin termaafkan setiap khilafnya, dijamin syurga untuknya. Namun mengapa beliau
beristighfar dan bertaubat sebegitu seringnya? Bagaimana dengan kita?
Sesungguhnya ketika mengucapkan istighfar maka pada saat bersamaan mengandung makna pengakuan diri sebagai manusia yang
lemah, yang senantiasa butuh kepada Allah.
Istighfar dan taubat itu mengandung pengakuan jujur bahwa kita ingin memperbaiki diri
Istghfar yang mengandung makna pengakuan jujur akan melahirkan pribadi muslim yang selalu bersikap jujur dalam kehidupannya
Istighfar dan taubat adalah jalan awal untuk kembali ke jalan Allah, kembali kedalam petunjukNya, menjalankan perintahNya dan
menjauhi laranganNya
Sungguh… ketika istighfar dan taubat menjadi kebiasaan harian bagi setiap muslim dan masyarakat serta meresapi dengan mendalam
makna yang terkandung padanya, maka:
Keamanan dan kenyamanan akan tercipta di mana-mana
Seorang guru akan jujur dalam memberikan penilaian terhadap tiap didiknya. Akan bertebaran para pendidik generasi kita adalah
pasukan tangguh dalam mengalahkan godaan syetan yang menyilaukan. Akan ditemukan pemimpin-pemimpin yang anti makshiat dan
anti syetan serta antek-anteknya. Akan didapati pejabat-pejabat yang memimpin kita memerangi syetan... Seorang hakim ataupun para
penegak hukum lainnya akan selalu bersikap adil dalam keputusannya, tidak menyembunyikan kebenaran yang seharusnya dimunculkan,
tidak tergoda dengan segala jenis suapan, tidak menutupi kejahatan yang seharusnya diungkap, para penegak hukum kita akan menjadi
pasukan terlatih yang membasmi kezhaliman dan ketidak adilan, menghukum impas para koruptor, pengedar narkoba, dan perampok,
menutup mati tempat-tempat maksiat, tajam kebawah, tajam keatas.
Dan di antara faktor asasi untuk mendukung terciptanya hal itu bersumber dari penerapan makna istighfar dan taubat secara sungguh-
sungguh dalam kehidupan ini.

3. Melipatgandakan amal shaleh


Adakah orang yang sudah sempurna amalannya? Salah satu makna dari istighfar dan taubat yang kita lakukan adalah pengakuan, dan di
antara pengakuan yang harus dilakukan adalah mengakui bahwa amal shaleh kita masih sangat sedikit, kita masih malas beribadah, kita
belum mempunyai amal shaleh yang konsisten, kita belum memiliki amal shaleh andalan dst.
Maka hendaknya setiap muslim mesti merasa masih kurang dengan amal shaleh yang dimiliki, maka mestinya tidak ada lagi yang shalat
wajibnya bolong-bolong, bagi orang yang sudah melakukan shalat lima waktu harus mengusahakan shalatnya berjamaah di masjid, bagi
yang sudah rajin kemasjid masih kurang shalat rawatibnya, yang rajin shalat rawatib masih kurang shalat tahajjudnya, yang rajin tahajjud
masih kurang shalat dhuhanya, masih kurang tilawah Qurannya, masih kurang sedekahnya, masih sedikit menolong orang dst. Kita mesti
berorientasi kepada ketinggian, puncak keimanan, lihat ke atas dan jangan lihat ke bawah dalam hal ibdah dan kaimanan, kita mesti
mengakui bahwa saya masih malas beribadah. Inilah dasar motivasi untuk mengejar puncak ketinggian. Sehingga kita bertanya kepada
diri kita masing-masing; berapa kali saya shalat dhuha, berapa lembar tilawah kita dst.

4. Mengembalikan dan atau saling menjaga hak-hak orang lain


Dalam hal ini kita saling menjaga hak sesama muslim, maka tak ada lagi yang mengambil hak orang lain, menipu untuk kepentingan
pribadi dan merugikan sesama. Renungkan Sabda Rasul SAW:
‫ ُي ِّشي ُْر ِّإلَى‬-‫ الت َّ ْق َوى ه ُهنَا‬،‫ الت َّ ْق َوى َه ُهنَا‬،ُ‫ َوالَ َيحْ ِّق ُره‬،ُ‫ َوالَ َي ْخذُلُه‬،ُ‫ظ ِّل ُمه‬ ْ ‫ الَ َي‬،‫ ْال ُم ْس ِّل ُم أ َ ُخ ْو ْال ُم ْس ِّل ِّم‬،‫َو ُك ْونُ ْوا ِّع َبادَ هللاَ ِّإ ْخ َوانًا َك َما أ َ َم َر ُك ْم‬
ُ ‫ ُك ُّل ْال ُم ْس ِّل ِّم َعلَى ْال ُم ْس ِّل ِّم َح َرا ٌم دَ ُمهُ َو ِّع ْر‬،‫ش ِّر أ َ ْن َيحْ ِّق َر أَخَاهُ ْال ُم ْس ِّل َم‬
ُ‫ضهُ َو َمالُه‬ َّ ‫ئ ِّمنَ ال‬ ٍ ‫ب ْام ِّر‬ ِّ ‫ ِّب َح ْس‬-‫صد ِّْر ِّه‬َ
“Jadilah kalian hamba-hamba Allah yang bersaudara sebagaimana yang Dia perintahkan. Seorang muslim adalah saudara bagi muslim
yang lain, maka janganlah ia menzalimi saudaranya, jangan pula tidak memberikan pertolongan/bantuan kepada saudaranya dan jangan
merendahkannya. Takwa itu di sini, takwa itu di sini.” Beliau mengisyaratkan (menunjuk) ke arah dadanya. “Cukuplah seseorang dari
kejelekan bila ia merendahkan saudaranya sesama muslim. Setiap muslim terhadap muslim yang lain, haram darahnya, kehormatan dan
hartanya. (HR. Bukhary dan Muslim)
Orang yang berada dan senantiasa kembali ke jalan Allah adalah pribadi yang muamalahnya terpuji dan mulia. Itulah makna besar yang
terkandung dalam keinginan kita untuk senantiasa bertaubat dan kembali ke jalan Allah dan itulah salah satu makna yang terkandung
dalam Idul Adha yang kita laksanakan.

5. Mengajak orang lain untuk bertaubat


Mengajak orang lain untuk bertaubat adalah mengajak orang untuk bersama-sama kembali ke jalan Allah dan menetapi kebenaran.
Mengajak berarti berperan dalam menyebarkan kebaikan dan kebenaran, memperjuangkannya, memperindahnya, memuliakannya,
meninggikannya, mendukungnya dst. Mengajak berarti mengingatkan dari jeleknya dosa dan keingkaran kepada Allah, mengingatkan
akan bahayanya dosa untuk kehidupan dunia dan khirat, membatasinya, mengecilkannya, merendahkannya dst. Dan itu berarti kita
menegakkan amar maruf nahi munkar. Itulah syarat untuk menjadi umat terbaik.
Renungkan firman Allah dalam Q.S. At-Taubah:
َّ َ‫ص َالة َ َويُؤْ تُون‬
َّ َ‫الزكَاة َ َوي ُِّطيعُون‬
َ‫َّللا‬ ِّ ‫ض َيأ ْ ُم ُرونَ ِّب ْال َم ْع ُر‬
َّ ‫وف َو َي ْن َه ْونَ َع ِّن ْال ُم ْنك َِّر َويُ ِّقي ُمونَ ال‬ ُ ‫َو ْال ُمؤْ ِّمنُونَ َو ْال ُمؤْ ِّمنَاتُ َب ْع‬
ٍ ‫ض ُه ْم أ َ ْو ِّل َيا ُء َب ْع‬
ٌ ‫َّللاَ َع ِّز‬
‫يز َح ِّكي ٌم‬ َّ ‫سولَهُ أُولَئِّكَ َسيَ ْر َح ُم ُه ُم‬
َّ ‫َّللاُ ِّإ َّن‬ ُ ‫َو َر‬
"Dan orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan, sebahagian mereka (adalah) menjadi penolong bagi sebahagian yang lain. Mereka
menyuruh (mengerjakan) yang makruf, mencegah dari yang mungkar, mendirikan sembahyang, menunaikan zakat, dan mereka taat
kepada Allah dan Rasul-Nya. Mereka itu akan diberi rahmat oleh Allah; sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana." (QS. Al-
Taubah: 71)
ِّ ‫ض يَأ ْ ُم ُرونَ بِّ ْال ُم ْنك َِّر َويَ ْن َه ْونَ َع ِّن ْال َم ْع ُر‬
‫وف‬ ُ ‫ْال ُمنَافِّقُونَ َو ْال ُمنَافِّقَاتُ بَ ْع‬
ٍ ‫ض ُه ْم ِّم ْن بَ ْع‬
"Orang-orang munafik laki-laki dan perempuan, sebagian dengan sebagian yang lain adalah sama, mereka menyuruh membuat yang
mungkar dan melarang berbuat yang makruf." (QS. Al-Taubah: 67)

Allahu Akbar, Allahu Akbar


La Ilaha Illallah Allahu Akbar,
Allahu Akbar Wa lillahil Hamd
Kaum Muslimin Al-Muta’ayyidin wal Muta’ayyidat yang dimuliakan Allah

PENUTUP
Sekarang coba kita bayangkan, kalau setiap orang jauh dari jalan Allah, tuntunan dan petunjukNya. Semua kebijakan penguasa, akan
mendukung penyebaran dosa dan maksiat. Semua kegiatan ibadah dan dakwah akan dihalangi. Ketika itu terjadi, di sekolah dan kampus, anak-
anak diajar dan dilatih berbuat dosa. Dipilih dan diberi hadiah anak didik yang paling pandai berbuat dosa. Pasar-pasarnya penuh dengan
penipuan dan kecurangan, praktek riba, banyak pencopetnya, banyak perampoknya. Di pengadilan-pengadilannya, bukan hanya terdakwanya
yang jahat tapi hakimnya pun jahat, jaksanya jahat, pembelanya jahat. Di jalan-jalan banyak syetan jin dan syetan manusia. Pergaulan bebas
dimana-mana. Perceraian terjadi setiap hari. Munuman keras laku keras. Hamil sebelum menikah tidak lagi menjadi aib. Narkoba dibagi-bagi
secara gratis. Kondom dibagi-bagi secara gratis. Dan banyak lagi hal-hal mengerikan yang pasti terjadi jika jalan Allah sudah tidak mau dilalui,
dan atau jika kita tidak berjuang untuk kembali ke jalan Allah, beristighfar dan bertaubat. Na’udzubillah.
Dan sungguh untuk itu semua kita harus bertekad, berjuang dan yang paling mendasar Mau Berkorban; korban harta, waktu, perasaan, bahkan
segala yang dimiliki sampai jiwa kita pun. Mengerahkan segala kemampuan agar diri kita, keluarga, anak kita, orangtua, pembantu kita,
pemerintah, masayarakatsenantiasa kembali dan berada di jalan Allah.
DOA
Di akhir ibadah Idul Adha yang mulia ini, marilah kita mengkhusyu’kan hati dan pikiran kita, dengan menguatkan keyakinan bahwa Allah
melihat kita, mengetahui apa yang ada di hati kita, bersedia mengabulkan semua permintaan kita, karena Dialah yang maha kuasa, maha
bijaksana, maha penyayang, mengabulkan do’a. Atas keyakinan ini, mari aminkan do’a-do’a berikut ini.
‫بسم هللا الرحمن الرحيم الحمد هلل رب العالمين والصالة والسالم علي أشرف المرسلين نبينا محمد وعلي أله‬
.‫وصحبه أجمعين‬
‫ َولَ َك‬،‫ض َو َم ْن فِّ ْي ِّه َّن‬ ِّ ‫ت َو ْاأل َ ْر‬ ِّ ‫س َم َاوا‬َّ ‫ لَ َك ُم ْلكُ ال‬،ُ‫ َولَ َك ْال َح ْمد‬،‫ض َو َم ْن فِّ ْي ِّه َّن‬ ِّ ‫ت َو ْاأل َ ْر‬ َّ ‫ت قَيِّ ُم ال‬
ِّ ‫س َم َاوا‬ َ ‫ أ َ ْن‬،ُ‫اللَّ ُه َّم لَ َك ْال َح ْمد‬
،ُ‫ َولَ َك ْال َح ْمد‬،‫ض َو َم ْن فِّ ْي ِّه َّن‬ ِّ ‫ت َو ْاأل َ ْر‬ ِّ ‫س َم َاوا‬ َّ ‫ت َم ِّلكُ ال‬ َ ‫ أ َ ْن‬،ُ‫ َولَ َك ْال َح ْمد‬،‫ض َو َم ْن فِّ ْي ِّه َّن‬ ِّ ‫ت َو ْاأل َ ْر‬ِّ ‫س َم َاوا‬ َّ ‫ت نُ ْو ُر ال‬ َ ‫ أ َ ْن‬،ُ‫ْال َح ْمد‬
ُ‫صلَّى هللا‬ َ ٌ‫ َو ُم َح َّمد‬،‫ َوالنَّ ِّبيُّ ْونَ َح ٌّق‬،‫ار َح ٌّق‬ ُ َّ‫ َوالن‬،‫ َو ْال َجنَّةُ َح ٌّق‬،‫ َوقَ ْولُ َك َح ٌّق‬،‫ َو ِّلقَاؤُ َك َح ٌّق‬،‫ َو َو ْعد َُك ْال َح ُّق‬،‫ت اْل َح ُّق‬ َ ‫أ َ ْن‬
‫ َوإِّلَي َْك‬، ُ‫ص ْمت‬ َ ‫ َوبِّ َك خَا‬، ُ‫علَي َْك ت ََو َّك ْلتُ َوإِّلَي َْك أَنَبْت‬ َ ‫ َو‬، ُ‫ اللَّ ُه َّم لَ َك أ َ ْسلَ ْمتُ َو ِّب َك آ َم ْنت‬،‫عةُ َح ٌّق‬ َ ‫سا‬ َّ ‫ َوال‬،‫سلَّ َم َح ٌّق‬ َ ‫علَ ْي ِّه َو‬ َ
.‫ت‬ َ َّ
َ ‫ َال ِّإلَهَ ِّإال أ ْن‬،‫لمؤ ِّخ ُر‬ ْ
َ ‫تا‬ َ ْ
َ ‫ت المقَ ِّد ُم َوأ ْن‬ َ َ َ َ
َ ‫ أ ْن‬، ُ‫ َو َما أس َْر ْرتُ َو َما أ ْعلَ ْنت‬، ُ‫ فَا ْغ ِّف ْر ِّلي َما قَد َّْمتُ َو َما أ َّخ ْرت‬، ُ‫َحا َك ْمت‬
.‫اللهم انا نسألك فعل الخيرات وترك المنكرات وحب المساكن وأن تغفر لنا وترحمنا‬
Ya Allah, sesungguhnya kami memohon kepadamu untuk mengerjakan segala bentuk kebaikan dan meninggalkan segala bentuk keburukan
.
dan mencintai fakir miskin dan agar Engkau mengampuni dan merahmati kami
‫اللهم انا نسألك باسمك األعظم وبوجهك األكرم نسألك باسمك األكرم الذي اذا سئلت به أعطيت واذا دعيت به‬
.‫أجبت أن تجعلنا والحاضرين والسامعين من أهل الجنان وأن تعيذنا من الجحيم والنيران برحمتك يا رحمن‬
‫اللهم ارزقنا االستقامة علي األعمال الصالحة في حياتنا‬
Ya Allah, karuniakanlah kepada kami, keistiqamahan di atas amal-amal shaleh dalam kehidupan kami.
, ‫اللهم اجعل اجتماعنا هذا اجتماعا مرحوما واجعل تفرقنا تفرقا معصوما وال تجعل فينا وال منا شقيا وال محرما‬
‫اللهم هؤالء عبادك اجتمعوا اليك يدعونك فاللهم استجب دعاءهم ويستغفرونك فاللهم اغفرلهم يا أرحم الراحمين‬
‫ نسألك اللهم أن تغفرلنا وترحمنا رحمة‬,‫اللهم أحسن عاقبتنا في األمر كلهاوأجرنا من خزي الدنيا وعذاب األخرة‬
.‫من عندك‬
Ya Allah, jadikanlah pertemuan kami pada hari ini adalah pertemuan yang Engkau rahmati, dan jadikanlah perpisahan kami perpisahan
yang diampuni. Dan jangan Engkau jadikan di antara kami timbul permusuhan. Ya Allah, sesungguhnya mereka adalah hamba-hamba-Mu,
mereka semua berkumpul hanya untuk-Mu, untuk memohon kepada-Mu. Maka, ya Allah, kabulkanlah segala permohonan mereka. Dan
sesungguhnya mereka telah memohon ampun kepada-mu, maka ampunilah mereka semua ya Allah, Engkaulah Dzat yang Maha Pengasih
lagi Maha Penyayang.
.‫ربنا اغفرلنا ولوالدينا ولمن دخل بيتنا مؤمنا وللمؤمنات‬
Ya Allah, ampunilah kami dan ampunilah kedua orangtua kami serta siapa saja yang masuk dalam tanggungjawab kami, baik mukmin laki-
laki maupun perempuan.
‫ اللهم‬.‫ربنا اغفرلنا والخواننا اللذين سبقونا بااليمان وال تجعل في قلوبنا غال للذين أمنوا ربنا انك رؤوف رحيم‬
.‫اجمع قلوب الدعاة الي سبيلك علي كتابك وسنة نبيك وألف بين قلوبهم يا رب العالمين‬
Ya Allah, satukanlah hati orang-orang yang menda'wahkan agamamu untuk menempuh jalanmu sesuai Al Qur'an dan sunnah Nabi-Mu.
Dan damaikanlah di antara mereka, wahai . Rabb segala semesta.
.‫اللهم حبب اليناااليمان وزينه في قلوبنا وكره الينا الكفر والفسوق والعصيان واجعلنا من الراشدين‬
Ya Allah, tanamkanlah di hati kami kecintaan kepada keimanan, dan hiasilah keimanan itu di hati kami, dan tanamkanlah di hati kami
kebencian terhadap kekufuran, dan kefasikan, serta kemaksiatan, dan jadikanlah kami termasuk orang-orang yang terarah.
‫اللهم وثق رابط قلوبنا وأدم ودها واهدها سبلها وامألها بنورك الذي ال يخيو واشرح صدورها بفيض االيمان بك‬
‫ اللهم ألقي المحبة منك في قلوبنا محبة لوالدينا والخواننا‬.‫وجميل التوكل عليك انك نعم المولى ونعم النصير‬
.‫وأخواتنا أجمعين‬
Ya Allah, pancarkanlah rasa cinta dari-Mu di dalam hati kami untuk bisa mencintai kedua orangtua kami, dan saudara-saudari kami
semuanya.
‫اللهم اجعل القرآن العظيم لقلوبنا جالء وألبصارنا جالء ولقلوبنا ضياء وألسقامنا دواء وعن الذنوب ممحما وعن‬
.‫النار مخلصا والى أعلي جنتك قائدا يا رب العالمين‬
. ‫اللهم ارزقنا العمل بكتابك اللهم ارزقنا التخلق بكتابك والتأسي بنبيك صلى هللا عليه وسلم‬
Ya Allah, karuniakanlah kepada kami kemampuan berakhlak dengan akhlak Al Qur'an, dan mencontoh Nabi-Mu SAW
.‫اللهم اغفرلنا وارحمنا فانك بنا راحم وال تعذبنا فانك أنت علينا قادر‬
Ya Allah, ampunilah dan rahmatilah kami, karena sesungguhnya Engkau sangat penyayang kepada kami. Dan janganlah Engkau menyiksa
kami, karena sesungguhnya Engkau Maha Berkuasa atas kami.
. ‫ربنا تقبل منا انك أنت السميع العليم وتب علينا انك أنت التواب الرحيم‬
Ya Allah, terimalah segala bentuk amal shaleh kami, sesungguhnya Engkau Maha mendengar dan mengetahui dan ampunilah dosa-dosa
kami, sesungguhnya Engkau Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
‫اللهم آمين‬. ‫ربنا آتنا فى الدنيا حسنة وفى اْلخرة حسنة وقنا عذاب النار‬
.‫وصل اللهم علي محمد وعلي أله وصحبه وسلم‬

*****
Selamat Berkurban
HARI RAYA IDUL ADHA 1440 H

You might also like