Professional Documents
Culture Documents
KEWIRAUSAHAAN
“WIRAUSAHA SOSIAL”
OLEH
KELOMPOK 8
DOSEN PEMBIMBING
Dra. Media Rosha, M.Si
JURUSAN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2019
KATA PENGANTAR
Syukur alhamdulillah penulis ucapkan kepada Allah SWT yang telah memberikan
rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“Wirausaha Sosial”. Makalah ini penulis ajukan guna memenuhi tugas mata kuliah
Kewirausahaan.
Penulis mengucapkan terimakasih kepada dosen pembimbing Mata Kuliah
Kewirausahaan yaitu Ibu Dra. Media Rosha, M.Si dan kepada semua pihak yang telah
membantu penulis sehingga makalah ini dapat diselesaikan sesuai dengan waktu yang telah
ditentukan.
Tak ada gading yang tak retak, begitu juga dalam pembuatan makalah ini. Penulis
menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaaan, baik materi maupun teknik
penulisannya. Untuk itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun
dari pembaca, sehingga makalah ini bisa mencapai kesempurnaan sebagaimana mestinya.
Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi yang membaca khususnya
terhadap penulis. Atas kritik dan saran yang diberikan penulis ucapkan terimakasih.
Kelompok 8
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................................................i
DAFTAR ISI..................................................................................................................................ii
Abstrak...........................................................................................................................................3
BAB 1............................................................................................................................................4
PENDAHULUAN..........................................................................................................................4
A. Latar Belakang 4
B. Rumusan Masalah 4
BAB II PEMBAHASAN................................................................................................................5
A. Konsep Wirausaha Sosial (Social Entrepreneur) 5
B. Prinsip Wirausaha Sosial 6
C. Wirausaha Sosial sebagai Tanggung Jawab dalam Membangun Ekonomi Masyarakat 7
BAB III........................................................................................................................................13
PENUTUP....................................................................................................................................13
A. Kesimpulan 13
B. Saran 13
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................................14
i
Abstrak
2
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kata Kewirausahaan (entrepreneurship) berasal dari kata to undertake yang
berarti melakukan. Kewirausahaan merupakan suatu proses mengidentifikasi,
mengembangkan, dan membawa visi ke dalam kehidupan. Visi tersebut bisa berupa
ide inovatif, peluang, cara yang lebih baik dalam menjalankan sesuatu. Hasil akhir
dari proses tersebut adalah penciptaan usaha baru yang dibentuk pada kondisi resiko
atau ketidakpastian.
Ada beberapa syarat untuk menjadi seorang wirausahawan, yaitu: memiliki sikap
mental yang positif, memiliki keahlian di bidangnya, mempunyai daya pikir yang
kreatif, rajin mencoba hal-hal yang baru (inovatif), memiliki semangat juang
(motivasi), dan mampu mengantisipasi berbagai resiko dan persaingan.
Dalam makalah ini akan dibahas tentang konsep dan prinsip-prinsip wirausaha
social, serta wirausaha sosial sebagai tanggung jawab dalam membangun ekonomi
masyarakat.
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dari makalah ini adalah sebagai berikut.
1. Apa konsep dari wirausaha sosial?
2. Apa prinsip-prinsip dari wirausaha sosial?
3. Bagaimana wirausaha social sebagai tanggung jawab dalam membangun
ekonomi masyarakat?
C. Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan dari makalah ini adalah sebagai berikut.
1. Mampu menjelaskan konsep dari wirausaha sosial
2. Mampu menjelaskan prinsip-prinsip dari wirausaha social
3. Mampu menjelaskan wirausaha sosial sebagai tanggung jawab dalam
membangun ekonomi masyarakat
3
BAB II
PEMBAHASAN
4
1. Social Value. Ini merupakan elemen paling khas dari social entrepreneurship
yakni menciptakan manfaat sosial yang nyata bagi masyarakat dan lingkungan
sekitar.
2. Civil Society. Social entrepreneurship pada umumnya berasal dari inisiatif
dan partisipasi masyarakat sipil dengan mengoptimalkan modal sosial yang
ada di masyarakat.
3. Innovation. Social entrepreneurship memecahkan masalah sosial dengan cara-
cara inovatif antara lain dengan memadukan kearifan lokal dan inovasi sosial.
4. Economic Activity. Social entrepreneurship yang berhasil pada umumnya
dengan menyeimbangkan antara antara aktivitas sosial dan aktivitas bisnis.
Aktivitas bisnis/ekonomi dikembangkan untuk menjamin kemandirian dan
keberlanjutan misi sosial organisasi.
Dari pemaparan tersebut dapat disimpulkan bahwa Kewirausahaan
Sosial (Social entrepreneurship) adalah penciptaan nilai sosial yang
dihasilkan dari kolaborasi bersama orang-orang dan organisasi lain
dari lingkungan masyarakat yang terlibat dalam penciptaan inovasi sosial
dalam kegiatan ekonomi. Kewirausahaan sosial ini ditujukan untuk
kepentingan masyarakat bukan sekedar memaksimalkan keuntungan pribadi.
Kewirausahaan sosial biasa disebut ‘pengembangan masyarakat’ atau
‘organisasi bertujuan sosial.
B. Prinsip Wirausaha Sosial
1. Agen perubahan sosial
Mengadopsi misi untuk menciptakan dan mempertahankan nilai sosial
(bukan nilai hanya pribadi); Mengenali dan mengejar peluang baru untuk
mewujudkan misi tersebut; Melakukan proses inovasi yang berkelanjutan,
adaptasi, dan belajar; Bertindak berani tanpa dibatasi oleh sumber daya yang
dimiliki; dan Meningkatkan akuntabilitas pada konstituen yang dilayani dan hasil
kerja
2. Kreatif dan inovatif
Kreativitas merujuk kepada pembentukan ide-ide baru, sementara inovasi
adalah upaya untuk menghasilkan mengatasi masalah dengan menggunakan ide-
ide baru tersebut. Dengan demikian, kreativitas merupakan titik permulaan dari
setiap inovasi. Inovasi adalah kerja keras yang mengikuti pembentukan ide dan
biasanya melibatkan usaha banyak orang dengan keahlian yang bervariasi tetapi
saling melengkapi.
5
3. Disiplin dan Bekerja keras
Seorang wirausaha melaksanakan kegiatannya dengan penuh perhatian.
Rasa tanggung jawabnya tinggi dan tidak mau menyerah, walaupun dia
dihadapkan pada rintangan yang mustahil diatasi. Menjalankan organisasi sosial
bukan hal yang mudah. Ada banyak hambatan akan dihadapi seperti
mengidentifikasi akar masalah sosial,mendapatkan modal, pendanaan, mengelola
program, membangkitkan partisipasi masyarakat, mengkomunikasikan
ide/gagasan pada pihak lain dsb. Seluruh masalah itu hanya dapat diatasi dengan
mental disiplin dan bekerja keras.
4. Altruis
Sikap moral yang memegang prinsip bahwa setiap individu memiliki
kewajiban membantu, melayani dan menolong orang lain yang membutuhkan.
Tujuan tindakannya adalah kesejahteraan masyarakat secara umum. Wirausaha
sosial harus memiliki sifat altruis ini karena seluruh tindakannya didorong oleh
keinginan mengatasi masalah sosial. Tentu saja karena bekerja, ia mendapatkan
imbalan material namun imbalan ini bukan menjadi pendorong utama.
5. Kesediaan berbagi keberhasilan
Artinya, ia tidak menganggab kesuksesan kegiatan wirausaha sosial semata-
mata sebagai karya atau jerih payahnya sendiri. Sebab para wirausahawan sosial
sejatinya adalah orang yang rendah hati, dan diliputi semangat mengabdi pada
kepentingan masyarakat, dan ditangannyalah dunia menjadi lebih bercahaya
karena mereka bekerja dengan spirit cinta kasih. Mereka lebih dari sekedar
berkarya, melainkan membangun kekuatan perubahan yang berkelanjutan.
7
Adanya kewirusahaan sosial akan dapat membantu perekonomian
sosial yang ada di lingkungan. Kegiatan kewirausahaan melalui pemberdayaan
masyarakat akan mampu untuk mendukung adanya pertumbuhan ekonomi secara
keberlanjutan. Kegiatan pemberdayaan masyarakat dalam social entrepreneurship
juga menjadikan bentuk bantuan yang akan diberikan dari lembaga social
entreprenuer itu menjadi lebih bermakna dan dapat dilakukan secara terus menerus
hingga masyarakat dapat merasakan pemenuhan kebutuhan hidupnya bukan untuk
sekali saja. Selain itu, melalui pemberdayaan juga akan membantu dalam
menyeimbangkan komposisi sumber daya manusia yang ada serta dapat
mengoptimalkan sumber daya manusia tersebut sehingga tidak ada lagi
penumpukan angkatan kerja yang tidak produktif.
8
dilakukan oleh Komunitas Karya Bunda. Dengan demikian, sampah yang
dikumpulkan mempunyai nilai ekonomis.
Bank Sampah mempunyai proses interaksi seperti halnya Bank Konvensional.
Adanya nasabah yang menabung dengan menyetorkan sampah, dicatat dengan buku
tabungan, dan sampah yang disetorkan akan dihargai dengan uang. Sampah yang di
terima di Bank Sampah ini adalah sampah yang sudah bersih dan terpilah.
Berdasarkan klasifikasinya, sampah yang diterima untuk di daur ulang adalah
berbagai macam kertas, botol (alumunium dan kaca), dan berbagai macam plastik.
Untuk proses daur ulang, Bank Sampah di Desa Paseban ini mempunyai wadah
khusus yang berpotensi untuk mendaur ulang sampah menjadi barang kerajinan yaitu
Komunitas Karya Bunda. Hal ini tak hanya dapat menciptakan lingkungan yang
bersih dan sehat, juga akan meningkatkan ekonomi warga dengan daur ulang sampah
menjadi barang- barang yang dapat dimanfaatkan kembali
Sampah sebagai Sumber Daya Ekonomi
Keberadaan sampah merupakan akibat dari perilaku masyarakat itu sendiri.
Termasuk perilaku konsumsi yang menjadi salah satu faktor penyumbang sampah
dalam kehidupan manusia. Paradigma yang masih ada di benak sebagian besar
masyarakat memandang sampah sebagai barang yang sudah tidak berguna. Sampah
harus disingkirkan dan dijauhkan dari kehidupan manusia karena bisa mendatangkan
penyakit. Tetapi sekarang, paradigma itu dapat diubah dengan paradigma baru yang
memandang sampah sebagai sumberdaya yang mempunyai manfaat dan nilai
ekonomi. Dalam penjelasan UU Nomor 18 Tahun 2008, Pengelolaan Sampah
dilakukan dengan proses pengurangan sampah dan penanganan sampah.
Pengurangan sampah meliputi proses pembatasan sampah, penggunaan kembali dan
daur ulang. Sedangkan proses penangangan sampah meliputi pemilahan,
pengumpulan, pengangkutan, pengolahan, dan pemrosesan akhir.
Dalam konteks ini, pengolahan sampah melalui proses pengumpulan,
pemilahan, sampai mendaur-ulang yang dilakukan Bank Sampah dan Komunitas
Karya Bunda, menunjukkan bahwa sampah sebagai sumberdaya yang dapat
digunakan kembali menjadi “new product”. Produk hasil daur ulang Bank Sampah
dan Komunitas Karya Bunda biasanya menyesuaikan kebutuhan masyarakat. Seperti
misalnya, tas, sandal, rangkaian bunga, tempat pensil, topi, dan lain sebagainya.
Dengan demikian, akan meminimalisir penggunaan barang beli baru yang pada
9
akhirnya akan menjadi sampah kembali.
Menciptakan lingkungan yang bebas sampah atau zero waste, juga untuk
menciptakan wirausaha masyarakat yang dirintis oleh Komunitas Karya Bunda
dalam mendaur-ulang sampah untuk dijadikan barang kerajinan.
10
12
1
12
2
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kewirausahaan Sosial (Social Entrepreneurship) adalah penciptaan nilai
sosial yang dihasilkan dari kolaborasi bersama orang-orang dan organisasi
lain dari lingkungan masyarakat yang terlibat dalam penciptaan inovasi sosial
dalam kegiatan ekonomi. Kewirausahaan sosial ini ditujukan untuk kepentingan
masyarakat bukan sekedar memaksimalkan keuntungan pribadi. Prinsip wirausaha
sosial itu adalah sebagai aden perubahan sosial, kreatif dan inovatif, disiplin dan
bekerja keras, altruis, dan Kesediaan berbagi keberhasilan.
Kewirausahaan sosial di Indonesia telah memberikan jalan bagi sektor ekonomi
yang inklusif yang mengatasi permasalahan sosial, di mana bentuk usahanya
berdasarkan pada kegiatan pemberdayaan masyarakat bagi mereka yang merupakan
penyandang difabilitas, perempuan berpendidikan rendah, dan penduduk setempat
yang bahkan tidak pernah mengenyam pendidikan.
Social entreprenuership memiliki peran yang cukup membantu dalam
mengentaskan permasalahan sosial. Dampak dilakukannya kegiatan kewirausahaan
sosial hampir sama dengan yang dirasakan oleh berbagai negara. Bentuk dari
kewirausahaan sosial mengenai nilai-nilai sosial tercantum dalam beberapa point yang
yaitu: membantu mengentaskan kemiskinan, membantu menciptakan lapangan
pekerjaan, membantu penerapan adanya inovasi dan kreasi gagasan usaha, dan
membantu meningkatkan sektor pertumbuhan ekonomi.
B. Saran
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penyusun dan khalayak yang
membacanya. Makalah ini masih jauh dari sempurna, sehingga kami mengharapkan
saran dan kritik yang membangun dari pembaca, agar kedepannya kami bisa lebih
baik lagi.
13
DAFTAR PUSTAKA
https://www.akmindonesia.org/article/14/potret-kewirausahaan-sosial-di-indonesia
http://indonesia-berwirausaha-sosial.blogspot.com/2014/12/sekilas-tentang-
kewirausahaan-sosial.html
Tan, Wee-Ling., Williams, John., dan Tan, Teck-Meng. (2005). ‘Defining the ‘Sosial’
in ‘Sosial Entrepreneurship’: Altruism and Entrepreneurship’. International
Entrepreneurship and Management Journal 1, pp 353-365
13