You are on page 1of 2

Kekeringan. Sahabat yang ditakuti.

Kekeringan hampir setiap tahun terjadi di Indonesia. Padahal Indonesia merupakan

negara yang seharusnya kaya akan air. Meskipun tiap tahun tidak sama, namun curah hujan di

Indonesia masih tergolong tinggi.

Jawa Tengah tercatat sebagai daerah dengan curah hujan tertinggi. Sedangkan daerah dengan

curah hujan terendah adalah Palu, Sulawesi Tengah. Sayangnya dari total curah hujan itu hanya

sebagian saja yang tersimpan di dalam tanah menjadi air tanah. Sisanya menjadi air limpasan

permukaan yang mengakibatkan bencana banjir dan menyisakan kekeringan yang menjadi

sahabat yang selalu datang bagi Indonesia.

Kekeringan dapat diartikan sebagai keadaan kekurangan pasokan air pada suatu daerah

dalam masa yang berkepanjangan (beberapa bulan hingga bertahun-tahun). Kekeringan terjadi

karena musim kemarau yang panjang sehingga mengakibatkan cadangan air tanah habis baik

secara alami ataupun penggunaan oleh manusia. Kekeringan di Indonesia merupakan persoalan

yang memiliki dampak yang cukup signifikan utamanya dalam bidang pertanian. Kekeringan

yang terjadi terlalu lama bisa berdampak pada turunnya produksi tanaman dan merugikan petani.

Selain itu, produksi pertanian yang rendah akan berakibat pada menurunnya kondisi pangan

nasional bangsa dan menyebabkan stabilisasi perkeonomian mudah goyah. Hal lain yang bisa

terjadi jika kekeringan terjadi terlalu lama adalah terganggunya sistem hidrolisis lingkungan dan

manusia akan kekurangan air untuk dikonsumsi. Hal ini tentu sangat krusial sebab air merupakan

salah satu unsur kehidupan yang mutlak tersedia untuk keberlangsungan hidup.
Dan musti kita akui, tahun 2012 ini, kekeringan telah terjadi di berbagai daerah di

Indonesia. Sedikitnya sebagian sawah di sejumlah daerah di Indonesia mengalami kekeringan.

Belum lagi berita tentang daerah-daerah yang telah kesulitan air hanya sekedar untuk kebutuhan

dasar (minum, mandi, cuci) masyarakat dengan mudahnya kita dapatkan di berbagai media.

Bencana kekeringan memang dipengaruhi oleh berbagai penyebab seperti iklim yang

menyebabkan musim kemarau panjang serta tekstur tanah dan topografi. Namun bukan berarti

manusia tidak ikut berpengaruh dan membuat perubahan. Faktor vegetasi dan daerah tangkapan

air, tata kelola air, dan kearifan dalam memanfaatkan air pun menjadi faktor penentu yang

mempengaruhi ketersediaan air.

Potensi curah hujan yang tinggi seharusnya menjadi modal berharga dalam ketahanan air

dan mencegah bencana kekeringan di Indonesia. Nyatanya hanya sebagian dari total air hujan

yang mampu disimpan oleh tanah menjadi air tanah. Sisanya menjadi air limpasan permukaan

yang mendatangkan bencana banjir setiap musim penghujan. Giliran ketika musim kemarau tiba,

cadangan air yang tidak seberapa itupun segera habis dan mendatangkan bencana kekeringan.

Jelaslah bahwa bencana kekeringan yang rutin menimpa Indonesia setiap tahunnya lebih karena

ketidakmampuan kita dalam mengelola air. Saat musim penghujan kita abai dalam menyimpan

air hujan sehingga kita tidak memiliki tabungan air yang kemudian dapat dimanfaatkan saat

musim kemarau tiba. Anehnya, setiap tahun kita selalu mengabaikannya.

You might also like