Bronki PDF

You might also like

You are on page 1of 8

KARAKTERISTIK PENDERITA BRONKITIS YANG DIRAWAT JALAN

BERDASARKAN KELOMPOK UMUR ≥ 15 TAHUN DI RSU


DR.FERDINAN LUMBAN TOBING
SIBOLGA TAHUN 2010-2012

Rinaldi Togap1, Rasmaliah2, Jemadi2


1
Mahasiswa Departemen Epidemiologi FKM USU
2
Dosen Departemen Epidemiologi FKM USU
Jl. Universitas No.21 Kampus USU Medan, 20155

Abstract
Bronchitis is described as inflammation of the bronchial vessels. It is characterized by inflammation
of the bronchial tubes and divided into acute and chronic forms. Indonesia does not have accurate
data on morbidity of acute or chronic bronchitis. Bronchitis including ten biggest disease in the
outpatient Dr. Ferdinand L. Tobing General Hospital. Total cases of bronchitis in 2010-2012 there
were 442 cases.

To determine the characteristics of patients with bronchitis outpatient from 2010 until 2012
conducted a descriptive study design case series. The Populations in this study as much as 442 data
and the samples in this study as much as 206 data obtained by sampling random tables C.Survey
program, data analysis by using Chi-square test.

Results showed that the highest proportion with bronchitis in the age group 24-32 years 21,8%, for
male gender in the age group of 24-32 years 22,6%, for female gender in the age group of 42-50
years 25,6%, 19,4% self-employed jobs, with marital status 75,2%, residence in Sibolga 63,6%,
100% clinical symptoms of cough, chronic bronchitis type 58,3%, 61,7% smoking history, number
of visits ≤ 4 times 78,2% and other general expenses 51,5%. Statistical test results showed there is
significant difference proportion between of patients aged by type of bronchitis (p <0,05), gender
by type of bronchitis (p <0,05), sex based on a history of smoking (p <0,05), and bronchitis type by
type of smoking history (p<0,05). There is no significant difference proportion between of patients
aged by a history of smoking (p> 0.05) and the number of visits by source of funding (p> 0.05).
Expected to bronchitis sufferers to increase body resistance, hygiene, environmental sanitation and
reduce smoking and the doctors and nurses Dr. Ferdinand L.Tobing General Hospital Sibolga to
give understanding to patients and their families about the disease bronchitis.

Keywords: Bronchitis, Caractheristic of patient, Dr. Ferdinand L.Tobing General Hospital.

Pendahuluan penyakit dan penyebab kematian telah


Pembangunan kesehatan merupakan berubah. Penyakit menular yang selalu
bagian terpadu dari pembangunan sumber menjadi penyebab kesakitan dan kematian
daya manusia dalam mewujudkan bangsa utma mulai bergeser dan digantikan oleh
yang maju dan mandiri serta sejahtera lahir penyakit tidak menular, salah satunya adalah
dan batin.1 Berbagai transisi yang ada, baik penyakit Berdasarkan saluran pernapasan
transisi demografik, sosio-ekonomi maupun yaitu bronkitis.2
epidemiologi telah menimbulkan pergeseran – Pada tahun 2002 penyakit dan
pergeseran, termasuk bidang kesehatan. gangguan saluran napas masih merupakan
Angka kematian menurun dan usia harapan masalah terbesar di Indonesi. Angka
hidup secara umum makin panjang, pola kesakitan dan kematian akibat penyakit
1
saluran napas dan paru seperti infeksi saluran Di Amerika Serikat prevalensi rate
napas akut, tuberculosis, asma dan bronkitis untuk bronkitis kronik adalah berkisar 4,45%
masih menduduki peringkat tertinggi.Infeksi atau 12,1 juta jiwa dari populasi perkiraan
merupakan penyebab yang tersering. yang digunakan 293 juta jiwa. Sedangkan
Kemajuan dalam bidang diagnostik dan ekstrapolasi tingkat prevalensi bronkitis
pengobatan menyebabkan turunnya insidens kronik di Mongolia berkisar 122.393 orang
penyakit saluran napas akibat infeksi. Di lain dari populasi perkiraan yang digunakan
pihak kemajuan dalam bidang industri dan adalah berkisar 2.751.314 juta jiwa. Untuk
transportasi menimbulkan masalah baru daerah ASEAN, negara Thailand salah satu
dalam bidang kesehatan yaitu polusi udara. negara yang merupakan angka ekstrapolasi
Bertambahnya umur rata-rata penduduk, tingkat prevalensi bronkitis kronik yang
banyaknya jumlah penduduk yang merokok paling tinggi yaitu berkisar 2.885.561 jiwa
serta adanya polusi udara meningkatkan dari populasi perkiraan yang digunakan
jumlah penderita.3 Bronkitis adalah salah satu sebesar 64.865.523 jiwa, untuk negara
kondisi teratas yang pasien mencari Malaysia berada di sekitar 1.064.404 dari
perawatan medis.Hal ini ditandai dengan populasi perkiraan yang digunakan sebesar
peradangan Berdasarkan saluran bronkial 23.552.482 jiwa.7 SKRT 2001, asma,
(atau bronkus), saluran udara yang bronkitis kronik dan emfisema menduduki
membentang dari trakea ke dalam saluran peringkat ke-3 (PMR 12,7%) sebagai
udara kecil dan alveoli.Bronkitis ada 2 macam penyebab angka kesakitan umum di Indonesia
menurut terminologi lamanya penyakit setelah sistem sirkulasi, infeksi, dan parasit.8
berdiam didalam tubuh penderita yaitu Indonesia belum memiliki data yang akurat
bronkitis akut dan bronkitis kronik.Penelitian tentang angka morbiditas bronkitis akut
yang sering dilakukan juga banyak mengacu maupun bronkitis kronik. Data mengenai
ke pembagian bronkitis tersebut. Penelitian bronkitis akut dapat kita peroleh dari rumah
yang membahas tentang bronkitis tidak sakit yang menyediakan bagian penyakit
mempunyai data – data yang lengkap yang respiratory ataupun rumah sakit sentra
bisa digunakan dalam penelitian – penelitian pendidikan. Penelitian untuk membahas
ilmiah.4 tentang bronkitis kronik jarang dilakukan,
Suatu penelitian yang dilakukan di data angka kesakitan dapat diperoleh dari
Amerika Serikat Berdasarkan tahun 2005 rumah sakit – rumah sakit sentra pendidikan.9
didapat angka Insidens rate dari bronkitis akut Di Rumah Sakit H.Adam Malik
berkisar 4,6 per 100. Di Amerika Serikat, Medan (2004) jumlah pasien bronkitis kronik
bronkitis akut adalah penyakit yang paling yang dirawat inap ada sebanyak 89 kasus
umum kesembilan diantara pasien rawat jalan dengan proporsi 1,43% yang terbagi atas laki-
atau sekitar 4,60% atau 12,5 juta orang di laki 76 orang dan perempuan 13 orang dan
Amerika Serikat. Sebuah data Insiden usia paling banyak adalah usia 45 tahun
ekstrapolasi di Amerika Serikat untuk sebanyak 64 orang. Sedangkan untuk rawat
bronkitis akut: 12.511.999 per tahun, jalan tahun 2002 kasus bronkitis kronik ada
1.042.666 per bulan, 240.615 per minggu, 97 kasus dengan proporsi 0,12% dan
34.279 per hari, 1.428 per jam, dan 23 per Berdasarkan tahun 2003 terdapat 156 kasus
menit.5 dengan proporsi 0,2% dan Berdasarkan tahun
Sedangkan peneltian Berdasarkan 2004 terdapat 232 kasus dengan proporsi
tahun 2006 di kota London, Inggris bronkitis 0,28% dan terlihat ada peningkatan kasus
akut mempengaruhi 44 dari setiap 1000 orang setiap tahunnya.10Berdasarkan survei
dewasa > 16 tahun, dengan sebagian besar pendahuluan yang penulis lakukan di RSU
episode yaitu sekitar 82% episode terjadi Dr. Ferdinan L.Tobing Sibolga, bahwa
Berdasarkan musim gugur atau musim dingin. terdapat pasien yang rawat jalan Berdasarkan
Di Australia, bronkitis akut ditemukan kelompok umur ≥ 15 tahun yang menderita
menjadi alasan yang paling umum kelima bronkitis terdapat 135 orang Berdasarkan
untuk berkonsultasi dengan dokter umum.6 tahun 2010, Berdasarkan tahun 2011 terdapat
149 orang dan Berdasarkan tahun 2012

2
terdapat 153 orang. Dari uraian Berdasarkan c. Sebagai sarana untuk meningkatkan
latar belakang di atas maka perlu dilakukan pengetahuan dan wawasan penulis dalam
tentang karakteristik penderita bronkitis yang menerapkan ilmu yang diperoleh selama
rawat jalan di RSU Dr. Ferdinan L.Tobing perkuliahan di FKM USU.
Sibolga dari bulan Januari 2010 – Desember d. Salah satu persyaratan bagi penulis dalam
2102. menyelesaikan studi Berdasarkan FKM
Perumusan masalah dalam penelitian ini USU.
adalah Belum diketahui karakteristik Metode Penelitian
penderita bronkitis yang rawat jalan Penelitian ini bersifat deskriptif, dengan
Berdasarkan kelompok umur ≥ 15 tahun di menggunakan desain case series.Penelitian ini
RSU Dr.Ferdinand L.Tobing Sibolga Tahun dilakukan di RSU Dr.Ferdinan L.Tobing
2010 – 2012. Sibolga.Penelitian dilakukan Berdasarkan
Tujuan penelitianini untuk mengetahui bulan November 2012 – Juli2013.
bronkitis yang rawat jalan di RSU Dr. Populasi Berdasarkan penelitian ini adalah
Ferdinan L.Tobing Sibolga dari bulan Januari semua data penderita penyakit bronkitis yang
2010 – Desember 2102. dirawat jalan di RSUD Dr.Ferdinand Lumban
Tujuan khususpenelitian ini: Tobing Sibolga tahun 2010-2012 yang
a. Mengetahui distribusi proporsi penderita berumur ≥ 15 tahun sebanyak 442 kasus.
bronkitis berdasarkan sosiodemografi Sampel adalah sebagian dari populasi atau
(umur, jenis kelamin, pekerjaan, status penderita bronkitis yang dirawat jalan di
perkawinan dan tempat tinggal) RSUD Dr.Ferdinand Lumban Tobing Sibolga
b. Mengetahui distribusi proporsi penderita tahun 2010-2012 yang berumur ≥ 15 tahun
bronkitis berdasarkan gejala klinis. yang akan diteliti. Besar sampel diperoleh
c. Mengetahui distribusi proporsi penderita denganmenggunkan rumus :
bronkitis berdasarkan jenis bronkitis. 𝑡 2 𝑃𝑄
d. Mengetahui distribusi proporsi penderita 𝑑2
𝑛= 1 𝑡 2 𝑃𝑄
bronkitis berdasarkan riwayat merokok. 1 + 𝑁 ( 𝑑 2 − 1)
e. Mengetahui distribusi proporsi penderita n = Jumlah sampel minimal
bronkitis berdasarkan jumlah kunjungan. N = jumlah populasi yaitu 442 kasus
f. Mengetahui distribusi proporsi penderita t = tingkat kepercayaan (digunakan 0,95
bronkitis berdasarkan sumber pembiayaan. sehingga nilai t = 1,96)
g. Mengetahui distribusi proporsi umur d = taraf kekeliruan (digunakan 0,05)
penderita bronkitis berdasarkan jenis p = proporsi dari karakteristik tertentu
bronkitis. (golongan) / proporsi penyakit bronkitis
h. Mengetahui distribusi proporsi jenis Berdasarkan penelitian sebelumnya yaitu
kelamin penderita bronkitis berdasarkan 0,5
jenis bronkitis. q = 1-p (proporsi bukan penyakit bronkitis)
i. Mengetahui distribusi proporsi riwayat 1= bilangan Konstan11
merokok penderita bronkitis berdasarkan Dengan menggunakan
jenis bronkitis. rumustersebutdiketahui sampel sebanyak 206
j. Mengetahui distribusi proporsi jumlah kasus. Pengambilan sampel dari daftar
kunjungan penderita bronkitis berdasarkan populasi yang telah disiapkan dilakukan
sumber pembiayaan. secara acak sederhana (Simpel Random
Manfaat penelitian ini adalah: Sampling) dengan menggunakan tabel
a.Hasil penelitian ini diharapkan dapat random Berdasarkan program C.Survey.
memberikan informasi dan masukan bagi Penderita bronkitis yang menjadi populasi
pihak Rumah Sakit Umum Dr. Ferdinand peneltian mempunyai peluang yang sama
L.Tobing Sibolga. untuk menjadi sampel
b. Sebagai bahan masukan/informasi bagi Data dikumpulkan dari data sekunder
peneliti lain yang ingin yang diperoleh dari kartu status penderita
melakukan/melanjutkan penelitian tentang bronkitis Berdasarkan kelompok ≥ 15 tahun
penderita bronkitis. yang bersumber dari Rekam Medik RSUD
3
Dr.Ferdinand L.Tobing Sibolga Tahun 2010- usia produktif adalah kelompok umur 15 – 55
2012.Kartu status dengan kasus bronkitis tahun. Penderita bronkitis pada umumnya
yang terpilih sebagai sampel dikumpulkan menyerang kelompok usia pekerja
lalu dilakukan pencatatan variabel-variabel dikarenakan seringnya terpapar dengan zat
yang diteliti kemudian dilakukan tabulasi polutan pada lingkungan sekitar tempat kerja
data.Data dikumpulkan, diolah, dan dianalisa seperti asap kendaraan, rokok, debu, dll.12
secara statistik deskriptif dengan
menggunakan uji Chi-Square. Data disajikan Tabel 2 Distribusi Proporsi Sosiodemografi
dalam bentuk narasi, tabel distribusi proporsi, Penderita Bronkitis Yang Dirawat
diagram pie dan diagram bar. Jalan di RSU Dr. Ferdinan L.Tobing
Sibolga Tahun 2010-2012
Hasil dan Pembahasan No. Sosiodemografi f %
1. Pekerjaan
Analisis Deskriptif
Nelayan 9 4,4
Proporsi penderita Bronkitis berdasarkan PNS/TNI/POLRI 27 13,1
karakteristik sosiodemografi (umur, jenis Pegawai Swasta 24 11,7
kelamin, pendidikan, pekerjaan dan tempat Wiraswasta 40 19,4
tinggal) yang dirawat jalan di RSU Ibu Rumah Tangga 31 15,1
Dr.Ferdinan L.Tobing Sibolga Tahun 2010- (IRT) 28 13,6
2012 dapat dilihat pada tabel dibawah ini: Pelajar/Mahasiswa 27 13,1
Tidak Bekerja 20 9,6
Tabel 1 Distribusi Proporsi Umur dan Jenis Tidak tercatat
Kelamin Bronkitis Yang Dirawat Jumlah 206 100
Jalan di RSU Dr.Ferdinan L.Tobing 2. Status Perkawinan
Sibolga Tahun 2010-2012 Kawin 155 75,2
Jenis Kelamin Belum Kawin 51 24,8
Umur Jumlah Jumlah 206 100
No. Laki-laki Perempuan
(thn) 3. Tempat Tinggal
f % f % f % Kota Sibolga 131 63,6
1 15–23 24 19,4 17 20,3 41 19,9 Luar Kota Sibolga 69 33,5
2 24–32 28 22,6 17 20,7 45 21,8 Tidak Tercatat 6 2,9
3 33 –41 19 15,3 10 12,2 29 14,1 Jumlah 206 100
4 42–50 18 14,5 21 25,6 39 18,9
Berdasarkan tabel 2 menunjukkan bahwa
penderita Bronkitis berdasarkan pekerjaan
5 51–59 16 12,9 8 9,9 24 11,7
tertinggi yaitu Wiraswasta sebanyak 19,4% (40
6 60–68 15 12,1 6 7,3 21 10,2 orang) dan terendah adalah Nelayan sebanyak
7 69–77 4 3,23 2 2,4 6 2,9 4,4% (9 orang) serta terdapat yang tidak tercatat
8 78–86 0 0 1 1,6 1 0,5 pada kartu status sebanyak 9,6% (20 orang),
Jumlah 124 100 82 100 206 100 berdasarkan status perkawinan tertinggi yaitu
Berdasarkan tabel 1 menunjukkan kawin sebanyak 75,2% (155 orang) dan
bahwa proporsi penderita Bronkitis tempat tinggal umumnya berasal dari Kota
berdasarkan umur, kelompok umur tertinggi Sibolga sebanyak 63,6% (131 orang) dan
berada pada kelompok umur 24 – 32 tahun tidak tercatat sebanyak 2,9% (6 orang).
yaitu sebanyak 21,8% (45 orang), sedangkan Wiraswasta yang dimaksud dalam
penderita bronkitis pada jenis kelamin, jenis penelitian ini adalah pedagang (dipasar,
kelamin laki-laki jumlah penderitanya yaitu rumah toko dan kaki lima), supir dan tukang
sebanyak 60,2% (124 orang) dengan becak. Penderita dengan kedua pekerjaan
kelompok tertingginya, pada kelompok umur (wiraswasta dan ibu rumah tangga) ini lebih
24 – 32 tahun sebanyak 22,6% (28 orang) dan banyak terpapar zat polutan yang berbahaya
jenis kelamin perempuan jumlah penderitanya seperti debu, asap, kendaraan bermotor, dan
ada sebanyak 39,8% (82 orang) dengan asap rokok. Hal ini sejalan dengan penelitian
kelompok tertinggi pada kelompok umur 42– Artaida (2005) tentang Karakteristik
50 tahun ada sebanyak 25,6% (21 orang). Penderita Bronkitis Kronik di RS Santa
Sesuai dengan UU No.13 tahun 2003 Elisabeth Medan, dimana hasil penelitiannya
Bab 1 pasal 1 ayat 2, bahwa yang termasuk pekerjaan yang paling banyak menderita
4
Bronkitis adalah wiraswasta sebanyak 26,5% Tabel 4 Distribusi Proporsi Jenis Bronkitis
(31 orang) dari 117 orang.13 Penderita Bronkitis Yang Dirawat
Status perkawinan secara tidak Jalan di RSU Dr. Ferdinan L.Tobing
langsung dapat menjadi salah satu faktor Sibolga Tahun 2010-2012
pemicu terserangnya penyakit bronkitis. Jenis Bronkitis f %
Bronkitis akut 90 44
Seorang kepala rumah tangga harus
Bronkitis Kronik 116 56
memenuhi kebutuhan rumah tangga dengan Jumlah 206 100
bekerja. Jenis pekerjaan mempunyai Berdasarkan tabel 4 menunjukkan
kemungkinan dapat terpapar dengan faktor bahwa proporsi jenis bronkitis penderita
pemicu terserangnya penyakit bronkitis. Bronkitis, menunjukkan jenis yang tertinggi
Sesuai dengan hasil penelitian ini pekerjaan adalah Bronkitis kronik yaitu sebanyak 56%
yang paling banyak terserang penyakit (116 orang) .
bronkitis adalah Wiraswasta (pedagang Sesuai dengan kutipan dari Sutoyo,
(dipasar, rumah toko dan kaki lima), supir, (2008) menyebutkan bahwa zat-zat polutan
dan tukang becak). yang berbahaya dpat menyebabkan bronkitis
Proporsi penderita Bronkitis khususnya bronkitis kronik seperti zat-zat
berdasarkan tempat tinggal yang dirawat jalan pereduksi seperti O2, zat-zat pengoksida
RSU Dr. Ferdinan L.Tobing Sibolga Tahun seperti N2O, hidrokarbon, aldehid, ozon.14
2010-2012 terbanyak tinggal di kota Sibolga, Rahmadani, (2011) Bronkitis akut
sedangkan penduduk yang berasal dari Luar biasanya terjadi karena alergi debu, infeksi
Kota Sibolga biasanya berasal dari Kabupaten virus (influenza virus, parainfluenza virus,
Tapanuli Tengah. RSV, adenovirus, rhinovirus, dll), infeksi
Proporsi gejala klinis penderita bakteri (Staphylococcus, Pertusis,
Bronkitis dapat dilihat pada tabel dibawah ini: Tuberculosis, mikroplasma, dll) dan infeksi
virus (RSV, Parainfluenza, Influenza,
Tabel 3 Distribusi Proporsi Gejala Klinis
Penderita Bronkitis Yang Dirawat Adeno).15
Jalan di RSU Dr. Ferdinan L.Tobing Proporsi riwayat merokok penderita
Sibolga Tahun 2010-2012 Bronkitis dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
Gejala Klinis f %
Batuk 206 100 Tabel 5 Distribusi Proporsi Riwayat Merokok
Sesak napas 116 58,3 Penderita Bronkitis Yang Dirawat
Berdasarkan tabel 3 menunjukkan Jalan di RSU Dr. Ferdinan L.Tobing
bahwa proporsi gejala klinis penderita Sibolga Tahun 2010-2012
Riwayat f %
Bronkitis gejala klinis Bronkitis pada
Merokok
umumnya adalah batuk sebanyak 100% (206 Merokok 127 61,7
orang). Tidak Merokok 79 38,3
Dari data yang diperoleh dari kartu Jumlah 206 100
status penderita Bronkitis yang dirawat jalan Berdasarkan tabel 5 menunjukkan
di RSU Dr. Ferdinan L.Tobing Sibolga Tahun bahwa proporsi riwayat merokok penderita
2010-2012 menunjukkan gejala klinis batuk Bronkitis, menunjukkan bahwa penderita
produktif (frekuensi batuk yang sering dengan Bronkitis yang mempunyai kebiasaan
mengahsilkan sputum karena terbentuknya merokok yang tertinggi yaitu sebanyak 61,7%
mukosa Berdasarkan saluran napas). (127 orang).
Proporsi jenis bronkitis penderita Penelitian Artaida (2005) juga
Bronkitis dapat dilihat pada tabel dibawah ini: menunjukkan hasil yang sama, dimana
penderita bronkitis paling banyak yaitu
sebesar 69,2%.13
Proporsi jumlah kunjungan penderita
Bronkitis dapat dilihat pada tabel di bawah
ini:

5
Tabel 6 Distribusi Proporsi Jumlah Analisis Statistik
Kunjungan Penderita Bronkitis Yang Proporsi Umur berdasarkan Jenis Bronkitis
Dirawat Jalan di RSU Dr. Ferdinan
L.Tobing Sibolga Tahun 2010-2012 Tabel 8 Distribusi Proporsi Umur Penderita
Jumlah f % Bronkitis Berdasarkan Jenis
Kunjungan Bronkitis Yang Dirawat Jalan di RSU
≤ 4 kali 158 76,7 Dr. Ferdinan L.Tobing Sibolga Tahun
>4 kali 48 23,3 2010-2012
Jenis Umur (tahun) Jumlah
Jumlah 206 100 Bron
15 – 36 37 -58 59 – 80
Berdasarkan tabel 6 menunjukkan Kitis
f % f % f % f %
bahwa jumlah kunjungan penderita Bronkitis, Bron 63 70 21 23,3 6 6,7 90 100
kitis akut
menunjukkan penderita Bronkitis melakukan
kunjungan ke rumah sakit untuk mendapatkan Bronki 40 34,5 53 45,7 23 19,8 116 100
tiskro
pengobatan yang tertinggi adalah dengan nik
kunjungan ≤ 4 kali yaitu sebanyak 76,7% Berdasarkan tabel 8 menunjukkan
(158 orang) . bahwa dari 116 orang penderita Bronkitis
Bronkitis akut dapat sembuh jika jenis Bronkitis kronik yang tertinggi berada
ditangani dengan cepat, pengobatan yang pada kelompok umur 37 – 58 tahun sebanyak
tepat dan menghindari faktor resiko. Oleh 45,7% (53 orang) dan yang terendah berada
sebab itu, penderita bronkitis akut yang pada kelompok umur 59 – 80 tahun yaitu
melakukan pengobatan di RSU Dr.Ferdinand sebanyak 19,8% (23 orang).
L.Tobing Sibolga biasanya hanya sekali atau Hasil uji statistik dengan
2 kali melakukan kunjungan. menggunakan uji chi square diperoleh nilai
Proporsi sumber pembiayaan p=0,000 (p<0,05) yang berarti secara umum
penderita Bronkitis dapat dilihat pada tabel di terdapat perbedaan proporsi yang bermakna
bawah ini: antara umur penderita berdasarkan jenis
bronkitis.
Tabel 7 Distribusi Proporsi Sumber
Pembiayaan Penderita Bronkitis
Proporsi Jenis Kelamin berdasarkan
Yang Dirawat Jalan di RSU Dr. Jenis Bronkitis
Ferdinan L.Tobing Sibolga Tahun
2010-2012 Tabel 9 Distribusi Proporsi Jenis Kelamin
Sumber f % Penderita Bronkitis Berdasarkan
Pembiayaan Jenis Bronkitis Yang Dirawat Jalan
Biaya Sendiri 106 51,5 di RSU Dr. Ferdinan L.Tobing
Bukan Biaya 100 48,5 Sibolga Tahun 2010-2012
Jenis Jenis Kelamin Jumlah
Sendiri Bronkitis
Jumlah 206 100 Laki-laki Perempuan
f % f % f %
Berdasarkan tabel 7 menunjukkan Bronkitis 35 38,9 55 61,1 90 100
bahwa proporsi sumber pembiayaan penderita akut
Bronkitis, menunjukkan penderita Bronkitis 89 76,7 27 23,3 116 100
kronik
menggunakan biaya sendiri untuk melakukan
Berdasarkan tabel 9 menunjukkan
pengobatan yaitu sebanyak 51,5% (106
bahwa dari 116 orang penderita Bronkitis
orang) .
jenis bronkitis kronik tertinggi pada jenis
Pengobatan Bronkitis di RSU
kelamin laki-laki sebanyak 76,7% (89 orang)
Dr.Ferdinad L.Tobing Sibolga relatif
dan yang terendah pada jenis kelamin
terjangkau berkisar Rp12.000,- diketahui dari
perempuan yaitu sebanyak 23,3% (27 orang).
buku kunjungan Berdasarkan Poliklinik Paru
Hasil uji statistik dengan
dan Saluran Napas. Hal tersebut menjadi
menggunakan uji chi square diperoleh nilai
suatu alasan yang kemungkinan besar
p=0,000 (p<0,05) yang berarti secara umum
masyarakat tidak terlalu khawatir untuk
terdapat perbedaan proporsi yang bermakna
melakukan pengobatan di rumah sakit ini.
antara jenis kelamin penderita berdasarkan
jenis bronkitis.
6
Jenis bronkitis berdasarkan Riwayat Hasil uji statistik dengan
Merokok menggunakan uji chi square diperoleh nilai
p=0,223 (p>0,05) yang berarti secara umum
Tabel 10 Distribusi Proporsi Riwayat tidak terdapat perbedaan proporsi yang
Merokok Penderita Bronkitis bermakna antara jenis kelamin penderita
Berdasarkan Jenis Bronkitis Yang berdasarkan jenis bronkitis.
Dirawat Jalan di RSU Dr. Ferdinan
L.Tobing Sibolga Tahun 2010-2012 Kesimpulan dan Saran
1. Kesimpulan
Jenis Riwayat Merokok Jumlah
Bronkitis a.Proporsi penderita Bronkitis yang dirawat
Meroko Tidak
k Merokok
jalan di RSU Dr. Ferdinand L.Tobing
f % f % f % Sibolga Tahun 2010-2012 berdasarkan
Bronkitis 31 34,4 59 75,6 90 100 karakteristik sosiodemografi tertinggi yaitu
Akut berdasarkan umur, kelompok umur
Bronkitis 96 82,8 20 17,2 116 100 tertinggi berada Berdasarkan kelompok
Kronik
umur 24 – 32 tahun (21,8%), sedangkan
Berdasarkan tabel 10 menunjukkan
Berdasarkan jenis kelmain laki-laki
bahwa dari 116 orang penderita bronkitis kronik
yang mempunyai kebiasaan merokok sebanyak (60,2%) dengan kelompok tertingginya
82,8% (96 orang) dan yang tidak merokok Berdasarkan kelompok umur 24 – 32 tahun
sebanyak 17,2% (20 orang). (22,6%) dan Berdasarkan jenis kelamin
Hasil uji statistik dengan perempuan (39,8%) dengan kelompok
menggunakan uji chi square diperoleh nilai tertinggi Berdasarkan kelompok umur 42–
p=0,000 (p<0,05) yang berarti secara umum 50 tahun (25,6%),pekerjaan sebagai
terdapat perbedaan proporsi yang bermakna wiraswasta 19,4%, status kawin 75,2% dan
antara riwayat merokokpenderita berdasarkan berasal dari Kota Sibolga 63,6%.
jenis bronkitis. b. Proporsi penderita Bronkitis yang dirawat
Jumlah Kunjungan berdasarkan jalan di RSU Dr. Ferdinan L.Tobing
Sumber Pembiayaan Sibolga Tahun 2010-2012 berdasarkan
gejala klinis batuk 100%.
Tabel 11 Distribusi Proporsi Jumlah c. Proporsi penderita Bronkitis yang dirawat
Kunjungan Penderita Bronkitis jalan di RSU Dr. Ferdinand L.Tobing
Berdasarkan Sumber Pembiayaan Sibolga Tahun 2010-2012 berdasarkan
Yang Dirawat Jalan di RSU Dr. jenis Bronkitis tertinggi yaitu bronkitis
Ferdinan L.Tobing Sibolga Tahun kronik 56%.
2010-2012 d.Proporsi penderita Bronkitis yang dirawat
jalan di RSU Dr. Ferdinan L.Tobing
Sumber Jumlah Kunjungan Jumlah Sibolga Tahun 2010-2012 berdasarkan
Pembia ≤ 4 kali >4 kali riwayat merokok tertinggi yaitu merokok
Yaan f % f % f % 61,7%.
Biaya 85 80,2 21 19,8 106 51,5 e. Proporsi penderita Bronkitis yang dirawat
Sendiri jalan di RSU Dr. Ferdinan L.Tobing
Bukan Sibolga Tahun 2010-2012 berdasarkan
Biaya 73 73 27 27 100 48,5 jumlah kunjungan tertinggi ≤ 4 kali 76,7%
Sendiri f. Proporsi penderita Bronkitis yang dirawat
Berdasarkan tabel 12 menunjukkan jalan di RSU Dr. Ferdinan L.Tobing
bahwa dari 106 orang penderita Bronkitis, Sibolga Tahun 2010-2012 berdasarkan
penderita yang berobat jalan ke rumah sakit ≤ sumber pembiayaan tertinggi adalah
4 kali menggunakan biaya sendiri sebanyak menggunakan biaya sendiri 51,5%.
80,2% (85 orang) dan yang datang berobat g. Ada perbedaan proporsi yang bermakna
jalan ke rumah sakit >4 kali menggunakan antara umur penerita berdasarkan jenis
biaya sendiri sebanyak 19,8% (21 orang). Bronkitis. (p=0,000 ; χ2=26,073).

7
h. Ada perbedaan proporsi yang bermakna 6. Hisyam, dkk., 2010. Bronchitis.
antara jenis kelamin penerita berdasarkan http://www.healthcommunities.com/bronc
jenis Bronkitis. (p=0,000 ; χ2=30,278). hitis.shtml diakses tanggal 14 September
i. Ada perbedaan proporsi yang bermakna 2012 pukul 14.30 WIB
antara riwayat merokok penerita 7. Menezes,A.M., et al., 2010. Prevalensi
berdasarkan jenis bronkitis. (p=0,000 ; dan Faktor Risiko Bronkitis Kronik di
χ2=50,036). Pelotas, RS. Brazil. Thorax 2010, 49:
j. Tidak ada perbedaan proporsi yang 1217-1221 doi: 10.1136/thx.49.12.1217.
bermakna antara jumlah kunjungan http://translate.googleusercontent.com/tra
penerita berdasarkan sumber pembiayaan. nsalte_c?depth=1&ei=JDajULzm42Prge_
(p=0,223 ; χ2=0,529). 84CADg&hl=id&langpair=en%7Cid&rur
diakses Berdasarkan tanggal 16
2. Saran September 2012 pukul 15.00 WIB.
a. Diharapkan keBerdasarkan dokter dan 8. Jamal, S., 2004. Deskripsi Penyakit
perawat RSU Dr. Ferdinand L.Tobing Sistem Sirkulasi : Penyebab Kematian
Sibolga agar memberikan pemahaman Utama di Indonesia. Cermin Dunia
keBerdasarkan penderita dan keluarga Kedokteran no.143. Jakarta
mengenai penyakit Bronkitis agar segera 9. Depkes RI., 2004. Profil Kesehatan
mencari pengobatan untuk mencegah Indonesia 2006. DEPKES RI., Jakarta
komplikasi. 10. Depkes RI., 2004. Laporan RL 24
b. Diharapkan keBerdasarkan penderita Rawat Inap Rumah Sakit H.Adam
Bronkitis untuk segera mencari dan Malik, Medan.. DEPKES RI, Jakarta.
menjalani pengobatan secara tuntas agar 11. Cochran, William G., 1990. Sampling
tidak terjadi keparahan ataupun komplikasi Techniques, Fourth Edition. Wiley Series
penyakit yang lain dan menjaga daya tahan In Probability and Mathematical Statistic.
tubuh seperti makan makanan bergizi, olah USA..
raga yang teratur, dan menghindari rokok. 12. Soemantri, Irman. 2008. Asuhan
Selain itu menjaga personal hygiene Keperawatan Berdasarkan Klien
(pemakaian masker sewaktu di jalan raya dengan Gangguan Sistem Pernapasan.
menghindari debu, asap kendaraan dan Jakarta: Salemba Medika.
faktor polutan lainnya) dan sanitasi 13. Artaida, P., 2005. Karakteristik
lingkungan seperti kebersihan rumah dari Penderita bronchitis Kronik Dewasa
debu. Rawat Inap Di Rumah Sakit Santa
c. KeBerdasarkan pihak RSU Dr. Ferdinand Elisabeth Medan Tahun 2003-2004.
L.Tobing Sibolga, untuk melengkapi FKM,USU.
pencatatan data pasien yang lebih lengkap 14. Sutoyo, K.D., 2008. Bronkitis Kronis
Berdasarkan kartu status, terutama untuk dan Lingkaran yang tak Berujung
pendidikan. Berpangkal (Vicious
Circle).http://www.jurnalrespirologi.org/j
Daftar Pustaka urnal/Jan09/.pdf, diakses tanggal 23
1. Adisasmito, 2008.Sistem Kesehatan. Oktober 2012 pukul 13.00 WIB
PT.Raja Grafindo Persada, Jakarta. 15. Rahmadani, R.Q., Marlina, R., 2011.
2. Depkes Ri., 2007.Profil Kesehatan Bronkitis Berdasarkan Anak. Akademi
Indonesia 2005. Jakarta Kebidanan Berdasarkanng Sidempuan,
3. Aditama, 2002.Paru Kita Masalah Kita. Sumatera Utara.
Majalah Kesehatan Medika tahun
XXVIII, No. 11 hal : 743 - 745
4. Cunha, J.P., 2012. Bronchitis.
http://www.emedicinehealth.com diakses
tanggal
5. Setiyanto, H., dkk., 2009. Acute Bronchitis.
http://www.rightdiagnosis.com/.html diakses
tanggal 14 September 2012 pukul 14.00 WIB
8

You might also like