Professional Documents
Culture Documents
Aplikasi Fungsi Linear Dalam Ilmu Ekonom
Aplikasi Fungsi Linear Dalam Ilmu Ekonom
Oleh :
𝒂 𝟏
P=𝒃–𝒃Q
Q
a
Dalam persamaan diatas terlihat bahwa variabel P (price/harga) mempunyai tanda
yang berlawanan dengan variabel Q (quantity/jumlah). Gerakan harga berlawanan
arah dengan gerakan jumlah menyebabkan kurva permintaan berlereng negatif.
Hukum Permintaan :
Apabila harga naik maka jumlah yang diminta akan berkurang.
Apabila harga turun maka jumlah yang diminta akan bertambah.
Contoh Soal 1 :
10 buah barang A terjual jika harganya Rp. 80,-/buah. Sedangkan jika harga barang
A Rp. 60,-/buah, terjual 20 buah. Tentukan persamaan dan kurva permintaannya!
Penyeleseian :
Q1 = 10 P1 = 80
Q2 = 20 P2 = 60
Menggunakan rumus persamaan garis melalui dua titik :
P2 P1
P P1 Q Q1 P
(0,100)
Q2 Q1
60 80
P 80 Q 10
20 10
P 80 2Q 20
P 2Q 100
2Q 100 P (50,0)
0 Q
Jika P = 0 2Q = 100 – 0 Q = 50 A (50,0)
Jika Q = 0 2(0) = 100 – P P = 100 B (0,100)
b. Fungsi Penawaran
Fungsi penawaran menghubungkan antara variabel harga dan variabel jumlah
barang/jasa yang ditawarkan. Bentuk umum fungsi penawaran antara lain :
P
Q = - a + bP
Atau
𝒂 𝟏
P=𝒃+ Q
𝒃
𝑎
𝑏 Q
-a
Dalam persamaan diatas terlihat bahwa variabel P (price/harga) mempunyai tanda
yang sama dengan variabel Q (quantity/jumlah), yaitu sama-sama positif. Gerakan
harga searah dengan gerakan jumlah menyebabkan kurva penawaran berlereng
positif.
Hukum Penawaran :
Apabila harga naik jumlah yang ditawarkan akan bertambah.
Apabila harga turun jumlah yang ditawarkan akan berkurang.
Contoh Soal 2 :
Apabila harga barang A Rp. 75,- barang yang tersedia di pasar 100 buah. Apabila
harga barang A Rp. 50,- maka barang yang tersedia di pasar hanya 50 buah.
Penyeleseian :
Q1 = 100 P1 = 75
Q2 = 50 P2 = 50
Menggunakan rumus persamaan garis melalui dua titik : P
P2 P1
P P1 Q Q1
Q2 Q1
50 75
P 75 Q 100 (0,25)
50 100
1
P 75 Q 50
2 (-50,0) 0 Q
1 1
P Q 25 P Q 25 x 2 2 P Q 50
2 2
Q 50 2 P
Jika P = 0 Q = - 50 + 2(0) Q = - 50 A (- 50,0)
Jika Q = 0 0 = - 50 + 2P 2P = 50 P = 25 B (0,25)
c. Keseimbangan Pasar
Keseimbangan pasar (equilibrium) terjadi jika jumlah barang yang diminta di pasar
sama dengan jumlah barang yang ditawarkan. Persamaan kesimbangan pasar secara
matematik :
P
Qd=Qs Qs
Excess Supply
Qd : jumlah permintaan
E
Qs : jumlah penawaran Pe
E : titik keseimbangan
Pe : harga keseimbangan Excess Demand
Qd
Qe : jumlah keseimbangan 0 Q
Qe d
Dalam grafik di atas juga terdapat Excess Demand dan Excess Supply dari suatu
pasar.
a) Excess Demand adalah kelebihan jumlah permintaan akibat penurunan harga
(demand>supply). Hal ini terjadi manakala pemerintah menetapkan kebijakan
harga maksimum. Kebijakan ini bertujuan untuk melindungi konsumen berdaya
beli rendah.
Misal :
Diketahui jumlah permintaan dan penawaran terhadap barang C pada berbagai
tingkat harga sebagai berikut :
Harga (P) Jumlah Permintaan (Qd) Jumlah Penawaran (Qs)
400 60 20
500 50 50
600 30 60
Harga barang C di pasar terjadi pada harga Rp 500,00 dengan jumlah penawaran dan
permintaan masing-masing 50 unit dan membentuk keseimbangan pasar.
Grafik :
Contoh Soal 3 :
Tentukan titik keseimbangan dari persamaan permintaan P = 12 – 2Q dan persamaan
penawaran P = 3/2Q + 2!
Penyeleseian :
Permintaan : P = 12 – 2Q Qd = 6 – 1/2P
Penawaran : P = 3/2Q + 2 Qs = 2/3P – 4/3 P
Qd Q S (0,12)
6 12 P 23 P 43 P = 3/2Q + 2
43 18 4
P
6 3 6 2
22 6 E (2 7 , 6 7)
P
3 7
44 2
P 6 (0,2)
7 7
P = 12 – 2Q
1 44 42 22 20 6
Q 6 2
2 7 7 7 7
6 2 (- 4/3,0) 0 (6,0) Q
Jadi, titik keseimbangannya ( 2 7 , 6 7 )
Contoh Soal 4 :
Fungsi permintaan akan suatu barang Q + P = 5 sedangkan penawarannya 2Q – P = 5,5.
Terhadap barang tersebut dikenakan pajak 3 per unit. Berapa harga keseimbangan dan
jumlah keseimbangan sebelum pajak, dan berapa pula harga keseimbangan dan jumlah
keseimbangan sesudah pajak?
Penyeleseian :
Sebelum Pajak :
Permintaan :Q+P=5 Q=5–P
Penawaran : 2Q – P = 5,5 Q = 2,75 + 0,5P
Keseimbangan Pasar :
Qd = Qs Q=5–P
5 – P = 2,75 + 0,5P Q = 5 – 1,5
1,5P = 2,25 Q = 3,5
P = 1,5
𝟏 𝟏
Jadi, sebelum pajak : Pe = 1,5 dan Qe = 3,5 E(3𝟐,1𝟐)
Sesudah Pajak :
Permintaan :Q+P=5 Q=5–P (persamaan permintaannya tetap)
Penawaran : 2Q – P = 5,5 P = 2Q – 5,5
P = 2Q – 5,5 + 3
P = 2Q – 2,5 Q = 0,5P + 1,25
Keseimbangan Pasar :
Qd = Qs Q=5–P
5 – P = 0,5P + 1,25 Q = 5 – 2,5
1,5P = 3,75 Q = 2,5
P = 2,5 𝟏 𝟏
Titik keseimbangan E’ ( 2 𝟐, 2 𝟐 )
𝟏 𝟏
Jadi, sesudah pajak : P’e = 2,5 dan Q’e = 2,5 E’ ( 2 𝟐 , 2 𝟐 )
P Q’s
Qs Catatan :
1
(0,- 5 2)
Karena produsen mengalihkan sebagian beban pajak kepada konsumen melalui harga
jual yang lebih tinggi, akhirnya beban pajak ditanggung bersama oleh produsen maupun
konsumen. Adapun besarnya bagian beban pajak untuk konsumen dan produsen, serta
jumlah pajak yang diterima pemerintah dapat diketahui melalui persamaan berikut ini :
Contoh Soal 5 :
Berdasarkan contoh soal 4, tentukan masing-masing nilai pajak konsumen, pajak
produsen, dan jumlah pajak yang diterima oleh pemerintah!
Penyeleseian :
Pajak Konsumen : tk = 2,5 – 1,5 = 1/ unit
Pajak Produsen : tp = 3 – 1 = 2/ unit
Pajak Diterima Pemerintah : T = 2,5 x 3 = 7,5
P = a + bQ + tP 𝑎 𝑏 Atau 𝑎 (1−𝑡)
𝑃= + 𝑄 𝑄= − + 𝑃
(1−𝑡) (1−𝑡) 𝑏 𝑏
Ps’ = a + bQ – s
Sedangkan bila fungsi jumlah penawaran ialah Qs = f(P), dengan adanya subsidi (s),
maka jumlah penawaran yang baru adalah:
Qs’ = a + b (P + s)
dimana:
Ps’ : harga penawaran setelah subsidi
Qs’: jumlah penawaran setelah subsidi
s : subsidi dari pemerintah
Besarnya subsidi yang diberikan pemerintah serta subsidi diterima oleh konsumen dan
produsen dapat dihitung melalui rumus berikut ini:
Subsidi untuk Konsumen :
Per unit : sk = Pe – P’e Ket :
sk = pajak konsumen
Pe’ = harga keseimbangan sesudah
Secara Keseluruhan : sk = (Pe’ – Pe) x Qe’ pajak
Pe = harga keseimbangan sebelum
pajak
Subsidi untuk Produsen: sp = s – sk
sp = pajak produsen
s = pajak per unit barang
Subsidi yang diberikan Pemerintah : S = pajak yang diterima pemerintah
Qe’ = jumlah keseimbangan setelah
S = Qe’ x s
subsidi
Contoh Soal 6 :
Berdasarkan persamaan pada Contoh Soal 4, pemerintah memberikan subsidi sebesar 1,5
per unit. Hitunglah :
1) Keseimbangan pasar setelah subsidi.
3) Subsidi yang diberikan pemerintah.
4) Subsidi untuk konsumen.
5) Subsidi untuk produsen.
Penyelesaian :
1) Diketahui keseimbangan pasar sebelum subsidi =
𝟏 𝟏
Pe = 1,5 dan Qe = 3,5 E(3𝟐,1𝟐)
1 1
- Dengan kurva penawaran yang lebih
E (3 2 , 1 2) rendah, dan ceteris paribus, titik
E’ ( 4,1 ) keseimbangan pun akan bergeser
Q menjadi lebih rendah.
3 1
0 (2 4, 0) (3 2, 0) (5,0)
- Pengaruh subsidi yang diberikan atas
produksi / penjualan suatu barang
Qd menyebabkan harga jual barang
tersebut menjadi lebih rendah.
1 Dengan subsidi, ongkos produksi
(0,- 5 2) menjadi lebih kecil sehingga
produsen bersedia menjual lebih
(0,- 7) murah.
Akibatnya harga keseimbangan di
pasar lebih rendah daripada harga
keseimbangan sebelum subsidi dan
jumlah keseimbangannya menjadi
lebih banyak.
2) Subsidi yg diberikan pemerintah: 3) Subsidi untuk konsumen :
S = s x Qe’ sk = (Pe – Pe’) x Qe’
S = 1,5 x 4 sk = (1,5 – 1) x 4
S=6 sk = 0,5 x 4
sk = 2
4) Subsidi untuk produsen :
sp = S – sk sp = 6 – 2 sp = 4
Contoh Soal 6 :
Biaya tetap yang dikeluarkan oleh sebuah perusahaan sebesar Rp. 1.000.000,-.
Sedangkan biaya variabelnya ditunjukkan oleh persamaan VC = 500Q. Tunjukkan
persamaan dan kurva biaya totalnya! Berapa biaya total yang dikeluarkan jika
perusahaan tersebut memproduksi 9.000 unit barang?
Penyeleseian :
FC = 1.000.000 TC = FC + VC = 1.000.000 + 500Q
VC = 500Q Jika Q = 9.000, TC = 1.000.000 + 500 (9.000) = 5.500.000
= 500 (9.000) = 4.500.000
TC
TC =1.000.000 + 500Q
5.500.000
VC = 500Q
4.500.000
1.000.000 FC
0 Q
9.000
Catatan :
- Kurva biaya tetap (FC) berupa sebuah garis lurus sejajar sumbu jumlah
- Kurva biaya variabel (VC) berupa sebuah garis lurus berlereng positif dan bermula
dari titik pangkal
Fungsi Penerimaan disebut juga fungsi pendapatan atau fungsi hasil penjualan,
dilambangkan dengan R (Revenue) atau TR (Total Revenue). Fungsi Penerimaan
merupakan fungsi dari output :
TR= R = f (Q) dengan Q : jumlah produk yang laku terjual
Fungsi penerimaan merupakan hasil kali antara harga jual per unit dengan jumlah barang
yang diproduksi dan laku dijual.
TR = Q x P = f (Q)
Fungsi penerimaan bukan saja melambangkan jumlah barang yang dihasilkan, tetapi juga
melambangkan jumlah barang yang terjual dengan asumsi bahwa perusahaan selalu
berhasil menjual setiap barang yang dihasilkan.
Contoh Soal 7 :
Berdasarkan Contoh Soal 6, tunjukkan persamaan dan kurva penerimaan total
perusahaan, serta besarnya penerimaan jika harga jual barang dari perusahaan Rp. 1000,-
per unit!
Penyeleseian :
TR = Q x P
TR = Q x 1000 Jika Q = 9.000, TR = 1.000 x 9.000 = 9.000.000
TR = 1000Q
TR
TR = 1000Q
9.000.000
4.500.000
Q
0 4.500 9.000
Catatan :
- Kurva fungsi penerimaan berupa garis lurus berlereng positif dan bermula dari titik
pangkal
Biaya Tetap
BEPQ
Harga Jual Per Unit - Biaya Variabel Per Unit
Contoh Soal 8 :
Berdasarkan Contoh Soal 6 dan 7, pada tingkat produksi berapa unit perusahaan tersebut
berada dalam posisi pulang-pokok (BEP)? Apa yang terjadi jika perusahaan berproduksi
sebanyak 9000 unit?
Penyeleseian :
= TR – TC Jika Q = 9.000, maka :
BEP : = 0, TR – TC = 0 TR = 1000 (9000) = 9.000.000
TR = TC TC = 1.000.000 + 500 (9000)
1000Q = 1.000.000 + 500Q = 5.500.000
500Q = 1.000.000 Keuntungan : = TR – TC = 3.500.000
Q = 2.000
9.000.000
TC =1.000.000 + 500Q
>0
5.500.000
VC = 500Q
4.500.000
2.000.000 BEP
0 2.000 9.000 Q
Posisi BEP pada grafik di atas ditunjukkan pada tingkat produksi 2.000 unit dengan TR
dan TC sama-sama sebesar Rp. 2.000.000,-. Pada tingkat produksi 9.000 unit perusahaan
memperoleh keuntungan sebesar Rp. 3.500.000,-.
Catatan :
- Keuntungan (profit positif, > 0) jika TR > TC dan secara grafik kurva TR di atas
kurva TC (terlihat pada grafik di atas).
- Kerugian (profit negatif, < 0) jika TR < TC dan secara grafik kurva TR di bawah
kurva TC (terlihat pada grafik di atas).
- Keadaan tidak untung maupun tidak rugi (keadaan pulang pokok, = 0) jika TR =
TC dan secara grafik ditunjukkan oleh perpotongan kurva TR dan kurva TC (terlihat
pada grafik di atas).