Pengaruh Lingkungan Eksternal, Lingkungan Internal, Strategi
Kepemimpinan Biaya, Strategi Diferensiasi, terhadap Nil:
dan Keunggulan Bersaing
Ibrahim Ingga
Program Paseasarjana Universitas Brawijaya Malang
Asteuct: The objectives of this research isto know: (1) The impack of external and internal environment on
the low cost strep: differentiation strategy, and competitive advantage. (2) The impack of tow cost
stratesy: and differentiation stratexy on the customer value and competitive advantage. (3) The impack of
customer value on competitive advantage. The population of this research are consist of 130 industries
manufacture which have Go Public at Bursa Effect Jakarta, lis researehs sampling are 123 indusores
‘manufacture. The dara caltected were questionnalres and interview. The method unalysis used was struc
tural eqieation modeling (SEM). The result of this research shows thet: (1) The external environment
variable has a positively and significantly influence on the low cost strategy and differentiation strates
brut has not significantly influence on competitive advantage. (2) The internal variable has a positively and
significantly om the low cost strategy, but has not significantly influence on the diferentiaion strategy and
the competitive advantage. (3) The low cost strateyy variable hus a pusitively and significantly on the
customer value variable and competitive advamrage variable, (4) The differentiation variable hae not
significantly influence on the customer value variable and competitive advantage variable. (S} The euse
‘omer value variable has not significantly influence on the compettive advantage
‘Keywords: external environment, internal environmen, low cost strategy, differentiation strategy, customer
vale and competitive advannuge
Industri manufaktur sebagai salah satu unit keviatan
‘ekonomi telah memberikan kontribusi yang cukup
ignifTkan terhadap pertumbuhan ekonomi suatu nega
+a, Pengeunaan alat-alat teknofogi, selain memaper-
‘cepat proses prodiuksi dan distribusi barang, juga me-
ningkatkan kualitas dan kuantitas barang, Peningkatan
tersebut menjadi faktor pemicu lajunya peredaran
barang dari produsen ke Konsumen yang semakin
cepat, Kondisi tersebut tenturmembawa konsekuensi
logis terjadinya persaingan pasar yang semakin tur
‘udent dan sukar dihindari, Yang dapat memen
persaingan dalam kondisi seperti ini ialah industri
manafaktur yang tidak hanya memiliki keunggutan
Alamat Korespondensi
Ibrahim Ingga, Program Pascasurjana Universitas
Brawijaya Malang Jt. MT. Harvona Malang
komparatif (comparative advantage) tetapi merilik
pula keunggulan bersaing (competitive advantage).
‘Menurut Porter (1980), suatu perusshaan dapat
menggunakan dua strategi untuk bersaing di pasar
yaitu: strategi kepemimpinan biaya atau strategi dife-
rensiasi, Hill dan Jones (1995:1 14) mene
‘va, tujuan ulama strateg adalah untuk meneapai satu
eunggulan bersaing. Hal ini sesuai de
nomi bahwa biaya dan kualitas adalah f
utama yang menentukan Keunggulan bersaing dan
seharusnya dimiliki oleh suatu negara tertentu, Pen
dapat atas dipertegas oleh Jogiyanto (2000.2) bahwa,
supaya perusahaan dapat memenangkan persaingan,
maka perusahaan harus mempunyai Keunggulan
kompetitit (competitive advantage). Hansen dan
Mower (2000:1!) menambahkan balsa, nila pelang-
gan adalah fokus kunci Karena dapat membangun
3 negulan bersaing dengan meneiptakan nila
pelanggan yang terbaik dengan harga yang sama atau
284Pengarah Lingkunes
lebit rendah dari pesaing a
dengan biaya yang lel
si menciptakan nla yang
ih rendah dibsanding
saing
Penjelasan di atas memanjukan bahwa, nila pe-
langgan dapat dibangun melalui strategi kepemim-
pinan biaya. Di lain pihak, nilai pelanggan dapat pula
dlibangun dengan stateyidiferensiasi, karen tujuan
sirategi tersebut adalah membangun nilai pelanggan
dengan menciptakan produk yang lebih berkualitas
atau unik dibanding produk pesaing
asil penetitian Desarbo, eral (2001) menemit
n balhwa harge tidak berpengaruh terhadap nilat
pelangyan, sebaliknya nilai pelanggan berpengaruh
posit dan signifikan terhadap nile petanggan, Berda-
sarkan uraian di atas jelas bahwa antara harga dan
kualitas selalu berbanding terbalik dalam mempe-
ngaruhi nai pelanggan
Htulab sebebnya, Porter (1985:13) menyebutnya
hhubungan kv: oa sebagai “quality at right
price” or as “affordable quatity”. Begitu penting-
nya keunggulan bersaing, sehingga Porter (2995)
enyebunya sebagai "the heart of a firm’ per=
Jormance”. Lindabl dan Beyers (1997) dalam pene
tiannya menyebut keunggulan bersaing sebagai “abil-
ity of frm to achieve superior performance within
can industry.” Pendapat ita diperkuat oleh Hill dan
Jones (1995:104) bahnwa a company has campeti-
tive advantage when tts profit rate is higher than
the average for as industry. Penjelasan Hill dan
Jones (1995) tersebut lebih jelas dan terukur, sebab
suatu industri dikataksn memiliki keunggulan bersaing
apabila mem faba yang lebih tines diban-
ding atarata faba industri.
Satu hal yang tak terpisahkan dengan strategi
ialah lingkungan bisnis, baik lingkungan eksternal
‘mauptn fingkungan intemnad. Sceara skematis Thomp-
son dan Strieland (1990) mengemukakan bahwa,
faktorHingkungan eksternal dan internal adalah unsur
‘ama yang membentuk strates. Lingkungan ekster-
nal mengandung peluang dan sekaligus menjadi an-
‘aman bagi industri manufaktur. Lingkungan ekternal
adalah kondisiingkungan makro, industri dan opera-
sional yang sukar dikendalikan dan dapor mencipcakan
nomi biaya tinge (high cost economy)
Kumar, eral. (1997), Lindahl dan Beyer (2000)
adalah peneliti di bidang manajemen strategik yang
melihat seberapa peagaruh strategi
3 DIRJEN DIKTI NO!43/DIKTH
Mme!
ee
kepemimpinan hiaya dan diferensiasi dalam mening.
katkan Kinerja. Menurut Kumar, ef al. (1997), kedua
strategi tersebut saling melengkapi. Strategik generik
‘yang dikembangkan Kumar, ef af (1997) tersebvut
bertentangan dengan pendapat Porter (2985), Porter
1985} berpendapat bahwa, strategi kepemimpinan
biaya dan strategi deferensiasi berdirisendiri dan tidak
saling melengkapi, sedanghan Kumar, e¢ al.(1997)
berpendapat bahwa siraiegi kepemimpinan biaya
saling berhubungan dan melengkapi dengan desikian
keduanya bisa digabung,
Strategi adalah pola atau rencana yang terinte-
grasi tentang tujuaa utama organisasi, Kebijaksanaan
dan tinelakan berangkai yang bersatu pad secara
Keseluruhan (Anderson dan Atkins, 2001:311). Pe
ngertian ini menekankan pada: rencana,tjear uta,
ebijaksanaan, dan tindakan.
Dalam konteks ini, Anderson dan Atkins (2001),
menerspatkan strategi pada level ide (ideas level)
sementara perencansan di tempatkan pada level rin-
dakan (action level), Meskipun keduanya berbeda
level, namun keduanya sama-sima berorientasi dan
peduli ke masa depan,
Hill dan Jones (2995:5) mengemukakan bahwa,
sirateg sebagai suatu penentuan tujuan jangka pan-
Jang dan sasaran peruschaan, dan pelaksanaan tidak
an dan alokasi sumber daya yang diperlakan untuk
mencapa tan.
Fakior ehsternal merupskan lingkungan bis
Lingkupi operasi perusahaan yang dari pada-
nya muneul peluang “oppertariries) an ancaman
(hreats) bisnis. Besar keciinya peluang tersebur ter
zantung pada keunggulan bersaing yang dimiliki
industri manufaktur. Kalau keungeulan bersaing yang
nyeluruh baik yang dapat dilihat fargibley mawpun
yang tidak dapat dilihat (intangible) yang, diverima
pelanggan dari produk yang dibeli.Jadi, penerimaan
pefanggan menyangkut hal mendasar (basic) dan
keistimewaan khusus produk, jasa, Kualitas. instruksi
‘untuk pemakaian, epulasi, nama merek, dan faktor-
faktor lain yang dianggap pemting oleh pelanggan
sen dan Mowen (2000:11).
pth, pengorbanan pel ona
penerimaan perusuhaan. Pengorbanan py
adalah semua bia yang dik laarkan untuk memper-
‘leh barang tertents, antara lain harga barang yan
dibayar oleh pelanggan. Sebaliknya, hanga barang
yang dibayar pelanggan merupakan pendapatan bagi
perusahaan, Hansen dan Mowen (2000: 11) mene
kan haha pengorbanan pelanggan menyangkut biay
mbelian, waktu dan usaha yang dikeluarkan untuk
mengamati dan meypelajari penggunaan produ
biaya setelah pembelian, biaya-biaya pengsunaan
pemelilaraan, dan proses untuk menghasilkan produ
tersebut.
Day (1990:163) dalam Huber (2001-41) berko-
mentar bahwa, kedua pendekatan itu adalah untuk
mempertahankan tujuan yang sama, yaitu untuk
rmeneiptakan nila pelangganmelakukan penelitian tentang nilai pelang-
gan adalah Desarbo, eral (2001), Penelitian ini meng
hubungkan kualitas dan harga sebagai variabel bebas,
dan nilai pelanggan sebagai variabel tak bebas, Hasil
penelitiannya menunjukkan bahwva kualitas berkorelast
positif dengan nilai pelangyan, sedangkan harge bet
korelasi negatif dengan nilai pelanagan. Hal ini terjadi
dalam semua segment pasar, baik kualitas maupun
bbahwa, untuk mengamankan dan m
keunggulan bersaing manajer harus menekankat
pentingnya waktu, kualitas, esi
kuntansi hans dipersiapkan untuk mendukung tujuan
tutama organisasi ini. Yang ditekankan oleh Hansen
dan Mowen ngnya faktor walt,
kualitas,efisiensi, dan tersedianya informasi pendu-
kung untuk mencapai ketiga faktor di atas. Hill dan
Jones (1995:104) mengataken bahwa, suatu perusa
hhaan memiliki keunggulan bersaing apabila tingkat
Jabanya lebih tinggi dari rata-rata laba di linekungan,
industeinya. Tingkat al didefinisikan
sontohnya return an sales (ROS) atau
retum on assets (ROA). Jogiyanto (2005) mengernu-
akan bahwa, suatu perusahaan dikatakan mem;
syai keunggulan kompeti vempunyai kelebihan
dari pesaing-pesaingnya untuk menarik pelanggan-
pelanggan dan dapat mempertahankan diri dari
tekanan-tekanan kompetitif di pasar.
Berdasarkan penjelasan datas, berikut ini dike~
mmuikakan kerangka berpikir peneitian sebago berks
Linghungan ekstemal adatah semua faktor-faktor
yang berada di luar industri manufaktur, baik ling
Kungan makro, industri, maupun operasional dan
dengan Kondisi tetentu yang terjadi dalam lingkungan
tersebut dapat menjadi suber peluangatau aneaman
bagi industri mamufaktur, Dalam disertas ini, indikator
Jingkungan eksternal diukur melalui dimensi: Li
‘kungan make, fingkungan industri, dan iingkungan
‘operasional. Indikator lingkungan makro ialah: (1)
Kestabilan politik dan keamanan, (2) Pertumbuhan
ckonomi, (3) Sosial, (4) Ekologi, dan (5) Kemajuan
teknotogi.Indikator dimens lingkungan industri ialah
(1) Ancaman pendatang baru, (2) Hambatan
pelanggan, dan (3) Hambatan pemasok. Indikator
Tingkungan operasional meliputi kemampuan: (1)
Lingkungan Nib
Ekstemal 3 Pelanggan
Tike Jones, 1995 p
Ci] oe
Jan ant Mowe, 2000 9
Pere and Raina. 2000S. Hie Dread, GI 1]
Doubs ota 2004
Tagen Sd Msey/At00
Strategi z tater fat 2001
Kep.Biaya Strategi
Diferensiasi
Fong wo
Hans nd gen, 2009
. beatae QOD!
ate and Rabson Peace gut thins, 2000 “oncn and MN 20h
Perce an Rohn, 2000
gan =Thompsam ana Srektand 590 [6 Keunggulan
Internal
Gambar 1. Kerangka Pikie Penelitian
‘Sumber: Toor dan Has Peni. dikeh)
EE EEEppernasaran, (2) sumber sin, (3) kapasitas
produksi, (4) Keuangan, dan (5) retevansi informasi
suntan
Linghungan internal adatah semua faktor-faktor
‘yang berada dalam Jingkungan intern industri manu-
faktur dan dengan kondis tertentu yang dimilikinya
dapat menjadi sumber kekuatan dan kefemahan bagi
industri manutektur. Yan dittapkan sebagai in
Tingkungan internal ialah: (1) kemampuan pasar, (2)
kemampuan sumber daya manusia, (3) kapasitas
produksi/mesin, 4) kemampuan keuangan, dan (5)
relevansi informasi akuntansi,
kepemimpinan biaya adalah seperangkat
yang dlakukan industei manufskiar passat
berlangsmgnya proses produksi dan penyerahan
barang dengan biaya yang sama atau Isbih rendah
banding pesaing. Disertasi ini menetapkan indikator
strategi Kepemimpinan hiaya etipat: (1) efisiensi
‘jaya produksi dan tenaga kerja, (2) pemuranan hargs,
(3) pengendatian BOP, (4) penghematan biaya kebi-
jjakan, (3) perbaikan proses procuksi, dan (6) Penge
minasian abtivitas yang tidak bernilai tambah,
adalah seperangkat aktivitas
takan keunikan produk,
nila} pelanggan dan
amoningkatkan finerja, Industri manufaktur. Indikator
sirategidiferensiasi diukur dengan: (1)kualitas produk
(2) Kualitas layanan, (3) Advertensi, (1) Kegiatan
R&&D, (5) Harga, (6) Waktm penyerahan Barang, (7)
Sediaan terjamin, (8) Desain produ lebih menarik,
dan (9) Layanan purna jual.
Nilai petanggan adalah perhedann antara man-
faat yang diterima peianggan dan pengorbanan yang
clberikan pelanggan. Indikator yang digunakan pada
nila pelanggan adalah:
(C1) Waktu dan tenaga, (2). Kualitas barang, dan
@) targa Garang
Keunggulan bersaing adalah kinerja industri
‘manufakturdiataskinerja pesaingnya. Indikator yang
igunakan dalam Keunggulen bersaing adafah: (1)
eturn on sales (2) Return on Assets (3) Return
‘on Investment
‘Sema indikator variabel penelitian di atas diukur
dengan skalo Likert 1-5 berdasarkan persepsi mana-
jeviirehsi
METODE,
Jenis Penetiti
Penetitian ini termasuk penelition survei atau
disebut juga penelitian kausal, Untuk memperodel
data, penelitian survei ini menggunakan kuesioner
yang disesuaikan dengan jumlah sampelnya. Alasan
Iain alah penclitian ini melakukan pengujian hipotesis,
ddan menjelaskan hubungan kausal antare eariabet.
variabel peneitian,
Populasi dan Sampel
Populasi penelitian ini {50 Indust’ manufaktur
dan yang mengembaltkan kuesioner dengan data
smemenuhi syarat sebanyak 125 perusahaan sebagai
sampel penelitian. Kuesioner tersebut merupakan
pperaytoan dengan menggunalkan skala Likert 5 point
‘Teknis Analisis
Disertosé ini menggumakan Siructural Equation
Model (SEM) untuk menganalisis data penelitian
Alasannya paling tidak,
peneliti dapat melakukan tiga kegiten secara serem-
ppak, ait; (J) pemeriksaan validitas dan reliabilitas
instrument (2) pengujian model hubungan antat
variabel laten (setara dengan aniaisis path), dan (3)
mendapatkan mode! yang bermaniat untuk prakiraa
(cetara dengan model struktural atau analsisregresi
(Solimun, 2000). Ada yang menyebut dengan linear
structural retation (LISREL). Lisrel merypakan
sebuab pendekatan erintegrasi antara analisis faktor,
mode! struktural dan analisis path, Solimun (2002)
‘menyatakan bahwa baik SEM atau LISREL merupa-
an pendckatan terintegrasi antare analisis data
dengan Konstruksi Konsep,
Penyusunan Diagram Path,
Dingram pach menunjukkan hubungan antara
variabel eksogen dengan variabelendogen atas dasar
pengembanganteor dan hasil penelitian empirs. Sika
onsep di alas digambar dalam diageaen rath akan
¢smypak sebagai berikut ini,
PUN~ i Cpe
Bro
Gens) a
eo mae?
eas
Lt
@Oe g
Gambar?, Diagram Path
Berdasar gambar kerangka konsep, secara
matematis, diagram path dapat dikonversi ke dalam.
persamaan struktural yang menunjukkan: (1) Penga-
rub lingkungan eksternal terhadap strategi kepemim=
pinan biaya, strategi diferensiasi, dan keunggulan
bersaing. (2) Pengaruh lingkungan intemal terhadap:
sirategi kepemimpinan biaya, strategi diferensiasi, dan
keungguian bersaing. (3) Pengaruh strategi kepemim-
pinan biaya terhadap:nilai pelanggan, dan keungaulan
bersaing. (4) Pengaruh strategi diferensiasi terhadap
nilai pelanggan, dan keunggutan bersaing, (5) Pe-
‘ngarul nila pelanggan terhadap keunggulan bersaing,
HASIL,
UjiValiditas
Dengan metakukan ujivaliditas, maka diketahui
sejauhmana atau seberapa besar ketepatan dan
at alt ukur ketika mclakukan fungsi
ukurnya, Suiono (1994) mengemukakan bahwa, hasi
korelasi dapat dikatakan valid apabila nilai korelasi
sebesar 0,30 atau lebih dan tidak valid jika kurang
dari 0,30, Berdasarkan ketentuan ini, ternyata semua
indikator yang digunakan adalah valid.
Uji Reliabititas
Untuk menilai tingkat reliablitas yang dapat
diterima, batas minimal yang biasa digunakan adalah
sebesar 0,70; angka ini bukanlah angka baku sehingga
sangka dibawah 0,70 pun masih dapat diterima asalkan
i alasan kuat (Hair, eral, 1998), Hasil perhitungan
dengan menggunakan rumus ee (cronhach alpha)
diperoleh dengan menggunakan SPSS Release 11.0,
Hasil ofahan menunjukkan bahwa semua variabel
adalah reliabel dengan tingkat a = 0.8268 atau 0,83.
Uji Goodness of Fit Model
Setelah terbukti bahwa validitas dan reiabilitas
reryang telah diuji menunjukkan bahwa semua
indikator yang digunakan valid dan reliabel, ber
dilakukan uji Goodness of fit model. Denganees
n SEM, hasilnya menuinjukkan bahwa
‘model yang digunakan baik dan layak. Tabel uji Good:
ness of fr dapat dilihat dalam Tabel berikut ini
Tabel 1, Hasil Pengujian Good of ft Overall Model
Kiteria Masi Motel ni
Ch Seare BIE Ke
Prbemis 425
CMINDE 1.009
ort osu Maja
111 093 ik
ca ow Dak
RMSEA 0.009 ik
EMBAHASAN
asi akhir daei proses data dengan alat snalisis
‘SEM dapat dikemukakan sebagai berikut ini
‘Tubel2, Hasil Pengujian HipotesisPenelitian
pelanggsn dan keunggulan bersaing. Hat ini dapat
dilthat pada tingkat probabilitas masing-masing
0.024 dan 0,082. Temuan empiris yang menun-
Jjukkan bahwa an dan keunggulan
bersaing memiliki ketergantungan pada strategi
kepemimpinan biaya. Atau dengan kata lain, t
capai tidaknya membangun nilai pelangean dan
Keunggulan bersaing bergantung pada strategi
Kepemimpinan biaya. Temuan ini tidak mendes
‘ung temas Nurkajati (2003) yang menyimpul-
kan bahwa, srategi tidak signifikan pengaruhnya
terhadap keunggulan betsaing pada Usaha Keeil
yyanaga berorientasi ckspor di Jawa Timut.
Variabel strategi diferensiasi tidak berpengaruh
secara signifikan terhadap nilai pelanggan dan
Keungaulan bersaing. Pengaruh yang tidak
Variabel Variabel Standardized i 7
Mipotesis “indepd,__Deped. Estimate __‘wme__—PrOb. LS
Hi XI 3 0.666 2407 ate Signifikan
2 xd 0.297 0.032 Sianifikan
18 y2 0164-0511 0.609 Tidak
Wa x2 xB 0356 1794 0073 Sig
is xa 0.116 0.889 6.379 Tidak sig
H6 yz 0.125 “0.604 0546 Tidak signifikan
u7 x3 YI 6. 0.024 nifikan
18 v2 0819 0.082 Sigrifikan
19 xa vl 0.126 0253 Tidak signifikan
M10 ¥2 0.202 0.133 Tidak signifikan
wu vl v2 0.075 0.618 Tidak signitikan
Hasit p otesis dalam tabel di atas
Jhungan ekstemal berpengaruh seca
n signifikan terhadap strategi kepe-
‘mimpinan biaya dan strategi diferensiasi, tapi
sidak berpengarth secara langsung terhadap
‘ounggulan bersaing. Pengaruh variabel cksternal
tethadap variabel-variabel terscbut dapat dilihat
pada: (1) strategi kepemimpinan biaya dapat
Gifihat pada tingkat value-p (probabilitas)0,016:
(2)stratewi diferensiasi dapat dilihat pada tingkat
value sebesar 0,032, dan (3) keunggulan bersaine.
dengan value-p sebesar 0,609, Hal ini menun-
jukkan bahwva, efektivi n dan imple~
‘mentasistrategi kepemimpinan biaya dan strategi
diferensiasi bergantung pada lingkungan
ya. Implikasi manajeriainya ialah ma.
industri manufaktur harus mempertinibang=
kan informasi eksternal ketika mengambil kept
tusan.
Variabel Fingkungan itor herpengaruh secara
signifikan terhadsp strategi kepemimpinan biaya,
tetapi tidak berpengaruh terhiadap strategi dife-
rensiasi dan keurgautan bersaing. Pengaruh
variabel eksteral techadap variabel-variabel ter-
sebut dapat dilihat pada: (1) strategi kepemim-
pinan biaya dapat diihat pada tingkor probubiitas
0,073: (2) strategi diterensiasi dengan probabilitas
0,379; dan (3) keunggulan bersaing dengan
probabilitas 0,546,
\Variabel trategi kepeminpinarbiaya derpengaruh
seeara positif dan signifikan terhadap nilaiifikan ini ditunjukkan oleh hast analisis
‘dengan tingkat probabilitas masing sebesar 0,253,
ddan 0.133. Temuan ini tidak mendukung penda-
poinga Porter (1980), dan Hansea dan Mowen
dengan nila pelang-
san. temuan tidak mendukung penelitian empiris
yang dilakukan Desarbo, et af (2001). Sebalik-
nya, temuan ini mendukung temua Hur
(2003), bahwa strategi tidak berpengaruh terha-
ap keunggulan bersaing.
+ Variabel nilai pelanggan tidak berpengaruh terha-
dap keunggulan bersaing. Hal ini ditunjukkan oleh
tingkat probabilitas sebesar 0,618, Temuan ini
tidak mendukung pendapatnya Huber, e¢ al
2001), Huber, e7 af. (2001) mengemukakan
bela, keunggulan bering its diperoleh
nilai pelanggan.
KESIMPULAN DAN SARAN
impulan
+ Variabet strategé kepemimpinan biaya berpe-
‘uh posit dan signitikan terhadap nia pelang
gan dan keunggulan bersaing. Teman ini meng
indikasikan bahwa,pelangyan industri manufektur
yang Go Publik di BED cenderung memilih
inarga yang rendah,
+ Variabel strateg diferensiasi tidak berpengaruh
terhadap nila pelanguan dan keunggulan ber-
saing. Temuan ini mengindikasikan bahwa,
pelanggan industri manufaktur cenderung tidak
imemitih kualitas yang tinggi Ketika membeli
barang yang dinginkan,
Saran
Berdasar kesimpulan diatas, disarankan kepad
smanajemen industri manufaktur boa, dengan Kuali
tas yang dapat diterima pelanggan, sebaiknya mem
pertimbangkan penggunasn strategi kepemimpinan
biaya low cost strategy) untuk segmentasi pasar
tertentu
DAFTAR RUJUKAN
Augusty, F. 2000, Suaremrat Eiquetion Modeling. Dalam
Penelitian Manajemen, BP. Semarang: UNDIP,
Babbic, E. 1989. The Practice of Social Research, 3%
Wadsworth Publishing Company: Belmont, Califor
nia, USA,
Desarbo, and Wayne, S.. Jedd, K.
tomer Value Anaivsis i a Heterogencous Market
Strategic Management Joumal, 22-84S-857.
Hansen, Don, Rand Mowen, M. 2000. Manavement Ae
‘counting. $%. Ed. South-Western Collage Publish
Oklahoma,
Helms, and Marilyn, M., Dibrell,C., and Wright, P. 1997
Competitive Strategies and Business Performance:
ss and sealants industry,
Management Decision, University of Tennessee at
Chattanooga and Memphis, USA.
Huber, F, Herrmann, A., and Morgan, R.E. 2000, Gaining
‘Competitive Advantage Throug Curtomer Value Ori-
ented Management, Journal of Consumer Market-
ing. Nol. 18,No. 1, 2000, pp. 41-53,
Joxiyanio, H.M. 2003. Sistem Informasi Sirategik untuk
Aeunggulan Kompettif Memenangkan Persaingan
dengan system Teknologi Informesi. Youyakarta
Penerbit Andi
‘Kumar, K., Ram, S., and Charles, ¥. 1997. Pure Hybrid:
Performance lmplicationof Porter's Gener Strate-
gies, Health Care Management Review (Pall 1997
Solimu, 2002, Multivariate Analysis, Suuctural Equetion
‘Modeling, (SEM) Lisrel dan Amos, etakan Pertama,
Mala
Thompson, Jr, Arthur, A, and Strickland IL, AJ. 1990.
SirategicManagement: Concepts and Cases, BPL
Irwin, *. Ed , Boston, USA,
Eg EXE