You are on page 1of 9
Pengaruh Lingkungan Eksternal, Lingkungan Internal, Strategi Kepemimpinan Biaya, Strategi Diferensiasi, terhadap Nil: dan Keunggulan Bersaing Ibrahim Ingga Program Paseasarjana Universitas Brawijaya Malang Asteuct: The objectives of this research isto know: (1) The impack of external and internal environment on the low cost strep: differentiation strategy, and competitive advantage. (2) The impack of tow cost stratesy: and differentiation stratexy on the customer value and competitive advantage. (3) The impack of customer value on competitive advantage. The population of this research are consist of 130 industries manufacture which have Go Public at Bursa Effect Jakarta, lis researehs sampling are 123 indusores ‘manufacture. The dara caltected were questionnalres and interview. The method unalysis used was struc tural eqieation modeling (SEM). The result of this research shows thet: (1) The external environment variable has a positively and significantly influence on the low cost strategy and differentiation strates brut has not significantly influence on competitive advantage. (2) The internal variable has a positively and significantly om the low cost strategy, but has not significantly influence on the diferentiaion strategy and the competitive advantage. (3) The low cost strateyy variable hus a pusitively and significantly on the customer value variable and competitive advamrage variable, (4) The differentiation variable hae not significantly influence on the customer value variable and competitive advantage variable. (S} The euse ‘omer value variable has not significantly influence on the compettive advantage ‘Keywords: external environment, internal environmen, low cost strategy, differentiation strategy, customer vale and competitive advannuge Industri manufaktur sebagai salah satu unit keviatan ‘ekonomi telah memberikan kontribusi yang cukup ignifTkan terhadap pertumbuhan ekonomi suatu nega +a, Pengeunaan alat-alat teknofogi, selain memaper- ‘cepat proses prodiuksi dan distribusi barang, juga me- ningkatkan kualitas dan kuantitas barang, Peningkatan tersebut menjadi faktor pemicu lajunya peredaran barang dari produsen ke Konsumen yang semakin cepat, Kondisi tersebut tenturmembawa konsekuensi logis terjadinya persaingan pasar yang semakin tur ‘udent dan sukar dihindari, Yang dapat memen persaingan dalam kondisi seperti ini ialah industri manafaktur yang tidak hanya memiliki keunggutan Alamat Korespondensi Ibrahim Ingga, Program Pascasurjana Universitas Brawijaya Malang Jt. MT. Harvona Malang komparatif (comparative advantage) tetapi merilik pula keunggulan bersaing (competitive advantage). ‘Menurut Porter (1980), suatu perusshaan dapat menggunakan dua strategi untuk bersaing di pasar yaitu: strategi kepemimpinan biaya atau strategi dife- rensiasi, Hill dan Jones (1995:1 14) mene ‘va, tujuan ulama strateg adalah untuk meneapai satu eunggulan bersaing. Hal ini sesuai de nomi bahwa biaya dan kualitas adalah f utama yang menentukan Keunggulan bersaing dan seharusnya dimiliki oleh suatu negara tertentu, Pen dapat atas dipertegas oleh Jogiyanto (2000.2) bahwa, supaya perusahaan dapat memenangkan persaingan, maka perusahaan harus mempunyai Keunggulan kompetitit (competitive advantage). Hansen dan Mower (2000:1!) menambahkan balsa, nila pelang- gan adalah fokus kunci Karena dapat membangun 3 negulan bersaing dengan meneiptakan nila pelanggan yang terbaik dengan harga yang sama atau 284 Pengarah Lingkunes lebit rendah dari pesaing a dengan biaya yang lel si menciptakan nla yang ih rendah dibsanding saing Penjelasan di atas memanjukan bahwa, nila pe- langgan dapat dibangun melalui strategi kepemim- pinan biaya. Di lain pihak, nilai pelanggan dapat pula dlibangun dengan stateyidiferensiasi, karen tujuan sirategi tersebut adalah membangun nilai pelanggan dengan menciptakan produk yang lebih berkualitas atau unik dibanding produk pesaing asil penetitian Desarbo, eral (2001) menemit n balhwa harge tidak berpengaruh terhadap nilat pelangyan, sebaliknya nilai pelanggan berpengaruh posit dan signifikan terhadap nile petanggan, Berda- sarkan uraian di atas jelas bahwa antara harga dan kualitas selalu berbanding terbalik dalam mempe- ngaruhi nai pelanggan Htulab sebebnya, Porter (1985:13) menyebutnya hhubungan kv: oa sebagai “quality at right price” or as “affordable quatity”. Begitu penting- nya keunggulan bersaing, sehingga Porter (2995) enyebunya sebagai "the heart of a firm’ per= Jormance”. Lindabl dan Beyers (1997) dalam pene tiannya menyebut keunggulan bersaing sebagai “abil- ity of frm to achieve superior performance within can industry.” Pendapat ita diperkuat oleh Hill dan Jones (1995:104) bahnwa a company has campeti- tive advantage when tts profit rate is higher than the average for as industry. Penjelasan Hill dan Jones (1995) tersebut lebih jelas dan terukur, sebab suatu industri dikataksn memiliki keunggulan bersaing apabila mem faba yang lebih tines diban- ding atarata faba industri. Satu hal yang tak terpisahkan dengan strategi ialah lingkungan bisnis, baik lingkungan eksternal ‘mauptn fingkungan intemnad. Sceara skematis Thomp- son dan Strieland (1990) mengemukakan bahwa, faktorHingkungan eksternal dan internal adalah unsur ‘ama yang membentuk strates. Lingkungan ekster- nal mengandung peluang dan sekaligus menjadi an- ‘aman bagi industri manufaktur. Lingkungan ekternal adalah kondisiingkungan makro, industri dan opera- sional yang sukar dikendalikan dan dapor mencipcakan nomi biaya tinge (high cost economy) Kumar, eral. (1997), Lindahl dan Beyer (2000) adalah peneliti di bidang manajemen strategik yang melihat seberapa peagaruh strategi 3 DIRJEN DIKTI NO!43/DIKTH Mme! ee kepemimpinan hiaya dan diferensiasi dalam mening. katkan Kinerja. Menurut Kumar, ef al. (1997), kedua strategi tersebut saling melengkapi. Strategik generik ‘yang dikembangkan Kumar, ef af (1997) tersebvut bertentangan dengan pendapat Porter (2985), Porter 1985} berpendapat bahwa, strategi kepemimpinan biaya dan strategi deferensiasi berdirisendiri dan tidak saling melengkapi, sedanghan Kumar, e¢ al.(1997) berpendapat bahwa siraiegi kepemimpinan biaya saling berhubungan dan melengkapi dengan desikian keduanya bisa digabung, Strategi adalah pola atau rencana yang terinte- grasi tentang tujuaa utama organisasi, Kebijaksanaan dan tinelakan berangkai yang bersatu pad secara Keseluruhan (Anderson dan Atkins, 2001:311). Pe ngertian ini menekankan pada: rencana,tjear uta, ebijaksanaan, dan tindakan. Dalam konteks ini, Anderson dan Atkins (2001), menerspatkan strategi pada level ide (ideas level) sementara perencansan di tempatkan pada level rin- dakan (action level), Meskipun keduanya berbeda level, namun keduanya sama-sima berorientasi dan peduli ke masa depan, Hill dan Jones (2995:5) mengemukakan bahwa, sirateg sebagai suatu penentuan tujuan jangka pan- Jang dan sasaran peruschaan, dan pelaksanaan tidak an dan alokasi sumber daya yang diperlakan untuk mencapa tan. Fakior ehsternal merupskan lingkungan bis Lingkupi operasi perusahaan yang dari pada- nya muneul peluang “oppertariries) an ancaman (hreats) bisnis. Besar keciinya peluang tersebur ter zantung pada keunggulan bersaing yang dimiliki industri manufaktur. Kalau keungeulan bersaing yang nyeluruh baik yang dapat dilihat fargibley mawpun yang tidak dapat dilihat (intangible) yang, diverima pelanggan dari produk yang dibeli.Jadi, penerimaan pefanggan menyangkut hal mendasar (basic) dan keistimewaan khusus produk, jasa, Kualitas. instruksi ‘untuk pemakaian, epulasi, nama merek, dan faktor- faktor lain yang dianggap pemting oleh pelanggan sen dan Mowen (2000:11). pth, pengorbanan pel ona penerimaan perusuhaan. Pengorbanan py adalah semua bia yang dik laarkan untuk memper- ‘leh barang tertents, antara lain harga barang yan dibayar oleh pelanggan. Sebaliknya, hanga barang yang dibayar pelanggan merupakan pendapatan bagi perusahaan, Hansen dan Mowen (2000: 11) mene kan haha pengorbanan pelanggan menyangkut biay mbelian, waktu dan usaha yang dikeluarkan untuk mengamati dan meypelajari penggunaan produ biaya setelah pembelian, biaya-biaya pengsunaan pemelilaraan, dan proses untuk menghasilkan produ tersebut. Day (1990:163) dalam Huber (2001-41) berko- mentar bahwa, kedua pendekatan itu adalah untuk mempertahankan tujuan yang sama, yaitu untuk rmeneiptakan nila pelanggan melakukan penelitian tentang nilai pelang- gan adalah Desarbo, eral (2001), Penelitian ini meng hubungkan kualitas dan harga sebagai variabel bebas, dan nilai pelanggan sebagai variabel tak bebas, Hasil penelitiannya menunjukkan bahwva kualitas berkorelast positif dengan nilai pelangyan, sedangkan harge bet korelasi negatif dengan nilai pelanagan. Hal ini terjadi dalam semua segment pasar, baik kualitas maupun bbahwa, untuk mengamankan dan m keunggulan bersaing manajer harus menekankat pentingnya waktu, kualitas, esi kuntansi hans dipersiapkan untuk mendukung tujuan tutama organisasi ini. Yang ditekankan oleh Hansen dan Mowen ngnya faktor walt, kualitas,efisiensi, dan tersedianya informasi pendu- kung untuk mencapai ketiga faktor di atas. Hill dan Jones (1995:104) mengataken bahwa, suatu perusa hhaan memiliki keunggulan bersaing apabila tingkat Jabanya lebih tinggi dari rata-rata laba di linekungan, industeinya. Tingkat al didefinisikan sontohnya return an sales (ROS) atau retum on assets (ROA). Jogiyanto (2005) mengernu- akan bahwa, suatu perusahaan dikatakan mem; syai keunggulan kompeti vempunyai kelebihan dari pesaing-pesaingnya untuk menarik pelanggan- pelanggan dan dapat mempertahankan diri dari tekanan-tekanan kompetitif di pasar. Berdasarkan penjelasan datas, berikut ini dike~ mmuikakan kerangka berpikir peneitian sebago berks Linghungan ekstemal adatah semua faktor-faktor yang berada di luar industri manufaktur, baik ling Kungan makro, industri, maupun operasional dan dengan Kondisi tetentu yang terjadi dalam lingkungan tersebut dapat menjadi suber peluangatau aneaman bagi industri mamufaktur, Dalam disertas ini, indikator Jingkungan eksternal diukur melalui dimensi: Li ‘kungan make, fingkungan industri, dan iingkungan ‘operasional. Indikator lingkungan makro ialah: (1) Kestabilan politik dan keamanan, (2) Pertumbuhan ckonomi, (3) Sosial, (4) Ekologi, dan (5) Kemajuan teknotogi.Indikator dimens lingkungan industri ialah (1) Ancaman pendatang baru, (2) Hambatan pelanggan, dan (3) Hambatan pemasok. Indikator Tingkungan operasional meliputi kemampuan: (1) Lingkungan Nib Ekstemal 3 Pelanggan Tike Jones, 1995 p Ci] oe Jan ant Mowe, 2000 9 Pere and Raina. 2000S. Hie Dread, GI 1] Doubs ota 2004 Tagen Sd Msey/At00 Strategi z tater fat 2001 Kep.Biaya Strategi Diferensiasi Fong wo Hans nd gen, 2009 . beatae QOD! ate and Rabson Peace gut thins, 2000 “oncn and MN 20h Perce an Rohn, 2000 gan =Thompsam ana Srektand 590 [6 Keunggulan Internal Gambar 1. Kerangka Pikie Penelitian ‘Sumber: Toor dan Has Peni. dikeh) EE EEE ppernasaran, (2) sumber sin, (3) kapasitas produksi, (4) Keuangan, dan (5) retevansi informasi suntan Linghungan internal adatah semua faktor-faktor ‘yang berada dalam Jingkungan intern industri manu- faktur dan dengan kondis tertentu yang dimilikinya dapat menjadi sumber kekuatan dan kefemahan bagi industri manutektur. Yan dittapkan sebagai in Tingkungan internal ialah: (1) kemampuan pasar, (2) kemampuan sumber daya manusia, (3) kapasitas produksi/mesin, 4) kemampuan keuangan, dan (5) relevansi informasi akuntansi, kepemimpinan biaya adalah seperangkat yang dlakukan industei manufskiar passat berlangsmgnya proses produksi dan penyerahan barang dengan biaya yang sama atau Isbih rendah banding pesaing. Disertasi ini menetapkan indikator strategi Kepemimpinan hiaya etipat: (1) efisiensi ‘jaya produksi dan tenaga kerja, (2) pemuranan hargs, (3) pengendatian BOP, (4) penghematan biaya kebi- jjakan, (3) perbaikan proses procuksi, dan (6) Penge minasian abtivitas yang tidak bernilai tambah, adalah seperangkat aktivitas takan keunikan produk, nila} pelanggan dan amoningkatkan finerja, Industri manufaktur. Indikator sirategidiferensiasi diukur dengan: (1)kualitas produk (2) Kualitas layanan, (3) Advertensi, (1) Kegiatan R&&D, (5) Harga, (6) Waktm penyerahan Barang, (7) Sediaan terjamin, (8) Desain produ lebih menarik, dan (9) Layanan purna jual. Nilai petanggan adalah perhedann antara man- faat yang diterima peianggan dan pengorbanan yang clberikan pelanggan. Indikator yang digunakan pada nila pelanggan adalah: (C1) Waktu dan tenaga, (2). Kualitas barang, dan @) targa Garang Keunggulan bersaing adalah kinerja industri ‘manufakturdiataskinerja pesaingnya. Indikator yang igunakan dalam Keunggulen bersaing adafah: (1) eturn on sales (2) Return on Assets (3) Return ‘on Investment ‘Sema indikator variabel penelitian di atas diukur dengan skalo Likert 1-5 berdasarkan persepsi mana- jeviirehsi METODE, Jenis Penetiti Penetitian ini termasuk penelition survei atau disebut juga penelitian kausal, Untuk memperodel data, penelitian survei ini menggunakan kuesioner yang disesuaikan dengan jumlah sampelnya. Alasan Iain alah penclitian ini melakukan pengujian hipotesis, ddan menjelaskan hubungan kausal antare eariabet. variabel peneitian, Populasi dan Sampel Populasi penelitian ini {50 Indust’ manufaktur dan yang mengembaltkan kuesioner dengan data smemenuhi syarat sebanyak 125 perusahaan sebagai sampel penelitian. Kuesioner tersebut merupakan pperaytoan dengan menggunalkan skala Likert 5 point ‘Teknis Analisis Disertosé ini menggumakan Siructural Equation Model (SEM) untuk menganalisis data penelitian Alasannya paling tidak, peneliti dapat melakukan tiga kegiten secara serem- ppak, ait; (J) pemeriksaan validitas dan reliabilitas instrument (2) pengujian model hubungan antat variabel laten (setara dengan aniaisis path), dan (3) mendapatkan mode! yang bermaniat untuk prakiraa (cetara dengan model struktural atau analsisregresi (Solimun, 2000). Ada yang menyebut dengan linear structural retation (LISREL). Lisrel merypakan sebuab pendekatan erintegrasi antara analisis faktor, mode! struktural dan analisis path, Solimun (2002) ‘menyatakan bahwa baik SEM atau LISREL merupa- an pendckatan terintegrasi antare analisis data dengan Konstruksi Konsep, Penyusunan Diagram Path, Dingram pach menunjukkan hubungan antara variabel eksogen dengan variabelendogen atas dasar pengembanganteor dan hasil penelitian empirs. Sika onsep di alas digambar dalam diageaen rath akan ¢smypak sebagai berikut ini, PUN ~ i Cpe Bro Gens) a eo mae? eas Lt @Oe g Gambar?, Diagram Path Berdasar gambar kerangka konsep, secara matematis, diagram path dapat dikonversi ke dalam. persamaan struktural yang menunjukkan: (1) Penga- rub lingkungan eksternal terhadap strategi kepemim= pinan biaya, strategi diferensiasi, dan keunggulan bersaing. (2) Pengaruh lingkungan intemal terhadap: sirategi kepemimpinan biaya, strategi diferensiasi, dan keungguian bersaing. (3) Pengaruh strategi kepemim- pinan biaya terhadap:nilai pelanggan, dan keungaulan bersaing. (4) Pengaruh strategi diferensiasi terhadap nilai pelanggan, dan keunggutan bersaing, (5) Pe- ‘ngarul nila pelanggan terhadap keunggulan bersaing, HASIL, UjiValiditas Dengan metakukan ujivaliditas, maka diketahui sejauhmana atau seberapa besar ketepatan dan at alt ukur ketika mclakukan fungsi ukurnya, Suiono (1994) mengemukakan bahwa, hasi korelasi dapat dikatakan valid apabila nilai korelasi sebesar 0,30 atau lebih dan tidak valid jika kurang dari 0,30, Berdasarkan ketentuan ini, ternyata semua indikator yang digunakan adalah valid. Uji Reliabititas Untuk menilai tingkat reliablitas yang dapat diterima, batas minimal yang biasa digunakan adalah sebesar 0,70; angka ini bukanlah angka baku sehingga sangka dibawah 0,70 pun masih dapat diterima asalkan i alasan kuat (Hair, eral, 1998), Hasil perhitungan dengan menggunakan rumus ee (cronhach alpha) diperoleh dengan menggunakan SPSS Release 11.0, Hasil ofahan menunjukkan bahwa semua variabel adalah reliabel dengan tingkat a = 0.8268 atau 0,83. Uji Goodness of Fit Model Setelah terbukti bahwa validitas dan reiabilitas reryang telah diuji menunjukkan bahwa semua indikator yang digunakan valid dan reliabel, ber dilakukan uji Goodness of fit model. Dengan ees n SEM, hasilnya menuinjukkan bahwa ‘model yang digunakan baik dan layak. Tabel uji Good: ness of fr dapat dilihat dalam Tabel berikut ini Tabel 1, Hasil Pengujian Good of ft Overall Model Kiteria Masi Motel ni Ch Seare BIE Ke Prbemis 425 CMINDE 1.009 ort osu Maja 111 093 ik ca ow Dak RMSEA 0.009 ik EMBAHASAN asi akhir daei proses data dengan alat snalisis ‘SEM dapat dikemukakan sebagai berikut ini ‘Tubel2, Hasil Pengujian HipotesisPenelitian pelanggsn dan keunggulan bersaing. Hat ini dapat dilthat pada tingkat probabilitas masing-masing 0.024 dan 0,082. Temuan empiris yang menun- Jjukkan bahwa an dan keunggulan bersaing memiliki ketergantungan pada strategi kepemimpinan biaya. Atau dengan kata lain, t capai tidaknya membangun nilai pelangean dan Keunggulan bersaing bergantung pada strategi Kepemimpinan biaya. Temuan ini tidak mendes ‘ung temas Nurkajati (2003) yang menyimpul- kan bahwa, srategi tidak signifikan pengaruhnya terhadap keunggulan betsaing pada Usaha Keeil yyanaga berorientasi ckspor di Jawa Timut. Variabel strategi diferensiasi tidak berpengaruh secara signifikan terhadap nilai pelanggan dan Keungaulan bersaing. Pengaruh yang tidak Variabel Variabel Standardized i 7 Mipotesis “indepd,__Deped. Estimate __‘wme__—PrOb. LS Hi XI 3 0.666 2407 ate Signifikan 2 xd 0.297 0.032 Sianifikan 18 y2 0164-0511 0.609 Tidak Wa x2 xB 0356 1794 0073 Sig is xa 0.116 0.889 6.379 Tidak sig H6 yz 0.125 “0.604 0546 Tidak signifikan u7 x3 YI 6. 0.024 nifikan 18 v2 0819 0.082 Sigrifikan 19 xa vl 0.126 0253 Tidak signifikan M10 ¥2 0.202 0.133 Tidak signifikan wu vl v2 0.075 0.618 Tidak signitikan Hasit p otesis dalam tabel di atas Jhungan ekstemal berpengaruh seca n signifikan terhadap strategi kepe- ‘mimpinan biaya dan strategi diferensiasi, tapi sidak berpengarth secara langsung terhadap ‘ounggulan bersaing. Pengaruh variabel cksternal tethadap variabel-variabel terscbut dapat dilihat pada: (1) strategi kepemimpinan biaya dapat Gifihat pada tingkat value-p (probabilitas)0,016: (2)stratewi diferensiasi dapat dilihat pada tingkat value sebesar 0,032, dan (3) keunggulan bersaine. dengan value-p sebesar 0,609, Hal ini menun- jukkan bahwva, efektivi n dan imple~ ‘mentasistrategi kepemimpinan biaya dan strategi diferensiasi bergantung pada lingkungan ya. Implikasi manajeriainya ialah ma. industri manufaktur harus mempertinibang= kan informasi eksternal ketika mengambil kept tusan. Variabel Fingkungan itor herpengaruh secara signifikan terhadsp strategi kepemimpinan biaya, tetapi tidak berpengaruh terhiadap strategi dife- rensiasi dan keurgautan bersaing. Pengaruh variabel eksteral techadap variabel-variabel ter- sebut dapat dilihat pada: (1) strategi kepemim- pinan biaya dapat diihat pada tingkor probubiitas 0,073: (2) strategi diterensiasi dengan probabilitas 0,379; dan (3) keunggulan bersaing dengan probabilitas 0,546, \Variabel trategi kepeminpinarbiaya derpengaruh seeara positif dan signifikan terhadap nilai ifikan ini ditunjukkan oleh hast analisis ‘dengan tingkat probabilitas masing sebesar 0,253, ddan 0.133. Temuan ini tidak mendukung penda- poinga Porter (1980), dan Hansea dan Mowen dengan nila pelang- san. temuan tidak mendukung penelitian empiris yang dilakukan Desarbo, et af (2001). Sebalik- nya, temuan ini mendukung temua Hur (2003), bahwa strategi tidak berpengaruh terha- ap keunggulan bersaing. + Variabel nilai pelanggan tidak berpengaruh terha- dap keunggulan bersaing. Hal ini ditunjukkan oleh tingkat probabilitas sebesar 0,618, Temuan ini tidak mendukung pendapatnya Huber, e¢ al 2001), Huber, e7 af. (2001) mengemukakan bela, keunggulan bering its diperoleh nilai pelanggan. KESIMPULAN DAN SARAN impulan + Variabet strategé kepemimpinan biaya berpe- ‘uh posit dan signitikan terhadap nia pelang gan dan keunggulan bersaing. Teman ini meng indikasikan bahwa,pelangyan industri manufektur yang Go Publik di BED cenderung memilih inarga yang rendah, + Variabel strateg diferensiasi tidak berpengaruh terhadap nila pelanguan dan keunggulan ber- saing. Temuan ini mengindikasikan bahwa, pelanggan industri manufaktur cenderung tidak imemitih kualitas yang tinggi Ketika membeli barang yang dinginkan, Saran Berdasar kesimpulan diatas, disarankan kepad smanajemen industri manufaktur boa, dengan Kuali tas yang dapat diterima pelanggan, sebaiknya mem pertimbangkan penggunasn strategi kepemimpinan biaya low cost strategy) untuk segmentasi pasar tertentu DAFTAR RUJUKAN Augusty, F. 2000, Suaremrat Eiquetion Modeling. Dalam Penelitian Manajemen, BP. Semarang: UNDIP, Babbic, E. 1989. The Practice of Social Research, 3% Wadsworth Publishing Company: Belmont, Califor nia, USA, Desarbo, and Wayne, S.. Jedd, K. tomer Value Anaivsis i a Heterogencous Market Strategic Management Joumal, 22-84S-857. Hansen, Don, Rand Mowen, M. 2000. Manavement Ae ‘counting. $%. Ed. South-Western Collage Publish Oklahoma, Helms, and Marilyn, M., Dibrell,C., and Wright, P. 1997 Competitive Strategies and Business Performance: ss and sealants industry, Management Decision, University of Tennessee at Chattanooga and Memphis, USA. Huber, F, Herrmann, A., and Morgan, R.E. 2000, Gaining ‘Competitive Advantage Throug Curtomer Value Ori- ented Management, Journal of Consumer Market- ing. Nol. 18,No. 1, 2000, pp. 41-53, Joxiyanio, H.M. 2003. Sistem Informasi Sirategik untuk Aeunggulan Kompettif Memenangkan Persaingan dengan system Teknologi Informesi. Youyakarta Penerbit Andi ‘Kumar, K., Ram, S., and Charles, ¥. 1997. Pure Hybrid: Performance lmplicationof Porter's Gener Strate- gies, Health Care Management Review (Pall 1997 Solimu, 2002, Multivariate Analysis, Suuctural Equetion ‘Modeling, (SEM) Lisrel dan Amos, etakan Pertama, Mala Thompson, Jr, Arthur, A, and Strickland IL, AJ. 1990. SirategicManagement: Concepts and Cases, BPL Irwin, *. Ed , Boston, USA, Eg EXE

You might also like