Professional Documents
Culture Documents
Peningkatan Degradasi Polutan Organik Ai PDF
Peningkatan Degradasi Polutan Organik Ai PDF
By
Abstract
1). Student of the fisheries and Marine Science Falculty, Riau University
2). Lecture of the fisheries and Marine Science Falculty, Riau University
80
60
Efektifitas
40 55,42 54,25
20 45,17 46,71
34,7
0
1 2 3
Pengamatan 4 5
efektifitas bermedia efektifitas tanpa media
Pada akhir pengamatan, proses anaerob-aerob maupun tanpa
pengolahan air limbah dengan proses media mampu menurunkan nilai
biofilter bermedia botol plastik BOD dari 1427,5 (T1) menjadi 119,2
berisikan potongan-potongan plastik (T3) dan tanpa media dari 1427,5
(T1) menjadi 653,1 (T5). sesuai dengan standar baku mutu
Berdasarkan Peraturan Mentri yang telah ditetapkan, tetapi
Lingkungan Hidup Nomor 02 Tahun pengunaan media biofilter potongan
2006 konsentrasi BOD air limbah plastik mampu meningkatkan
untuk kegiatan rumah potong hewan penurunan BOD jika dibandingkan
yang dapat dibuang kelingkungan dengan penelitian Silalahi (2012)
yaitu sebesar 100 mg/l. Bila yang menggunakan media biofilter
dibandingkan dengan baku mutu, botol plastik bekas.
maka air limbah yang telah diolah
dengan proses biofilter baik 3.6. Parameter COD
bermedia maupun tanpa media belum
Reaktor Bermedia
Pengamatan Kadar COD (mg/l) Efektivitas (%)
T1 T2 T3 T1-T2 T2-T3 T1-T3
I 3840,0 1476,0 1119,0 61,56 24,19 70,86
II 3929,6 1016,2 752,6 74,14 25,94 80,85
III 3583,7 796,6 531,4 77,77 33,29 85,17
IV 3297,2 703,5 458,2 78,66 34,87 86,10
V 3825,1 682,5 285,3 82,16 58,20 92,54
Reaktor Tanpa Media
Pengamatan Kadar COD (mg/l) Efektivitas (%)
T1 T4 T5 T1-T4 T4-T5 T1-T5
I 3840,0 2895,1 2681,2 24,61 7,39 30,18
II 3929,6 2651,5 2432,3 32,52 8,27 38,10
III 3583,7 2421,3 2210,5 32,43 8,71 38,32
IV 3297,2 1998,6 1895,3 39,38 5,17 42,52
V 3825,1 2461,3 2281,3 35,65 7,31 40,36
Nilai COD pada inlet (T1) dengan nilai penurunan reaktor tanpa
reaktor bermedia dan tanpa media media proses anaerob (T4) di
adalah sama. Hal ini disebabkan sebabkan oleh penggunaan media
botol plastik yang berisikan
pengambilan sampel untuk keperluan
potongan-potongan plastik, sehingga
analisis BOD dilakukan pada titik mikroorganisme (bakteri) akan
yang sama, yaitu air limbah dalam tumbuh melekat membentuk lapisan
bak penampung sebelum diolah. biofilm semakin berkembang selama
Nilai COD di reaktor biofilter pengamatan dan polutan organik
bermedia proses anaerob (T2) dan yang terkandung dalam air limbah
reaktor tanpa media proses anaerob dapat diuraikan semakin besar. Hal
ini ditunjukan dengan nilai total
(T4) sama-sama mengalami
bakteri sebesar 1,8 x 105 - 6,0 x 108
penurunan dari konsentrasi COD CFU pada reaktor biofilter bermedia
awal (T1) hal ini disebabkan karena proses anaerob dan 1,4 x 105 - 1,6 x
adanya bakteri yang menguraikan 106 CFU pada reaktor tanpa media
limbah cair RPH. proses anaerob.
Tingginya nilai penurunan Meski kadar COD limbah
COD pada reaktor biofilter bermedia cair RPH pada outlet reaktor anaerob
proses anaerob (T2) dibandingkan masih relatif tinggi, efektifitas
pengolahan dalam biofilter anaerob
lebih tinggi dibandingkan dengan menyuplai oksigen terlarut dengan
biofilter aerob, namun pada proses difusi.
pengolahan aerob penurunan COD pengolahan limbah cair RPH
dapat lebih rendah walaupun belum dengan biofilter bermedia botol
mencapai baku mutu. Tingginya plastik berisikan potongan-potongan
penurunan kadar COD ditunjukan plastik proses anaerob-aerob
pada minggu pertama direaktor aerob menunjukan penurunan COD. Pada
yaitu dari 1476,0 mg/l menjadi reaktor anaerob pada minggu
1119,0 mg/l, minggu ke-2 dari pertama dari 3840,0 mg/l (T1)
1016,2 mg/l menjadi 752,6 mg/l, menjadi 1476,0 mg/l (T2) sampai
minggu ke-3 dari 796,6 mg/l menjadi pada pengamatan ke-5 dari 3825,1
531,4 mg/l, minggu ke-4 dari 703,5 mg/l menjadi 682,5 mg/l dengan
mg/l menjadi 458,2 mg/l, dan efektifitas mencapai 82,16 %. Unit
minggu ke-5 dari 682,5 mg/l menjadi pengolahan biofilter anaerob
285,3 mg/l. Hal ini terjadi seiring menunjukan hasil olahan limbah cair
dengan perkembangan dan aktifitas RPH masih tinggi, sehingga
mikroorganisme (bakteri) pada dibutuhkan unit pengolahan sistem
reaktor biofilter bermedia botol aerob. Hasil pengolahan pada
pastik berisikan potongan-potongan biofilter aerob menunjukan
plastik proes aerob. Hal ini penurunan COD dari 1476,0 mg/l
ditunjukan dengan nilai total bakteri (T2) menjadi 1119,0 mg/l (T3) pada
sebesar 3,5 x 106 - 8,4 x 108 CFU minggu pertama dan 682,5mg/l
pada reaktor biofilter bermedia menjadi 285,3 mg/l pada minggu ke-
proses aerob (T3) dan 2,7 x 106 - 1,1 5 dengan efektifitas pengolahan
x 107 CFU pada reaktor tanpa media mencapai 58,2 %. Nilai efektifitas
proses aerob (T5). Penurunan kinerja pengolahan pada titik T1 –
tersebut juga didukung dengan T3 tersaji pada Gambar
adanya penambahan udara melalui
aerasi pada reaktor tersebut untuk
100 80,85 85,17 86,1 92,54
70,86
Efektifitas Penurunan
80
60
COD (%)
40
20 38,1 38,32 42,52 40,36
30,18
0
I II III IV V
Pengamatan
Efektifitas Bermedia Efektifitas Tanpa Media
Berdasarkan pada grafik Pengaruh perubahan nilai akhir akan
diatas telihat perubahan nilai awal berdampak pada nilai efektifitas yang
masukan berkisar 3297,2 - 3929,6 terjadi. Berdasarkan nilai efektifitas
mg/l menjadi berkisar 285,3 – 1119,0 pengolahan dalam menurunkan
mg/l pada akhir pengolahan. Pada konsentrasi COD pada titik T1 – T3
akhir proses nilai terbaik dijumpai terjadi peningkatan. Nilai efektifitas
pada pengamatan kelima sebesar terbaik dijumpai pada pengamatan
285,3 mg/l sedangkan nilai berada kelima sebesar 92,54% dengan nilai
paling tinggi sebesar 1119,0 mg/l awal 3825,1 mg/l menjadi 285,3 mg/l
terjadi pada pengamatan pertama. pada akhir pengolahan. Nilai
efektifitas paling kecil dijumpai pada Dari hasil pengolahan
pengamatan pertama sebesar 70,86 menggunakan reaktor kombinasi
% dengan nilai awal masukan anaerob-aerob memberikan jawaban
sebesar 3840,0 mg/l menjadi 1119,0 jika dibandingkan dengan baku mutu
mg/l pada akhir pengolahan. Artinya limbah cair RPH berdasarkan
penolahan secara biofilter anaerob Keputusan Menteri Lingkungan
dan aerob memiliki peran yang sama Hidup nomor 02 tahun 2006
penting dalam menurunkan polutan mengenai konsentrasi COD sebesar
organik. Herlambang (2002) 200 mg/l. Pada hasil akhir
menyatakan bahwa kandungan pengolahan limbah cair RPH
polutan organik dalam limbah cair didapatkan nilai konsentrasi COD
pada inlet dalam suatu pengolahan sebesar 285,3 – 1119,0 mg/l. Nilai
limbah cair pada umumnya memiliki ini mengindikasikan kualitas limbah
nilai kandungan yang lebih tinggi cair telah berhasil ditingkatkan tetapi
dan akan menurun atau terjadi belum sesuai dengan batasan baku
perbaikan kualitas limbah cair mutu yang telah ditetapkan
tersebut pada outlet yang merupakan pemerintah.
hasil olahan limbah cair.
Persentase (%)
87 90 80
100 73 67 76
57
33 33 37
50
0 0 0 0 0
0
I II III
Pengujian IV V
Ikan Mas Ikan Nila Ikan Jambal Siam