You are on page 1of 15

JURNAL EKONOMI DAN BISNIS VOLUME 17, NO.

1, Feb 2017
p-ISSN 1693-8852 e-ISSN 2549-5003

PERSPEKTIF LINGKUNGAN MAKRO DAN LINGKUNGNA MIKRO TERHADAP


INOVASI DAN KINERJA PERKEMBANGAN USAHA UKM

Mariyudi
Staf Pengajar Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Malikussaleh Lhokseumawe
Email: mariyudy@yahoo.com

Abstract: The specific objectives of this research study are: to provide new insights into the
innovation development activities of an emerging market (the macro-environmental perspective); to
gain a better understanding of SMEs’ innovation capabilities and practices (the micro-environmental
perspective); and to determine the impact of firm’s innovation on the business growth performance of
SMEs. The independent variables are externally driven factors (government supported developments,
financial resources, academic-industry collaborations, and market dynamics) and internally driven
factors (management orientation, organizational culture, technology orientation, alliance and
cooperation, and market orientation). The mediating variable is firm’s innovation and the dependent
variable is business growth performance. Drawing upon survey questionnaire data from 330 SMEs
(with an acceptable response rate of 98.18%) in the Indonesia market, five research hypotheses are
tested using a structural equations modeling technique. The results suggest that: fist, the micro-
environmental have a significant influence on firm’s innovation and business growth performance,
second, firm’s innovation have a significant influence on business growth performance, finally, the
macro-environmental have a non-significant influence on firm’s innovation and business growth
performance. This study makes significant contributions. It is believed to be the first empirical
research study examining SMEs’ innovativeness and their business growth performance in the
emerging Indonesia market. It also extends the business and innovation management literature and
has both academic and managerial implications.

Keywords: micro-environmental; macro-environmental; innovativation and business growth


performance.

PENDAHULUAN Shelton, 2006).


Lingkungan yang kompetitif di sebagian Literatur inovasi tradisional yang
besar negara dan perusahaan telah berubah diperkenalkan oleh Joseph Schumpeter (1934),
dikarenakan produksi telah berubah menjadi terfokus pada industri manufaktur dan intensitas
lebih berbasis teknologi dan berbasis persaingan di pasar dan ekonomi negara maju
pengetahuan, disamping itu kompetisi telah (Salavou, Baltas & Lioukas 2004; Avci,
mengglobal dan berkembang menjadi lebih Madanoglu & Okumus, 2011). Usaha kecil
berbasis inovasi (Mytelka, 2000; Szirmai, Naude secara khusus banyak terdapat di Indonesia, dan
& Goedhuys, 2011). Untuk dapat bertahan hidup jumlah usaha kecil per kapita di Indonesia jauh
dalam ekonomi pasar global saat ini dan lebih tinggi daripada di negara-negara lain
mencapai sukses jangka panjang, perusahaan (Kushnir et al., 2010). Secara historis usaha kecil
dituntut untuk beradaptasi dan terus berinovasi merupakan pemain utama dalam kegiatan
untuk dapat mengatasi persaingan yang ketat dan domestik, terutama sebagai penyedia lapangan
sesuai dengan perubahan permintaan pasar kerja. Usaha kecil juga telah menjadi mesin
(Tucker, 2002; Cefis & Marsili, 2005; Brem & penting dalam pengembangan ekonomi lokal dan
Voigt, 2009; Hertog, 2010; Ellonen, Jantunen & masyarakat Indonesia (Mourougane, 2012).
Kuivalainen, 2011). Bahkan usaha kecil dan Dalam berbagai perspektif di dunia,
menengah perlu mencari model bisnis dan diakui bahwa Usaha Kecil dan Menengah
strategi baru, memperkenalkan produk dan (UKM) memainkan peran penting dalam
layanan baru yang lebih baik serta pembangunan ekonomi, karena mereka telah
mempertimbangkan pengetahuan baru dan menjadi sumber utama penciptaan lapangan kerja
teknologi (Hadjmanolis, 1999; Chirico & dan pertumbuhan output, tidak hanya di negara
Salvato, 2008). Inovasi dianggap penting untuk berkembang, tetapi juga di negara-negara maju
pertumbuhan usaha (Dougherty & Hardy, 1996; (Piper,1997; Aharoni, 1994; Bijmolt & Zwart,
Drucker, 2003; Haour, 2004; Davila, Epstein & 1994; Thornburg, 1993).

1
JURNAL EKONOMI DAN BISNIS VOLUME 17, NO. 1, Feb 2017
p-ISSN 1693-8852 e-ISSN 2549-5003

Di negara berkembang di Asia (termasuk menggambarkan pentingnya mengadopsi


ASEAN), UKM telah memberikan kontribusi pendekatan lengkap untuk manajemen inovasi
signifikan selama bertahun-tahun (Narain, 2003). dengan menggabungkan konteks lingkungan
Negara-negara ASEAN menyebut UKM sebagai makro dan lingkungan mikro. Selanjutnya, studi
mesin pertumbuhan ekonomi dan pembangunan, ini memberikan kontribusi pada literatur terkini
tulang punggung ekonomi nasional, sektor khususnya yang berhubungan dengan perilaku
pekerjaan dengan penghasilan tertinggi, dan alat inovatif UKM dalam konteks pasar dan ekonomi
potensial bagi pengentasan kemiskinan Indonesia.
(Tambunan, 2008). UKM juga memainkan peran
strategis dalam pengembangan sektor swasta, KAJIAN KEPUSTAKAAN
terutama setelah krisis keuangan Asia termasuk Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM)
Indonesia pada tahun 1997-1998 (Tambunan, Menurut Rahmana (2008), beberapa
2008; Dharmanegara et al., 2016). lembaga atau instansi bahkan memberikan
Di Indonesia Usaha Kecil Menengah definisi tersendiri pada Usaha Kecil Menengah
(UKM) memainkan peran strategis dalam (UKM), diantaranya adalah Kementrian Negara
pengembangan ekonomi nasional, yang Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Menegkop
ditampilkan melalui porsi Produk Domestik dan UKM), Badan Pusat Statistik (BPS),
Bruto (PDB). UKM memberikan kontribusi Keputusan Menteri Keuangan No
terhadap PDB Nasional mencapai 57,94% (atau 316/KMK.016/1994 tanggal 27 Juni 1994.
sama dengan Rp 4.303.571,5 triliun) dan Definisi UKM yang disampaikan berbeda-beda
meningkat menjadi 59,08% (atau setara dengan antara satu dengan yang lainnya.
Rp 4.869.568,1 triliun) pada tahun 2012 (Salim, Menurut Kementrian Menteri Negara
2013). Selain itu terkait dengan kinerja ekspor Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Menegkop
Indonesia, pada tahun 2010 UKM Indonesia dan UKM), bahwa yang dimaksud dengan Usaha
berkontribusi Rp 175.894,9 miliar (sama dengan Kecil (UK), termasuk Usaha Mikro (UMI),
15,81%) terhadap kinerja ekspor nasional dan Rp adalah entitas usaha yang mempunyai memiliki
187.441,82 miliar (setara dengan 16,44%) pada kekayaan bersih paling banyak Rp 200.000.000,
tahun 2011 (Salim, 2013). jumlah tersebut tidak termasuk tanah dan bangunan tempat
menunjukkan pertumbuhan yang besar UKM di usaha, dan memiliki penjualan tahunan paling
Indonesia. banyak Rp 1.000.000.000. Sementara itu, Usaha
Inovasi dapat terbentuk dan dipengaruhi Menengah (UM) merupakan entitas usaha milik
oleh sejumlah faktor lingkungan makro dan warga negara Indonesia yang memiliki kekayaan
faktor lingkungan mikro, yang penting bagi bersih lebih besar dari Rp 200.000.000 s.d. Rp
UKM agar dapat beradaptasi untuk mencapai 10.000.000.000, tidak termasuk tanah dan
kinerja pertumbuhan bisnis yang lebih tinggi bangunan.
(Hossain, 2013). Banyak penelitian menunjukkan
bahwa kolaborasi akademik-industri dan budaya Berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan
organisasi secara positif mempengaruhi inovasi Nomor 316/KMK.016/1994 tanggal 27 Juni
(Parker, 1992; Deshpande, Farley & Webster, 1994, usaha kecil didefinisikan sebagai
1993; Martins & Terblanhe, 2003; Peebles, 2003; perorangan atau badan usaha yang telah
Wright, 2008; Nelson, 2011), sementara melakukan kegiatan/usaha yang mempunyai
penelitian lain menemukan bahwa orientasi penjualan/omset per tahun setinggi-tingginya Rp
teknologi, aliansi dan kerjasama berpengaruh 600.000.000 atau aset/aktiva setinggitingginya
negatif terhadap inovasi (Gomez Arias, 1995; Rp 600.000.000 (di luar tanah dan bangunan
Tripsas & Gavetti, 2000; Bougrain & Haudeville, yang ditempati) terdiri dari : (1) badang usaha
2002; Srinivasan, Lilien & Rangaswamy, 2002; (Fa, CV, PT, dan koperasi) dan (2) perorangan
Laforet & Tann, 2006). Temuan tidak konsisten (pengrajin/industri rumah tangga, petani,
menunjukkan bahwa pengaruh dari faktor-faktor peternak, nelayan, perambah hutan, penambang,
penentu lingkungan makro dan mikro mungkin pedagang barang dan jasa).
kuat dalam konteks homogen namun dinamis Badan Pusat Statistik mendefiniskan Usaha
dalam konteks heterogen, sehingga perlu Mikro sebagai usaha yang memiliki tenaga kerja
diselidiki lebih lanjut (Voss & Voss, 2000; Gao, lebih dari 4 orang, usaha menengah adalah usaha
Zhou & Yim, 2007). yang memiliki tenaga kerja antara 20 orang
Ruang lingkup penelitian ini adalah untuk hingga 99 orang. Sedangkan Usaha Kecil

2
JURNAL EKONOMI DAN BISNIS VOLUME 17, NO. 1, Feb 2017
p-ISSN 1693-8852 e-ISSN 2549-5003

sebagaimana dimaksud Undang Undang No.9 badan usaha yang bukan merupakan anak
Tahun 1995 adalah usaha produktif yang perusahaan atau cabang perusahaan yang
berskala kecil dan memenuhi kriteria kekayaan dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik
bersih paling banyak Rp.200.000.000,00 (dua langsung maupun tidak langsung dengan Usaha
ratus juta rupiah) tidak termasuk tanah dan Kecil atau usaha besar yang memiliki kekayaan
bangunan tempat usaha atau memiliki hasil bersih lebih dari Rp.500.000.000,00 (lima ratus
penjualan paling banyak Rp1.000.000.000,00 juta upiah) sampai dengan paling banyak
(satu milyar rupiah) per tahun serta dapat Rp.10.000.000.000,00 (sepuluh milyar rupiah)
menerima kredit dari bank maksimal di atas tidak termasuk tanah dan bangunan tempat
Rp50.000.000,- (lima puluh juta rupiah) sampai usaha; atau memiliki hasil penjualan tahunan
dengan Rp.500.000.000,- (lima ratus juta rupiah). lebih dari Rp2.500.000.000,00 (dua milyar lima
World Bank mendefinisikan Usaha Kecil atau ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak
Small Enterprise, dengan kriteria: Jumlah Rp.50.000.000.000,00 (lima puluh milyar
karyawan kurang dari 30 orang; Pendapatan rupiah). (Bank Indonesia;
setahun tidak melebihi $ 3 juta; Jumlah aset tidak http://infoukm.wordpress.com).
melebihi $ 3 juta. Usaha Menengah atau Medium
Kriteria Usaha Mikro, Kecil dan Menengah
Enterprise adalah usaha dengan kriteria : Jumlah
(UMKM) menurut UU Nomor 20 Tahun 2008
karyawan maksimal 300 orang; Pendapatan
digolongkan berdasarkan jumlah aset dan omset
setahun hingga sejumlah $ 15 juta; Jumlah aset
yang dimiliki oleh sebuah usaha.
hingga sejumlah $ 15 juta.
Namun demikian pengertian terbaru Tabel 1. Kriteria UMKM
mengenai Usaha Kecil menurut Undang-Undang Kriteria
No Usaha
Nomor 20 tahun 2008 adalah usaha ekonomi Asset Omzet
1 Usaha Mikro Maks. 50 juta Maks. 300
produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan
juta
oleh orang perorangan atau badan usaha yang
2 Usaha Kecil >50 juta – >300 juta –
bukan merupakan anak perusahaan atau bukan 500 juta 2,5 Miliar
cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau 3 Usaha >500 juta – >2,5 Miliar
menjadi bagian baik langsung maupun tidak Menengah 10 Miliar – 50 Miliar
langsung dari usaha menengah atau usaha besar Sumber : Kementrian Koperasi dan Usaha Kecil
yang memiliki kekayaan bersih lebih dari dan Menengah, 2012
Rp50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah) sampai
dengan paling banyak Rp500.000.000,00 (lima Lingkungan Mikro: The Resource-Based
ratus juta rupiah) tidak termasuk tanah dan Perspective
bangunan tempat usaha; atau mememiliki hasil Perspektif berbasis sumber daya (The
penjualan tahunan lebih dari Resource-Based Perspective) terdiri atas dua
Rp.300.000.000,00(tiga ratus juta rupiah) sampai bagian, yaitu sumber daya (resources) dan
dengan paling banyak Rp2.500.000.000,00 (dua kemampuan (capabilities) yang bertujuan untuk
milyar lima ratus juta rupiah). untuk menjamin keunggulan kompetitif usaha.
Sedangkan Usaha Menengah sebagaimana Sumber daya (resources) berupa aset berwujud
dimaksud Inpres No.10 tahun 1998 adalah usaha dan tidak berwujud terkait dengan usaha
bersifat produktif yang memenuhi kriteria (Aragon-Sanchez & Sanchez-Marin, 2005),
kekayaan usaha bersih lebih besar dari sedangkan kemampuan (capabilities) terkait
Rp.200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah) sampai dengan bagaimana perusahaan melakukan tugas
dengan paling banyak sebesar dan kegiatan yang berbeda dan tergantung pada
Rp.10.000.000.000,00, (sepuluh milyar rupiah) sumber daya yang tersedia (Grant, 1996).
tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha
Literatur manajemen strategis menunjukkan
serta dapat menerima kredit dari bank sebesar
sejumlah faktor penentu secara internal (atau aset
Rp.500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah) s/d
strategis) keunggulan kompetitif dan kesuksesan
Rp.5.000.000.000,00 (lima milyar rupiah).
perusahaan, termasuk modal teknologi dan
Pengertian Usaha Menengah menurut inovasi (Hitt, Hoskisson & Irlandia, 1990),
Undang-Undang Nomor 20 tahun 2008 adalah praktek manajemen sumber daya manusia
usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, (Bacon et al. 1996), dan struktur internal
yang dilakukan oleh orang perseorangan atau (Feigenbaum & Karnani, 1991). Penelitian

3
JURNAL EKONOMI DAN BISNIS VOLUME 17, NO. 1, Feb 2017
p-ISSN 1693-8852 e-ISSN 2549-5003

sebelumnya lebih menekankan pentingnya teknologi secara lebih cepat (Szirmai, Naude &
sumber daya tidak berwujud dan kemampuan Goedhuys, 2011).
perusahaan untuk mempertahankan keunggulan
Lingkungan kelembagaan dapat berdampak
kompetitif (Hall, 1992, 1993; Oliver, 1997), yang
pada bagaimana suatu perusahaan melakukan
didasarkan pada pengetahuan implisit dan data
bisnis, mengelola orang, berhubungan dengan
non-kodifikasi, yang lebih sulit untuk ditiru oleh
pelanggan, menghadapi pesaing, dan berinteraksi
pihak lain (Peteraf, 1993). Modal intelektual
dengan lembaga-lembaga publik dan swasta
(intellectual capital), termasuk manusia
(DiMaggio & Powel, 1983; Kostova & Zaheer,
(karakteristik, pengetahuan, keterampilan, dan
1999). Pemahaman tentang pentingnya
kemampuan), organisasi (teknologi, proses,
perbedaan ini dapat menyebabkan perusahaan
paten, dan jaringan), dan sosial (hubungan
untuk menyelidikinya sehingga akan dapat
dengan pelanggan, pemasok, dan mitra) adalah
mengembangkan strategi bisnis yang lebih
aset strategis yang penting (Xu et al., 2007;
efektif dan menggunakan peluang lebih baik
Martinez-Roman, Gamero & Tamayo, 2011).
untuk inovasi (Chan & Makino, 2009).
Sumber daya lainnya adalah berorientasi
Oleh karena itu, pencarian ide-ide,
pada budaya, seperti karakteristik dan
mengakses pengetahuan dan informasi, dan
keterampilan interpersonal dari pemilik dan
memanfaatkan teknologi merupakan prasyarat
manajer dalam menciptakan hubungan
untuk kegiatan inovatif. Misalnya, kegiatan
perdagangan, jaringan, dan berhubungan dengan
internal UKM harus diintegrasikan dengan
pelanggan dan mitra, profesionalisme dan pribadi
lingkungan eksternal mereka untuk dapat lebih
yang bisa dipercaya (Grant, Golawala &
kreatif dan imajinatif (Porter, 1980; Mahemba &
McKechnie, 2007). Laforet dan Tann (2006)
De Bruijn, 2003). Liao, Welsch, dan Stoica
menemukan bahwa pendorong inovasi usaha
(2003) lebih menekankan pada respon dari UKM
kecil dan menengah dapat berupa komitmen
terhadap orientasi pertumbuhan jika mereka
pemilik / manajer terhadap proses baru dan
mengembangkan pengetahuan akuisisi eksternal
pengembangan produk, fokus pelanggan,
dan penyebaran pengetahuan internal serta
teknologi dan antisipasi pasar.
mengadopsi strategi dan pendekatan yang lebih
Lingkungan Makro: Inovasi Nasional dan proaktif (Al-Abd, Mezher, & Saleh 2012).
Inovasi UKM
Innovasi
Penelitian sebelumnya menggambarkan Inovasi merupakan pusat peranan usaha
bahwa pengembangan yang berkelanjutan dan dalam masyarakat modern (Teece, 2010), yang
konsisten dari tingkat produktivitas dan daya dianggap sebagai pusat kegiatan yang melibatkan
saing berbasis ekonomi suatu negara seluruh usaha dan kondisi perilaku untuk
memerlukan memanfaatkan sumber daya dan memfasilitasi penciptaan nilai keunggulan
memperkuat investasi strategis di berbagai sektor kompetitif dan kinerja bisnis (Zaltman, Duncan
(Cooke, Uranga & Etxebarria, 1997; Szirmai, & Holbek, 1973; Rogers, 2003; Martinez-
Naude & Goedhuys, 2011). Nelson (1993) juga Roman, Gamero & Tamayo, 2011). Inovasi dapat
berpendapat bahwa ekosistem bisnis nasional dan memiliki arti yang berbeda dalam berbagai
regional yang mendukung inovasi masih perlu disiplin ilmu (O'Dwyer, Gilmore & Carson,
didefinisikan secara jelas. 2011).
Kajian tentang kapasitas dan sistem inovasi Kontribusi awal untuk literatur inovasi
nasional dapat memberikan pemahaman yang klasik salah satunya termasuk pandangan mikro-
lebih baik dari aksesibilitas sumber daya ekonomi pada inovasi (Schumpeter, 1993) yang
eksternal dan kompetensi usaha dalam mengandung inovasi kewirausahaan. Schumpeter
berinovasi. Kapasitas inovasi nasional adalah (1993) juga menggunakan istilah "creative
kemampuan bangsa untuk tidak hanya destruction" untuk menggambarkan proses
menghasilkan ide-ide baru, tapi juga untuk penciptaan dan penemuan kembali untuk
mengkomersilkan aliran teknologi inovatif dalam senantiasa memusnahkan yang lama dan
jangka panjang (Veuglers & Cassiman, 2005). membuat yang baru.
Dalam sistem inovasi nasional, pengetahuan
Inovasi dapat berhubungan dengan
disebarluaskan dalam perekonomian lokal dan
kemampuan perusahaan untuk mencari cara-cara
ekonomi lokal dapat memperoleh peningkatan
baru dan lebih baik untuk mengidentifikasi,

4
JURNAL EKONOMI DAN BISNIS VOLUME 17, NO. 1, Feb 2017
p-ISSN 1693-8852 e-ISSN 2549-5003

memperoleh, dan menerapkan ide-ide dan tugas- atas modal yang diinvestasikan, serta inovasi
tugas yang hadir dalam bentuk yang berbeda dibandingkan dengan rata-rata industri (Miller &
(yaitu manajemen dan sistem administrasi, Floricel, 2004).
budaya internal, proses, produk, jasa, saluran
Kinerja Pertumbuhan Bisnis
distribusi, dan metode segmentasi pemasaran)
dalam organisasi (Slater & Narver, 1995; Sehubungan dengan ulasan literatur mengenai
Drucker, 2003; Haour, 2004; Brem & Voigt, kinerja pertumbuhan bisnis, Zahra, Nielsen, dan
2009; Hjalager, 2010). Hal ini dapat Bognar (1999) menegaskan bahwa inovasi
digambarkan baik sebagai penemuan yang dapat semakin dipandang baik sebagai faktor
dianggap benar-benar baru, perbaikan dari penunjang kinerja pertumbuhan bisnis yang lebih
produk atau sistem yang ada, dan / atau difusi tinggi maupun sebagai faktor penguatan untuk
suatu inovasi yang ada dalam aplikasi baru keunggulan kompetitif perusahaan di sejumlah
(Zhuang, William & Carter, 1999) industri (Mone, McKinley & Barker 1998;
Inovasi selanjutnya dapat berkaitan dengan Gunasekaran, Forker & Kobu 2000; Sanz-Valle
penciptaan bisnis baru dalam bisnis yang ada & Jimenez-Jimenez 2011). Kinerja bisnis
atau pembaharuan bisnis berkelanjutan yang perusahaan dapat ditentukan oleh kemampuan
telah menjadi stagnan atau membutuhkan inovasi dan investasi (Ali, Ciftci & Cready, 2008;
transformasi (Slater 1997). Haour (2004) Francis et al., 2012). Hult, Hurley, dan Ksatria
berpendapat bahwa inovasi dimanifestasikan (2004) berpendapat bahwa penerapan inovasi
dalam berbagai cara dan sangat sulit untuk umumnya ditujukan untuk memberikan
diprediksi, baik dalam waktu dan kontribusi terhadap kinerja atau efektivitas
konsekuensinya, yang dapat digambarkan perusahaan.
sebagai sebuah inovasi inkremental (seperti: Usaha kecil dan menengah lebih dikenal
memanfaatkan teknologi yang ada, karena kreativitas mereka, menciptakan produk
ketidakpastian yang rendah, dan meningkatkan baru dan pengembangan layanan (Kenny &
keunggulan kompetitif dalam industri saat ini) Reedy 2006). Namun, UKM kadang-kadang
atau inovasi radikal (seperti: mengeksplorasi tidak berhasil mengenali peluang yang tersedia di
teknologi baru, ketidakpastian yang tinggi, dan pasar, termasuk fleksibilitas untuk menyesuaikan
perubahan dramatis dalam industri dan pasar saat produk dan jasa untuk kebutuhan pelanggan
ini atau baru) (O'Connor et al., 2008). Jenis lain mereka (O'Regan, Ghobadian & Sims, 2006).
dari inovasi didasarkan pada karakteristik Oleh karena itu, perusahaan harus mampu untuk
tertentu yang terkait dengan peningkatan menjadi pesaing kuat, cerdas, dan inovatif, atau
kompetensi (competence enhancing) sebagai pengguna pertama dalam pasar dalam rangka
lawan dari competence destroying (Tushman & untuk lebih berkembang dalam jangka panjang
Anderson, 1986) dan secara teknis dalam hal (Beinhocker, 1997).
administrasi (Damanpour, Szabat & Evan, 1989). UKM dengan perilaku inovatif memiliki
Penelitian kepustakaan terhadap inovasi pandangan yang sesuai terhadap rintangan dan
berfokus pada identifikasi dan pengukuran serta hambatan sebagai kesempatan belajar dalam
intensitas pengembangan sebagai indikator menghadapi kemungkinan peristiwa negatif
dalam perusahaan untuk mengevaluasi inovasi (Mahemba & De Bruijn, 2003). Keskin (2006)
(Smith, 2005). Indikator lainnya adalah sumber juga berpendapat bahwa UKM dengan
input (seperti: keuangan dan karyawan) dan kemampuan inovatif dapat memiliki efek positif
tingkat kolaborasi antara perusahaan-perusahaan terhadap kinerja pertumbuhan bisnis mereka.
komersial, lembaga akademik maupun Inovasi positif dapat mempengaruhi kinerja
laboratorium penelitian yang pada akhirnya akan pertumbuhan bisnis perusahaan (Otero-Neira,
menimbulkan pengenalan proses, produk, atau Lindman & Fernandez, 2009). Untuk
jasa baru (Hjalager, 2010). Selanjutnya, kegiatan mengevaluasi kinerja bisnis dan pertumbuhan
inovasi dan pertumbuhan kinerja bisnis yang dicapai UKM, kelompok indikator yang
perusahaan dapat dievaluasi dengan berbeda seperti produk dan layanan baru,
menggunakan indikator lain yang meliputi pertumbuhan penjualan, profitabilitas,
pertumbuhan penjualan, laba atas investasi, produktivitas, pangsa pasar, inovasi, dan
pengembalian aset, dan kapitalisasi pasar. Tiga kepuasan pelanggan (Aragon-Sanchez &
dimensi ternyata penting dan signifikan secara Sanchez-Marin, 2005). Indikator ini telah banyak
statistik, seperti pertumbuhan penjualan, laba digunakan dalam berbagai penelitian dalam

5
JURNAL EKONOMI DAN BISNIS VOLUME 17, NO. 1, Feb 2017
p-ISSN 1693-8852 e-ISSN 2549-5003

rangka untuk mengevaluasi kinerja pertumbuhan adalah 5-10 kali jumlah variabel manifest
bisnis (Hadjimanolis, 1999; Mahemba & De (indikator) dari keseluruhan variabel laten
Bruijn, 2003). Pendekatan serupa juga digunakan (Solimun, 2002). Karena dalam penelitian ini
untuk mengevaluasi kinerja pertumbuhan bisnis jumlah indikator seluruhnya adalah 66 maka
UKM di pasar Indonesia yang sedang jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian
berkembang untuk membedakan antara adalah 66 x 10 = 330. Informan kunci adalah
perusahaan sesuai dengan praktek inovasi manajemen senior yang memiliki tanggung
mereka. jawab manajemen dan kontrol atas semua
Berdasarkan uraian diatas maka hipotesis kegiatan terutama menyangkut inovasi dan
yang diajukan dalam penelitian ini adalah memiliki pemahanan secara menyeluruh terkait
sebagai berikut: strategi perusahaan dan hal-hal yang berkaitan
dengan praktek-praktek inovatif UKM sehingga
H1: Lingkungan mikro berpengaruh signifikan
dapat menjamin keandalan informasi yang
terhadap inovasi UKM.
H2:Lingkungan makro berpengaruh signifikan diberikan, yang terdiri atas Direktur
terhadap inovasi UKM. Utama/Manajer Umum/Pemilik,
H3: Lingkungan mikro berpengaruh signifikan Direktur/Kepala/Manajer Senior, dan
terhadap kinerja pertumbuhan bisnis UKM. Supervisor/Manajer.
H4:Lingkungan makro berpengaruh signifikan Pendekatan top-down dipilih untuk
terhadap kinerja pertumbuhan bisnis UKM. mengeksekusi kuesioner karena sifat dari
H5: Inovasi berpengaruh signifikan terhadap informasi dan data yang dibutuhkan dapat
kinerja pertumbuhan bisnis UKM. disediakan dengan baik oleh pemilik/pengelola
Kerangka konseptual penelitian ini usaha (Mahemba & De Bruijn, 2003; Martinez-
sebagaimana ditunjukkan pada Gambar 1. Romawi, Gamer & Tamayo, 2011). Data yang
diperoleh selanjutnya diinput ke dalam komputer
dengan menggunakan sejumlah program
perangkat lunak statistik (yaitu SPSS 20.0 dan
The Structural Equation Modelling (SEM) dari
paket software statistik AMOS 20.0) untuk
memperoleh hasil analisis statistik deskriptif dan
inferensial, serta untuk menguji model
konseptual hipotesis (Barclay, Higgins &
Thompson, 1995; Tabachnick & Fidell, 2001;
Manning & Munro, 2006).
Gambar 1. Kerangka Konseptual Penelitian
HASIL DAN PEMBAHASAN
Strategi penelitian survei dengan
METODE ANALISIS
Pendekatan yang digunakan dalam penyebarab kuesioner dipilih untuk menguji 330
penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif, sampel data dari Usaha Kecil dan Menengah
dengan pertimbangan berdasarkan kepada tujuan dengan menggunakan teknik disproportional
stratified sampling dimana 325 kuesioner telah
penelitian, model, dan hipotesis yang
dikembangkan. Pendekatan kuantitatif kembali, 324 kuesioner dapat digunakan, dan
memungkinkan peneliti untuk membangun bukti satu kuesioner tidak lengkap atau rusak. Allocca
statistik pada kekuatan hubungan antar variabel dan Kessler (2006) berpendapat bahwa sampel
(Malhotra, 2004; Zikmund & Babin, 2007). efektif berjumlah 324 dapat diproses ketahap
lebih lanjut, yang mewakili 98,18% dari total
Metode survei dipergunakan untuk
mengumpulkan data karena memiliki banyak kuesioner yang disebarkan (Sekaran, 2003).
keunggulan (Kumar et al., 1999; Hair et al., Hasil karakteristik demografi responden
2006; Sekaran, 2005; Zikmund & Babin, 2007). menunjukkan bahwa mayoritas responden adalah
Penelitian ini menggunakan pendekatan laki-laki (77,16%), berusia antara diatas 40 tahun
random sampling untuk mempermudah (33,33%), status sudah menikah (87.96%) dan
generalisasi temuan (Leary, 2004; Yu & Cooper, jabatan sebagai Direktur Utama/Manajer
1983). Sampel penelitian ini berjumlah 330 di Umum/Pemilik (73.15%). Sebagaimana disajikan
tingkat manajemen senior UKM di Provinsi pada Tabel 2.
Aceh, dengan pertimbangan ukuran sampel

6
JURNAL EKONOMI DAN BISNIS VOLUME 17, NO. 1, Feb 2017
p-ISSN 1693-8852 e-ISSN 2549-5003

Tabel 2. Karakteristik Demografi Responden Pengujian Asumsi


Persen
Kategori Frekuensi
tase Normalitas data dapat ditunjukkan dengan
Jenis Kelamin adanya Critical Ratio (CR) dengan nilai ambang
Laki-Laki 250 77,16% batas sebesar ± 2,58 pada tingkat signifikansi
Perempuan 74 22,84% 0,01 (1%) (Ferdinand, 2002). Hasil pengujian
Usia menunjukkan data tersebut tidak memiliki nilai
21-25 Tahun 4 1,23% CR yang lebih besar dari ± 2,58. Selain itu nilai
26-30 Tahun 43 13,27%
31-35 Tahun 78 24,07% CR multivariate Skewness sebesar 1,637 dan CR
36-40 Tahun 91 28,09% kurtosis sebesar 1,577 di bawah 2,58 dengan
> 40 Tahun 108 33,33% demikian data tersebut berdistribusi normal, pada
Status Perkawinan
tingkat univariate dan multivariate.
Belum Menikah 39 12,04%
Menikah
Deteksi terhadap adanya outlier univariate
285 87,96%
dapat dilakukan dengan menentukan nilai
Jabatan ambang batas yang akan dikategorikan sebagai
Direktur outliers dengan cara mengkonversi nilai data
Utama/Manajer 237 73,15%
Umum/Pemilik penelitian ke dalam standard score atau yang
biasa disebut Z-score, yang mempunyai rata-rata
Direktur/Kepala/Manajer 74 22,84%
Senior
nol dengan standar deviasi sebesar satu.
Supervisor/Manajer 13 4,01%
Penggunaan ambang batas 3,00 adalah merujuk
pada Hair,et.al (2010). Hasil pengujian
Jumlah 324 100% menunjukkan bahwa nilai Z-score = 3 masih
Empat dimensi dan 66 item yang dievaluasi berada dalam nilai ambang batas dengan jumlah
dengan menggunakan EFA. Untuk pengujian sampel 324 observasi. Dengan demikian tidak
EFA pertama, 12 item yang memiliki faktor ada outlier univariate.
loadings kurang dari 0,60 didrop atau dihapus. Dari Text Output yang dihasilkan oleh
Untuk pengujian EFA kedua seluruh item AMOS untuk data penelitian ini didapat hasil
memiliki faktor loadings diatas 0,60, nilai KMO Determinant of sample covariance matrix =
variabel yang digunakan dalam penelitian ini 4,7179e-006. Angka tersebut besar karena jauh
adalah 0,925, menunjukkan bahwa data cukup dari nol. Oleh karena itu dapat disimpulkan
kuat dan handal. Nilai uji Bartlett yang χ2 = bahwa tidak terdapat multikolineritas atau
2323,825; df = 205 dan p = 0,000, yang berarti singularitas dalam data penelitian ini. Dengan
bahwa semua item dalam penelitian ini adalah demikian asumsi SEM sudah dapat dipenuhi.
cukup memadai bagi penelitian dalam ilmu sosial
dan untuk analisis faktor. Uji Kesesuaian dan Uji Statistik
Koefisien Cronbach alpha semua dimensi Uji terhadap model menunjukkan bahwa
berada diantara 0,872 dan 0,891, yang model ini fit terhadap data yang digunakan dalam
melampaui kriteria yang dipersyaratkan dan penelitian seperti terlihat dari tingkat probability
mengindikasikan keandalan internal dari sebesar 0,226 yang sesuai syarat (> 0,05).
instrumen yang digunakan dalam penelitian ini Tingkat signifikansi terhadap Chi-Square model
adalah konsisten dan sesuai untuk penelitian sebesar 175,200; nilai RMSEA, GFI, indeks
dalam ilmu sosial. Sehingga, empat faktor dan 54 Cmin/df, TLI, dan CFI berada dalam rentang
item ditetapkan untuk mengidentifikasi konstruk. nilai yang diharapkan meskipun AGFI dan GFI
diterima secara marginal.

7
JURNAL EKONOMI DAN BISNIS VOLUME 17, NO. 1, Feb 2017
p-ISSN 1693-8852 e-ISSN 2549-5003

Tabel 3. Indeks Pengujian Kelayakan Structural Equation Model


Hasil Evaluasi
Goodness of Fit Index Cut-off Value
Analisis Model
Chi-square (χ2)
Chi-square 175,200 Baik
Degree of freedom 162
Probability p>0,05 (Jöreskog & Sörbom, 1992) 0,226 Baik
Absolute fit measures
GFI >0,90 (MacCallum & Hong, 1997) 0,887 Marginal
RMSEA <0,10 (Steiger, 1990) 0,026 Baik
Incremental fit measures
CFI >0,90 (Gerbing & Anderson, 1992) 0,986 Baik
Parsimony fit measurement
AGFI >0,80 (MacCallum & Hong, 1997) 0,853 Marginal

Berdasarkan kriteria-kriteria goodness of fit interpretasi terhadap parameter estimasi


pada Tabel 3, maka dapat disimpulkan bahwa (standardized regression weight) antar konstruk
model struktural (SEM) yang dispesifikasi dalam laten. Parameter estimasi antar variabel laten
penelitian ini telah fit dengan data. yang dimaksudkan untuk menguji hipotesis-
Interpretasi dan Modifikasi Model hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini.
Adapun hasil estimasi untuk parameter estimasi
Setelah asumsi permodelan SEM terpenuhi, anatar variabel laten beserta keputusan yang
maka selanjutnya akan dilakukan analisis dan diambil ditampilkan dalam Tabel 4.
Tabel 4. Penujian Hipotesis
Std. Critical
Jalur Hipotesis Hipotesis
Estimate Ratio
H1: Lingkungan Mikro  Inovasi UKM 0,252 2,273** Terima
*
H2: Lingkungan Makro  Inovasi UKM 0,403 3,404 Tolak
H3: Lingkungan Mikro  Kinerja Pertumbuhan Bisnis 0,281 3,025** Terima
H4: Lingkungan Makro  Kinerja Pertumbuhan Bisnis 0,444 4,028 Tolak
H5: Inovasi UKM  Kinerja Pertumbuhan Bisnis 0,222 2,081* Terima
* signifikan pada p< 0,05. ** signifikan pada p< 0,01. *** signifikan pada p<0,001.

Tabel 4 menunjukkan bahwa standardised itu, hipotesis 1, 3, dan 5 diterima. Namun


estimate (ß) dari jalur lingkungan mikro dan standardised estimate (ß) dari jalur lingkungan
inovasi UKM (0,252), lingkungan mikro dan makro dan inovasi UKM (0,403) serta
kinerja pertumbuhan bisnis (0,281), serta inovasi lingkungan makro dan kinerja pertumbuhan
UKM dan kinerja pertumbuhan bisnis UKM bisnis (0,444) seluruhnya tidak signifikan. Oleh
(0,222) yang seluruhnya signifikan. Oleh karena karena itu, hipotesis 2 dan 4 ditolak.

Lingkungan 0,252***
Inovasi
Mikro
0,403

0,222*

0,281**
Lingkungan Kinerja
Makro Pertumbuhan
0,444 Bisnis

Gambar 2. Model SEM

8
JURNAL EKONOMI DAN BISNIS VOLUME 17, NO. 1, Feb 2017
p-ISSN 1693-8852 e-ISSN 2549-5003

Pembahasan Hasil Penelitian penelitian dan pengembangan, dan berbagi


manfaat inovasi dan risiko, meskipun ada juga
Hasil pengujian hipotesis 1 dan 3
sejumlah UKM yang masih tergantung pada
menunjukkan adanya pengaruh positif dan
perilaku bisnis individualistik (yaitu hubungan
signifikan antara lingkungan mikro terhadap
pribadi dan jaringan sosial) dan memiliki aliansi
inovasi UKM dan kinerja pertumbuhan bisnis
yang terbatas.
UKM, hal ini konsisten dengan beberapa hasil
kajian sebelumnya (McGinnis & Ackelsberg, Hasil pengujian hipotesis 2 dan 4
1983; Salavou, Baltas & Lioukas, 2004; Aragon- menunjukkan adanya pengaruh tidak signifikan
Sanchez & Sanchez-Marin, 2005; Blumentritt & antara lingkungan makro terhadap inovasi UKM
Danis, 2006). Dasar pemikiran untuk hasil dan kinerja pertumbuhan bisnis UKM, hal ini
temuan ini adalah bahwa pemilik / pengelola tidak konsisten dengan beberapa hasil kajian
UKM telah melakukan penetapan prioritas dan sebelumnya (Smith, 1997; Mole & Worrall,
arah strategis untuk mengadopsi dan / atau 2001; Zhu, Wittmann & Peng, 2011). Dasar
menghasilkan inovasi, yang berpusat pada pemikiran untuk hasil temuan ini adalah bahwa
menggabungkan inovasi sebagai tujuan strategis terdapat rendahnya kesepahaman dalam hal
dan berorientasi masa depan untuk aktivitas kebijakan, infrastruktur, dan sistem pendukung
mereka di pasar, yang berfokus pada tujuan kelembagaan Pemerintah Provinsi Aceh untuk
jangka panjang, menjajaki peluang baru, mempromosikan inovasi yang belum
berpartisipasi secara proaktif dalam inisiatif baru, sepenuhmya diarahkan pada UKM untuk terlibat
dan mengalokasikan sumber daya untuk kegiatan dalam kegiatan yang lebih inovatif. Hasil temuan
penelitian dan pengembangan. ini juga tidak sejalan dengan studi penelitian
sebelumnya khususnya dalam bidang sumber
Hasil temuan ini juga sejalan dengan studi
daya keuangan UKM (Smith, 1997; Mole &
penelitian sebelumnya khususnya dalam bidang
Worrall, 2001; Zhu, Wittmann & Peng, 2011).
budaya organisasi (Feigenbaum & Karnani,
Rasionalisasi dari hasil temuan ini dapat
1991; Nooteboom, 1994; Hurley & Hult, 1998;
dijelaskan bahwa sebahagian besar UKM di
Kenny & Reedy, 2006; Keskin, 2006; Naranjo-
Provinsi Aceh mengalami kesulitan dalam
Valencia, Jimenez-Jimenez & Sanz-Valle, 2011).
mendapatkan akses bantuan dana, kredit, dan
Rasionalisasi dari hasil temuan ini dapat
modal usaha dari instansi pemerintah dan
dijelaskan bahwa budaya internal pada masing-
lembaga-lembaga keuangan. Demikian juga
masing UKM diarahkan dan dilaksanakan
peran inisiatif kebijakan pemerintah untuk
melalui pendekatan inovatif (seperti: berpikir
mendukung pengembangan UKM dan industri
bebas, menghasilkan dan menindaklanjuti ide,
melalui kemitraan dan inovasi melalui
belajar dari pengalaman, dan berani mengambil
pengembangan lembaga akademik / lembaga
risiko), proses belajar (seperti: menerima dan
penelitian sebagai pusat transfer teknologi masih
mengadopsi ide-ide baru dan ide-ide eksternal
lemah, hal ini diakibatkan oleh rendahnya
serta berbagi dan bertukar pengetahuan dan
partisipasi dalam penelitian dan transfer
keterampilan baru) dan sebahagian besar UKM
teknologi melalui kegiatan kolaborasi antara
memiliki struktur internal yang sederhana dan
akademisi dan industri.
fleksibel.
Hasil pengujian hipotesis 5 menunjukkan
Hasil temuan ini juga sejalan dengan studi
adanya pengaruh positif dan signifikan antara
penelitian sebelumnya khususnya dalam bidang
inovasi UKM terhadap kinerja pertumbuhan
aliansi dan kerja sama (Eisenhardt &
bisnis UKM, hal ini konsisten dengan beberapa
Schoonhoven, 1996; Stuart, 2000; Hoffmann &
hasil kajian sebelumnya (Mone, McKinley &
Schlosser, 2001; Aragon-Sanchez & Sanchez-
Barker, 1998; Gunasekaran, Forker & Kobu,
Marin, 2005). Hal ini dapat dijelaskan bahwa
2000; Hult, Hurley & Knight, 2004; Talke,
terdapat banyak persyaratan dalam menggunakan
Salomo & Kock, 2011). Inovasi dan pentingnya
jaringan dan hubungan bisnis untuk
inovasi tersebut diakui memiliki pengaruh positif
berkolaborasi secara lebih efektif dengan para
terhadap pembangunan ekonomi, keunggulan
pemasok, sub-kontraktor, dan jasa lain, serta
kompetitif, dan kinerja perkembangan usaha
untuk mengidentifikasi mitra strategis dan
(Francis et al., 2012). UKM dapat mencapai
industri pendukung untuk mengeksplorasi
kinerja pertumbuhan bisnis yang lebih tinggi
pengetahuan baru dan kompetensi, meningkatkan
dengan pemilihan pasar operasi mereka secara
sumber daya internal, berkolaborasi pada

9
JURNAL EKONOMI DAN BISNIS VOLUME 17, NO. 1, Feb 2017
p-ISSN 1693-8852 e-ISSN 2549-5003

cermat, dengan khususnya berfokus pada Technologies (PICMET) Conference, British


kelompok produk dan jenis inovasi tertentu, Columbia, 29 July.
menghindari penyebaran kegiatan pemasaran,
Ali, A. Ciftci, M. dan Cready, W. 2008. Does the
berusaha untuk menghindari pasar yang
Market Underestimate the Implications Of
didominasi oleh perusahaan-perusahaan besar,
Changes in R&D investment for Future
dan mempertimbangkan situasi ekonomi dalam
Earnings?. Working Paper, University of
memperkenalkan inovasi (Adams & Hall, 1993).
Texas at Dallas and SUNY at Binghamton.
KESIMPULAN
Allocca, M.A. dan Kessler, E.H. 2006.
Inovasi dapat menjadi aktivitas integral yang
Innovation Speed in Small and Medium-
melibatkan seluruh UKM dan kondisi perilaku,
Sized Enterprises. Creativity and Innovation
yang lebih terkait dengan kemampuan UKM
Management, Vol.15, No.3, pp.279-295.
dalam mencari dan menemukan cara-cara baru
yang lebih baik untuk mengidentifikasi, Aragon-Sanchez, A. dan Sanchez-Marin, G.
memperoleh, dan menerapkan ide-ide. Agar 2005. Strategic Orientation, Management
inovasi hadir dalam suatu usaha, UKM perlu Characteristics, and Performance: A Study of
menumbuhkan lingkungan eksternal dan internal Spanish SMEs. Journal of Small Business
dan faktor penentu serta kekuatan pendorong Management, Vol.43, No.3, pp.287-308.
agar dapat memberikan pemahaman yang lebih
Avci, U. Madanoglu, M. dan Okumus, F. 2011.
mendalam terhadap potensi inovatif dan kegiatan
Strategic Orientation and Performance of
inovatif secara berkelanjutan.
Tourism Firms: Evidence from a Developing
Penelitian ini lebih lanjut memberikan Country. Tourism Management, Vol.32,
kontribusi untuk literatur pemasaran dan pp.147-157.
manajemen inovasi dengan menganalisis data
dari kawasan Indonesia, khususnya Provinsi Bacon, N. Ackers, P. Story, J. dan Coates, D.
Aceh. Pemerintah diharapkan untuk dapat 1996. It’s a Small World: Managing Human
menetapkan rencana inovasi nasional, kebijakan Resources in Small Businesses. International
dan program dukungan dengan lebih banyak Journal of Human Resources Management,
memberikan perhatian kepada kegiatan UKM. Vol.7, No.1, pp.82-100.
Hal ini dapat dilakukan dengan reformasi khusus Badan Pusat Statistik (BPS). 2015. Jumlah
yang diarahkan pada upaya peningkatan daya Usaha Kecil, Menengah dan Besar Menurut
saing nasional melalui inovasi di masing-masing Sektor Ekonomi Tahun 2012 - 2015, Badan
daerah dengan pendekatan berbeda terkait Pusat Statistik. Retrieved April 19, 2016,
dengan infrastruktur, dukungan kelembagaan, from http://www.bps.go.id
perangkat hukum dan kerangka regulasi,
Badan Pusat Statistik (BPS). 2016. Sensus
mekanisme pendanaan, pendidikan dan
Ekonomi Tahun 2016, Badan Pusat Statistik.
pengembangan kapasitas pelaku usaha serta
Retrieved November 29, 2016 from
struktur pasar yang memihak pada pelaku usaha.
http://www.bps.go.id
DAFTAR PUSTAKA
Bank Indonesia; http://infoukm.wordpress.com
Adams, G. dan Hall, G. 1993. Influences on
Growth of SMEs: An International Barclay, D, Higgins, C dan Thompson, R. 1995.
Comparison. Entrepreneurship and Regional The Partial Least Squares (PLS) Approach to
Development International Journal, Vol.5, Causal Modeling: Personal Computer
No.1, pp.73-84. Adoption and Use as an Illustration.
Technology Studies, vol.2, no.2, pp.285-309.
Aharoni, Y. 1994. How Small Firms Can Achieve
Competitive Advantages in an Beinhocker, E.D. 1997. Strategy at the Edge of
Interdependent World, inT.Agmon and R. Chaos. McKinsey Quarterly, No.1, pp.24-39.
Drobbnick (eds.. Small Firms in Global Bijmolt,T. dan P.S.Zwart. 1994. The Impact of
Competition,N.Y.:OxfordUniversityPress Internal Factors on Export Success of Dutch
Al-Abd, Y, Mezher, T dan Al-Saleh, Y 2012. Small and Medium-Sized Firms. Journal of
Toward Building a National Innovation Small Business Management, 32(2).
System in UAE. paper presented at the Blumentritt, T. dan Danis, W. 2006. Business
Technology Management for Emerging

10
JURNAL EKONOMI DAN BISNIS VOLUME 17, NO. 1, Feb 2017
p-ISSN 1693-8852 e-ISSN 2549-5003

Strategy Types and Innovative Practices. quadrate Analysis. Journal of Marketing,


Journal of Management Issues, Vol.18, No.2, vol.57, no.1, pp.2357.
pp.274-291.
Dharmanegara, I.B.A. Sitiari, N.W. dan
Bougrain, F dan Haudeville, B. 2002. Innovation, Wirayudha, D.G.N. 2016. Job Competency
Collaboration, and SMEs Internal Research and Work Environment: the Effect on Job
Capacities. Research Policy, vol.31, no.5, Satisfaction and Job Performance Among
pp.735-747. SMEs Worker. IOSR Journal of Business and
Management (IOSR-JBM). Vol. 18, Issue
Brem, A. and Voigt, K-I. 2009. Integration of
1.Ver. II (Jan. 2016. PP 19-26. DOI:
Market Pull and Technology Push in the
10.9790/487X-18121926
Corporate Front End and Innovation
Management-Insights from the German DiMaggio, PI dan Powell, WW. 1983. The Iron
Software Industry. Technovation, Vol.29, Cage Revisited - Instructional Isomorphism
No.5, pp.351-367. and Collective Rationality in Organizational
Fields. American Sociological Review,
Byrne, BM. 2001. Structural Equation Modeling
vol.48, no.2, pp.147160.
with AMOS, EQS, and LISREL:
Comparative approaches to testing for the Dougherty, D. dan Hardy, C. 1996. Sustained
factorial validity of a measuring instrument. Product Innovation in Large, Mature
International Journal of Testing, vol.1, no.1, Organizations: Overcoming Innovation-To-
pp.55-86. Organization Problems. Academy of
Management Journal, Vol.39, pp.1120-1153.
Cefis, E. dan Marsili, O. 2005. A Matter of Life
and Death: Innovation and Firm Survival. Drucker, P. 2003. The Discipline of Innovation.
Industrial and Corporate Change, Vol.14, in Harvard Business Review on the
No.6, pp.1167-1192. Innovative Enterprise, Harvard Business
School Press, Cambridge.
Chan, C dan Makico, S. 2004. Legitimacy and
Multi-Level Institutional Environments: Eisenhardt, K.M. dan Schoonhoven, C.B. 1996.
Implications For Foreign Subsidiary Resource-Based View of Strategic Alliance
Ownership Structure. Journal of Formation: Strategic and Social Effects in
International Business Studies, vol.38, no.4, Entrepreneurial Firms. Organization Science,
pp.621-638. Vol.7, No.2, pp.136-150.
Chirico, F. dan Salvato, C. 2008. Knowledge Ellonen, H-K. Jantunen, A. dan Kuivalainen, O.
Integration and Dynamic Organizational 2011. The Role of Dynamic Capabilities in
Adaptation in Family Firms. Family Business Developing Innovation-Related Capabilities.
Review, Vol.21, No.2, pp.169-181. International Journal of Innovation
Management, Vol.15, No.3, pp.459-478.
Cooke, P, Uranga, M dan Etxebarria, G. 1997.
Regional Innovation Systems: Institutional Feigenbaum, A. dan Karnani, A. 1991. Output
and Organizational Dimensions. Research Flexibility: a Competitive Advantage for
Policy, vol.26, no.4/5, pp.475-491. Small Firms. Strategic Management Journal,
Vol.12, No.2, pp.101-114.
Damanpour, F, Szabat, K dan Evan, W. 1989.
The Relationship Between Types of Ferdinand,Augusty. 2002. Structural Equation
Innovation and Organizational Performance. Modelling Dalam Penelitian Manajemen,
Journal of Management Studies, vol.26, Program Magister Manajemen Universitas
no.6, pp.587-601. Diponegoro.Semarang
Davila, T. Epstein, M. dan Shelton, R. 2006. Francis, B. Hasan, I. Huang, Y. dan Sharma, Z.
Making Innovation Work: How to Manage it, 2012. Do Banks Value Innovation? Evidence
Measure it, and Profit From it, Wharton from US Firms. Financial Management,
School Publishing, Upper Saddle River. Vol.41, No.1, pp.159-185.
Deshpande, R, Farley, J dan Webster, F. 1993. Gao, GY, Zhou, KZ dan Yim, CK. 2007. On
Corporate Culture, Customer Orientation, What Should Firms Focus in Transitional
and Innovativeness in Japanese Firms: A Economies? A Study of the Contingent Value

11
JURNAL EKONOMI DAN BISNIS VOLUME 17, NO. 1, Feb 2017
p-ISSN 1693-8852 e-ISSN 2549-5003

of Strategic Orientations in China. Opportunities, Euro Chamber, Brussels.


International Journal of Research in
Hitt, M. Hoskisson, R. dan Ireland, R. 1990.
Marketing, vol.24, pp.3-15.
Mergers and acquisitions and managerial
Gomez Arias, JT. 1995. Do Networks Really commitment to innovation in M-form firms.
Foster Innovation?. Management Decision, Strategic Management Journal, Vol.11,
vol.33, no.9, pp.52-56. pp.29-47.
Grant, J. Golawala, F. dan McKechnie, D. 2007. Hjalager, A-M. 2010. A Review of Innovation
The United Arab Emirates: The Twenty- Research in Tourism. Tourism Management,
First-Century Beckons. Thunderbird Vol.31, pp.1-12.
International Business Review, Vol.49, No.4,
Hoffmann, W. dan Schlosser, R. 2001. Success
pp.507-533.
Factors of Strategic Alliances in Small and
Grant, R.M. 1996. Toward a Knowledge-Based Medium-Sized Enterprises: An Empirical
Theory of the Firm. Strategic Management Study. Long Range Planning, Vol.34, No.3,
Journal, Vol.17, pp.109-122. pp.357-381.
Gunasekaran, A. Forker, L. dan Kobu, B. 2000. Hossain, M. 2013. Open Innovation: So Far and
Improving Operations Performance in a Away Forward. World Journal of Science,
Small Company: A Case Study. Technology and Sustainable Development,
International Journal of Operations and vol.10, no.1, pp.30-41.
Production Management, Vol.20, No.3, pp.1-
Hult, G.T. Hurley, R.F. dan Knight, G.A. 2004.
14.
Innovativeness: Its Antecedents and Impact
Hadjimanolis, A. 1999. Barriers to Innovation for on Business Performance. Industrial
SMEs in a Small Less Developed Country Marketing Management, Vol.33, No.5,
(Cyprus). Technovation, Vol.19, No.9, pp.429-438.
pp.561-570.
Hurley, R.F. dan Hult, G.T. 1998. Innovation,
Hair, J. F., Black, W. C., Babin, B. J., Anderson, Market Orientation, and Organizational
R. E., dan Tatham, R. L. 2006. Multivariate Learning: An Integration and Empirical
Data Analysis (6th ed.). New Jersey: Pearson Examination. Journal of Marketing, Vol.62,
Education International. No.3, pp.42-54.
Hair, J. F., Black, W. C., Babin, B. J., dan Kenny, B. dan Reedy, E. 2006. The Impact of
Anderson, R. E. 2010. Multivariate Data Organizational Culture Factors on Innovation
Analysis: A Global Perspective (7th ed.). Levels in SMEs: an Empirical Investigation.
Upper Saddle River: Pearson Education. Irish Journal of Management, Vol.27, No.2,
pp.119-142.
Hair, J.F. Black, W.C. Babin, B.J. dan Anderson,
R. E. 2010. Multivariate Data Analysis. Keskin, H. 2006. Market Orientation, Learning
Pearson, NJ: Pearson Education Inc. Orientation, and Innovation Capabilities in
SMEs: an Extended Model. European
Hall, R. 1992. The Strategic Analysis of
Journal of Innovation Management, Vol.9,
Intangible Resources. Strategic Management
No.4, pp.396-417.
Journal, Vol.13, No.2, pp.135-149.
Kostova, T dan Zaheer, S. 1999. Organizational
Hall, R. 1993. A Framework Linking Intangible
Legitimacy Under Conditions of
Resources and Capabilities to Sustainable
Complexity: The Case of the Multinational
Competitive Advantage. Strategic
Enterprises. Academy of management
Management Journal, Vol.14, No.8, pp.607-
Review, vol.24, no.1, pp.64-81.
618.
Kumar, V., Aaker, D. A., dan Day, G. S. 1999.
Haour, G. 2004. Resolving the Innovation
Essentials of Marketing Research. New
Paradox, Enhancing Growth in Technology
York: John Wiley dan Sons, Inc.
Companies, Palgrave MacMillan, New York.
Kushnir, K., M.L. Mirmulstein dan R. Ramalho.
Hertog, S. 2010. Benchmarking SME Policies in
2010. Micro Small and Medium Term
the GCC: A Survey of Challenges and
Enterprise around the World: How Many are

12
JURNAL EKONOMI DAN BISNIS VOLUME 17, NO. 1, Feb 2017
p-ISSN 1693-8852 e-ISSN 2549-5003

There and What Affects the Count?. World Technology Management, vol.47, no.6,
Bank and IFC MSME Country Indicators. pp.25-37
Laforet, S dan Tann, J. 2006. Innovative Mole, K. dan Worrall, L. 2001. Innovation,
Characteristics of Small Manufacturing Business Performance, and Regional
Firms. Journal of Small Business and Competitiveness in the West Midlands:
Enterprise Development, vol.13, no.3, Evidence from the West Midlands business
pp.363-380. survey. European Business Review, Vol.13,
No.6, pp.353-364.
Laforet, S dan Tann, J. 2006. Innovative
Characteristics of Small Manufacturing Mone, M. McKinley, W. dan Barker, V. 1998.
Firms. Journal of Small Business and Organizational Decline and Innovation: a
Enterprise Development, vol.13, no.3, Contingency Framework. Academy of
pp.363-380. Management Review, Vol.23, No.1, pp.115-
132.
Leary, M. R. 2004. Introduction to Behavioral
Research Methods (4th ed.). Boston: Mourougane, A. 2012. Promoting SME
Pearson. Development in Indonesia, OECD
Economics Department Working Papers,
Liao, J, Welsch, H dan Stoica, M. 2003.
ECONOMICS DEPARTMENT WORKING
Organizational Absorptive Capacity and
PAPERS No. 995, ECO/WKP(2012)72, 7-
Responsiveness: An Empirical Investigation
Oct-2012,
of Growth-Oriented SMEs.
Entrepreneurship: Theory and Practice, vol. Mytelka, L.K. 2000. Local Systems of
28, no.1, pp.63-85. Innovation in a Globalised World Economy.
Industry and Innovation, Vol.7, No.1, pp.15-
Mahemba, C.M. dan De Bruijn, E.J. 2003.
32.
Innovation Activities by Small and Medium-
Sized Manufacturing Enterprises in Narain, Sailendra. 2003. Institutional Capacity-
Tanzania. Creativity and Innovation Building for Small and Medium-Sized
Management, Vol.12, No.3, pp.162-173. Enterprise Promotion and Development,
Investment Promotion and Enterprise
Malhotra, N. K. 2004. Marketing research: An
Development Bulletin for Asia and the
Applied Orientation. New Jersey: Pearson
Pacific, No. 2, Bangkok UN-ESCAP.
Education International.
Nelson, AJ. 2011. Managing Collaborations at
Manning, M. dan Munro, D. 2007. The Survey
the University-Industry Interface: An
Researcher’s SPSS Cookbook, Pearson
Exploration of the Diffusion of PCR and
Education Australia, Sydney.
rDNA. Paper presented to the Davis
Martinez-Roman, J. Gamero, J. dan Tamayo, J. Conference on Qualitative Research, Davis,
2011. Analysis of Innovation in SMEs Using 01 October.
an Innovative Capability-Based Non-Linear
Nelson, R. 1993. National Systems of Innovation,
Model: A Study in The Province of Seville
Oxford University Press, New York.
(Spain). Technovation, Vol.31, No.9, pp.459-
475. Nooteboom, B. 1994. Innovation and Diffusion
in Small Firms: Theory and Evidence. Small
Martins, E. dan Terblanche, F. 2003. Building
Business Economics, Vol.6, No.5, pp.327-
Organizational Culture That Stimulates
334.
Creativity and Innovation. European Journal
of Innovation Management, Vol.6, No.1, O’Connor, G, Leifer, R, Paulson, A dan Peters, L.
pp.64-74. 2008. Grabbing Lightening: Building a
Capability for Breakthrough Innovation,
McGinnis, M.A. dan Ackelsberg, R.M. 1983.
Jossey-Bass, San Francisco.
Effective Innovation Management: Missing
Link in Strategic Management. Journal of O’Dwyer, M. Gilmore, A. dan Carson, D. 2011.
Business Strategy, Vol.4, No.1, pp.59-66. Strategic Alliances as an Element of
Innovative Marketing in SMEs. Journal of
Miller, R dan Floricel, S. 2004. Value Creation
Strategic Marketing, Vol.19, No.1, pp.91-
and Games of Innovation. Research-

13
JURNAL EKONOMI DAN BISNIS VOLUME 17, NO. 1, Feb 2017
p-ISSN 1693-8852 e-ISSN 2549-5003

104. Competitive Structure. European Journal of


Marketing, Vol.38, n.9/10, pp.1091-1112.
O’Regan, N, Ghobadian, A dan Sims, M. 2006.
Fast Tracking Innovation in Manufacturing Salim, H. 2013. SMEs Development in
SMEs. Technovation, vol.26, no.2, pp.251- Indonesia. 1st Meeting of the COMCEC
261. Trade Working Grou, Ankara: COMCEC,
June; Ankara, Turkey
Oliver, C. 1997. Sustainable Competitive
Advantage: Combining Institutional and Sanz-Valle, R dan Jimenez-Jimenez, D. 2011.
Resource-Based View. Strategic Innovation, Organizational Learning, and
Management Journal, Vol.18, No.9, pp.697- Performance. Journal of Business Research,
713. Vol.64, No.4, pp.408-417.
Otero-Neira, C. Lindman, M. dan Fernandez, M. Schumpeter, J.A. 1993. History of Economic
2009. Innovation and Performance in SME Development, Allan and Unwin, London.
Furniture Industries: An International
Sekaran, U. 2005. Research Methods for
Comparative Case Study. Marketing
Business a Skill Building Approach (4th ed.):
Intelligence and Planning, Vol.27, No.2,
John Wiley dan Sons.
pp.216-232.
Slater, S.F. dan Narver, J.C. 1995. Market
Peebles, E. 2003. Inspiring Innovation. Harvard
Orientation and the Learning Organization.
Business Review on the Innovative
Journal of Marketing, Vol.58, pp.63-74.
Enterprise, Harvard Business School Press,
Cambridge, pp.89-110. Smith, K. 2005. Measuring Innovation. Oxford
Handbook of Innovation, eds J Fagerberg, D
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor
Mowery and R Nelson, Oxford University
17 Tahun 2013 tentang Pelaksanaan
Press, Oxford, pp.148-177.
UndangUndang Nomor 20 Tahun 2008
tentang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah Solimun. 2002. Structural Equation Modeling
(Government Regulation Number 17 of 2013 Lisrel dan Amos, Penerbit Universitas Negeri
of Implementation of Indonesia SMEs Law). Malang. Malang
Peteraf, M.A. 1993. The Cornerstones of Srinivasan, R, Lilien, G dan Rangaswamy, A.
Competitive Advantage: a Resource-Based 2002. Technological Opportunism and
View. Strategic Management Journal, Radical Technology Adoption: An
Vol.14, No.3, pp.179-191. Application to e-business. Journal of
Marketing, vol.66, no.3, pp.47-60.
Piper, Randy P. 1997. The Performance
Determinants of Small and Medium-Sized Stuart, T.E. 2000. Interorganizational Alliances
Manufacturing Firms”, unpublished Ph.D. and the Performance of Firms: a study of
Dissertation, University of South Caroline. growth and innovation rates in a high-
technology industry. Strategic Management
Porter, M. 1998. Clusters and the New
Journal, Vol.21, No.8, pp.791-811.
Economics of Competition. Harvard Business
Review, November-December, pp. 77-90. Szirmai, A. Naude, W. dan Goedhuys, M. 2011.
Entrepreneurship, Innovation, and Economic
Porter, M. 2001. Clusters of Innovation:
Development, Oxford University Press,
Regional Foundation of U.S.
Oxford.
Cooperativeness. Washington DC; US
Council on Cooperativeness. Tabachnick, B.G. dan Fidell, .L.S. 2001. Using
Multivariate Statistics, Allyn and Bacon,
Rahmana, Arief. 2008. Usaha Kecil dan
Needham Heights.
Menengah (UKM). Informasi Terdepan
tentang Usaha Kecil Menengah, (online. Talke, K. Salomo, S. dan Kock, A. 2011. Top
(http://infoukm.wordpress.com, diakses 15 Management Team Diversity and Strategic
November 2016) Innovation Orientation: The Relationship and
Consequences for Innovativeness and
Salavou, H. Baltas, G. dan Lioukas, S. 2004.
Performance. Journal of Product Innovation
Organizational Innovation in SMEs: The
Management, Vol.28, No.6, pp.819-832.
Important of Strategic Orientation and

14
JURNAL EKONOMI DAN BISNIS VOLUME 17, NO. 1, Feb 2017
p-ISSN 1693-8852 e-ISSN 2549-5003

Tambunan, T. 2008. SME Development in no.5/6, pp.355-379.


Indonesia with Reference to Networking,
Voss, GB dan Voss, ZG. 2000. Strategic
Innovativeness, Market Expansion and
Orientation and Firm Performance in an
Government Policy. in Hank Lim (ed..
Artistic Environment. Journal of Marketing,
“Asian SMEs and Globalization”, ERIA
vol.64, no.1, pp.67-83.
Research Project Report 2007 No. 5,
Bangkok: JETRO. Wright, R. 2008. How to Get The Most from
University Relationships, Sloan Management
Teece, D. 2010. Technological Innovation and
Review,vol.49, no.3, pp.75-80.
the Theory of the Firm: The Role of
Enterprise-Level Knowledge, Xu, Q. Chen, J. Xie, Z. Liu, J. Zheng, G. dan
Complementarities, and Dynamic Wang, Y. 2007. Total Innovation
Capabilities. Handbooks in Economics, eds Management: A Novel Paradigm of
BH Hall and N Rosenberg, Elsevier Science Innovation Management in the 21st century.
Publishers, Amsterdam, Vol.1, pp.679-730. Journal Technology Transfer, Vol.32, No.1/2,
pp.9-25.
Thornburg, L. 1993. IBM Agent’s of Influence.
Human Resource Magazine,38(2): 25-45. Yu, J., dan Cooper, H. 1983. A Quantitative
Review of Research Design Effects on
Tripsas, M dan Gavetti, G. 2000. Capabilities,
Response Rate to Questionnaire. Journal of
Cognition, and Inertia: Evidence from
Marketing Research, 20(01. 36-44.
Digital Imaging. Strategic Management
Journal, vol.21, no.10-11, pp.1147-1161. Zahra, S. Nielson, A. dan Bognar, W. 1999.
Corporate Entrepreneurship, Knowledge, and
Tucker, R.B. 2002. Driving Growth Through
Competence Development.
Innovation: How Leading Firms are
Entrepreneurship: Theory and Practice,
Transforming Their Futures, Berrett Koehler
Vol.23, No.3, pp.169-189.
Publishers, San Francisco.
Zaltman, G. Duncan, R. dan Holbek, J. 1973.
Tushman, M dan Anderson, P. 1986.
Innovation and Organizations, Wiley, New
Technological Discontinuities and
York.
Organizational Environments. Administrative
Science Quarterly, vol.31, no.3, pp.439-465. Zhu, Y. Wittmann, X. dan Peng, M. 2011.
Institution-Based Barriers to Innovation in
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17
SMEs in China. Asia Pacific Journal of
Tahun 2012 tentang Perkoperasian (Law of
Management, retrieved from doi:
Republic of Indonesia Number 17 of 2012 of
10.1007/s10490-011-9263-7.
Co-operative).
Zhuang, L. William, D. dan Carter, M. 1999.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20
Innovate or Liquidate - are All Organizations
Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil dan
Convinced?’Management Decision, Vol.37,
Menengah (UMKM) (Law of Republic of
No.1, pp.57-71.
Indonesia Number 20 of 2008 of SMEs).
Zikmund, W. G., dan Babin, B. J. 2007.
Veugelers, R dan Cassiman, B. 2005. R&D
Exploring Marketing Research (9th ed.):
Cooperation Between Firms and
ThomsonSouth Western.
Universities: Some empirical evidence from
Belgian manufacturing. International http://www.oecd.org/eco/Workingpapers
Journal of Industrial Organization, vol.23,

15

You might also like