You are on page 1of 6
Nomor Sifat MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA S- 153 /MK.05/2017 27 Februari 2017 Sangat Segera Lampiran: Satu berkas Hal Langkah-Langkah Strategis Pelaksanaan Anggaran Kementerian Negara/Lembaga Tahun Anggaran 2017 Yth. Para Pimpinan Kementerian Negara/Lembaga Terlampir ‘Sehubungan dengan peningkatan kinerja pelaksanaan anggaran dan efektivitas belanja Kementerian Negara/Lembaga TA 2017 serta optimalisasi peran belanja pemerintah, knususnya belanja K/L terhadap pertumbuhan ekonomi di tahun 2017, diminta kepada Menteri/Pimpinan Lembaga memerintahkan satuan kerja (Satker) di bawahnya untuk mengambil langkah-langkah sebagai berikut ‘A. Reviu atas perencanaan kegiatan, penyerapan, dan capaian kinerja 4 5. Melakukan reviu atas rencana pencapaian output dan penyerapan anggaran serta jangka waktu pelaksanaannya untuk memenuhi kinerja yang telah ditetapkan. Berdasarkan hasil reviu sebagaimana dimaksud pada angka 1, selanjutnya dilakukan sebagai berikut: a. memperbaiki informasi Rencana Penarikan Dana dan Rencana Penerimaan yang tercantum dalam DIPA; b. memperbaiki Rencana Pelaksanaan Kegiatan untuk mendukung pencapaian target kinerja; dan ¢. menyampaikan informasi tersebut di atas kepada BUN/Kuasa BUN (KPPN) dalam rangka pengelolaan likuiditas. Melakukan revisi halaman Ill DIPA dalam hal terdapat perubahan rencana pelaksanaan kegiatan dan rencana penarikan dana, Memastikan rencana pelaksanaan kegiatan telah sesuai dengan rencana penarikan dana pada halaman Ill DIPA yang digunakan sebagai dasar dalam pencairan dana. Memperhatikan capaian output dan tidak hanya fokus pada penyerapan anggaran. B. Memastikan ketepatan waktu penyelesaian tagihan 1 Menyelesaikan dan tidak menunda proses pembayaran untuk pekerjaan yang telah selesai terminnya atau kegiatan yang telah selesai pelaksanaannya sesuai ketentuan yang berlaku. Memastikan batas waktu penyelesaian tagihan terpenuhi sesuai dengan ketentuan dan mengendalikan penyelesaiannya dengan melakukan pengawasan pada setiap tagihan. ‘Terhadap tagihan sampai dengan tanggal 31 Maret 2017 agar diselesaikan paling lambat tanggal 27 April 2017. Selanjutnya, tagihan bulan-bulan berikutnya diselesaikan paling lambat 17 hari kerja setelah timbulnya hak tagih kepada negara. 4, Memastikan MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA Memastikan norma waktu penyelesaian tagihan tersebut pada angka 3 di atas mengikuti ketentuan sebagai berikut a. Taginan diajukan oleh penerima hak kepada Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) paling lambat 5 (lima) hari kerja setelah timbulnya hak tagih kepada negara. b. Permintaan pembayaran (SPP) untuk pembayaran tagihan diterbitkan oleh PPK dan disampaikan kepada Pejabat Penandatangan dan Penguji SPM (PPSPM) paling lambat 5 (lima) hari kerja setelah dokumen pendukung dari penerima hak dinyatakan lengkap. . Penerbitan perintah pembayaran (SPM) oleh PPSPM paling lambat 5 (lima) hari kerja sejak SPP diterima dari PPK. Memastikan KPPN telah menerima SPM selambat-lambatnya 2 (dua) hari kerja setelah diterbitkan SPM pada Satker. C. Meningkatkan ketertiban penyampaian data kontrak 4 Memastikan data supplier yang didaftarkan ke KPPN tidak terdapat kesalahan, antara lain dengan mengacu pada data supplier yang pernah dilakukan pembayaran untuk menghindari adanya proses pembayaran yang tidak dapat dilakukan olen KPPN. Memastikan penyampaian data perjanjian/kontrak kepada KPPN paling lambat 5 (lima) hari kerja setelah ditandatanganinya perjanjian/kontrak. Kontrak yang ditandatangani tanggal 3 Januari 2017 sampai dengan tanggal 21 Februari 2017 didaftarkan ke KPPN paling lambat tanggal 28 Februari 2017 Kontrak yang ditandatangani setelah tanggal 21 Februari 2017 didaftarkan ke KPPN paling lambat 5 (lima) hari kerja setelah kontrak ditandatangani Tethadap data kontrak yang terlambat diajukan oleh Satker, pendaftaran kontrak dapat diproses setelah memperoleh dispensasi KPPN. D. Pengendalian pengelolaan Uang Persediaan (UP) / Tambahan Uang Persediaan (TUP) 1 Pengajuan Uang Persediaan dilakukan secara rasional dengan mempertimbangkan kebutuhan operasional Satker dalam 1 (satu) bulan. ‘Segera melakukan revolving UP jika penggunaannya telah mencapai minimal 50% Dalam hal terdapat rencana kegiatan yang memerlukan dana lebih besar dari UP yang dimiliki, Satker melakukan hal-hal sebagai berikut: a. Mempercepat frekuensi Penggantian Uang Persediaan (GUP): b. Mengajukan TUP sesuai norma, yaitu: (1), Pengajuan TUP disertai dengan rincian penggunaan TUP: (2) TUP habis digunakan dalam 1 (satu) bulan; (3) TUP digunakan untuk kebutuhan yang sangat mendesak dan tidak bersifat LS; ¢. Pertanggungjawaban TUP harus sesuai dengan rencana penggunaan TUP; d. Dalam hal penggunaan TUP tidak sesuai rencana, maka KPA harus memberikan penjelasan kepada KPPN. 4, Pengelolaan, MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA 4. Pengelolaan UP/TUP akan direviu oleh Kanwil Ditjen Perbendaharaan dan/atau KPPN Hasil reviu tersebut digunakan sebagai dasar pencairan UP/TUP berikutnya Dalam pelaksanaan langkah-langkah tersebut, Satker berkoordinasi dengan KPPN dan Kanwil Ditjen Perbendaharaan setempat. Demikian disampaikan, atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih i Keuangan, ¢ Tembusan: Presiden Republik Indonesia, Wakil Presiden Republik Indonesia; Wakil Menteri Keuangan Republik Indonesia; Direktur Jenderal Anggaran; Direktur Jenderal Perbendaharaan. Rens Gedung Juanda | Lantai 3, Jalan Dr. Wahidin Nomor 1, Jakarta 10710 Telepon (024) 3861489 Faksimile (021) 3600842 Situs : www. kemenkeu.go.id Yth SSomerxnoannone 13. 14. 15. 16. 47. 18. 19 20. 21 22, 23, 24, 25 26. 27. 28. MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA, Lampiran Surat Menteri Keuangan Nomor - 153 /MK.05/2017 Tanggal 27 Februari 2017 Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Ketua Badan Pemeriksa Keuangan Ketua Mahkamah Agung Jaksa Agung Republik Indonesia Menteri Sekretariat Negara Menteri Dalam Negeri Menteri Luar Negeri Menteri Pertahanan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Menteri Keuangan Menteri Pertanian Menteri Perindustrian Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Menteri Perhubungan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Menteri Kesehatan Menteri Agama Menteri Ketenagakerjaan Menteri Sosial Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Menteri Kelautan dan Perikanan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Menteri Pariwisata Menteri Badan Usaha Milk Negara 29. 30. 31 32 33. 35 36. 37. 38. 39. 40. a 42 43 44 45 46 47. 48 49 50. 51 52. 53. 54, 55 56. 57. 58. 59. 60. MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA, Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Menteri Koperasi dan Pengusaha Kecil Dan Menengah Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Kepala Badan Intelijen Negara Kepala Lembaga Sandi Negara Kepala Dewan Ketahanan Nasional Kepala Badan Pusat Statistik Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Menteri Agraria dan Tata Ruang/8PN Kepala Perpustakaan Nasional Republik Indonesia Menteri Komunikasi dan Informatika Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Kepala Lembaga Ketahanan Nasional Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Kepala Badan Narkotika Nasional Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional Ketua Komisi Nasional Hak Asasi Manusia Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika Ketua Komisi Pemilihan Umum Ketua Mahkamah Konstitusi Rl Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan Kepala Lembaga llmu Pengetahuan Indonesia Kepala Badan Tenaga Nukiir Nasional Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional Kepala Badan Informasi Geospasial Kepala Badan Standardisasi Nasional Kepala Badan Pengawas Tenaga Nukiir Kepala Lembaga Administrasi Negara 61 62. 63. 65. 66 67. 68. 69, 70. ra 72. 73, 74, 75, 76. 7. 78. 79. 80, 81 82, 83, 84, 85. 86. 87. MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA, Kepala Arsip Nasional Republik Indonesia Kepala Badan Kepegawaian Negara Kepala Badan Pengawasan Keuangan Dan Pembangunan Menteri Perdagangan Menteri Pemuda dan Olah Raga Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Ketua Komisi Yudisial RI Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia Kepala Badan Penanggulangan Lumpur Sidoarjo (BPLS) Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Kepala Badan SAR Nasional Ketua Komisi Pengawas Persaingan Usaha Kepala Badan Pengembangan Wilayah Suramadu Ketua Ombudsman Republik Indonesia Kepala Badan Nasional Pengelola Perbatasan Kepala Badan Pengusahaan Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Batam Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme Sekretaris Kabinet Kepala Badan Pengawas Pemilihan Umum Kepala Lembaga Penyiaran Publik Radio Republik Indonesia Kepala Lembaga Penyiaran Publik Televisi Republik Indonesia Kepala Badan Pengusahaan Kawasan Perdagangan Bebas & Pelabuhan Bebas Sabang Kepala Badan Keamanan Laut Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Kepala Badan Ekonomi Kreatif

You might also like