You are on page 1of 17

Rumpun Ilmu Agama dalam UU Pendidikan Tinggi

RUMPUN ILMU AGAMA DALAM UNDANG-


UNDANG PENDIDIKAN TINGGI DAN STUDI
ISLAM KONTEMPORER DI UIN1

Abstract: The Act No. 12/2012 on Higher Education is a fresh


atmosphere for PTAI in Indonesia. The article 10 paragraph 2
of this Act has included the clump of religion science as one of
the groups of science and technology. With this article, the
status of PTAI in Indonesia became clear which has a
constitutional basic. PTAI can hold higher education by
making the clump of religion science as material studies.
However, this constitutional basic is still leaves the academic
issues, one of which can be seen from the Islamic studies area
in UIN contemporary. As known, the establishment of UIN is
brings the epistemology of integration. Within this
epistemology, the science of religion is seen as the basis for all
scientific of Islam that exists. In this context, there is a paradox
policy. One side, the clump of religion science makes PTAI
scientific is equivalent to the clumps of humanities, social
sciences, natural sciences, formal sciences, and applied
sciences, but on the other hand, it is becoming an
epistemological problem when faced to the contemporary
Islamic studies in UIN that used epistemology of integration.
With the policy analysis, this paper found that the article 10
paragraph 2 does not implementable for the contemporary
Islamic studies in UIN scientific. The reality shown that the
UIN is using epistemology of integration in his scientific
development, which integrate between the religion and
science, by making the Qur'an and Sunnah as the core for the
Toto Suharto development of any sciences. To that end, this paper
recommends the need to yudicial review of article 10
paragraph 2 of this Act.
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan IAIN Surakarta
Keyword: Clump of Religion Science, Islamic Studies,
tosuh71@gmail.com Epistemology of Integration, Education Policy.

1
Paper dipresentasikan pada Seminar Internasional Pendidikan Islam dengan tema “Trends in Islamic Education”, diselenggarakan
oleh FTK UIN Sunan Ampel Surabaya, pada 24 Mei 2014 bertempat di Hotel Utami, Sidoarjo.

|
Prosiding Halaqoh Nasional & Seminar Internasional Pendidikan Islam
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan 11
UIN Sunan Ampel Surabaya

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id


Toto Suharto

Pendahuluan sebanding dengan rumpun ilmu


Kelahiran UU No. 12 Tahun 2012 humaniora, rumpun ilmu sosial, rumpun
tentang Pendidikan Tinggi (PT) kiranya ilmu alam, rumpun ilmu formal, dan
telah menjadi ”angin segar” bagi dunia rumpun ilmu terapan, yang merupakan
PTAI di Indonesia, karena dengan UU ini, ”angin segar” bagi penyelenggaraan
status PTAI di Indonesia menjadi jelas pendidikan oleh PTAI, tapi pada sisi yang
keberadaannya, yaitu memiliki basis lain hal ini menjadi problem epsitemologis
konstitusional, yang setara dengan ketika vis-a-vis dengan perkembangan
perguruan-perguruan tinggi umum. Pasal studi Islam kontemporer yang ada di UIN.
10 ayat (2) UU ini dengan tegas Dari problem epistemologis inilah kiranya
menyebutkan bahwa rumpun ilmu perlu dilakukan kajian serius dan
pengetahuan dan teknologi terdiri atas mendalam mengenai keberadaan rumpun
rumpun ilmu agama, rumpun ilmu ilmu agama dalam hubungannya dengan
humaniora, rumpun ilmu sosial, rumpun pengembangan keilmuan UIN. Tulisan ini
ilmu alam, rumpun ilmu formal, rumpun dengan analisis kebijakan bermaksud
ilmu terapan.2 Dengan pasal ini, PTAI di mengungkap sifat implementatif rumpun
Indonesia, baik negeri ataupun swasta, ilmu agama dalam UU PT bagi
dengan sendirinya dapat menyelengga– pengembangan keilmuan UIN di
rakan pendidikan tinggi dengan menjadi– Indonesia.
kan rumpun ilmu agama sebagai wilayah
kajiannya. Tidak dapat dibayangkan Rumpun Ilmu Agama dalam UU No.
apabila pasal 10 UU ini tidak mencan– 12/2012 tentang Pendidikan Tinggi
tumkan ilmu agama sebagai salah satu Pada tanggal 10 April 2012 DPR RI
rumpun ilmu pengetahuan dan teknologi. mengesahkan Rancangan Undang-Undang
Tentunya seluruh PTAI dapat dibubarkan, Pendidikan Tinggi menjadi Undang-
karena tidak memiliki basis konstitusional Undang Pendidikan Tinggi (UU PT).
dalam penyelenggaraanya. Namun demi– Pengesahan UU PT tidak lahir begitu saja,
kian, basis konstitusional ini masih namun melalui proses panjang.3 UU PT
menyisakan persoalan, yang di antaranya sesungguhnya merupakan pengganti dari
dapat dilihat dari cakupan studi Islam UU BHP (Badan Hukum Pendidikan) yang
yang ada di UIN dewasa ini. dibatalkan oleh Mahkamah Konstitusi
Sebagaimana diketahui, berdirinya pada tahun 2010, dikarenakan lemah
UIN sejak 2002 tidak lain karena secara yuridis dan terlihat kuat
mengusung epistemologi keilmuan inte– komersialisasi pendidikannya. Mahkamah
grasi. Di dalam epistemologi ini, ilmu Konstitusi menyatakan bahwa UU BHP
agama (Islam) dipandang sebagai basis bertentangan dengan UUD 1945, karena
dan ruh bagi seluruh keilmuan Islam yang mengalihkan tanggung jawab utama
ada. Pada konteks ini, kiranya telah terjadi penyelenggaraan pendidikan dari negara,
realitas kebijakan yang paradoks. Satu sisi, bangunan dan norma UU-nya keluar dari
rumpun ilmu agama menurut pasal 10 rambu-rambu konstitusi, tidak memberi
ayat (2) UU PT posisinya setara dan
3
Mengenai sejarah perjalanan UU PT ini, lihat misalnya
Djoko Luknanto, “UU RI No. 12 Tahun 2012 Tentang
2
Undang-Undang RI No. 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi” (http://luk.tsipil.ugm.ac.id/atur/UU12-
Pendidikan Tinggi, pasal 10 ayat (2). 2012/ diakses pada 25 Mei 2013).

|
Prosiding Halaqoh Nasional & Seminar Internasional Pendidikan Islam
12 Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
UIN Sunan Ampel Surabaya

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id


Rumpun Ilmu Agama dalam UU Pendidikan Tinggi

ruang kemajemukan pendidikan, prinsip Tinggi Komisi X DPR RI sebenarnya telah


otonomi dan nirlaba tanpa jaminan memiliki draf tersendiri, yaitu Draf RUU
pendidikan murah, serta membuka PT versi 4 Maret 2011 yang diajukan pada
kemungkinan berkurangnya kekayaan Rapat Paripurna tanggal 7 Maret 2011, dan
negara/daerah tanpa persetujuan wakil Draf RUU PT versi 14 Desember 2011 yang
rakyat.4 diajukan dalam Rapat Internal Panja RUU
Menurut Panja RUU Pendidikan Pendidikan Tinggi Komisi X DPR RI
Tinggi Komisi X DPR RI, proses tanggal 13 Februari 2012. Di dalam kedua
perancangan UU PT oleh DPR dimulai draf Panja ini, belum ditemukan adanya
sejak bulan April 2011, yaitu sebagai RUU ”ilmu agama” sebagai salah satu rumpun
inisiatif DPR. RUU tentang Pendidikan ilmu pengetahuan dan teknologi. Ketika di
Tinggi ini kemudian dikirim kepada dalam internal Panja terjadi perdebatan,
pemerintah, untuk kemudian pemerintah Fraksi PPP mengusulkan agar agama
melalui Surat Presiden tanggal 28 April dimasukkan sebagai salah satu rumpun
2011 menugaskan Menteri Pendidikan agama. Dr. Reni Marlinawati yang
Nasional RI, Menteri Agama RI, Menteri merupakan Anggota Komisi X dari Fraksi
Keuangan RI, Menteri Negara Penda– PPP, dalam web resmi Fraksi PPP telah
yagunaan Aparatur Negara dan Reformasi mengkritisi RUU PT sebagai RUU yang
Birokrasi RI, dan Menteri Hukum dan Hak berparadigma positivisme, yang meng–
Asasi Manusia RI, sebagai wakil anggap agama sebagai bagian dari ranah
pemerintah dalam membahas RUU ini. budaya, masuk dalam rumpun humaniora.
Surat Presiden ini selanjutnya ditindak– Menurutnya, agama harus dilihat dari
lanjuti oleh Badan Musyawarah (Bamus) aspek agama sebagai sebuah metode
DPR RI pada tanggal 12 Mei 2011, dengan pencarian, yang dengan ini akan mem–
menugaskan Komisi X DPR RI, mewakili berikan metodologi dalam melakukan
DPR RI, untuk melakukan pembahasan pencarian itu. Oleh karena itu, ”perbaikan
RUU PT bersama dengan Pemerintah. terhadap RUU ini harus terus dilakukan
Dalam Rapat Internal Panja RUU agar tidak jauh panggang dari api, dengan
Pendidikan Tinggi Komisi X DPR RI pada kata lain, senafas dengan Preambul UUD
tanggal 13 Februari 2012, diputuskan 1945 dan sila pertama dari Pancasila”.6
untuk melaksanakan uji publik dalam Sejak itulah draf RUU PT ini diper–
rangka mencari masukan untuk penyem– baiki, yang melahirkan Draf RUU PT versi
purnaan substansi RUU PT tersebut, yang 22 Februari 2012. Di dalam Pasal 11 ayat (2)
kemudian lahirlah Draf RUU Pendidikan draf RUU ini disebutkan bahwa rumpun
Tinggi versi 22 Februari 2012.5 ilmu pengetahuan dan teknologi sebagai–
Sebelum Draf RUU PT versi 22 mana dimaksud ayat (1) terdiri atas: a.
Februari 2012 lahir, Panja RUU Pendidikan ilmu agama; b. Ilmu- ilmu humaniora; c.
Ilmu- ilmu sosial; d. Ilmu- ilmu alam; e.
4
Mahkamah Konstitusi, Membangun Demokrasi Substantif, Ilmu- ilmu formal; dan f. Ilmu- ilmu
Meneguhkan Integritas Institusi: Laporan Tahunan 2010
(Cet. I; Jakarta: Sekretariat Jenderal dan Kepaniteraan
Mahkamah Konstitusi, 2010), hlm. 51.
5 6
Panja RUU Pendidikan Tinggi Komisi X DPR RI, ”Kerangka Reni Marlinawati, “Jauh Panggang dari Api: Rancangan
Acuan Kunjungan Kerja Panja Komisi X DPR RI dalam Undang-Undang Pendidikan Tinggi”
Rangka Masukan terhadap RUU tentang Pendidikan (http://fppp.or.id/web/berita/1020#.UUSxNDqxlYw
Tinggi ke Universitas Hasanuddin, Universitas Brawijaya diakses pada 24 Mei 2013). Tulisan ini diposting sejak
dan Universitas Lambung Mangkurat”, 2012, hlm. 3-4. Senin, 6 Februari 2012.

|
Prosiding Halaqoh Nasional & Seminar Internasional Pendidikan Islam
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan 13
UIN Sunan Ampel Surabaya

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id


Toto Suharto

terapan”.7 Terkait dengan pasal 11 ayat (2) pendidikan agama Budha, ilmu
ini, Panja RUU PT Komisi X DPR RI penerangan agama Budha, filsafat agama
melakukan uji publik ke Universitas Budha, ilmu pendidikan agama Kristen,
ilmu pendidikan agama Katholik,
Hasanuddin Provinsi Sulawesi Selatan,
teologi, misiologi, konseling pastoral,
Universitas Brawijaya Provinsi Jawa
dan ilmu pendidikan agama Khong Hu
Timur, dan Universitas Lambung Mang–
Cu”.11
kurat Provinsi Kalimantan Selatan, dengan
Dari Penjelasan UU PT di atas dapat
membawa sepuluh pokok permasalahan,
diketahui bahwa wilayah kajian Islam di
yang di antaranya adalah: “Apakah
PTAI tidak lebih dari sekadar mengkaji
substansi Rumpun Ilmu Pengetahuan
keyakinan tentang ketuhanan atau
(Pasal 11) perlu dicantumkan “Ilmu
ketauhidan serta teks-teks suci agama,
Agama”? Jika perlu/tidak perlu, berikan
antara lain ilmu ushuluddin, ilmu syariah,
penjelasan”.8
ilmu adab, ilmu dakwah, ilmu tarbiyah,
Dari hasil dari uji publik itu, Panja filsafat dan pemikiran Islam, ekonomi
menyusun Draf RUU PT versi 4 April 2012. Islam. Jadi, berdasarkan UU PT, ada tujuh
Di dalam Pasal 10 ayat (2) draf RUU ini wilayah kajian atau fakultas yang menjadi
disebutkan bahwa “Rumpun ilmu garapan PTAI di Indonesia, yaitu: (1)
pengetahuan dan teknologi sebagaimana fakultas ushuluddin, (2) fakultas syariah,
dimaksud pada ayat (1) terdiri atas: a. ilmu (3) fakultas adab, (4) fakultas dakwah, (5)
agama; b. ilmu humaniora; c. ilmu sosial; fakultas tarbiyah, (6) fakultas filsafat dan
d. ilmu alam; e. ilmu formal; dan f. ilmu pemikiran Islam, dan (7) fakultas ekonomi
terapan.9 Inilah proses politik yang Islam.
akhirnya memasukkan ”rumpun ilmu
agama” sebagai salah satu rumpun ilmu
Epistemologi Keilmuan UIN
pengetahuan dan teknologi, sebagaimana
terlihat dalam pasal 10 ayat (2) UU PT.10 Di Dikotomi yang cukup tajam antara
dalam Penjelasan UU PT itu disebutkan keilmuan sekuler dan keilmuan agama
bahwa: telah membuat keduanya seolah mempu–
nyai wilayah sendiri. Persoalan dikotomi
”Rumpun ilmu agama merupakan
rumpun ilmu pengetahuan yang inilah yang menjadi akar krusial episte–
mengkaji keyakinan tentang ketuhanan mologi keilmuan di kalangan PTAI di
atau ketauhidan serta teks-teks suci Indonesia. Oleh karena itu, sejak tahun
agama, antara lain ilmu ushuluddin, 2000-an kalangan cendekiawan PTAI
ilmu syariah, ilmu adab, ilmu dakwah, sudah mulai mewacanakan mengenai
ilmu tarbiyah, filsafat dan pemikiran upaya menghilangkan dikotomi keilmuan
Islam, ekonomi Islam, ilmu pendidikan ini, utamanya dalam rangka pendirian
agama Hindu, ilmu penerangan agama UIN di seluruh Indonesia. Hingga 2014,
Hindu, filsafat agama Hindu, ilmu
terdapat 8 UIN di Indonesia. Akan tetapi,
dari jumlah ini setidaknya ada empat
7
RUU Pendidikan Tinggi Hasil Panja RUU DIKTI 22 Februari epistemologi keilmuan integrasi yang
2012 Untuk Bahan Uji Publik, pasal 11 ayat (2). sudah dirancangbangunkan pada empat
8
Panja RUU Pendidikan Tinggi Komisi X DPR RI, ”Kerangka
Acuan”, hlm. 4-5.
UIN, yaitu UIN Syarif Hidayatullah
9
RUU Pendidikan Tinggi Hasil Panja 04 April 2012, pasal 10 Jakarta sejak 2002, UIN Sunan Kalijaga
ayat (2).
10 11
UU No. 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi, pasal Undang-Undang RI No. 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan
10 ayat (2). Tinggi, Penjelasan pasal 10 ayat (2) huruf (a).

|
Prosiding Halaqoh Nasional & Seminar Internasional Pendidikan Islam
14 Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
UIN Sunan Ampel Surabaya

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id


Rumpun Ilmu Agama dalam UU Pendidikan Tinggi

Yogyakarta sejak 2004, UIN Maulana bidang humaniora lainnya, ilmu-ilmu


Malik Ibrahim Malang sejak 2004, dan UIN sosial, dan ilmu-ilmu eksakta. Di sini,
Sunan Gunung Djati Bandung sejak 2005. “core” IAIN dalam bidang ilmu agama
tetap dipertahankan, tetapi pada saat
1. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta: yang sama juga membentuk jurusan
Reintegrasi Keilmuan dan fakultas yang baru sama sekali.
Menurut Azyumardi Azra, konsep Dengan mempertimbangkan berba–
dasar awal pengembangan IAIN gai constraint yang ada, pentingnya
Jakarta pada 1990-an adalah perubahan Islam sebagai core semua ilmu, dan
IAIN Jakarta menjadi UIN “Syarif pertimbangan historis, maka dipilihlah
Hidayatullah” Jakarta, atau Universitas konsep IAIN dengan mandat lebih
Islam Syarif Hidayatullah. Gagasan luas. Karena itu, pengembangan IAIN
menjadi UIN ini bertitik tolak dari Jakarta ditujukan bukan hanya untuk
beberapa masalah yang dihadapi IAIN mengajarkan ilmu-ilmu agama Islam
selama ini, yaitu: Pertama, IAIN belum saja, tetapi juga mengajarkan ilmu-ilmu
berperan secara optimal dalam dunia humaniora lainnya, ilmu-ilmu sosial,
akademik, birokrasi dan masyara– dan ilmu-ilmu eksakta.13
kat Indonesia secara keseluruhan. Di Langkah perubahan bentuk IAIN
antara ketiga lingkungan ini, keliha– menjadi UIN mendapat rekomendasi
tannya peran IAIN lebih besar pada pemerintah dengan ditandatanganinya
masyarakat, karena kuatnya orientasi Surat Keputusan Bersama (SKB) antara
dakwah daripada pengembangan ilmu Menteri Pendidikan Nasional RI dan
pengetahuan. Kedua, kurikulum IAIN Menteri Agama RI tanggal 21 Nopem–
belum mampu meresponsi perkemba– ber 2001, yang kemudian ditindak–
ngan IPTEK dan perubahan masya– lanjuti dengan keluarnya Keputusan
rakat yang semakin kompleks. Hal ini Presiden Nomor 031 tanggal 20 Mei
disebabkan karena bidang kajian Tahun 2002 tentang Perubahan IAIN
agama yang merupakan spesialiasi Syarif Hidayatullah Jakarta menjadi
IAIN, kurang mengalami interaksi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
dan reapproachement dengan ilmu- Menanggapi ditandatanganinya SKB
ilmu umum, bahkan masih cenderung ini, Prof. Azra menilai bahwa “Penan–
dikotomis.12 datanganan ini tentu saja menandai
Dengan dua alasan itulah IAIN sejarah baru IAIN Jakarta. Kita
Jakarta kemudian mangadopsi konsep bertekad untuk tidak mengadakan
IAIN “with wider mandate”. Dalam dikotomi antara ilmu agama dan ilmu
konsep ini, pendidikan di IAIN tidak non-agama”.14
lagi terbatas pada mandat formal Dengan visi sebagai “Lembaga
dalam ilmu-ilmu agama yang terma– yang terkemuka dalam mengembang–
suk ke dalam bidang humaniora, tetapi kan dan mengintegrasikan aspek
juga mengembangkan mandat dalam
13
Ibid., hlm. 16-17.
12 14
Azyumardi Azra, “IAIN di Tengah Paradigma Baru Dikutip dari Oman Fathurrahman, “Prof. Dr. Azyumardi
Perguruan Tinggi” dalam Komaruddin Hidayat dan Azra, M.A.: Mewujudkan ‘Mimpi’ IAIN menjadi UIN”
Hendro Prasetyo, Problem dan Prospek IAIN: Antologi dalam Badri Yatim dan Hamid Nasuhi (eds.), Membangun
Pendidikan Tinggi Islam (Jakarta: Dirjen Binbaga Islam, Pusat Keunggulan Studi Islam (Jakarta: IAIN Jakarta Press,
2000), hlm. 13. 2002), hlm. 323.

|
Prosiding Halaqoh Nasional & Seminar Internasional Pendidikan Islam
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan 15
UIN Sunan Ampel Surabaya

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id


Toto Suharto

keislaman, keilmuan, kemanusiaan, kinan, pengetahuan dan amal saleh,


dan keindonesiaan”, UIN Jakarta yang untuk kemudian menjadi basis
mengemban agenda integrasi, yaitu: (a) universitas bagi pengembangan
Melakukan reintegrasi keilmuan pada keilmuannya.
tingkat epistemologi, ontologi, dan
aksiologi, sehingga tidak ada lagi 2. UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta: Integrasi
dikotomi antara ilmu-ilmu umum dan ”Jaring Laba-Laba”
ilmu-ilmu agama; (b) Memberikan
Salah satu perkembangan
landasan moral terhadap pengemba–
signifikan yang cukup penting bagi
ngan ilmu pengetahuan dan teknologi
kelembagaan pendidikan tinggi Islam
dan melakukan pencerahan dalam
di Indonesia adalah transformasi IAIN
pembinaan iman dan takwa sehingga
Sunan Kalijaga menjadi UIN Sunan
hal tersebut dapat sejalan; dan (c)
Kalijaga berdasarkan Keputusan Presi–
Mengartikulasikan ajaran Islam secara
den Nomor 50 Tahun 2004 Tanggal 21
ilmiah akademis ke dalam konteks
Juni 2004. Perubahan institut menjadi
kehidupan masyarakat, sehingga tidak
universitas dilakukan untuk menca–
ada lagi jarak antara nilai dan
nangkan sebuah paradigma baru
perspektif agama dan sofistikasi
dalam melihat dan melakukan studi
masyarakat.15
terhadap ilmu-ilmu agama dan ilmu-
Konsep reintegrasi keilmuan di ilmu umum, yaitu paradigma inte–
atas untuk kali pertama digagas oleh grasi-interkoneksi. Pemaduan (integra–
Azyumardi Azra. Menurutnya, tanta– si) dan pengaitan (interkoneksi) kedua
ngan terkini keilmuan umat Islam bidang ilmu yang sebelumnya dipan–
adalah: 1) adanya ilmu-ilmu yang dang secara diametral berbeda itu,
terpisah dari nilai-nilai spiritual dan memungkinkan lahirnya pemahaman
etis Islam. Ilmu-ilmu ini harus diredam Islam yang ramah, demokratis, dan
dengan nilai-nilai keagamaan dan menjadi rah}mah li al-'a>lami>n.17
spiritual, sehingga membawa manfaat
Dengan visi ”Unggul dan terkemu–
bagi manusia; 2) adanya marginalitas
ka dalam pemaduan dan pengemba–
ilmu-ilmu ketika berhadapan dengan
ngan studi keislaman dan keilmuan
“ilmu-ilmu agama”. Di sini diperlukan
bagi peradaban”,18 UIN Sunan Kalijaga
rekonsiliasi dan reintegrasi antar
memiliki core values, yang salah satu–
keduanya, yang berarti kembali pada
nya adalah epistemologi keilmuan
kesatuan transenden semua ilmu
“integrasi-interkoneksi”, yaitu adanya
pengetahuan.16 Oleh karena itu, UIN
sistem keterpaduan dalam pengemba–
Syarif Hidayatullah Jakarta mengarah–
ngan akademik, manajemen, kemaha–
kan dirinya pada integrasi keilmuan
siswaan, kerjasama, dan entrepreneur–
model ini, berdasarkan pada keya–
ship.19 Epistemologi ini merupakan

15 17
Baca Asrori S. Karni, Etos Studi Kaum Santri: Wajah Baru Silakan akses, “Sekilas UIN Sunan Kalijaga”
Pendidikan Islam, (Cet. I; Bandung: Mizan, 2009 ) hlm. (http://www.uin-suka.ac.id/id/about/universitas-1-sekilas-
309-310. uin.html diakses pada 12 Juni 2011).
16 18
Azyumardi Azra, ”Reintegrasi Ilmu-Ilmu dalam Islam” Silakan akses “Visi & Misi” (http://uin-
dalam Zainal Abidin Bagir dkk. (eds.), Integrasi Ilmu dan suka.ac.id/index.php/page/universitas/2 diakses pada 12
Agama: Interpretasi dan Aksi. (Cet. I; Bandung: Mizan, Desember 2013).
2005), hlm. 210-211. 19
“Core Values” (http://uin-

|
Prosiding Halaqoh Nasional & Seminar Internasional Pendidikan Islam
16 Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
UIN Sunan Ampel Surabaya

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id


Rumpun Ilmu Agama dalam UU Pendidikan Tinggi

gagasan Prof. M. Amin Abdullah ketika


menjadi Rektor UIN Sunan Kalijaga.
Menurut Amin Abdullah,20 jika selama
ini terdapat sekat-sekat yang sangat
tajam antara “ilmu” dan “agama” di
mana keduanya seolah menjadi entitas
yang berdiri sendiri, mempunyai
wilayah sendiri baik dari segi objek-
formal-material, metode penelitian, Dengan model integrasi di atas,
kriteria kebenaran, peran yang dimain– maka tiga wilayah keilmuan Islam
kan oleh ilmuwan hingga institusi menjadi terintegrasi-terkoneksi. Tiga
penyelenggaranya, maka tawaran dimensi pengembangan wilayah
paradigma integrasi-interkoneksi ber– keilmuan ini bertujuan untuk memper–
upaya mengurangi ketegangan- temukan kembali ilmu-ilmu modern
ketegangan tersebut dengan berusaha dengan ilmu-ilmu keislaman secara
mendekatkan dan mengaitkannya integratif-interkonektif, yang tampak
sehingga menjadi “bertegur sapa” satu dalam “Jaring Laba-Laba” sebagai
sama lain. berikut:23
Dalam epistemologi keilmuan
integrasi-interkoneksi itu, tiga wilayah
pokok ilmu pengetahuan, yakni
natural sciences, social sciences dan
humanities tidak lagi berdiri sendiri,
tetapi akan saling terkait satu dengan
GENDER ISSUES

QUR’AN

lainnya.21 Antara H{ad}a>rah al-’Ilm yaitu & SUNNAH

(1)
ilmu-ilmu empiris yang masuk (2)

kategori sains dan teknologi, H{ad}a>rah (3)


(4)
al-Falsafah yaitu ilmu-ilmu rasional (5)
PHENOMENOLOGY

seperti filsafat dan budaya, dan POLITICS/CIVIL SOCIETY

H{ad}a>rah al-Nas{s} yaitu ilmu-ilmu


normatif tekstual seperti fiqh, kalam,
tasawuf, tafsir, hadis, falsafah, dan Epistemologi integrasi “Jaring
lughah, akan terintegrasi dan Laba-Laba” di atas menunjukkan
terkoneksi dalam satu keilmuan bahwa aktivitas keilmuan di PTAI di
integrasi.22 Berikut skema hubungan seluruh tanah air hanya terfokus dan
ketiga wilayah keilmuan Islam: terbatas pada jalur Lingkar Lapis Satu
dan jalur Lingkar Lapis Dua, yang
terdiri atas Kalam, Falsafah, Tasawuf,
Hadits, Tarikh, Fiqh, Tafsir, dan
Lughah. Itupun boleh disebut hanya
suka.ac.id/index.php/page/universitas/29-core-values
diakses pada 12 Desember 2013) terbatas pada ruang gerak humaniora
20
M. Amin Abdullah, Islamic Studies di Perguruan Tinggi: klasik. IAIN pada umumnya belum
Paradigma Integratif-Interkonektif (Cet. I; Yogyakarta: mampu memasuki diskusi ilmu-ilmu
Pustaka Pelajar, 2006), hlm 92-93.
21
Ibid., hlm. 370.
22 23
Ibid., hlm. 402-405. Ibid., hlm. 107-108.

|
Prosiding Halaqoh Nasional & Seminar Internasional Pendidikan Islam
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan 17
UIN Sunan Ampel Surabaya

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id


Toto Suharto

sosial dan humanities kontemporer dengan konsep integrasi dimaksudkan


seperti tergambar pada jalur Lingkar untuk menghilangkan dikotomi ilmu
Tiga (Antropologi, Sosiologi, Psikologi, pengetahuan. Islam adalah agama,
Filsafat dengan berbagai pendekatan sekaligus ilmu dan peradaban yang
yang ditawarkannya). Akibatnya, ter– tinggi. Bahkan, kemunduruan umat
jadi jurang wawasan keislaman yang Islam di antaranya adalah sebagai
tidak terjembatani antara ilmu-ilmu akibat adanya dikotomi ilmu pengeta–
keislaman klasik dan ilmu-ilmu keisla– huan ini.25 Oleh karena itu, salah satu
man baru yang telah memanfaatkan upaya fundamental dan strategis yang
analisis ilmu-ilmu sosial dan huma– ditempuh UIN Malang adalah melaku–
niora kontemporer.24 kan rekonstruksi paradigma keilmuan,
dengan meletakkan agama sebagai
3. UIN Maulana Malik Ibrahim Malang: basis ilmu pengetahuan. Setelah
Integrasi “Pohon Ilmu” melalui perenungan yang mendalam,
akhirnya Imam Suprayogo menemu–
Usulan STAIN Malang menjadi
kan format integrasi keilmuan bagi
universitas disetujui Presiden melalui
UIN Malang dengan metafora ”Pohon
Surat Keputusan Presiden RI No. 50
Ilmu” sebagai berikut:26
tanggal 21 Juni 2004. Menurut SK
Presiden ini, tugas utama UIN Malang
adalah menyelenggarakan program
pendidikan tinggi bidang ilmu agama
Islam dan bidang ilmu umum. Secara
akademik, UIN Malang mengembang–
kan ilmu pengetahuan tidak saja
bersumber dari metode-metode ilmiah
melalui penalaran logis seperti obser–
vasi dan eksperimentasi, tetapi juga
bersumber dari al-Qur’an dan Hadis,
yang selanjutnya disebut paradigma
integrasi. Dalam paradigma ini, posisi Dari gambar pohon di atas
al-Qur’an dan Hadis menjadi sangat diketahui bahwa bangunan struktur
sentral dalam kerangka integrasi keilmuan UIN Malang didasarkan
keilmuan tersebut. pada universalitas ajaran Islam.
Adalah Prof. Imam Suprayogo Metafora yang digunakan adalah
yang mencoba membangun konsep sebuah pohon yang kokoh, bercabang
integrasi keilmuan bagi UIN Malang. rindang, berdaun subur, dan berbuah
Menurut Suprayogo, kehadiran UIN
25
Imam Suprayogo, “Integrasi Ilmu Agama dan Ilmu
Umum” (http://rektor.uin-
24
Ibid., hlm. 109. Akses juga M. Amin Abdullah, “Integrasi malang.ac.id/index.php?option=com_content&view=arti
Epistemologi Keilmuan Umum dan Agama dalam Sistem cle&id=2198%3Aintegrasi-ilmu-agama-dan-ilmu-
Sekolah dan Madrasah: Ke Arah Rumusan Baru Filsafat umum&catid=25%3Aartikel-imam-
Pendidikan Islam yang Integralistik” suprayogo&Itemid=368 diakses pada 10 Desember
(http://aminabd.wordpress.com/2010/04/30/integrasi- 2013).
26
epistemologi-keilmuan-umum-dan-agama-dalam-sistem- Imam Suprayogo, Paradigma Pengembangan Keilmuan
sekolah-dan-madrasah/#more-27 diakses pada 12 Maret Islam Perspektif UIN Malang, (Malang: UIN-Malang Press,
2013). 2006), hlm. 57.

|
Prosiding Halaqoh Nasional & Seminar Internasional Pendidikan Islam
18 Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
UIN Sunan Ampel Surabaya

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id


Rumpun Ilmu Agama dalam UU Pendidikan Tinggi

lebat karena ditopang oleh akar yang Menyelenggarakan penelitian dan


kuat. Akar pohon menggambarkan kajian ilmiah yang mampu mengem–
landasan keilmuan universitas, yaitu bangkan ilmu pengetahuan, teknologi,
Bahasa Arab dan Inggris, Filsafat, dan seni (IPTEKS), serta mampu
Ilmu-ilmu Alam, Ilmu-ilmu Sosial, dan memenuhi kebutuhan dan memberda–
Pendidikan Pancasila dan Kewarg– yakan masyarakat; dan (3) Menyeleng–
anegaraan. Penguasaan landasan keil– garakan pengabdian kepada masyara–
muan ini menjadi modal dasar bagi kat yang mampu mengembangkan dan
mahasiswa untuk memahami keselu– memberdayakan diri menuju tatanan
ruhan aspek keilmuan Islam, yang masyarakat madani, demokratis, dan
digambarkan sebagai pokok pohon berkeadilan.28
yang menjadi jati-diri mahasiswa Adalah Prof. Nanat Fatah Natsir
universitas ini, yaitu: Al-Qur’an dan as- yang telah menggagas model integrasi
Sunnah, Sirah Nabawiyah, Pemikiran bagi keilmuan UIN Bandung dengan
Islam, dan Wawasan Kemasyarakatan metafora ”Roda Ilmu” sebagai
Islam. Dahan dan ranting mewakili berikut:29

bidang-bidang keilmuan universitas ini


yang senantiasa tumbuh dan berkem–
bang. Bunga dan buah menggambar–
kan keluaran dan manfaat upaya
pendidikan universitas ini, yaitu:
keberimanan, kesalehan, dan keber–
ilmuan.27

4. UIN Sunan Gunung Djati Bandung:


Integrasi “Roda Ilmu”
Berdasarkan Keputusan Presiden
Republik Indonesia Nomor 57/2005
tanggal 10 Oktober 2005, status IAIN
Menurut Fatah Natsir, roda adalah
Bandung diubah menjadi UIN Sunan
bagian yang esensial dari sebuah
Gunung Djati Bandung. Dengan visi
kendaraan yang bergerak dinamis.
“Menjadi universitas Islam yang
Secara fisik, sebuah roda itu memiliki
unggul dan kompetitif, UIN Bandung
tiga bagian, yaitu bagian as (poros),
berusaha: (1) Menyelenggarakan dan
bagian velg (dengan jari-jarinya) dan
mengelola pendidikan tinggi yang
bagian ban luar (ban karet), yang dapat
profesional, akuntabel, dan berdaya
bekerja secara simultan dalam
saing di tingkat nasional dan inter–
kesatuan yang harmonis. Ibarat sebuah
nasional, yang dibutuhkan oleh para
roda dengan tiga bagiannya, maka
pengguna jasa pendidikan tinggi dan
memenuhi harapan masyarakat; (2) 28
Silakan akses (http://www.uinsgd.ac.id. diakses pada 2
Mei 2014)
27 29
Silakan akses “Struktur Keilmuan” (http://www.uin- Nanat Fatah Natsir, “Merumuskan Landasan Epistemologi
malang.ac.id/index.php?option=com_content&view=arti Pengintegrasian Ilmu Qur'aniyyah dan Kawniyyah” dalam
cle&id=7:struktur- Tim Editor, Pandangan Keilmuan UIN: Wahyu Memandu
keilmuan&catid=1:pendahuluan&Itemid=144 diakses Ilmu.(Cet. I; Bandung: Gunung Djati Press, 2006), hlm.
pada 10 Desember 2013) 32.

|
Prosiding Halaqoh Nasional & Seminar Internasional Pendidikan Islam
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan 19
UIN Sunan Ampel Surabaya

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id


Toto Suharto

keilmuan UIN Bandung mengacu pada kan melalui proses pendidikan dalam
“Filosofi Roda” sebagai berikut: situasi kampus yang ilmiah dan
As atau poros roda melam– religious. Kekuatan ilmu merupakan
bangkan titik sentral kekuatan akal basis yang dimiliki UIN Sunan
budi manusia yang bersumber dan Gunung Djati Bandung yang mencer–
nilai-nilai ilahiyah, yaitu Allah sebagai minkan dinamika kampus sebagai
sumber dari segala sumber. Titik zona pergumulan para ilmuwan.
sentral ini mencerminkan pusat Sedangkan amal saleh sebagai wujud
pancaran nilai-nilai keutamaan yang perilaku yang terbimbing oleh iman
berasal dari pemilik-Nya, sekaligus dan ilmu.30
titik tujuan seluruh ikhtiar manusia.
Dengan kata lain, Tauhidullah Dari empat epistemologi integrasi
merupakan pondasi pengembangan keilmuan UIN di atas tampak bahwa
seluruh ilmu, baik yang bersumber keilmuan UIN telah menjadikan wahyu
dari ayat-ayat qur'aniyyah ataupun (al-Qur’an dan Sunnah) sebagai core atau
dari ayat-ayat kawniyyah. basis bagi keilmuan yang dikembang–
Velg roda yang terdiri atas kannya. Keilmuan model inilah yang
sejumlah jari-jari, lingkaran bagian dikembangkan kaum Muslim periode
dalam, dan lingkaran luar, melam– Klasik. Pada periode ini, apapun keahlian
bangkan rumpun ilmu dengan bera– seorang intelektual Muslim, baik dalam
gam jenis disiplin yang berkembang bidang ilmu-ilmu alam, ilmu-ilmu sosial
saat ini. Meskipun setiap ilmu memiliki ataupun humaniora, senantiasa menjadi–
karakteristiknya masing-masing, tetapi kan sumber ajaran Islam (al-Qur’an dan
memiliki fungsi yang sama, yakni ilmu Sunnah) sebagai basis dan core bagi spirit
sebagai alat untuk memahami hakikat keilmuannya. Spirit ini pada gilirannya
hidup. Adanya aneka warna disiplin membawa intelektualisme Muslim menca–
ilmu sejatinya tidak menunjukan pai era keemasannya, yang semuanya
keterpisahan yang dapat dimanfaatkan berkat semangat dan dorongan wahyu
manusia sebagai fasilitas hidupnya. pertama, yang telah menjiwai kehidupan
Putaran velg pada roda melambang– masyarakat Muslim pada saat itu.31
kan bahwa setiap ilmu yang dikem–
bangkan di UIN Sunan Gunung Djati Studi Islam Kontemporer di dalam Keilmuan
Bandung selalu memperluas cakrawala UIN
cakupannya, untuk secara terus- Untuk tahun akademik 2014-2015,
menerus berkembang sesuai perkem– seluruh UIN di Indonesia siap menerima
bangan zaman. mahasiswa baru. Berdasarkan situs
Ban luar yang terbuat dari karet Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) dari
melambangkan realitas kehidupan keempat UIN ini, diperoleh program
yang tidak terpisahkan dari semangat studi/jurusan yang ditawarkannya sebagai
nilai-nilai ilahiyah dan gairah kajian berikut:
ilmu. Pada sisi luar ban, terlambang
tiga istilah, yaitu iman, ilmu dan amal
saleh. Inilah target akhir dari profil 30
Ibid., hlm. 32-43.
lulusan UIN. Kekuatan iman ditanam– 31
Abdullah Idi dan Toto Suharto, Revitalisasi Pendidikan
Islam (Cet. I; Yogyakarta: Tiara Wacana, 2006), hlm. 4.

|
Prosiding Halaqoh Nasional & Seminar Internasional Pendidikan Islam
20 Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
UIN Sunan Ampel Surabaya

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id


Rumpun Ilmu Agama dalam UU Pendidikan Tinggi

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta32 No. Fakultas Jurusan/Prodi (S1)


No. Fakultas Jurusan/Prodi (S1) Pengembangan
1. Ilmu Tarbiyah dan Pendidikan Agama Islam Masyarakat Islam
Keguruan Pendidikan Bahasa Arab Kesejahteraan Sosial

Pendidikan Bahasa dan 6. Dirasah Islamiyah Dirasah Islamiyah


Sastra Indonesia 7. Psikologi Psikologi
Pendidikan Bahasa 8 Ekonomi dan Bisnis Manajemen
Inggris Akuntansi
Pendidikan Ilmu Ilmu Ekonomi dan Studi
Pengetahuan Sosial Pembangunan
Manajemen Pendidikan Perbankan Syariah
Pendidikan Guru MI / Ekonomi Syariah
SD
9. Sains dan Agribisnis
Pendidikan Guru Teknologi
Raudhatul Athfal (RA) Sistem Informasi
Pendidikan Biologi Teknik Informatika
Pendidikan Kimia Matematika
Pendidikan Fisika Biologi
Pendidikan Matematika Kimia
2. Adab dan Bahasa dan Sastra Arab Fisika
Humaniora Sejarah dan Kebudayaan 10. Kedokteran dan Kesehatan Masyarakat
Islam Ilmu Kesehatan Farmasi
Tarjamah (Bahasa Arab) Pendidikan Dokter
Ilmu Perpustakaan Ilmu Keperawatan
Bahasa dan Sastra Inggris 11. Ilmu Sosial dan Sosiologi
3. Ushuluddin Perbandingan Agama Ilmu Politik Ilmu Politik
Aqidah dan Filsafat Ilmu Hubungan
Tafsir Hadis Internasional
4. Syariah dan Perbandingan Mazhab 12. Sumber Daya Teknik Geologi
Hukum dan Hukum Alam dan Teknik Peminyakan
Lingkungan
Hukum Keluarga Islam Teknik Pertambangan
Hukum Pidana dan Tata
Negara Islam
Hukum Ekonomi
Syariah UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta33
Ilmu Hukum No. Fakultas Jurusan/Prodi (S1)
5. Ilmu Dakwah dan Bimbingan dan 1. Adab dan Ilmu Bahasa dan Sastra Arab
Komunikasi Penyuluhan Islam Budaya Sejarah dan Kebudayaan
Manajemen Dakwah Islam
Komunikasi dan Ilmu Perpustakaan
Penyiaran Islam Sastra Inggris

32 33
Silakan akses (http://akademik.uinjkt.ac.id/599/ diakses Silakan akses (http://pmb.uin-suka.ac.id/program.html
pada 2 Mei 2014) diakses pada 2 Mei 2014)

|
Prosiding Halaqoh Nasional & Seminar Internasional Pendidikan Islam
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan 21
UIN Sunan Ampel Surabaya

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id


Toto Suharto

No. Fakultas Jurusan/Prodi (S1) No. Fakultas Jurusan/Prodi (S1)


2. Dakwah dan Komunikasi dan 8. Ekonomi dan Bisnis Ekonomi Syariah
Komunikasi Penyiaran Islam Islam Perbankan Syariah
Bimbingan dan Konseling Keuangan Islam
Islam
Pengembangan
Masyarakat Islam
Manajemen Dakwah UIN Maulana Malik Ibrahim Malang34
Ilmu Kesejahteraan No. Fakultas Jurusan/Prodi (S1)
Sosial
1. Ilmu Tarbiyah dan Pendidikan Agama Islam
3. Syariah dan Hukum Keluarga Islam Keguruan Pendidikan IPS
Hukum Perbandingan Mazhab
Pendidikan Guru
Hukum Tata Negara & Madrasah Ibtidaiyah
Politik Islam
Pendidikan Bahasa Arab
Hukum Perdata & Bisnis
Pendidikan Guru
Islam
Raudhatul Athfal
Ilmu Hukum
Manajemen Pendidikan
4. Ilmu Tarbiyah dan Pendidikan Agama Islam Islam
Keguruan Pendidikan Bahasa Arab 2. Syariah Hukum Keluarga Islam
Manajemen Pendidikan Hukum Bisnis Syariah
Islam
3. Humaniora Bahasa dan Sastra Arab
Pendidikan Guru
Bahasa dan Sastra
Madrasah Ibtidaiyah
Inggris
Pendidikan Guru
4. Psikologi Psikologi
Raudlotul Athfal
5. Ekonomi Manajemen
5. Ushuluddin dan Filsafat Agama
Pemikiran Islam Akuntansi
Perbandingan Agama
Perbankan Syariah
Ilmu Al-Qur'an dan
Tafsir 6. Fakultas Sains dan Matematika
Teknologi Biologi
Sosiologi Agama
6. Sains dan Matematika Kimia
Teknologi Fisika Fisika
Kimia Teknik Informatika
Biologi Teknik Arsitektur
Teknik Informatika Farmasi
Teknik Industri
Pendidikan Matematika
Pendidikan Fisika
Pendidikan Kimia
Pendidikan Biologi
7. Ilmu Sosial dan Psikologi
Humaniora Sosiologi
Ilmu Komunikasi 34
Silakan akses (http://pmb.uin-malang.ac.id/program-studi/
diakses pada 2 Mei 2014)

|
Prosiding Halaqoh Nasional & Seminar Internasional Pendidikan Islam
22 Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
UIN Sunan Ampel Surabaya

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id


Rumpun Ilmu Agama dalam UU Pendidikan Tinggi

UIN Sunan Gunung Djati Bandung35 No. Fakultas Jurusan/Prodi (S1)


No. Fakultas Jurusan/Prodi (S1) 6. Psikologi Psikologi
1. Ushuluddin Akidah Filsafat 7. Sains dan Matematika
Perbandingan Agama Teknologi Biologi
Tafsir Hadits Fisika
Tasawuf dan Psikoterapi Kimia
2. Tarbiyah dan Manajemen Pendidikan Teknik Informatika
Keguruan Islam Pertanian/Agroteknologi
Pendidikan Agama Islam Teknik Elektro
Pendidikan Bahasa Arab 8. Ilmu Sosial dan Sosiologi
Pendidikan Bahasa Inggris Ilmu Politik Administrasi Negara
Pendidikan Matematika Manajemen
Pendidikan Biologi
Pendidikan Fisika
Pendidikan Kimia
Dari fakultas dan jurusan/program
Pendidikan Guru Madrasah
studi yang ditawarkan oleh keempat UIN
Ibtidaiyah
di atas tampak bahwa studi Islam di UIN
3. Syariah dan Peradilan Agama dan
Hukum Hukum Keluarga Islam dewasa ini telah mengalami perkemba–
ngan yang sangat signifikan. Perkem–
Hukum Bisnis Syariah dan
Perbankan Syariah bangan studi Islam ini kiranya merupakan
Hukum Ketatanegaraan dan
bukti bahwa PTAI yang diberi mandat
Politik Islam oleh UU PT untuk menyelenggarakan
Perbandingan Madzhab dan pendidikan dalam wilayah kajian yang
Hukum disebutnya ”rumpun ilmu agama”,
Ilmu Hukum ternyata telah mampu ”melampaui batas”
Hukum Pidana Islam mandat ini. ”Melampaui batas” ini tidak
lain karena basis epistemologi integrasi,
Manajeman Keuangan
Syariah yang menjadi dasar pijakan bagi
4. Dakwah dan Bimbingan dan Penyuluhan pengembangan keilmuannya. Epistemo–
Komunikasi Islam logi integrasi ini telah mampu membuka
Komunikasi dan Penyiaran dan menawarkan fakultas dan jurusan
Islam beragam kepada para mahasiswanya.
Manajemen Dakwah Dengan demikian, pasal 10 ayat (2)
Pengembangan Masyarakat UU PT yang mengamanatkan bahwa PTAI
Islam diberi kewenangan untuk menyelengga–
Ilmu Komunikasi rakan bidang ”rumpun ilmu agama”
5. Adab dan Sejarah dan Peradaban dengan tujuh wilayah keilmuan, yaitu: (1)
Humaniora Islam fakultas ushuluddin, (2) fakultas syariah,
Bahasa dan Sastra Arab (3) fakultas adab, (4) fakultas dakwah, (5)
Bahasa dan Sastra Inggris fakultas tarbiyah, (6) fakultas filsafat dan
pemikiran Islam, dan (7) fakultas ekonomi
35
Silakan akses Islam, maka jangkauan studi Islam di
(http://www.uinsgd.ac.id/front/arsip/page/kampus/info- dalam keilmuan UIN dewasa ini telah
pmb diakses pada 2 Mei 2014)

|
Prosiding Halaqoh Nasional & Seminar Internasional Pendidikan Islam
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan 23
UIN Sunan Ampel Surabaya

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id


Toto Suharto

berada jauh di luar kawasan itu. Ada manusia itu tersedia di dalam al-Qur’an”.37
fakultas-fakultas UIN yang berada di luar Dengan demikian, al-Qur’an dapat
amanat pasal 10 ayat 2 UU PT ini, yaitu menjadi sumber inspirasi bagi lahirnya
fakultas psikologi, fakultas sains dan beragam ilmu pengetahuan, baik ilmu-
teknologi, fakultas kedokteran dan ilmu ilmu sosial, ilmu-ilmu budaya dan
kesehatan, fakultas ilmu sosial dan ilmu humaniora, ilmu-ilmu alam, terutama
politik, serta fakultas sumber daya alam ilmu-ilmu agama. Di dalam al-Qur’an,
dan lingkungan. banyak sekali ditemukan ayat-ayat al-
Perkembangan studi Islam seperti di Qur’an yang menginspirasi bagi
atas tentu saja menjadi hal yang pengembangan keilmuan UIN. Inilah38

membanggakan. Namun, pada saat yang perkembangan studi Islam kontemporer di


sama, keberadaan lima fakultas UIN yang dalam kerangka keilmuan UIN, yang telah
di luar wilayah kajian PTAI tersebut menjadikan epistemologi integrasi sebagai
menunjukkan bahwa pasal 10 ayat (2) UU basis keilmuannya.
PT kiranya tidak memiliki sifat imple–
mentatif bagi pengembangan studi Islam Kesimpulan
di dalam keilmuan UIN. Sebagaimana Berdasarkan paparan di atas, tulisan
diketahui, menurut pasal 5 Undang ini dapat disimpulkan sebagai berikut.
Undang RI No. 12 Tahun 2011 tentang Pertama, UU No. 12/2012 tentang
Pembentukan Peraturan Perundang-Un– Pendidikan Tinggi, utamanya pasal 10 ayat
dangan, salah satu asas pembentukan 2, telah menjadi basis konstitusional bagi
peraturan perundang-undangan yang baik penyelenggaraan PTAI di Indonesia, yaitu
adalah “dapat dilaksankan” atau dengan memasukkan ”rumpun ilmu
implementable. Dalam konteks ini, pasal agama” sebagai bagian dari rumpun ilmu
10 ayat (2) UU PT kiranya tidak memiliki pengetahuan dan teknologi. Ada tujuh
sifat implementatif bagi pengembangan wilayah keilmuan PTAI yang diamanatkan
studi Islam di UIN. UU ini, yaitu: (1) fakultas ushuluddin, (2)
Keberhasilan UIN dalam mengem– fakultas syariah, (3) fakultas adab, (4)
bangkan keilmuannya dengan berbasiskan fakultas dakwah, (5) fakultas tarbiyah, (6)
epistemologi integrasi sudah pasti fakultas filsafat dan pemikiran Islam, dan
didasarkan pada sifat universalitas sumber (7) fakultas ekonomi Islam. Kedua,
ajaran Islam. Menurut Mulyadhi Karta– kelahiran UIN di Indonesia sejak 2002 lebih
negara,36 al-Qur’an adalah buku induk didorong untuk menghilangkan dikotomi
ilmu pengetahuan, di mana tidak ada satu antara agama dan sains. Untuk itu, UIN
perkara apapun yang terlewatkan. Se– dalam penyelenggaraan keilmuannya telah
muanya telah tercover di dalam al-Qur’an, mengembangkan epistemologi integrasi,
baik yang mengatur hubungan manusia sebagaimana terlihat dalam empat kasus
dengan Allah, hubungan manusia dengan UIN. Ketiga, dengan berbasiskan
sesama manusia, ataupun hubungan
manusia dengan alam dan lingkungan. 37
Achmad Baiquni, Al-Qur’an dan Ilmu Pengetahuan
Achmad Baiquni menegaskan bahwa Kealaman (Yogyakarta: Dana Bakhti Prima Yasa, 1997),
“Sebenarnya segala ilmu yang diperlukan hlm. 17.
38
Ayat-ayat ini, lihat misalnya Toto Suharto dan Suparmin,
Ayat-Ayat al-Qur’an tentang Rumpun Ilmu Agama:
36
Mulyadhi Kartanegara, Reaktualisasi Tradisi Ilmiah Islam Perspektif Epistemologi Integrasi-Interkoneksi (Cet. I;
(Jakarta: Baitul Ihsan, 2006), hlm. 119. Sukoharjo: FATABA Press, 2014), hlm. 64-114.

|
Prosiding Halaqoh Nasional & Seminar Internasional Pendidikan Islam
24 Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
UIN Sunan Ampel Surabaya

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id


Rumpun Ilmu Agama dalam UU Pendidikan Tinggi

epistemologi integrasi itu, UIN telah didasarkan pada sifat universalitas sumber
menawarkan fakultas dan jurusan/prodi ajaran Islam, yang menginspirasi lahirnya
yang beragam, bahkan ada lima fakultas beragam ilmu pengetahuan, baik ilmu-
yang keberadaannya “melampaui” mandat ilmu sosial, ilmu-ilmu budaya dan
“rumpun ilmu agama” dalam pasal 10 ayat humaniora, dan ilmu-ilmu alam, terutama
2 UU PT, yaitu fakultas psikologi, fakultas sekali ilmu-ilmu agama.
sains dan teknologi, fakultas kedokteran Dengan poin-poin di atas, tulisan ini
dan ilmu kesehatan, fakultas ilmu sosial memberikan rekomendasi perlunya dila–
dan ilmu politik, serta fakultas sumber kukan tinjauan ulang (yudicial review) atas
daya alam dan lingkungan. Adanya materi hukum mengenai rumpun ilmu
fakultas-fakultas UIN yang di luar wilayah agama dalam pasal 10 ayat (2) UU PT,
kajian “rumpun ilmu agama” ini, mengingat pasal ini hanya membagi kajian
mengindikasikan bahwa kebijakan keislaman ke dalam tujuh bidang wilayah
“rumpun ilmu agama” dalam pasal 10 ayat keilmuan. Padahal, realitas di UIN di
(2) UU PT tidak memiliki sifat Indonesia menunjukkan perkembangan
implementatif bagi pengembangan keil– yang lebih positif, yaitu dengan membuka
muan UIN. Keberhasilan UIN dalam bidang kajian yang berada di luar mandat
mengembangkan keilmuannya dengan “rumpun ilmu agama”. []
berbasiskan epistemologi integrasi lebih

|
Prosiding Halaqoh Nasional & Seminar Internasional Pendidikan Islam
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan 25
UIN Sunan Ampel Surabaya

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id


Toto Suharto

DAFTAR PUSTAKA

“Core Values” (http://uin-suka.ac.id/index.php/page/universitas/29-core-values diakses


pada 12 Desember 2013)
“Sekilas UIN Sunan Kalijaga” (http://www.uin-suka.ac.id/id/about/universitas-1-sekilas-
uin.html diakses pada 12 Juni 2011).
“Struktur Keilmuan” (http://www.uin-malang.ac.id/index.php?option=com
_content&view=article&id=7:struktur-keilmuan&catid=1:pendahuluan&Itemid=144
diakses pada 10 Desember 2013)
“Visi & Misi” (http://uin-suka.ac.id/index.php/page/universitas/2 diakses pada 12
Desember 2013).
Abdullah, M. Amin. Islamic Studies di Perguruan Tinggi: Paradigma Integratif-Interkonektif.
Cet. I; Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2006.
Abdullah, M. Amin. “Integrasi Epistemologi Keilmuan Umum dan Agama dalam Sistem
Sekolah dan Madrasah: Ke Arah Rumusan Baru Filsafat Pendidikan Islam yang
Integralistik” (http://aminabd.wordpress.com/2010/04/30/integrasi-epistemologi-
keilmuan-umum-dan-agama-dalam-sistem-sekolah-dan-madrasah/#more-27
diakses pada 12 Maret 2013).
Azra, Azyumardi. “IAIN di Tengah Paradigma Baru Perguruan Tinggi” dalam
Komaruddin Hidayat dan Hendro Prasetyo, Problem dan Prospek IAIN: Antologi
Pendidikan Tinggi Islam. Jakarta: Dirjen Binbaga Islam, 2000.
--------.”Reintegrasi Ilmu-Ilmu dalam Islam” dalam Zainal Abidin Bagir dkk. (eds.),
Integrasi Ilmu dan Agama: Interpretasi dan Aksi. Cet. I; Bandung: Mizan, 2005.
Baiquni, Achmad. Al-Qur’an dan Ilmu Pengetahuan Kealaman. Yogyakarta: Dana Bakhti
Prima Yasa, 1997.
Fathurrahman, Oman. “Prof. Dr. Azyumardi Azra, M.A.: Mewujudkan ‘Mimpi’ IAIN
menjadi UIN” dalam Badri Yatim dan Hamid Nasuhi (eds.), Membangun Pusat
Keunggulan Studi Islam. Jakarta: IAIN Jakarta Press, 2002.
http://akademik.uinjkt.ac.id/599/ diakses pada 2 Mei 2014.
http://pmb.uin-malang.ac.id/program-studi/ diakses pada 2 Mei 2014.
http://pmb.uin-suka.ac.id/program.html diakses pada 2 Mei 2014.
http://www.uinsgd.ac.id. diakses pada 2 Mei 2014.
http://www.uinsgd.ac.id/front/arsip/page/kampus/info-pmb diakses pada 2 Mei 2014.
Idi, Abdullah dan Toto Suharto. Revitalisasi Pendidikan Islam. Cet. I; Yogyakarta: Tiara
Wacana, 2006.
Karni, Asrori S. Etos Studi Kaum Santri: Wajah Baru Pendidikan Islam. Cet. I; Bandung:
Mizan, 2009.

|
Prosiding Halaqoh Nasional & Seminar Internasional Pendidikan Islam
26 Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
UIN Sunan Ampel Surabaya

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id


Rumpun Ilmu Agama dalam UU Pendidikan Tinggi

Kartanegara, Mulyadhi. Reaktualisasi Tradisi Ilmiah Islam. Jakarta: Baitul Ihsan, 2006.
Luknanto, Djoko. “UU RI No. 12 Tahun 2012 Tentang Pendidikan Tinggi”
(http://luk.tsipil.ugm.ac.id/atur/UU12-2012/ diakses pada 25 Mei 2013).
Mahkamah Konstitusi. Membangun Demokrasi Substantif, Meneguhkan Integritas Institusi:
Laporan Tahunan 2010. Cet. I; Jakarta: Sekretariat Jenderal dan Kepaniteraan
Mahkamah Konstitusi, 2010.
Marlinawati, Reni. “Jauh Panggang dari Api: Rancangan Undang-Undang Pendidikan
Tinggi” (http://fppp.or.id/web/berita/1020#.UUSxNDqxlYw diakses pada 24 Mei
2013). Tulisan ini diposting sejak Senin, 6 Februari 2012.
Natsir, Nanat Fatah. “Merumuskan Landasan Epistemologi Pengintegrasian Ilmu
Qur'aniyyah dan Kawniyyah” dalam Tim Editor, Pandangan Keilmuan UIN: Wahyu
Memandu Ilmu .Cet. I; Bandung: Gunung Djati Press, 2006.
Panja RUU Pendidikan Tinggi Komisi X DPR RI, ”Kerangka Acuan Kunjungan Kerja
Panja Komisi X DPR RI dalam Rangka Masukan terhadap RUU tentang Pendidikan
Tinggi ke Universitas Hasanuddin, Universitas Brawijaya dan Universitas Lambung
Mangkurat”, 2012.
RUU Pendidikan Tinggi Hasil Panja 04 April 2012.
RUU Pendidikan Tinggi Hasil Panja RUU DIKTI 22 Februari 2012 Untuk Bahan Uji Publik.
Suharto, Toto dan Suparmin. Ayat-Ayat al-Qur’an tentang Rumpun Ilmu Agama: Perspektif
Epistemologi Integrasi-Interkoneksi. Cet. I; Sukoharjo: FATABA Press, 2014.
Suprayogo, Imam. Paradigma Pengembangan Keilmuan Islam Perspektif UIN Malang. Malang:
UIN-Malang Press, 2006.
Suprayogo, Imam. “Integrasi Ilmu Agama dan Ilmu Umum” (http://rektor.uin-
malang.ac.id/index.php?option=com_content&view=article&id=2198%3Aintegrasi-
ilmu-agama-dan-ilmu-umum&catid=25%3Aartikel-imam-suprayogo&Itemid=368
diakses pada 10 Desember 2013).
Undang-Undang RI No. 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan.
Undang-Undang RI No. 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi.

|
Prosiding Halaqoh Nasional & Seminar Internasional Pendidikan Islam
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan 27
UIN Sunan Ampel Surabaya

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

You might also like