You are on page 1of 14

AKUNTANSI KEUANGAN

LANJUTAN

OLEH

KELOMPOK 4

PUTU SRI WAHYUNI AYU 1717051069

PUTU MITA KRISTYAN 1717051265

GUSTI AYU MITA DWI LESTARI 1717051216

KOMANG MEI BAGIYASA 1717051261

I MADE MUSTIKA DWI WIBAWA 1617051247

PROGRAM STUDI S1 AKUNTANSI


JURUSAN EKONOMI DAN
AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS PENDIDIKAN
GANESHA SINGARAJA

2019

1
A. Mengenali Keuntungan dan Keterbatasan laporan Konsilidasi
Menurut Baker, et al (2014:102,103) berikut beberapa kegunaan dan keterbatasan
laporan keuangan konsolidasi.
1. Kegunaan Laporan Keuangan Konsolidasi
a. Laporan konsolidasi meyediakan gambaran tentang total sumber
daya dari perusahaan konsolidasian berikut hasil dari penggunaan
sumber daya tersebut. Ketika jumlah perusahaan terkait ialah
substansial, laporan konsolidasi adalah satu-satunya cara untuk
merangkum sejumlah besar informasi yang berkaitan dengan
masing-masing perusahaan dan bagaimana posisi keuangan dan
operasi perusahaan-perusahaan ini mempengaruhi keseluruhan
entitas yang dikonsolidasikan.
b. Pemilik dan calon pemilik menjadi lebih mampu menilai seberapa
efektif penggunaan semua sumber daya di bawah kendali
manajemen. Pemegang saham saat ini dan bakal pemegang saham
dari perusahaan induk biasanya lebih tertarik pada laporan
keuangan konsolidasi dibandingkan dengan masing-masing
perusahaan karena baik buruknya perusahaan induk dipengaruhi
oleh operasi perusahaan-perusahaan anak. Ketika perusahaan anak
mengalami keuntungan, maka keuntungan tersebut akan menjadi
keuntungan perusahaan induk pula.
c. Kreditor jangka panjang perusahaan induk juga berpendapat bahwa
laporan konoslidasi bermanfaat karena meggambarkan pengaruh
kegiatan operasi perusahaan anak pada keseluruhan kesehatan dan
masa depan perusahaan induk yang mana berpengaruh pada
keputusan yang diambil. Selain itu walaupun perusahaan induk dan
anak ialah dua perusahaan yang terpisah namun kreditor jangka
panjang perusahaan induk juga memiliki hak tak langsung atas
asset perusahaan anak. Sedangkan investor jangka pendek lebih
tertarik pada laporan keuangan perusahaan induk yakni neraca,
karena mereka tidak tertarik pada keuntungan jangka panjangnya.
d. Manajemen perusahaan induk memiliki kebutuhan yang
berkelanjutan atas informasi terkini mengenai operasi gabungan
dari perusahaan konsolidasi disamping rincian tentang masing-
masing perusahaan yang membentuk konsolidasi. Sebagai contoh,
beberapa anak perusahaan secara individu mungkin memiliki
volatility yang besar dalam operasinya. Akibatnya, manajer tidak
dapat sepenuhnya memahami dampak keseluruhan aktivitas pada
periode tersebut sampai hasil operasi dan neraca digabungkan
dalam laporan keuangan konsolidasi.
e. Informasi tentang masing-masing perusahaan dalam konsolidasi
juga dapat berguna. Sebagai contoh, ketika salah satu perusahaan
mengalami kekurangan kas maka kekurangan tersebut dapat
ditutupi dengan kelebihan kas pada perusahaan lain, dengan begitu
perusahaan terhindar dari penggunaan pinjaman pihak luar yang
mahal. Selain itu manajemen perusahaan induk juga menilai
kinerja manajemen puncak melalui kinerja yang tergambar dalam
laporan konsolidasi.

2. Keterbatasan Laporan Keuangan Konsolidasi


Walaupun laporan keuangan konsolidasian berguna, tetap harus
diingat bahwa laporan keuangan konsolidasian mempunyai keterbatasan.
Beberapa informasi akan hilang ketika setiap kumpulan data digabungkan,
pada situasi tertentu hal ini benar jika informasi tersebut melibatkan
penggabungan antar perusahaan yang memiliki karakteristik operasi yang
berbeda. Berikut keterbatasan yang terpenting dalam laporan keuangan
konsolidasian:
a) Karena hasil operasi dan posisi keuangan dari masing-masing
perusahaan yang dimasukkan ke dalam laporan konsolidasi tidak
diungkapkan, kinerja atau posisi buruk dari satu atau lebih
perusahaan dapat disembunyikan oleh kinerja yang baik dari
perusahaan lainnya.
b) Tidak semua saldo laba konsolidasi tersedia untuk dividen induk
perusahaan karena sebagian dapat mencerminkan laba anak
perusahaan yang belum dibagikan. Begitu pula karena laporan
keuangan konsolidasian termasuk asset anak perusahaan, tidak
semua asset yang ditampilkan tersedia untuk pembagian dividen
induk perusahaan.
c) Karena rasio-rasio keuangan berdasarkan laporan keuangan
konsolidasian dihitung berdasarkan informasi gabungan, rasio-
rasio tersebut tidak mewakili perusahaan mana pun yang
dikonsolidasi, termasuk induk perusahaan.
d) Akun-akun yang sama dari perusahaan-perusahaan berbeda yang
digabungkan dalam konsolidasi, bisa jadi tidak seluruhnya dapat
diperbandingkan. Sebagai contoh, panjang siklus operasi dari
perusahaan-perusahaan yang berbeda dapat bervariasi,
menyebabkan piutang dengan panjang periode yang sama
disklasifikasikan berbeda.
e) Informasi tambahan tentang masing-masing perusahaan atau
kelompok perusahaan yang termasuk dalam konsolidasi sering
diperlukan untuk penyajian wajar, tetapi tambahan pengungkapan
tersebut dapat menyebabkan catatan atas laporan keuangan
menjadi sangat banyak.
B. Persyaratan dimasukkannya Laporan Milik Perusahaan Anak dalam
Laporan Keuangan Konsolidasi

Sebuah perusahaan induk yang mempunyai beberapa anak usaha


memperlakukan prinsip konsolidasian dalam laporan keuangannya. Dalam
edukasi investasi tingkat menengah-lanjutan ini kita akan berusaha memahami
konsolidasi laporan keuangan. Prinsip konsolidasian adalah menyajikan laporan
keuangan perusahaan induk dan entitas anak yang dikendalikannya seolah-olah
mereka adalah sebuah entitas tunggal. Arti tunggal artinya laporan tersebut benar-
benar menjadi satu, tidak terpisah-pisah lagi. Jika dilihat laporan segmen operasi
sebuah usaha yang menyajikan pemisahan angka, maka laporan konsolidasi
merupakan kebalikannya.Laporan keuangan konsolidasi yang disyaratkan terdiri
dari neraca konsolidasi, laporan laba-rugi konsolidasi, laporan laba ditahan
konsolidasi atau laporan perubahan ekuitas pemegang saham dsn laporan arus kas
konsolidasi. Neraca konsolidasi, laporan laba - rugi konsolidasi dan laporan laba
ditahan. Konsolidasi disusun dari laporan keuangan perusahaan induk dan
perusahaan anak yang terpisah. Sedangkan laporan arus kas konsolidasi disusun
dari laporan laba rugi konsolidasi dan neraca konsolidasi. Perusahaan bisa
melaporkan laporan keuangan dengan prinsip konsolidasian jika memenuhi
beberapa syarat seperti:

 memiliki satu atau lebih entitas anak (anak usaha) yang ditunjukkan
dengan kepemilikan modal saham;

 laporan keuangan anak usaha bisa dikonsolidasi jika kepemilikan


saham lebih dari 50% ;

 jika kepemilikan entitas anak kurang dari 50% namun perusahaan


induk bersifat mengendalikan, maka laporan keuangan bisa
dikonsolidasi.

 Ilustrasi Skenario Laporan Konsolidasian

Perusahaan INDUK mempunyai struktur anak sebagai berikut:

 Anak A dengan saham 80% (20% milik publik)

 Anak B dengan saham 45% (namun mengendalikan)

 Anak C dengan saham 10% (tidak mengendalikan)

Maka Laporan Keuangan Konsolidasian Perusahaan Induk akan


menggabungkan seluruh angka laporan keuangan Anak A dan Anak B ke dalam
laporan keuangan konsolidasiannya. Angka laporan keuangan yang dimasukkan
termasuk: aset, liabilitas, ekuitas, laba rugi, dan arus kasnya. Sementara itu porsi
pemilik lainnya akan disebut sebagai Kepentingan Non Pengendali di bagian pos
Ekuitas dan Laba/Rugi.

 Maka ilustrasi Laporan Konsolidasian contoh di atas adalah sebagai


berikut

 Aset: seluruh aset INDUK


(termasuk 100% aset A + 100% aset B + termasuk 10% C)
 Liabilitas: seluruh liabilitas INDUK
(termasuk 100% liabilitas A + 100% liabilitas B)
 Ekuitas:
a) Ekuitas pemilik induk (termasuk 100% ekuitas A + 100% ekuitas B)
b) KNP (20% ekuitas A milik publik + 55% ekuitas B milik investor lain)
 Laba/Rugi :
a) Pendapatan: seluruh pendapat induk (termasuk 100% A + 100% B)
b) Laba kotor: (termasuk 100% A + 100% B)
c) Bagian penghasilan (rugi) komprehensif lain dari entitas asosiasi: 10% C
d) Laba: 100% A + 100% B + 10% C
 Laba Pemilik Induk (termasuk 80% A + 45% B + 10% C)

 KNP (20% A + 55% B)

Jika ada perusahaan induk mempunyai anak, maka semuanya akan


dikonsolidasikan jika memang bersifat mengendalikan. Di posisi perusahaan
paling induk hanya tersedia satu angka konsolidasian mengikuti sifat-sifat seperti
di atas. Pembaca laporan keuangan, khususnya investor, harus lebih jeli melihat
sifat-sifat dan angka yang dilaporkan di atas.

C. Penerapan Konsep Konsolidasi pada Perusahaan Induk untuk


Mencatat Investasi dalam Perusahaan Anak pada Tanggal Akuisisi
Konsep Akuisisi Perusahaan
Konsep akuntansi penggabungan usaha, yang diuraikan pada FASB
Statement No. 141, meliputi penggabungan di mana satu atau lebih perusahaan
menjadi anak dari suatu perusahaan induk. Suatu perusahaan akan menjadi
perusahaan anak apabila perusahaan lain mengakuisisi kepemilikan mayoritas atas
saham berhak suara yang beredar. Biasanya, kepemilikan pengendalian atas
perusahaan lain diperoleh secara langsung dengan mengakuisisi saham mayoritas
berhak suara (lebih dari 50%). Penggabungan usaha terjadi ketika satu perusahaan
mengakuisisi lebih dari 50% saham berhak suara perusahaan lain, tetapi setelah
hubungan induk-anak terbentuk, pembelian saham tambahan perusahaan anak
tidak dianggap sebagai penggabungan usaha, artinya entitas yang terpisah hanya
dapat bergabung satu kali. Peningkatan kepemilikan pengendalian hanya dianggap
sebagai investasi tambahan.
 Hubungan Perusahaan Induk-Anak
Diasumsikan bahwa, suatu perusahaan yang memiliki lebih dari 50% saham
berhak suara atas perusahaan lain dapat mengendalikan perusahaan tersebut
melalui kepemilikan sahamnya, dan terjadi hubungan induk-anak di antara kedua
perusahaan tersebut. Apabila terdapat hubungan induk-anak, perusahaan-
perusahaan tersebut dapat dikatakan saling berafiliasi. Exposure draft FASB yang
berjudul “Laporan Keuangan Konsolidasi: Kebijakan dan Prosedur” mengartikan
afiliasi sebagai entitas yang baik secara langsung ataupun tidak langsung melalui
satu atau lebih perantara, mengendalikan, dikendalikan oleh, atau berada dalam
pengendalian entitas lain. Perusahaan induk dan anak merupakan suatu afiliasi,
dan perusahaan anak yang sama-sama berada di bawah pengendalian perusahaan
induk juga merupakan afiliasi. Namun, dalam banyak laporan tahunan, istilah
afiliasi juga digunakan untuk semua investasi yang dicatat dengan metode ekuitas.
Ilustrasi struktur afiliasi dengan dua perusahaan anak dapat dilihat pada peraga di
bawah ini:
Berdararkan peraga, Percy Company memiliki 90% saham berhak suara pada
San Del Corporation dan 80% saham berhak suara pada Saltz Corporation. Atas
90% saham berhak suara milik San Del Corporation, Percy Company disebut
pemegang saham mayoritas dan kepemilikannya disebut kepemilikan
pengendalian atau hak mayoritas, sedangkan pemilik saham di luar struktur
afiliasi di atas disebut pemegang saham minoritas dan kepemilikannya disebut
kepemilikan nonpengendalian atau hak minoritas. Begitu pula pada perusahaan
Saltz Coporation, karena 80% saham Saltz Corporation dimiliki Percy Company
maka Percy Company disebut sebagai pemegang saham mayoritas dan 20%
sisanya disebut sebagai pemegang saham minoritas. Kepemilikannya disebut
sebagai kepemilikan pengendalian atau hak mayoritas.
Percy Company dan setiap perusahaan anaknya merupakan entitas hukum
yang terpisah dan memiliki catatan akuntansi yang juga terpisah. Dalam catatan
terpisahnya, Percy Company menggunakan metode ekuitas untuk
memperhitungkan investasinya. Namun, untuk tujuan pelaporan, pelaporan
dengan menggunakan metode ekuitas biasanya tidak menghasilkan laporan
keuangan yang sangat berguna.
 Konsep dan Kebijakan Laporan Keuangan Konsolidasi
Pada paragraf pembuka ARB No. 51 “Laporan Keuangan Konsolidasi”,
menyatakan bahwa:
“Tujuan laporan keuangan konsolidasi adalah untuk menyajikan,
terutama demi kepentingan pemegang saham dan kreditor
perusahaan induk, hasil operasi dan posisi keuangan perusahaan
induk serta anak, seolah-olah kelompok perusahaan tersebut adalah
perusahaan tunggal dengan satu atau lebih cabang atau divisi.”
Laporan konsolidasi terutama ditujukan bagi investor perusahaan induk, dan
bukan bagi pemegang saham minoritas serta kreditor perusahaan anak.
Perusahaan anak, sebagai entitas hukum yang terpisah, tetap melaporkan hasil
operasinya kepada pemegang saham minoritas. Laporan keuangan konsolidasi
menyediakan sejumlah informasi yang tidak terdapat dalam laporan keuangan
terpisah milik perusahaan induk, dan laporan itu biasanya diwajibkan untuk
menyajikan secara wajar posisi keuangan serta hasil operasi bagi kelompok
perusahaan yang berafiliasi. Menurut ketentuan FASB Statement No. 94,
“Konsolidasi Perusahaan Anak yang Dimiliki Mayoritas”, perusahaan
anak tidak dikonsolidasikan jika:
1. Pengendalian bersifat sementara.
2. Pengendalian tidak berkaitan dengan pemilik mayorutas.

 Konsolidasi pada Tanggal Akuisisi


Pada dasarnya, laporan keuangan konsolidasi disusun dengan menggunakan
prinsip akuntansi yang sama. Namun, laporan keuangan konsolidasi melaporkan
hasil operasi dan posisi keuangan dua entitas atau lebih yang memiliki hubungan
istimewa (afiliasi) menjadi sebuah laporan keuangan yang seolah-olah berasal dari
satu entitas, tentu saja setelah mengalami proses eliminasi.
Kertas kerja konsolidasi merupakan mekanisme yang efisien untuk
menggabungkan akun-akun dari perusahaan yang terpisah yang akan
dikonsolidasikan dan untuk menyesuaikan saldo gabungan menjadi angka-angka
yang akan dilaporkan seakan-akan semua perusahaan yang dikonsolidasi adalah
satu entitas. Kertas kerja konsolidasi terdiri atas empat kolom, antara lain nama
pos, data neraca percobaan, ayat jurnal eliminasi, dan konsolidasi.
a. Nama pos, berisi nama pos-pos yang merupakan aset, kewajiban maupun
ekuitas entitas.
b. Data neraca percobaan, memuat 2 subkolom yaitu data perusahaan induk dan
anak. Tiap subkolom menjelaskan nilai dari pos-pos yang ada di sebelah kiri.
c. Ayat jurnal eliminasi, total saldo akun perusahaan-perusahaan terpisah yang
akan dikonsolidasi disesuaikan untuk mencerminkan angka yang muncul jika
entitas konsolidasi berdiri sendiri sebagai entitas yang tunggal dan legal.
d. Konsolidasi, memuat hasil akhir dari penyesuaian dari entitas-entitas yang akan
dikonsolidasi.
Data Neraca Percobaan Ayat Jurnal Eliminasi
Nama Pos
Entitas Induk Entitas Anak Debet Kredit

Neraca Konsolidasi Pada Tanggal Akuisisi


1. Perusahaan Induk Mengakuisisi 100% Perusahaan Anak pada Nilai Buku.
Ilustrasi:
Penn Corporation mengakuisisi 100% Skelly Corporation pada nilai bukunya
dan nilai wajar sebesar $40.000 dalam suatu penggabungan usaha melalui
pembelian pada tanggal 1 Januari 2006. Atas investasi tersebut, neraca
konsolidasi segera disusun. Ketika menyusun neraca, kita mengeliminasi
akun-akun yang bersifat resiprokal. Akun-akun Penn dan Skelly yang tidak
bersifat resiprokal digabungkan dan dimasukkan ke dalam neraca
konsolidasi. Neraca konsolidasi bukan hanya merupakan hasil
penjumlahan saldo akun dari perusahaan berafiliasi melainkan terdapat
pula eliminasi akun-akun yang bersifat resiprokal. Modal saham yang
disajikan dalam neraca konsolidasi adalah modal perusahaan induk, dan laba
ditahan konsolidasi adalah laba ditahan perusahaan induk.
2. Perusahaan Induk Mengakuisisi 100% Perusahaan Anak dengan Goodwill.
Jika Penn membeli semua saham Skelly seharga $50.000, aka nada kelebihan
biaya investasi terhadap nilai buku yang diperoleh sebesar $10.000. Jumlah
$10.000 disajikan dalam neraca konsolidasi pada saat akuisisi sebagai
aktiva sebesar $10.000. Jika tidak ada bukti bahwa aktiva bersih yang
diidentifikasi dinilai terlalu rendah, aktiva ini diasumsikan sebagai goodwill.
Ayat jurnal:
Modal saham – Skelly 30
Laba ditahan – Skelly 10
Goodwill 10
Investasi dalam Skelly 50
(Untuk mengeliminasi akun investasi dan akun ekuitas yang bersifat resiprokal
dan untuk membebankan kelebihan biaya investasi terhadap nilai buku yang
diperoleh ke goodwill)
Ayat jurnal hanya merupakan penyesuaian serta eliminasi kertas kerja dan tidak
dicatat dalam akun perusahaan induk atau perusahaan anak. Ayat jurnal
tersebut tidak akan pernah dijurnal atau diposting. Tujuannya hanyalah
mempermudah penyelesaian kertas kerja untuk mengkonsolidasi perusahaan
induk dan perusahaan anak pada dan untuk periode yang berakhir tanggal
tertentu. Untuk di masa depan, perbedaan antara saldo akun investasi dan
ekuitas perusahaan anak akan berkurang jika, dan hanya jika, goodwill
diturunkan nilainya.
3. Perusahaan Induk Mengakuisisi 90% Perusahaan Anak dengan Goodwill.
Asumsikan bahwa selain mengakuisisi semua saham beredar Skelly, Penn juga
mengakuisisi 90% saham Skelly dengan harga $50.000. Pada kasus ini,
kelebihan biaya investasi terhadap nilai buku yang diperoleh adalah $14.000
(biaya sebesar $50.000 dikurangi nilai buku yang diperoleh sebesar $36.000)
dan adan kepemilikan tanpa pengendalian atau hak minoritas sebesar $4.000.
Ayat jurnal untuk mengkonsolidasi neraca Penn serta Skelly dan mengakui hak
minoritas dalam Skelly pada tanggal akuisisi adalah:
Modal saham – Skelly 30
Laba ditahan – Skelly 10
Goodwill 14
Investasi dalam Skelly 50
Hak minoritas 4
(Untuk mengeliminasi saldo investasi dan ekuitas yang bersifat resiprokal,
untuk embebankan S14.000 kelebihan biaya investasi terhadap nilai buku yang
diperoleh ke goodwill, dan untuk mengakui $4.000 hak minoritas atas aktiva
bersih Skelly).
D. Pengalokasian Kelebiahn Biaya Investasi Atas Nilai Buku Perusahaan
Anak Pada Tanggal Akuisisi.

Prosdur kertas kerja konsolidasi untuk mengalokasikan kelebihan biaya


investasi terhadap nilai buku perusahaan pada aktiva dan kewajiban yang spesifik
serupa dengan preosedur kertas kerja konsolidasi yang diilustrasikan untuk
goodwill. Ayat-ayat jurnalnya lebih kompleks karena lebih banyak akun yang
dipengaruhi diperlukannya alokasi tambahan, amortisasi, dan penyusutan.

Asumsi yang mendasari penetapan kelebihan biaya invesyasi terhadap


nilai buku adalah bahwa nilai buku dan nilai wajar dari aktiva dan kewajiban
yang dapat diidentifikasi adalah sama. Jika ada bukti mengindikasikan bahwa
nilai wajar melebihi nilai buku atau nilai buku melebihi nilai wajar, maka
kelebihan itu harus dialokasikan.
a. Konsolidasi Pada Saat Akuisisi, kertas kerja konsolidasi perusahaan
induk dan anak setelah penggabungan usaha, karena kelebihan biaya
terhadap nilai buku cukup kompleks, maka akun kelebihan yang belum
diamortisasikan digunakan dalam kertas kerja.
b. Konsolidisi Setelah Akuisisi, setelah mencatat akun-akun yang
sebelumnya perusahaan melanjutkan mencatat akun deviden,goodwill
yang diamortisasi pada kertas kerja konsolidasi. Ayat-ayat jurnal kertas
kerjanya lebih kompleks karena lebih banyak akun yang dipengauhi dan
diperlukannya alokasi tambahan, amortisasi, dan penyusutan
c. Efek Alokasi pada Neraca Konsolidasi pada Saat Akuisis Pada akuisisi
dalam lingkup hubungan induk anak, diferensial biaya/nilai buku tidak
dicatat dalam buku perusahaan induk ataupun buku perusahaan anak. Oleh
karena itu, jumlah yang muncul pada neraca konsolidasi perusahaan induk
dan perusahaan anaknya dicatat melalui prosedur kertas kerja yang
menyesuaikan nilai buku perusahaan anak untuk merefleksikan diferensial
biaya/nilai buku untuk tujuan kertas kerja konsolidasi. Jumlah penyesuaian
untuk setiap akun aktiva dan kewajiban ditentukan dengan menggunakan
pendekatan konsolidasi satu-baris.
d. Pengalokasian diferensial biaya/nilai buku Penyesuaian-penyesuaian
yang diperlukan untuk menggabungkan neraca perusahaan induk dan
perusahaan anak ditentukan dengan menetapkan perbedaan antara biaya
investasi dan nilai buku yang diperoleh, pada aktiva dan kewajiban yang
dapat diidentifikasi dan lalu pada goodwill jika ada sisanya. Meskipun
nilai buku aktiva dan kewajiban tidak digunakan dalam menentukan nilai
wajar setiap aktiva dan kewajiban, nilai buku digunakan dalam proses
menggabungkan neraca perusahaan induk dan perusahaan anak.

 Format Kertas Kerja Neraaca Percobaan


Pendekatan neraca saldo untuk kertas kerja konsolidasi berasal dari
neraca-neraca setelah penyesuaian perusahan-perusahaan afiliasi. Baik pendekatan
laporan keuangan maupun pendekatan neraca saldo menghasilkan informasi yang
sama, sesuai pilihan dari pemilik perusahaan. Ayat jurnal kertas kerja untuk
menyiapkan laporan keuangan konsolidasi menggunakan format neraca saldo
adalah sama dengan kertas kerja untuk menyiapkan laporan keuangan konsolidasi
menggunakan pendekatan laporan keuangan. Akun neraca saldo diklasifikasikan
menjadi debit dan kredit, maka penempatan akun-akun tersebut berbeda bila
dibandikan dengan peenempatan akun dalam format laporan keuangan Sebelum
mengkonsolidasikan sebuah pperusahaan induk & anak, kita harus tahu metode
apa yang akan digunakan. Setelah itu, penyesuaian yang tepat dibuat pada kertas
kerja untuk menghasilkan laporan keuangan konsolidasi yang benar. Secara
umum, perbedaan neraca lajur akibat dari pnggunaan metode yang berbeda-beda
pada perusahaan induk & anak, tidaklah besar adanya.
Daftar Pustaka

Floyd A. Beams. 2010. Akuntansi Lanjutan; (Advance Accounting).


Edisi ke-9:Erlangga

Richard E.Baker 2014. Advanced Financial Accounting (Perspektif


Indonesia) Buku 1. Jakarta:Salemba Empat
Hasim Azhari. 2014. Manfaat Laporan Konsolidasi.
https://zahiraccounting.com/id/blog/manfaat-laporan-
konsolidasi/. Diakses pada 27 September 2019

Fajaratmojo. 2017. Laporan Keuangan Konsolidasi.


https://fajartriatmojo.wordpress.com/2017/04/18/lap
oran-keuangan-konsolidasi/. Diakses 28 September
2019

Elraihanya. 2013. Prosedur dan Cara Membuat Laporan Konsolidasi.


https://elraihany.wordpress.com/2013/01/10/prosedur
-dan-cara-membuat-laporan-keuangan-konsolidasi/.
Diakse pada 28 September 2019

Deva setyawan. 2016. Manfaat Atau Tujuan Laporan Keungan Konsolidas.


http://kja-devasetyawan.com/2016/05/17/manfaat-
atau-tujuan-dari-laporan-keuangan-dan-laporan-
keuangan-konsolidasi/. Diakses pada 29 September
2019

You might also like