You are on page 1of 6
POE SP RRO eae ea] ToS ER CLERICS Ore ENERGI & KELISTRIKAN INTERF a NSOR NIKABEL DENGAN JARINGAN WIFI Hendrian: PENGARUH POLA GPERASI LOAD LIMIT DAN FREE GOVERNOR TE PLTGU MUARAKARANG Erling: Oki Aditya SURVA (PLTS) MENGATASI RUGI-RU AL DALA YAH LAUT Tri Joke: Pram NGGUAN PADA GARDU DISTRIBUSI TIPE PORTAL Gusti Pohiyanti Nurmiati Pasra ER PADA ALAT PENGISI BATERAI GADGET UNTUK FASILITAS INAKAN RTOS ISMISI BERDASARKAN PENG SEKOLAH TINGGI TEKNIK - PLN (STT-PLN} oe ed oe GANGGUAN PADA GARDU DISTRIBUSI TIPE PORTAL Novi Gusti Pahiyanti’, Nurmiati Pasra* Snovet 40304@gmail.con * nummi-pasra@gmailcom ‘Teknik Elektro, Sekolah Tinggi Teknik PLN. ABSTRACT Means the latest in low votage cistibution systems for the provision of electric power supply befere it gets to the customer, which generally are household customers. For medium veltage electric power system, the airect distribution system by using medum voltage 20 KV fo subsiations - distribution substations then poured into PHB - TR and though the fow voltage network forwarded kepetanggen. Medium voltage networks froquont disruptions. Tho cause - tho cause disturbances in the pertal substations and low vottage distribution systems. This research will discuss the diserder - disrupticn in the distribution on the type of portal. Weh a determines a disturbance more quickly, it can minimize the occurrence of a power outage. Keywords: Distrioution System, Sentry Portel, Disorders ABSTRAK Sarana paling akfir pada sistem distribusi tegangan rendah bogi penyediaan pasokan tonaga listrix sebelum sampai ke pelanggan yang pada umumrya adalah pelanggan rumah tangga. Untuk sistem tenaga lisirik tegangan menengah, maka sistem penyaluren langsung dengan menaqunakan tegangan menengah 20 KV ke gardu ~ gerdu distnbusi kemudian dialirkan ke PHB — TR dan melalui janngan tegangan rendah bara Giteruskan kepelanggan. Jaringen tegangan menengah serng teyjadinya gangguan. Peryobab — penyebab gangguen pada gardu portal dan sisiem distnbusi tegangan rendah. Pada peneliian in ekan membahas mengenai gargguan — gengguan distribusi pada tipe portal. Dengan mengetahu adanya gangguer tobi Ccopai, hal tersebut dapat meminimalisr togadinya pomadaman lstik. Keta Kunci: Sistem Distriousi, Gardu Portal, Gangguan 1. PENDAHULUAN Fungi dari Gard Distbusi adalah soboge! borat: ‘Menyalurkan tenaga listrik tegangan menergah Sistem distribusi_tenaga _listik sangat memegeng perenan penting dalam memenuhi kebuluhan energilsirik. Untuk itu cibutunkan suaty sistem fenaga lisink yang balk dan andal, yang dapal menjamin kelancaran alan daya listrik Salah satu bacian dari sictom dictribusi tenaga listrk yong sangat peniing adalah Gardu Distribusi Tipe Porta Seiring dengan kebutuhan pelanggan akan tenaga listik yeng semekin meningkat PT.PLN (Persero) sebagai penusahaan penyedia tenaga listik dituntut dapal_menyediakan pasckan tenaga listnk yang handal can terus berkembang mengikuti xebutuhan kencumon dan kemajuan toknologi. Menghadagi tuntutan yang demikian itu di samping peralatan temasarg mempunyai mutu yang bak diperiukan juga suatu sistem pengaman yang tepat untuk menjaga keandalan penyaluran tenaga listik dan mencamankan peralatan-peraiatenlistrik dai bahaya-bahaya yang mungkin teat Gardu Distribusi adalah merupakan salah satu tempat/tangunan instalaci_ listreik didaiamnya tetdapat alat-alat : pemutus, _penghubung. Pengaman, dan trafo_distribusi_ untuk mendistibusikan tenaga listik sesual dengan kebutuhan tegangan peanggan, Untuk mencapai_perindussian tenaga. list ‘secara baik, peralatan ini bisa mencakup kontinuitas Pelayanan yang menjamin keselamatan bagi manusia. ke pelanggan tegangan rendah 2. Nenyalurkan tenaga listrk tegangan menengah ke gardu. distrbusi lainnya dan ke gardu hhubung, Untuk mendapatkan palayanan dan penyaluran tenaga listrik yang baik dan andal, maka dibutubkan PHB — TR gardu Distribus' yang beroperasi secara optimal, sehingga tidak terdapat gangguan / kerusaken yang menyebabkan —_terganggunya continuistas pelayanan dengan lainnya. poralatan, konstuksi, atau dari desain PHB — TR itu sendi kurang memenuhi standar, pengaturan beban yang tidak seimbang serta minimnya pemelinaraan, baik secara rutin maupun preventif Tuluan car penelitan ini adalah untuk mengelahui berapa besar gangguan pada gardu distribusi terutama pada tipo beton, dan akan bermanfaat bagi rihak yang membutuhkan. Tinjauan pustaka dalam penelitan ini mengacu pada teori sebagai berikut Kontrukst Gardu Tipe Portal Gardu tipe portal adalah jenis gardu distribust pazangan Ivar dongen kontrukei berdiri distas Gang. Gardu ini umumnya dipakai pada sistem jaringan udara_tegengan menengah, namun dbeberapa tempat misalnya Jakarta raya gardu tine portal dipakai sebagai gardu pada sistem jaringan kabel tanah, JURWAL ENERGIA YELISTRIKAN VOL. 8 NO, JAIUARI -ME 2016 | 43 ‘Susunan Komponen Utama 1. Fuse cut out (FCO) sebagai pangaman ans lebih sekaligus sebagai sallar peniasah Lightning Arrester sebagai pengaman terhadap tegangan lebih akbat surya petr. Transformator. Periengkapan hutung bagi tegangan rendah. Sistem pembumian. Alat-alat indicator. ORE ON Instalasi Gardu Portal A. Instalasi gawat proteksi terhadap arus lebih, baik pada sisi tegangan menengah atau pada sisi tegangan rendan (HRC, NH Fuse, FCO). B. Instalasi_gawat proteksi teitiadap tegangan lebih pada sisi togangan menengah (lightning Arresier) C._Instalasi pembumian BKT. BKE dan titk netrat transformator. D._Instalasi penghantar tegangan menengah dan tegangan rendan, E. Kontruksi duduken transformator (Piat from teansformator), _instalasi atat-alat ukur dan penerangan. F. Kontruksipipa galvanis pelindung penghantar. Alat-alat Material Secara Khusus model _krontruksi _gardu berbeda-beds disualu tempat dengan lainnya. Namun kebutuhan material utama tetap sama dan, mengikuti kotontuan persyaratan umum inetaleci list PUL), Tiang : jenis tiang besi dan beton 2x500 deN 11 meter, 12 meter, 13 metar ditenam 1/6 panjang ‘tang dan diberi pendasi beton 1:2:3 ukuran 1x2 meter x 1/6 panjang + 30 cm, 2. Fuso cut ou! : dipasang sobaryak 3 bush pada eros gardy UNP 15:2600. Jarak antara FCO tidek kurang dari 70cm, Fasa-fasa dan Soon ‘asa BAI (ang beton) Terminasi_ pada FCO harus memakai terminal jenis bimetal dengan ukuran yang sSesual, mengingatpenghantar SUTM adalah jonis AAC dan socker terminal FCO torbuat dari laningan. Apabila tidak memungkinkan dipasang jon sleeve bimetal Al-Cu_ diiengah jumper lead penghantar SUTM-FCO, 3. Lightning Amrester : Dipasang sesudah atau sebelum Fuse Cut Out dagian bawah Arrestor ddan ditanahkan langsung. Tidak dijadikan salu dengan massa transformater. 4. Perfengkapan Hubung Bagi: Ditempatkan paca suatu lemari dengan kelengkapan : saklar Utama beban jenis terbuka atau pemutus beban, can Tesilias sirkit tegangan rendah maksimum 4 dan dilengkapl denga pengamen aus lebih dengan arus pengaman singkat dibawah —kemampuan—penghaniararus enghantar jaringan tegangan endian 5. Alat ukur dan lampu : sebagai peslengkapan lstrk PHB terdir atas 4. 3unitCT 2 3.unit amperemeter 3.1 unit volumeter 4. Lempu indicator 494 | IURUALENERGI 2: KELISTRIVAN VOL 8 NO.) JANUAR! -MME 2016 ©. Sistem pembumian ; kontuks!_pembumian tondiri ates 2 macam: + Pombumian lighining Arrester | Pembumian bagian kenduktif torbuka, extra djadikan salu dengan_pembumian LA, dudukan —transformater, badan trafoltanki transformator. * Pembumien agian konduktif terbuka, extra djadikan satu dengan pembumian LA, ducuken transformater, —badan trafoltanki transformator. * Penghantar PE memakai kawat 50 mm’, Setiap sambungan_ memakci Unimog Champ dengan ukuran sesuai. 7. Instalasi penghantar (jumper head) : instalasi kabel tegangan rendah memakai kabel NYY untuk sistem fasa-3 dengan ukuran luas yang sesuai kapasitas transformator. — Insialasi tegangan menengah memakai ASC 1x36mm* dail penchantar SUTM ke terminal FCO. 8. Kontruks' pipa pelindung : pipa pelindung kabel tegangan rendh memakai pipa galvanis = inch sepanjang 6 meter. = 4inch sepanjang 6 meter. - 4." inch sepanjang 6 meter (dikuatkan pada tieng gardu dengan fixing collar/bengel. 9. Elektroda_bumi : memakai elektroda batang luntuk mencapai nilai_pertahanan dibawah 1 ohm. Penghantar bumi diikat dengan memakai aut tembaga 10 om pada elektroda bumi dan ilepis mah solder. Diberikan bak kontrol uukuran 2020 cm untuk pengujian ulang tahanan olektroda bumi + Terdapat 3 buah elektroda buat masing- masing untuk: pembumian lighting arrester, pembunian tik netral transtomator sisi tegangan _rendah, pemburian BKT dan BKE. + 2 buah oloktroda bumi disatukan (bonding) dibawah tanah. 10. Dudukan —transformater dudukan transformator memakai_ desi profl UNP. 15 dengan kontruksi khusus mampu menahan beban transformator minimal 2 ten, 11. Isolator tegangan menengan : | dipertukan minimal 6 buah isolator tumpu darvatau 6 buah isolator tarik untuk kontruksi kemampuan kontruksi tumpuan_—penghantar__SUTM. Dipertukan esi profil UNP. 15x2600_ untuk Cros arm dudukan isolator. 12, Kontruksi plat from korja : plat from kerja dengan lanai Kayu keras berukuran 1.5 mx2.4 'm untuk plat from kerja pemetharaan garéu. 13. Komponen-komponen kontrukei ec terdapat jumlah komponen kontruiksi_ yang dipergunakan antara lain, Fixing Collar, Boaci, Staenless Stoel strip, 2. KAJIAN LITERATUR Menurut Heru Agus Surasa bahwa “Analisis Ponyabab Losses Energi Listri« okibat Gangguan Jeringan Distribusi Menggunakan Metode Fault Tree Analisis Oan failure Mode And Effect Analysis Di PT. PLN (Persero) Unit Pelayanan Jaringan ‘Sumberlawang" bahwa menentukan akar penyebad keusakan jaingan distribusi Istrk, sehingga diperoten suatu usulan perbaikan uniuk menekan tingginys fosses dan meningkatkan mutu pelayenan penyedizan tenaga listrk dengan memperiositaskan perbsikkan di system distribus Dengan hal tersebut peneliii _membuat peneiiian yang berjudul “Gangguan Pada Gardu Distrusi Tipe Portal” untuk mengetahui gangguan dari sisi tegengan menengah agar lebih cepat penangennya schingga untuk memirimalisir toffadnya pemadaman di pelanggan tegangan rendah. 3. METODCLOG! PENELITIAN Dalam penelitian ini membuet metodologi sebagai berkut 1. Membuat koordinasi dengan pihak terkait yaitu PT. PLN Persero 2. Mercari_gangouan gangguan. 3. Mencari gangguan berdasarkan Jenis ~ jenis sgangguan. 4. Mencari gangguan bordasarkan peralatan yang gunakan, peneli berdesarkan penyebab 4, HASIL DAN PEMBAHASAN Hosil dari penelitian ini edalah sebagai berikut 4.1 Gangguan Bordasarkan Penyobab Mencari gangouang berdasrkan _penyebab gangguannya yaitu dapat dilhat _berdasarkan ‘gangguan — gengguang dalam yang terdiri dari 4. Tingkat keamanan (security fovel) alem tingkat keamanan (socuriy level) dar sistim tenaga istrik yang rondah, Suatu contoh penyedizan’ tenaga lst (pembangkit A) yang ‘mempunyai transmisi jarak jaun dan jk dparalel dengan pemibangit lin (pembangktt 8), penyaluran teraga ‘dan jauh tersodut-mempunyai resiko terganggu yang. lebih besar. Jka penyaluran tersebut terganggu maka pada saat itu pembangkt 5 mencadak ‘moncapat tcmbahan beban yang besar. sehingga pembangkt 8 akan ik jatoh borat seluruh kota akan mengalami pemadaman total. Iberatnya dapat danalogikan dengan 2 orang ‘memiul sendrian sehingga seluruh beban kan jatun 4.1.2. Terbatasnya Kemampuan Mesin.Mesin Pembangkit Dalam keadaan kemampuan _mesir-mesin pembangkit terbatas (tidak ada cadangan), maka jika ada unit mesin pembanghit Karena suatu sebab terganggu, maka dalam keadaan tidak ada cadangan, terpaksa ada sejumlah wilayah (sebesar aya mesin yang terganggu) yang dipadamken, 4.1.3. Gangguan Dari Luar ‘ada penjelasan penelitian ini gangguan dari luar berupa gengguan dari manusia sendiri seperti gangguan pencangkulan, gangguan pengrusakan, dan gangguan dati layeng — layang, selain tu juga gangguan hewan juga termasuk gangguan dari var, dan gangguan alam seperti petir juga dapat menyebabkan gangguan teknis pada gard. 42 Gangguan Berdasarkan Jonis - Gangguan Gangguan yang dapat terjadi berdaserkan janis = jenis gangguan yaitu sebagai berkut Jenis 4.2.1. Gangguan Beban Lebih Beban lebih mungkin tidak tepat disebut sebagai gangguan, Namun karona boban lebih adalah suatu Keacaan abnormal yang _apabila dibiarkan terus berlanasung dapat membahayekan peralatan, jadi harus diamankan, Beban lebih dapat mengakibatkan pemanasan yang berlebinan yang selanutnya panas yeng berlebinan tu dapat memperperdek unur peralaten, Gangguan tersebut dapat dinyatakan dongan gangguan hubung singkst yang dapat dibagi menjadi bebrapa bagian = a. Satu fasa ke tanah atau biasa disebut gangguan tanah Disebadken —karena _ kawat bersentunan dengan tanan b. Fasa ke fasa Gangguan ini biasa torjadi karone angin yang sangat kencang mentup kewat yang satu. ke kawat yang Iain atau karena kawat terputus dan ‘menimpa kawat yang lain, c. Dua fasa ke tanah d. Gangguan tiga fase penghantar 4.3. Gangguan Digunakan. Berdsearkan Peralatan Yang 4.3.1. NH Fuse putus lain karena ganoguan pada sistem, NH fuse juga dapat putus aikarenakan kelebinan beban atau beban naik Peryebab beban nak pada gardu dikarenakan adarya pemasangan Istik baru, bia juga dikarenakan adanya pemakaian listrik yang be‘letihan pada konsumen, hal ini sering tetjaci terutama jika ada perayaan har-hari besar dimana seluruh anggota keluarga biasanya berlumpul, maka secera olomatis pemakaian lsirik yang semula biasa menjadi berlebinan karena peralatar- poralatan dirumah yang momakai Fstrk digunakan seluruhnya. Hal ini terjati hampir_ pada setiap konsumen pengguna lisirik pada saat bersamaan. Kelebihan beban juga bisa disebabkan Karena adanya penerangan jalan umum — dengan menggunakan sisiem cantol langsung pada saluran listik tanpa melalui KWH meter, sehingga kapasitas NH fuse yang torpasang pada gardu fidck mampu lagi menahan beban yang menyebabkan NH fuse tersebut putus, 4.3.2. Fuse Base Rusak Fuse Base adalah svatu aal yang bertungsi sebagai dudukan dari NH fuse. Fuse Base terbuet dari tombaga pada kedua siei kakinya. Fuse Base senditi barfungsi sebagai pembagi beban pada rack TR, Sebelum dipesang NH Fuse, bagian kaki atas dati Fuse Base adclah bagian yang bertegangan sedangkan kaki bawah tidak bertegengan, tetapi pada saat NH Fuse dipesang pada Fuse Base, JURWAL ENERGIA EUSTRIKAN VOL. 8 HO. JANUARI -ME 2006 | 45, agian kaki bawah Fuse Base memilki tegangan. Ini ¢iakibotken NH Fuse yang terfungsi sebagai jumpor. Fuse Base torbakar karona beban lobih (overload) yang mengakibatkan terjadinya pemuain Pada kakinya. Pemuain tersebut mengakibatkan Fuse Base panas dan melelch, Lalu, Bila daya jepit fuse base itu berkurang maka NH fuse yang dipasang menjadi kendor dan dapat menimbullan ponas arena a¢anya porcikan-porcikan bunga api yang lama kolamaan makin menjadi dan merjalar pada NH fuse sehingga menyebabkan fuse itu putus, jika itu terjadi biasanya fuse base menjadi gosong. Gangguen ini salah satu penyebabnya karena ‘adanya beban benlebin yang melebihi dari Kapasitas: base fuse, misalnya kapasitas fuse hanya 300 A, sedangkan arus yang diporgunakan lebih dar 300, ‘A, Sehingga base fuse melebur. Solusi dala hal ini mengganti kapasitas base fuse lebih dari arus yang dpakai. Faktor yang dapat menggangu kooinasi dan kerja pelebur: 4, Mutu pelebur 2. Nilai crue pengonal po! beban, ur lebih Kocil dari arue 43.4, Saklar utama tegangan rendah rusak Penyebab rusaknya saklar utama_tegengan rendah adalah factor umur atau usia sakiar yang sudah terlalu lama dipakal dan belum pernaf gant, pomazangan saklar utama tegangan rendah yang tidak benar juga dapat mengakibatkan saklar Uiama cepat rusak. 43.5, Penghantar jeringan tegangan_ rendah putus Penyebad putusrya kabel jaringan_ tegangan rendah adalah terkena pohon atau dahan_pohon besar yang tumbang akibat hujan angin yang bogtu beser dan. iangsuna mergenai kabel jaringan tersebut, hal ini yang menyebabkan kabel jaringan tegangan rendsh itu putus, sehingga “dengan adarya gargguan tersebut secara_otomais pelayanan pala konsumen menjad terganggu. 43.6. Penghantar TR putus Penghaniar TR putus termasuk gangguan yang ssering terjad, mungkin Karena rawannya_lokasi jaringan terhadap ponon. Hal ini ditambah lagi dengan fultur. masyarakal yang tidak mau. menebang pehon — pchon yang pioduktif meskipun mombahayakan baik bagi mereke sendiri maupun ‘orang banyak. 43.7. Gangguan Kerusakan Konektor Akibat “hurang bagusnya mui peralatan, Kurang kuat waktu pemasengan ataupun Karena letalnya ci pinggr pantai (lerjadi Korosi atau penggaraman) — sehingga-mengakibatkan Samburgan yang tdak sompuna pada konektor. Penyebab gangguan ini juga merupakan ;penyumbang angka yang cukup ting) pada SAID' / ‘SAIFI Kelompok jaringen tegengan rendah. 43.8. FCO (Fuse Cut-Out) Putus Hal ini biasanya disebabkan Karena SUTM yang aca di dalam kota, lataknya baryak yang ada 46 | JURAL ENERG: a HELISTRIEANVOL. BNO, JANUS Me 2016 i tepi jalan, jalumya banyak memasukt Kota 1 Ohm, + Jarak arester terialu jauh dari trafo ‘+ Jarak panjang arrester pada tiang yang satu dengan arrester pada tlang yang lain terlalu jaun ‘+ Arrestor tidak bokerja optimal, moskipun tidak. ada pelir menyambar secara langsung maupun tidak langsung, 43.10 Trato Distribusi Rusak Pata Transfommalor Kerusakan yang terjadi ‘antara lain, adalah kerusokan mekonik dan stress termal yang torjadi akibat arus-arus abnormal, baik yang berasal dari ganggan hubung singkat pada Sikit_ yang cipasok maupun anus beban lebih. Kerusakan_—mekenikal ipicu oleh gaya elekirocinemik yang terjadi akibatinteraks! medan magnet bocor dengan arus tingol pada belitan. Stress eng diimbulkan oleh gaya elcktrocinamik ini dapat morusak — etrukeltur penyanggan heftan. Dalam pembebaran, beban yang melebihi kapasitas akan menyebabkan suhu di dalam transformator melebihi batas kerja aman dari beltan, kertas dan minyak. Hai ini dapat ‘meningkatkan resko kerusakan Transformator. 4.3.11. Penghantar Pembumian Putus Dalam sebuah jarngan gardu distibusi tipe portal selain menggunakan alat proteksi yang ada, system pentanahan fungsinya sangat penting. Hal inidikaronakan system pentanahan yang baik dapat ‘mencegah terjadinya suatu. gangguan yang ddiakibatkan oleh adanya gangguan legangan lebih Pemburrian Pada Gardu Distibusi Terdiriatos: 1. Pembumien Lightning Arrostor 2. Pembumian Bacian Konduktif Terbuka Gardu 3. Pembumian tik netral Fembumian Lightning Arrester berdasarkan Standar_konstruksi gardu_P.T PLN (Persero) disatukan dengan pembumian BKT, sementara pembumian Wik netral dipisah tersendiri pada fordasi Gardu dibawah tanah. Keliga pembumian tersebut — dihubungkan dengan Penghantar pembumian. Penghantar pembumian pada ketiga jenis pembumian tersebut kadang-kadang_putus akbat mekanis (dur). ;._KESIMPULAN 1. Panas yang terjadi bisa disebabkan oleh bermacam-macam antara lain pada_kontak- kontak peraletan, seperti sambungan kabel ke rel ataupun dari rel ke fuse base bankan da ontak fuse itu sendid Kondisi PHB-TR kurang baik karna adenya kerusakan pada bagian alat material pada FHE-TR iu sendii dapat menghambat arus bbeban. Banyak hel yang menjadi penyebab gangguan pada gardu portal harus lebih di perhatkan untuk tingkat pemeliharaan pada gardu portal tersebut. Perelatan-peralatan yang digunakan harus ci ek teflebin dahulu sebelum pemasangan. Sehingga gengguan yeng terjadi dapat ci minima. DAFTAR PUSTAKA AAlls Munendar, Dr, MSc. Dan Susumu Kawahara, Dr, “Teknik Tenaga Listik, ‘Transmisi Disvibusi, Paradnya Paramita’, Jakarta Anonim,2000," Badan Standarisasi Nasional BSN, Persyaratan Umum Instalasi Listrix 2000 (PULL 2000) HutahurukTS, ir, 1987, Pengetananan Netrat Sistem Tenaga dan Pengetanahan Poralatan, Fonorbit Exlangga, Moediyono, “Grounding Sistem — Dalam Distibusi Tenaga Listnk 20kY", Anonim, 2010, PT. PLN (Persero), Buku 4 "Standar Konsiruksi Gardu Distribusi dan Gardu Hubung Tenaga Listrit” {URAL EMERG! HEUSTRIHAWVOL. 8 HO. JANUAR! 18 2016 | 47

You might also like