You are on page 1of 3
Glomerulonefritis akut pasca streptokokus (GNAPS) Notebook: Penyakit Created: 8/22/2019 750 PM Updated: 10/30/2019 7:22 PM ‘Author: Rizki Adena Putri Tags: Anak, ipd, Nefrologi, pal, Penyakit Edit by RAP Definisi Glomerulonefritis akut pasca streptokokus (GNAPS) adalah suatu sindrom nefitik akut yang ditandai dengan timbulnya hematuria, edema, hipertensi, dan penurunan fungsi ginjal (azotemia), Gejala-gejala ini timbul setelah infeksi kuman streptokokus beta hemolitikus grup A di saluran nafas bagian atas atau di kulit. 3 Epidemiologi + GNAPS terutama menyerang anak usia sekolah dan jarang menyerang anak usia <3 tahun, * Laki-laki lebih sering daripada perempuan dengan perbandingan 2:1, 3 Etiologi Timbulnya glomerulonefritis akut (GNA) di dahului infeksi ekstrarenal, terutama di saluran nafas atas dan kulit oleh streptococcus beta haemolyticus. Antara infeksi bakteri dan timbulnya GNA, terdapat masa laten selama 10 hari.!.3 Anamnesis + Riwayat infeksi saluran nafas atas (faringitis) 1-2 minggu sebelumnya atau infeksi kulit (pyoderma) 3-6 minggu sebelumnya. 13 + Umumnya pasien datang dengan hematuria nyata (gross hematuria) atau sembab di kedua kelopak mata dan tungkai 1.3 + Kadang-kadang pasien datang dengan kejang dan penurunan kesadaran akibat 13 ‘ensefalopati hipertensi + Oligouria/anuria akibat gagal ginjal atau gags + Dapat timbul gejala GI © mual muntah tidak nafsu makan konstipasi diare ! jantung, !3 Pemeriksaan Fisis + Tekanan darah : hipertensi ‘+ Mata : Sering ditemukan edema di kedua kelopak mata dan tungkai + Kulit: Lesi bekas infeksi di kulit 3 Pemeriksaan Penunjang Kreatinin dan ureum darah umumnya meningkat. ASTO meningkat pada 75-80% kasus. Komplemen C3 menurun pada hampir semua pasien pada minggu pertama. Jika terjadi komplikasi gagal ginjal akut, didapatkan hiperkalemia, asidosis ‘metabolik, hiperfosfatemia, dan hipokalsemia, + LED meningkat » kadar HB menurun © pemeriksaan Urin jumlah nya berkurang berat jenis meninggi hematuria makroskopik albumin (+) eritrosit (++) leukosit (+) ditemukan silinder leukosit, eritrosit serta hialin!.3 Tata laksana Medikamentosa © Golongan penisilin dapat diberikan untuk eradikasi kuman, yaitu © Amoksisilin 50 mg/kgBBY hari dibagi dalam 3 dosis selama 10 hari. © Jika anak alergi terhadap golongan penisilin, eritromisin dapat diberikan dengan dosis 30 mg/kgBB/hari dibagi dalam 3 dosis. + Diuretik diberikan untuk mengatasi retensi cairan dan hipertensi + Jika terdapat hipertensi, berikan obat antihipertensi, tergantung pada berat ringannya hipertensi. ‘Non Medikamentosa + Tirah baring umumnya diperlukan jika pasien tampak sakit, misalnya terjadi penurunan kesadaran, hipertensi atau edema, + Diet nefritis diberikan terutama bila terdapat retensi cairan dan penurunan fungsi ginjal Pemantauan + Fungsi ginjal (ureum, kreatinin) membaik dalam 1 minggu dan normal dalam 3-4 minggu. ‘+ Komplemen serum menjadi normal dalam 6-8 minggu. + Kelainan sedimen urin akan tetap terlihat selama berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun pada sebagian besar pasien. + Selama komplemen C3 belum pulih dan hematuria mikroskopis belum menghilang, pasien hendaknya diikuti secara seksama, karena masih ada Kemungkinan terjadinya pembentukan glomerulosklerosis dan gagal ginjal kronik. Prognosis GNAPS merupakan penyakit yang bersifat self limiting, tetapi dapat juga menyebabkan gagal ginjal akut. Sebagian besar pasien (95%) akan sembuh, tetapi 5% di antaranya dapat mengalami perjalanan penyakit yang memburuk dengan cepat, Kriteria Rujukan Rujuk ke dokter neffologi anak bila terdapat komplikasi gagal ginjal, ensefalopati hipertensi, atau gagal jantung Referensi : 1, Buku soal target 100 % : KApita selekta 2, SOAL ANAK : 1 All in One Siap Ukdi 2013 3, PEDOMAN PELAYANAN MEDIS IKATAN DOKTER ANAK INDON!

You might also like