Professional Documents
Culture Documents
Septiana - Fkik PDF
Septiana - Fkik PDF
Skripsi
OLEH:
SEPTIANA
1110104000018
JAKARTA
2014 M / 1435 H
FACULTY OF MEDICINE AND HEALTH SCIENCE
NURSING SCIENCE PROGRAM
STATE ISLAMIC UNIVERSITY OF JAKARTA
Undergraduate Thesis, July 2014
ABSTRACT
Adolescent requires knowledge about reproductive health begins as they enter
puberty. One of the ways to improve the knowledge of adolescents about
reproductive health is to provide health education to prevent problems related to
reproductive health in adolescents.
This study aims to see the influence of reproduction health education toward
students’ knowledge. The study was implemented at SMP Islam Ruhama Ciputat.
The study sample was 24 students and taken by the convenience sample technique.
The method was a pre-experimental design with one group pre-test post-test design.
Data collecting using a questionnaire research instruments. The data analysis
technique which used is the Wilcoxon test.
The results showed the students' knowledge before they were given the health
education with an average value of 81.9% and 86.3% after they were given the health
education. The results of hypothesis test with an alpha error level 0.05 obtained
significant score P> 0.05 means that there is no significant difference in adolescents
knowledge about reproductive health before and after they were given the health
education. It can be concluded that there is no influence of health education on the
level of knowledge of adolescents.
iii
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
Skripsi, Juli 2014
ABSTRAK
iv
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama : SEPTIANA
Agama : Islam
Alamat : Jl. Pangeran Jakatawa No. 63 Blok III RT 003 RW 007 Desa
No. HP : +6287829706216
E-mail : tianagina92@yahoo.com
Keperawatan
PENDIDIKAN
viii
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang selalu memberikan rahmat,
hidayah, dan kekuatan kepada penulis, karena hanya dengan izin-Nya penulis
Ruhama Ciputat”. Sholawat serta salam juga selalu tercurahkan kepada Nabi
Muhammad SAW.
kerjasama yang luar biasa dalam proses penyusunan skripsi ini. Penulis ingin
1. Orang tua tercinta, Ibunda Bainah dan Ayahanda Arwata, yang telalu
menyelesaikan perkuliahan dan tugas akhir ini. Tak lupa, kepada adik-adik
3. Prof. Dr. Dr, MK. Tadjudin, Sp. And. selaku Dekan Fakultas Kedokteran
4. Bapak Ns. Waras Budi Utomo, S.Kep., MKM selaku Ketua Program Studi
ix
5. Ibu Mira Suminar, S.Kp, M.Kes. dan Ibu Yenita Agus. M.Kep.
dan dengan sabar memberikan arahan, saran, dan perbaikan serta motivasi
dapat terselesaikan.
7. Seluruh staf pengajar Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif
selama kuliah.
Nurul, Ratu Ummu Hani, Adis Anggulasi, Devica Kesuma, Laras Ayunda
Pratama, dan Rizkinuary Hidayah) yang selalu ada dalam senang maupun
Oleh karena itu saran dan kritik yang membangun sangat diharapkan demi
x
Mudah-mudahan segala bantuan dan bimbingan yang telah diberikan
berharap semoga tulisan ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan penulis
khususnya.
Septiana
xi
DAFTAR ISI
Halaman Judul............................................................................................ i
Abstrak ....................................................................................................... iv
BAB I PENDAHULUAN
xii
2. Manfaat Praktis ........................................................................ 7
F. Ruang Lingkup Penelitian .............................................................. 8
xiii
E. Model Kepercayaan Kesehatan ...................................................... 37
F. Penelitian Terkait ........................................................................... 39
G. Kerangka Teori............................................................................... 41
DAN HIPOTESIS
xiv
C. Analisis Bivariat ............................................................................. 64
BAB VI PEMBAHASAN
A. Kesimpulan .................................................................................... 74
B. Saran ............................................................................................... 74
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
xv
DAFTAR GAMBAR
xvi
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Definisi Operasional .................................................................. 43
Tabel 4.1 Uraian Kuesioner Penelitian ...................................................... 48
Tabel 5.1 Deskripsi Data Demografi ......................................................... 59
Tabel 5.2 Daftar Nilai Pengetahuan Siswa Sebelum dan Sesudah Diberikan
Pendidikan Kesehatan ................................................................................ 60
Tabel 5.3 Distribusi Statistik Deskriptif Pengetahuan Siswa
Sebelum dan Sesudah Diberikan Intervensi Pendidikan Kesehatan
Tentang Reproduksi ................................................................................... 61
Tabel 5.4 Deskripsi Hasil Pertanyaan Per Item Sebelum
Diberikan Pendidikan Kesehatan ............................................................... 63
Tabel 5.5 Deskripsi Hasil Pertanyaan Per Item Setelah
Diberikan Pendidikan Kesehatan ............................................................... 64
Tabel 5.6 Distribusi Hasil Normalitas Pengetahuan Remaja
Tentang Kesehatan Reproduksi Sebelum dan Sesudah diberikn
Pendidikan Kesehatan ................................................................................ 65
Tabel 5.7 Distribusi Perbedaan Tingkat Pengetahuan tentang
Kesehatan Reproduksi Sebelum dan Sesudah Diberikan
Pendidikan Kesehatan ................................................................................ 66
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
xviii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tahun 2010 jumlah remaja usia 10-24 tahun adalah 64 juta atau 27,6% dari
total jumlah penduduk Indonesia sebanyak 237,6 juta jiwa (Sensus Penduduk, 2010).
Dengan jumlah remaja yang sangat besar, maka remaja sebagai generasi penerus
bangsa perlu dipersiapkan menjadi manusia yang sehat jasmani, rohani dan mental
spiritual.Masa remaja merupakan masa transisi dari masa kanak-kanak menuju masa
dewasa yang ditandai dengan berbagai perubahan diantaranya perubahan fisik, psikis,
dan sosial. Berbagai perubahan yang terjadi pada remaja tersebut dapat menimbulkan
kondisi kesehatan reproduksi di Indonesia dewasa ini masih belum seperti yang
diantaranya yaitu kehamilan yang tidak diinginkan (KTD), aborsi, penyakit menular
1
2
seksual (PMS), kekerasan seksual, serta masalah keterbatasan akses informasi dan
masyarakat Indonesia masih beranggapan bahwa seksualitas adalah hal yang tabu dan
tidak layak untuk dibicarakan secara terbuka. Orang tua biasanya merasa risih untuk
anaknya yang mulai tumbuh menjadi remaja, dan anak remaja juga cenderung merasa
malu untuk bertanya secara terbuka kepada orang tuanya (BKKBN, 2012).
reproduksi. Remaja perempuan yang mengetahui tentang masa subur baru mencapai
29% sedangka remaja laki-laki sebesar 32,3%. Remaja perempuan dan remaja laki-
laki yang mengetahui resiko kehamilan jika melakukan hubungan seksual untuk
pertama kali masing-masing baru mencapai 49,5% dan 45,5%. Remaja perempuan
dan remaja laki-laki usia 14-19 tahun yang mengaku mempunyai teman pernah
30,9% sedangkan remaja perempuan dan laki-laki usia 20-24 tahun yang mengaku
masing sebanyak 48,6% dan 46,5% (BKKBN, 2012). Penelitian Kesehatan UI tahun
2010 di Jakarta, Tangerang dan Bekasi (JATABEK) dengan jumlah sampel 3006
reproduksi membuat remaja berusaha untuk mencari akses dan melakukan eksplorasi
sendiri. Remaja sering kali menjadikan media internet, televisi, majalah dan bentuk
media masa lainnya yang dijadikan sumber untuk memenuhi rasa ingin tahu tentang
seksualitas dan reproduksi. Oleh karena itu remaja memerlukan informasi tentang
kesehatan reproduksi dengan benar sehingga diharapkan remaja akan memiliki sikap
dan tingkah laku yang bertanggung jawab mengenai organ dan proses reproduksinya
pengobatan (kuratif dan rehabilitatif) yang dilakukan di rumah sakit atau puskesmas
pada siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) daripada Sekolah Menengah Pertama
(SMP), padahal jumlah siswa SMP lebih banyak daripada jumlah siswa SMA
mempunyai risiko melakukan hubungan seksual di luar nikah baik disengaja ataupun
tidak. Dikarenakan pada tahap ini remaja berada pada periode mencari identitas,
tubuhnya baik itu perubahan biologis, kognitif, dan sosio-emosional. Mereka mulai
perubahan yang terjadi dalam diri mereka. Oleh karena itu, masa yang paling tepat
untuk memberikan pendidikan kesehatan reproduksi adalah pada masa remaja awal.
reproduksi kepada kelompok remaja muda, yaitu kelompok usia 10 hingga 14 tahun.
Usia ini adalah masa emas untuk membentuk dan mempersiapkan mereka untuk
reproduksinya.
mempunyai efek yang baik apabila dalam prosesnya menggunakan metode maupun
media yang baik. Salah satu metode pendidikan kesehatan adalah ceramah Tanya
sekelompok pendengar, metode ini baik untuk sarana yang berpendidikan tinggi
Berdasarkan hasil studi pendahuluan yang telah dilakukan oleh peneliti pada
11 orang siswa 8 orang siswa memiliki sikap positif terhadap seksual pranikah
lainnya mengaku belum pernah berpacaran. Rata-rata dari mereka sudah mengetahui
akibat dari perilaku seks sering berganti pasangan yaitu diantaranya adalah terkena
dapatkan dari pelajaran biologi tetapi belum pernah ada kegiatan pendidikan
kesehatan yang diadakan secara khusus tentang kesehatan reproduksidi sekolah ini
B. Rumusan Masalah
dengan remaja perempuan yang mengetahui tentang masa subur baru mencapai 29%
sedangka remaja laki-laki sebesar 32,3%. Remaja perempuan dan remaja laki-laki
yang mengetahui resiko kehamilan jika melakukan hubungan seksual untuk pertama
kali masing-masing baru mencapai 49,5% dan 45,5%. Remaja perempuan dan remaja
laki-laki usia 14-19 tahun yang mengaku mempunyai teman pernah melakukan
sedangkan remaja perempuan dan laki-laki usia 20-24 tahun yang mengaku
disarankan oleh Badan kesehatan dunia (WHO, 2009) menekankan bahwa pentingnya
usia 10 hingga 14 tahun. Usia ini adalah masa emas untuk membentuk dan
C. Pertanyaan Penelitian
Ciputat
Ciputat
D. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
Ruhama Ciputat.
Ruhama Ciputat
Ciputat
E. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
2. Manfaat Praktis
kesehatan.
b. Pelayanan Keperawatan
remaja.
kesehatan reproduksi remaja. Penelitian ini dilakukan di SMP Islam Ruhama Ciputat,
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pendidikan Kesehatan
(Mubarak, 2009):
sumber daya yang ada pada mereka ditambah dengan dukungan dari
luar
9
10
(BKKBN, 2012).
(Fitriani, 2011):
1) Dimensi Sasaran
a) Individu
- Wawancara
b) Kelompok
- Diskusi kelompok
pikiran antara dua orang atau lebih dalam suatu kelompok yang
- Bermain peran
- Simulasi
c) Masyarakat luas
- Seminar
presentasi dari satu ahli atau beberapa ahli tentang suatu topic
- Ceramah
Simamora, 2009).
karyawan
13
Menurut Leavel dan Clark ada lima tingkat pencegahan yang dapat
a) Peningkatan kesehatan
lain.
penyakitnya.
14
d) Pembatasan kecacatan
e) Rehabilitasi
2003).sedangkan alat bantu yang digunakan antara lain alat bantu lihat
15
(visual), alat bantu dengar (audio) atau alat bantu dengar dan lihat (audio
visual) serta alat bantu dengan media tulis seperti poster, leaflet, booklet,
sehat secara menyeluruh mencakup fisik, mental dan kehidupan sosial yang
berkaitan dengan alat, fungsi, serta proses reproduksi dan pemikiran kesehatan
reproduksi bukan hanya kondisi yang bebas dari penyakit, melainkan juga
kesehatan secara fisik, mental, dan kesejahteraan sosial secara utuh pada
semua hal yang berhubungan dengan sistem dan fungsi serta proses
reproduksi dan bukan hanya kondisi yang bebas dari penyakit dan kecacatan.
oleh remaja. Kondisi sehat adalah sehat secara fisik, mental, dan sosial
(BKKBN, 2008).
16
berkeluarga
Perlu dipahami oleh remaja bahwa pria dan wanita memiliki organ
reproduksi yang berbeda, baik dalam hal struktur atau fungsinya. Alat
reproduksi pria terdiri dari testis dan penis, sedangkan pada wanita terdiri
dari ovarium, uterus, dan vagina. Berikut adalah penjelasan fungsi dari
tiap organ reproduksi yang dapat dijelaskan kepada remaja (Bobak, dkk.,
2005).
a. Wanita
1) Vulva, adalah organ kelamin luar yang terdiri dari labia mayora,
seksual.
menyusui.
1) Labia minora, adalah labia sebelah dalam dari labia majora, dan
saja.
19
jalan lahir.
berjumlah 2 buah.
20
b. Pria
terdapat 2 buah kiri dan kanan, berupa kulit yang mengkerut dan
dikehendaki
1) Membilas vulva dengan air bersih setiap kali selesai buang air kecil
atau buang air besar. Membasuh dengan air bersih dari arah depan
dalam yang terlalu ketat karena akan menekan otot vagina dan
keputihan saja.
kuman.
sehari. Celana dalam yang tidak higienis atau kotor terkena keringat
dan lain-lain.
buang air.
sebagainya.
seorang individu yang belum dewasa akan mendapatkan ciri-ciri fisik dan
delapan sampai tiga belas tahun. Bagi anak laki-laki, begitu pubertas
keperawatan maternitas).
- Ciri primer
26
- Ciri sekunder
kelamin
4. Betis memanjang
27
5. Pinggul menyempit
Masa puber anak laki-laki biasanya dimulai padausia 13-14 tahun dan
anak perempuan pada usia 11-12 tahun.Batasan umur ini tidak mutlak
keluarga, dll.
8. Kehamilan
berlangsung rata-rata 266 hari (38 minggu) dari permulaan siklus menstruasi
- Terlambat haid
- Ngidam
- Sering kencing
- Pigmentasi kulit
b. Tanda pasti
pengeluaran bayi. Tahap akhir adalah keluarnya plasenta setelah bayi keluar
dengan sempurna.
Umur yang baik untuk hamil adalah antara 16-40 tahun karena merupakan
salah satu faktor penting dalam kehamilan.Umur ibu yang masih terlalu muda
terlalu muda. Sedangkan jika umur ibu hamil lebih dari 40 juga termasuk
dalam kelompok resiko tinggi dikarenakan pada umur 40 tahun fungsi organ
dapat mengancam kondisi fisik ibu sehingga tidak dianjurkan hamil pada usia
C. Remaja
1. Pengertian Remaja
Remaja adalah mereka yang berusia 10-20 tahun, dan ditandai dengan
perubahan dalam bentuk dan ukuran tubuh, fungsi tubuh, psikologi dan aspek
dewasa muda.
yang terdiri dari tiga kriteriayaitu biologis, psikologis dan sosial ekonomi.
Sehingga dalam definisi tersebut remaja adalah suatu masa dimana: individu
penuh kepada keadaan yang relatif lebih mandiri (Sarwono, 2002 dalam Iriani
2006).
matang. Tugas-tugas perkembangan ini terdiri dari: (1) menerima citra tubuh,
(2) menerima identitas seksual, (3) mengembangkan sstem nilai personal, (4)
Periode masa remaja dibagi kedalam tiga tahap, yaitu tahap awal, tahap
besar kesiapan untuk menerima tanggung jawab diri sendiri dan orang lain
kedudukan orang tua. Remaja tahap awal dan menengah belajar dan
Remaja tahap akhir mampu memahami dirinya dengan lebih baik dan
hidupnya.
31
remaja dapat dilihat dari 3 dimensi yaitu dimensi biologis, dimensi kognitif
a. Dimensi Biologis
Pada saat seorang anak memasuki masa pubertas yang ditandai dengan
menstruasi pertama pada remaja putri ataupun mimpi basah pada remaja
b. Dimensi Kognitif
adalah rasa kritis dimana segala hal harus rasional dan jelas, sehingga
rasa ingin tahu yang merangsang adanya kebutuhan atau kegelisahan akan
berkaitan dengan penentangan terhadap atau pola pikir orang lain yang
32
tidak sejalan dengan pola pikir diri sendiri. Disamping itu terdapat pula
pusat perhatian orang lain serta personal fables, yaitu remaja merasa
dirinya unik dan berbeda dengan orang lain. Hal ini menyebabkan
c. Dimensi moral
perang, keadaan social, dan sebaginya. Secara kritis remaja akan lebih
dan menerima kenikmatan dan untuk bereproduksi. Identitas dan konsep diri
seksualitas, seperti citra diri, identifikasi sebagai pria atau wanita dan
33
dkk., 2005).
dorongan seksual ini harus terjadi untuk menyalurkan kasih sayang antara dua
D. Pengetahuan
1. Pengertian Pengetahuan
Pengetahuan adalah hasil dari tahu dan ini terjadi setelah seseorang
nyata.
Faktor internal :
a. Minat
diinginkan.
b. Pengalaman
c. Usia
Faktor eksternal :
a. Pendidikan
hidup.
b. Ekonomi
seseorang.
37
c. Informasi
tetapi jika ia mendapat informasi yang cukup baik dari berbagai media
d. Lingkungan
Menurut Resentrock (1977 dalam Maulana, 2009) model ini dekat dengan
(Bensley, 2008).
2009) yaitu:
c. Pencetus tindakan yaitu media, pengaruh orang lain, dan hal-hal yang
mengingatkan (reminders)
bangsa)
tindakan tertentu)
diperlukan faktor pencetus (media, ajakan orang yang dikenal, atau ada
F. Penelitian Terkait
antara remaja yang diberikan penyuluhan dan yang tidak diberikan penyuluhan
kelompok pertama dan kelompok kedua. Kelompok satu lebih tidak menyetujui
Kesmpulannya adalah bahwa ada perbedaan yang signifikan dari sikap terhadap
hubungan seks pranikah antara remaja yang diberi penyuluhan dan yag tidak
diberi penyuluhan.
dilakukan penyuluhan.
Pada penelitian yang dilakukan oleh Ardin Prima Massolo, Muh. Ikhsan, dan
didapatkan hasil nilai kelompok ekserimen pre test 27,60 dan nilai post test 35,00
dengan nilai p < 0.05, sedangkan nilai kelompok kontrol pre test 33,40 dan nilai
post test 26,00 nilai p>0.05. Artinya ada pengaruh penyuluhan terhadap
40
G. Kerangka Teori
Remaja
Persepsi individu
Kelemahan
Pengetahuan tentang
terhadap penyakit
yang dirasakan kesehatan
Keseriusan reproduksi
terhadap penyakit
yang dirasakan
Faktor yang
mempengaruhi
pengetahuan: Pendidikan Kesehatan
Pendidikan
Metode
Minat
Pengalaman
- Konseling
Usia
- Wawancara
Ekonomi - Ceramah
Informasi - Seminar
Lingkungan - Diskusi kelompok
- Bermain peran
- Mengungkapkan pendapat
- Simulasi
- dll
Media
- Leaflet
- Booklet
- Poster
- Video
- Power Point
- dll
-
Bagan 2.4 Kerangka Teori modifikasi dari Notoatmodjo (1993) dan Health Belief
Model Rosenstock 1974( dalam Maulana, 2009)
BAB III
HIPOTESIS
A. Kerangka Konsep
konsep atau teori, pembuatan kerangka konsep ini mengacu pada masalah-
masalah yang akan diteliti atau berhubungan dengan penelitian dan dibuat
berikut:
Input Output
Intervensi
Pengetahuan remaja Perbedaan tingkat
Pendidikan
tentang kesehatan pengetahuan tentang
kesehatan
reproduksi kesehatan reproduksi
42
43
B. Definisi Operasional
1. Pengetahuan siswa Tingkat pengetahuan siswa mengenai Responden akan Kuesioner B Jika benar Rasio
tentang kesehatan kesehatan reproduksi: diberikan bernilai 1
reproduksi Definisi kesehatan reproduksi pertanyaan melalui Jika salah
Organ reproduksi kuesioner bernilai 0
Pubertas berjumlah 21 Nilai
Kehamilan pertanyaan minimal= 0,
Seksualitas nilai
Cara merawat kesehatan reproduksi maksimal= 21
Penyakit menular seksual
2. Pendidikan Penyampaian materi pendidikan - - - -
kesehatan kesehatan tentang kesehatan
reproduksi remaja dengan metode
ceramah selama 60 menit
.
44
C. Hipotesis
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
metode Pre experimental design dengan one group pre-test post-test design
Desain penelitian one group pre-test and post-test dapat digambarkan seperti
O1-------------------------------------X----------------------------------O2
Pendidikan
pretest posttest
kesehatan
reproduksi
Keterangan:
kembali.
45
46
Penelitian ini dilakukan di SMP Islam Ruhama Ciputat yang beralamat di Jl.
1. Populasi
2011). Populasi dalam penelitian ini adalah siswa yang termasuk kedalam
kelompok remaja awal yaitu siswa kelas VII dan kelas VIII.
2. Sampel
oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2011). Sampel dalam penelitian ini harus
Kriteria eksklusi:
ikut posttest)
metode pengambilan sampel yang digunakan oleh peneliti bila penarikan sampel
sample adalah dikarenakan pihak sekolah hanya memberikan ijin peneliti untuk
mengambil sampel pada satu kelas saja. Sampel diperoleh dengan memilih para
peserta yang telah tersedia di kelas VIII 4 berjumlah 30 orang akan tetapi karena
6 orang tidak hadir pada saat pendidikan kesehatan dilaksanakan maka responden
E. Instrumen Penelitian
kesehatan reproduksi.
jawaban dari para siswa akan diberikan bobot nilai. Nilai-nilainya adalah
48
berdasarkan total skor jawaban benar yang diperoleh. Setiap jawaban benar
dari Kuesioner B diberi nilai 1, dan jika jawaban salah diberi nilai 0
kemudian diuji menggunakan uji t dan kemudian lihat penafsiran dari indeks
( ) ( )( )
=
√[ ( )] [ ( ]
Keterangan:
: koefisisen korelasi
n : jumlah responden
Rumus uji t:
√( )
=
√( )
50
Keterangan:
t : nilai
n : jumlah responden
Untuk tabel tα= 0,05 derajat kebebasan (dk = n-2). Jika nilai t hitung >
t tabel maka dinyatakan valid demikian sebaliknya, jika nilai t hitungnya < t
bagian yang pertama memuat skor dari unsur-unsur pokok bernomor ganjil
dan bagian yang kedua memuat skor dari unsur-unsur pokok yang bernomor
Keterangan:
tidak reliabel. Pada penelitian ini uji coba instrumen dilakukan pada tanggal
22 Mei 2014 uji coba dilakukan pada 31 orang siswa kelas VII 1 di SMP
pertanyaan banyak yang tidak valid maka dilakukan uji valid yang kedua
didapatkan jumlah item soal dari kuesioner untuk penelitian ini berjumlah 21
soal.
1. Prosedur administrasi
Ruhama Ciputat.
menjadi responden.
52
2. Persiapan intervensi
kesehatan reproduksi dengan sasaran siswa kelas VIII 4 SMP Islam Ruhama
kuesioner dan diadakan tanya jawab. Media yang dipakai adalah power
penyaji yaitu peneliti sendiri, sebagai moderator adalah Ratu Ummu Hani
setelah itu menyampaikan apa itu pengertian dari kesehatan reproduksi, organ-
itu berlanjut pada sesi evaluasi dilakukan selama 10 menit dengan cara
penyaji menanyakan kembali kepada para siswa tentang materi yang baru saja
yang terdiri dari evaluasi struktur memastikan bahwa peserta hadir tepat
Islam Ruhama Ciputat. Sedangkan untuk evaluasi proses yaitu melihat apakah
a. Editing
b. Coding
dengan cara member tanda atau kode berbentuk angka pada setiap
jawaban.
c. Sorting
dikehendaki.
d. Entry data
e. Cleaning
Pembersihan data, lihat variabel apakah data sudah masuk dengan benar
atau belum.
f. Mengeluarkan informasi
1. Analisis Univariat
2. Analisi Bivariat
Tujuan analisis bivariat ini adalah diagnosis data dan uji hipotesis dua
ini adalah skala interval dan data yang dihasilkan yaitu dua data dari satu
kelompok yang sama untuk variabel yang sama. Oleh karena itu berdasarkan
a. Data untuk tiap pasangan yang diuji dalam skala interval atau rasio
Bila sebaran data tidak normal atau syarat uji t tidak terpenuhi maka
J. Etika Penelitian
berlangsung:
a. Prinsip manfaat
Manusia memiliki hak dan merupakan makhluk yang mulia yang harus
c. Prinsip keadilan
HASIL PENELITIAN
generasi penerus bangsa yang cakap dan terampil dalam ilmu yang
Islam Ruhama telah meluluskan 21 angkatan dan telah tiga kali diakreditasi
58
59
berasal dari TV/radio, petugas kesehatan, orang tua, guru dan lain-lain.
Kurang : 0%
Cukup: 12.5%
Baik: 87.5%
Kurang: 4%
Cukup: 16.6%
Baik: 79.1%
Tabel 5.3 Distribusi Statistik Deskriptif Pengetahuan Siswa Sebelum dan Sesudah
Diberikan Intervensi Pendidikan Kesehatan tentang Reproduki
(81.9%), nilai terendah 13 dan nilai tertinggi 21, dengan nilai total 21 jika
responden dapat menjawab semua pertanyaan. Nilai median 17.00 dengan standar
62
deviasi 1.865. hasil 95% confidence interval (CI) dapat disimpulkan bahwa 95%
sampai 18.00.
analisis nilai rata-rata yang didapat adalah 18.13 (86.3%) dengan nilai terendah 11
dan nilai tertinggi adalah 21. Nilai median 18.50 dengan standart deviasi (SD)
nilai standar deviasi maka semakin mendekati nilai rata-ratanya yang berarti data
tersebut semakin bagus dari sebelumnya. Hasil 95% Confidence Interval dapat
mengetahuinya.
64
pendidikan kesehatan.
C. Analisis Bivariat
1. Uji Normalitas
tabel 5.6
65
Sebelum Sesudah
Statistic Df Sig. Statistic Df Sig.
.971 24 .683 .867 24 .005
Uji normalitas ini menggunakan uji Shapiro-Wilk karena uji ini lebih
tepat jika digunakan untuk menguji normalitas pada sampel yang kurang
Wilcoxon two tail. One tail dipakai apabila peneliti sudah mengetahui arah
Ruhama Ciputat”.
66
Nilai alpha pada penelitian ini adalah 0.05.dari data pada table
diatas menunjukkan nilai A symp. Sig 0.051 >α 0.05 maka dapat
pendidikan kesehatan.
BAB VI
PEMBAHASAN
Bab ini akan diuraikan mengenai hasil penelitian tentang pengaruh pendidikan
penelitian ini akan dibandingkan dengan teori yang telah ada, penelitian sebelumnya
Responden yang berpartisipasi dalam penelitian ini berasal dari kelas VIII 4
yang diharapkan berasal dari kisaran umur yang sama. Tetapi ada beberapa responden
yang berusia lebih dari 14 tahun dikarenakan mereka mulai bersekolah pada usia
Kesehatan Reproduksi
67
68
Pengetahuan bukanlah suatu yang sudah ada dan yang lain tinggal
pemahaman-pemahaman baru.
reproduksi.
hal ini pengetahuan siswa yang baik tentang kesehatan reproduksi mereka
dapatkan melalui pendidikan formal yaitu pada saat belajar biologi tentang
informasi baik itu yang berasal dari media masa, dari orang tua ataupun
pendidikan kesehatan pada siswa kelas VIII SMP Islam Ruhama Ciputat
ini berbeda dengan penelitian yang telah dilakukan oleh Benita (2012)
informasi dari media massa saja atau dari konseling dengan guru saja, dan
21% pada kategori baik yang telah mendapatkan informasi baik dari
Kesehatan Reproduksi
pendidikan kesehatan memiliki nilai rata-rata 18.13 atau 86.3% dari total
responden itu sendiri yang sudah masuk dalam kategori baik sehingga
70
dengan kategori baik hanya saja nilai rata-rata yang mengalami sedikit
siswa tentang kesehatan reproduksi adalah dari segi faktor pendidikan itu
17.21 dengan standar deviasi 1.865. pada saat posttest didapat rata-rata
tersebut kita bisa mendapat informasi perbedaan nilai mean antara pretest
dan posttest adalah 0.92. Hasil uji Wilcoxon didapatkan nilai Asymp. Sig.
= 0.051 nilai ini lebih besar dari nilai α (alpha) sebesar 0.05. Dengan
71
intervensi.
sejalan dengan uji statistik. Dalam hal ini pemberi materi kesehatan
reproduksi adalah orang yang belum pernah mereka kenal dengan baik,
yang diterima dan dalam hal ini ditentukan oleh sifat dan mutu dari
informasi yang disampaikan oleh peneliti kepada siswa. Faktor lain yang
D. Keterbatasan Penelitian
1. Kuesioner
reproduksi
ruangan kelas dengan jendela terbuka sehingga suara dari luar kelas
3. Pengisisan kuesioner
KESIMPULAN
A. Kesimpulan
3. Hasil uji statistik diperoleh nilai Asymp. Sig 0.051 > α 0.05 maka Ho
dikarenakan nilai rata-rata antara sebelum dan sesudah intervensi hanya naik
4.4%
B. Saran
1. Bagi sekolah
Bagi SMP Islam Ruhama Ciputat diharapkan dapat membuat suatu program
74
75
siswa tentang kesehatan reproduksi agar lebih tepat sasaran pada saat
d. Perlu diperhatikan jenis kuesioner yang dipakai akan lebih baik jika
Alimul, Aziz. 2007. Metode Penelitian Kebidanan & Teknik Analisa Data. Jakarta:
Salemba
Iriani Fransisca, dkk. 2006. Jurnal psikologi vol. 4 Perbedaan Sikap Terhadap
Hubungan Seks Pranikah Antara Remaja Yang Diberikan Penyuluhan Dan
Yang Tidak Diberikan Penyuluhan Kesehatan Reproduksi Remaja.
Universitas Tarumanagara Jakarta
Kementerian Kesehatan RI, 2010. Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun
2010-2014. Jakarta
Manuaba, Ida Ayu Chandranita, dkk. 2009. Ilmu Kebidanan Penyakit Kandungan,
dan KB Untuk Pendidikan Bidan. Ed.2. Jakarta: EGC
Tim Penulis Poltekkes Depkes Jakarta I. Kesehatan Remaja: Problem dan Solusinya.
Jakarta: Salemba Medika; 2010
Saya adalah mahasiswi semester 8 Program Studi Ilmu Keperawatan UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta. Penelitian ini dilaksanakan sebagai salah satu kegiatan dalam
menyelesaikan tugas akhir di Program Studi Ilmu Keperawatan UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pendidikan kesehatan
Saya berharap jawaban yang Anda berikan adalah berdasarkan pengetahuan Anda
sendiri tanpa dipengaruhi orang lain. Saya menjamin kerahasiaan jawaban dan identitas
Anda. Informasi yang Anda berikan hanya akan digunakan untuk pengembangan ilmu
Partisipasi Anda dalam penelitian ini bersifat bebas, Anda dipersilahkan memilih
untuk bersedia menjadi peserta penelitian atau menolak tanpa ada sanksi apa pun. Jika Anda
bersedia menjadi peserta penelitian ini, silahkan Anda menandatangani formulir persetujuan
di bawah ini.
Peneliti Peserta
(Septiana) ( )
Petunjuk Pengisian :
1. Isilah pertanyaan dibawah ini dengan memberikan tanda check list (√) pada kolom yang
tersedia.
2. Isilah kuesioner ini sesuai dengan pendapat Anda.
3. Dimohon untuk tidak berdiskusi dengan teman selama mengisi kuesioner ini.
4. Jika ada pertanyaan, silahkan bertanya kepada peneliti.
- Selamat Mengerjakan -
Nama :
Kelas :
Umur :
Jenis Kelamin :
1
IV. Metode
1) Ceramah
2) Mengisi kuesioner
3) Tanya jawab
V. Media
1. Power point
VI. Pengorganisasian
Penyaji : Septiana
Moderator : Ratu Ummu Hani
Fasilitator : Rizkinuary Hidayah
Job Description
1. Moderator : Mengarahkan jalannya acara
2. Penyaji : Menyampaikan materi penyuluhan
3. Fasilitator : Membantu mengarahkan peserta untuk mengisi kuesioner
sesuai petunjuk dan mengikuti acara pendidikan kesehatan
dengan baik
2
2 30 menit Pelaksanaan Mendengarkan dan
Penyampaian materi oleh pemateri: memberikan umpan
a) Menggali pengetahuan peserta balik tehadap materi
tentang kesehatan reproduksi dan yang disampaikan.
memberikan lembar kuesioner.
b) Menjelaskan tentang pengertian
kesehatan reproduksi
c) Menjelaskan tentang organ
reproduksi fungsinya
d) Menjelaskan cara menjaga kesehatan
organ reproduksi
e) Menjelaskan tanda-tanda pubertas
f) Menjelaskan tentang tanda pubertas
g) Menjelaskan tentang faktor yang
mendorong seks pranikah
h) Menjelaskan proses kehamilan dan
aborsi
i) Menjelaskan cara mengendalikan
dorongan seksual
j) Menjelaskan macam-macam
penyakit menular seksual
3 5 menit Tanya jawab Mengajukan pertanyaan
Memberikan kesempatan kepada peserta
untuk bertanya tentang materi yang
kurang dipahami
4 10 Evaluasi Menjawab pertanyaan
menit Menanyakan kembali kepada peserta
tentang materi yang telah diberikan dan
memberikan reinforcement kepada
peserta yang dapat menjawab pertanyaan
3
5 5 menit Penutup Mendengarkan dengan
a) Menjelaskan kesimpulan dari materi seksama dan menjawab
pendidikan kesehatan salam
b) Ucapan terima kasih
c) Salam penutup
4
LAMPIRAAN MATERI
KESEHATAN REPRODUKSI
5
terdapat bagian yang mengelilingi tepi ujung vagina. Bagian yang
dimaksud yakni selaput dara atau hymen. Hymen berselaput mukosa dan
mengandung banyak pembuluh darah.
3) Perineum merupakan jaringan yang terletak diantara vagina dan anus.
4) Kelenjar susu, kelenjar ini bukan bagian dari sistem reproduksi, tetapi
sangat penting dalam reproduksi mamalia.
5) Uterus (rahim) merupakan suatu rongga pertemuan dari dua saluran tuba
fallopii bagian kiri dan kanan. Uterus mempunyai beberapa lapisan
penyusun, yakni lapisan terluar (perimetrium), lapisan tengah yang berotot
(miometrium), dan selaput rahim/lapisan terdalam (endometrium). Lapisan
endometrium mengandung banyak pembuluh darah dan lendir. Ketika
terjadi ovulasi, lapisan endometrium akan menebal, tetapi ketika
menstruasi lapisan endometrium akan meluruh. Fungsi uterus adalah
sebagai tempat menempelnya janin.
6) Serviks (leher uterus) Serviks merupakan uterus bagian bawah yang
membuka ke arah vagina. Serviks biasanya merupakan penghalang yang
baik bagi bakteri, kecuali selama masa menstruasi dan selama masa
ovulasi (pelepasan sel telur). pada saat ovulasi kelenjar penghasil lendir di
serviks juga mampu menyimpan sperma yang hidup selama 2 – 3 hari.
6
Sperma ini kemudian dapat bergerak ke atas melalui korpus dan masuk ke
tuba fallopii untuk membuahi sel telur. Oleh karena itu, hubungan seksual
yang dilakukan dalam waktu 1 -2 hari sebelum ovulasi bisa menyebabkan
kehamilan.
7) Tuba falopii, berjumlah sepasang berfungsi menyalurkan sel telur dari
ovarium menuju uterus dan menyediakan lingkungan yang cocok untuk
pembuahan dan perkembangan sel telur sebelum pembuahan.
8) Ovarium terletak di sebelah kiri dan kanan rahim. Sepasang ovarium ini
secara bergantian memiliki tugas memproduksi telur setiap bulan.
Umumnya sel telur diproduksi setiap 28 hari. Pada saat folikel telur
tumbuh, ovarium menghasilkan hormon estrogen, dan setelah ovulasi
menghasilkan hormon progesteron.
7
mengalami ereksi. Ereksi yaitu penegangan dan pengembangan penis
karena terisinya saluran penis oleh darah. Apabila rangsangan ini terus
menerus terjadi, sperma akan keluar melalui uretra. Keadaan ini disebut
ejakulasi.
2) Skrotum disebut juga kantong pelir, yaitu organ yang tampak dari luar
berbentuk bulat, terdapat 2 buah kiri dan kanan, berupa kulit yang
mengkerut dan ditumbuhi rambut pubis.
3) Testis, yaitu merupakan isi skrotum berfungsi untuk menghasilkan sperma dan
memproduksi hormone. Salah satu hormone yang dihasilkan adalah hormone
testosterone yang sangat berpengaruh terhadap perkembangan seks sekunder.
4) Epididimis, yaitu saluran yang menghubungkan antara testis dengan vas deferens.
Dalam epididimis sperma yang dihasilkan di dalam testis akan ditampung untuk
beberapa saat, kurang lebih 2 minggu sampai menjadi sperma menjadi matang.
5) Vas deferens, saluran untuk mengangkut sperma ke vesikula seminalis
(kantung sperma). Epididimis dan vas deferens merupakan salah satu
kantung cadangan yang menyimpan sel sperma sementara waktu dan
tempat pendewasan sel sperma sebelum dikeluarkan. Setelah dari vas
deferens, mani yang terbentuk akan dialirkan ke duktus ejakulatoris.
6) Uretra adalah saluran yang menghubungkan kantung kemih ke lingkungan
luar tubuh. Uretra berfungsi sebagai saluran pembuangan baik pada sistem
kemih atau ekskresi maupun pada sistem seksual. Pada pria, uretra
8
berfungsi juga dalam sistem reproduksi sebagai saluran pengeluaran air
mani.
7) Vesika seminalis, adalah saluran yang terletak di atas dan bawah kandung kemih.
Vesikula seminalis menghasilkan 60% dari volume total semen. Cairan dari
vesikula seminalis berwarna jernih, kental mengandung lendir, asam amino, dan
fruktosa. Cairan ini berfungsi memberi makan sperma.
8) Kelenjar prostat tersusun melingkar, terletak pada bagian atas uretra dan di
bagian bawah kantong kemih yang merupakan pertemuan antara uretra
dengan vas deferens.
9
sering dipakai, justru akan membunuh bakteri baik dalam vagina, yang
selanjutnya akan memicu tumbuhnya jamur. Akibatnya, muncul gatal-
gatal di area organ intim.
7) Cukur rambut kemaluan secara berkala.
8) Hindari stres berlebihan dan beralihlah ke gaya hidup aktif dengan
teratur berolahraga dan konsumsi makanan bergizi seimbang.
10
e) Pubertas dan Seksualitas
Pubertas merupakan suatu tahap dalam perkembangan, dimana seorang
individu yang belum dewasa akan mendapatkan ciri-ciri fisik dan sifat yang
memungkinkannya untuk mampu bereproduksi. Anak perempuan biasanya
memasuki pubertas dua sampai dua setengah tahun lebih awal dibandingkan
laki-laki yaitu sekitar usia delapan sampai tiga belas tahun. Bagi anak laki-
laki, begitu pubertas dimulai mereka terus tumbuh dan berkembang lama
setelah anak perempuan berhenti. Itulah sebabnya kebanyakan orang dewasa
laki-laki lebih tinggi dari kebanyakan orang dewasa perempuan.
- Ciri primer
Pubertas pada perempuan ditandai dengan menstruasi. Menstruasi pertama
disebut menarche. Menstruasi terjadi sekitar 14 hari setelah ovulasi yaitu
saat lapisan endometrium terlepas dari uterus.
Pubertas pada laki-laki yaitu ketika organ reproduksinya mulai mampu
memproduksi androgen (hormone seks laki-laki) hormone yang utama
yaitu testosterone. Tanda remaja laki-laki yang sudah pubertas yaitu
dengan mengalami mimpi basah. Mimpi basah merupakan peristiwa alami
keluarnya cairan dari organ reproduksinya.
- Ciri sekunder
Remaja perempuan yang mengalami pubertas yaitu:
1. Sel-sel lemak didistribusikan ke seluruh tubuh
2. Payudara mulai menonjol
3. Pinggul, paha, pantat mulai membesar
4. Rambut halus mulai tumbuh di area ketiak dan sekitar alat kelamin
5. Muka cenderung tumbuh jerawat
6. Kulit menjadi lebih halus karena distribusi lemak
Remaja laki-laki yang mengalami pubertas yaitu:
1. Penis, testis, dan skrotum mulai membesar
2. Rambut tumbuh pada ketiak, sekitar alat kelamin, dan pada bagian
wajah tertentu
3. Suara memberat, tumbuh jakun
4. Betis memanjang
11
5. Pinggul menyempit
Masa puber anak laki-laki biasanya dimulai pada usia 13-14 tahun dan anak
perempuan pada usia 11-12 tahun. Batasan umur ini tidak mutlak tergantung
beberapa faktor antara lain gizi, kesehatan, lingkungan keluarga, dll.
f) Kehamilan
Kehamilan diawali dengan fertilisasi. Implantasi (penempelan embrio
di uterus) terjadi sekitar 7-10 hari setelah ovulasi. Kehamilan pada
manusia berlangsung rata-rata 266 hari (38 minggu) dari permulaan siklus
menstruasi terakhir.
Kelahiran terjadi melalui serangkaian kontraksi uterus yang kuat dan
berirama. Tahap pertama adalah pembukaan dan pemipihan serviks, yang
berakhir dengan pembukaan serviks sempurna. Tahap kedua adalah
pengeluaran bayi. Tahap akhir adalah keluarnya plasenta setelah bayi
keluar dengan sempurna.
Umur yang baik untuk hamil adalah antara 16-40 tahun karena
merupakan salah satu faktor penting dalam kehamilan. Umur ibu yang
masih terlalu muda (remaja) dianggap beresiko dalam kehamilan karena
alat reproduksinya masih terlalu muda. Sedangkan jika umur ibu hamil
lebih dari 40 juga termasuk dalam kelompok resiko tinggi dikarenakan
pada umur 40 tahun fungsi organ reproduksi sudah mengalami penurunan
sehingga dikhawatirkan kehamilan dapat mengancam kondisi fisik ibu
sehingga tidak dianjurkan hamil pada usia terlalu dini atau terlalu tua.
g) Seksual pranikah
Seksualitas adalah segala sesuatu yang menyangkut sikap dan perilaku
seksual maupun orientasi seksual.
Seks pranikah adalah hubungan seksual yang dilakukan oleh laki-laki
dan perempuan tanpa adanya ikatan pernikahan.
Penyebab terjadinya seks pranikah:
1) Pengaruh teman sebaya
Teman adalah bagian dari komunitas sosial yang turut membentuk
perkembangan pribadi seseorang, setelah komunitas dan keluarga.
12
Proses pembentukan tersebut terjadi melalui proses yang sangat
alamiah, yakni interaksi antarindividu dalam komunitas soasialnya
yang di dalamnya terdapat komunikasi.
Cinta dan rasa hormat atas dasar timbal balik antara orang tua dan anak
merupakan kunci terbaik dalam menghadapi seluruh pengaruh negatif.
13
menggunakan teknik senggama terputus, kehamilan tidak akan terjadi
adalah pencetus semakin banyaknya kasus kehamilan yang tidak
dikehendaki.
3) Putus sekolah
5) Psikologis
kelamin.
14
3) Tanamkan nilai-nilai luhur, norma-norma susila, moral dan ajaran
menggoda
7) Saling mengingatkan bahaya seks bebas, jika ada teman yang berada
10) Wanita harus berani mengatakan “tidak” sekalipun dengan pacar atau
12) Orang berperan dalam memberikan perhatian dan kasih sayang yang
15
penyakitnya adalah nyeri, merah, bengkak, dan nanah pada alat
kelamin. Dapat mengakibatkan kemandulan maupun radang pinggul.
16
4) Klamidia, disebabkan oleh Chlamidia trachomatis. Masa tanpa gejala
berlangsung 7-21 hari. Gejalanya adalah timbul peradangan pada organ
genital luar baik laki-laki maupun perempuan. Pada perempuan
maupun laki-laki infeksi ini akan berakibat kemandulan, dan radang
saluran kencing.
17
Kuesioner 1
Case Processing Summary
N %
Valid 34 100,0
a
Cases Excluded 0 ,0
Total 34 100,0
a. Listwise deletion based on all
variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's N of
Alpha Items
,623 28
Item-Total Statistics
Scale Mean Scale Corrected Cronbach's
if Item Variance if Item-Total Alpha if Item
Deleted Item Deleted Correlation Deleted
Keadaan sejahtera fisik 22,62 5,577 ,503 ,457
Vagina adalah 22,71 5,244 ,573 ,432
Fungsi penis 22,50 6,561 -,034 ,529
Pubertas adalah 22,47 6,560 ,000 ,524
Mimpi basah adalah 22,47 6,560 ,000 ,524
Menstruasi adalah 22,50 6,318 ,246 ,509
Masa subur adalah 22,74 6,261 ,044 ,533
Wanita hamil saat
22,50 6,500 ,035 ,524
masa subur
Wanita tidak akan
hamil saat melakukan
22,85 6,372 -,022 ,549
hubungan seksual
pertama kali
Wanita bisa hamil
walaupun saat
berhubungan seksual 22,59 6,492 -,024 ,536
pria mengeluarkan
sperma diluar vagina
Kehamilan resiko
22,56 6,375 ,070 ,523
tinggi pada remaja
Pembuahan adalah 22,50 6,682 -,171 ,538
Telat haid selama 2
22,85 5,887 ,179 ,508
minggu
Keinginan seksual
22,68 6,650 -,122 ,557
muncul
Olahraga merupakan 22,85 6,250 ,027 ,539
Menggunakan WC
23,12 6,107 ,091 ,526
umum
Seks Pranikah adalah 22,82 5,725 ,258 ,492
Meningkatnya
dorongan seksual 22,62 5,455 ,581 ,444
adalah penyebab
Penyebab remaja
melakukan hubungan
22,65 5,508 ,497 ,454
seks pranikah adalah
kurang pengetahuan
Hamil yang tidak
diinginkan adalah 22,59 6,310 ,087 ,521
akibat
Perasaan takut, depresi 22,50 6,258 ,318 ,504
Penyakit menular
22,68 5,922 ,235 ,498
seksual adalah
Islam mengharamkan 22,53 6,378 ,103 ,519
Interaksi laki-laki dan
22,56 6,072 ,285 ,497
perempuan
Tidak memasukkan
22,56 6,315 ,112 ,518
benda asing
Cara membersihkan
22,56 6,678 -,135 ,546
saluran kemih
Pria perlu sunat 22,47 6,560 ,000 ,524
Mencukur bulu
22,68 6,225 ,081 ,525
kemaluan
Kuesioner ke2
Reliability Statistics
Cronbach's N of
Alpha Items
,699 30
Item-Total Statistics
Scale Mean Scale Corrected Cronbach's
if Item Variance if Item-Total Alpha if Item
Deleted Item Deleted Correlation Deleted
Testis adalah salah satu
alat reproduksi laki- 21,30 11,524 ,128 ,595
laki
Uretra bukan
merupakan saluran
yang berfungsi untuk 21,74 12,199 -,121 ,626
mengalirkan sperma
pada laki-laki
Pemberian informasi
tentang seksual tabu
dan berbahaya 21,81 11,772 ,012 ,609
diberikan pada remaja
sejak dini
Payudara bukan
merupakan alat 21,44 11,026 ,241 ,582
reproduksi perempuan
Tanda utama
kematangan alat
reproduksi perempuan 21,30 10,832 ,398 ,567
adalah terjadinya
menstruasi pertama
Mimpi basah
merupakan tanda
utama kematangan alat 21,26 11,046 ,353 ,573
reproduksi pada
perempuan
Hormone reproduksi
pada laki-laki adalah 21,26 10,815 ,453 ,563
testosterone
Hormone reproduksi
pada perempuan adalah 21,41 11,866 -,018 ,613
progesterone
Tubuh mulai meninggi
dan membesar dalam
waktu singkat bukan 21,63 11,242 ,154 ,593
merupakan tanda
pubertas
Mulai membesarnya
ukuran testis dan penis
21,52 11,028 ,224 ,584
adalah tanda pubertas
pada perempuan
Cara mengalihkan
dorongan seksual pada
remaja agar tidak
terjerumus hal negatif
salah satunya dengan
21,22 11,103 ,384 ,573
melakukan kegiatan
positif seperti
olahraga,mengikuti
kegiatan
ekstrakurikuler
Tertarik kepada lawan
jenis pada remaja SMP
21,11 12,026 ,000 ,600
adalah akibat
peningkatan hormone
Dalam berpacaran
sebaiknya menghindari
berpelukan atau
berciuman sebab hal
tersebut beresiko 21,11 12,026 ,000 ,600
meningkatkan
kemungkinan
terjadinya hubungan
seks sebelum menikah
Wanita bisa hamil
walaupun saat
melakukan hubungan
21,70 11,678 ,028 ,609
seksual pria
mengeluarkan sperma
diluar vagina
Remaja yang sedang
mengalami pubertas
cenderung ingin
mencoba hal-hal baru
yang beresiko 21,37 10,934 ,302 ,575
menyebabkan efek
negative dikemudian
hari seperti unsure
pornografi
Kehamilan pada
remaja menyebabkan
kerugian karena bayi
yang dilahirkan akan
mengalami lahir 21,33 11,923 -,026 ,612
premature atau lahir
dengan berat badan
kurang akibat kurang
gizi
Kehamilan pada usia
remaja termasuk tidak
disarankan karena 21,22 10,795 ,536 ,560
organ reproduksi masih
belum matang
Usia perempuan yang
baik untuk hamil 21,44 10,026 ,582 ,537
adalah 16-40 tahun
Penyuluhan kesehatan
reproduksi remaja
21,41 12,328 -,159 ,629
sebaiknya diberikan
pada remaja sejak SMP
Kehamilan akan terjadi
bila sel sperma
21,22 10,718 ,575 ,556
bertemu dengan sel
telur
Cara mencegah
kehamilan yang benar
adalah tidak 21,26 11,123 ,320 ,576
melakukan hubungan
seksual
Terlambat mens bukan
merupakan tanda pasti 21,33 10,846 ,358 ,569
kehamilan
Seorang perempuan
tidak akan hamil
apabila baru pertama 21,56 11,179 ,174 ,590
kali melakukan
hubungan seksual
Mencoba hal-hal yang
berhubungan dengan
unsur pornografi akan
21,19 11,387 ,315 ,582
mencetuskan perilaku
seksual yang tidak
bertanggungjawab
Akibat melakukan
hubungan seks dengan
berganti pasangan 21,33 11,692 ,053 ,603
beresiko tertular
penyakit HIV
Aborsi menyebabkan
banyak wanita 21,33 11,615 ,080 ,600
meninggal
Pria perlu melakukan
sunat untuk mencegah
infeksi yang
21,15 11,362 ,483 ,578
disebabkan oleh
penumpukan kotoran
pada ujung kulit penis
Berhubungan dengan
banyak pasangan
beresiko menyebabkan 21,48 11,644 ,042 ,607
kanker rahim pada
wanita
Penyakit sifilis terjadi
akibat hubungan
seksual dengan 21,33 11,462 ,134 ,594
berganti-ganti
pasangan
Mencuci alat kelamin
dengan antiseptik
setelah melakukan
21,44 12,564 -,226 ,637
hubungan seksual
dapat mencegah
kehamilan
Pretest
Descriptives
Statistic Std.
Error
Mean 17,21 ,381
Lower
16,42
95% Confidence Bound
Interval for Mean Upper
18,00
Bound
5% Trimmed Mean 17,23
Median 17,00
skor Variance 3,476
Std. Deviation 1,865
Minimum 13
Maximum 21
Range 8
Interquartile Range 3
Skewness -,243 ,472
Kurtosis ,227 ,918
Percentiles
Percentiles
5 10 25 50 75 90 95
Weighted
13,2
Average(Definitio skor 14,50 16,00 17,00 18,75 19,50 20,75
5
n 1)
Tukey's Hinges skor 16,00 17,00 18,50
Extreme Values
Case Value
Number
1 20 21
2 8 20
Highest 3 1 19
4 13 19
5 23 19a
skor
1 4 13
2 11 14
Lowest 3 14 15
4 10 15
5 17 16b
a. Only a partial list of cases with the value 19
are shown in the table of upper extremes.
b. Only a partial list of cases with the value 16
are shown in the table of lower extremes.
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
skor ,164 24 ,095 ,971 24 ,683
a. Lilliefors Significance Correction
Posttest
Descriptives
Statistic Std.
Error
Mean 18,13 ,591
Lower
16,90
95% Confidence Bound
Interval for Mean Upper
19,35
Bound
5% Trimmed Mean 18,34
Median 18,50
skor Variance 8,375
Std. Deviation 2,894
Minimum 11
Maximum 21
Range 10
Interquartile Range 5
Skewness -,969 ,472
Kurtosis ,161 ,918
Percentiles
Percentiles
5 10 25 50 75 90 95
Weighted
11,5
Average(Definition skor 13,50 16,50 18,50 21,00 21,00 21,00
0
1)
Tukey's Hinges skor 17,00 18,50 21,00
Extreme Values
Case Value
Number
1 1 21
2 3 21
Highest 3 5 21
4 6 21
5 19 21a
skor
1 15 11
2 4 13
Lowest 3 16 14
4 11 14
5 7 15
a. Only a partial list of cases with the value 21
are shown in the table of upper extremes.
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
skor ,233 24 ,002 ,867 24 ,005
a. Lilliefors Significance Correction
Pretest-posttest
Descriptives
Statistic Std.
Error
Mean 17,21 ,381
Lower
16,42
95% Confidence Bound
Interval for Mean Upper
18,00
Bound
5% Trimmed Mean 17,23
Median 17,00
pretest Variance 3,476
Std. Deviation 1,865
Minimum 13
Maximum 21
Range 8
Interquartile Range 3
Skewness -,243 ,472
Kurtosis ,227 ,918
Mean 18,13 ,591
Lower
16,90
95% Confidence Bound
Interval for Mean Upper
19,35
Bound
5% Trimmed Mean 18,34
Median 18,50
posttest Variance 8,375
Std. Deviation 2,894
Minimum 11
Maximum 21
Range 10
Interquartile Range 5
Skewness -,969 ,472
Kurtosis ,161 ,918
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
pretest ,164 24 ,095 ,971 24 ,683
posttest ,233 24 ,002 ,867 24 ,005
a. Lilliefors Significance Correction
Uji wilcoxon
Ranks
N Mean Sum of
Rank Ranks
Negative
7a 7,57 53,00
Ranks
posttest –
Positive Ranks 13b 12,08 157,00
pretest
Ties 4c
Total 24
a. posttest < pretest
b. posttest > pretest
c. posttest = pretest
Test Statisticsa
posttest -
pretest
Z -1,955b
Asymp. Sig. (2-
,051
tailed)
a. Wilcoxon Signed Ranks Test
b. Based on negative ranks.