3.1 Pendahuluan
Douglas (2012, him, 6) mengemukakan baliwa teori keuangan modem telah
difokuskan pada risiko sistematis seperti inflasi, tingkat suku bunga dan lain sebagainya
sebagai sumber risiko. Ini menunjukan bahwa dalam jangka panjang. refurn aset individu
‘mencerminkan pengaruh fimdamental ekonomi yang sistematis. Markowitz’s (dalam
Douglas 2012, blm. 11) mengemukanan bahwa teori portofolio modern berkaitan dengan
ekspektasi return dan risiko portofolio. Didasarkan pada asumsi bahwa investor yang
rasional memilih untuk memegang portofolio efisien dalam memaksimalkan laba wutuk
tingkat risiko tertentu atau meminimalkan risiko untuk rem» yang diberikan.
Berdasarkan teori tersebut, portofolio efisien dapat diidentifikasi dengan analisis
informasi untuk sctiap salam mengenai chspektasi rerun dan variansi, Makrockonomi
‘memperhatikan terhadap pengaruh return saham serta return pasar salam.
3.2. Model Arbitrage Pricing Theory
3.2.1Deskripsi Umum
Capital Asset Pricing Model bukan merupakan satu-satunya teori yang
menjelaskan mengenai bagaimana sat aktiva ditentukan oleh harga pasar, atau
bagaimana menentukan tingkat keuntungan yang di pandang layak untuk suatu investasi,
APT merupakan cara lain untuk menghubungkan variabel makroekonomi dengan return
saham, Ross(dalam Douglas Akwasi 2012, hln. 16) mengemukakandrbitrage Pricing
Theory merupakan suatu teknik penilaian aset modal yang mengasumsikan bahwa return
pada aset adalah fingsi linear dari setiap jumlah faktor makroekonomi, APT menyatakan
bbahwa realisasi rerurn pada aset terditi dari return ekspektasi atas aset tersebut pada awal
periode waktu dan realisasi tak terduga dari kfaktor risiko selama periode itu ditambal
risiko tertentu dalam perusahaanFaktor-faktor tersebut terbatas dan tidak berkorelasi
dengan faktor tertentu dan saling independen antara faktor.
Model APT didasarkan pada dua konsep. Pertama adalah generasi dati return
yaitu sejumlah faktor yang diasumsikan menghasilkan rerun aset berisiko. Faktor
tersebut adalah faktor sistematis yaitu mempengaruhi semua aset berisiko sampai batas
tertentu, Konsep lainnya dati model APT adalah prinsip arbitrase. Untuk menghindari
kemungkinan arbitrase, rerurn pada ekuitas harus sama dengan hasil yang diharapkan dari
portofolio yang menggabungkan faktor portofolio dan aset tanpa risiko disebut portofolio
27
Hani Aghnia Rahmani, 2016
PENGARUH VARIABEL MAKROEKONOMI TERHAPAP PENAKSIRAN RETURN SAHAM DAN RISIKO
MENGGUNAKAN MODEL ARBITRAGE PRICING THEORY
Universitas Pendidikan Indonesia | repositery.upi.edu | perpustaka
cupieduarbitrase, Portofolio arbitrase adalah setiap portofolio yang dibangun tanpa modal dan
diinvestasikan tidak memiliki risiko dan dapat menghasilkan return rata-rata nol
3.2.2 Asumsi Dasar
Memurut Reilly (2000) terdapat tiga asumsi yang mendasari model Arbitrage
Pricing Theory (APT) yaitt.
1) Pasar modal dalam keadaan yang kompettif.
2) Para investor selalu lebih menyukai kekayaan yang lebih daripada kurang
dengan kepastian,
3) Pendapatan aset dapat dianggap mengikuti model faktor
Husnan (1994) berasumsi bahwa dalam APT returndibentuk dari risikosuatu
faktor model (return generating process) yang akan mempengaruhi return stat
portofolio. Faktor risikomerepresentasikan Keadaan makro ataupun risiko spesifik dari
suatu perusahaan, Model ini mengasumsikan bahwa saham yang berbeda akan memiliki
sensitifitas yang berbeda terhadap faktor risiko. Model Arbitrage Pricing Theory
bermanfiat jika investor dapat:
1) Mengidentifikasi dengan baik faktor-faktor yang relevan terkait return saham.
2) Mampu mengukur sensitivitas masing-masing saham tethadap faktor-faktor
tersebut.
Dalam APT Kategori risiko aset terbagi menjadi dua bagian yaitu risiko
sistematis dan risiko tidak sistematis Risiko sistematis adalah faktor makroekononi yang
mempengaruhi semua saham meliputi pasar aset secara Keseluruhan dan risiko yang
selalu ada pada setiap saham, sedangkan risiko tidak sistematis bentuk error. Elemen ini
adalah unik untuk setiap sabam dan dapat dihilangkan dengan diverisifikasi
3.2.3 Model Faktor
Risiko tidak sistematis antar aset di pasar saham tidak saling berkorelasi
sedangkan risiko sistematis pada setiap pasar saham akan saling berkorelasi, Karena
faktor-faktor yang mempengaruhinya sama. Pengaruh risiko sistematis dapat dilihat
dengan menggunakan Koefisien beta, yang dapat mengukur kepekaan saham tethadap
perubahan pasar, Semakin peka perubahannya nilai beta akan semakin tinggi. Return
pada setiap saliam dapat ditulis sebagai :
R= E(R,) + U(R,) Gn
dimanaR, menyatakan Rerun aktual, £(R,) menyatakan ekspektasi rerurn, dan
U(R,) menyatakan bagian tak terduga dari return aktual dan merupakan tisiko.
28
Hani Aghnia Rahmani, 2016
PENGARUH VARIABEL MAKROEKONOMI TERHAPAP PENAKSIRAN RETURN SAHAM DAN RISIKO
MENGGUNAKAN MODEL ARBITRAGE PRICING THEORY
Universitas Pendidikan Indonesia | repositery.upi.edu | perpustaka
cupieduKarena setiap risiko pada saham dapat dibagi menjadi dua komponen yaitu
sistematis dan tidak sistematis. Maka persamaan (3.1) dapat ditulis kembali sebagai:
R= ER) tm+ g G2)
dimanam menyatakan tisikosistematis dan e, menyatakan risiko tidak sitematis
Sumber-sumberrisikosistematis dinotasikan sebagai F yang disebutfaktor.
Schingga persaman diatas disebut sebagai model faktor yang merupakan foudasi utama
dari model APT. Secara formal modelf-faktoradalah modeldi manasetiapreturn
sahamyang dihasilkanoleh:
R= BR) + ByFy + PoP tot BF + & G3)
dimanaF,, ;menayatakan faktor atau suniber risiko sistematiske-1 sampai ke-
k, Bra menyatakan Koefisien beta rerum saham ke-l sampai ke-k , E(Ri)
menyatakan ekspektasi return dan ¢;(t) menyatalan bentuk error.
Persamaan (3.3) discbut sebagai market model. Istilah terscbut karcua indcks
yang digunakan untuk faktor adalah indeks return yang mewakili seluruh pasar.tika
dituliskan dalam bentuk matiiks sebagai berikut:
Ry (BORD (Bs Bar. Bae (BY fe Ga)
Fa \_ (2%), (Ba Ba Bax \(Fe),{ &
(Ru)! MBs Bae Baw! Mid New
Dengan asumsi bahwa
Delfi] = Ele = ElFy Ful = Ele] = Elf.
Hal ini mempunyai arti ekspektasi untuk semua faktor risiko aktual dan bentuk error
adalah nol.
2) cove. ] = 0. Untuk semua j = 1,2...
Hal ini mempunyai arti, bentuk error tidak berkorelasi dengan faktor risiko aktual
2D cov[F (0). 5 (t)] = covfes(t), er(t’)] = 0. untuk semua j= 1,2,...K dan untuk
semua t = ¢°
Hal ini mempunyai arti, semua faktor aktual dan bentuk error tidak saling berkorelasi
antar waktu.
‘Model faktor yang paling sedethana adalah model satu faktor. indeks harga pasar
seperti IHSG digunakan sebagai faktor tnggal. Dengan menggunakan single factor
model, Tingkat keuntungan sahamadalah sebagai berikut
R= E(R)+B[Rindots pasar —E(Rindeks pasar )| +€ Gs)
Market model ditulis sebagai :
29
Hani Aghnia Rahmani, 2016
PENGARUH VARIABEL MAKROEKONOMI TERHAPAP PENAKSIRAN RETURN SAHAM DAN RISIKO
MENGGUNAKAN MODEL ARBITRAGE PRICING THEORY
Universitas Pendidikan Indonesia | repositery.upi.edu | perpustaka
cupieduR
E(R) + BIRw ~ ER) + (3.6)
dimanaRy, menyatakan return dari portofolio pasar.
3.2.4 ReturnPortofolio
Proses linear penambahan return menghasitkan persamaan (3.3) adalah
persamaan yang mendasati model APT. Pertama, bentuk portofolio dari sejumlah
saham dengan menggunakanone factor modefuntuk menjelaskan risiko sitematis.Jika X,
adalah proporsi dari dana yang diinvestasikan pada salam ke-i maka
Xptkp tet Xyo @7)
Karena return portofolio adalah rata-rata tertimbang datireturn asetindividu
dalamportofolio, Secara aljabar, inidapat ditulissebagai berikut:
Ry = KiRy + XaRa ++ XyRy G8)
Dalam persamaan 3) ‘memunjukan awa
setiapreturnasetdipengaruhiolehfaktorF, dansko tidak sistematis darie,. Oleh karena itu
dengan mensubtitusi persamaan (3.5) untuk setiap return aset Rike persamaan (3.7)
diperoleh
R= KIER) +—RF+ a) +$X1E(R)+P.F+ eo] 4-4 G9)
(Return pada saham ke-1) (Return pada saham ke-2)
+Xy[E(Ry) + ByF + ey)
(Return pada salam ke-N)
Persamaan (3.8) menunjukkan balnwa return pada portofolio dipengaruhi oleh,
tiga kumpulan parameter, yaitu
1) _Ekspehtasi return pada setiap sahamindividual E(R,).
2). Betasetiapsaliamdikalikan dengan dengan faktorF.
3). Risiko tidak sistematisdarisetiapsahamindivida, ¢,
Bentuk tiga kumpulan parameter adalah sebagai berikut:
Rata-rata tertimbang dari return ekspektasi
Ry = X,E(R1) + X2E(Rz) + + XyE (Rw)
Rata-rata tertimbang dari Beta F
+ 1XBy + XoBo +0 + Xy Bul
Rata-rata tertimbang risiko tidak sistematis
G10)
Hie, + Xan tot Xe
Jika investor melakukan diversifikasi secara sempurna maka baris ketiga pada
persamaan (3.8) akan hilang. Dengan kata lain diversifikasi akan menghilangkan risiko
30
Hani Aghnia Rahmani, 2016
PENGARUH VARIABEL MAKROEKONOMI TERHAPAP PENAKSIRAN RETURN SAHAM DAN RISIKO
MENGGUNAKAN MODEL ARBITRAGE PRICING THEORY
Universitas Pendidikan Indonesia | repositery.upi.edu | perpustaka
cupiedutidak sitematisRoss (dalam Arnold Cheuk , 1992, hm 45). Return portofolio adalah
Kombinasi dari rerurn aset. jika terdiri dari proporsi yang tersebar merata di seluruh,
banyak aset, dan risiko aset-spesifik (bentuk error) menjadi independen dan terbatas,
maka risiko ini akan hilang dasi return portofolio, Karena risiko cior dapat
didiversifikasi dalam portofolio besar. tidak ada investor yang perl menangeung risiko
ini, Karena jumlah aset menjadi besar, meningkatkan pendekatan linear dan sebagian
return rata-rata asct hampir tepat dari fimgsi linear aset return dengan faktor umum
ekonomi yang Inas. Jadi, sekali lagi, diversifikasi tanpa biaya masuk akal untuk
menghilangkan risiko tidak sistematis.
3.2.5. Struktur Model Arbitrage Pricing Theory
Dengan memilih portofolio arbitrase dengan beta nol di setiap faktornya
berakibat laba pada portofolio arbitrase menjadi pilihan yang Konstan, dan proporsi
menghilangkan semua unsur ketidakpastian, sehingga R,bukanlah variabel acak. Oleh
karena ina, persamaan (3.9) menjadi
R= HER) GAD
Model portofolio dibentuk dengan menggabungkan saham dengan proporsi
investasi X;sehingga
a) Portofolio memiliki harga nol dengan kata lain investor tidak memerlukan
investasi, sehingga portofolio sepennhnya dijelaskan oleh vektor x? =
(44,223.25, ae) dan kondisi harga nol menjadi
G2)
Hal ini mempunyai artibahwa vektor dari proporsi saham ortogonal dengan
‘vektor dari sat.
) Jika memilih rata-rata tertimbang dari Komponen risiko sistematis untuk setiap
faktor agar menjadi sama dengan nol ditulis sebagai:
Be =
Maka portofolio menjadi tidak berisiko. Kondisi Y.x;8y = Omennnjukkan balwa
(3.13)
vektor dari proporsi saham ortogonal terhadap vektor f,;. Namun jika statu
portofolio tidak memiliki.risiko, berakibat
a1
Hani Aghnia Rahmani, 2016
PENGARUH VARIABEL MAKROEKONOMI TERHAPAP PENAKSIRAN RETURN SAHAM DAN RISIKO
MENGGUNAKAN MODEL ARBITRAGE PRICING THEORY
Universitas Pendidikan Indonesia | repositery.upi.edu | perpustaka
cupieduSY xER) 0 (.14)
Sehingga jika peluang arbitrase tidak terjadi, Kondisi tersebut dapat ditulis
sebagai
Bas Bz Xo] _|0|
Bus Bu2
Konsekuensisecara aljabar dari persamaan. (3.13) adalah vektor
B(R) Ry E(Ra)—Ry _ ECRy) By al 0
:
Bae
Xv] bo.
ekspektasi rerurn adalah kombinasi linear dari vektor koustan dan vektor
Koefisien, Dalam aljabar, harus ada sekumputan k +1 Koefisien, Ry, Ry,
maka
E(R)) = Ro + RiP to + Rubin G18)
Oleh Karena itu, ekspektasi return dari aset ke-i diberikan oleh
persamaan (3.14). Jika terdapat aset tanpa risiko dengan tingkat return tanpa
risiko dinotasikan dengan R;. maka, = 0 dan Ry = Ro. Sehingga, persamaan
3.14) dapat ditulis dalam "bennuk kelebihan rerurn ” sebagai
E(R) — Rp = RB t+ RB 3.16)
atau
F(R) = Ry + (Ry RB t+ Be — BB
dimanaZ(R,) menyatakan ekspektasi dari return aset ke-i, Ry menyatakan return
aset bebas risiko.R,, menyatakan return faktor saham ke-k. dan fy, koefisien
beta return saham.
Persamaan di atas menunjukkan bentuk mum dari model APT. Dalam
keseimbangan versi APT, terdapat hubungan harga linear yang tepat pada setiap faktor
beta aset. Jika semua portofolio nilai & sama dengan nol maka hasil return akan kurang,
dati return tanpa risiko, selingga investor akan membeli sabam tanpa risiko. Sedangkan
jika return lebih besar dati return bebas risiko maka investor akan mendapat keuntungan
dengan membeli portofolio.
3.2.6 Faktor Variabel Makroekonomi dalam Model APT
Menurut (Azeez & Yonezawa, 2003) model APT tidak memiliki teori formal
dalam memilih faktor ekonomi untuk dimasukkan dalam model APT. Sedangkan menurut
Berry etal, (1988) pilihan yang "benar" Kelompok variabel makroekonomi adalah
1) Variabel makroekonomi dapat dibuat atas dasar empitis.
32
Hani Aghnia Rahmani, 2016
PENGARUH VARIABEL MAKROEKONOMI TERHAPAP PENAKSIRAN RETURN SAHAM DAN RISIKO
MENGGUNAKAN MODEL ARBITRAGE PRICING THEORY
Universitas Pendidikan Indonesia | repositery.upi.edu | perpustaka
cupiedu2) Faktor harus cukup menjelaskan return aset.
3) Variabel makroekonomi harus hulus uji statistik yang diperfukan untuk memenuhi
syarat sebagai faktor APT yang sesuai,
4) Return aktual asct_ harus menunjukkan scnsitivites yang masuk akal dalam faktor
akual ini.
5) Faktor-faktor harus memiliki nilai tidak nol dalam mode! APT.
Sclain itu Berry ct al. membcrikan instruksi yang baik dan sederhana untuk jenis
variabel memenuhi syarat sebagai faktor risiko dalam Model APT. Faktor risiko harus
‘memiliki tiga sifat penting yaitu:
1) Pada awal setiap periode, faktor harus benar-benar tak terduga terhadap pasar,
2) Setiap faktor APT harus memiliki pengaruh Iuas tethadap return salam.
3) Faktor yang relevan harus mempengaruhi ekspektasi return: yaita mereka harus
‘memiliki harga tak-nol.
3.3. Perhitungan Risiko
Perhitungan risiko (2) untuk aset tunggal menggunakan metode standar deviasi
Ross (2013, hm. 319) variausi dari sampel dihitung sebagai berikut
2
1
IR, — BCR)
Tay - ERO
dimanaT menyatakan jumlah saham, R, menyatekan ret sabam ke-i, dan
E(R,) menyatakan ckpektasi return saham .Standar deviasi adalah akar dari
variansi
3.4 Prosedur Penentuan Model APT
1) Hitung nilai rerurn untuk saham dan variabel makrockonomi,
Pethitungan return saham dan variabel makroekonomi dilakukan dengan
menggunakan persamaan (2.1) untuk data saham, persamaan (2.2) untuk IHSG.
persamaan (2.3) untuk THK, persamaan (2.4) untuk nilai tukar, persamaan (2.5)
untuk jumlah uang beredar, persamaan (2.6) untuk nilai ekspor dan persamaan
(2.7) untuk nilai impor
2) Uji stasioneritas nilai rerwrm yang diperoleh,
3) Estimasi model dengan menggunakan model regresi dati return saham dan
variabel makroekonomi
4) Uji asumsi Klasike
5) Ujikeberartian mode! secara parsial dan simultan,
33
Hani Aghnia Rahmani, 2016
PENGARUH VARIABEL MAKROEKONOMI TERHAPAP PENAKSIRAN RETURN SAHAM DAN RISIKO
MENGGUNAKAN MODEL ARBITRAGE PRICING THEORY
Universitas Pendidikan Indonesia | repositery.upi.edu | perpustaka
cupiedu6) Bentuk kembali model regresi rerun sabam dengan variabel yang berpengaruh
secara signinikan
7) Setetah diperoleh nilai rerum beta pada nomor (6) hitung nilai ekspektasi return
salam dengan model APT
,gumnakan persamaan (3.16)
8) Hitung nilai risiko dengan mengeunakan model APT.
34
Hani Aghnia Rahmani, 2016
PENGARUH VARIABEL MAKROEKONOMI TERHAPAP PENAKSIRAN RETURN SAHAM DAN RISIKO
MENGGUNAKAN MODEL ARBITRAGE PRICING THEORY
Universitas Pendidikan Indonesia | repositery.upi-edu | perpustakaan.upi.edu