KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN
DIREKTORAT JENDERAL
KONSERVASI SUMBER DAYA ALAM DAN EKOSISTEM
Gedung Manggala Wanabakti Blok | Lantai &, Jalan Gatot Subroto Jakarta 10270
Telepon : (021) 5730346 Faximile : (021) 5733437
Jalan Ir, H. Juanda Nomor 15 Bogor, Telepon : (0251) 8324014, 8311118
Kepada Yth.
1. Kepala Balai Besar/Balai KSDA
2. Kepala Balai Besar/Balai Taman Nasional
di Tempat
SURAT EDARAN
Nomor : SE. 1/5946 [SA / Ren .0 13 B01}
TENTANG
PENYIAPAN FEASIBILITY STUDY (FS) DAN DETAIL ENGINEERING DESIGN (DED)
PADA USULAN BELANJA MODAL INFRASTRUKTUR TAHUN ANGGARAN 2018
LINGKUP DIREKTORAT JENDERAL KSDAE
Berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 122 Tahun 2016 tentang Perubahan Atas Peraturan
Presiden Nomor 75 Tahun 2014 tentang Percepatan Penyediaan Infrastruktur Prioritas serta arahan-
atahan Bappenas dan Direktorat Jenderal Anggaran dalam perencanaan dan perancangan konstruksi
pembangunan lingkup Ditjen KSDAE, bersama ini kami sampaikan beberapa hal sebagai berikut:
1. Pada pasal 6 Peraturan Presiden Nomor 122 Tahun 2016 menjelaskan Jenis Infrastruktur Prioritas
mencakup infrastruktur transportasi, jalan, pengairan, air minum, air limbah, sarana persampahan,
telekomunikasi dan informatika, ketenagalistrikan, minyak dan gas bumi, fasilitasi pendidikan,
kawasan ekonomi khusus dan industri, pariwisata dan kesehatan.
2. Direktorat Jenderal KSDAE dalam Rencana Kerja Pemerintah Tahun 2017 mendukung Prioritas
Nasional Pembangunan Pariwisata yang dilaksanakan melalui penyediaan infrastruktur pariwisata
di Kawasan Konservasi,
3, Sebagai tindak lanjut atas peraturan dan arahan tersebut, untuk usulan Belanja Modal
Infrastruktur Tahun Anggaran 2018 |ingkup Ditjen KSDAE, harus dilengkapi dengan Dokumen
Studi Kelayaken Proyek (Feasibility Study) dan Detail Engineering Design (DED). Apabila pada
Tahun Anggaran 2017 kegiatan tersebut belum teralokasikan, maka seluruh Satuan Kerja agar
segera melakukan revisi anggaran untuk mengalokasikan anggaran penyusunan dokumen
tersebut. Dokumen FS dan DED disusun per satuan proyek, sedangkan dalam pengalokasian
anggarannya dapat merupakan gabungan beberapa proyek dalam satu kegiatan.
4. Dokumen Studi Kelayakan Proyek /Feasibility Study (FS) bertujuan untuk meyakinkan bahwa
proyek konstruksi yang diusulkan layak untuk dilaksanakan, baik dari aspek perencanaan dan
perancangan, aspek ekonomi (biaya dan sumber pendanaan), maupun aspek lingkungannya.
Dokumen Studi Kelayakan Proyek terdiri dari kegiatan:
a. Penyusunan rancangan proyek secara kasar dan mengestimasi biaya yang diperlukan untuk
menyelesaikan proyek tersebut;
b. Pembuatan analisis manfaat yang akan diperoleh proyek tersebut dilaksanakan, baik
manfaat langsung (manfaat ekonomis) maupun manfaat tidak langsung (fungsi sosial);
c, Penyusunan analisis kelayakan proyek, baik secara ekonomi, finansial dan teknis;
. Analisis dampak lingkungan yang mungkin terjadi apabila proyek tersebut dilaksanakan.5. Detail Desain/Detail Engineering Design (DED) bertujuan untuk melengkapi penjelasan proyek dan
menentukan tata letak, rancangan, metoda konstruksi dan taksiran biaya agar mendapatkan
persetujuan dari pihak berwenang yang terlibat dan untuk mempersiapkan Informasi pelaksanaan
yang diperlukan, termasuk gambar rencana dan spesifikasi serta melengkapi semua dokumen
untuk tender pelelangan.
Detail Desain/ Detail Engineering Design (DED) mencakup:
a, Gambar-gambar detail, untuk seluruh bagian pekerjaan;
b, Detail spesifikasi;
c. Bill of quantity (daftar volume);
d, Estimasi biaya konstruksi (secara terperinci);
, Rendering 3D (video/gambar tiga dimens!).
6. Kesiapan dokumen Feasibility Study (FS) dan Detail Engineering Design (DED) inl juga akan
bermanfaat untuk pengusulan anggaran yang berasal dati Sumber Dana selain Rupiah Murni
seperti Surat Berharga Syariah Negara (SBSN), Hibah Luar Negeri (HLN) dan sumber lainnya yang
sah, tanpa dokumen tersebut usulan Belanja Modal Infrastruktur tidak dapat diakomodir.
7. Agar Saudara melaksanakan dengan sebaik-baiknya.
Demikian, atas perhatian Saudara disampaikan terima kasih.
Ditetapkan di: Jakarta
tanggal 2 14 mova 201).
REKTUR JENDERAL,
Tembusan:
+ Para Direktur lingkup Direktorat Jenderal KSDAE