You are on page 1of 63
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK SALINAN PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER-24/PJ/2016 TENTANG TATA CARA PENILAIAN UNTUK PENENTUAN NILAI JUAL OBJEK PAJAK SEBAGAI DASAR PENGENAAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK, Menimbang : a. bahwa ketentuan mengenai penilaian objek pajak Pajak Bumi dan Bangunan, telah diatur dalam Keputusan Direktur Jenderal Pajak Nomor KEP-533/PJ/2000 tentang Petunjuk Pelaksanaan Pendaftaran, Pendataan dan Penilaian Objek dan Subjek Pajak Bumi dan Bangunan Dalam Rangka Pembentukan dan/atau Pemeliharaan Basis Data Sistem Manajemen Informasi Objek Pajak (SISMIOP); b. bahwa untuk memberikan pedoman _ pelaksanaan, meningkatkan kualitas penilaian, serta memberikan kepastian hukum, perlu menyesuaikan ketentuan mengenai tata cara penilaian untuk penentuan Nilai Jual Objek Pajak sebagai dasar pengenaan Pajak Bumi dan Bangunan; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a, dan huruf b, serta untuk melaksanakan ketentuan Pasal 14 ayat (3) Peraturan Menteri Keuangan Nomor 254/PMK.03/2014 tentang Tata Cara Pendaftaran dan Pendataan Objek Pajak dan Subjek Pajak atau Wajib Pajak Pajak Bumi dan Bangunan, perlu menetapkan Peraturan Direktur Jenderal Pajak tentang Tata Cara Penilaian untuk Penentuan Nilai Jual Objek Pajak Sebagai Dasar Pengenaan Pajak Bumi dan Bangunan; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1985 tentang Pajak Bumi dan Bangunan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1985 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3312) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1994 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1994 Nomor 62, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3569); 2. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 139/PMK.03/2014 tentang Klasifikasi dan Penetapan Nilai Jual Objek Pajak Sebagai Dasar Pengenaan Pajak Bumi dan Bangunan; 3. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 254/PMK.03/2014 tentang Tata Cara Pendaftaran dan Pendataan Objek Pajak dan Subjek Pajak atau Wajib Pajak Pajak Bumi dan Bangunan; 7 Pia MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK TENTANG TATA CARA PENILAIAN UNTUK PENENTUAN NILAI JUAL OBJEK PAJAK SEBAGAI DASAR PENGENAAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN. BABI KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Direktur Jenderal ini, yang dimaksud dengan: 1. Pajak Bumi dan Bangunan yang selanjutnya disingkat dengan PBB adalah Pajak Bumi dan Bangunan sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1985 tentang Pajak Bumi dan Bangunan sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1994. 2. Penilaian PBB adalah kegiatan untuk menentukan Nilai Jual Objek Pajak yang akan dijadikan dasar pengenaan PBB sektor perkebunan, sektor perhutanan, sektor pertambangan, dan sektor lainnya, dengan menggunakan Pendekatan Data Pasar, Pendekatan Biaya, dan Pendekatan Pendapatan. 3. Surat Pemberitahuan Objek Pajak PBB — sektor perkebunan, sektor perhutanan, sektor pertambangan, dan sektor lainnya, yang selanjutnya disingkat SPOP adalah surat yang digunakan oleh subjek pajak atau Wajib Pajak untuk melaporkan data objek pajak dan subjek pajak atau Wajib Pajak ke Direktorat Jenderal Pajak. 4. Lampiran Surat Pemberitahuan Objek Pajak PBB sektor perkebunan, sektor perhutanan, sektor pertambangan, dan sektor lainnya, yang selanjutnya disingkat LSPOP adalah formulir yang digunakan oleh subjek pajak atau Wajib Pajak untuk melaporkan data rinci objek pajak. 5. Objek Pajak PBB Sektor Perkebunan adalah bumi dan/atau bangunan yang berada di dalam kawasan yang digunakan untuk kegiatan usaha perkebunan. 6. Objek Pajak PBB Sektor Perhutanan adalah bumi dan/atau bangunan yang berada di dalam kawasan yang digunakan untuk kegiatan usaha perhutanan. 7. Objek Pajak PBB Sektor Pertambangan adalah bumi dan/atau bangunan, yang berada di dalam kawasan yang digunakan untuk kegiatan usaha pertambangan meliputi kegiatan usaha pertambangan minyak bumi dan gas bumi, kegiatan usaha pertambangan mineral dan batubara, dan kegiatan pengusahaan panas bumi. 8. Objek Pajak PBB Sektor Lainnya adalah objek pajak selain Objek Pajak Sektor Perkebunan, Sektor Perhutanan, dan Sektor Pertambangan, yang tidak berada dalam wilayah kabupaten/kota. 10. 11 12, 13, 14, 15, 16. 17. 18. 19, 20. 21. 23 4 Penilaian Lapangan adalah Penilaian PBB yang dilakukan dengan peninjauan lapangan atas objek pajak, Penilaian Kantor adalah Penilaian PBB yang dilakukan di kantor Direktorat Jenderal Pajak tanpa peninjauan lapangan atas objek pajak. Nilai Jual Objek Pajak yang selanjutnya disingkat NJOP adalah harga rata-rata yang diperoleh dari transaksi jual beli yang terjadi secara wajar, dan bilamana tidak terdapat transaksi jual bel, NJOP ditentukan melalui perbandingan harga dengan objek lain yang sejenis, atau nilai perolehan baru, atau NJOP pengganti. Penilai adalah Pegawai Negeri Sipil di _lingkungan Direktorat Jenderal Pajak yang memiliki kemampuan untuk melakukan Penilaian PBB, dan menjabat sebagai Fungsional Penilai PBB atau yang ditetapkan menjadi petugas penilai dengan Keputusan Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak. Kepala Kantor Pelayanan Pajak yang selanjutnya disingkat Kepala KPP adalah Kepala Kantor Pelayanan Pajak yang mengadministrasikan Objek Pajak = PBB Sektor Perkebunan, Sektor Perhutanan, Sektor Pertambangan, dan Sektor Lainnya. Surat Pemberitahuan Penilaian PBB yang selanjutnya disingkat SPbP PBB adalah surat pemberitahuan kepada subjek pajak atau Wajib Pajak mengenai dilakukannya Penilaian PBB. Tangeal Penilaian PBB adalah tanggal pada saat NJOP dinyatakan berdasarkan kondisi objek pajak per 1 Januari tahun pajak Tanggal Laporan Penilaian PBB adalah tanggal laporan Penilaian PBB ditandatangani oleh Penilai atau tim Penilai, dan diketahui oleh Kepala KPP. Pendekatan Data Pasar adalah pendekatan penilaian dengan menggunakan data transaksi atau penawaran atas objek yang sebanding dengan objek pajak yang dinilai melalui proses perbandingan dan penyesuaian. Pendekatan Biaya adalah pendekatan penilaian dengan menggunakan Biaya Pembangunan Baru atau Biaya Penggantian Baru, dikurangi penyusutan. Biaya Pembangunan Baru adalah estimasi biaya untuk membangun suatu objek baru yang sama atau identik dengan objek pajak yang dinilai, berdasarkan harga pasar setempat pada Tanggal Penilaian. Biaya Penggantian Baru adalah estimasi biaya untuk membangun suatu objek baru yang sama fungsinya dengan objek pajak yang dinilai, berdasarkan harga pasar setempat pada Tanggal Penilaian. ‘Teknik Meter Persegi adalah metode perhitungan estimasi biaya pembangunan baru berdasarkan harga per unit luas atau volume. -4- 22. Teknik Survei Kuantitas adalah metode perhitungan estimasi biaya pembangunan baru berdasarkan rincian kuantitas satuan pekerjaan dan harga satuan pekerjaan. 23. Pendekatan Pendapatan adalah pendekatan penilaian yang didasarkan pada kapitalisasi pendapatan yang dihasilkan dari objek pajak dalam satu tahun sebelum tahun pajak. 24. Angka Kapitalisasi adalah angka pengali tertentu yang digunakan untuk mengkonversi pendapatan yang diperoleh dalam satu tahun sebelum tahun pajak menjadi nilai. 25. Jenis Penggunaan Bangunan yang selanjutnya disingkat JPB adalah pengelompokan bangunan berdasarkan penggunaannya. 26. Bangunan Umum adalah bangunan yang memiliki jenis konstruksi dan material pembentuk yang umum digunakan. 27. Bangunan Khusus adalah bangunan yang memiliki jenis konstruksi, material pembentuk, dan/atau penggunaan khusus, 28. Biaya Produksi adalah seluruh biaya langsung yang terkait dengan kegiatan usaha untuk menghasilkan produksi dalam satu tahun sebelum tahun pajak, 29. Surat Pemberitahuan Pajak Terutang yang selanjutnya disingkat SPPT adalah surat yang digunakan oleh Direktorat Jenderal Pajak untuk memberitahukan besarnya PBB yang terutang kepada Wajib Pajak. BAB II OBJEK DAN RUANG LINGKUP PENILAIAN PBB Pasal 2 (1) Penilaian PBB dilakukan terhadap Objek Pajak PBB: a. Sektor Perkebunan; b. Sektor Perhutanan; c. Sektor Pertambangan; dan d. Sektor Lainnya. (2) Objek Pajak sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas: a. bumi, meliputi: 1) permukaan bumi berupa tanah dan perairan darat pada sektor perkebunan dan sektor perhutanan; 2) permukaan bumi berupa tanah dan perairan, dan/atau tubuh bumi pada sektor pertambangan; dan 3) permukaan bumi berupa perairan yang berada di luar wilayah kabupaten/kota pada sektor lainnya. b. bangunan berupa konstruksi teknik yang ditanam atau dilekatkan secara tetap pada bumi sebagaimana dimaksud pada huruf a. Pasal 3 Ruang lingkup Penilaian PBB dapat meliputi 1 (satu) atau beberapa tahun pajak untuk tahun pajak berjalan dan/atau tahun-tahun sebelumnya. q) (2) (3) (4) BAB III PENILAIAN LAPANGAN DAN PENILAIAN KANTOR Pasal 4 Penilaian PBB dilaksanakan melalui: a. Penilaian Lapangan; atau b. Penilaian Kantor. Penilaian PBB sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan terhadap objek pajak berdasarkan SPOP dan LSPOP yang sudah diisi dengan jelas, benar, dan lengkap serta ditandatangani oleh subjek pajak atau Wajib Pajak Penilaian Lapangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a dapat dilaksanakan terhadap objek pajak dengan kriteria sebagai berikut: a. 2 (dua) tahun atau lebih tidak dilakukan Penilaian Lapangan; b. memiliki potensi kenaikan nilai bumi dan/atau bangunan yang signifikan; dan/atau c. terdapat indikasi penambahan luas bumi dan/atau bangunan yang signifikan. Penilaian Kantor sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b dilaksanakan terhadap objek pajak yang tidak dilakukan Penilaian Lapangan. Pasal 5 Dalam Penilaian Lapangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (1) huruf a, Penilai melakukan hal-hal berikut: a. mengidentifikasi dan mengumpulkan data melalui peninjauan lapangan objek pajak; b. menganalisis data; QQ) menentukan pendekatan penilaian dan metode penilaian yang sesuai; membuat kertas kerja Penilaian PBB; dan membuat laporan Penilaian Lapangan. Pasal 6 Dalam peninjauan lapangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 huruf a, Penilai mengumpulkan data dan informasi terkait: a. karakteristik fisik objek pajak; b. legalitas kepemilikan, penguasaan, —_dan/atau pemanfaatan objek pajak; c. lingkungan objek pajak; -6- d. objek pembanding; dan e. kegiatan usaha subjek pajak atau Wajib Pajak yang terkait dengan objek pajak. (2) Data dan informasi terkait karakteristik fisik objek pajak sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a untuk objek pajak: a. bumi, berupa: 1) tanah, meliputi data dan informasi mengenai: a) kondisi fisik tanah, antara lain bentuk, ukuran, elevasi, topografi, keadaan permukaan, luasan, dan/atau batas-batas; b)tanaman pada perkebunan atau hutan tanaman, antara lain jenis tanaman, luas tertanam, umur tanaman, dan/atau standar investasi; dan/atau c) tegakan pada hutan alam, antara lain hasil produksi, harga jual produksi, dan/atau luas blok tebangan; 2) tubuh bumi eksplorasi, antara lain data dan informasi mengenai luas wilayah izin usaha pertambangan, wilayah izin pengusahaan panas bumi, wilayah kerja, atau wilayah sejenisnya; 3) tubuh bumi eksploitasi/operasi produksi, antara lain data dan informasi mengenai luas wilayah izin usaha pertambangan, wilayah izin pengusahaan panas bumi, wilayah kerja, wilayah sejenisnya, kuantitas produksi, spesifikasi hasil produksi, harga jual, dan/atau biaya produksi; atau 4) perairan, antara lain data dan informasi mengenai luas objek pajak, hasil penangkapan ikan, hasil budidaya ikan, dan/atau harga satuan hasil produksi ikan b. bangunan, antara lain data dan informasi mengenai spesifikasi teknis bangunan, berupa jenis bangunan, jenis konstruksi, jumlah lantai, bentuk dan ukuran, Komponen material, komponen fasilitas, dan/atau peralatan penunjang bangunan. (3) Data dan informasi terkait legalitas _kepemilikan, penguasaan, dan/atau pemanfaatan objek —_pajak sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b, antara lain: a. Untuk tubuh bumi, berupa Izin Usaha Pertambangan, Kontrak arya, Perjanjian Karya Pengusahaan Pertambangan Batubara (PKP2B), atau Kontrak Kerja Sama (KKS); b. Untuk tanah (onshore), berupa sertifikat tanah, izin usaha perkebunan, izin usaha pemanfaatan, dan/atau perjanjian sewa menyewa; c. Untuk perairan (offshore), berupa izin dari instansi yang berwenang; dan d. Untuk bangunan, berupa Izin Mendirikan Bangunan (IMB). (4) (6) (6) (7) Data dan informasi terkait lingkungan objek pajak sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c, antara lain berupa aksesibilitas dan ketersediaan infrastruktur. Data dan informasi untuk kegiatan usaha subjek pajak atau Wajib Pajak yang terkait dengan objek pajak sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e untul a. Objek Pajak PBB Sektor Perkebunan, antara lain berupa data dan informasi mengenai hasil produksi, hasil olahan, areal statement, biaya produksi, harga jual hasil produksi, harga jual hasil olahan, peta tematik tahun tanam, sarana produksi dan distribusi, dan/atau pihak lawan transaksi; b. Objek Pajak PBB Sektor Perhutanan, antara lain berupa data dan informasi mengenai hasil produksi, hasil olahan, biaya produksi, harga jual hasil produksi, harga jual hasil olahan, peta areal kerja, dokumen rencana kerja tahunan, dokumen rencana kerja usaha, sarana produksi, pengolahan dan distribusi, dan/atau pihak lawan transaksi; c. Objek Pajak PBB Sektor Pertambangan, antara lain berupa data dan informasi mengenai hasil produksi, spesifikasi hasil produksi, biaya produksi, harga jual hasil produksi, peta areal kerja, dokumen rencana kerja anggaran biaya, sarana produksi, pengolahan dan distribusi, dan/atau pihak lawan transaksi; dan d. Objek Pajak PBB Sektor Lainnya, antara lain berupa data dan informasi mengenai hasil produksi, hasil olahan, biaya produksi, harga jual hasil produksi, harga jual hasil olahan, sarana produksi, pengolahan dan distribusi, dan/atau pihak lawan transaksi. Dalam melakukan Penilaian Lapangan, Penilai berwenang: a. meminta salinan dokumen, melihat dan/atau meminjam dokumen yang berhubungan dengan tujuan Penilaian PBB; b. meminta keterangan lisan dan/atau tertulis dari subjek pajak atau Wajib Pajak, kuasanya, atau yang mewakilinya; dan c. meminta bantuan subjek pajak atau Wajib Pajak, kuasanya, atau yang mewakilinya untuk menyediakan tenaga pendamping dalam rangka _ peninjauan lapangan Dalam pelaksanaan Penilaian Lapangan, subjek pajak atau Wajib Pajak berhak: a, meminta kepada Penilai untuk memberikan SPbP PBB; b. meminta kepada Penilai untuk memperlihatkan surat tugas Penilaian PBB; dan c. meminta kepada Penilai untuk memperlihatkan surat tugas Penilaian PBB perubahan apabila susunan keanggotaan tim Penilai atau Penilai mengalami perubahan. (8) at Dalam pelaksanaan Penilaian Lapangan, subjek pajak atau Wajib Pajak wajib: a. memberikan kesempatan kepada Penilai untuk melakukan peninjauan lapangan; b. memberikan bantuan tenaga pendamping yang dilengkapi dengan surat penugasan, dalam rangka peninjauan lapangan atas permintaan Penilai; c. memberikan salinan dokumen, _memperlihatkan dan/atau meminjamkan dokumen atas permintaan Penilai; dan d. memberikan keterangan lisan dan/atau tertulis serta memberikan data dan/atau keterangan yang diperlukan. Pasal 7 Dalam Penilaian Kantor sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (1) huruf b, Penilai melakukan hal-hal berikut: a. b. menganalisis data yang telah tersedia di kantor yang berkaitan dengan objek pajak; menentukan pendekatan penilaian dan metode penilaian yang sesuai; membuat kertas kerja Penilaian PBB; dan membuat laporan Penilaian Kantor. BAB IV SURAT TUGAS PENILAIAN PBB, SURAT PEMBERITAHUAN (1) (2) (3) QQ) PENILAIAN PBB, DAN JANGKA WAKTU PENILAIAN PBB Pasal 8 Penilaian PBB dilakukan berdasarkan surat tugas Penilaian PBB yang diterbitkan oleh Kepala KPP. Surat tugas Penilaian PBB sebagaimana dimaksud pada ayat (1) untuk: a. Penilaian Lapangan, diterbitkan untuk 1 (satu) tahun pajak atas 1 (satu) objek pajak; atau b. Penilaian Kantor dapat diterbitkan untuk 1 (satu) atau beberapa tahun pajak atas 1 (satu) atau beberapa objek pajak. Dalam hal terdapat perubahan Penilai atau susunan tim Penilai, Kepala KPP menerbitkan surat tugas Penilaian PBB perubahan. Pasal 9 Penilai wajib memberitahukan kepada subjek pajak atau Wajib Pajak mengenai dilakukannya Penilaian Lapangan dengan menyampaikan SPbP PBB secara langsung kepada: a. subjek pajak atau Wajib Pajak; b. kuasa dari subjek pajak atau Wajib Pajak; atau (2) (3) Q (2) (3) (4) (5) () -9- c. pihak yang dapat mewakili subjek pajak atau Wajib Pajak, yaitu: 1) pegawai dari subjek pajak atau Wajib Pajak yang menurut Penilai dapat mewakili subjek pajak atau Wajib Pajak, dalam hal subjek pajak atau Wajib Pajak badan; atau 2) anggota keluarga yang telah dewasa dari subjek pajak atau Wajib Pajak yang menurut Penilai dapat mewakili subjek pajak atau Wajib Pajak, dalam hal subjek pajak atau Wajib Pajak orang pribadi. Dalam hal subjek pajak atau Wajib Pajak, kuasa, atau pihak yang mewakili sebagaimana dimaksud pada ayat (1) menolak menerima SPbP PBB, Penilai membuat dan menandatangani berita acara penolakan. SPbP PBB sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diterbitkan untuk 1 (satu) tahun pajak atas 1 (satu) objek pajak sebagaimana tercantum dalam surat tugas Penilaian PBB. Pasal 10 Setelah menyampaikan SPbP PBB kepada subjek pajak atau Wajib Pajak, kuasanya atau yang mewakilinya, Penilai melakukan peninjauan lapangan, yang hasilnya dituangkan dalam berita acara hasil peninjauan lapangan. Dalam melakukan peninjauan lapangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Penilai dapat meminta bantuan kepada subjek pajak atau Wajib Pajak untuk menyediakan tenaga pendamping. Dalam hal subjek pajak atau Wajib Pajak, kuasanya atau yang mewakilinya, menolak untuk dilakukan peninjauan lapangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Penilai membuat surat pernyataan penolakan _peninjauan lapangan yang ditandatangani oleh subjek pajak atau Wajib Pajak, kuasanya atau yang mewakilinya, Dalam hal subjek pajak atau Wajib Pajak, kuasanya atau yang mewakilinya, menolak menandatangani surat pernyataan penolakan, Penilai_ += membuat dan menandatangani berita acara penolakan Berita acara hasil peninjauan lapangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditandatangani oleh Penilai, dan subjek pajak atau Wajib Pajak, kuasanya atau yang mewakilinya. Dalam hal subjek pajak atau Wajib Pajak, kuasanya atau yang mewakilinya, menolak menandatangani berita acara hasil peninjauan lapangan, Penilai membuat catatan mengenai penolakan pada berita acara tersebut. Pasal 11 Penilaian Lapangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (1) huruf a dilakukan dalam jangka waktu paling lama 15 (lima belas) hari kerja sejak tanggal SPbP PBB (2) (3) QQ (2) (3) (4) -10- disampaikan kepada subjek pajak atau Wajib Pajak, sampai dengan Tanggal Laporan Penilaian PBB Penilaian Kantor sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (1) huruf b dilakukan dalam jangka waktu paling lama 5 (lima) hari kerja sejak tanggal surat tugas Penilaian PBB diterbitkan, sampai dengan Tanggal Laporan Penilaian PBB. Jangka waktu Penilaian Lapangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan Penilaian Kantor sebagaimana dimaksud pada ayat (2), dapat diperpanjang atas persetujuan Kepala KPP berdasarkan pertimbangan tertentu. BAB V PENDEKATAN PENILAIAN, KESIMPULAN NILAI, DAN LAPORAN PENILAIAN PBB Pasal 12 Pendekatan penilaian objek pajak meliputi: a. Pendekatan Data Pasar; b. Pendekatan Biaya; dan c. Pendekatan Pendapatan. Pendekatan Data Pasar sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a digunakan untuk penilaian objek pajak bumi berupa tanah. Pendekatan Biaya sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b digunakan untuk penilaian objek pajak: a. pengembangan bumi berupa tanaman pada perkebunan dan hutan tanaman; dan b. bangunan. Pendekatan Pendapatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c digunakan untuk penilaian objek pajak bumi berupa: a. tubuh bumi eksploitasi, untuk pertambangan minyak bumi dan gas bumi serta pengusahaan panas bumi pada Sektor Pertambangan; b. tubuh bumi operasi produksi, untuk pertambangan mineral dan batubara pada Sektor Pertambangan; c. tanah areal produktif, untuk hutan alam pada Sektor Perhutanan; dan d. perairan, untuk kegiatan usaha perikanan tangkap dan pembudidayaan ikan, yang sudah terdapat hasil produksi pada Sektor Lainnya. Pasal 13 Pendekatan Data Pasar dilakukan dengan cara sebagai berikut: a. mengumpulkan data objek pembanding berupa data transaksi atau penawaran; (2) qa (2) ene b. menggunakan paling sedikit 3 (tiga) data objek pembanding yang: 1) terkini; 2) terletak di lingkungan sekitar atau kawasan yang sejenis dengan objek pajak; dan 3) transaksi atau penawarannya terjadi secara wajar; c, melakukan penyesuaian nilai antara objek pembanding dengan objek—pajak yang ~dinilai__ dengan memperhitungkan faktor-faktor pembanding paling kurang meliputi lokasi, fisik, jenis penggunaan, dan keluasan. d. menghitung nilai objek pajak dengan merata-ratakan nilai objek pembanding yang telah disesuaikan. Penyesuaian nilai sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c, dilakukan dengan menerapkan penyesuaian nilai secara konsisten atas masing-masing faktor pembanding yang dituangkan dalam bentuk persentase, dengan ketentuan sebagai berikut: a. jika data objek pajak dan data objek pembanding ‘sama, maka tidak diperlukan penyesuaian; b. jika data objek pajak lebih unggul sebesar x% (x persen) dari data objek pembanding, maka keunggulan sebesar x% (x persen) tersebut ditambahkan ke nilai objek pembanding; atau c. jika data objek pajak lebih buruk sebesar x% (x persen) dari data objek pembanding, maka kekurangan sebesar x% (x persen) _ tersebut dikurangkan dari nilai objek pajak pembanding. Pasal 14 Pendekatan Biaya dilakukan dengan cara sebagai berikut: a. untuk pengembangan bumi berupa tanaman pada perkebunan dan hutan tanaman, nilai tanaman dihitung berdasarkan biaya investasi tanaman. b. untuk bangunan: 1) menghitung Biaya Pembangunan Baru atau Biaya Penggantian Baru; 2) menghitung penyusutan objek pajak; dan 3) menghitung nilai objek pajak dengan cara mengurangkan Biaya Pembangunan Baru atau Biaya Penggantian Baru, dengan penyusutan. Penghitungan Biaya Pembangunan Baru atau Biaya Penggantian Baru, sebagaimana dimaksud pada ayat (1) untuk objek pajak: a. bangunan umum dilakukan dengan menggunakan Teknik Meter Persegi; dan b. bangunan khusus dilakukan dengan menggunakan Teknik Survei Kuantitas atau teknik biaya lain, Penyusutan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b angka 2) ditentukan menggunakan metode umur efektif. (4) QQ) (2) q) (2) (4) ioe Teknik Meter Persegi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf a menggunakan aplikasi daftar biaya komponen bangunan yang ditetapkan oleh Direktur Jenderal Pajak. Pasal 15 Pendekatan Pendapatan dilakukan dengan cara sebagai berikut: a, menghitung pendapatan kotor objek pajak; b. menghitung biaya produksi langsung objek pajak; c. menghitung pendapatan bersih objek pajak dengan cara mengurangi pendapatan kotor objek pajak, dengan biaya produksi langsung objek pajak; d. menghitung nilai objek pajak: 1) tubuh bumi eksploitasi sektor pertambangan untuk pertambangan minyak dan gas bumi_ serta pengusahaan panas bumi, dengan cara mengalikan pendapatan kotor dalam satu tahun sebelum tahun pajak dengan Angka Kapitalisasi; 2) tubuh bumi operasi produksi sektor pertambangan untuk pertambangan mineral dan batubara, dengan cara mengalikan pendapatan bersih dalam satu tahun sebelum tahun pajak dengan Angka Kapitalisasi; 3) areal produktif sektor perhutanan untuk hutan alam, dengan cara mengalikan pendapatan bersih dalam satu tahun sebelum tahun pajak dengan Angka Kapitalisasi; dan 4) areal perairan sektor lainnya untuk usaha perikanan tangkap dan pembudidayaan ikan, dengan cara mengalikan pendapatan bersih dalam satu tahun sebelum tahun pajak dengan Angka Kapitalisasi. Angka Kapitalisasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf d ditetapkan oleh Direktur Jenderal Pajak. Pasal 16 NJOP merupakan hasil penjumlahan antara NJOP bumi dan NJOP bangunan. NJOP bumi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan hasil perkalian antara total luas areal, luas wilayah, atau luas bumi objek pajak yang dikenakan PBB dengan NJOP bumi per meter persegi. NJOP bumi per meter persegi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) merupakan hasil konversi nilai bumi per meter persegi ke dalam kKlasifikasi NJOP bumi sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Menteri Keuangan mengenai klasifikasi NJOP bumi. NJOP bangunan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan hasil perkalian antara total luas bangunan dengan NJOP bangunan per meter persegi. ese (5) NJOP bangunan per meter persegi sebagaimana dimaksud pada ayat (4) merupakan hasil konversi nilai bangunan per meter persegi ke dalam Klasifikasi NJOP bangunan sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Menteri Keuangan mengenai klasifikasi NJOP bangunan. Pasal 17 (1) Nilai bumi per meter persegi objek pajak untuk: a. Objek Pajak PBB Sektor Perkebunan dan Sektor Perhutanan berupa hutan tanaman, merupakan hasil penjumlahan antara total nilai tanah dengan nilai tanaman, kemudian dibagi dengan luas areal objek pajak yang dikenakan PBB; b. Objek Pajak PBB Sektor Perhutanan berupa hutan alam merupakan penjumlahan antara total nilai tanah selain areal produktif dengan nilai tanah areal produktif, kemudian dibagi dengan luas areal objek pajak yang dikenakan PBB; c. Objek Pajak PBB Sektor Pertambangan permukaan bumi merupakan hasil pembagian antara total nilai permukaan bumi dengan luas areal objek pajak yang dikenakan PBB; d. Objek Pajak PBB Sektor Pertambangan berupa tubuh bumi merupakan hasil pembagian antara nilai bumi untuk tubuh bumi dengan luas wilayah objek pajak PBB; dan ¢. Objek Pajak PBB Sektor Lainnya merupakan_hasil pembagian antara nilai perairan dengan luas bumi objek pajak yang dikenakan PBB. (2) Nilai bangunan per meter persegi Objek Pajak PBB untuk Sektor Perkebunan, Sektor Perhutanan, — Sektor Pertambangan, dan Sektor lainnya merupakan hasil pembagian antara nilai bangunan dengan luas bangunan. Pasal 18 Laporan Penilaian Lapangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 huruf e dan laporan Penilaian Kantor sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 huruf d, ditandatangani oleh tim Penilai atau Penilai serta diketahui oleh Kepala KPP. BAB VI KETENTUAN LAIN-LAIN Pasal 19 Dalam hal Penilaian PBB dilakukan dalam rangka penyelesaian keberatan PBB, pengurangan ketetapan PBB yang tidak benar, pemeriksaan PBB, penelitian PBB, atau keperluan penggalian potensi Pajak Penghasilan dan/atau Pajak Pertambahan Nilai, Penilai dapat berpedoman pada ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6, Pasal 12, -14- Pasal 13, Pasal 14, dan Pasal 15, Peraturan Direktur Jenderal ini, Pasal 20 (1) Contoh format mengenai: (2) a, Surat tugas Penilaian PBB, sebagaimana dimaksud dalam Lampiran I Peraturan Direktur Jenderal ini; b. Surat tugas Penilaian PBB perubahan, sebagaimana dimaksud dalam Lampiran II Peraturan Direktur Jenderal ini; c. SPbP PBB, sebagaimana dimaksud dalam Lampiran III Peraturan Direktur Jenderal ini; d. Berita Acara Penolakan SPbP PBB, sebagaimana dimaksud dalam Lampiran IV Peraturan Direktur Jenderal ini; e. Surat Pernyataan Penolakan Peninjauan Lapangan, sebagaimana dimaksud dalam Lampiran V Peraturan Direktur Jenderal ini; f, Berita Acara Peninjauan Lapangan, sebagaimana dimaksud dalam Lampiran VI Peraturan Direktur Jenderal ini; g. Berita Acara Penolakan Penandatanganan Surat Pernyataan Penolakan Peninjauan _Lapangan, sebagaimana dimaksud dalam Lampiran VII Peraturan Direktur Jenderal ini; h. Nota Dinas Permohonan Perpanjangan Jangka Waktu Penilaian PBB, sebagaimana dimaksud dalam Lampiran VIII Peraturan Direktur Jenderal ini; i, Nota Dinas Persetujuan dan Penolakan Perpanjangan Jangka Waktu Penilaian PBB, sebagaimana dimaksud dalam Lampiran IX Peraturan Direktur Jenderal ini; j. Laporan Penilaian Lapangan, sebagaimana dimaksud dalam Lampiran X Peraturan Direktur Jenderal ini; k, Laporan Penilaian Kantor, sebagaimana dimaksud dalam Lampiran XI Peraturan Direktur Jenderal ini 1. Surat Peminjaman Dokumen dan/atau Permintaan Salinan Dokumen, Daftar Dokumen yang Dipinjam dan/atau Salinan Dokumen yang Diminta, dan Tanda Terima Dokumen dan/atau Salinan Dokumen, sebagaimana dimaksud dalam Lampiran XII Peraturan Direktur Jenderal ini; m. Kertas kerja Penilaian, sebagaimana dimaksud dalam Lampiran XIII Peraturan Direktur Jenderal ini, yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Direktur Jenderal ini. Besarnya penyusutan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14 ayat (1) huruf b angka 2) ditentukan berdasarkan Se tabel penyusutan sebagaimana ditetapkan dalam Lampiran XIV Peraturan Direktur Jenderal ini, BAB VII KETENTUAN PERALIHAN Pasal 21 Pada saat Peraturan Direktur Jenderal ini mulai berlaku: a. terhadap Penilaian PBB yang dilakukan berdasarkan surat tugas Penilaian PBB yang diterbitkan sebelum berlakunya Peraturan Direktur Jenderal ini namun belum diterbitkan SPPT, pembuatan laporan Penilaian PBB mengikuti ketentuan dalam Peraturan Direktur Jenderal ini; b. ketentuan dalam Keputusan Direktur Jenderal Pajak Nomor KEP-533/PJ/2000 tentang Petunjuk Pelaksanaan Pendaftaran, Pendataan dan Penilaian Objek dan Subjek Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) Dalam Rangka Pembentukan dan atau Pemeliharaan Basis Data Sistem Manajemen Informasi Objek Pajak (SISMIOP) yang mengatur mengenai penilaian objek dan subjek Pajak Bumi dan Bangunan, dicabut dan dinyatakan tidak berlaku; dan c. peraturan dan petunjuk teknis mengenai penilaian Objek Pajak PBB Sektor Perkebunan, Sektor Perhutanan, Sektor Pertambangan, dan Sektor Lainnya, dinyatakan masih tetap berlaku sepanjang tidak bertentangan dengan Peraturan Direktur Jenderal ini. BAB VIII KETENTUAN PENUTUP Pasal 22 Peraturan Direktur Jenderal ini mulai berlaku pada tanggal 1 Januari 2017. Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 9 Desember 2016 DIREKTUR JENDERAL PAJAK, ttd. KEN DWIJUGIASTEADI Salinan Sesuai Dengan Aslinya SEKRETARIS DIREKTORAT JENDERAL PAJAK LAMPIRAN I PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER. 24/J/2016 TENTANG TATA CARA _ PENILAIAN _UNTUK PENENTUAN NILAI JUAL OBJEK PAJAK SEBAGAI DASAR PENGENAAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN CONTOH FORMAT SURAT TUGAS PENILAIAN PBB A. CONTOH FORMAT SURAT TUGAS PENILAIAN PBB UNTUK SATU OBJEK/NOP . a SURAT TUGAS Nomor: ST- 2) Dalam rangka melaksanakan kegiatan penilaian Pajak Bumi dan Bangunan untuk menentukan besarnya Nilai Jual Objek Pajak, kami menugasi: 1, Nama/NIP é Pangkat/Golongan Jabatan 2. Nama/NIP ap) arta yresmeesteeiaseeeessernaas Pangkat/Golongan A ans f : ® Jabatan o 3. Dst. 6 a 8) 6) untuk melakukan Penilaian Lapangan/Kantor*) terhadap objek pajak’ NOP 7 o Lokasi Objek Pajak Tahun Pajak Nama Subjek Pajak atau Wajib Pajak NPWP 03) Alamat Subjek Pajak atau Wajib Pajak mulai tanggal.... sd. rr) Surat Tugas ini disusun untuk dilaksanakan dan setelah selesai dilaksanakan agar segera menyampaikan laporan. Kepada instansi terkait kami mohon bantuan demi kelancaran pelaksanaan tugas tersebut. Ditetapkan di perene Ca) Pada tanggal (17) Kepala Kantor, NIP Angka Angka Angka Angka Angka Angka Angka Angka Angka Angka Angka Angka Angka Angka Angka Angka Angka Angka Catatan fe to erxroau 15 16 17 18 ‘] le PETUNJUK PENGISIAN SURAT TUGAS PENILAIAN PBB UNTUK SATU OBJEK/NOP diisi kepala surat. diisi nomor surat tugas Penilaian PBB. diisi nama dan NIP Penilai diisi pangkat dan golongan Penilai. diisi jabatan Penilai. diisi nama dan NIP Penilai diisi pangkat dan golongan Penilai. diisi jabatan Penilai. diisi Nomor Objek Pajak. diisi alamat objek pajak, diisi Tahun Pajak. diisi nama dari subjek pajak atau Wajib Pajak yang objek pajaknya dinilai. diisi Nomor Pokok Wajib Pajak dari subjek pajak atau Wajib Pajak yang objek pajaknya dinilai. diisi alamat subjek pajak atau Wajib Pajak yang objek pajaknya dinilai. diisi tanggal mulai dan berakhirnya surat tugas Penilaian PBB. diisi tempat surat tugas Penilaian PBB diterbitkan. diisi tanggal surat tugas Penilaian PBB diterbitkan, diisi tanda tangan, nama, NIP, dan cap jabatan dari pejabat yang menandatangani surat tugas Penilaian PBB. dicoret untuk pilihan yang tidak sesuai Bkie B, CONTOH FORMAT SURAT TUGAS PENILAIAN PBB UNTUK LEBIH DARI SATU OBJEK/NOP 0 SURAT TUGAS Nomor: ST-..... a Dalam rangka melaksanakan kegiatan penilaian Pajak Bumi dan Bangunan untuk menentukan besarnya Nilai Jual Objek Pajak, kami menugasi: 1, Nama/NIP as Pangkat/Golongan Jabatan 2. Nama/NIP Pangkat/Golongan Jabatan 3. Dst, a 0 8) untuk melakukan Penilaian Lapangan/Kantor*) terhadap objek Palak dengan rincian sebagaimana terlampir, mulai tanggal........eseee0 8d eenseenseees9l Surat Tugas ini disusun untuk dilaksanakan dan setelah selesai dilaksanakan agar segera menyampaikan laporan. Kepada instansi terkait kami mohon bantuan demi kelancaran pelaksanaan tugas tersebut. Ditetapkan di 00) Pada tanggal.n.essscsssseeeee ON) Kepala Kantor, 02) pager Lampiran Surat Tugas Perubahan Nomor : ST-P.sssse 18) Tenggal: |! artsuueleasreant No. NOP/ Lokasi Objek Pajak ‘Tahun Pajak ~ Nama Subjek Pajak atau Wajib Pajak/ NPWP/ Alamat Subjek Pajak atau Wajib Pajak 20) -— (22) | 23) PETUNJUK PENGISIAN SURAT TUGAS PENILAIAN PBB PERUBAHAN UNTUK LEBIH DARI SATU OBJEK/NOP Angka Angka Angka Angka Angka Angka Angka Angka Angka Angka Angka Angka Angka Angka Angka Angka Angka Angka Angka Angka Angka Angka Angka Catatan 1 anon 10 iL 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 diisi kepala surat. diisi nomor surat tugas Penilaian PBB perubahan. diisi nomor dan tanggal surat tugas Penilaian PBB. diisi nomor urut. diisi nama dan NIP Penilai yang diberi tugas untuk menyelesaikan Penilaian PBB. diisi pangkat dan golongan Penilai yang diberi tugas untuk menyelesaikan Penilaian PBB. diisi jabatan dalam tim Penilai Penilai yang diberi tugas untuk menyelesaikan Penilaian PBB, yaitu "Ketua Tim” atau "Anggota Tim’. diisi keterangan terkait dengan penyebab perubahan susunan tim Penilai diisi nomor urut. diisi nama dan NIP Penilai yang dialihtugaskan atau digantikan. diisi pangkat dan golongan Penilai yang dialihtugaskan atau digantikan diisi jabatan dalam tim Penilai yang dialihtugaskan atau digantikan yaitu "Ketua tim’, atau "Anggota Tim’. diisi keterangan terkait dengan penyebab perubahan susunan tim Penilai. diisi tanggal dimulai dan berakhirnya surat tugas Penilaian PBB perubahan. diisi tempat surat tugas Penilaian PBB perubahan diterbitkan. diisi tanggal surat tugas Penilaian PBB perubahan diterbitkan. diisi tanda tangan, nama, NIP, dan cap jabatan dari pejabat yang menandatangani surat tugas Penilaian PBB perubahan. diisi nomor surat tugas Penilaian PBB perubahan. diisi tanggal surat tugas Penilaian PBB perubahan. diisi nomor urut. diisi Nomor Objek Pajak dan alamat objek pajak. diisi nama, Nomor Pokok Wajib Pajak, dan alamat dari Subjek Pajak atau Wajib Pajak yang objek pajaknya dinilai. diisi Tahun Pajak. dicoret untuk pilihan yang tidak sesuai LAMPIRAN I PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER. 24/PJ/2016 TENTANG TATA CARA PENILAIAN _UNTUK PENENTUAN NILAI JUAL OBJEK PAJAK SEBAGAL DASAR PENGENAAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN CONTOH FORMAT SURAT TUGAS PENILAIAN PBB PERUBAHAN A. CONTOH FORMAT SURAT TUGAS PENILAIAN PBB PERUBAHAN UNTUK SATU OBJEK/NOP SURAT TUGAS PENILAIAN PBB PERUBAHAN, Nomor: ST-P-..... a Dalam rangka melanjutkan Penilaian PBB terhadap objek pajak: NoP 5 ° Lokasi Objek Pajak 0) Tahun Pajak Nama subjek pajak atau Wajib Pajak NPWP 8 ” Alamat subjek pajak atau Wajib Pajak Cerne a rere) o berdasarkan Surat Tugas Nomor sooo tanggal © dengan ini kami menugasi: No. NAMA/NIP. PANGKAT/GOL | _JABATAN KETERANGAN 09) on 0 03) 8 untuk menggantikan: [ No. NAMA/NIP PANGKAT/GOL | _JABATAN KETERANGAN as a) on 08) as untuk melakukan Penilaian Lapangan/Kantor*) mulai tanggal 00... sd oy Surat Tugas Perubahan ini disusun untuk dilaksanakan dan setelah selesai dilaksanakan agar segera menyampaikan laporan. Kepada instansi terkait kami mohon bantuan demi kelancaran pelaksanaan tugas tersebut. Ditetapkan di : en Pada tanggal ....... seeeee 2) Kepala Kantor, 23) NIP. PETUNJUK PENGISIAN SURAT TUGAS PENILAIAN PBB PERUBAHAN UNTUK SATU OBJEK/NOP Angka Angka Angka Angka Angka Angka Angka Angka Angka Angka Angka Angka Angka Angka Angka Angka Angka Angka Angka Angka Angka Angka Angka Catatan 1 anaon 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 diisi kepala surat. diisi nomor surat tugas Penilaian PBB perubahan. diisi Nomor Objek Pajak. diisi alamat objek pajak diisi Tahun Pajak. diisi nama subjek pajak atau Wajib Pajak yang objek pajaknya dinilai, diisi Nomor Pokok Wajib Pajak dari subjek pajak atau Wajib Pajak yang objek pajaknya dinilai. diisi alamat subjek pajak atau Wajib Pajak yang objek pajaknya dinilai. diisi nomor dan tanggal surat tugas Penilaian PBB diisi nomor urut. diisi nama dan NIP Penilai yang diberi tugas untuk menyelesaikan Penilaian PBB. diisi_ pangkat dan golongan Penilai yang diberi tugas untuk menyelesaikan Penilaian PBB. diisi jabatan dalam tim Penilai Penilai yang diberi tugas untuk menyelesaikan Penilaian PBB, yaitu "Ketua Tim” atau "Anggota Tim” diisi keterangan terkait dengan penyebab perubahan susunan tim Penilai. diisi nomor urut. diisi nama dan NIP Penilai yang dialihtugaskan atau digantikan. diisi_ pangkat dan golongan Penilai yang dialihtugaskan atau digantikan. diisi jabatan dalam tim Penilai yang dialihtugaskan atau digantikan yaitu "Ketua tim”, atau "Anggota Tim”. diisi keterangan terkait dengan penyebab perubahan susunan tim Penilai. diisi tanggal dimulai dan berakhirnya surat tugas Penilaian PBB perubahan, diisi tempat surat tugas Penilaian PBB perubahan diterbitkan. diisi tanggal surat tugas Penilaian PBB perubahan diterbitkan. diisi tanda tangan, nama, NIP, dan cap jabatan dari pejabat yang menandatangani surat tugas Penilaian PBB perubahan. dicoret untuk pilihan yang tidak sesuai B. CONTOH FORMAT SURAT TUGAS PENILAIAN PBB PERUBAHAN UNTUK LEBIH DARI SATU OBJEK/NOP a SURAT TUGAS PENILAIAN PBB PERUBAHAN Nomor: ST-P-...sscsecssee Dalam rangka melanjutkan Penilaian PBB terhadap objek pajak sebagaimana terlampir, dengan surat tugas Penilaian PBB Nomor..... tanggal...csecseeneee 6 Kami menugasi: ——————— No. NAMA/NIP PANGKAT/GOL | _JABATAN KETERANGAN “ 6 o a ® menggantikan: No. NAMA/NIP PANGKAT/GOL | JABATAN KETERANGAN ° 0) ay 02) 03) untuk melakukan Penilaian Lapangan/Kantor*) mulai_ tanggal _..... sd. — ft) Surat Tugas Perubahan ini disusun untuk dilaksanakan dan setelah selesai dilaksanakan agar segera menyampaikan laporan. Kepada instansi terkait kami mohon bantuan demi kelancaran pelaksanaan tugas tersebut. 03) 6) Ditetapkan di... Pada tanggal ... Kepala Kantor, 07 NIP Lampiran Surat Tugas Perubahan Nomor : ST-P.. ‘Tanggal: as) (19) No. NOP/ Lokasi Objek Pajak | 20, en Nama Subjek Pajak atau Wajib Pajak/ NPWP/ Alamat Subjek Pajak atau Wajib Pajak a) Tahun Pajak LAMPIRAN IIL PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER- 24/P1/2016 TENTANG TATA CARA PENILAIAN _UNTUK PENENTUAN NILAI JUAL OBJEK PAJAK SEBAGAL DASAR PENGENAAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN, CONTOH FORMAT SURAT PEMBERITAHUAN PENILAIAN PBB . a Nomor a @ 6) Hal : Pemberitahuan Penilaian PBB “ © tanggal ven) tanggal Sehubungan dengan surat tugas Penilaian PBB nomor sess 6) dan surat tugas Penilaian PBB Perubahan nomor . (©) dengan ini diberitahukan bahwa: No. Nama/NIP Pangkat/Gol. Jabatan ° (19) wn 02) ditugasi untuk melakukan Penilaian PBB di lokasi objek pajak, tempat kedudukan subjek pajak atau Wajib Pajak, dan/atau tempat lain yang dianggap perlu, terhadap objek pajak: NoP F ] 03) Lokasi objek pajak att) 05) Tahun Pajak Nama subjek pajak atau Wajib Pajak 09) NPWP : an Alamat subjek pajak atau Wajib Pajak Untuk kelancaran jalannya Penilaian, diminta agar Saudara: 1. memberikan kesempatan kepada Penilai untuk melakukan peninjauan lapangan; 2. memberikan bantuan tenaga pendamping yang dilengkapi dengan surat penugasan; 3. memberikan salinan dokumen, memperlihatkan dan/atau meminjamkan dokume: 4, memberikan keterangan lisan dan/atau tertulis. dan Demikian untuk menjadi perhatian dan atas kerjasamanya diucapkan terima kasih, 9) 20) Diterima tanggal .... Penerima, .. 2) NIP... 24) (25) Nomor telepon :... Nomor faksimili : Angka Angka Angka Angka Angka Angka Angka Angka Angka Angka Angka Angka Angka Angka Angka Angka Angka Angka Angka Angka Angka Angka Angka Angka On ro Mmr9a4 18 19 20 21 22 23 24 25 -2- PETUNJUK PENGISIAN SURAT PEMBERITAHUAN PENILAIAN PBB diisi kepala surat. diisi nomor Surat Pemberitahuan Penilaian PBB. diisi tanggal dikeluarkannya Surat Pemberitahuan Penilaian PBB. diisi nama dan alamat subjek pajak atau Wajib Pajak yang objek pajaknya dinilai diisi nomor surat tugas Penilaian PBB. diisi tanggal surat tugas Penilaian PBB. diisi nomor surat tugas Penilaian PBB perubahan (jika ada). diisi tanggal surat tugas Penilaian PBB perubahan (jika ada), diisi nomor urut. diisi nama dan NIP Penilai diisi pangkat dan golongan Penilai, diisi jabatan Penilai. diisi Nomor Objek Pajak. diisi alamat Objek Pajak. diisi Tahun Pajak. diisi nama subjek pajak atau Wajib Pajak yang objek pajaknya dinilai diisi Nomor Pokok Wajib Pajak dari subjek pajak atau Wajib Pajak yang objek pajaknya dinilai. diisi alamat subjek pajak atau Wajib Pajak yang objek pajaknya dinilai. diisi tanggal diterimanya Surat Pemberitahuan Penilaian PBB oleh subjek pajak atau Wajib Pajak yang objek pajaknya dinilai. diisi_ nama jabatan dari _pejabat yang menandatangani Surat Pemberitahuan Penilaian PBB. diisi nama jabatan dari penerima Surat Pemberitahuan Penilaian PBB. diisi tanda tangan, nama, NIP, dan cap perusahaan dari yang menandatangani Surat Pemberitahuan Penilaian PBB. diisi tanda tangan, nama, NIP, dan cap jabatan dari pejabat yang menandatangani Surat Pemberitahuan Penilaian PBB. diisi nomor telepon penerima Surat Pemberitahuan Penilaian PBB. diisi nomor faksimili penerima Surat Pemberitahuan Penilaian PBB. LAMPIRAN IV PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER. 24/73/2016 TENTANG TATA CARA PENILAIAN _ UNTUK PENENTUAN NILAI JUAL OBJEK PAJAK SEBAGAL DASAR PENGENAAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN CONTOH FORMAT BERITA AC: P PBB BERITA ACARA PENOLAKAN SPbP PBB NOMOR: BA- Pada hari ini... tamggal ee. bulan tahun ; llees ..@ berdasarkan surat tugas Penilaian PBB nomor .. . tanggal © dan surat tugas Penilaian PBB Perubahan nomor tanggal 6 kami selaku tim Penilai/Penilai’ ditugaskan untuk melakukan Penilaian PBB atas objek pajak: NOP : 6 Lokasi objek pajak Sarees 6 Nama subjek pajak atau Wajib Pajak NPWP fl ® Alamat subjek pajak atau Wajib Pajak Schubungan dengan pelaksanaan Penilaian PBB, subjek pajak atau Wajib Pajak atas objek pajak tersebut: Nama 09) Pekerjaan/Jabatan an Alamat 03, telah menolak SPbP PBB. Demikian berita acara penolakan SPbP PBB ini dibuat dengan sebenarnya. Mengetahui Ketua tim Penilai, Kepala Kantor, NIP Anggota tim Penilai, NIP seeedist, (19) Angka Angka Angka Angka Angka Angka Angka Angka Angka Angka Angka Angka Angka Angka Angka Catatan 5 7 8 9 10 ul 12 13 14 15 ie Bor PETUNJUK PENGISIAN BERITA ACARA PENOLAKAN SPbP PBB diisi kepala surat. diisi hari, tanggal, bulan, tahun, dan alamat tempat ditandatanganinya berita acara penolakan SPbP. diisi nomor dan tanggal surat tugas Penilaian PBB, di ada) diisi Nomor Objek Pajak. diisi alamat objek pajak. nomor dan tanggal surat tugas Penilaian PBB perubahan (jika diisi nama subjek pajak atau Wajib Pajak yang objek pajaknya dinilai. diisi Nomor Pokok Wajib Pajak dari subjek pajak atau Wajib Pajak yang objek pajaknya dinilai. diisi alamat subjek pajak atau Wajib Pajak yang objek pajaknya dinilai. diisi nama subjek pajak atau Wajib Pajak, wakil, atau kuasa, dari subjek pajak atau Wajib Pajak yang menolak SPDP. diisi pekerjaan/jabatan subjek pajak atau Wajib Pajak, wakil, atau kuasa, dari subjek pajak atau Wajib Pajak yang menolak SPbP. diisi alamat subjek pajak atau Wajib Pajak, wakil, atau kuasa, dari subjek pajak atau Wajib Pajak yang menolak SPDP. dis diisi_ tanda tangan, nama, NIP Penilai, disesuaikan dengan komposisi Penilai. tanda tangan, nama, NIP, dan cap jabatan kepala KPP. diisi tanda tangan, nama, NIP Penilai, disesuaikan dengan komposisi Penilai. dicoret untuk pilihan yang tidak sesuai LAMPIRAN V_ PBRATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER. 24/3/2016 TENTANG TATA CARA PENILAIAN _UNTUK PENENTUAN NILA! JUAL OBJEK PAJAK SEBAGAT DASAR PENGENAAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN CONTOH FORMAT SURAT PERNYATAAN PENOLAKAN PENINJAUAN LAPANGAN SURAT PERNYATAAN PENOLAKAN PENINJAUAN LAPANGAN Yang bertanda tangan di bawah ini: 0 Nama Pekerjaan/Jabatan Alamat dalam hal ini bertindak selaku: — subjek pajak/Wajib Pajak atau Wakil ]Kuasa, dari subjek pajak atau Wajib Pajak, atas objek pajak: NOP 6 Lokasi objek pajak 16) Nama subjek pajak atau Wajib Pajak NPWP A ® Alamat subjek pajak atau Wajib Pajak ° Sehubungan dengan Penilaian PBB oleh Penilai dari Direktorat Jenderal Pajak: No. ~ Nama/NIP Pangkat/Golongan Jabatan 9) aay rr 03) berdasarkan surat tugas Penilaian PBB nomor ... tugas Penilaian PBB Perubahan nomor .......... tanggal menolak dilakukannya peninjauan lapangan dengan alasan Demikian surat pernyataan penolakan peninjauan lapangan ini dibuat dan ditandatangani dengan penuh kesadaran dan tanpa paksaan dari siapapun, serta kami bersedia untuk bertanggung jawab atas segala akibat hukum yang timbul dari pernyataan ini. ... tanggal ... 09 dan surat (08) dengan ini menyatakan veel) a3) He PETUNJUK PENGISIAN SURAT PERNYATAAN PENOLAKAN PENINJAUAN LAPANGAN | Angka 1 diisi nama subjek pajak atau Wajib Pajak, wakil, atau kuasa, dari subjek pajak atau Wajib Pajak yang menandatangani surat pernyataan penolakan peninjauan lapangan. Angka 2 : diisi pekerjaan/jabatan subjek pajak atau Wajib Pajak, wakil, atau kuasa, dari subjek pajak atau Wajib Pajak yang menandatangani surat pernyataan penolakan peninjauan lapangan. Angka 3: diisi alamat subjek pajak atau Wajib Pajak, wakil, atau kuasa, dari subjek pajak atau Wajib Pajak yang menandatangani surat pernyataan penolakan peninjauan lapangan. Angka 4 diisi tanda V_ pada kotak yang sesuai, Angka 5 diisi Nomor Objek Pajak Angka 6 diisi alamat objek pajak. Angka 7 diisi nama subjek pajak atau Wajib Pajak yang objek pajaknya dinilai Angka 8 diisi Nomor Pokok Wajib Pajak dari subjek pajak atau Wajib Pajak yang objek pajaknya dinilai. Angka 9 : diisi alamat subjek pajak atau Wajib Pajak yang objek pajaknya dinilai. Angka 10: diisi nomor urut. Angka 11: diisi nama dan NIP Penilai. Angka 12. : diisi pangkat/golongan Penilai. Angka 13. : diisi jabatan Penilai. Angka 14: diisi nomor dan tanggal surat tugas Penilaian PBB. Angka 15 : diisi nomor dan tanggal surat tugas Penilaian PBB perubahan (jika ada) Angka 16 : diisi alasan penolakan peninjauan lapangan. Angka 17 : diisi tempat dan tanggal surat pernyataan penolakan peninjauan lapangan dibuat. Angka 18 : diisi tanda tangan dan nama subjek pajak atau Wajib Pajak, wakil, atau kuasa, dari subjek pajak atau Wajib Pajak yang menandatangani surat pernyataan penolakan _peninjauan lapangan. LAMPIRAN VI PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER: 24/PJ/2016 TENTANG TATA CARA PENILAIAN _ UNTUK PENENTUAN NILAI JUAL OBJEK PAJAK SEBAGAI DASAR PENGENAAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN CONTOH FORMAT BERITA ACARA PENINJAUAN LAPANGAN: o BERITA ACARA PENINJAUAN LAPANGAN, NOMOR: BA- Pada hari ini .......... tanggal 2 obulan ee tahun... di a, berdasarkan surat tugas Penilaian PBB nomor . tanggal ..... © dan surat tugas Penilaian PBB perubahan nomor .. tanggal yang tersebut di bawah ini: No. Nama/NIP Pangkat /Gol. telah melakukan peninjauan lapangan yang juga dihadiri oleh: Nama Pekerjaan Alamat 0) (10) 0) dalam hal ini bertindak selaku: subjek pajak atau Wajib Pajak 02) atau Wakil []Kuasa, dari subjek pajak atau Wajib Pajak, atas objek pajak: Nop g as Lokasi Objek Pajak at - 8 as) ‘Tahun Pajak Nama subjek pajak atau Wajib Pajak fone rere sireererenerrere NPWP an Alamat subjek pajak atau Wajib Pajak 09) (08) di lokasi objek pajak, tempat kedudukan subjek pajak atau Wajib Pajak, dan/atau tempat lain yang terkait dengan objek pajak, dalam rangka Penilaian PBB, dengan hasil peninjauan lapangan sebagai berikut: 1 Demikian berita acara peninjauan lapangan dalam rangka Penilaian PBB ini dibuat dengan sebenarnya. Subjek pajak atau Wajib Pajak/ Wakil/Kuasa *) 20) Catatan: ........ en Ketua tim Penilai, ae Anggota tim Penilai, NiP Anggota tim Penilai, NIP seen t 28 Angka Angka Angka Angka Angka Angka Angka Angka Angka Angka Angka Angka Angka Angka Angka Angka Angka Angka Angka Angka Angka Angka Angka Angka Keterangan *) 20 21 22 23 24 oie PETUNJUK PENGISIAN BERITA ACARA PENINJAUAN LAPANGAN diisi kepala surat. diisi_ hari, tanggal, bulan, tahun, dan alamat tempat ditandatanganinya berita acara peninjauan lapangan. diisi nomor dan tanggal surat tugas Penilaian PBB. diisi nomor dan tanggal surat tugas Penilaian PBB perubahan (jika ada) diisi nomor urut. diisi nama dan NIP Penilai. diisi pangkat dan golongan Penilai. diisi jabatan Penilai. diisi nama subjek pajak atau Wajib Pajak, wakil, atau kuasa, dari Subjek Pajak atau Wajib Pajak. diisi pekerjaan subjek pajak atau Wajib Pajak, wakil, atau kuasa, dari subjek pajak atau Wajib Pajak. diisi alamat subjek pajak atau Wajib Pajak, wakil, atau kuasa, dari Subjek Pajak atau Wajib Pajak. diisi tanda \ pada kotak yang diperlukan. diisi Nomor Objek Pajak. diisi alamat Objek Pajak. diisi Tahun Pajak, diisi nama subjek pajak atau Wajib Pajak yang objek pajaknya dinilai. diisi Nomor Pokok Wajib Pajak dari subjek pajak atau Wajib Pajak yang objek pajaknya dinilai. diisi alamat subjek pajak atau Wajib Pajak yang objek pajaknya dinilai. diisi data, keterangan, dan/atau bukti yang telah diberikan oleh subjek pajak atau Wajib Pajak, wakil, atau kuasa, subjek pajak atau Wajib Pajak atau diperoleh Penilai. Dalam hal isian ini tidak mencukupi agar dibuatkan lampiran tersendiri dengan ditandatangani oleh pihak-pihak yang tercantum dalam berita acara ini. diisi tanda tangan dan nama subjek pajak atau Wajib Pajak, wakil, atau kuasa, dari subjek pajak atau Wajib Pajak. diisi catatan dalam hal subjek pajak atau Wajib Pajak, wakil, atau kuasa, dari subjek pajak atau Wajib Pajak menolak untuk menandatangani berita acara peninjauan lapangan. diisi tanda tangan, nama, dan NIP Penilai, disesuaikan dengan komposisi Penilai. diisi tanda tangan, nama, dan NIP Penilai, disesuaikan dengan komposisi Penilai. diisi tanda tangan, nama, dan NIP Penilai, disesuaikan dengan komposisi Penilai. dicoret untuk pilihan yang tidak sesuai. LAMPIRAN VIL PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER. 24/PJ/2016 TENTANG TATA CARA. PENILAIAN _UNTUK PENENTUAN NILAI JUAL OBJEK PAJAK SEBAGAI DASAR PENGENAAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN. CONTOH FORMAT BERITA_ACARA_PENOLAKAN PENANDATANGANAN SURAT PERNYATAAN PENOLAKAN PENINJAUAN LAPANGAN BERITA ACARA PENOLAKAN PENANDATANGANAN SURAT PERNYATAAN PENOLAKAN PENINJAUAN LAPANGAN NOMOR: BA- Pada hari ini ........ _tanggal . bulan tahun di... vo @ berdasarkan surat tugas Penilaian PBB nomor tanggal ..) maka kami yang tersebut di bawah ini selaku tim Penilai/Penilai’ ditugaskan untuk melakukan Penilaian PBB atas objek pajak: tanggal .. @ dan surat tugas Penilaian PBB perubahan nomor NOP : ] ie Lokasi Objek Pajak Nama subjek pajak atau Wajib Pajak NPWP ° Alamat subjek pajak atau Wajib Pajak ° Sehubungan dengan Penilaian PBB, subjek pajak atau Wajib Pajak atas objek pajak tersebut Nama 100) Pekerjaan/Jabatan an Alamat a) telah menolak membuat dan menandatangani surat pernyataan peninjauan lapangan Demikian berita acara penolakan peninjauan lapangan ini dibuat dengan sebenarnya. Mengetahui: Ketua tim Penilai, Kepala Kantor, NIP... ‘ia NP... Anggota tim Penilai, NIP vi dst 5 Angka Angka Angka Angka Angka Angka Angka Angka Angka Angka Angka Angka Angka Angka Catatan PETUNJUK PENGISIAN BERITA ACARA PENOLAKAN PENANDATANGANAN SURAT PERNYATAAN PENOLAKAN PENINJAUAN LAPANGAN 10 iL 12 13 14 15 diisi kepala surat. diisi_ hari, tanggal, bulan, tahun, dan alamat tempat ditandatanganinya berita acara penolakan penandatanganan surat pernyataan penolakan peninjauan lapangan. diisi nomor dan tanggal surat tugas Penilaian PBB. diisi nomor dan tanggal surat tugas Penilaian PBB perubahan (jika ada) diisi Nomor Objek Pajak. diisi alamat objek pajak, diisi nama subjek pajak atau Wajib Pajak yang objek pajaknya dinilai. diisi Nomor Pokok Wajib Pajak dari subjek pajak atau Wajib Pajak yang objek pajaknya dinilai, diisi alamat subjek pajak atau Wajib Pajak yang objek pajaknya dinilai. diisi nama subjek pajak atau Wajib Pajak, wakil, atau kuasa, dari subjek pajak atau Wajib Pajak yang menolak menandatangani surat pernyataan penolakan —peninjauan lapangan. diisi pekerjaan/jabatan subjek pajak atau Wajib Pajak, wakil, atau kuasa, dari subjek pajak atau Wajib Pajak yang menolak menandatangani surat pernyataan penolakan _peninjauan lapangan. diisi alamat subjek pajak atau Wajib Pajak, wakil, atau kuasa, dari subjek pajak atau Wajib Pajak yang menolak menandatangani surat pernyataan penolakan peninjauan lapangan. diisi tanda tangan, nama, NIP, dan cap jabatan kepala KPP. diisi tanda tangan, nama, NIP Penilai, disesuaikan dengan komposisi Penilai. diisi tanda tangan, nama, NIP Penilai, disesuaikan dengan komposisi Penilai. dicoret untuk pilihan yang tidak sesuai LAMPIRAN VIIL PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER. 24/PJ/2016 TENTANG TATA. CARA PENILAIAN _UNTUK (ENTUAN NILAL JUAL OBJEK PAJAK SEBAGAL DASAR PENGENAAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN, CONTOH FORMAT PERMOHONAN PERPANJANGAN JANGKA WAKTU PENILAIAN PBB a NOTA DINAS NOMOR: ND 2 Yth, Dari 28) Sifat 0 Lampiran — A en) Hal Permohonan Perpanjangan Jangka Waktu Penilaian PBB Tanggal Sehubungan dengan surat tugas Penilaian PBB Nomor 7 Tanggal esses @ dan surat tugas Penilaian PBB Perubahan Nomor ............. ©) Tanggal 00) untuk Penilaian PBB terhadap objek pajak: NOP on Lokasi Objek Pajak 02) Tahun Pajak Nama Subjek Pajak atau Wajib Pajak aa) NPWP a as) Alamat Subjek Pajak atau Wajib Pajak 061 dengan ini disampaikan permohonan perpanjangan jangka waktu penilaian PBB 8) selama . 7 dengan alasan Demikian disampaikan untuk dapat dipertimbangkan eee NIP. .. Angka Angka Angka Angka Angka Angka Angka Angka ‘Angka Angka Angka Angka Angka Angka Angka Angka ‘Angka Angka Angka eae PETUNJUK PENGISIAN PERMOHONAN PERPANJANGAN JANGKA WAKTU PENILAIAN PBB 1 2 6 7 8 9 10 iL 12 13 14 15 16 17 18 19 Keterangan *) diisi kepala surat. diisi nomor nota dinas. diisi pejabat yang mengajukan permohonan perpanjangan jangka waktu Penilaian PBB. diisi kualifikasi nota dinas yaitu Sangat Rahasia, Rahasia, atau Biasa. Dapat juga diisi dengan klasifikasi nota dinas yaitu Sangat Segera, Segera, atau Biasa. diisi dengan jumlah lampiran dan nama barang yang dilampirkan. Apabila tidak ada lampiran, tulisan lampiran tidak perlu dicantumkan. diisi tanggal nota dinas, diisi nomor surat tugas Penilaian PBB. diisi tanggal surat tugas Penilaian PBB. diisi nomor surat tugas Penilaian PBB Perubahan (jika ada). diisi tanggal surat tugas Penilaian PBB Perubahan (jika ada) diisi Nomor Objek Pajak. diisi alamat objek pajak, diisi Tahun Pajak. diisi nama Subjek Pajak atau Wajib Pajak yang objek pajaknya dinilai diisi Nomor Pokok Wajib Pajak dari Subjek Pajak atau Wajib Pajak yang objek pajaknya dinilai. diisi alamat Subjek Pajak atau Wajib Pajak yang objek pajaknya dinilai. diisi lamanya permohonan perpanjangan jangka waktu penilaian, misal: 2 (dua) minggu, 2 (dua) bulan, dan seterusnya, diisi alasan permohonan perpanjangan jangka waktu Penilaian PBB. diisi tanda tangan, nama, dan NIP pejabat yang mengajukan permohonan perpanjangan jangka waktu Penilaian PBB. dicoret untuk pilihan yang tidak sesuai LAMPIRAN 1X PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER- 24/PJ/2016 TENTANG TATA” CARA PENILAIAN _ UNTUK PENENTUAN NILAI JUAL OBJEK PAJAK SEBAGAI DASAR PENGENAAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN CONTOH FORMAT NOTA DINAS PERSETUJUAN DAN PENOLAKAN PERPANJANGAN JANGKA WAKTU PENILAIAN PBB A. CONTOH FORMAT NOTA DINAS PERSETUJUAN PERPANJANGAN JANGKA WAKTU. PENILAIAN PBB NOTA DINAS Nomor: ND - e Yth. one ° Dari Kepala Kantor Sifat “ Lampiran a a : eeveses Oh Hal Persetujuan Perpanjangan Jangka Waktu Penilaian PBB Tanggal a : ; 6 Sehubungan dengan nota dinas Saudara Nomor ...... .. Tanggal cern . 8 maka Penilaian PBB terhadap objek pajak: NOP ° (0) Lokasi Objek Pajak Tahun Pajak ay Nama Subjek Pajak atau Wajib Pajak 0 NPWP : 03) Alamat Subjek Pajak atau Wajib Pajak Nomor dan tanggal surat tugas Penilaian PBB Nomor dan tanggal surat tugas Penilaian 05) PBB Perubahan 06 disetujui perpanjangan jangka waktu penilaiannya selama ......... (\ hari kerja. Demikian disampaikan untuk dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab. NIP... Angka Angka Angka Angka Angka Angka Angka Angka Angka Angka Angka Angka Angka Angka Angka Angka Angka Angka Keterangan *) PETUNJUK PENGISIAN PERSETUJUAN NOTA DINAS PERSETUJUAN PERPANJANGAN 10 11 12 13 15 16 17 18 JANGKA WAKTU PENILAIAN PBB diisi kepala surat. diisi nomor nota dinas. diisi pejabat yang mengajukan permohonan perpanjangan jangka waktu Penilaian PBB. diisi kualifikasi nota dinas yaitu Sangat Rahasia, Rahasia, atau Biasa. Dapat juga diisi dengan klasifikasi nota dinas yaitu Sangat Segera, Segera, atau Biasa, diisi dengan jumlah lampiran dan nama barang yang dilampirkan, Apabila tidak ada lampiran, tulisan lampiran tidak perlu dicantumkan, diisi tanggal nota dinas. diisi_ nomor nota dinas permohonan perpanjangan waktu Penilaian PBB. diisi_tanggal nota dinas permohonan perpanjangan waktu Penilaian PBB. diisi Nomor Objek Pajak. diisi alamat objek pajak. diisi Tahun Pajak. diisi nama Subjek Pajak atau Wajib Pajak yang objek pajaknya dinilai diisi Nomor Pokok Wajib Pajak dari Subjek Pajak atau Wajib Pajak yang objek pajaknya dinilai, diisi alamat Subjek Pajak atau Wajib Pajak yang objek pajaknya dinilai. diisi nomor dan tanggal surat tugas Penilaian PBB. diisi nomor surat tugas Penilaian PBB Perubahan (jika ada) diisi jumlah hari perpanjangan waktu Penilaian PBB yang diberikan. diisi tanda tangan, nama, NIP, dan cap jabatan dari pejabat yang menandatangani nota dinas persetujuan perpanjangan jangka waktu Penilaian PBB. dicoret untuk pilihan yang tidak sesuai B. CONTOH FORMAT NOTA DINAS PENOLAKAN PERPANJANGAN JANGKA WAKTU PENILAIAN PBB o NOTA DINAS Nomor: ND - Yth. cess veneeee p emu 8 Dari Kepala Kantor a “6 jaktu Penilaian PBB Penolakan Perpanjangan Jangka W: Sehubungan dengan nota dinas Saudara Nomor vw maka Penilaian PBB terhadap objek pajak: . Tanggal NOP ° 9) Lokasi Objek Pajak Tahun Pajak ay Nama Subjek Pajak atau Wajib Pajak 03) NPWP : 03) Alamat Subjek Pajak atau Wajib Pajak Nomor dan tanggal surat tugas Penilaian PBB B a : 13) Nomor dan tanggal surat tugas Penilaian PBB Perubahan ditolak perpanjangan jangka waktu penilaiannya dengan alasan ........:0.0::0ss007 Selanjutnya Penilaian PBB terhadap objek pajak tersebut harus diselesaikan sesuai dengan jangka waktu Penilaian PBB. Demikian disampaikan untuk dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab. NP... Angka Angka Angka Angka Angka Angka Angka Angka Angka Angka Angka Angka Angka Angka Angka Angka Angka Angka -4 PETUNJUK PENGISIAN NOTA DINAS PENOLAKAN PERPANJANGAN JANGKA WAKTU PENILAIAN PBB 1: diisi kepala surat. 2: diisi nomor nota dinas. 3 diisi pejabat yang mengajukan permohonan perpanjangan jangka waktu Penilaian PBB. 4 diisi kualifikasi nota dinas yaitu Sangat Rahasia, Rahasia, atau Biasa. Dapat juga diisi dengan klasifikasi nota dinas yaitu Sangat Segera, Segera, atau Biasa. diisi dengan jumlah lampiran dan nama barang yang dilampirkan, Apabila tidak ada lampiran, tulisan lampiran tidak perlu dicantumkan. a 6 —: diisi tanggal nota dinas. 7: diisi nomor nota dinas permohonan perpanjangan waktu Penilaian PBB. 8 diisi_tanggal nota dinas permohonan perpanjangan waktu Penilaian PBB. 9 diisi Nomor Objek Pajak. 10: diisi alamat objek pajak. 11: diisi Tahun Pajak. 12: diisi nama Subjek Pajak atau Wajib Pajak yang objek pajaknya dinilai 13: diisi Nomor Pokok Wajib Pajak dari Subjek Pajak atau Wajib Pajak yang objek pajaknya dinilai. 14: diisi alamat Subjek Pajak atau Wajib Pajak yang objek pajaknya dinilai 15: diisi nomor dan tanggal surat tugas Penilaian PBB. 16: diisi nomor surat tugas Penilaian PBB Perubahan (jika ada). 17: diisi alasan penolakan permohonan perpanjangan waktu penilaian PBB 18 : diisi tanda tangan, nama, NIP, dan cap jabatan dari pejabat yang menandatangani nota dinas penolakan perpanjangan jangka waktu Penilaian PBB. Keterangan *) : dicoret untuk pilihan yang tidak sesuai LAMPIRAN X. PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER. 24/73/2016 TENTANG TATA CARA PENILAIAN _ UNTUK PENENTUAN NILAI JUAL OBJEK PAJAK SEBAGAL DASAR PENGENAAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN Contoh Format Laporan Penilaian Lapanga: LAPORAN PENILAIAN OBJEK PAJAK BUMI DAN BANGUNAN PT XXX DESA XXX KECAMATAN XXX KOTA XXX NOP : 16.74. 020.005.009.0108-0 DIREKTORAT JENDERAL PAJAK KANTOR WILAYAH DJP XXX KANTOR PELAYANAN PAJAK XXX November 20.... A. SERTIFIKASI NILAI Kami menyatakan bahwa nilai yang dihasilkan adalah : ¢ Berdasarkan pengetahuan kami dan berdasarkan data yang kami percayai; * Berdasarkan pernyataan atas fakta yang dinyatakan dalam laporan ini dan fakta tersebut adalah benar; * Berdasarkan atas analisis, opini, dan kesimpulan yang dibatasi oleh asumsi dan kondisi yang membatasi dan hal ini merupakan hasil analisis, opini dan kondisi profesional penilai; ¢ Berdasarkan pada kondisi bahwa kami tidak memiliki kepentingan khusus atau pribadi baik sekarang maupun pada masa akan datang atas objek penilaian yang dinilai; * Berdasarkan pada peninjauan langsung terhadap objek penilaian yang dinilai dalam laporan ini. |. RINGKASAN PENILAIAN NOP > XXX Objek Pajak 2 XXX Alamat Objek Pajak : XXX Subjek Pajak 2 XXX Kesimpulan Penilaian Kesimpulan Penilaian berdasarkan pendekatan penilaian yang dilakukan per 1 Januari 20.... adalah sebagai berikut: — Tuas | NilaiPer | Indikasi Nilai any (m2) m2 (Rp) (Re) Z 1 Tanah 2 | Bangunan [-|sumlah iL _ - . PERNYATAAN, ASUMSI DAN SYARAT YANG MEMBATASI Penilai menyatakan dan membuat asumsi sebagai berikut 1. Penilaian dilakukan berdasarkan data dan informasi yang disampaikan oleh Wajib Pajak dan atas ketidakbenaran data dan informasi yang diberikan oleh Wajib Pajak bukan menjadi tanggung jawab penilai. 2. Objek pajak dinilai sebagai objek yang bebas dari segala beban atasnya, kecuali dinyatakan lain. 3. Kompetensi kepemilikan dan manajemen objek pajak merupakan tanggung jawab pemilik/subjek pajak. 4. Keterangan yang diberikan oleh pihak lain dianggap layak selama berdasarkan analisis objektif yang dilakukan oleh penilai. 5. Seluruh rancang bangun diasumsikan benar. 6. Diasumsikan bahwa tidak satupun hal yang berkaitan dengan objek pajak disembunyikan yang mengakibatkan bertambah atau berkurangnya nilai. Penilai tidak bertanggung jawab atas rekayasa yang memungkinkan hal-hal yang ditutupi oleh Wajib Pajak. 7. Diasumsikan bahwa__penilaian—telah_—diilaksanakan —_ dengan mempertimbangkan seluruh batasan dan peraturan pemerintah yang berlaku dan melekat atas objek pajak, kecuali dinyatakan lain. 8. Diasumsikan bahwa peraturan mengenai peruntukan dan tata ruang atas objek pajak telah dipenuhi, dan bila ada pengecualian telah dinyatakan dalam laporan ini. Laporan Hasil Penilaian ini dibuat dengan syarat batasan umum sebagai berikut : 1. Laporan ini bersifat rahasia dan tidak dapat disebarluaskan secara umum tanpa ijin dari Direktorat Jenderal Pajak cq. Direktorat Ekstensifikasi dan Penilaian atau Kantor Pelayanan Pajak XXX. 2. Untuk alasan penilaian ini, penilai dapat dimintakan pendapatnya atau kesaksiannya apabila semata-mata berkaitan dengan penentuan NJOP dalam laporan ini. 3.Baik seluruhnya maupun sebagian dari laporan ini khususnya simpulan nilai, identitas penilai, atau identitas Subjek/ Wajib Pajak yang berhubungan dengan penilai, tidak disebarluaskan untuk umum melalui iklan, berita, penjualan atau media lainnya tanpa persetujuan terlebih dahulu dari penilai dan ijin dari Kantor Pelayanan Pajak XXX. 4.Penilaian didasarkan pada kondisi pada saat dilakukan _penilaian berdasarkan data dan informasi, baik grafis maupun non grafis, SPOP, LSPOP dan data lain yang diberikan oleh Wajib Pajak serta pengamatan dan hasil peninjauan penilai. 5. Penilaian ini hanya ditujukan untuk tujuan sebagaimana disebutkan dalam tujuan penilaian dalam laporan ini serta menjadi satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan, dan penilai tidak bertanggung jawab terhadap penggunaan untuk tujuan lainnya. D. TUJUAN PENILAIAN Tujuan dilaksanakannya penilaian ini adalah untuk menentukan Nilai Jual Objek Pajak (NJOP) sebagai dasar pengenaan PBB tahun pajak 20..., sebagaimana dinyatakan dalam pasal 6 ayat 1 UU No.12 tahun 1985 jo. UU No. 12 tahun 1994 tentang Pajak Bumi dan Bangunan. E. TANGGAL PENINJAUAN LAPANGAN DAN TANGGAL PENILAIAN Peninjauan lapangan dilakukan pada tanggal XXX sesuai dengan Surat Tugas nomor ; ST- XXX. Tanggal penilaian 1 Januari digunakan sebagai dasar penentuan NJOP sesuai dengan pasal 8 ayat 2 UU No.12 tahun 1985 jo UU No.12 tahun 1994 tentang Pajak Bumi dan Bangunan. F. DEFINISI NILAI Sesuai dengan UU No.12 tahun 1985 jo UU No.12 tahun 1994 tentang Pajak Bumi dan Bangunan, pasal 6 ayat 1 yang dimaksud dengan Nilai Jual Objek Pajak adalah harga rata-rata yang diperoleh dari transaksi jual beli yang terjadi secara wajar, dan apabila tidak terdapat transaksi jual beli, Nilai Jual Objek Pajak ditentukan melalui perbandingan harga dengan objek lain yang sejenis, atau nilai perolehan baru, atau nilai jual objek pajak pengganti. G. DATA WILAYAH DAN LINGKUNGAN Lokasi objek pajak yang dinilai berada di XXX. Lokasi tersebut dapat dijangkau baik dengan menggunakan kendaraan. Jarak dari kebun menuju_pabrik pengolahan sekitar XXX km. Kawasan disekitar objek pajak merupakan kawasan perkebunan rakyat. H. DATA OBJEK PENILAIAN 1. Data Tanah Berdasarkan keterangan dari Wajib Pajak dan hasil peninjauan lapangan, luas tanah keseluruhan objek pajak adalah XXX m?. Secara fisik, tanah tersebut dibatasi oleh: [ne | Jenis Areal Luas (M2) 1 | Areal Produktif ‘Tahun Tanam 2000 — 2001 | Areal Belum Produktif ‘Areal Emplasemen ‘Areal Tidak Produ ‘Areal Pengaman Jumlah ln | fos fro 2. Data Bangunan a, Keterangan Data Komponen Utama No — tr) Samah | xontraksi Aan Kondist | 7 L | 2 Jumlah Z b, Keterangan Data Komponen Material Kantor Gui cl eae cee (Bangunan ke1) (oe 2) 1 | Atap [2 | Dinding 3 | Lantai 4 [Langit-Langit c. Keterangan Data Komponen Fasilitas No | Komponen Jamia apasia 1 | ir Gundlone aa a. Spl i ai 2 7K b. Window : Unit c-Fos : Unit d. sentral Tidak ada_ 2 [Pagar ™2 3_| Genset KVA [bay itk KVA = [Protea Tidak Ada [Saran Pax [=| Saran | Kolam fenang | M2 a [Samah ap : Buan Beton | Ban b. Asp : Ban Tanah La : Ban 7 | tas Pererasan a. Ringan : na bsedang a Beat a 3. Peruntukan Peruntukan tanah (zoning) objek pajak adalah kawasan XXX. Hal ini telah sesuai dengan ketentuan peraturan Pemerintah Kota XXX. Berdasarkan analisis, dalam waktu dekat tidak ditemukan adanya kebijakan perubahan zoning dari Pemerintah Kota setempat yang berpengaruh pada potensi nilai tanah. |. STATUS KEPEMILIKAN Status kepemilikan objek pajak didasarkan pada informasi dari pihak pengelola adalah XXX. Sedangkan mengenai status kepemilikan bangunan berdasarkan IMB (Ijin Mendirikan Bangunan) Nomor XXX tanggal XXX yang dikeluarkan oleh Pemerintah. J. PENDEKATAN PENILAIAN Penilaian Tanah Pendekatan penilaian yang digunakan untuk menentukan NJOP tanah adalah pendekatan data pasar, yaitu membandingkan secara langsung objek pajak yang akan dinilai dengan data transaksi pembanding yang telah dianalisa, dengan menggunakan faktor-faktor penyesuaian. 2. Penilaian Bangunan Pendekatan Penilaian yang digunakan untuk menentukan NJOP bangunan adalah pendekatan biaya, yaitu suatu pendekatan penentuan nilai bangunan dengan menghitung seluruh biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh bangunan baru sesuai tanggal penilaian, dikurangi penyusutan yang terjadi pada bangunan sesuai hasil pengamatan langsung dari aspek fisik, fungsi dan ekonomis. a. Perhitungan Biaya Komponen Bangunan Perhitungan biaya pembuatan baru bangunan berdasarkan Daftar Biaya Komponen Bangunan (DBKB) yang berlaku di wilayah Kota XXX DBKB disusun berdasarkan harga satuan per m2 yang dihitung dengan melibatkan semua biaya material, upah, jasa arsitek, dan PPN. Harga satuan per m2 dikalikan dengan luas bangunan. Hasil perkalian tersebut merupakan biaya pembuatan baru dari bangunan objek pajak. b. Perhitungan Penyusutan Perhitungan penyusutan bangunan didasarkan pada tabel penyusutan dalam lampiran 29 Keputusan Direktur Jenderal Pajak Nomor : Kep- 533/PJ.6/2000 tentang Petunjuk Pelaksanaan Pendaftaran, Pendataan Dan Penilaian Objek Dan Subjek Pajak Bumi Dan Bangunan (PBB) Dalam Rangka Pembentukan Dan Atau Pemeliharaan Basis Data Sistem Manajemen Informasi Objek Pajak (SISMIOP) K, KONVERSI NILAI T Konversi No.| Objek Pajak Nilai | Luas (m2) |Ni P jek Pajal suas (m2) Nilai/m2 oe Nitaiyma| SIO! 1 {Tanah | 2 |Bangunan Jumlah XXX L L. KESIMPULAN NILAL Berdasarkan hasil analisis dan penilaian terhadap objek pajak, kami menyimpulkan bahwa Nilai Jual Objek Pajak XXX per kondisi 1 Januari 20. adalah Rp XXX,- ( Dibuat oleh Ketua Tim Penilai (disesuaikan) Anggota, M. LEMBAR PENGESAHAN Sehubungan dengan hasil Laporan Penilaian atas objek XXX, per kondisi 1 Januari 20..., dengan ini kami menyatakan persetujuan atas seluruh hasil penilaian tersebut sesuai data dan informasi objektif terhadap faktor yang mempengaruhi nilai objek pajak. Diteliti oleh Mengetahui Kepala Kantor, Kepala Seksi .... NIP. LAMPIRAN Rincian Perhitungan Foto Peta Lokasi ee yp Denah Tapak dan Bangunan 5. Data lain LAMPIRAN XI PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER. 24/PJ/2016 TENTANG TATA CARA. PENILAIAN _UNTUK PENENTUAN NILAI JUAL OBJEK PAJAK SEBAGAL DASAR PENGENAAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN CONTOH FORMAT LAPORAN PENILAIAN KANTOR LAPORAN PENILAIAN KANTOR Nomor: LAP- Tanggal: .. Identitas Objek Pajak dan Subjek Pajak 1, NOP 2. Alamat Objek Pajak 3, Subjek Pajak/Wajib Pajak ‘Tujuan Penilaian dan Tanggal Penilaian Tujuan penilaian adalah untuk menentukan NJOP sebagai dasar pengenaan PBB. Tanggal Penilaian adalah tanggal 1 Januari 20..... . Tanggal Penilaian per 1 Januari dipakai sebagai dasar penentuan NJOP sesuai dengan pasal 8 ayat 2 UU No. 12 Tahun 1985 jo. UU No. 12 tahun 1994. Penilaian Berdasarkan Penilaian terhadap objek pajak sesuai dengan Surat Tugas Penilaian PBB Nomor .... Tanggal ...., diperoleh hasil sebagai berikut: No. | Objek Pajak | Luas (m?) | Nilai/m? Total Nilai i._|Bumi 2.__|Bangunan Rincian perhitungan nilai sebagaimana terdapat pada kertas kerja penilaian. Kesimpulan Penilaian Berdasarkan penilsian terhadlap objek pajely diperolch ksimpulan Nil Jual CLE] Baal |atea | NOL sw adalah sebesar Rp. rupiah). Dibuat oleh Ketua Tim Penilai/Penilai Anggota, iP. MN Diteliti oleh Mengetahui Kepala Seksi Kepala Kantor, NIP. ae NIP. Pe LAMPIRAN XIL PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER. 24/PJ/2016 TENTANG TATA. CARA PENILAIAN _ UNTUK PENENTUAN NILAI JUAL OBJEK PAJAK SEBAGAL DASAR PENGENAAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN CONTOH FORMAT SURAT PEMINJAMAN DOKUMEN DAN/ATAU_PERMINTAAN SALINAN, DAN DAFTAR DOKUMEN YANG DIPINJAM_DAN/ATA\ SALINAN DOKUMEN YANG DIMINTA A. CONTOH FORMAT SURAT PEMINJAMAN DOKUMEN DAN/ATAU PERMINTAAN SALINAN DOKUMEN: Nomor prea o Sifat : Segera Lampiran « Hal Peminjaman Dokumen dan/atau Permintaan Salinan Dokumen Yth, Sehubungan dengan pelaksanaan surat tugas Penilaian | PBB nomor tanggal ... dan surat tugas Penilaian PBB Perubahan nomor ....... tanggal . ©), dengan ini diminta kepada Saudara untuk meminjamkan dokumen dan/atau memberikan salinan dokumen sebagaimana daftar terlampir, yang berhubungan dengan objek pajak: NoP ” Lokasi objek pajak Dokumen dan/atau salinan dokumen yang diperlukan dalam Penilaian PBB tersebut diharapkan sudah kami terima paling lama 14 (empat belas) hari setelah surat ini diterima Demikian untuk menjadi perhatian Saudara dan atas kerjasamanya diucapkan terima kasih. Ketua tim Penilai, o NIP Angka Angka Angka Angka Angka Angka Angka Angka Angka 1 2 3 4 5 o © PETUNJUK PENGISIAN SURAT PEMINJAMAN DOKUMEN DAN/ATAU PERMINTAAN SALINAN DOKUMEN diisi kepala surat. diisi nomor surat permintaan salinan dokumen. diisi tanggal surat permintaan salinan dokumen diterbitkan. diisi jumlah lampiran, diisi nama dan alamat subjek pajak atau Wajib Pajak yang objek pajaknya dinilai. diisi nomor dan tanggal surat tugas Penilaian PBB serta surat tugas Penilaian PBB Perubahan (jika ada) diisi Nomor Objek Pajak. diisi alamat objek pajak. diisi_tanda tangan, nama, dan NIP Penilai, disesuaikan dengan komposisi Penilai, serta cap KPP. B. CONTOH FORMAT DAFTAR DOKUMEN YANG DIPINJAM DAN/ATAU SALINAN DOKUMEN YANG DIMINTA: -3- DAFTAR DOKUMEN YANG DIPINJAM DAN/ATAU SALINAN DOKUMEN YANG DIMINTA NOP Alamat Objek Pajak Nama subjek pajak atau Wajib Pajak NPWP Alamat subjek pajak atau Wajib Pajak 0) 6 No. Keterangan ™ e ° _ 10) Ketua tim Penilai, on) “4. PETUNJUK PENGISIAN DAFTAR DOKUMEN YANG DIPINJAM DAN/ATAU SALINAN DOKUMEN Angka Angka Angka Angka Angka Angka Angka Angka Angka Angka Bone 10 1 YANG DIMINTA diisi kepala surat. diisi Nomor Objek Pajak. diisi alamat objek pajak. diisi nama subjek pajak atau Wajib Pajak yang objek pajaknya dinilai. diisi Nomor Pokok Wajib Pajak dari subjek pajak atau Wajib Pajak yang objek pajaknya dinilai. diisi alamat subjek pajak atau Wajib Pajak yang objek pajaknya dinilai. diisi nomor urut. diisi_jenis/nama dokumen yang dipinjam dan/atau_ salinan dokumen yang diminta serta tahun pajaknya. diisi keterangan yang diperlukan. diisi tempat dan tanggal daftar yang dipinjam dan/atau salinan dokumen yang diminta diterbitkan. diisi tanda tangan, nama dan NIP Ketua tim Penilai serta cap KPP. ©. CONTOH FORMAT TANDA TERIMA DOKUMEN YANG DIPINJAM DAN/ATAU SALINAN DOKUMEN YANG DIMINTA: TANDA TERIMA DOKUMEN YANG DIPINJAM DAN/ATAU SALINAN DOKUMEN YANG. DIMINTA NOP a Alamat objek pajak Nama subjek pajak atau Wajib Pajak NPWP Alamat subjek pajak atau Wajib Pajak Nomor dan tanggal surat tugas Penilaian PBB Nomor dan tanggal surat tugas Penilaian PBB Perubahan @ al) No. Jenis/Nama Dokumen Keterangan © ° 09) Diterima oleh: Diserahkan oleh: ‘Tanggal: .... eet) ener 03) Nee a) Diterima oleh:*) Dikembalikan oleh:*) ‘Tanggal: .. 08) seen NIP. cs) oa) -6- PETUNJUK PENGISIAN FORMAT TANDA TERIMA DOKUMEN YANG DIPINJAM DAN/ATAU SALINAN Angka Angka Angka Angka Angka 10 12 13, 14 15 16 DOKUMEN YANG DIMINTA diisi kepala surat. diisi Nomor Objek Pajak. diisi alamat objek pajak. diisi nama subjek pajak atau Wajib Pajak yang objek pajaknya dinilai, diisi Nomor Pokok Wajib Pajak dari subjek pajak atau Wajib Pajak yang objek pajaknya dinilai. diisi alamat subjek pajak atau Wajib Pajak yang objek pajaknya dinilai. diisi nomor dan tanggal surat tugas Penilaian PBB serta surat tugas Penilaian PBB Perubahan (jika ada). diisi nomor urut. diisi dokumen yang dipinjam dan/atau salinan dokumen yang diminta serta tahun pajaknya. diisi jumlah dan satuan dokumen yang dipinjam dan/atau salinan dokumen yang diminta, misalnya 1 odner, 2 set, dan sebagainya. diisi tanda tangan, nama, dan NIP Ketua tim Penilai atau Penilai yang menerima dokumen yang dipinjam dan/atau salinan dokumen yang diminta. diisi tanggal penyerahan dokumen dan/atau salinan dokumen diisi tanda tangan, nama, dan jabatan subjek pajak atau Wajib Pajak, wakil, atau kuasa, dari subjek pajak atau Wajib Pajak, yang menyerahkan dokumen yang dipinjam dan/atau salinan dokumen yang diminta. Dalam hal wakil dari Subjek Pajak atau Wajib Pajak diisi juga dengan jabatannya. diisi tanda tangan, nama, dan jabatan subjek pajak atau Wajib Pajak, wakil, atau kuasa, dari subjek pajak atau Wajib Pajak, yang menerima pengembalian dokumen yang dipinjam. Dalam hal wakil dari Subjek Pajak atau Wajib Pajak diisi juga dengan jabatannya. diisi tanggal pengembalian dokumen diisi tanda tangan, nama, dan NIP Ketua tim Penilai atau Penilai yang mengembalikan dokumen yang dipinjam. *) Diisi jika ada dokumen yang dipinjam LAMPIRAN XL PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER- 24/PJ/2016 TENTANG TATA CARA PENILAIAN _UNTUK PENENTUAN NILA JUAL OBJEK PAJAK SEBAGAL DASAR PENGENAAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN CONTOH FORMAT KERTAS KERJA PENILAIAN (Format dapat disesuaikan dengan kebutuhan, objek, dan tujuan penilaian) 1 n. mL IV, VL VIL vill. Ix. Data Objek Pajak, antara lain berisi nama objek pajak, NOP, Lokasi objek pajak, nama subjek pajak atau Wajib Pajak, alamat subjek pajak atau Wajib Pajak, dan tahun pajak. Rincian Perhitungan: a. Perincian perhitungan nilai bangunan b. Perincian perhitungan nilai fasilitas Analisis Nilai Tanah Analisis Nilai Bangunan Formulir Data Masukan Rincian Perhitungan Nilai SPOP dan LSPOP Dokumen legalitas Objek Pajak. Dokumen atau catatan-catatan lain yang mendukung Penilaian PBB. TABEL PENYUSUTAN A. TABEL PENYUSUTAN BANGUNAN UMUM A.1. TABEL PENYUSUTAN LAMPIRAN XIV PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER. 24/PJ/2016 TENTANG TATA CARA PENILAIAN _UNTUK PENENTUAN NILA JUAL OBJEK PAJAK SEBAGAL DASAR PENGENAAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN 0 oO 0 0 0 1 ai 2 3 4 2 4 5 6 7 3) 5 a 9 iL 4 7 9 iL 14 5 9 i 14 18 6 10 13 17 21 7 12 15 19 24 8 13 17 21 27 9 15 19 24 30 10 15 21 26 32 im 15 23 28 35 12 15 25 30 37 13 15 27 32 40 14 15 28 34 42 15 15 30 36 44 16 15 30 38 46 a7 15, 30 40 48 18 15, 30 42 50 19 15 30 44 52 20 15 30 45 54 21 15 30 a7 56, 22 15 30 48 37 23 15 30 50 59 24 15, 30 50 61 25 15, 30 50 62 26 15, 30 50 64 27 15, 30 50 65 28 15 30 50 66 29 15 30 50 68 30 15 30 50 69 31 15 30 50 70 32 15 30 50 70 33 15 30 50 70 34 15 30 50 70 35 15, 30 50 70 36 15, 30 50 70 37 15, 30 50 70 38 15 30 50 70 39 15 30 50 70 40 15 30 50. 70 -2- A.2. TATA CARA PENENTUAN UMUR EFEKTIF ‘Tingkat penyusutan bangunan berdasarkan umur efektif dan kondisi bangunan. Umur efektif bangunan secara umum adalah sebagai berikut : (Tahun Pajak - Tahun Dibangun) + 2 (Tahun Pajak ~ Tahun Direnovasi) 3 Bila (Tahun Pajak - Tahun Dibangun) < 10 dan Tahun Direnovasi adalah 0 atau kosong, maka UMUR EFEKTIF = Tahun Pajak - Tahun Dibangun. Bila (Tahun Pajak - Tahun Dibangun) > 10 dan tahun direnovasi adalah 0 atau Kosong atau (Tahun Pajak - Tahun Direnovasi) > 10, maka perlu dianggap tahun direnovasi = tahun pajak - 10, dan umur efektif adalah hasil dari ramus yang disebut di atas. Dalam hal itu faktor (Tahun Pajak - Tahun Direnovasi) adalah 10. Contoh Tahun pajak adalah tahun 2013. — oro | 018-2008.+ 12015-2010 2008 : (2013-2008) = 5 — (2013-2000) + 2(10) = 13+20 3 3 2000 2002 2 2013-2002) 2000 zoo | 0is.2000+ 2ig019-2000 = 19:8 =7 B. TABEL PENYUSUTAN BANGUNAN KHUSUS B.1. TABEL PENYUSUTAN JALAN TOL, jo |eo| ~a}on}en} s |eo]ro| 31 46.3% 32 47.4% 33 48.4% 34 49.5% 35 50.5% 36 51.4% 37 52.4% 38 53.4% 39 54.3% 40 55.2% 41 56.1% 42 56.9% 43 57.8% a4 58.6% 45 59.5% 46 60.3% a7 61.1% 48 61.8% 49 62.6% 50 63.3% 51 64.1% 52 64.8% 53 65.5% 54 66.2% 55, 66.8% 56. 67.5% 57, 68.1% 58 68.8% 59 69.4% 60 70.0%. -4- B.2. TABEL PENYUSUTAN JARINGAN PIPA 1 1.52% 31 37.71% 2 3.01% 32 38.66% 3 4.48% 33 39.59% 4 5.93% 34 40.50%. 5 7.35% 35. 41.40% 6 8.76% 36 42.20% 7 10.14% 37 43.17% 8 11.50% 38 44.03%. 9 12.84% 39 44.88% 10 14.16% 40 45.71% 1 15.46% 41 46.53% 12 16.74% 42 47.34% 13 18.01% 43 48.14% 14 19.25% 44 48.93% 15 20.47% 45 49.70% 16 21.68% 46 50.46% 17 22.87% 47 51.22% 18 24.03% 48 51.96% 19 25.19% 49 52.68% 20 26.32% 50 53.40% 21 27.44% 51 54.11%. 22 28.54% | 52 54.80% 23 29.62% 53. 55.49% 24 30.69% 54 56.16% 25 31.74% 55 56.83% 26 32.77% 56 57.48% 27 33.79% 57. 58.12% 28 34.79% 58. 58.76% 29 35.78% 59. 59.38% 30 36.75% 60 60.0% | B.3. TABEL PENYUSUTAN JARINGAN KABEL TELEKOMUNIKASI DAN KABEL LISTRIK 6.23% 12.08% 17.56% 22.70% 27.52% 32.04% 36.28% 40.25% 43.08% A747 % 50.74% 53.82% 56.70% 59.40% 61.93% 64.30% 66.53% 68.61% 70.57% 72.41% 74.13% 75.74% 77.25% 78.67% 80.00% jo |c0| a] cn}en|-s|oo)no |

You might also like