You are on page 1of 8

JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)

Volume 4, Nomor 5, Oktober 2016 (ISSN: 2356-3346)


http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm

PENGARUH PENYULUHAN KESEHATAN TERHADAP


PENGETAHUAN, SIKAP DAN PRAKTIK PERIKSA PAYUDARA
SENDIRI (SADARI) SANTRI PUTRI
PONDOK PESANTREN DAWAR KABUPATEN BOYOLALI

(THE EFFECT OF HEALTH EDUCATION ON THE KNOWLEDGE,


ATTITUDE AND PRACTICES OF BREAST SELF-EXAMINATION (BSE)
IN FEMALE SANTRI AT DAWAR MUSLIM BOARDING SCHOOL
KABUPATEN BOYOLALI)

Dwi Puji Lestari, Priyadi Nugraha Prabamurti, Besar Tirto Husodo


Bagian Pendidikan Kesehatan dan Ilmu Perilaku, Fakultas Kesehatan
Masyarakat, Universitas Diponegoro

ABSTRACT : The prevalence of breast cancer in the world has steadily


increased and most diagnosis when has entered an advanced stage. Efforts to
realize needs to be done by the adolescent girls to detect early the appearance
of symptoms breast cancer. Lack of knowledge of realized particulary at the
female santri caused aware of the program. This is because the absence of
education health implemented of health workers to santri at Dawar muslim
boarding school.The aim of this research to analyze the effects of health
education on knowledge, attitudes and practies BSE santri at Dawar muslim
boarding school.This research used a quasi experimental design non equivalent
control group. The samples were female santri used total sampling about 60
santri used paired t-test for normal data and wilcoxon test for abnormally data
with alpha 0,05.The result showed is increased knowledge, attitudes and
practices in treathment group, and there were no different knowledge, attitudes
and practices in control group. Health education provided have the effect of large
enough on knowledge and practice as well as the effect of in the attitude. This is
in accordance with the results of the eta squared that 0,084 for knowledge, 0,352
for attitudes and 0,062 for practice. Muslim boarding school need to work
together with health workers in providing health education to santri. Health
agency should be doing heatlh education about breast cancer especially about
BSE targeting to santri.

Key words : Health education, Knowledge, Attitudes, Practice, BSE


Bibliographes : 52, 1996-2015

PENDAHULUAN Berdasarkan data GLOBOCAN


Latar Belakang (IARC), suatu lembaga penelitian
Penyakit kanker adalah salah satu kanker dari WHO pada tahun 2013,
penyebab kematian utama di seluruh diketahui bahwa kanker payudara
dunia. Tahun 2012, sekitar 8,2 juta merupakan penyakit kanker dengan
kematian disebabkan oleh presentase kasus baru yang
kanker.(1)WHO memperkirakan tertinggi. Jumlah penderita kanker
angka kejadian kanker akan payudara meningkat sebesar 1,7
meningkat menjadi 15 juta kasus juta perempuan dari sebelumnya 6,3
baru di tahun 2020 dengan angka juta yang telah terdiagnosa hidup
kematian 458.000 per tahun.(2) dengan kanker payudara pada 5

291
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 4, Nomor 5, Oktober 2016 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm

tahun terakhir. Kanker payudara tidak terjangkau oleh para santri di


juga merupakan kanker yang pondok pesantren
menjadi penyebab paling umum tersebut.Seseorang yang belum
kematian di kaum perempuan yaitu pernah mendapat pendidikan
sebesar 522.000 kematian.(3) kesehatan memiliki pengetahuan
Berdasarkan data riset kesehatan yang rendah tentang suatu informasi
dasar Badan Litbangkes Kementrian kesehatan. Rendahnya pengetahuan
Kesehatan RI dan Data Penduduk tersebut akan mempengaruhi
Sasaran, estimasi jumlah penderita perilaku kesehatan seseorang,
kanker payudara terbanyak terdapat dalam hal ini mengenai perilaku
di Provinsi Jawa Tengah dari 34 SADARI untuk mendeteksi adanya
provinsi lain di Indonesia. Provinsi kanker payudara.Sementara telah
Jawa Tengah menempati urutan ditemukannya indikasi kanker
pertama dengan estimasi jumlah payudara pada dua santri yang
absolut sebesar 11.511 penderita sedang menempuh pendidikan di
dan 0,7‰ kanker payudara pondok pesantren tersebut. Santri
diagnosis dokter.(1) merasa perlu mendapat sebuah
Berdasarkan data dari Dinas informasi untuk dapat bertindak
Kesehatan Kabupaten Boyolali sedini mungkin untuk mendeteksi
tahun 2013, ditemukan 75 kasus adanya kanker payudara dalam
kanker payudara di Boyolali. Angka tubuhnya.
kejadian kanker payudara di Boyolali Berdasarkan uraian data dan fakta
semakin meningkat setiap tahunnya. tersebut, peneliti tertarik ingin
Sebagian besar penderita terdeteksi mengetahui pengaruh dari
kanker payudara dalam kondisi pemberian penyuluhan kesehatan
sudah stadium lanjut sehingga tidak terhadap pengetahuan, sikap dan
mendapat penanganan yang praktik SADARI santri di pondok
maksimal.(4) pesantren Dawar, Kabupaten
Menurut WHO, apabila seseorang Boyolali.
terdiagnosis sejak dini menderita
kanker payudara tentunya akan METODE PENELITIAN
dapat segera dilakukan tindakan Penelitian ini merupakan penelitian
untuk mencegah sel ganas tersebut intervensional atau studi
menyebar ke bagian-bagian tubuh eksperimental dengan rancangan
sehingga angka kematian akibat quasi eksperimental non equivalent
kanker payudara dapat control group design. Pada
ditekan.WHO menyebutkan bahwa penelitian ini peneliti akan berusaha
dengan adanya deteksi dini menguji perubahan pengetahuan,
penderita kanker, efektif untuk sikap dan tindakan santri putri
mengurangi angka kematian akibat berdasar perlakuan berupa
penyakit tersebut dan meningkatkan penyuluhan kesehatan tentang
harapan hidup penderita.(5) SADARI. Peneliti menggunakan total
Berdasarkan studi pendahuluan sampling karena jumlah santri 66
yang dilakukan pada santri putri di orang (<100 orang). Pada rangkaian
pondok pesantren Dawar, penelitian terdapat 6 orang yang
didapatkan fakta bahwa para santri dieksklusikan karena tidak dapat
tidak pernah mendapatkan mengikuti rangkaian acara penelitian
pendidikan kesehatan khususnya secara penuh. Dari 60 orang santri
mengenai kanker payudara putri, dibagi menjadi 2 yaitu
sebelumnya. Informasi kesehatan kelompok I (kelompok perlakuan)

292
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 4, Nomor 5, Oktober 2016 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm

dan kelompok II (kelompok kontrol). mengenai topik tersebut sehingga


Kelompok perlakuan akan mendapat sebelum penyuluhan kesehatan
pretest, penyuluhan kesehatan dan dilaksanakan santri telah
posttest 2 kali (setelah penyuluhan memberikan sikap mendukung.
dan seminggu setelah penyuluhan). Tabel 3. Gambaran Praktik
Peneliti telah memastikan tidak ada Kelompok I
variabel pengganggu yang dapat Kate- Pre Post Post
membuat bias pada penelitian ini. gori test test I test II
Sedangkan pada kelompok kontrol Praktik
hanya dilaksanakan pretest dan F % f % f %
posttest saja. Buruk 28 93, 0 0 0 0
33
Baik 2 6,6 30 100 30 100
HASIL DAN PEMBAHASAN
7
A. Analisis Univariat
Dari tabel tersebut dapat diketahui
Tabel 1.Gambaran Pengetahuan
bahwa hanya 2 santri yang
Kelompok I
mengetahui dan mampu
Kategori Pre Post Post
Penge test test I test II mempraktikkan gerakan SADARI.
tahuan Hal tersebut berarti sebanyak 28
f % f % f %santri atau 93,33% santri pada
Kurang 26 86,67 0 0 0 0kelompok perlakuan tidak dapat
Cukup 3 10 12 40 12 mempraktikkan SADARI secara
40
Baik 1 3,33 18 60 18 benar. Praktik SADARI santri
60
Berdasarkan tabel, dapat dilihat menjadi baik setelah dilakukan
bahwa pengetahuan santri pada penyuluhan kesehatan yaitu sebesar
pengukuran pertama (pretest) hanya 100%.
1 santri yang memiliki pengetahuan Tabel 4. Gambaran Pengetahuan
baik, sebesar 86,67% pengetahuan Kelompok II
santri tentang SADARI kurang. Pada Kate-
pengukuran kedua yaitu setelah gori
Pretest Posttest
penyuluhan dilaksanakan, 60% Penge-
santri berpengetahuan baik, sisanya tahuan
dalam kategori cukup, dalam artian f % f %
tidak ada yang berpengetahuan Kurang 28 93,33 27 90
kurang setelah dilakukan Cukup 2 6,67 3 10
penyuluhan kesehatan. Hasil Baik 0 0 0 0
tersebut masih tetap bertahan pada Pengetahuan kelompok II atau
pengukuran ketiga yaitu seminggu kelompok kontrol seperti
setelah pelaksanaan penyuluhan. digambarkan pada tabel 4 yang
Tabel 2 Gambaran Sikap Kelompok I menyatakan bahwa pada
Kategori Pretest Posttest Posttest pengukuran pertama dan kedua
Sikap I II tidak menunjukkan perbedaan
f % f % f % signifikan. Santri di kelompok II
Tidak 0 0 0 0 0 0 sebagian besar memiliki
Mendukung pengetahuan kurang tentang
Mendukung 30 100 30 100 30 100 SADARI yaitu 93,33% pada
Berdasarkan data tersebut pengukuran pertama dan 90% pada
menunjukkan bahwa tidak ada pengukuran kedua. Hanya 2 orang
perubahan secara kategori sikap santri pada pengukuran pertama
santri terhadap SADARI. Sejak awal yang memiliki pengetahuan cukup
santri telah memberikan perhatian dan 3 orang di pengukuran kedua.

293
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 4, Nomor 5, Oktober 2016 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm

Dari 30 santri di kelompok II tidak Paired Samples Test


ada yang memiliki pengetahuan baik Paired Differences
tentang SADARI. T d Sig. (2 –
Tabel 5. Gambaran Sikap f tailed)
Kelompok II
Kategori Pretest Posttest Pair Pretest – - 2 0,0001
Sikap 1 Posttest I 9,644 9
f % f % Pair Posttest - 2 0,893
Tidak 1 3,33 1 3,33 2 I- 0,135 9
Mendukung Posttest
Mendukung 29 96,67 29 96,67 II
Pada tabel 5 tersebut dapat Pair Pretest – 0,102 2 0,919
diketahui bahwa sebagian besar 3 Posttest 9
santri memiliki sikap positif terhadap (kontrol)
SADARI. Hanya 1 orang santri atau Hasil analisis pada kelompok
sebesar 3,33% yang memiliki sikap eksperimen diketahui nilai t hitung
negatif terhadap SADARI. Hasil pada pretest dan posttest I adalah -
pengukuran sama pada pengukuran 9,644, menunjukkan bahwa nilai
kedua yang mana tetap ada 1 santri sebelum dilaksanakan penyuluhan
yang bersikap negatif. lebih kecil dari pengetahuan setelah
Tabel 6. Gambaran Praktik dilakukan penyuluhan. Sedangkan
Kelompok II berdasarkan nilai signifikansi (p)
Kategori Pretest Posttest yaitu 0,0001. Nilai signifikansi
Praktik tersebut (p<0,05) maka H0 ditolak,
f % f % artinya ada beda perbedaan
Buruk 30 100 30 100 pengetahuan sebelum penyuluhan
Baik 0 0 0 0 dengan sesudah penyuluhan.
Tabel 6 menggambarkan bahwa Pada pengujian posttest I nilai
santri pada kelompok II atau signifikansi yang dihasilkan pada uji
kelompok kontrol tidak dapat tersebut sebesar 0,893 yang mana
mempraktikkan gerakan SADARI. menunjukkan bahwa H0 diterima
Hal tersebut dapat diketahui dari atau tidak ada perbedaan bermakna
tabel bahwa 100% santri dalam antara pengetahuan posttest I dan
kategori buruk saat diujikan praktik pengetahuan posttest II.
SADARI. Hasil analisis pada kelompok kontrol
B. Analisis Bivariat setelah dilakukan pretest dan
Berdasarkan hasil uji normalitas posttest didapat nilai signifikansi
menggunakan Shapiro – Wilk untuk 0,919 atau p>0,05 sehingga H0
mengetahui data yang dikumpulkan diterima, itu berarti tidak ada
normal atau tidak, diketahui bahwa perbedaan bermakna rata – rata
beberapa data tidak normal adalah pengetahuan santri pada kelompok
data Praktik, sehingga untuk Praktik kontrol.
diujikan menggunakan uji Wilcoxon, Tabel 8. Uji Statistik Perbedaan
sedangkan data lainnya tetap Sikap Santri Putri
menggunakan paired T test.
Tabel 7. Uji Statistik Perbedaan
Pengetahuan Santri Putri

294
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 4, Nomor 5, Oktober 2016 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm

Paired Differences sebesar 0,0001 (p<0,05). Hal


T df Sig. (2 tersebut menunjukkan bahwa H0
– ditolak, yang berarti ada perbedaan
tailed) bermakna praktik SADARI santri
sebelum dan sesudah dilaksanakan
Pair Pretest – -3,302 29 0,003 penyuluhan kesehatan. Pada
1 Posttest I pengujian posttest I dengan posttest
Pair Posttest I- 0,611 29 0,542 II didapat nilai signifikansi 0,022. Hal
2 Posttest II tersebut menunjukkan bahwa ada
Pair Pretest – -0,409 29 0,686 perbedaan bermakna pula antara
3 Posttest praktik posttest I dengan posttest II
(kontrol) kelompok perlakuan. Sedangkan
Hasil analisis menunjukkan pada pada kelompok kontrol, nilai
kelompok perlakuan yaitu data signifikansi didapat sebesar 1,000
pretest dan posttest I diketahui nilai t (p>0,05) sehingga H0 diterima atau
hitung -3,302. Nilai signifikansi pada tidak ada perbedaan praktik SADARI
kelompok perlakuan sebesar 0,003 pada kelompok kontrol pada
(p<0,05), dengan demikian H0 ditolak pengujian pertama maupun
atau ada perbedaan sikap santri dari pengujian kedua.
sebelum dan sesudah penyuluhan Hasil tersebut sesuai dengan
kesehatan. pengamatan yang dilakukan peneliti
Pada pengujian posttest I dengan yang mana pada santri kelompok
posttest II menunjukkan nilai kontrol tidak dapat melaksanakan
signifikansi pada kedua tes tersebut praktik SADARI secara benar pada
didapat p 0,542 yang berarti H0 saat pelaksanaan tes.
diterima atau tidak ada perbedaan Tabel 9. Hasil Uji eta squared
sikap santri pada posttest I dengan Eta Eta
posttest II. Sikap santri tetap setelah Squared
dilaksanakan penyuluhan dibuktikan Pretest - Posttest 0,290 0,084
dengan hasil tersebut. Pengetahuan
Pada kelompok kontrol hasil uji Pretest - Posttest 0,593 0,352
pretest dengan posttest diketahui Sikap
nilai signifikansi sebesar 0,686 Pretest - Posttest 0,250 0,062
(p>0,05), sehingga Ho diterima. Hal Praktik
tersebut berarti tidak ada perbedaan Berdasarkan klasifikasi besaran efek
rata – rata skor sikap pada kelompok yang dikemukakan Pallant, 2011
kontrol pada pengujian pertama yaitu apabila nilai eta squared <0,01
maupun pengujian kedua. diartikan efek kecil, >0,06 efek cukup
a
Test Statistics dan ≥0,14 efek besar. Hasil analisis
Pretest – Posttest I- Pretestpada – penelitian ini diketahui uji eta
Posttest I Posttest II squared
Posttest pengetahuan sebesar 0,084
yang
(kontrol) berarti efek cukup besar. Sikap
b c c
Z -4,821 -2,294 0,000 santri menunjukkan hasil eta
Asymp. 0,0001 0,022 1,000 squared sebesar 0,352 yang berarti
Sig. (2- efek besar. Praktik santri didapat
tailed) nilai eta squared sebesar 0,062 yang
Hasil analisis menggunakan uji berarti efek cukup besar.
Wilcoxon menunjukkan bahwa nilai Penelitian ini menggambarkan
signifikansi pada pretest dengan bahwa untuk mewujudkan
posttest I kelompok perlakuan perubahan perilaku ke arah perilaku

295
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 4, Nomor 5, Oktober 2016 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm

hidup sehat dalam masyarakat bahwa pada dasarnya santri


tidaklah mudah. Fakta membuktikan memiliki sikap mendukung terhadap
bahwa di negara maju sekalipun informasi SADARI. Hal tersebut
banyak faktor yang menghambat dibuktikan bahwa dari semua test
perubahan perilaku masyarakat pada kelompok perlakuan
dikarenakan adanya penghambat menunjukkan bahwa 100% santri
berupa sarana prasarana yang memiiliki sikap mendukung terhadap
kurang mendukung masyarakat SADARI. Sesuai dengan hasil
berperilaku sehat.(6) Tujuan penelitian Dian (2013) menyatakan
penyuluhan kesehatan untuk bahwa terjadi peningkatan variabel
meningkatkan pengetahuan sikap responden setelah
seseorang mengenai SADARI dilaksanakan penyuluhan yang
sehingga akan membentuk sikap dapat menjadi dorongan kuat untuk
positif yang dapat dibuktikan dengan melakukan praktik atau perilaku.(12)
praktik SADARI oleh masyarakat. Adanya sikap yang mendukung
Tingkat pengetahuan yang tinggi membuat santri memberikan
akan cenderung membentuk sikap respons baik pada praktik SADARI.
positif yang tercermin melalui Akan tetapi suatu sikap mendukung
perilaku.(7) belum otomatis terwujud dalam
Beberapa penelitian menyimpulkan suatu tindakan. Dalam melakukan
bahwa edukasi mengenai kanker suatu tindakan nyata diperlukan
payudara akan meningkatkan faktor pendukung atau suatu kondisi
kesadaran deteksi dini kanker yang memungkinkan, antara lain
payudara. Hasil penelitian Nugraheni fasilitas dan faktor dukungan dari
(2010) menunjukkan bahwa tingkat sekitar yaitu teman, keluarga dan
pengetahuan SADARI di kalangan pihak lainnya.(13)
mahasiswi kebidanan baik. Seluruh Hasil penelitian menunjukkan bahwa
mahasiswi mendapat pengetahuan penyuluhan yang dilaksanakan
menyeluruh mengenai kanker memberikan pengaruh secara
payudara sehingga kesadaran untuk bermakna terhadap peningkatan
melakukan deteksi dini kanker praktik SADARI santri putri. Santri
payudara juga tinggi.(8),(9) pada kelompok perlakuan
Sesuai dengan penelitian yang menunjukkan peningkatan praktik
dilakukan oleh Dewi (2013) yang setelah dilakukan penyuluhan. Pada
menyatakan penyuluhan tentang mulanya hanya 2 santri yang dapat
SADARI sebagai deteksi dini kanker mempraktikkan gerakan SADARI,
payudara efektif dapat meningkatkan setelah penyuluhan dilaksanakan
pengetahuan siswi tentang SADARI. semua santri dapat mempraktikkan
Sama halnya dengan Laras (2014) gerakan SADARI secara benar.
yang menyatakan bahwa pendidikan Pada analisis bivariat menyatakan
kesehatan sangat efektif dalam bahwa terjadi perubahan secara
meningkatkan nilai pengetahuan bermakna praktik SADARI pada
remaja putri mengenai SADARI, kelompok perlakuan.
terlebih apabila dalam penyampaian Sesuai dengan penelitian Aprilia
ditunjang dengan metode yang (2011) yang menyatakan bahwa
terbukti efektif yaitu ceramah dan terdapat perubahan bermakna pada
demonstrasi.(10),(11) ketrampilan praktik SADARI di SMA
Hasil penelitian yang dilakukan pada Futuhiyyah, Demak setelah
santri putri pondok pesantren Dawar dilakukan pendidikan kesehatan
kabupaten Boyolali menunjukkan dengan metode ceramah.(14)

296
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 4, Nomor 5, Oktober 2016 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm

Berdasarkan uji eta squared sikap sebesar 0,352 berarti efek


menyatakan bahwa pada variabel besar pada sikap. Nilai eta
praktik penyuluhan kesehatan squared praktik sebesar 0,062
memberikan efek cukup besar. atau efek cukup besar pada
Perubahan praktik terlebih perilaku praktik.
suatu individu tidaklah mudah Disarankan kepada Pondok
bergantung pada komitmen dan Pesantren Dawar untuk memberikan
dukungan dari lingkungan sekitar. ruang pribadi kepada santri untuk
Dari penelitian ini menunjukkan melakukan SADARI. Selain itu
bahwa meskipun sikap santri sangat diperlukan poskestren dan
positif terhadap SADARI belum tentu kerjasama dengan tenaga
santri tersebut dapat mejadikan kesehatan untuk menjangkau
SADARI sebagai sebuah perilaku informasi kesehatan dan pelayanan
sehat. Hal tersebut sesuai dengan kesehatan bagi santri. Hal tersebut
penelitian Ritha, yang menyatakan akan lebih optimal dengan diiringi
bahwa suatu sikap belum otomatis upaya Dinas Kesehatan beserta
terwujud dalam suatu tindakan (overt jajarannya untuk program deteksi
behaviour). Perubahan sikap dini kanker payudara.
menjadi suatu perbuatan nyata
diperlukan faktor pendukung atau DAFTAR PUSTAKA
suatu kondisi yang memungkinkan.
1. Kementrian Kesehatan
Dukungan tersebut dapat berupa
RI.Infodatin. Jakarta : Pusdatin
fasilitas, dukungan (support) dari
Kemenkes RI, 2015.
pihak lain.(15)
2. Ashton, P, Giacomazzi, J, et al.
Development and Validation of
KESIMPULAN DAN SARAN
Simple Questionnaire for the
Kesimpulan penelitian ini adalah:
Identification of Heredity Breast
1. Terdapat peningkatan
Cancer in Primary Care. BMC
pengetahuan, sikap dan praktik
Cancer. 9 : 283, 2009
pada kelompok perlakuan setelah
3. Cancer, International Agency for
penyuluhan SADARI.
Research on. Latest World
2. Ada perbedaan pengetahuan
Cancer Statistics. Lyon : Press
pretest dan posttest kelompok
Release WHO, 2013
perlakuan.Kelompok kontrol nilai
4. Dinas Kesehatan Kabupaten
p 0,919 berarti tidak ada
Boyolali. Data Kesehatan.
perbedaan pengetahuan.
Boyolali, 2013
3. Ada perbedaan sikap santri
5. World Health Organization and
kelompok perlakuan.Sedangkan
International Union Against
pada kelompok kontrol nilai p
Cancer. Global Action Against
0,686 berarti tidak ada perbedaan
Cancer. Jeneva : WHO Press
sikap.
ISBN 9241593148, 2005
4. Ada perbedaan praktik kelompok
6. Mubarak, Wahit Iqbal, dkk.
perlakuan. Sedangkan pada
Promosi Kesehatan: Sebuah
kelompok kontrol nilai p 1,000
Pengantar Proses Belajar
atau tidak ada perbedaan praktik.
Mengajar dalam Pendidikan.
5. Berdasarkan pengujian eta
Yogyakarta : Graha Ilmu, 2007
squared pada pengetahuan nilai
7. Notoadmodjo, S. Promosi
eta squared 0,084 efek
Kesehatan dan Ilmu Perilaku.
penyuluhan cukup besar pada
Jakarta : Rineka Cipta, 2007
pengetahuan. Nilai eta squared

297
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 4, Nomor 5, Oktober 2016 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm

8. Erbil, N; Bolukbas, N. Beliefs, 14. Hidayati, Aprilia. Pengaruh


Attitude, and Behaviour of Pendidikan Kesehatan melalui
Turkish Women about Breast Metode Ceramah dan
Cancer and Breast-Self Demonstrasi dalam
Examination According to a Meningkatkan Pengetahuan
Turkish Version of Champion tentang Kanker Payudara dan
Healtih Belief Model Scale. Ketrampilan Praktik SADARI.
Asian Pasific Journal of Cancer Jurnal UNIMUS, 2011
Prevention. 13:5823-5828. 2012 15. Melanie, Ritha. Pengetahuan,
9. Nugraheni, Angesti. Hubungan Sikap dan Praktek Wanita
Tingkat Pengetahuan tentang Dewasa Mengenai Pemeriksaan
SADARI dengan Perilaku Obsterti dan Ginekologi RSUP
SADARI sebagai Deteksi Dini Dr Hasan Sadikin Bandung.
Kanker Payudara pada Jurnal kesehatan Kartika
Mahasiswi DIV Kebidanan FK STIKES A Yani diakses pada
UNS. Karya Tulis Ilmiah Sains 03/08/2016 11:19
Terapan, Fakultas Kedokteran
Universitas Sebelas Maret
Surakarta. 2010
10. Permatasari, Dewi. Efektivitas
Penyuluhan SADARI terhadap
Tingkat Pengetahuan Siswi
SMA Negeri 2 di Kecamatan
Pontianak Barat Tahun 2013.
Naskah publikasi Universitas
Tanjungpura Pontianak. 2013
11. Pratama, Laras Ayunda.
Efektifitas Pendidikan
Kesehatan terhadap Nilai
Pengetahuan Mengenai
Pemeriksaan Payudara Sendiri
(SADARI) pada Remaja Putri di
SMPN 3 Tangerang Selatan.
Naskah Publikasi Fakultas
Kedokteran UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta. 2014
12. Saptaningrum, Dian F.
Pengaruh Pemberian
Penyuluhan SADARI terhadap
Sikap Deteksi Dini Kanker
Payudara pada Wanita Usia 15-
45 tahun di dusun Krinjing 4
Jatisarono Nanggulan Kulon
Progo. Naskah Publikasi
STIKES Aisyiyah. Yogyakarta,
2013
13. Notoadmodjo, S. Promosi
Kesehatan dan Ilmu Perilaku.
Jakarta : Rineka Cipta, 2012

298

You might also like