You are on page 1of 7
PRIMA, Volume 7, Nomor 14, Nopember 2010 ISSN : 1411-0296 PEREKAYASAAN EXPANSION JOINT PADA SISTEM PERPIPAAN REAKTOR NUKLIR Kukuh Prayogo’, ST, Ir, Budi Santoso* ‘Pusat Rekayasa Perangkat Nuklir ABSTRAK PEREKAYASAAN EXPANSION JOINT PADA SISTEM PERPIPAAN REAKTOR NUKLIR. Telah diakukan kegiatan analisis dan pemodelan sistem perpipaen reaktor nuki. Tujuan dari Kegiatan ini adalah untuk mengetahui apakah tegangan yang terjadi dalam sistem erpipaan dalam kondisi di bawah tegangan yang dijinkan atau tidek. Untuk mengatasi tegangan yang terjadi akibat dari ekspansion pipa maka salah satu cara adalsh dongen memaseng expansion joint karena kelorbatasan dimensi rvangan. Metode yang digunaken adaiah dengan mengambil data acuen yeng diasitkan dari software CAESAR II dan katalog ‘expansion joint alu dapat ollakukan perhtungan untuk menentukan spesifikasi expansion joint yeng akan dipasang, Dari hasil anaiisa dan pechtungan cikstahul bahwa tonjadi tegangan yang berlebinan paca sistem perpipaan dan dapat ciatasi dengan pomasangen expansion jeint yang dapat dengan mudah ditomukan of pasaran domestik. Kota kuncl Expansion Joint, Reaktor Nuclear, Sistem Perpipaan. ABSTRACT ENGINEERING DEVELOPMENT OF EXPANSION JOINT AT NUCLEAR REACTOR PIPING SYSTEM. It has been done an analysis and modeling of power reactor piping systom. The purpose of this activity is io determine whether the stross that occurred in the pioing system under stress conditions which allowed or not. To cope with stress arising from expansion of Pipe, one of ways, is (0 insial the expansion joint due to the limited dimensions of the space. The method used is to retrieve reference data generated trom software CAESAR Il and catalog expansion joint then can be calculated to determine the specifications of an expansion joint that will be installed From the analysis and the calculation are known thet there is excessive stress on piping systems end can be overcome by the installation of the expansion joint net can easily be found in the domestic market. ‘Keywords: Expansion Joints. Nuclear Reacior. Piping System. 4. PENDAHULUAN Pada sistem pembangkit nuklir khususnya reaktor nukiir diperlukan ‘adanya sistem transfer fluida dalam hal ini ditangani oleh sistem perpipaan, oleh karena itu fungsi dan poran sistem Perpipaan sangal vital. Sistem Perpipaan seperti arteri dan vena dari suatu sistem konversi energi sehingga terjadi perubahen bentuk energi yailu dari energi fosi, nuklit, panas_bumi diubah menjadi energi panas, ciubah lagi menjadi energi_mekanik dan teraknir menjadi energ) istrik. Pada saat beroperasi sistem perpipaan harus mempunyei fieksibiitas yang cukup sehingga ekspansi termal atau Kontraksi atau pergerakan pendukung (supports) den titik-tiik terminal tidak menyebabkan —_kegagalan sistem perpipaan akibat overstress atau fatique, kebocoran pada sembungan, distorsi pada pipa atau pada equipment yang menghasilkan —_dorongan berlebihan atau_moment pada pipa Fleksibiltas menjadi tolok ukur panjang pipa yang diperlukan sesuai dengan arahnya,Tujuan dan analisis fleksiblitas sistem perpipaan adalah agar didapatken /ayout sistem perpipaan yang tidak stress dan force berlebinan. Untuk itu. maka. sistem Perpipaan tidak boleh kaku, akan tetapi untuk mendapatkan fleksibilitas sistem Pempipaan maka juga dibutuhkan 509 PRIMA Volume 7, Nomor 14, Nopember 2010 material lebin banyak sehingga biaya membengkak. Pada reaktor nuklir untuk mendapatkan fleksibiltas. pada sistem perpipaannya ade dua cara yaitu expansion loop dan expansion joint. Expansion joint digunakan di sistem perpipaan reaktor nuklir untuk menyerep thermal expansion kerena expansion loop tidak sesuai dan tidak praktis. Ruang lingkup penulisan dibatasi di expansion joint pada heat exchanger reaktor nuklir dan —_dilakukan Perhitungan mengenai expansion joint yang sesual dengen sistem perpipaan reaktor nukii. 2. TEORI Expansion joint adaiah alat yang digunakan untuk memungkinkan pergerakan dalam suatu sistem perpipaan ketika fluida yang melaluinya bertekanan dan bersuhu tinggi. Kenaikan panas, —_pergerakan equipment, getaran, atau tekanan sering menyebabkan pergeraken dalam sistem perpipaan. Kelika fleksibilitas untuk meredam pergerakan_tersebut tidak didesain ke sistem perpipaan, maka penggunaan expansion joint merupakan solusi ideal. Dalam sistem perpipaan__ industri, expansion joint sering digunekan untuk mengakomodasi pergerakan akibat perubahan ‘ermal dan mekanik dalam sistem. Ketike tejadi suatu proses di dalam plant yang —membutuhkan perubahan besar dalam suhu, maka Komponen logam akan berubah dimensinya Karena pemuaian Expansion joint dengan bellow dirancang untuk —_ mengakomadasi geraken tertentu. dan meminimalkan tansfer gaya __dari_komponen- Komponen sensitif dalam sistem Ada empat pergerakan dasar yang dapet diterapkan pada sebuah bellow, yaitu aksial, lateral, angular dan torsional seperti digambarkan di bawah ini. Bellow berperilaku seperti spring dalam sistem perpipaan. Ketika bellow mendapet tekanan maka akan 510 ISSN : 1411-0296 menahan gerakan yang sama seperti spring. Spring rate sebuah bellow sepenuhnya tergantung pada geometri below dan sifat materiainya. * Gerakan aksial adalah perubahan dalam dimensi_ panjang bellow dari panjang bebas dalam areh sejajar dengan sumbu longitudinal + Geraken angular adalah perpindahan rotasi dari sumbu longitudinal bellow menuju titi rotesi. * Gerakan lateral adalah perpindahan relatif dari satu jung ke ujung bellow tein dalam aran tegak lurus terhadep sumbu longitudinal (geser). + Gerakan torsional adalah rotasi sumbu yang melalui pusat sebuah bellow. = + Gambar 1. Gerakan eksial pada bellow + Gambar 2. Gerakan angular pada bellow PRIMA Volume 7, Nomor 14, Nopember 2010 Wm: Gambar 3. Gerakan lateral pada bellow Gambar 4, Gerakan torsional pada bellow Secara garis besar expansion joint dapat dikelompokkan menjadi dua Jenis. yaitu Unrestrained Assembles den Restrained + Assemblies. Unrestrained Assemblies dikelompokkan lagi menjadi Single Expansion Joint Assemblies, Universal Expansion Joint’ Assemblies, In externally Pressurized Expansion Joint. Sedangkan Restrained Assemblies dapat dikelompokkan lagi menjadi Tied Single Bellows Assemblies, Tied Universal Assemblies, Hinged Bellows Assemblies, gimbal Bellows Assembies. 3. TATAKERJA (BAHAN DAN METODE) RANCANGAN Perekayasaan expansion joint Ini merupakan kegiatan yang menjadi salah satu bagian dari DIPA 2010 yang berjudul Pengembangan Teknologi Perekayasaan Perangkat —_reaktor Nuklir, expansion joint yang akan kita rekayasa letaknya di pipa yang terhubung dengan heat exchanger. baik Pada inlet maupun outiohya, sebagai ISSN: 1411-0206 acuan untuk mendapatken data adalah dengan pemakaian software Caesar | dan katalog expansion joint. Software Caeser Il digunakan untuk memodelkan sistem perpipaen sehingga akan didapatkan data displacemont, restraint summary pada sistem perpipaan. Setelah kita mendapatkan data fersebut diatas maka dapat kita fentukan jenis_ dan _spesifikasi expansion joint berdasarkan katalog sesuai dengan spesificasi yang di jual di pasaran, Dari hasil pemilinan expansion Joint berdasarkan katalog dan data maka dapat kita modelkan dengan software Caesar Il dan dianalisa apakah sudah dapat mengatasi stress yang terjadi, lal kita bandingkan dengan hasil_perhitungan manual sesuai dengan rumus sebagai berikut Kp = (3/2) (Kas) (D/L)? a) Koco =(4/2) (Kax) (*) (11/180) (2) Kx -aksial stiffness dari expansion joint L = panjang fleksibel dari sambungan. Bellow sangat mudah patah akibat beban torsi, disarankan _ bahwa kekakuan torsional rotesi torsi yang dijinkan diperolen dari vendor dengan akurat. Sistem yang menggunakan untied bellows harus beketja pada kondisi tekanan yang sangat rendah atau diberikan cukup anchor untuk menahan thrust loads yang dihasilkan akibat unrestrained bellows. Bellow dan setiap beban Iain-Iain harus ditambahkan ke flange pada kedue sisi bellow (atau dapat ditambahkan sebagai gaya yang terkonsentrasi). Hal ini terutama berlaku bila bellow adalah bagian dari perhitungan bobot dan dimensi hanger. ID Bellows adalah suatu diameter yang digunekan untuk mencari_ perhitungan area tekanan dorong (pressure thrust) Beban dorong total diterapkan di From dan To bellow, dan digunakan untuk Bit PRIMA Volume 7, Nomor 14, Nopember 2010 membuka bellow (memberikan tekanan positi). Besarnya beban dorong adalan P* A, di mana P adalah tekanan pada pipa di atas atmosfer, dan A adalah area dengan rumus A=m/4 * (Bellows ID)’ @ Banyak produsen_menentukan area efektif bellow. ID Bellows untuk input CAESAR II dapat dihitung dengan menggunakan persamean berikut: A yeprective area (4) ve vettow 19 4, HASIL DAN PEMBAHASAN Dari hasil pemodelan dan anaisis software CAESAR Il didapatkan data sebagai berikut: Dari data yang diperoleh dari running software CASAR |i dan catalog maka dapat diketahui spesifikasi expansion joint yang akan kita pasang, data ‘expansion joint yang dimaksud adalah: ISSN : 1411-0295 Axial Stifiness 328 kg/em Transverse Stiffness = 269 kg/cm Bending Stiffness “18 kg.m/deg Torsion Stiffness = 1 kg.mideg Effective 1D = 203,2 mm Setelah kita modekan maka spesifikasi expansion joint dapat kita hitung manual dengan rumus sebagai berikut © Ke = (6/2) (Ki) (DVL)? (3/2) (328) (20,32/27 46) = 269 kglem © Razno = (1/2) (Kax) (D’) (11/180) (1/2) (328) (0,2032)(71/180) = 118 kgmideg Hasil pengolahan data di atas setelah dibandingkan dengan tabel allowable loads pada heat exchanger nozzles maka sistem perpipaan yang kita modelkan dapat mengatasi overstress paca nozzle yang terhubung dengan heat exchanger. Tabel 1. Displacement report case 1 (OPE) W+T+P sebelum dipasang expansion joint [Nope] DxXmm | D¥mm| DZmm{RXdeg] RY dea | RZ deg 660 1.816 0.1168 “0777 0.0214 =0,0005 685, 1.796 0.000 0.861 0.0219 -0.0005 850, 3.862 0.066 | 1.187 0.0061 0.0506 L 855, 3.857 0.098 -4271| 0.0064 0.0506 2 (SUS) W4P sebelum dipasang expansion joint [__ozmm]Rxaeg [RY deg | RZaeg -065| 0.0109 | 0035 | -0.0101 “0065 0.0114| 0.0035 | -0.0101 as0| 009% 0.406 | 0.0001 | 0.0004] _-0.0023 355| 0095 0406 | 0.0000 | 0.0004 | -0.0023 Tabel 3. Displacement report case 1 (OPE) W+T+P setelah dipasang expansion joint NODE] DXi | D¥mm | DZmm] RX deg | RV deg | RZ deg seal 0002} 2.143 9.931 | 0.2735 | -0.3255 | 0.0343 585 0.060 0.617| 0367] _0.0000| 0.0000] _-0.c000 360| 2982 [298 | 3.180 | -o2it7 | 0082] 0.0174 855. 0.060 0113] 0367] 0.0000] 0.0000) 0.0000 512 PRIMA Volume 7, Nomor 14, Nopember 2010 Tabel 4. Displacement report case 2 (SUS) \W+P setelah dipasang expansion joint ISSN : 1411-0206 NODE [| DXmm DYmm Dzmm | RX deg RYdeg | RZceg coo] 07a] 1827] 9908] o2i7@| 03196 | 0008 685 0.000 {7-000 -0.000| 0.0000 | -9.0000 | _-0.c000 850 2.136 2406 | 13974] 02319, _-0.1164 | _-0.0023, ___ 855 0.000 0.000 | -0.000 | 0.0000 0.0000 | -0.0000 Tabel 5. Beban pada Restraint sabelum dipasang expansion joint Load E MX MY [MZ NODE! Case | Feko| FY Ko! FZKa] xoa| Kaw | keh 685 Displ. Reaction TOPE} | 6 | -396 | -80 | 528| 683] 947 2(SUS) 2| 127 40| 298 o2/ 08 MAX 6 | 3061 | -801 | 452.61 | -68.0/1 | 04.171 | z = I z 855 | Displ. Reaction 7 | 7 (OPE) 90 | -425 | 07 | 260.7 2 (SUS) 438/13 3.9 Max gor | -425/1 | 1074 | 280.711 Tabel 6. Beban pada Restrain! setelah dipasang expansion joint Load [ MYT Mz NODE} Gave FXKa| FYKo] FZ Ka MXKoM| tl Ke 685 __| Disp. Reaction a 4 (OPE) -7| 82 | 628 Ra| 26; 00 2 SUS) =| —-73 | -628 95[-30) 00] MAX =112 | -92A | 62a | 724 | 30 [ ot 855 Displ. Reaction T(OPE) 158 | 741 | 407 12| 233] -0.0 2 (SUS) 132-111 | -364 15.1{ 193| -0.0 MAX 81 | iA | oii | 45.21 | 23.31 | 0.074 513 PRIMA Volume 7, Nomor 14, Nopember 2010 5. KESIMPULAN Dari datadata diatas dapat disimpulkan bahwa dengan pemesangen expansion —_ joint didapatkan adanya penurunan beban pada restraint, namun ada juga kenakken pada beban restraint namun masih dibawah batas aman. Adanya kenaiken pada beban restraint setelah pemesangan expansion joint disebabkan kurangnya data dari vendor expansion joint jadi data yang dipakai adelah default software Caesar Il dan jenis bahan expansion joint yang terpasang di sistem perpipaan reactor nuklir terbuat dari rubber (karet) sedanaken databasenya ~mengacu pada metal expansion joint, selain itu karena keterbatasan ruang maka untuk Mendapatkan souting pipa yang aman dari overstress cukup sult dan_ untuk mengatasi overstress yang terjadi maka dipasang expansion joint dengan bahan karet. Tujuan lain dari pemasangan expansion joint adalah untuk. kemudahan maintenance, 6. DAFTAR PUSTAKA. [SAM KANNAPPAN. PE, “Introduction To Pipe Stress. Analysis’, A Wiley-Interscience Publication, John Wiley & Sons, Canada (1986) 82-96, [2 MOHINDER L. NAYYAR, PE, Piping Handbook, 7" ed., McGraw- Hill, New York, 1973; Part A, Chapter At [3]. Wikipedia, 2010, "Expansion Joint” [4]. Available:http //an. wikipedia org/wiki IExpansion_joint. [5).Version 5.10 CAESAR Il Applications Guide, 2008, 88-89. 514 ISSN : 1411-0296 PRIMA Volume 7, Nomor 14, Nopember 2010 ISSN : 1411-0208 7. LAMPIRAN Gambar 5. Pemodelan perpipaan sebelum dipasang expansion joint pada software CAESAR II. Gambar 6. Pemodelan perpipaan seteleh dipesang expansion joint pada software CAESAR II. 515

You might also like