You are on page 1of 10

2. dengan.

tindakan-tindakan mereka ini, bayi baru lahir mendorong atau menghalangi pelekatan
dan aktivitas perawat.

3. Kesadaran akan respon perilaku unik bayi baru lahir adalah penting jika orang tua belajar
bereaksi pada bayi mereka dengan cara-cara yang meningkatkan kesehatan.

4. brazelton dan kawan-kawan telah merancang skla untuk mengevaluasi perilaku bayi baru lahir.

F. Diagnosis keperawatan

1. Periode Transisi

a. bersihkan jalan napas tidak efektif

b termogulasi tidak efektif

c. Risiko infeksi

d. risiko cedera

e. potensial gangguan tumbuh kembang

2. Perawatan Lanjutan

a. gangguan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh

b. risiko menyusui tidak efektif

c. kurang volume cairan

d. risiko perubahan pelekatan orang tua-bayi

e. defisit pengetahuan

f. perilaku mencari kesehatan berhubungan dengan kebutuhan-kebutuhan perilaku

g. koping tidak efektif

h. ketidakpatuhan akan rejimen pengobatan

G. Perencanaan Dan Identifikasi Hasil

1. Periode Transisi
a. jalan napas yang terbuka akan dipertahankan pada bayi baru lahir

b. lingkungan termal yang netral akan tercapai pada bayi baru lahir.

c. bayi baru lahir akan melindungi dari infeksi dan cefera

d. masalah-masalah aktual atau potensial akan diidentifikasi dan ditangani

2. Perawatan Lanjutan.

a. Bayi baru lahir akan mendapatkan nutrisi nutrisi

b. Bayi baru lahir akan berkemih dan defekasi dalam 24 jam.

c. pelekatan orang tua-bayi baru lahir akan terjadi

d. Keluarga akan menerima informasi tentang perawatan bayi baru lahir

e. Bayi baru lahir akan menjalani prosedur-prosedur yang rutin

f. orang tua akan memenuhi janji untuk pemeriksaan tindak lanjut bayi mereka

H. Implementasi-Periode Transisi

1. Mempertahankan Terbentuknya Jalan Napas.

Sediakan pengisap balon dari karet ditempat tidur bayi untuk mengisap lendir, formula, atau ASI
dri mulut dengan cepat dalam upaya mempertahankan jalan napas yang bersih.

2. mempertahankan lingkungan termal netral

a. letakkan bayi di bawah alat penghangat pancaran dengan menggunakan sensor kulit untuk
memantau suhu sesuai kebutuhan.

b. tunda memandikan bayi sampai suhu bayi stabil.

Psang penutup kepala rajutan untuk mencegah kehilangan panas dari kepala bayi.

3. Melindungi Bayi Dari Infeksi


a. mencegah infeksi dengan menggunakan teknik aseptik dan dengan memberikan antibiotik
profilaksis optalmik sesuai indikasi.

b. lindungi bayi dari infeksi nosokomial dengan mencuci tangan secara tepat dan dengan
mengamati aturan berpakaian yang “bersih” (misalnya, pakaian bersih dan pakaian pelindung).

4. Mengidentifikasi Masalah-Masalah Aktual Atau Potensial.

a. lindungi bayi dari hipogikemia

(1) observasi kegelisahan, tremor, perputaran mata, kelemahan, tangisan melengking, tangisan
melengking, dan tonusotot yang buruk.

(2) gunakan uji glukosa standar.

(3) laporkan hasilnya ke dokter jika nilai glukosa kurang dari 40 ng/dl

b. lindungi bayi dari masalah kelainan jantung atau kelainan kongenital lainya.

(1) laporkan segera adanya episode sianosis sentral, apnea, dan kesulitan bernapas.

(2) lakukan uji skrining untuk kondisi-kondisi kongenital dengan tepat.

I. Implementasi-Perawatan Lanjutan

1. Meningkatkan Hidrasi Dan Nutrisi Yang Adekuat

a. dukung penetapan pola pemberian makanan

b. beri makan bayi sesuai dengan protokol yang ditetapkan (misalnya, ASI, air glukosa, atau
formula).

c. sesuaikan jenis formula untuk mencegah masalah eliminasi fekal.

d. bantu menyusi-ASI atau menyusu- botol sesuai kebutuhan.

e. observasi ketenangan dan kenyamanan ibu dalam manyusui bayinya.

2. Meningkatkan Pola Eliminasi Yang Normal

a. dukung pola menyusui tidak kurang dari 2 jam dan tidak lebih dari 5 jam antara waktu menyusui.
Sistem pembuatan diagram pemberian ASI menurut LATCH

L: LACHT Terlalu mengantuk Upaya berulang Menggenggam


(penempelan mulut latcht (-) menahan putting di payudara lidah turun
bayi pada putig) Harus dirangsanuntuk dalam mulut
mengisap Menisap ritmis
A:AUDIBLE Tiddak ada Sejumlah kecil Spontan dan
SWALLOWING dengan ranagsanagan intermiten jika
usianya <24 jam
spontan dan sering
jika usianya >24 jam
T:TYPE OF NIPPLE melesak Datar Menonjol
(tipe putting)
C: COMFORT Bengkak pecah-pecah Penuh merah lepuhan Lunak
(kenyamanan) atau perdarahan atau memar kecil rasa Tidak nyeri
lepuhan atau memar tidak nyaman ringan
luas sangat tidak sampai sedang
nyaman
H: HOLD/memegang Bantua penuh Bantuan sedikit Ibu memegang dan
(posisi) (petugas memegang jelaskan satu sisi menyusui bayinya
bayi) letakka bantal kemudianyang satu tanpa bantuan
untuk kenyamanan lagi

b. jikabayi diberi susu formula, pilih yang dapat ditoleransi oleh bayi tanpa regurgitasi yang
berlebihan atau konstipasi.

c. ukur jumlah formula yang diminum paada setiap kalipemberian.

d. hitung jumlah waktu bayi disusui dari setiap payudara setiap kali menyusu
tabel pola pemberian susu bayi dengan formula

Usia bayi Jumlah Volume tiap pemberian total


pemberian
Lahir sampai 2mgg 6-10 ½-2 ons (60-90ml) 3020 ons (90-600ml)
2mgg-1bln 6-8 3-4 ons (90-120ml) 18-32 ons (540-960ml)
1-3 bln 5-6 5-6 ons (150-180 ml) 25-36 ons (750-1080 ml)
3-7 bln 4-5 6-7 ons (180-210 ml) 24-35nons (750-1080 ml)
7-12 bln 3-4 7-8 ons (210-240 ml) 21-32 ons (750-1080 ml)

3. Meningkatkan Pelekatan Orang Tua-Bayi Yang Positif

a. Dukung pelekatan orang tua-bayi.

b. Beri kesempatan untuk interaksi orang tua-bayi dan observasi perilaku

4. memberikan penyuluhan kepada keluarga tentang perawatan baru lahir

a. Siapkan sesi penyuluhan singkat untuk memberikan ibu dan bayinya sering beristirahat

b. Kenali bahwa pemulangan dari rumah sakit dapat terjadi setidaknya 6 jam setelah kelahiran dan
karenanyan rencanakan penyuluhan.

c Beri orang tua informasi tertulis tentang perawatan diri, perawatan bayi dan keamanannya, dan
anjuran imunisas

d. beri topik-topik berikut ini dalam sesi penyuluhan

(1) memandikan

(2) Perawatan tali pusat

(3) perawatan bayi laki-laki yang tidak disunat


(4) perawatan sirkumsisi

(5) Mengganti popok dan memakaikan pakaian


(6) mengatasi angisan

(7) persiapan formula

(8) Teknik-teknik menyusui ASI (menyusui asi dan kembali bekerja, penyuluhan klien dan
keluarga )

(9) menyendawakan

(10) pola eliminasi

(11) pencegahan dan perawatan kemerahan akibat popok

(12) membedong

(13) menggendong

(14) pengukuran suhu

(15) pertimbangan keamanan

(16) tanda dan gejala penyakit

(17) pemberian medikasi yang umum ( misal vitamin, antipiretik)

(18) membersihkan saluran hidung dengan pengisap balon dari karet

e. observasi ketenangan dan kenyamanan ibu dalam melakukan perawatan bayi, seperti mengganti
popok dan memeluk bayinya

5. menyiapkan bayi baru lahir untuk (dan lakukan bila diprogramkan) prosedur-prosedur rutin
( misalnya, identifikasi bayi, pemberian vitain K dan sirkumsisi). Informasikan orang tua tentang
prosedur dan jika diperlukan tanda tangan dari saksi untuk persetujuan tindakan.

Penyuluhan ASI dan tempat kerja


- aturlah perawatan anak dekat tempat kerja bila mungkin
- Diskusikan dengan pengawas Anda kemungkinan menggunakan waktu makan siang Anda
untuk menyusui
- Banyak negara bagian telah mengeluarkan peraturan yang mengizinkan menyusui ditempat
umum
- Tutupi anda dan bayi anda dengan selimut sehingga anda tidak terbuka
- Jika anda tidak dapat mengatur menyusui selama kerja, pompalah ASI
- ASI dapat disimpan dalam lemari es selama 24-48 jam
- Tempat penyimpanan ASI paling baik adalah tempat dari plastil
- Minumlah empat sampai enam gelas berukura 8 ons cairan perhari
- Rencanakan menyusui bayi anda sebelum meinggaakan tempat penitipan anak
- Relaks dan bersenang-senanglah dengan bayi anda.

Bagian obat 11-1 medikasi yang digunakan untuk bayi baru lahir

Klasifikasi Penggunaan Intervensi terpilih


Vitamin fitonadion (k) Digunakan sebagai profilaksis Siapkan obat untuk
(mephyton, dan pengobatan penyakit menyuntikkan segera setelah
aquaMEPHYTON) perdarahan pada bayi baru lahir. Beri suntikan ke dalam
lahir. Obar ini merupakan otot besar ( paha bayi).
komponen penting untuk Kaji tanda-tanda perdarahan
produksi faktor-faktor seperti tinja yang hitam,
pembekuam II, VII, IX, dan hematuria, atau perdarahan
X, yang dihasilkan oleh tali pusat.
mikroorganisme dalam Pantau efek samping, meliputi
saluran pencernaan. iritasi lokal dan nyeri,
pembengkakan, atau
keduanya pada tempat
penyuntikan.
Antiinfeksi eritromisin Menghambat sintesis protein Cuci tangan: bersihkan mata
(aknemycinllotycin) bakteri. Profilaksis untuk dari kotoran jika perlu.
oftalmia neonatorum karena
neisseria gonorrhorae atau Simpan dalam suhu kamar
chlamydia trachomatis. dalam tempat obat yang
tertutup.
Oleskan pada kantong
konjungtiva segera setelah
lahir.
Jangan menyentuh ujung
apikator ke mata.
Laporkan adanya kemerahan
atau pembengkakakan ke
dokkter lain.
Pantau efek samping,
termasuk pandanga kabur
sementara dan pertumbuhan
berlebihan dari organisme
orgnisme yang tidak rentan.
Obat ini dikonsumsikan pada
infeksi herpes dan jamur.

Klasifikasi Penggunaan Intervensi terpilih


Memberikan imunisasi Putar tutup obat: jangan
melawan hepatitis B. mengocoknya
penggunaan untuk neonatus Beri dosis pertama dalam 12
yang lahir dari ibu yang jam setelah lahir
HBsAG+ (juga untuk dewasa Dosis kedua diberikan pada
sebagai profilaksis setelah usia 1 bulan.
pajanan) Dosis ketiga diberiakan pada
Memberikan kebebasan aktif usia 6 bulan.
terhadap heptitis B. Berikan vaksin dengan
epinefrin 1: 1000 yang ada
Penggunaan untuk seluruh untuk mengatasi
neonatus. (juga digunakan laringospasme.
untuk orang dewasa yang Lakukan catatn imunisasi
berisiko terinfeksi hepatitis tertulis.
B). Beri tindakan untuk
kenyamanan jika diperlukan
Pantau efek samping termasuk
anafilaksis mual dan muntah,
iritasi lokal ( kemerahan,
hangat, nyeri tekan, dn area
yang membengkak) dan
demam.

b. Bayi baru lahir mempertahankan suhu yang stabil, yang ditandai dengan suhu aksila 36,4oC
sampai 37,2oC (97,5oB99oF) dalam 1 sampai 2 jam setelah lahir.

c. bayi baru lahir tidak menunjukkan tanda-tanda infeksi atau cedera.

d. Masalah-masalah aktual atau potensial diidentifikasi dan ditangani.

(1) bayi tidak menunjukkan gejala hipoglikemia atau gejala hilang tanpa komplikasi lebih lanjut
dalam 12 sampai 24 jam.

(2) Bayi baru lahir menunjukkan curah jantung yang normal 120 sampai 160 kali per menit dalam
2 jam setelah lahir.24 jam.
(3) bayi baru lahir terus melakukan adaptasi fisik dan pilaku dan dilakukan kondisi skrining
terhadap kondisi-kondisi kongenital jika diperlukan dalam minggu pertama kehidupan.

2. Perawatan Lanjutan

a. bayi mulai mendapat nutrisi dalam 4 sampai 8 jam kelahiran.

(1) ibu menunjukkan kemampuan untuk memberi makan bayi padaa waktu akan pulang dari rumah
sakit dan menyata dengan pilihannya.

(2) bayi menyusu setiap 2 sampai 4 jam, merasa senang, tidur di antara waktu menyusu, dan
bertambah berat dari berat lahirnya sampai 14 hari setelah kelahiran.

b. Bayi berkemih dan defekasi dalam 24 jam.

(1) Bayi berkemih enam sampai delapan kali setiap hari dan defekasi 2 sampai 3 kali.

(2) Bayi akan menunjukkan pola eliminasi urine dan fekal dalan batas normal untuk setiap cara
pemberian makanan.

c. Pelekatan orang tua-bayi terbukti nyata.

(1) Bayi dan orang tuanya menunjukkan interaksi yang positif ditandai dengan sentuhan, kontak
mata, dan respon duduk satu sama lain.

(2) Orang tua menunjukkan tumbuhnya rasa nyaman dan tenang dalam menangaani bayi mereka
pada waktu pulang dari rumah sakit.

d. Ibu dan pasangannya memperagakan perawatan bayi denga benar.

e. Perianjian untuk perawatan lanjutan dibuat dan dipatuhi. Kemajuan ibu dan bayi sesuai dengan
yang diharapkan.

You might also like