You are on page 1of 61
KEPUTUSAN KEPALA BALAI BESAR PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN DI SURABAYA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN Nomor : HK.08.970.05.18.2704 TENTANG PENETAPAN RENCANA STRATEGIS BALAI BESAR PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN DI SURABAYA, TTAHUN 2015-2019 KEPALA BALAI BESAR PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN DI SURABAYA MENIMBANG. ‘2, bahwa untuk pelaksanaan rencana pembangunan lima tahunan tahap Kedua 2010-2014 telah beraknir, b.bahwa dengen telah dltetapkannye Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2015-2019, setiap instansi pemerintah harus menyusun Rencana Strategie Kementerian/Lembaga, 6 bahwa ager pembangunan dapat beijalan efekif, efisien dan bersasaran aiperickan adanya |! esnips roowaanoontn | [*NcStirentateet™ | ns neds anes at c mma nie ts Rieeiinaay Sal ren eer eee cr rica B= 7 ame foes se | |acter| | supe || ttn came | | Sin | See sample | | tay sra| | Marna anit | Mersara, | |rastanyore || Perearacran. veressn | | Sedaatyre || soubexyae || Pevtln |] tuning, | PSY || arn car See, ||feama || || See mes | | | Se * ‘stan ‘stander pelea ‘eduhasi ‘Obst dan aporkan ‘dan makanan: ee en “Makanan ‘tepat wakty ome ile Gambar 11. Log Frame Balai Besar POM Di Surabaya 40 Untuk mewujudkan pencapaian sasaran strategis, maka masing-masing sasaran strategis Balai Besar POM Di Surabaya periode 2015-2019 dijabarkan kepada sasaran program dan kegiatan berdasarkan logic model perencanaan. Adapun logic model penjabaran terhadap sasaran program dan kegiatan Balai Besar POM Di Surabaya digambarkan pada gambar 11 diatas. Tabel 9: Program/Kegiatan Strategis, Sasaran Program/Kegiatan, dan Indikator Balai Jumlah sampel yang dij ‘menggunakan parameter ets .Pemenuan target samplin produk Obat di sektor publi (IFK) Persentase cakupan pengawasan sarana prodiksi Obat dan Makanan I. Persentase cakupan Pengawasan sarana distribust Obat dan Makanan 5. Jumlah Perkara di bidang obatdan makanan uma layanan public 3B/BPOM . Jumah Komunitas yang Aliberdayakan . Persentase pemenuhan sarana dan prasarana sesuai standar 9. Jumlah dokumen perencanaan, penganggaran, dan evaluasi yang dilaporkan tepat walets I1L.3. KERANGKA REGULASI Dalam rangka pelaksanaan tugas pengawasan Obat dan Makanan, dibutuhkan adanya regulasi yang kuat guna mendukung sistem pengawasan. Sebagai Lembaga Pemerintah Non Kementerian (LPNK) yang mempunyai tugas al teknis, tidak hanya regulasi yang bersifat teknis saja yang harus dipenuhi, melainkan perlu adanya regulasi yang bersifat adminitratif dan_ strategis. Pengawasan Obat dan Makanan merupakan tugas pemerintahan yang tidak dapat dilakukan sendiri, dan dalam praktiknya dibutuhkan kerjasama dengan banyak sektor terkait baik pemerintah maupun swasta. Untuk itu, regulasi perlu dirancang sedemikian mungkin agar sesuai dengan tugas pengawasan Obat dan Makanan. Selama ini, pelaksanaan pengawasan Obat dan Makanan oleh Balai Besar POMDi Surabaya masih menjumpai kendala yang berkaitan dengan koordinasi dengan pemangku kepentingan. Pengawasan seringkali harus dilakukan dengan cara berkoordinasi dengan dinas kesehatan Kabupaten Kota. Dalam melaksanakan ‘tugas dan fungsi instansi pemerintah harus memperhatikan peraturan perundang- undangan seperti Undang-undangNomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah. Pengawasan Obat dan Makanan merupakan suatu aspek penting yang dilihat dari berbagai segi. Dari segi kesehatan, Obat dan Makanan secara tidak langsung mempunyai pengaruh terhadap derajat kesehatan masyarakat, bahkan tidak hanya derajat kesehatan namun menyangkut kehidupan seorang manusia. Obat dan Makanan tidak dapat dipandang sebelah mata dan dianggap inferior dibanding faktor-faktor lain yang menentukan derajat kesehatan. Selain di bidang Kesehatan, dari sisi ekonomi, Obat dan Makanan merupakan potensi yang sangat dustri Obat dan besar bagi pelaku usaha (produsen dan distributor), sektor Makanan dapat menyediakan lapangan pekerjaan yang cukup besar berkontribusi pada pengurangan jumlah pengangguran. Untuk dapat menyelenggarakan tugas pengawasan Obat dan Makanan secara optimal, maka perlu ditunjang oleh regulasi atau peraturan perundang- undangan yang kuat sebagai payung hukum di bidang pengawasan Obat dan Makanan serta perlu adanya Peraturan dengan instansi terkait yang mengatur : 1. SK Jejaring Keamanan Pangan Daerah (JKPD) sebagai payung hukum yang dapat digunakan untuk sinkronisast dan kerjasama antar instansi dalam melakukan pembinaan, pengawasan dan penyebaran informasi terkait keamanan pangan 2. Perjanjian Kerjasama dengan Perguruan Tinggi sebagai payung hukum untuk kegiatan bersama antara BBPOM di Surabaya dengan Perguruan Tinggi yang ada di Jawa Timur yang dapat digunakan antara lain untuk pembentukan Fasilitator a2 Keamanan Pangan serta memperluas cakupan pemberian informasi kepada masyarakat 3. Pedoman tindak lanjut hasil pengawasan obat dan makanan untuk meningkatkan efektifitas pengawasan obat dan makanan 4, Standar Kompetensi laboratorium dan standar GLP untuk pengawalan mutu Obat dan Makanan terhadap isu terkini IIL4, KERANGKA KELEMBAGAAN Pengawasan Obat dan Makanan memiliki aspek permasalahan berdimensi luas dan kompleks. Oleh Karena itu, dibutuhkan sistem pengawasan yang komprehensif untuk menjamin keamanan, khasiat/manfaat dan mutu produk Obat dan Makanan.Pengawasan tersebut dimulai dari penilaian pre-market produk, sertifikasi sarana produksi, pengawasan post-market produk dan sarana, sampling dan pengujian serta sekaligus melakukan pengamanan pasar dalam negeri dari produk Obat dan Makanan yang tidak memenuhi syarat, mutu, ketentuan regulasi dan ilegal/palsu. Penegakan hukum dan pemberdayaan masyarakat (community empowerment) juga merupakan bagian dari pengawasan yang dilakukan oleh Balai Besar POM Di Surabaya. Untuk memenuhi pengawasan tersebut, Balai Besar POM Di Surabaya membutuhkan kerangka kelembagaan yang lebih kuat dalam mewujudkan visi, misi dan tujuan organisasi. Beberapa aspek kelembagaan yang harus dikoordinasikan agar lebih efisien dan efektif adalah : itegrasikan dan 1. Penyempurnaan Struktur Organisasi dan Tata Kerja Balai Besar POM Di ‘Surabaya sesuai dengan perubahan lingkungan strategis periode 2015-2019 2, Perkuatan jejaring dengan pemangku kepentingan di wilayah Provinsi Jawa Timur bidang pengawasan Obat dan Makanan, penegakan hukum untuk mewujudkan pencapaian prioritas pembangunan kesehatan 4B BABIV ‘TARGET KINERJA DAN KERANGKA PENDANAAN IV.1, Target Kinerja Sebagaimana sasaran strategis Balai POM di Surabaya sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan maka target sesuai dengan indicator masing-masing sasaran strategis adalah sebagai berikut: Tabel 8. Sasaran Strategis dan Indikator Kinerja 44 IV.2._ KERANGKA PENDANAAN Sesuai target kinerja masing-masing indicator kinerja yang telah ditetapkan maka kerangka pendanaan untuk mendukung pencapaian tujuan dan sasaran strategis Balai POM di Surabaya periode 2015-2019 adalah sebagai berikut : Tabel 9. SasaranStrategis, Indikator Kinerja dan Pendanaan 45 46 BABV PENUTUP Rencana Strategis Balai Besar POM Di Surabaya periode 2015-2019 adalah dokumen perencanaan pelaksanaan program dan kegiatan untuk periode 5 (lima) tahunan, Renstra memuat visi, misi, tujuan, strategi, kebijakan, program, kegiatan pembangunan, kerangka regulasi, dan kerangka kelembagaan sesuai dengan tugas dan fungsi disusun mengacu pada Rencana Strategis Badan POM periode 2015- 2019 yang berpedoman RPJM Nasional dan bersifat indikatif. Renstra merupakan bagian dari Sistem Akuntabilitas dan Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) maka kualitas suatu Renstra akan menentukan kualitas perencanaan selanjutnya. Adanya Renstra akan membuat perencanaan menjadi lebih terstruktur dan terukur. Sebagaimana diamanatkan dalam PP Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan, setiap K/L harus melakukan monitoring dan evaluasi terhadap pelaksanaan_rencana pembangunan baik jangka menengah (Renstra) maupun jangka pendek (Renja/RKP). Untuk mereviu salah satu variable yang digunakan adalah indikator Kinerja. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam reviu Renstra antara lain adanya perubahan lingkungan strategis, baik secara eksternal maupun internal. Adanya perubahan kebijakan dari pimpinan, kebijakan ini dapat berupa kebijakan dalam vi , tujuan, sasaran strategis, arah kebijakan, strategi, nilai organisasi bila berubah dalam periode renstra yang berjalan serta pencapaian target indikator kinerja pada setiap tahun anggaran yang akan digunakan untuk penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah sesuai dengan Peraturan Presiden tentang Sistem Akuntansi Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) yang dikoordinasikan oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi. Renstra Balai Besar POM Di Surabaya periode 2015-2019 diharapkan dapat dilaksanakan dengan akuntabel serta senantiasa berorientasi pada peningkatan kinerja lembaga, unit kerja dan kinerja pegawai. a7 Diharapkan pelaksanaan Renstra Balai Besar POM periode di Surabaya 2015-2019 dapat memberikan kontribusi terhadap pencapaian Visi, Mi dan Program Kerja Badan POM RI periode 2015-2019, yaitu "Obat dan Makanan Aman Meningkatkan Kesehatan Masyarakat dan Daya Saing Bangsa”. 48 eve | oven | ores | oven | ares | ore | smmiessiinvod| — sneyugntues eteeusmcons St vee | wveo | oor | ovre | oot | cows | menseati=6i) — pacegeiny aun name aes | ooze | cote | aves | ove | ovve | mmueustimren) —secsunu dues apatny exons © eres muna: uxt woormpenL agp emanaeng 7 ovve | ooo | ovze | core | ovee | ovas | sme enerrvos} ovve | ores | onto | rte | ooze | ovze | mmuructnmang| venteyqumuauterk wp ommoey TT 8 ® A Z . ee a ego urencBaed wanes fee aeueye wep qo eesemedung stan yv{[vfv[v [ae “ren onet Fung] Roa wp=a Hee ROLO/NOGEE ERE IN TE eset size | ae HORII en e eee seyeedeg seen nee Sree oP go mio ueeusted use DE ves | ccs | sors | ocsy owe sqemmyepd wepipuetay fuosopene 255 sess acve | ores | oreo | ooze | ocza | orze | smenstvisd| usu Bed wevgeu asc ST uss neouous cosa | eoza | vie | vee | cose | cons | mewireia) — aecocmmy ncn $3 wets CC oe ee Saga wa A A ee cote | arte | wrte | ore | mau einai] anne ep omens TT eee 0s, eure 4989 ees ego urseaeduad wos edwenduoy 155 gens ure up eqD FENeRnd og ee ‘eéeqeMS 1c Wod seS9q Tele UeeNEpHieY HEP efsOUPY SHLNEW "T wesydurey yeUY (ees suey rep) (ergerey on) vi wed yp sede eave cut a enasunou| ena eunau| seuiny uep wnynH omg “Z| NWOdd 1} upy1ay nsy depeysay| ueueyeW uep 1240 mnw Uejemeduad ymUN]| 1p sepuers uep| uuny2oyes092| jsuayadwoy 4epueys| ueBueg ynpodg Isesivepuers 3210342110 “y| ueieyasey, uawaydng vep ‘yRawisoy euoIsIpesL. 3egO !SesLepuers 1810742110 “| EGO !Sestepuers we10H42410 ‘sewink uep winyn O18 “| ueueyew| gp 1eqo uesemeduad seinyaje ueyreySuIUaLU| uieueyew uep reqo uesemefuad sey anfue) yepun uewopeg Aeqeuns ip Wod Je599 lee yeyereAsew epeday| seusoyul UeLaquiad uednyeo senyedwaw e135} ue8ueg ueueweay 10%¢ Sued snuult emer yp epe Sued 88u1y uensnBiag| ueBuap eAeqesns Ip WOdae exeqUe ewesi9q) {veje}803 ymqun wunny Bunked epe wnjag| 188u1) uenunduag| luesuap — ewesefsay, PAegesns 15 Wapedy anu, emer eJssuopul ewein siiafeyy anu emer 1e4N9 uep 9g [edapuay ye1074aH wner ip days “ wner Aoudwiag “ 180]0190.41/\ Uelnduad Suepig “p| eheyequag ueyeg uep uefueg uerinduag Suepia | uauinsuoy Isewsoyu ueuede] uep jseyynias Buepig “Z| ueypiuag Uep Ueesyouled SUepIG “T| uedued ueueweay 329/01 IseUioju UeLeqehuad| Uep uesemeuad ‘ueeuiquied ueymyejaui wejep| ssueqsu seyue ewesefsay uep jses}uoDyuys 4nqUn} ]ueyeundp yedep ued winny Bunied epe winjag| (adn) yes2eq| juedueg uevewesy Buyele ys 610Z-ST0Z VAVAVUNS 1d WOdad ISVINDTY VAONVUAM SHRALVW 'Z weadurey] yeuy (6807-S10z Nod IV1V9/avsda VIVA VULSNa HOLVAIGNI SAH NRALVW E wesIEeRE eu (inp tec mane op gir emu on ape sie scott oe np aes repel DEER Ba | 0a a/ wa Yea 59 WHE pent wep ump auecanvs eed ey NEIL IMINP SOE TIN| ‘yeu (ge gene) eBocsnapotaens qe sep Bek ovo yep apo naan “ons ratte rated (aay) gama era we eon nay eas orp soap etc eye wees ren sewioduna ity te ef weetan ey venned noein un ye ‘Sinn fmroupe venom Jeeta yeep twp mae ‘Boor seyorap et ea ase ney weeny io Bn eee seqegeeariord anppentge out sige erteal wren wom “ro tengey fey oregano yee ornate oe (rez or oy uyauoms2s es) wonaped pe eto you monterey nt mewnpo ape oto ss atte | eesti tendo as ste pnp ee peed ee yn yen mm er geype epee ween “vewye utp ego Soper sraped utp jensa pet ees edn (orwemepat mas xr tomate tn ard axe ore a es en Bu or sore ma ousee| “type wrt op vege ee aumey en wo sgueprpag| enna | ‘yew nvefenseec ena end 3) ‘gsm een “rerasep ary neg| a1 ou weirs Buc emery un yep ue deecwepunmny|_ apa ommey en | se | nous/se wose/ae eed wee fo secret ee Ee = wintondoemmnd | sme ben np elie saat wenn ernanna |

You might also like