You are on page 1of 7

JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)

Volume 3, Nomor 3, April 2015 (ISSN: 2356-3346)


http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm

HUBUNGAN AKTIVITAS FISIK DENGAN GANGGUAN MENSTRUASI


WANITA PASANGAN USIA SUBUR DI DESA TEMANGGUNG KECAMATAN
KALIANGKRIK KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2015

Anindita Mahitala
Bagian Biostatistika dan Kependudukan Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Diponegoro Semarang
email : aninditamahitala@gmail.com

ABSTRACT
Physical Activity Related Menstrual Disorders Woman Reproductive
Couples In Temanggung Village Kaliangkrik District Magelang Regency In
2015 : Sustainable menstrual disorders caused disruption in reproductive system
that lead to various diseases such as increased risk of cervical cancer, breast
cancer, and infertility. Women in Temanggung village who do not have a child
experienced menstrual disorders by 7 of 10 people, the most influential factor is
physical activity .The purpose of this study was to analyze the relationship
between physical activity and menstrual disorders to women in productive
couples. The method used explanatory research with cross sectional study. The
population were women in productive couples who do not have a child, in total of
71 people and those were selected by simple random sampling of 51 people.
Data analysis includes univariate and bivariate (descriptive and analytic). The
results of the univariate analysis showed the percentage of heavy physical
activity at (64,7%) and the percentage of menstrual disorders women in
productive couples is (60,8%). Bivariate descriptive analysis showed the greater
percentage of menstrual disorders in heavy physical activity at (75,8%), and
percentage of menstrual disorders happening was greater in mild and moderate
activity is (66,7%). The results of the statistical test Chi square with continuity
correction showed that relationship between physical activity and menstrual
disorders to women in productive couples is (pvalue = 0.008).
Advice given by health workers to women in productive couple in this case is
counseling and physical activity measurements. Women in reproductive couple to
reduce activity and maintain adequate rest patterns.
Keywords: menstrual disorders, physical activity, woman reproductive couples

PENDAHULUAN kanker payudara, dan infertilitas. (1)


Menstruasi merupakan suatu Data Riskesdas tahun 2010
fisiologi dalam proses perjalanannya memperlihatkan persentase kejadian
dapat menimbulkan gangguan. gagguan menstruasi yang tidak
Gangguan menstruasi yang terjadi teratur di Indonesia sebesar 13,7 %.
yaitu perubahan siklus haid, Di Provinsi Jawa Tengah terlihat
perubahan jumlah darah haid, dan bahwa 13,1 % kejadian gangguan
gangguan pada siklus dan jumlah menstruasi.(2) Penelitian tahun 2007
darah haid. Gangguan menstruasi di Magelang menjelaskan bahwa
yang berkelanjutan menimbulkan siklus menstruasi rata-rata 33,26
terjadinya gangguan sistem hari dengan terpendek 20,50 hari
reproduksi yang dapat dihubungkan dan siklus menstruasi terpanjang
dengan peningkatan risiko berbagai 42,50 hari.(3)
penyakit seperti kanker rahim,

74
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 3, Nomor 3, April 2015 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm

Menstruasi perlu diperhatikan gangguan menstruasi dan dis-


oleh wanita Pasangan Usia Subur menore. Sehingga 7 orang dari 10
khususnya wanita karena dengan orang mengalami indikasi gangguan
adanya gangguan menstruasi yang menstruasi.
berkelanjutan dapat dihubungkan Penyebab gangguan mens-
dengan deteksi infertilitas. Siklus truasi dapat karena kelainan biologik
menstruasi yang teratur dapat dan psikologik. Kelainan biologik
digunakan sebagai bahan untuk karena adanya disfungsional system
memperkirakan masa subur wanita reproduksi. Sedangkan kelainan
pada Pasangan Usia Subur. psikologik seperti keadaan-keadaan
Register data keluarga Badan stress dan gangguan emosi.
Pemberdayaan Masyarakat Gangguan menstruasi mempunyai
Perempuan dan KB Kabupaten hubungan tertentu terhadap
Magelang tahun 2014 menunjukkan keadaan fisik dan psikologik wanita.
bahwa jumlah Pasangan Usia Subur Gangguan menstruasi dipengaruhi
di Kecamatan Kaliangkrik dengan oleh berat badan, frekuensi
jumlah 11.161 jiwa. Kecamatan olahraga, aktivitas fisik, stress, diet,
Kaliangkrik terdiri dari 20 desa, yang paparan lingkungan, kondisi kerja,
memiliki jumlah Pasangan Usia sinkronisasi proses menstruasi, dan
Subur tertinggi yaitu Desa gangguan endokrin.(6) Dari studi
Temanggung sejumlah 1.468 jiwa. pendahuluan yang dilakukan pada
(4,5)
wanita Pasangan Usia Subur di desa
Siklus menstruasi menunjuk- Temanggung Kecamatan Kaliangkrik
kan adanya perkembangan sel telur Kabupaten Magelang melihat dari
dan terjadi ovulasi. Akan tetapi faktor status gizi, aktivitas fisik,
kondisi tersebut belum tentu sama frekuensi olahraga, dan gaya hidup.
antara wanita satu dengan yang Faktor yang paling berkontribusi
lainnya. Ada wanita yang mengalami adalah aktivitas fisik karena aktivitas
kondisi yang normal, namun fisik wanita Pasangan Usia Subur
sebagian yang lain memiliki yang mengalami gangguan
masalah-masalah gangguan mens- menstruasi memiliki aktivitas fisik
truasi yang perlu untuk diwaspadai berat antara lain berjalan menanjak
adanya masalah ovulasi atau kondisi menuju sawah yang jauh, memupuk
medis lainnya. Masalah ovulasi tanaman, menyemprot tanaman, dan
tersebut ditandai dengan Pasangan menanam sayuran.
Usia Subur yang belum memiliki Menurut penelitian tahun 1987
anak. Pasangan Usia Subur yang di California menjelaskan bahwa
belum memiliki anak di Desa 90% memiliki panjang siklus
Temanggung Kecamatan Kaliangkrik menstruasi antara 20 dan 40. Dalam
Kabupaten Magelang sebesar 71 penelitian tersebut, subjek yang
jiwa. Berdasarkan studi pendahuluan terlibat dalam aktivitas fisik berat
yang dilaksanakan di Desa memiliki siklus menstruasi lebih
Temanggung Kecamatan Kaliangkrik pendek (87,5%).(7) Dalam penelitian
kepada 10 wanita Pasangan Usia lain tahun 2002 di Califonia dan Utah
Subur, wanita Pasangan Usia Subur aktivitas fisik berhubungan dengan
yang belum memiliki anak panjang siklus menstruasi. (8)
menyatakan bahwa 3 orang Menurut penelitian tahun 2011 di
mengalami gangguan siklus mens- Norwegia, beratnya tingkat aktivitas
truasi, 2 orang mengalami dis- fisik memiliki hubungan kuat dengan
menore, dan 2 orang mengalami menstruasi yang tidak teratur.(1)

75
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 3, Nomor 3, April 2015 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm

Sampling). Teknik pelaksanaan


pengambilan sampel yang dilakukan
METODE PENELITIAN dengan pengundian.
Penelitian ini merupakan Sumber data primer terdiri dari
penelitian Explanatory Research aktivitas fisik dan gangguan
yang menjelaskan hubungan menstruasi wanita Pasangan Usia
aktivitas fisik dengan variabel terikat Subur. Pengumpulan data primer
yaitu gangguan menstruasi. kuantitatif diperoleh melalui
Penjelasan hubungan dilakukan wawancara langsung kepada
dengan pengujian hipotesis, serta responden untuk menganalisis
pendekatan waktu pengumpulan hubungan aktivitas fisik dengan
data menggunakan rancangan gangguan menstruasi wanita
potong lintang (cross sectional Pasangan Usia Subur. Sumber data
study) dimana data yang sekunder merupakan variabel
menyangkut variabel bebas dan penting yang digunakan untuk
variabel terikat akan dikumpulkan mendukung variabel penelitian
dalam waktu bersamaan. antara lain pendidikan orang tua
Populasi merupakan kumpulan responden, pola konsumsi
lengkap dari seluruh subjek, individu, responden, status gizi responden,
atau elemen lainnya yang secara dan PHBS (Perilaku Hidup Bersih
implisit akan dipelajari dalam sebuah dan Sehat) responden.
penelitian. Populasi dalam penelitian Analisis data kuantitatif
ini adalah seluruh wanita Pasangan dimaksudkan untuk mengolah dan
Usia Subur yang belum memiliki mengorganisasikan data, serta
anak sejumlah 71 orang. menemukan hasil yang dapat dibaca
Sampel adalah sebagian dan dapat diintepretasikan, meliputi
populasi yang digunakan dalam uji analisis univariat, dengan statistik
untuk memperoleh informasi statistik deskriptif untuk melihat frekuensi
mengenai keseluruhan populasi. dan distribusi variabel bebas,
Sampel dalam penelitian ini adalah variabel terikat dan analisis bivariat
sebagian wanita Pasangan Usia untuk mengetahui hubungan dua
Subur dengan sampel minimal variabel berdasarkan tabel 2x2 dan
sebesar 51 orang. Teknik uji Chi Square dengan pendekatan
pengambilan sampel yang dipilih koreksi Yate pada taraf signifikansi
yaitu teknik sampling random 5%.
sederhana (Simple Random

HASIL DAN PEMBAHASAN


A. Analisis Univariat
1. Aktivitas Fisik
Aktivitas fisik wanita pada 4 aktivitas yaitu
Pasangan Usia Subur diukur aktivitas yang berhubungan
menggunakan kuesioner dengan pekerjaan,
IPAQ (International Physical pemakaian transportasi,
Activity Questionnaire). pekerjaan rumah, dan waktu
Kuesioner IPAQ berfokus luang.

76
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 3, Nomor 3, April 2015 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm

Tabel 1. Distribusi Frekuensi Aktivitas Fisik di Desa Temanggung


Kecamatan Kaliangkrik Kabupaten Magelang Tahun 2015
No Aktivitas Fisik f %
1 Aktivitas Ringan dan Sedang 18 35,3
2 Aktivitas Berat 33 64,7
Jumlah 51 100,0
Mean : 3532,87 Median : 3369,0 Min : 1106 Max : 7953

Berdasarkan hasil Pekerjaan responden


penelitian diketahui bahwa sebagian besar sebagai
persentase aktivitas fisik petani (49,0%). Kegiatan
berat responden lebih dari yang dilakukan antara lain :
dua per tiga dari jumlah memanem padi di sawah,
responden secara berjalan menanjak menuju ke
keseluruhan (64,7 %). sawah dengan membawa
Aktvitas fisik berat lebih pupuk, memupuk tanaman,
berkontribusi pada pekerjaan dan menanam sayur maupun
berat responden (84,0 %). buah-buahan.

2. Gangguan Menstruasi Wanita Pasangan Usia Subur


Gangguan menstruasi wanita Pasangan Usia Subur diukur dengan
melihat proporsi kejadian gangguan siklus menstruasi dan dismenore.
Tabel 2. Distribusi Frekuensi Gangguan Menstruasi Wanita Pasangan
Usia Subur di Desa Temanggung Kecamatan Kaliangkrik
Kabupaten Magelang Tahun 2015
Gangguan Menstruasi
No F %
Wanita Pasangan Usia Subur
1 Tidak 20 39,2
2 Ya 31 60,8
Jumlah 51 100,0

Berdasarkan hasil gangguan siklus menstruasi,


penelitian, menunjukkan dismenore, dan gangguan
bahwa persentase kejadian siklus menstruasi dan
gangguan menstruasi wanita dismenore. Proporsi kejadian
Pasangan Usia Subur lebih paling besar jenis gangguan
dari tiga per lima dari seluruh menstruasi yaitu dismenore
jumlah responden (60,8 %), (54,9 %). Dismenore
lebih besar dibandingkan merupakan adanya rasa
tidak terjadinya gangguan nyeri yang dirasakan oelh
menstruasi wanita Pasangan wanita Pasangan Usia Subur
Usia Subur. Gangguan disertai dengan rasa mual,
menstruasi yang terjadi sakit kepala, dan cepat
dikarenakan adanya marah.

77
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 3, Nomor 3, April 2015 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm

B. Analisis Bivariat
Tabel 3. Hubungan Aktivitas Fisik dengan Gangguan Menstruasi Wanita
Pasangan Usia Subur di Desa Temanggung Kecamatan Kaliangkrik
Kabupaten Magelang tahun 2015
Gangguan Menstruasi Wanita
Pasangan Usia Subur Total
No Aktivitas Fisik
Ya Tidak
f % f % f %
1 Berat 25 75,8 8 24,2 33 100,0
2 Ringan dan Sedang 6 33,3 12 66,7 18 100,0
pvalue = 0,008

Berdasarkan kaitan aktivitas menstruasi wanita Pasangan


fisik dengan gangguan Usia Subur.
menstruasi wanita Pasangan Hasil penelitian ini sejalan
Usia Subur menunjukkan bahwa dengan penelitian yang dilakukan
persentase kejadian gangguan di Norwegia dimana terdapat
menstruasi lebih besar pada hubungan antara aktivitas fisik
aktivitas berat (75,8 %), dengan gangguan menstruasi. (1)
sedangkan persentase tidak Dalam penelitian lain di California
terjadi gangguan menstruasi lebih juga menunjukkan bahwa ada
besar pada aktivitas ringan dan hubungan aktivitas fisik dengan
sedang (66,7 %). Aktivitas fisik gangguan menstruasi. Dalam
dilakukan dengan beban berat sebuah penelitian lain di
atau secara berlebihan setiap California dan Utah juga
harinya dapat memberikan menunjukkan hubungan aktivitas
dampak yang buruk bagi fisik dengan gangguan
kesehatan wanita. Beban berat menstruasi.
yang dilakukan akan Aktivitas fisik yang berat
menimbulkan kelelahan fisik dan merangsang inhibisi Gonado-
mental. Keadaan fisik yang lelah tropin Releasig Hormon (GnRH)
dan emosi yang tidak menentu dan aktivitas gonadotropin
dapat berpengaruh terhadap sehingga menurunkan level dari
siklus menstruasi yaitu serum estrogen.(6) Sehingga
terlambatnya menstruasi. Aktifitas dalam hal ini aktivitas berat
fisik yang berat merangsang menyebabkan adanya gangguan
inhibisi Gonadotropin Releasig menstruasi. Aktivitas fisik berat
Hormon (GnRH) dan aktivitas dilihat dari pekerjaan sebagian
gonadotropin sehingga besar responden sebagai petani.
menurunkan level dari serum Aktivitas fisik yang dilakukan lebih
estrogen. (7–9) berkontribusi pada aktivitas
melakukan pekerjaan berat
C. Hubungan Aktivitas Fisik seperti menyemprot di sawah,
dengan Gangguan Menstruasi membawa pupuk, menanam
Wanita Pasangan Usia Subur sayuran dan buah-buahan,
Berdasarkan hasil penghi- menanam padi, panen padi, dan
tungan uji statistik Chi square mengambil hasil sayur dan buah-
dengan pendekatan koreksi Yate buahan.
diketahui bahwa ada hubungan Aktivitas fisik yang dilaku-
aktivitas fisik dengan gangguan kan setiap hari berhubungan
78
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 3, Nomor 3, April 2015 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm

dengan energi yang digunakan Kelelahan kerja akibat akti-


dan dapat menyebabkan vitas berlebihan dapat menye-
perubahan status gizi dalam babkan terjadinya disfungsi
waktu yang relatif lama. Banyak hipotalamus yang menyebabkan
faktor yang mempengaruhi status gangguan pada sekresi GnRH.
gizi selain aktivitas fisik, yaitu Hal tersebut menyebabkan
pola makan, enzim, hormon dan terjadinya gangguan siklus
obat-obatan.(10) menstruasi. Faktor utama penye-
Aktivitas fisik merupakan bab supresi GnRH wanita adalah
gerakan yang dilakukan oleh otot penggunaan energi berlebihan
tubuh dan system penunjangnya. yang melebihi pemasukan energi.
Sistem aktivitas fisik, otot mem- Faktor kekurangan nutrisi meru-
butuhkan energi di luar me- pakan faktor penting penyebab
tabolisme basal untuk bergerak. keadaan hipoestrogen pada wani-
Banyaknya energi yang dibu- ta. Adanya ketidakseimbangan
tuhkan bergantung pada bebe- antara pengeluaran yang dalam
rapa banyak otot yang bergerak, hal ini adalah aktifitas fisik dan
berapa lama dan berapa berat pemasukkan sangat berpengaruh
pekerjaan yang dilakukan.(11) Pola terhadap siklus alami menstruasi.
konsumsi makan yang baik Selain itu pada sebagian besar
dengan aktivitas fisik yang berat wanita, sering terjadi gangguan
menyebabkan status gizi normal. makan yang berakibat terjadinya
Aktivitas fisik membantu dalam ketidakseimbangan antara pema-
mengurangi berat badan karena sukan dan pengeluaran energi
dengan beraktivitas fisik akan sehingga terjadi defisiensi energi
meningkatkan metabolisme tubuh kronik. Ketidakseimbangan energi
akibatnya cadangan energi yang berhubungan dengan menu-
tertimbun dalam tubuh berupa zat runnya kadar estrogen, gangguan
lemak dapat terbakar sebagai metabolisme, dan terjadinya
kalori dan otot-otot tubuh amenorea atau oligomer-
kencang.(12) rnorrhea.(14)
Dari kegiatan aktivitas fisik Kelelahan fisik yang dialami
sehari-hari yang dilakukan wanita wanita Pasangan Usia Subur
Pasangan Usia Subur menim- disebabkan adanya aktivitas kerja
bulkan kelelahan fisik. Pekerjaan fisik berat yang dilakukan setiap
angkat angkut menimbulkan ke- harinya. Sehingga dengan
lelahan karena disebabkan oleh aktivitas kerja fisik berat, wanita
berat beban angkatan, jarak Pasangan Usia Subur kurang
angkut, serta frekuensi angkat- dalam beristirahat. Untuk itu
angkut sedangkan faktor-faktor diperlukan cara mengatasi hal
lain yang menyebabkan kele- tersebut dengan cara bekerja
lahan cepat terjadi karena kondisi sesuai dengan kapasitas kerja
cuaca yang panas langsung fisik, apabila merasa lelah segera
terkena matahari, dan kelelahan beristirahat.
juga mungkin disebabkan
karena jarak rumah dengan KESIMPULAN DAN SARAN
tempat kerja yang jauh, serta Kesimpulan dari penelitian ini
bekerja di area terbuka yang adalah ada hubungan aktivitas fisik
langsung terkena sinar dengan gangguan menstruasi wanita
matahari.(13) Pasangan Usia Subur (pvalue =

79
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 3, Nomor 3, April 2015 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm

0,008). Saran yang diberikan adalah adolescence: implications for


perlu diadakan penyuluhan dan breast cancer prevention. Br J
pengukuran aktivitas fisik bagi Cancer. 1987;55(6):681–5.
wanita Pasangan Usia Subur oleh 8. Sternfeld B, Jacobs MK,
tenaga kesehatan Puskesmas Quesenberry CP, Gold EB,
Kaliangkrik. Bagi wanita Pasangan Sowers M. Physical activity and
Usia Subur untuk mengurangi menstrual cycle characteristics
aktivitas fisik dan menjaga pola in two prospective cohorts. Am J
istirahat yang cukup. Epidemiol. 2002;156(5):402–9.
9. Lloyd T, Buchanan JR, Bitzer S,
DAFTAR PUSTAKA Waldman CJ, Myers C, Ford
1. Gudmundsdottir SL, Flanders BG. Interrelationships of diet,
WD, Augestad LB. A longitudinal athletic activity, menstrual
study of physical activity and status, and bone density in
menstrual cycle characteristics collegiate women. Am J Clin
in healthy Norwegian women – Nutr. 1987;46(4):681–4.
The Nord-Trøndelag Health 10. Sunita A. Prinsip Dasar Ilmu
Study. 2011;20(2):163–71. Gizi. Jakarta: PT. Gramedia
2. Badan Penelitian dan Pustaka Utama; 2002. 99 p.
Pengembangan Kesehatan 11. Hendra S. Hubungan antara
Kementrian Kesehatan RI. tingkat asupan energi dan
RISET KESEHATAN DASAR. aktivitas fisik dengan status gizi
2010; pada karyawan pimpinan PTP
3. Khikmawati, Elok ; Setyowati ER Nusantara IX (PERSERO)
H. Hubungan kadar hemoglobin Pabrik Gula Sragi Kabupaten
dengan siklus menstruasi pada Pekalongan. Semarang:
remaja putri di smp negeri 8 Politeknik Kesehatan Semarang
kota magelang. 2007;104–11. Jurusan Gizi; 2004.
4. Badan Pemberdayaan 12. Lisdiana. Waspada terhadap
Masyarakat Perempuan dan KB Kelebihan dan Kekurangan Gizi.
Kabupaten Magelang. Register Ungaran: Trubus; 1998.
Data Keluarga. 2014. 13. Tyas. Pengaruh Pekerjaan
5. Badan Keluarga Berencana Angkat-Angkut Terhadap
Kecamatan Kaliangkrik. Kelelahan Kerja pada Waktu
Register Kelurga. 2014. Aktivitas Pengisian Acetic Acid
6. Kusmiran E. Kesehatan ke Dalam Jerigen di Unit Filling
Reproduksi Remaja dan Wanita. PT. Indo Acidatama tbk, Kemiri
Jakarta: Salemba Medika; 2011. KebakKramat Karanganyar.
105-112 p. 2009.
7. Bernstein L, Ross RK, Lobo R a, 14. Rabe, Thomas. Buku Saku Ilmu
Hanisch R, Krailo MD, Kandungan. Jakarta:
Henderson BE. The effects of Hipokrates; 2002.
moderate physical activity on
menstrual cycle patterns in

80

You might also like