Professional Documents
Culture Documents
KHUTBAH PERTAMA:
ْيوالنرفجهفل ْيرانع ْهفه ْأيههلهههه ْيويمهسهفؤهوةل ْيع ههن ْيرهعينتْهههه ْيوالهيمههرأيفة ْيراهعييهةة ْهفه...ْ فكليفكهم ْيرانع ْيوفكليفكهم ْيمهسفؤهوةل ْيعهن ْيرهعينتْههه
ْ .َت ْيزهوهجيهاَ ْيويمهسفؤهوليةة ْيعهن ْيرهعينتْهيها
بهي ه
يه
"Masing-masing dari kalian adalah penanggung jawab dan masing-
masing dari kalian bertanggung jawab terhadap apa yang menjadi
tanggung jawabnya…. Seorang laki-laki adalah penanggung jawab
terhadap keluarganya dan dia bertanggung jawab terhadap apa yang
menjadi tanggung jawabnya, seorang wanita adalah penanggung jawab
di rumah suaminya dan dia bertanggung jawab terhadap apa yang
menjadi tanggung jawabnya." (Muttafaq 'alaihi).
Rasulullah صلي ْال ْعليه ْوسلمperlu menyinggung tanggung jawab bapak dan
ibu karena besarnya pengaruh dan peranan keduanya dalam
membentuk anak yang merupakan amanah dari Allah. Adakah
pengaruh yang lebih besar daripada menjadikan anak yang lahir di atas
fitrah menyimpang dari fitrah tersebut?
Dari Abu Hurairah رضه ه ه هي اله ه ه عنه ه ههه, ia berkata, Rasulullah صه ه ه ههلي ْاله ه ه هه ْعليه ه ه ههه ْوسه ه ه ههلم
bersabda,
ْيكيماَ ْتفههنتْيفج ْالهبيههييمهفة ْيبههييمهةد،صيرانَههه ْأيهو ْفييججيساَنَههه ْفييأبيهيوافه ْيهفيهجويدانَههه ْأيهو ْيهفني ج،ل ْيهفهوليفد ْيعيلى ْالههفطهيرهة يماَ ْهمهن ْيمهولفهوند ْإه ن
ْفهطههيرية ْاللنههه ْالنهتهه ْفيطيهير:ْ ْفثنهه ْييهفق ههوفل ْيأبفههو ْفهيريه هيرية ْيواقه هيرفؤهوا ْإههن ْهش ههئتْفهم،يجهيعههاَيء ْيه ههل ْ فهتيس ههوين ْ ههفيهيهههاَ ْهم ههن ْيج ههديعاَيء
ْ س ْيعيهليهيهاَ ْيل ْتيههبهدييل ْهليهلهق ْاللنهه النناَ ي
"Tidak ada anak kecuali dilahirkan di atas fitrah, maka kedua orang
tuanya yang menjadikannya yahudi, nasrani atau majusi, sebagaimana
binatang ternak melahirkan anaknya dalam keadaan lengkap. Apakah
kamu melihat kekurangan padanya?" Kemudian Abu Hurairah رض ه هي اله ه عنه ههه
berkata, "Bacalah jika kalian mau, '(Tetaplah atas) fitrah Allah yang
telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. Tidak ada perubahan
pada fitrah Allah'." (HR. Muslim, Mukhtashar Shahih Muslim, no. 1852).
Kaum Muslimin Sidang Jum'at Rahimakumullah
هه ه
ْ ي النزاهن ْيل ْيينهكفح ْإنل ْيزانَهييدة ْأيهو ْفمهشهريكدة ْيوالنزانَهييفة ْيل ْيينهكفحيهاَ ْإهنل ْيزانن ْأيهو ْفمهشهرةك ْيوفحجريم ْيذل ي
ك ْيعيلى ْالهفمهؤمن ي
"Laki-laki yang berzina tidak mengawini melainkan perempuan yang
berzina, atau perempuan yang musyrik, dan perempuan yang berzina
tidak dikawini melainkan oleh laki-laki yang berzina atau laki-laki
musyrik, dan yang demikian itu diharamkan atas orang-orang yang
Mukmin." (An-Nur: 3).
Ada satu perkara yang patut kita perhatikan dalam menyiapkan dan
memilih sekolah pertama yang baik bagi anak, yaitu hendaknya kita
memperbaiki diri kita terlebih dahulu, karena inilah titik tolak yang
memberi pengaruh besar kepada sekolah pertama anak dan kepada
anak itu sendiri. Karena sudah menjadi sunnatullah kebaikan
berpasangan dengan kebaikan, dan orang yang baik akan dimudahkan
oleh Allah untuk mendapatkan kebaikan. Hal ini diisyaratkan dengan
jelas oleh Firman Allah Ta’ala,
Dari Ibnu Abbas َرضي ال عنهما, ia berkata, Nabi صلي ْال ْعليه ْوسلمbersabda,
ب ال ش
،َشقينطاَنن نماَ نرنزقَقتتْنتننا اللهم نجنقببنيِ ال ش،بباَقسبم ال
نونجن ب،شقينطاَنن
ْ .هيهنيةة ْبهيع ه هقيهيقتْههه ْتفهذبيفح ْيعهنفه ْييههويم ْالنساَبههع ْيوفهيليفق ْيرأهفسفه ْيويفيسنمى
ه
فكيل ْغفلينم ْير ه
"Setiap anak tergadaikan dengan akikahnya, ia disembelih untuk-
nya pada hari ketujuh, dicukur kepalanya dan dia diberi nama." (HR.
Abu Dawud, no. 2837; dan at-Tirmidzi, no. 1525: dari Samurah bin
Jundub, dishahihkan oleh at-Tirmidzi dan sanad-nya shahih menurut al-
Arna`uth di dalam Tahqiq Zad al-Ma'ad, 2/297).
Dari Abu Musa رضه ه ه ه ه هي اله ه ه ه عنه ه ه ههه, ia berkata, "Anakku lahir lalu aku
membawanya kepada Nabi صه ه ه ههلي ْاله ه ه هه ْعليه ه ه ههه ْوسه ه ه ههلم, beliau memberinya nama
Ibrahim, beliau mentahniknya dengan sebiji kurma, mendoakannya
dengan keberkahan dan menyerahkannya kepadaku." (Muttafaq alaihi,
Mukhtasyar Shahih al-Bukhari, no. 1822; dan Mukhtashar Shahih
Muslim, no. 1403).
Hal yang sama juga dilakukan oleh Rasulullah صه ههلي ْاله هه ْعليه ههه ْوسه ههلمkepada
Abdullah bin az-Zubair, ketika dia dilahirkan oleh ibunya, Asma` binti
Abu Bakar, dan nama Abdullah adalah dari Rasulullah صه ه ههلي ْاله ه هه ْعليه ه ههه ْوسه ه ههلم.
(Mukhtashar Shahih al-Bukhari, no. 1400).
Juga kepada putra pasangan Abu Thalhah dan Ummu Sulaim. Anas
berkata, "Lalu Ummu Sulaim melahirkan anak laki-laki. Abu Thalhah
berkata kepadaku, 'Bawalah dia kepada Rasul.' Lalu aku membawanya
kepada Rasulullah صههلي ْالهه ْعليههه ْوسههلمdengan beberapa biji kurma. Nabi صهلي ْاله ْعليهه
وسههلمmenggendongnya dan bertanya, 'Ada sesuatu bersamanya?' Mereka
menjawab, 'Ya, beberapa biji kurma.' Lalu Nabi Shallallahu
‘alaihiwasallam mengambilnya dan mengunyahnya kemudian
mengambilnya dari mulutnya dan memasukkannya ke mulut anak itu
dan beliau menamakannya Abdullah." (HR. Muslim, Mukhtashar Shahih
Muslim, no. 1401).
Harapan orang tua kepada anak adalah agar anak menjadi anak
yang shalih. Ini karena hanya anak shalih yang berguna bagi orang tua,
agar harapan tersebut terwujud, maka hendaknya mendidiknya dengan
mengenalkan dan menanamkan aturan-aturan agama kepada anak jika
anak memang telah nalar, orang tua memerintahkannya melakukan
perintah agama, meskipun belum wajib atasnya agar jika dia kelak
dewasa, dia terbiasa dan tidak canggung. Begitu pula orang tua
membiasakannya meninggalkan larangan-larangan agama agar kelak
bila dia telah dewasa dia memahami batasan-batasan agama yang tidak
boleh dilanggar. Shalat sebagai contoh, Rasulullah صه ه ه ه ه ههلي ْاله ه ه ه ه هه ْعليه ه ه ه ه ههه ْوسه ه ه ه ه ههلم
memerintahkan orang tua agar membiasakan anak shalat mulai umur
tujuh tahun.
Dari Amr bin Syu'aib, dari bapaknya, dari kakeknya , dia berkata,
Rasulullah صلي ْال ْعليه ْوسلمbersabda,
Dalam hal larangan, Rasulullah ص ه ه ههلي ْال ه ه هه ْعلي ه ه ههه ْوس ه ه ههلمmemberikan teladan
ketika cucunya al-Hasan bin Ali َ رضي ال عنهماmengambil kurma sedekah dan
memasukkannya ke dalam mulutnya. Rasulullah صلي ْال ْعليه ْوسلمbersabda,
Contoh yang sama telah diberikan oleh Rasulullah ص ه ه ههلي ْال ه ه هه ْعلي ه ه ههه ْوس ه ه ههلم,
meskipun dalam bidang yang berbeda, yaitu adab makan, beliau
ajarkan adab ini kepada anak dari istrinya Ummu Salamah, yaitu Umar
bin Abu Salamah.