Professional Documents
Culture Documents
Perancangan Aplikasi Perangkingan Perguruan Tinggi Menggunakan Fuzzy Simple Additive Weighting (SAW) (Studi Kasus: 25 PT Wilayah Kopertis XIII Provinsi Aceh)
Perancangan Aplikasi Perangkingan Perguruan Tinggi Menggunakan Fuzzy Simple Additive Weighting (SAW) (Studi Kasus: 25 PT Wilayah Kopertis XIII Provinsi Aceh)
Article history: This research aims to make a ranking College in Aceh and its applications processing
Received 16 Oktober 2017 data.The College in question is 25 (twenty five) in the region XIII Kopertis Aceh
Received in revised form province using Simple Additive Weighting (SAW) is one method that can be used to solve
2 Desember 2017
Accepted 13 Januari 2018
the problem of Fuzzy MADM. Application of decision support system (DSS) this can
Available online 22 Januari take account of all criteria that support decision making in order to help speed up and
2018 facilitate the decision-making process and do the rangking in particular. Based on the
results of the study it can be concluded then the Fuzzy method of Multi Attribute
Keywords: Decision Making (FMADM) and Simple Additive Weighting (SAW) can provide
Decision Support System information ranking College, where the final results will be calculated the value of
(DSS), College Ranking
preferences (Vi) the highest of each alternative.The highest value was made the first
Applications, Fuzzy Simple
Additive Weighting (SAW)
priority as the best college. The end result of the application of the method of College
ranking in the form of the SAW with the first order at Serambi Mekkah of University
with the value of 0.89 and a low of STMIK Abulyatama value of 0.38.
abstrak
Kata Kunci:
Decision Support System Penelitian ini bertujuan untuk membuat sebuah perangkingan perguruan tinggi
(DSS), Aplikasi Perangkingan, di Aceh beserta aplikasi pengolahan datanya. Perguruan tinggi yang
Fuzzy Simple Additive Weighting dimaksudkan adalah 25 (dua puluh lima) PTS di Wilayah Kopertis Wilayah XIII
(SAW) Provinsi Aceh dengan menggunakan Metode Simple Additive Weighting (SAW)
merupakan salah satu metode yang dapat digunakan untuk men yelesaikan
masalah Fuzzy MADM. Aplikasi Sistem Pendukung Keputusan (SPK) ini dapat
memperhitungkan segala kriteria yang mendukung pengambilan keputusan guna
membantu mempercepat dan mempermudah proses pengambilan keputusan
dan melakukan perangkingan khususnya. Berdasarkan hasil penelitian maka
dapat disimpulkan Metode Fuzzy Multi Attribute Decision Making (FMADM) dan
Simple Additive Weighting (SAW) dapat memberikan informasi perangkingan
perguruan tinggi, dimana hasil akhir akan dihitung nilai preferensi (Vi) tertinggi
dari masing-masing alternatif. Nilai tertinggi dijadikan prioritas pertama sebagai
perguruan tinggi terbaik. Hasil akhir dari penerapan metode SAW berupa
perangkingan perguruan tinggi dengan urutan pertama pada Universitas Serambi
Mekkah dengan nilai 0.89 dan terendah STMIK Abulyatama dengan nilai 0.38.
adanya perubahan tingkat pertumbuhan pada untuk mencari alternatif optimal dari sejumlah
aspek Tridharma seperti jumlah rasio SDM, alternatif dengan kriteria tertentu. Metode Simple
penelitian, pengabdian, jumlah kegiatan PKM Additive Weighting (SAW) merupakan salah satu
mahasiswa, dan publikasi di masing-masing metode yang dapat digunakan untuk
Perguruan Tinggi tersebut berdasarkan menyelesaikan masalah Fuzzy MADM. Metode ini
pengukuran persentase pada setiap aspek dipilih karena untuk menentukan nilai bobot
tersebut. untuk setiap atribut, kemudian dilanjutkan dengan
perangkingan yang akan menyeleksi alternatif
Selama ini banyak penelitian yang menghasilkan siapa Perguruan Tinggi dengan nilai tertinggi.
informasi sebagai referensi dalam menentukan Dengan metode ini yang didasarkan bobot yang
perguruan tinggi pada pemilihan untuk calon sudah ditentukan sehingga mendapatkan hasil
mahasiswa. Seperti temuan penelitian Surya yang akurat terhadap perangkingan PTS di
(2017) menyimpulkan informasi untuk Wilayah Kopertis XIII Provinsi Aceh.
membantu calon mahasiswa dalam menentukan
perguruan tinggi. Selain itu, Candra Surya (2015), Metode FMADM merupakan pengembangan lebih
Radhitya dan Hakim (2016), Hellilintar dan lanjut dari MADM. MADM merujuk kepada
Winarno (2016), Wanto dan Damanik (2015), pembuatan keputusan berdasarkan seleksi terhadap
bahwa diperlukan suatu sistem untuk beberapa pilihan yang masing-masing mempunyai
mengahasilkan informasi dan menentukan multiple attribute dan antar atribut yang saling
penerima beasiswa pada perguruan tinggi. konflik. Dalam pengambilan keputusan dimana
sebuah masalah tidak dapat dipresentasikan secara
Selanjutnya penelitian yang dilakukan oleh Zulita tepat kedalam nilai crips, atau dengan kata lain
(2015), Mufizar (2016), menghasilkan informasi kedalam nilai boolean, maka penerapan logika Fuzzy
untuk menentukan dosen terbaik pada sebuah dapat menjadi satu pemecahan masalah. Penerapan
perguruan tinggi. Berbeda dengan Muslihudin, logika fuzzy dalam MADM, yang selanjutnya disebut
dkk (2017) dengan menghasilkan sistem sebagai FMADM. Kekurangan metode MADM
pendukung keputusan dengan menggunakan biasa terhadap data-data yang bersifat impricise, dan
metode Fuzzy Simple Additive Weighting dalam berada dalam perkiraan jangkauan nilai dapat
pembuatan model penilaian indeks kinerja dosen, tertutupi.
dapat membantu dan mempermudah dalam
menilai kinerja dosen perguruan tinggi. Metode SAW sering juga dikenal dengan istilah
Sebelumnya Indra Hariyanto (2015) melakukan metode penjumlahan terbobot. Konsep dasar
penelitian untuk mengetahui perbandingan metode SAW adalah mencari penjumlahan terbobot
peringkat antara perangkingan website akademik di dari rating kinerja pada setiap alternatif pada semua
Indonesia dengan menggunakan metode grey atribut. Metode SAW proses normalisasi matrik
relational analysis, vikor dan entropi dengan hasil keputusan (X) ke suatu skala yang dapat
perangkingan webometrics, penelitian ini diperbandingkan dengan semua rating alternatif yang
menggunakan 2 instrumen yaitu search engine google ada (Pungkasanti:25, 2017).
dan search engine majestic seo.
tinggi yang direkomendasikan serta dirangking dengan memilih kriteria yang telah ditentukan
sebagai alternatif pilihan yang ditentukan dengan berdasarkan ketentuan yang telah ditentukan
menggunakan FMADM menggunakan SAW. sebelumnya. Simple Additive Weighting (SAW)
merupakan metode pengambilan keputusan yang
Sedangkan untuk proses pengembangan sistem diterapkan dalam pembuatan sistem ini. Dimana
menggunakan pendekatan prototipe (prototyping). dengan menggunakan metode tersebut data
Metode ini sangat baik digunakan untuk perguruan tinggi dan nantinya akan menghasilkan
menyelesaikan masalah kesalahpahaman antara user keputusan berupa perguruan tinggi yang terbaik yang
dan analis yang timbul akibat user tidak mampu. disarankan oleh sistem.
Proses pembuatan prototipe merupakan proses yang
interaktif dan berulang-ulang yang menggabungkan 3.3. Analisa Input
langkah-langkah siklus pengembangan tradisional. Data masukan (Input) untuk melakukan proses
Prototipe dievaluasi beberapa kali sebelum pemakai pengambilan keputusan dari beberapa alternatif ini
akhir menyatakan protipe tersebut diterima. Gambar dilakukan melalui proses pemasukan data berupa
di bawah ini mengilustrasikan proses pembuatan kriteria perangkingan perguruan tinggi yang sudah
prototipe : ditetapkan. Kemudian akan dilakukan proses
Analysis
Criteque Prototype
Requirements
Design
Build Prototype
Implement
Test
3. Pembahasan
pengambilan keputusan menggunakan Fuzzy Multi
3.1. Analisa dan Perancangan Sistem Attribute Decision Making (MADM) menggunakan
Pada proses pembuatan sistem pendukung metode Simple Additive Weighting (SAW).
keputusan perangkingan perguruan tinggi,
dibutuhkan pembobotan pada setiap kriteria yang 3.4. Analisa Output
telah ditentukan oleh pengambil keputusan atau para Data keluaran (Output) yang dihasilkan dari sistem ini
ahli dibidangnya. Untuk perangkingan perguruan adalah alternatif perguruan tinggi yang telah diranking
tinggi ada 5 kriteria yang akan digunakan yaitu dari nilai tertinggi sampai dengan nilai terendah yang
Kriteria C1 sampai C5. Kriteria ini ditentukan dari sebelumnya telah melalui proses perbandingan setiap
unsur utama tridharma berdasarkan hasil yang alternatif menggunakan Fuzzy Multi Attribute Decision
diambil dari sumber Kemenristek Dikti. Adapun Making (FMADM) menggunakan metode Simple
kriteria-kriteria tersebut seperti tampak pada Tabel 1. Additive Weighting (SAW). Hasil akhir yang dikeluarkan
oleh sistem pendukung keputusan ini berasal dari nilai
3.2. Analisa Sistem setiap kriteria alternatif perguruan tinggi, karena
Sistem Pendukung Keputusan perangkingan dalam setiap kriteria memiliki nilai yang berbeda.
perguruan tinggi ini merupakan suatu perangkat
lunak yang dibangun untuk menentukan perguruan
tinggi yang berkualitas dan sesuai dengan tepat. Di
dalam memberikan perangkingan perguruan tinggi
nantinya, data membandingkan perguruan tinggi
6 Rizaldi Akbar / Journal JTIK (Jurnal Teknologi Informasi dan Komunikasi) 2(1) 2018, 1-10
Nilai V yang berada >= 0,89 adalah Universitas Gambar 5. Form Hasil Nilai Alteratif Kriteria
Serambi Mekkah.
4. Kesimpulan dan Saran Indonesia, dan Akademi Keperawatan Ibnu Sina Kota
Sabang dengan nilai 0.51. posisi kesembilanbelas
Berdasarkan hasil penelitian maka dapat disimpulkan dengan nilai 0.49 pada kampus Akademi Keperawatan
Metode Fuzzy Multi Attribute Decision Making Ibnu Sina Kota Sabang dan keduapuluh dengan nilai
(FMADM) dan Simple Additive Weighting (SAW) dapat 0.46 yaitu, Universitas Jabal Ghafur. Untuk Sekolah
memberikan informasi perangkingan perguruan
Tinggi Ilmu Hukum Muhammadiyah Takengon,
tinggi, dimana hasil akhir akan dihitung nilai preferensi STIKES Bustanul Ulum Langsa, STKIP An-nur
(Vi) tertinggi dari masing-masing alternatif. Nilai Nangro Aceh, dan STIKES Getsempena
tertinggi dijadikan prioritas pertama sebagai Lhoksukon dengan nilai 0.44. Pada posisi kedua puluh
perguruan tinggi terbaik. Hasil akhir dari penerapan lima dengan nilai terendah yaitu pada perguruan tinggi
metode SAW berupa perangkingan perguruan tinggi STMIK Abulyatama dengan nilai 0.38.
dengan urutan pertama pada Universitas Serambi
Mekkah dengan nilai 0.89, selanjutnya urutan kedua Hasil perangkingan diatas merupakan hasil penilaian
pada STKIP Bina Bangsa Getsempena dengan nilai dengan menitikberatkan pada jumlah penelitian,
0.76, posisi ketiga yaitu Akademi Keperawatan Jabal pengabdian yang dimenangkan dengan sumber
Ghafur dengan nilai 0.71, pada posisi keempat, kelima Kemenristekdikti pada tahun 2017 berdasarkan jumlah
dan keenam yaitu STKIP Bina Bangsa Meulaboh,
usulan. Selanjutnya publikasi juga melibatkan dosen
Universitas Sains Cut Nyak Dhien, Politeknik Aceh yang terdaftar di SINTA dengan menilai persentase
Selatan dengan nilai sama yaitu 0.66. pada peringkat sitasi dari jumlah dosen terdaftar. Sedangkan rasio
ketujuh AMIK Indonesia dengan nilai 0.65 dan dosen dinilai dari pangkalan data dikti (FORLAP).
10 Rizaldi Akbar / Journal JTIK (Jurnal Teknologi Informasi dan Komunikasi) 2(1) 2018, 1-10