You are on page 1of 10

Jurnal JTIK (Jurnal Teknologi Informasi dan Komunikasi) 2 (1) 2018

Jurnal JTIK (Jurnal Teknologi Informasi dan Komunikasi)


journal homepage: http://journal.lembagakita.org/index.php/jtik

Perancangan Aplikasi Perangkingan Perguruan Tinggi


Menggunakan Fuzzy Simple Additive Weighting (SAW) (Studi Kasus:
25 PT Wilayah Kopertis XIII Provinsi Aceh)
Rizaldi Akbar
1 AMIK Indonesia

article info abstract

Article history: This research aims to make a ranking College in Aceh and its applications processing
Received 16 Oktober 2017 data.The College in question is 25 (twenty five) in the region XIII Kopertis Aceh
Received in revised form province using Simple Additive Weighting (SAW) is one method that can be used to solve
2 Desember 2017
Accepted 13 Januari 2018
the problem of Fuzzy MADM. Application of decision support system (DSS) this can
Available online 22 Januari take account of all criteria that support decision making in order to help speed up and
2018 facilitate the decision-making process and do the rangking in particular. Based on the
results of the study it can be concluded then the Fuzzy method of Multi Attribute
Keywords: Decision Making (FMADM) and Simple Additive Weighting (SAW) can provide
Decision Support System information ranking College, where the final results will be calculated the value of
(DSS), College Ranking
preferences (Vi) the highest of each alternative.The highest value was made the first
Applications, Fuzzy Simple
Additive Weighting (SAW)
priority as the best college. The end result of the application of the method of College
ranking in the form of the SAW with the first order at Serambi Mekkah of University
with the value of 0.89 and a low of STMIK Abulyatama value of 0.38.

abstrak
Kata Kunci:
Decision Support System Penelitian ini bertujuan untuk membuat sebuah perangkingan perguruan tinggi
(DSS), Aplikasi Perangkingan, di Aceh beserta aplikasi pengolahan datanya. Perguruan tinggi yang
Fuzzy Simple Additive Weighting dimaksudkan adalah 25 (dua puluh lima) PTS di Wilayah Kopertis Wilayah XIII
(SAW) Provinsi Aceh dengan menggunakan Metode Simple Additive Weighting (SAW)
merupakan salah satu metode yang dapat digunakan untuk men yelesaikan
masalah Fuzzy MADM. Aplikasi Sistem Pendukung Keputusan (SPK) ini dapat
memperhitungkan segala kriteria yang mendukung pengambilan keputusan guna
membantu mempercepat dan mempermudah proses pengambilan keputusan
dan melakukan perangkingan khususnya. Berdasarkan hasil penelitian maka
dapat disimpulkan Metode Fuzzy Multi Attribute Decision Making (FMADM) dan
Simple Additive Weighting (SAW) dapat memberikan informasi perangkingan
perguruan tinggi, dimana hasil akhir akan dihitung nilai preferensi (Vi) tertinggi
dari masing-masing alternatif. Nilai tertinggi dijadikan prioritas pertama sebagai
perguruan tinggi terbaik. Hasil akhir dari penerapan metode SAW berupa
perangkingan perguruan tinggi dengan urutan pertama pada Universitas Serambi
Mekkah dengan nilai 0.89 dan terendah STMIK Abulyatama dengan nilai 0.38.

*Corresponding author. Email: rizaldiakbar@amikindonesia.ac.id


© E-ISSN: 2580-1643.
Copyright @ 2018. Published by Lembaga Informasi dan Riset (KITA INFO dan RISET), Lembaga KITA
(http://creativecommons.org/licenses/by/4.0/).
2 Rizaldi Akbar / Journal JTIK (Jurnal Teknologi Informasi dan Komunikasi) 2(1) 2018, 1-10

1. Latar Belakang menjadi kekuatan yang menentukan. Perangkat


lunak menjadi mesin yang mengendalikan
Perguruan Tinggi Swasta atau disingkat PTS pengambilan keputusan di dalam dunia bisnis;
merupakan sebuah perguruan tinggi yang berfungsi sebagai dasar dari semua bentuk
didirikan dan/atau diselenggarakan oleh pelayanan serta penelitian keilmuan modern (Wali
masyarakat maupun kelompok yang berbadan dan Lukman Ahmad:40, 2017). Pengembangan
hukum dengan berprinsip nirlaba dan perangkat lunak merupakan sebuah industri baru,
diselenggarakan oleh pemerintah maupun pihak baik dalam sebuah industri dan pengembangan
swasta/ yayasan. Koordinasi Perguruan Tinggi tersebut sangat diperlukan untuk peningkatan
Swasta atau disingkat Kopertis merupakan yang lebih baik (Iqbal, Afrizal, dan Wali:54, 2017).
sebuah lembaga coordinator yang berperan aktif Sistem Pendukung Keputusan (SPK) yang dapat
dalam melaksanakan pengawasan, pengendalian memperhitungkan segala kriteria yang
dan pembinaan serta berfungsi mendukung pengambilan keputusan guna
mengkoordinasikan PTS agar dapat membantu, mempercepat dan mempermudah
menyelenggarakan pendidikan tinggi secara proses pengambilan keputusan (Munawir dan
akuntable dan berkualitas pada wilayah kerja Ardiansyah:8, 2017).
masing-masing.
Seiring dengan perubahan dan kebutuhan
Sehubungan dengan pengelolaan PTS yang informasi, maka perangkingan Perguruan Tinggi
diselenggarakan pada Wilayah Kopertis Wilayah Swasta pada Wilayah Kopertis Wilayah XIII
XIII Provinsi Aceh menjadi lebih baik dan Provinsi Aceh merupakan sebuah keputusan
menciptakan sebuah kompetensi yang positif penting bagi masyarakat, calon mahasiswa,
dapat meningkatkan kualitas PTS tersebut. Hal Lembaga pemerintah, Lembaga swasta maupun
tersebut senada dengan penelitian yang Perguruan Tinggi tersebut, sebagai bahan
mengemukakan bahwa, Governance mencakup pertimbangan dalam peningkatan mutu seperti
keterkaitan bagaimana pemerintah daerah, pada aspek; tenaga pengajar, mahasiswa,
perwakilan masyarakat (DPRD), organisasi penelitian, pengabdian serta fasilitas penunjang
publik lainnya, dan mitra-mitra yang terkait perkuliahan. Dalam penelitian ini, PTS yang
menjalankan peran dan tanggung jawabnya, dan dimaksudkan adalah 25 (dua puluh lima) PTS di
mencapai tujuan untuk melayani masyarakat dan Wilayah Kopertis Wilayah XIII Provinsi Aceh
pemakai layanan secara ekonomis, efisien, efektif, meliputi; Akademi Analis Farmasi dan Makanan
dan sesuai kaidah etika yang baik begitu juga Banda Aceh, Akademi Keperawatan Ibnu Sina
dengan Good governance (Evri Yenni:92, 2017). Kota Sabang, Akademi Keperawatan Jabal
Instansi atau organisasi adalah suatu kumpulan Ghafur, Akademi Keuangan Perbankan
orang yang saling bekerja sama untuk mencapai Nusantara, AMIK Indonesia, Politeknik Aceh,
suatu tujuan. Dalam organisasi manusia selalu Politeknik Aceh Selatan,Politeknik Indonesia
berperan aktif dan dominan setiap kegiatan Venezuela, Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi
organisasi karena manusia menjadi perencana Sabang,STMIK Abulyatama, Sekolah Tinggi Ilmu
pelaku, dan penentu terwujudnya tujuan Hukum Muhammadiyah Takengon, STIKES
organisasi (Sarboini, Jen Surya, dan Wahyu:87, Bustanul Ulum Langsa, STIKES Getsempena
2017). Lhoksukon, STKIP An-nur Nangro Aceh, STKIP
Bina Bangsa Getsempena, STKIP Bina Bangsa
Untuk menghasikan informasi yang berkualitas Meulaboh, Universitas Abulyatama, Universitas
maka dibutuhkan pengembangan teknologi Al Muslim, Universitas Gajah Putih, Universitas
dalam memproses data sehingga menghasilkan Gunung Leuser Aceh, Universitas Jabal Ghafur,
informasi yang akurat dan tepat, system Universitas Muhammadiyah Aceh,Universitas
informasi yang baik maka dibutuhkan pula Sains Cut Nyak Dhien, Universitas Serambi
kebutuhan informasi tersebut baik dari data Mekkah, dan Universitas Ubudiyah Indonesia.
hingga perangkat lunak yang akan digunakan
secara sistematis. Perangkat lunak kini sudah Pemilihan Perguruan Tinggi tersebut karena
Journal JTIK (Jurnal Teknologi Informasi dan Komunikasi) 1(1) 2018, 1-70 3

adanya perubahan tingkat pertumbuhan pada untuk mencari alternatif optimal dari sejumlah
aspek Tridharma seperti jumlah rasio SDM, alternatif dengan kriteria tertentu. Metode Simple
penelitian, pengabdian, jumlah kegiatan PKM Additive Weighting (SAW) merupakan salah satu
mahasiswa, dan publikasi di masing-masing metode yang dapat digunakan untuk
Perguruan Tinggi tersebut berdasarkan menyelesaikan masalah Fuzzy MADM. Metode ini
pengukuran persentase pada setiap aspek dipilih karena untuk menentukan nilai bobot
tersebut. untuk setiap atribut, kemudian dilanjutkan dengan
perangkingan yang akan menyeleksi alternatif
Selama ini banyak penelitian yang menghasilkan siapa Perguruan Tinggi dengan nilai tertinggi.
informasi sebagai referensi dalam menentukan Dengan metode ini yang didasarkan bobot yang
perguruan tinggi pada pemilihan untuk calon sudah ditentukan sehingga mendapatkan hasil
mahasiswa. Seperti temuan penelitian Surya yang akurat terhadap perangkingan PTS di
(2017) menyimpulkan informasi untuk Wilayah Kopertis XIII Provinsi Aceh.
membantu calon mahasiswa dalam menentukan
perguruan tinggi. Selain itu, Candra Surya (2015), Metode FMADM merupakan pengembangan lebih
Radhitya dan Hakim (2016), Hellilintar dan lanjut dari MADM. MADM merujuk kepada
Winarno (2016), Wanto dan Damanik (2015), pembuatan keputusan berdasarkan seleksi terhadap
bahwa diperlukan suatu sistem untuk beberapa pilihan yang masing-masing mempunyai
mengahasilkan informasi dan menentukan multiple attribute dan antar atribut yang saling
penerima beasiswa pada perguruan tinggi. konflik. Dalam pengambilan keputusan dimana
sebuah masalah tidak dapat dipresentasikan secara
Selanjutnya penelitian yang dilakukan oleh Zulita tepat kedalam nilai crips, atau dengan kata lain
(2015), Mufizar (2016), menghasilkan informasi kedalam nilai boolean, maka penerapan logika Fuzzy
untuk menentukan dosen terbaik pada sebuah dapat menjadi satu pemecahan masalah. Penerapan
perguruan tinggi. Berbeda dengan Muslihudin, logika fuzzy dalam MADM, yang selanjutnya disebut
dkk (2017) dengan menghasilkan sistem sebagai FMADM. Kekurangan metode MADM
pendukung keputusan dengan menggunakan biasa terhadap data-data yang bersifat impricise, dan
metode Fuzzy Simple Additive Weighting dalam berada dalam perkiraan jangkauan nilai dapat
pembuatan model penilaian indeks kinerja dosen, tertutupi.
dapat membantu dan mempermudah dalam
menilai kinerja dosen perguruan tinggi. Metode SAW sering juga dikenal dengan istilah
Sebelumnya Indra Hariyanto (2015) melakukan metode penjumlahan terbobot. Konsep dasar
penelitian untuk mengetahui perbandingan metode SAW adalah mencari penjumlahan terbobot
peringkat antara perangkingan website akademik di dari rating kinerja pada setiap alternatif pada semua
Indonesia dengan menggunakan metode grey atribut. Metode SAW proses normalisasi matrik
relational analysis, vikor dan entropi dengan hasil keputusan (X) ke suatu skala yang dapat
perangkingan webometrics, penelitian ini diperbandingkan dengan semua rating alternatif yang
menggunakan 2 instrumen yaitu search engine google ada (Pungkasanti:25, 2017).
dan search engine majestic seo.

Sehubungan dengan pentingnya perangkingan


bagi Perguruan Tinggi dan belum adanya alat
bantu atau metode yang digunakan untuk
menentukan perangkingan tersebut, maka
dibutuhkan sebuah sistem yang dapat membantu
pembuat keputusan dalam memberikan
perangkingan Perguruan Tinggi tersebut. Untuk
menentukan perangkingan, maka digunakan Dimana rij adalah rating kinerja ternormalisasi dari
metode Fuzzy Multi Decision Making (FMADM) alternatif Ai pada atribut Cj; i=1,2,...m dan j=1,2,...n.
dan Simple Additive Weighting (SAW), Fuzzy Nilai preferensi untuk setiap alternatif (Vi) diberikan
MADM adalah suatu metode yang digunakan sebagai :
4 Rizaldi Akbar / Journal JTIK (Jurnal Teknologi Informasi dan Komunikasi) 2(1) 2018, 1-10

pengambilan keputusan digunakan Fuzzy Multiple


Attribute Decision Making (FMADM) dengan
menggunakan metode Simple Additive Weighting
Nilai Vi yang lebih besar mengindikasikan bahwa
(SAW).
alternatif Ai lebih terpilih. Dimana Vi adalah
rangking untuk setiap alternatif, wj adalah nilai
Pada tahap ini akan dijelaskan cara kerja Fuzzy Multi
bobot dari setiap kriteria dan rij adalah nilai rating
Attribute Decision Making (FMADM) menggunakan
kinerja ternormalisasi.
metode Simple Additive Weighting (SAW). Adapun
mekanisme pengujian dapat dilihat pada Gambar 1.
Berikut ini adalah algoritma yang dipakai dalam
menyelesaikan permasalahan : Pemilihan Kriteria
a. Memberikan nilai setiap alternatif (Ai) pada
setiap kriteria (Cj) yang sudah ditentukan,dimana
nilai tersebut di peroleh berdasarkan nilai
crisp;i=1,2,…m dan j=1,2,…n. Niai Kriteria
b. Memberikan nilai bobot (W) yang juga
didapatkan berdasarkan nilai crisp.
c. Melakukan normalisasi matriks dengan cara Pembobotan
menghitung nilai rating kinerja ternormalisasi Kriteria
(rij) dari alternatif Ai pada atribut Cj berdasarkan
persamaan yang disesuaikan dengan jenis atribut.
Atribut keuntungan/benefit=MAKSIMUM Perangkingan
atau atribut biaya/ cost=MINIMUM. Apabila Menggunakan
berupa artibut keuntungan maka nilai crisp (Xij) Metode SAW
dari setiap kolom atribut dibagi dengan nilai
crispMAX (MAX Xij) dari tiap kolom, sedangkan
untuk atribut biaya, nilai crispMIN (MIN Xij) Hasil Perangkingan
dari setiap kolomatribut dibagi dengan nilai
crisp(Xij) setiap kolom. Gambar 1. Mekanisme pengujian
d. Melakukan proses perangkingan dengan cara
mengalikan matriks ternormalisasi (R) dengan a. Pemilihan Kriteria, digunakan untuk
nilai bobot (W). menentukan/ acuan dalam menilai perguruan
e. Menentukan nilai preferensi untuk setiap tinggi yang akan dipilih menggunakan Fuzzy Multi
alternatif (Vi) dengan cara menjumlahkan hasil Attribute Decesion Making (FMADM)
kali antara matriks ternormalisasi (R) dengan menggunakan metode Simple Additive Weighting
nilai bobot (W). Nilai Vi yang lebih besar (SAW).
mengindikasikan bahwa alternatif Ai lebih b. Nilai Kriteria, yaitu memberikan nilai terhadap
terpilih (Candra Surya:151,2015). kriteria yang sudah ditentukan sebelumnya.
c. Pembobotan Kriteria, pemberian nilai kesesuaian
2. Metode Penelitian terhadap kriteria rekomendasi perguruan tinggi.
Pemberian nilai pembobotan ditentukan oleh
Penelitian ini dilakukan pada Perguruan Tinggi di pengambil keputusan.
Wilayah Kopertis XIII Provinsi Aceh, penulis d. Perangkingan Menggunakan Metode SAW,
menggunakan pendekatan deskriptif atau survey melakukan perhitungan terhadap kriteria dengan
yaitu mengumpulkan data dari beberapa data bobot kesesuaian kriteria dengan menggunakan
primer oleh sumber data Kementerian Ristek Dikti Fuzzy Multi Attribute Decision Making (FMADM)
yang digunakan sebagai acuan untuk rekomendasi menggunakan metode Simple Additive Weighting
perangkingan perguruan tinggi. Data tersebut (SAW).
kemudian dianalisa kemudian digunakan sebagai e. Alternatif Terpilih, merupakan tahap
acuan dalam mengambil keputusan. Dalam perankingan, dimana akan terpilih perguruan
Journal JTIK (Jurnal Teknologi Informasi dan Komunikasi) 1(1) 2018, 1-70 5

tinggi yang direkomendasikan serta dirangking dengan memilih kriteria yang telah ditentukan
sebagai alternatif pilihan yang ditentukan dengan berdasarkan ketentuan yang telah ditentukan
menggunakan FMADM menggunakan SAW. sebelumnya. Simple Additive Weighting (SAW)
merupakan metode pengambilan keputusan yang
Sedangkan untuk proses pengembangan sistem diterapkan dalam pembuatan sistem ini. Dimana
menggunakan pendekatan prototipe (prototyping). dengan menggunakan metode tersebut data
Metode ini sangat baik digunakan untuk perguruan tinggi dan nantinya akan menghasilkan
menyelesaikan masalah kesalahpahaman antara user keputusan berupa perguruan tinggi yang terbaik yang
dan analis yang timbul akibat user tidak mampu. disarankan oleh sistem.
Proses pembuatan prototipe merupakan proses yang
interaktif dan berulang-ulang yang menggabungkan 3.3. Analisa Input
langkah-langkah siklus pengembangan tradisional. Data masukan (Input) untuk melakukan proses
Prototipe dievaluasi beberapa kali sebelum pemakai pengambilan keputusan dari beberapa alternatif ini
akhir menyatakan protipe tersebut diterima. Gambar dilakukan melalui proses pemasukan data berupa
di bawah ini mengilustrasikan proses pembuatan kriteria perangkingan perguruan tinggi yang sudah
prototipe : ditetapkan. Kemudian akan dilakukan proses

Analysis
Criteque Prototype
Requirements

Design
Build Prototype

Implement

Test

Gambar 2. Siklus Prototyping Model Operate

3. Pembahasan
pengambilan keputusan menggunakan Fuzzy Multi
3.1. Analisa dan Perancangan Sistem Attribute Decision Making (MADM) menggunakan
Pada proses pembuatan sistem pendukung metode Simple Additive Weighting (SAW).
keputusan perangkingan perguruan tinggi,
dibutuhkan pembobotan pada setiap kriteria yang 3.4. Analisa Output
telah ditentukan oleh pengambil keputusan atau para Data keluaran (Output) yang dihasilkan dari sistem ini
ahli dibidangnya. Untuk perangkingan perguruan adalah alternatif perguruan tinggi yang telah diranking
tinggi ada 5 kriteria yang akan digunakan yaitu dari nilai tertinggi sampai dengan nilai terendah yang
Kriteria C1 sampai C5. Kriteria ini ditentukan dari sebelumnya telah melalui proses perbandingan setiap
unsur utama tridharma berdasarkan hasil yang alternatif menggunakan Fuzzy Multi Attribute Decision
diambil dari sumber Kemenristek Dikti. Adapun Making (FMADM) menggunakan metode Simple
kriteria-kriteria tersebut seperti tampak pada Tabel 1. Additive Weighting (SAW). Hasil akhir yang dikeluarkan
oleh sistem pendukung keputusan ini berasal dari nilai
3.2. Analisa Sistem setiap kriteria alternatif perguruan tinggi, karena
Sistem Pendukung Keputusan perangkingan dalam setiap kriteria memiliki nilai yang berbeda.
perguruan tinggi ini merupakan suatu perangkat
lunak yang dibangun untuk menentukan perguruan
tinggi yang berkualitas dan sesuai dengan tepat. Di
dalam memberikan perangkingan perguruan tinggi
nantinya, data membandingkan perguruan tinggi
6 Rizaldi Akbar / Journal JTIK (Jurnal Teknologi Informasi dan Komunikasi) 2(1) 2018, 1-10

Tabel 1. Kriteria Tabel 4. Kriteria C3


Kriteria Keterangan Jumlah Pengabdian Nilai
C1 Rasio Dosen Tetap < 10% 1
C2 Jumlah Penelitian >= 20% 2
C3 Jumlah Pengabdian >= 40% 3
C4 Jumlah Kegiatan PKM >= 60% 4
C5 Jumlah Publikasi >= 85% 5

Dari masing-masing bobot tersebut, maka dibuat Tabel 5. Kriteria C4


suatu variable-variabelnya. Dimana dari suatu Jumlah Kegiatan PKM Nilai
variable tersebut akan dirubah kedalam bilangannya < 10% 1
fuzzynya. Bobot untuk setiap kriteria sebagai berikut: >= 20% 2
C1 = 0.2 C2 = 0.3; C3 = 0.1; C4 = 0.1; C5 = 0.3. >= 40% 3
Dibawah ini adalah bilangan fuzzy dari bobot : >= 60% 4
1. Sangat rendah (SR) =1 >= 85% 5
2. Rendah (R) = 2
3. Cukup (C)= 3 Tabel 6. Kriteria C5
4. Tinggi (T)= 4 Jumlah Publikasi Nilai
5. Sangat tinggi (ST)= 5
< 10% 1
Untuk itu kriteria memiliki hasil dan bobotnya
>= 20% 2
masing-masing. Untuk menentukan nilai berdasarkan
>= 40% 3
kriteria maka ditentukan dengan aturan dari
>= 60% 4
peraturan dari kemenristekdikti seperti pada rasio
>= 85% 5
dosen tetap pada setiap program studi dan untuk
penelitian, pengabdian, PKM Mahasiswa serta
publikasi merupakan data dari jumlah persentase 3.5. Analisa Pemecahan Masalah dengan Metode SAW
perguruan tinggi penerima dana berdasarkan jumlah Dalam penelitian ini menggunakan FMDAM metode
dosen dari Kemenristekdikti serta publikasi dari skor SAW. Langkah-langkah pemecahan masalah dalam
SINTA merupakan hasil persentasi publikasi penelitian ini adalah sebagai berikut :
menurut jumlah dosen yang terdaftar di SINTA. a. Menentukan kriteria-kriteria yang akan dijadikan
Data tersebut diambil dan diolah pada Bulan acuan dalam pengambilan keputusan,
Desember Tahun 2017. Berikut dapat dilihat pada b. Menentukan rating kecocokan setiap alternative
tabel-tabel tentang setiap kriteria beserta bobotnya. pada setiap kriteria.
c. Membuat matriks keputusan berdasarkan
Tabel 2. Kriteria C1 kriteria, kemudian melakukan normalisasi matriks
Rasio Dosen Tetap Nilai berdasarkan persamaan yang disesuaikan dengan
1 : 100 1 jenis atribut sehingga diperoleh matriks
1 : 50 2 ternormalisasi R.
1 : 40 3 d. Hasil akhir diperoleh dari proses perankingan
1 : 30 4 yaitu penjumlahan dari perkalian matriks
1 : 20 5 ternormalisasi R dengan vektor bobot sehingga
diperoleh nilai terbesar yang dipilih sebagai
Tabel 3. Kriteria C2 alternatif terbaik Ai sebagai solusi. Nilai
preferensi untuk setiap alternatif Vi. Nilai yang
Jumlah Penelitian Nilai
lebih besar mengindikasikan bahwa alternatif
< 10% 1 lebih terpilih.
>= 20% 2
>= 40% 3
>= 60% 4
>= 85% 5
Journal JTIK (Jurnal Teknologi Informasi dan Komunikasi) 1(1) 2018, 1-70 7

3.6. Analisa Kriteria dan Pembobotan 17. Universitas Abulyatama (A17),


Pada proses pembuatan sistem pendukung 18. Universitas Al Muslim (A18),
keputusan perangkingan perguruan tinggi ini, 19. Universitas Gajah Putih (A19),
dibutuhkan pembobotan pada setiap kriteria yang 20. Universitas Gunung Leuser Aceh (A20),
telah ditentukan. Terdapat 5 (lima) kriteria yang akan 21. Universitas Jabal Ghafur (A21),
digunakan dalam menentukan perguruan tinggi. 22. Universitas Muhammadiyah Aceh (A22),
23. Universitas Sains Cut Nyak Dhien (A23),
3.7. Analisa Pembahasan dan Hasil
Berdasarkan langkah-langkah pemecahan masalah 24. Universitas Serambi Mekkah (A24), dan
dengan mengunakan metode SAW, pada bagian ini 25. Universitas Ubudiyah Indonesia (A25).
akan dibahas tentang proses perhitungan dan
keluaran yang diharapkan pada penelitian ini. Berdasarkan hasil perhitungan normalisasi matrik
a. Menentukan kriteria-kriteria yang akan dijadikan keputusan (X) di atas, diperoleh matrik ternormalisasi
acuan dalam pengambilan keputusan yaitu C1 (R) sebagai berikut:
sampai dengan C5. 0.4 0.75 0.33 1 0.5
b. Menentukan rating kecocokan setiap alternatif. 0.4 0.5 0.33 1 0.25
0.4 0.5 0.33 1 0.25
c. Membuat matrik keputusan berdasarkan kriteria
0.4 0.75 0.33 1 0.25
(Ci), kemudian melakukan normalisasi matrik
0.4 0.5 0.33 1 0.25
berdasarkan persamaan yang disesuaikan dengan
0.4 0.5 0.33 1 0.25
jenis attribute (Atribut keuntungan atau atribut
1 0.5 0.33 1 0.75
biaya) sehingga diperoleh matrik ternormalisasi.
0.67 0.5 0.33 1 0.25
d. Melakukan proses perangkingan, yaitu 0.67 0.75 0.33 0.33 0.75
mengalikan matrik ternormalisasi dengan vektor 0.4 0.75 0.33 1 0.5
bobot Berikut ini akan diambil sampel 25 data 0.4 1 0.33 1 0.5
perguruan tinggi, yang akan diuji berdasarkan 0.4 0.25 0.33 1 1
kriteria yang telah ditentukan. Adapun ke 25 R= 0.67 1 0.33 0.5 0.25
sampel data tersebut yaitu: 0.5 0.25 0.33 1 0.25
1. Akademi Analis Farmasi dan Makanan 0.4 1 1 0.5 0.75
Banda Aceh (A1), 0.4 1 0.33 1 0.5
2. Akademi Keperawatan Ibnu Sina Kota 0.4 0.5 0.33 1 0.5
Sabang (A2), 0.5 0.75 0.33 1 0.5
3. Akademi Keperawatan Jabal Ghafur 0.4 0.75 0.67 0.5 0.5
(A3), 0.4 0.5 0.33 1 0.5
4. Akademi Keuangan Perbankan 0.5 0.5 0.33 1 0.25
Nusantara (A4), 0.5 0.5 0.33 1 0.5
5. AMIK Indonesia (A5), 0.4 0.5 0.33 1 1
6. Politeknik Aceh (A6), 1 1 0.67 1 0.75
7. Politeknik Aceh Selatan (A7), 0.4 0.5 0.33 1 0.5
8. Politeknik Indonesia Venezuela (A8),
9. Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Sabang Dari hasil perhitungan perangkingan di atas, dari 25
(A9), perguruan tinggi yaitu:
10. STMIK Abulyatama (A10), Tabel 7. Nilai V dan Hasil Akhir
11. Sekolah Tinggi Ilmu Hukum Alternatif Nilai
Muhammadiyah Takengon (A11), Universitas Serambi Mekkah 0.89
12. STIKES Bustanul Ulum Langsa (A12), STKIP Bina Bangsa Getsempena 0.76
13. STIKES Getsempena Lhoksukon (A13), Akademi Keperawatan Jabal Ghafur 0.71
STKIP Bina Bangsa Meulaboh 0.66
14. STKIP An-nur Nangro Aceh (A14),
Universitas Sains Cut Nyak Dhien 0.66
15. STKIP Bina Bangsa Getsempena (A15), Politeknik Aceh Selatan 0.66
16. STKIP Bina Bangsa Meulaboh (A16), AMIK Indonesia 0.65
8 Rizaldi Akbar / Journal JTIK (Jurnal Teknologi Informasi dan Komunikasi) 2(1) 2018, 1-10

Universitas Al Muslim 0.61


Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Sabang 0.59
Politeknik Aceh 0.59
Akademi Analis Farmasi dan Makanan Banda 0.59
Aceh
Politeknik Indonesia Venezuela 0.59
Universitas Gajah Putih 0.57
Universitas Muhammadiyah Aceh 0.53
Universitas Gunung Leuser Aceh 0.51
Universitas Abulyatama 0.51 Gambar 4. Form Alternatif
Universitas Ubudiyah Indonesia 0.51
Akademi Keperawatan Ibnu Sina Kota Sabang 0.51
Akademi Keuangan Perbankan Nusantara 0.49
Universitas Jabal Ghafur 0.46
Sekolah Tinggi Ilmu Hukum Muhammadiyah 0.44
Takengon
STIKES Bustanul Ulum Langsa 0.44
STKIP An-nur Nangro Aceh 0.44
STIKES Getsempena Lhoksukon 0.44
STMIK Abulyatama 0.38

Nilai V yang berada >= 0,89 adalah Universitas Gambar 5. Form Hasil Nilai Alteratif Kriteria
Serambi Mekkah.

3.8. Perancangan Aplikasi SAW


Berdasarkan Analisa sebelumnya maka dibuat sebuat
prototype guna mempermudah dalam memproses
penilaian nantinya, aplikasi ini terdiri dari rancangan
input yaitu; input alternative, kriteria. Dan
selanjutnya akan ditampilkan nilai dari alternative
kriteria, hasil akan diproses dan dianalisa sehingga
normalisasi hingga perangkingan merupakan hasil
akhir dari aplikasi ini. Selain itu, data informasi Gambar 6. Hasil Analisa Normalisasi SAW
perangkingan perguruan tinggi juga dibuat dalam
bentuk grafik baik dalam model pie, coloum, dan bar
chart. Untuk hasil aplikasi tersebut dapat dilihat pada
gambar 3 sampai 9.

Gambar 7. Hasil Analisa SAW

Gambar 3. Form Kriteria


Journal JTIK (Jurnal Teknologi Informasi dan Komunikasi) 1(1) 2018, 1-70 9

kedelapan pada Universitas Al Muslim dengan nilai


0.61. Urutan selanjutnya dengan nilai 0.59 yaitu pada
kampus Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Sabang,
Politeknik Aceh, Akademi Analis Farmasi dan
Makanan Banda Aceh, Politeknik Indonesia
Venezuela. Universitas Gajah Putih pada posisi 13 (tiga
belas) dengan nilai 0.57, Universitas Muhammadiyah
Aceh posisi selanjutnya dengan nilai 0.53. Nilai sama
juga terjadi pada kampus Universitas Gunung Leuser
Gambar 8. Hasil SAW dalam bentuk Grafik Pie Aceh, Universitas Abulyatama, Universitas Ubudiyah

Gambar 9. Hasil SAW dalam bentuk Kolom

4. Kesimpulan dan Saran Indonesia, dan Akademi Keperawatan Ibnu Sina Kota
Sabang dengan nilai 0.51. posisi kesembilanbelas
Berdasarkan hasil penelitian maka dapat disimpulkan dengan nilai 0.49 pada kampus Akademi Keperawatan
Metode Fuzzy Multi Attribute Decision Making Ibnu Sina Kota Sabang dan keduapuluh dengan nilai
(FMADM) dan Simple Additive Weighting (SAW) dapat 0.46 yaitu, Universitas Jabal Ghafur. Untuk Sekolah
memberikan informasi perangkingan perguruan
Tinggi Ilmu Hukum Muhammadiyah Takengon,
tinggi, dimana hasil akhir akan dihitung nilai preferensi STIKES Bustanul Ulum Langsa, STKIP An-nur
(Vi) tertinggi dari masing-masing alternatif. Nilai Nangro Aceh, dan STIKES Getsempena
tertinggi dijadikan prioritas pertama sebagai Lhoksukon dengan nilai 0.44. Pada posisi kedua puluh
perguruan tinggi terbaik. Hasil akhir dari penerapan lima dengan nilai terendah yaitu pada perguruan tinggi
metode SAW berupa perangkingan perguruan tinggi STMIK Abulyatama dengan nilai 0.38.
dengan urutan pertama pada Universitas Serambi
Mekkah dengan nilai 0.89, selanjutnya urutan kedua Hasil perangkingan diatas merupakan hasil penilaian
pada STKIP Bina Bangsa Getsempena dengan nilai dengan menitikberatkan pada jumlah penelitian,
0.76, posisi ketiga yaitu Akademi Keperawatan Jabal pengabdian yang dimenangkan dengan sumber
Ghafur dengan nilai 0.71, pada posisi keempat, kelima Kemenristekdikti pada tahun 2017 berdasarkan jumlah
dan keenam yaitu STKIP Bina Bangsa Meulaboh,
usulan. Selanjutnya publikasi juga melibatkan dosen
Universitas Sains Cut Nyak Dhien, Politeknik Aceh yang terdaftar di SINTA dengan menilai persentase
Selatan dengan nilai sama yaitu 0.66. pada peringkat sitasi dari jumlah dosen terdaftar. Sedangkan rasio
ketujuh AMIK Indonesia dengan nilai 0.65 dan dosen dinilai dari pangkalan data dikti (FORLAP).
10 Rizaldi Akbar / Journal JTIK (Jurnal Teknologi Informasi dan Komunikasi) 2(1) 2018, 1-10

5. Daftar Pustaka Surya, C. and Kom, M., 2017. Sistem Pendukung


Keputusan Pemilihan Perguruan Tinggi
Helilintar, R., Winarno, W.W. and Al Fatta, H., 2016. Menggunakan Fuzzy Multi Attribute Decision Making
Penerapan Metode SAW dan Fuzzy Dalam Sistem (FMADM) dan Simple Additive Weighting (SAW).
Pendukung Keputusan Penerimaan Beasiswa. Jaringan Sistem Informasi Robotik-JSR, 1(01), pp.18-
Creative Information Technology Journal, 3(2), 24.
pp.89-101.
Surya, C., 2015. Sistem Pendukung Keputusan
Iqbal, T., Aprizal, D. and Wali, M., 2017. Aplikasi Rekomendasi Penerima Beasiswa Menggunakan
Manajemen Persediaan Barang Berbasis Economic Fuzzy Multi Attribut Decision Making (FMADM)
Order Quantity (EOQ). Jurnal JTIK (Jurnal dan Simple Additive Weighting (SAW). Jurnal Rekayasa
Teknologi Informasi dan Komunikasi), 1(1), pp.48- Elektrika, 11(4), pp.149-156.
60.
Wanto, A. and Damanik, H., Analisis Penerapan
Mufizar, T., 2016. Sistem Pendukung Keputusan Sistem Pendukung Keputusan Terhadap Seleksi
Pemilihan Dosen Berprestasi Di STMIK Penerima Beasiswa BBM (Bantuan Belajar
Tasikmalaya Menggunakan Metode Simple Additive Mahasiswa) Pada Perguruan Tinggi Menggunakan
Weighting (SAW). CSRID (Computer Science Metode Simple Additive Weighting (SAW) (Studi Kasus:
Research and Its Development Journal), 7(3), AMIK Tunas Bangsa Pematangsiantar).
pp.155-166.
Wali, M. and Ahmad, L., 2017. Perancangan Aplikasi
Munawir, M. and Ardiansyah, A., 2017. Decision Source code library Sebagai Solusi Pembelajaran
Support System Pemilihan Karyawan Berprestasi Pengembangan Perangkat Lunak. Jurnal JTIK (Jurnal
Dengan Pendekatan Analisa Gap Profile matching Teknologi Informasi dan Komunikasi), 1(1), pp.39-
Di Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi 47.
Aceh. Jurnal JTIK (Jurnal Teknologi Informasi dan
Komunikasi), 1(1), pp.7-14. Yenni, E., 2017. Pengaruh Pemahaman Akuntansi
dan Pengalaman Kerja Aparatur Terhadap
Muslihudin, M., Triananingsih, F., Kasmi, K. and Penyusunan Laporan Keuangan Daerah Pada
Anggraei, L., 2017. Pembuatan model penilaian Pemerintah Kota Banda Aceh. Jurnal EMT KITA,
indeks kinerja dosen menggunakan metode fuzzy 1(2), pp.91-96.
Simple Additive Weighting. Semnasteknomedia online,
5(1), pp.3-5. Zulita, L.N., 2015. Sistem Pendukung Keputusan
Menggunakan Metode Saw Untuk Penilaian Dosen
Pungkasanti, P.T., 2017. Implementation Of Simple Berprestasi (Studi Kasus Di Universitas Dehasen
Additive Weighting (Saw) Methode In Determining Bengkulu). Media Infotama, 9(2).
High School Student’s Interest. Jurnal Informatika
Upgris, 3(1).

Radhitya, Y. and Hakim, F.N., 2016. Rancang


Bangun Sistem Pendukung Keputusan Penentuan
Penerima Beasiswa Dengan Metode SAW. Speed-
Sentra Penelitian Engineering dan Edukasi, 8(2).

Sarboini, S., Surya, J. and Safiansyah, W., 2017.


Pengaruh Kepemimpinan dan Team Work Terhadap
Kinerja Pegawai Pada PT. PLN (PERSERO) Cabang
Banda Aceh. Jurnal EMT KITA, 1(2), pp.86-90.

You might also like