You are on page 1of 11

CONTOH SOAL PRAKTEK KEPERAWATAN

KEGAWATDARURATAN 1, 2, 3

OLEH :

( S.Tr. Keperawatan TK.IVA)

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR JURUSAN
KEPERAWATAN
2019
1. Seorang laki-laki berusia 43 tahun dengan diagnose TB paru dating ke UGD dengan
keluhan sesak napas, tampak cemas, batuk berdahak, retraksi dinding dada, tekanan darah
130/80 mmHg, nadi 100x/menit, frekuensi napas 27 x/menit, suhu 380 C. Ph= 7.47, PaCO2
= 32 mmHg, PaO2 = 90 mmHg, Saturasi oksigen = 92%, HCO3- = 22 meq/dL, BE = +3.
Apakah masalah keperawatan utama pada pasien?
a. Keletihan
b. Hipertermia
c. Gangguan pertukaran gas.
d. Ketidakefektifan pola napas
e. Ketidakefektifan bersihan jalan napas

JAWABAN : C

2. Seorang laki-laki berusia 45 tahun diantar ke UGD karena nyeri dada. Hasil pengkajian
nyeri di dada yang menjalar ke lengan kiri dan punggung. Skala nyeri 8. Ronchi positif.
Tekanan darah 100/60 mmHg, nadi 70 x/menit, napas 24 x/menit, suhu 35,8o C.
Gamabaran EKG ada infark miokard luas dan pasien sudah diberikan NTG 10 mg
sublingual. Apakah tindakan selanjutnya pada pasien tersebut?
a. Kolaborasi analgesic kuat (morfin).
b. Kolaborasi pemberian anti-platelet
c. Kolaborasi pemberian oksigen
d. Kolaborasi obat digitalis
e. Kolaborasi nitrogliserin

JAWABAN : A

3. Seorang laki-laki berusia 60 tahun diantar di UGD karena tidak sadarkan diri, hasil
pengkajian riwayat jatuh di kamar mandi, GCS E2M4V3 tampak jejas di area frontal,
lemah, dan terdengar bunyi napas gurgling. Td 150/100, Nadi 64 x/menit, napas 28x/menit,
akral teraba dingin, hasil CT-scan stroke infark hemisfer sinistra. Apa tindakan pertama
yang harus dilakukan pada kasus tersebut?
a. Memasang oksigen
b. Memasang OPA
c. Memasang ETT
d. Mengatur posisi fowler
e. Melakukan penghisapan lender.

JAWABAN : E

4. Seorang laki-laki usia 30 tahun, MRS dengan keluhan badan lemas, merasa haus terus-
terusan dan sering kencing. Pemeriksaan fisik tampak pasien lemas, membran mukosa
buccal kering, sariawan, frekuensi nadi 115 x/menit, kekuatan undulasi nadi teraba kecil
dan lemah, frekuensi napas 22 x/menit, TD 110/70 mmHg, Suhu 36,7 C. Diagnosa medis
Diabetus mellitus. Apakah pemeriksaan penunjang dalam pengkajian keperawatan yang
dibutuhkan pada kasus diatas?
A. Kaji kadar BUN dan kreatinin serum
B. Kaji kadar SGOT dan SGPT
C. Kaji kadar leukosit darah
D. Kaji kadar hemoglobin
E. Kaji kadar gula darah.
JAWABAN : E

5. Seorang laki-laki usia 56 tahun dirawat di ruang kardio dengan diagnose Penyakit Jantung
Koroner. Keluhan utama yang dirasakan badan terasa lemas. Hasil pemeriksaan fisik
didapatkan frekuensi napas 34 x/menit, frekuensi nadi 88 kali per menit, TD 100/70
mmHg, suara nafas vesikuler, terdapat pernapasan cuping hidung, akral dingin, dan
aktifitas hanya diatas tempat tidur. Hasil pemeriksaan penunjang EKG terdapat ST elevasi,
dan hasil laboratorium kolesterol total 350 mg/dl, hasil analisa gas darah pH 7,40, dan
PCO2 43 mg/dl. Apakah diagnosa keperawatan prioritas pada kasus diatas?
A. Ketidakefektifan bersihan jalan napas
B. Ketidakefektifan pola napas.
C. Gangguan pertukaran gas
D. Intoleransi aktifitas
E. Keletihan
JAWABAN: B
6. Laki-laki usia 50 tahun, di rawat di RS dengan diagnose medis TBC mengeluh batuk terus
menerus disertai dengan secret kental berwarna kuning. Hasil pemeriksaan fisik ditemukan
adanya ronki di lapang paru. Apa tindakan keperawatan yang bisa dilakukan oleh perawat
jaga?
A. Lakukan suction
B. Berikan mucolitik
C. Ajari batuk efektif.
D. Atur posisi terlentang
E. Anjurkan untuk istirahat di tempat tidur
JAWABAN: C

7. Perawat sedang membantu melakukan defribilasi pada klien dengan fibrilasi


ventricular. Setelah memasang paddles di dada klien dan sebelu mengisi daya.
Intervensi manakah yang seharusnya dilakukan?
A. Pastikan bahwa klien telah diintubasi
B. Berikan amiodaron intravena per bolus
C. Atur defibrillator ke mode “singkronisasi”
D. Pastikan nitroglycerin patch sudah terpasang
E. Konfirmasi bahwa irama jantung benar fibrilasi ventricular.
JAWABAN : E

8. Perawat memberikan petunjuk pada klien diabetes mellitus yang baru pulih dari
diabetic ketoasidosis (DKA) mengenai pengambilan tes untuk pencegahan
kambuhnya serangan. Petunjuk manakah yang penting ditekankan oleh perawat?
A. Tes kadar keton urin
B. Monitor glukosa darah dengan sering.
C. Makan secara teratur sesuai anjuran diet
D. Makan 6 kali dalam jumlah kecil tiap hari
E. Lakukan follow up kesehatan yang memadai
JAWABAN : B
9. Sulfisoxazole 1 g per oral empat kali sehari diresepkan untuk remaja dengan infeksi
saluran kemih. Label obat berbunyi “tablet 500 mg” perawat telah menetapkan
bahwa dosis pemberian adalah aman. Berapa banyak tablet perdosis yang diberikan
perawat kepada remaja?
A. ½ tablet
B. 1 tablet
C. 2 tablet.
D. 3 tablet
E. 2 ½ tablet
JAWABAN : C

10. Ny.N berusia 59 tahun datang ke RS dengan keluhan kedua kaki bengkak, sesak napas,
tampak adanya retraksi otot bantu napas. Ny.N memiliki riwayat hipertensi sejak 4 tahun
yang lalu. TTV : TD: 180/110 mmHg, N: 98x/menit, RR: 26x/menit, S: 36,20C, SaO2:
88%. Diagnosa medis pasien CHF + efusi pleura. Setelah 2 jam dilakukan perawatan,
pasien menunjukkan tanda-tanda penurunan kesadaran dan nadi karotis tidak teraba serta
nafas tidak ada. Tindakan keperawatan segera yang harus dilakukan adalah?
a. Melakukan RJP segera.
b. Memberikan oksigen 4lpm
c. Melakukan pemeriksaan TTV
d. Mengkaji keadaan pasien dan melaporkan pada dokter jaga
e. Mengkaji airway, breathing dan circulation pasien lalu lakukan compresi

JAWABAN A

11. Seorang laki-laki berusia 57 tahun datang ke UGD RSUD Bunga dengan keluhan lemas,
sesak sejak 4 jam yang lalu. Saat dilakukan anamnesis keluarga mengatakan pasien
memiliki riwayat cuci darat 6 bulan yang lalu. Berdasarkan pemeriksaan fisik yang
dilakukan terdapat edema pada kedua tungkai kaki pasien. TTV : Nadi 90x/ment, TD:
170/100 mmHg, S : 37,20C , RR ; 12x/menit, SAO2 : 99%. Hasil pemeriksaan penunjang
didapatkan BUN : 30 gr/dL, Kreatinin: 6 mg/dL, Ureum : 5 mg/dL, PH : 7,2, HCO3 : 20
meq/L, GDS : 160 mg/dL. Diagnosa medis : DM type II + CKD St. V. Apakah intervensi
utama pada kasus diatas :
a. Monitor nilai AGD
b. Delegasi pemberian deuretik
c. Delegasi pemberian O2 3lpm.
d. Monitor input dan output pasien
e. Delegasi pemberian obat bronkodilator

JAWABAN C

12. Seorang Laki-laki usia 83 tahun datang ke UGD dengan keluhan lemas pada tubuh bagian
kanan dan biru pada tangan kiri. Berdasarkan hasil pemeriksaan didapatkan hasil TD
180/80 mmHg, Nadi 90x/menit, S : 36,10C, RR : 20x/menit, GCS : E4V5M6. Diagnosa
medis pasien SNH + Hipertensi. Pasien telah diberi O2 3 lpm, dan posisi head up 300.
Apakah intervensi selanjutnya yang tepat dilakukan?
a. Lakukan pemasangan EKG
b. Monitor tanda-tanda peningkatan TIK
c. Monitor tanda-tanda vital secara periodic
d. Monitor tingkat kesadaran secara periodik
e. Melakukan delegasi pemberian obat captopril 25 mg.

JAWABAN E

13. Seorang pasien berusia 54 tahun dibawa ke RS setelah terjatuh saat membersihkan teras.
Pasien mengeluh tiba – tiba merasakan nyeri dadan dengan durasi 15 mneit , 5 menit
berhenti kemudian sakit lagi. Hasil pemeriksaan TTV menunjukkan TD : 190/100 mmhg ,
frekuensi nadi 104x/ menit, frekuensi napas 26x/menit dan suhu 36,5oc. Pasien kemudian
dirujuk ke ICU dan perawat memasang monitor dan menghubungkannya ke dada pasien.
Apa intervensi prioritas untuk pasien nyeri dada dengan kadar pO2 89%?
a. Berikan nitrogliserin sublingual
b. posisikan semi fowler
c. kolaborasi morfin
d. pasang O2.
e. rekam EKG

JAWABAN : D

14. Seorang laki – laki berusia 36 tahun dibawa ke UGD setelah mengalami kecelakaan lalu
lintas, perawat telah melakukan primary survey dan didapatkan thorax dekstra btidak
sejajar saat bernapas, suara napas menurun dan saat di perkusi hipersonor pada paru
dekstra, terdapat distensi vena jugularis, TD 90/60 mmHg, nadi 100x/menit, RR 26x/menit
dan dangkal, akral dingin. Apakah tindakan yang tepat pada pasien tersebut?
a. Needle decompression.
b. Beri oksigen 100%
c. Pericardiocentesis
d. Pasang IV line
e. Intubasi

JAWABAN : A

15. Seorang laki – laki berusia 45 tahun dibawa ke UGD oleh ambulans akibat kecelakaan lalu
lintas dengan sepeda motor. Pasien menabrak truk yang sedang berhenti dan kepalanya
terbentur aspal. GCS pasien 8. Hasil pemeriksaan TTV menunjukkan TD 100/70 mmHg,
frekuensi nadi 56x/menit, frekuensi napas 16x/menit dan suhu 36,5oC. Dokter
mendiagnosis adanya trauma kapitis. Manakah dari tanda – tanda berikut yang
menunjukkan peningkatan tekanan intra kranial atau TIK pada trauma kepala?
a. Bradikardia
b. Gelisah dan bingung.
c. Haluaran urin meningkat
d. Tekanan frekuensi nadi meningkat
e. Orientasi waktu, orang dan tempat

JAWABAN : B

16. Ny. E berusia 38 tahun dengan G5P3A1 (usia kehamilan 15 minggu) datang ke PONEK
dengan keluhan muntah hebat sejak 3 hari yang lalu disertai dengan pusing. Pasien tidak
makan sejak 3 hari yang lalu karena muntah dan pasien tidak mampu menghabiskan segelas
air. Hasil pemeriksaan TTV pasien didapatkan RR : 22 x/mnt, N : 88 x/mnt, TD : 130/90
mmHg, S : 36 ˚C, akral dingin, nadi teraba lemah. Diagnosa medis pasien yaitu hiperemesis
gravidarum. Apakah masalah keperawatan utama pasien?
a. Hipovolemia.
b. Risiko syok
c. Deficit nutrisi
d. Risiko kekurangan volume cairan
e. Risiko ketidakefektifan perfusi jaringan perifer
Jawaban A
17. Seorang anak berusia 2 tahun 8 bulan diantar orang tuanya ke UGD dengan keluhan panas
sejak 2 hari yang lalu. Ibu pasien mengatakan anaknya panas tinggi, panas turun pada saat
pagi hari dan meningkat pada sore dan malam hari. Pada saat panas tinggi ibu mengatakan
anaknya mengalami kejang dengan durasi ± 5 menit. Apakah diagnosa keperawatan risiko
yang tepat untuk kasus di atas?
a. Hipertermi
b. Risiko syok
c. Risiko cidera.
d. Risiko infeksi
e. Risiko perdarahan
Jawaban C
18. Seorang perempuan (45 tahun) datang ke RSJ dengan keluhan sering mendengar suara-
suara tanpa sebab. Klien mengatakan kalau dirinya mendengar suara bisikan laki-laki yang
menyebabkan klien takut. Perawat mengajarkan klien untuk melakukan aktivitas terjadwal.
Apakah tujuan dari tindakan keperawatan tersebut?
a. Melatih klien mengontrol halusinasi.
b. Membantu klien mengenali halusinasi
c. Melatih klien adaptif dengan halusinasinya
d. Melatih klien untuk hidup tenang tanpa gangguan
e. Melatih klien untuk menghindar dari suara-suara aneh

Jawaban A
19. Seorang perempuan berumur 22 tahun, dirawat di ruang nifas, post partum hari kedua,
mengeluh nyeri di daerah luka pada perineum, terdapat 4 jahitan, nyeri sangat dirasakan
saat bergerak dengan skala 6, klien nampak berbaring, belum mampu menggendong dan
menyusui bayinya, konjungtiva agak pucat, klien mengatakan darah masih cukup banyak
yang keluar, 4 kali ganti pembalut setiap hari, TD 110/70 mmHg, Hb 9,8 gr %.
Apakah masalah keperawatan utama untuk kasus di atas?
a. Nyeri.
b. Resiko infeksi
c. Gangguan pola tidur
d. Defisit volume cairan
e. Resiko syok hipovolemik

Jawaban : A

20. Seorang anak usia 8 tahun dirawat dengan sinusitis kronik dan infeksi saluran frekuensi
napas atas (ISPA) yang disebabkan oleh alergi. Pasien dianjurkan untuk tes
immunoglobulin. Imunoglobulin apakah yang akan meningkat dalam kasus ini?
a. Ig A
b. Ig D
c. Ig E.
d. Ig G
e. Ig M

Jawaban : C

21. Seorang perempuan berumur 24 tahun dirawat di RS Jiwa dengan diagnose resiko bunuh
diri. Perawat akan melakukan Asuhan Keperawatan dalam bentuk Strategi Pelaksanaan
pertama. Sambil berbincang perawat mengidentifikasi benda berbahaya di sekitar klien.
Apakah tindakan selanjutnya yang harus dilakukan perawat berdasarkan SP1P?
a. Melakukan kontrak treatment
b. Melatih cara mengendalikan dorongan bunuh diri
c. Mengajarkan cara – cara mengendalikan dorongan bunuh diri
d. Mengamankan benda – benda yang dapat membahayakan klien.
e. Mengidentifikasi benda – benda yang dapat membahayakan klien
Jawaban : D

22. Seorang perempuan usia 30 tahun G3P2A) hamil 32 minggu datang ke poliklinik KIA
dengan keluhan sakit kepala dan pandangan kabur. Hasil pemeriksaan fisik : TD 160/100
mmHg, TFU 34 cm, punggung kiri presentasi kepala, DJJ 160x/menit, edema tungkai
bawah +2, dan proteinuria +1.
Apakah masalah keperawatan yang tepat untuk masalah tersebut?
a. Nyeri akut
b. Kelebihan volume cairan
c. Ketidak efektifan proses kehamilan
d. Resiko tinggi cedera pada ibu dan janin.
e. Gangguan persepsi sensori : pengelihatan

Jawaban D

23. Balita laki-laki usia 2 tahun dibawa ibu ke Puskesmas dengan keluhan mencret 5x sehari
dan anak tampak lemas. Hasil pengkajian : rewel, mata cekung dan mukosa bibir kering.
Perawat akan menentukan derajat dehidrasi dengan pendekatan MTBS.
Apakah data yang perlu dikaji lebih lanjut pada kasus tersebut ?
a. Capilarry Refill Time
b. Cubitan kulit perut.
c. Konsistensi feses
d. Berat badan
e. Suhu

Jawaban B

24. Seorang laki-laki berusia 34 tahun, dikunjungi oleh perawat puskesmas karena mengurung
diri dikamar sejak 1 buan, menolak mandi dan suka bicara sendiri. Hasil pengkajian :
kontak mata kurang, hanya mengangguk dan menggelengkan kepala saat ditanya.
Keluarga mengatakan klien diberhentikan dari pekerjaannya.
Apakah tujuan tindakan keperawatan pada kasus tersebut ?
a. Pasien mampu melakukan interaksi.
b. Pasien mampu menjaga kebersihan diri.
c. Pasien mampu mengontrol halusinasi.
d. Pasien tetap mampu berorientasi pada realita.
e. Pasien menunjukkan perilaku meningkatnya harga diri.

Jawaban B

You might also like