You are on page 1of 15

1

GAMBARAN SIKAP ERGONOMI DAN PROPORSI KELUHAN


MUSKULOSKELETAL PADA TENAGA KERJA BONGKAT MUAT DI
PELABUHAN BONGKAR MUAT BARANG JALAN TANJUNG BATU
KECAMATAN LIMA PULUH KOTA PEKANBARU
Muhammad Zulfikar Ihsan
Suyanto
Laode Burhanuddin
Zulfikar.ihsan12@yahoo.com

ABSTRACT

Ergonomics deals with optimization, efficiency, health, safety, and comfort in the
workplace. One of this ergonomics principle approach is important for unloading
workers in the harbour, because their workplace and work-system have high risk
of workplace accidents if the principles of ergonomics is not applied. So, the
effectivity, efficiency, productivity, comfort, and health of workers in the harbour
need to be maintained and improved with ergonomics approach. The bad
application of ergonomics when work (lifting methods, the weight limit of lifted
load, special technique of lifting) can affect the work stress and excessive work
stress will cause musculosceletal fatigue. This research was held on H. Ali Akbar
unloading harbour on Jl. Tanjung Batu, Lima Puluh, Pekanbaru, with descriptive
observasional method to describe risk of work ergonomy caused by bad
application of ergonomics at work and musculosceletal symptoms proportion of
19 unloading workers by Nordic Body Map (NBM) questionnaire. The result is all
unloading workers (100%) have musculosceletal injury with various grade of
injury. When being observed, none of all unloading workers lift the load with the
right method and no special technique had been used by unloading workers to lift
the load.

Keywords : ergonomy, musculosceletal injury, occupational disease.

PENDAHULUAN mulai dari rumah sampai ke tempat


Ergonomi secara nyata telah kerja. Pendekatan dan evaluasi
memberi dampak terhadap ergonomi banyak diaplikasikan
kehidupan manusia sehari-hari, dalam banyak hal, mulai dari

JOM FK Volume 2 No. 2 Oktober 2015 1


3

perancangan produk, fasilitas kerja obyek pembangunan. Ergonomi yang


dan tempat kerja dengan sasaran bersasaran akhir efisiensi dan
untuk menambah efektivitas, keserasian kerja memiliki arti
efisiensi dan produktivitas tenaga penting bagi tenaga kerja, baik
kerja (Sutjana, 2006). Dari sudut sebagai subyek maupun obyek.
pandang ergonomi, antara tuntutan Akan tetapi sering kali suatu tempat
tugas dan kapasitas kerja harus selalu kerja mengesampingkan aspek
dalam garis keseimbangan sehingga ergonomi bagi para pekerjanya, hal
dicapai performansi kerja yang ini tentunya sangat merugikan para
tinggi. Dalam kata lain, tuntutan pekerja itu sendiri. 3
tugas pekerjaan tidak boleh terlalu
Wignjosoebroto (2006)
rendah dan juga tidak boleh terlalu
mengemukakan bahwa Problematik
berlebihan.1
kerja yang sering dialami manusia
Menurut Departemen
seperti kelelahan mata, sakit kepala
Kesehatan RI penerapan ergonomi di
dan gangguan muskuloskeletal akan
tempat kerja adalah bertujuan agar
bisa dicegah melalui pendekatan
pekerja pada saat bekerja selalu
ergonomi. Begitu juga kinerja
dalam keadaan sehat, nyaman,
optimal akan bisa dipenuhi manakala
selamat, produktif, dan sejahtera.
peralatan atau fasilitas kerja, stasiun
Serta penerapan prinsip-prinsip
kerja, produk dan tata cara kerja bisa
ergonomi sebagai bagian dari
dirancang dan disesuaikan dengan
Kesehatan dan Keselamatan Kerja
pendekatan dan prinsip-prinsip
(K3) di perusahaan merupakan hal
ergonomi. Pengingkaran terhadap
yang sangat penting karena akan
prinsip-prinsip ergonomi akan
mampu meningkatkan kesehatan dan
menghasilkan berbagai masalah
keselamatan tenaga kerja sekaligus
seperti cedera dan penyakit akibat
meningkatkan produktivitas kerjanya
kerja, peningkatan ketidakhadiran,
dengan adanya penerapan ergonomi
biaya pengobatan dan asuransi yang
dalam aktivitas kerja, diharapkan
lebih tinggi, omset yang lebih tinggi
dapat menekan terjadinya kasus-
untuk pekerja, menurunnya hasil
kasus kecelakaan kerja yang selama
produksi, gugatan, kualitas kerja
ini banyak terjadi pada sektor
yang rendah dan lain-lain.
konstruksi, perhubungan baik darat,
Secara implisit, bahwa hakikat
laut, dan udara, pertambangan serta
kesehatan kerja mencakup dua hal,
sektor lainnya.2
yakni: Pertama, sebagai alat untuk
Dalam dunia kerja terdapat mencapai derajat kesehatan tenaga
Undang-Undang yang mengatur kerja yang setinggi-tingginya.
tentang ketenagakerjaan yaitu Tenaga kerja disini mencakup antara
Undang-Undang No.14 tahun 1969 lain: buruh, petani, nelayan, pekerja-
tentang ketentuan-ketentuan pokok pekerja sektor nonformal, pegawai
tenaga kerja merupakan subyek dan negeri dan sebagainya. Kedua,

JOM FK Volume 2 No. 2 Oktober 2015


2
4

sebagai alat untuk meningkatkan memiliki risiko kerja yang tinggi,


produksi, yang berlandaskan kepada para operator dalam melakukan
meningkatnya efisiensi dan pekerjaannya, posisi kerja mereka
produktifitasnya. (Sumakmur, 1991) tidak sesuai dengan prinsip-prinsip
ergonomi, dimana ini perlu tindakan
Untuk pendekatan ergonomi
berupa mengangkat beban dengan
lebih lanjut, buruh angkut di
bantuan alat mekanis. international
pelabuhan merupakan objek penting
labour organitation (ILO)
untuk sebagai pelaksana ergonomi
menyatakan bahwa dengan
tersebut, pelabuhan yang merupakan
menerapkan prinsip ergonomi maka
tempat yang terdiri dari daratan dan
masalah yang ada ditempat kerja
perairan di sekitarnya dengan batas-
akan dapat diselesaikan atau dicegah,
batas tertentu sebagai tempat
seperti terjadinya kecelakaan kerja
kegiatan pemerintahan dan kegiatan
serta menurunnya efektifitas,
ekonomi yang dipergunakan sebagai
efisiensi dan produktifitas tenaga
tempat kapal bersandar, berlabuh,
kerja itu sendiri. Menurut Neuman
naik turun penumpang atau bongkar
(2006) identifikasi faktor risiko
muat barang yang dilengkapi dengan
ergonomi dapat dilakukan dengan
fasilitas keselamatan pelayaran dan
cara evaluasi lingkungan kerja,
kegiatan penunjang pelabuhan serta
evaluasi sistem kerja, evaluasi
sebagai tempat perpindahan intra dan
gangguan kesehatan dengan
antar moda transportasi.4
menggunakan kuesioner Nordic
Dari 142 negara, menurut
Body Map dan lain-lain. Evaluasi
Global Competitiveness Report
lingkungan kerja bertujuan untuk
2011-2012, daya saing pelabuhan di
menilai apakah suatu lingkungan
Indonesia berada diperingkat ke-103,
kerja berpotensial untuk
sedikit meningkat dari tahun
menimbulkan gangguan kesehatan
sebelumnya yang berada di urutan
ditinjau dari aspek ergonomi.
ke-104. efektifitas, efisiensi dan
Kuesioner Nordic Body Map
produktifitas tenaga kerja di
bertujuan untuk menilai apakah ada
pelabuhan perlu dijaga dan
terdapat dampak dari faktor
ditingkatkan dengan pendekatan
ergonomi kerja terhadap timbulnya
ergonomi.5.6
keluhan gangguan muskuloskeletal
Dari hasil pengamatan
pada pekerja.7
sementara peneliti mengenai
Hingga saat ini belum pernah
pendekatan prinsip ergonomi pada
dilakukan penelitian gambaran sikap
pekerja buruh angkut di Pelabuhan
ergonomi dan proporsi keluhan
bongkar muat barang di Jalan
muskuloskeletal pada buruh atau
Tanjung Batu Kecamatan Lima
Tenaga Kerja Bongkar Muat di
Puluh Kota Pekanbaru masih kurang
Pelabuhan bongkar muat barang
memadai, selain ini merupakan
Jalan Tanjung Batu, Kecamatan
pekerjaan sektor informal yang
Lima Puluh, Kota Pekanbaru. Dalam

JOM FK Volume 2 No. 2 Oktober 2015


2
5

hal ini Peneliti memilih Pelabuhan hari (1 minggu) pada bulan


H.Ali Akbar sebagai tempat november tahun 2014.
penelitian dikarenakan Pelabuhan
H.Ali Akbar memiliki jumlah Populasi dan Sampel Penelitian
Tenaga Kerja Bongkar Muat Populasi dalam penelitian ini
terbanyak dari pelabuhan-pelabuhan adalah Tenaga Kerja Bongkar Muat
yang lain serta Pelabuhan H.Ali di Pelabuhan H.Ali Akbar Jalan
Akbar juga merupakan pelabuhan Tanjung Batu, Kecamatan Lima
yang paling aktif jika dibandingkan Puluh Kota Pekanbaru yang
dengan pelabuhan-pelabuhan yang berjumlah 19 orang. Pada penelitian
lain. Makadari itu penulis tertarik ini sampel adalah seluruh populasi.
melakukan penelitian gambaran Instrumen Penelitian
sikap ergonomi dan proporsi keluhan Penelitian ini dilakukan pada
muskuloskeletal pada Tenaga Kerja awalnya dengan mewawancarai
Bongkar Muat di Pelabuhan H.Ali identitas dan masa kerja, kemudian
Akbar Jalan Tanjung Batu, penelitian ini dilakukan dengan
Kecamatan Lima Puluh, Kota mengambil video dan foto responden
Pekanbaru. dalam proses mengangkat beban
yang diangkat, secara tidak langsung
METODE PENELITIAN peneliti akan melihat apakah cara
Desain penelitian ini atau metode angkat yang digunakan
dilakukan dengan jenis metode para responden sudah benar atau
penelitian deskriptif observasional, tidak. Lalu untuk melihat batasan
yaitu penelitian yang bertujuan dan tindakan atas beban yang
melihat gambaran sikap ergonomi diangkat oleh responden peneliti
dan proporsi keluhan melakukan observasi atas berat
muskuloskeletal pada Tenaga Kerja barang yang diangkat serta melihat
Bongkar Muat di Pelabuhan H.Ali apakah ada atau tidak tindakan yang
Akbar, Jalan Tanjung Batu, sesuai atas berat barang/beban yang
Kecamatan Lima Puluh, Kota diangkat oleh pekerja buruh tersebut.
Pekanbaru. Kemudian menanyakan bagaimana
durasi kerja serta apakah ada shift
Lokasi dan Waktu Penelitian yang berlaku pada Tenaga Kerja
Bongkar Muat di Pelabuhan H.Ali
Penelitian ini dilakukan di
Akbar ini.
Pelabuhan H.Ali Akbar Jalan
Selanjutnya untuk mengetahui
Tanjung Batu, Kecamatan Lima
adanya keluhan gangguan
Puluh, Kota Pekanbaru. Penelitian
muskuloskeletal pada responden,
ini dilakukan sejak April 2014
digunakan kuesioner nordic body
dengan melakukan survey awal pada
map (lihat lampiran 1-2). Kuesioner
25 - 27 april 2014. Pengambilan data
nordic body map adalah kuesioner
dilakukan di Pelabuhan selama 7
yang paling sering digunakan untuk

JOM FK Volume 2 No. 2 Oktober 2015


2
6

melihat keluhan subjektif pada Etika penelitian


pekerja karena sudah terstandarisasi Penelitian ini telah lolos kaji
dan tersusun rapi, dimulai dari leher etik oleh Unit Etik Penelitian
sampai kaki. Kedokteran dan Kesehatan Fakultas
Pengambilan Data Kedokteran Universitas Riau.
Data yang diambil dalam
HASIL
penelitian ini bersifat primer, adapun
Pada penelitian ini responden
data yang bersifat yang diambil
berjumlah 19 orang, semua
dalam penelitian ini yaitu:
responden adalah laki-laki. Semua
1. peneliti meminta inform consent
responden berasal dari kelompok
kepada responden yang
umur kategori dewasa yakni 18-60
dijadikan sampel penelitian.
tahun dengan masa kerja lebih dari
2. Wawancara dengan responden 12 bulan (100%). Selain bekerja
untuk mengetahui identitas dan sebagai tenaga kerja bongkar muat di
masa kerja pelabuhan, beberapa responden ada
yang memiliki pekerjaan sampingan
3. Peneliti mengobservasi Sikap sebagai tukang cat, tukang ojek,
tubuh responden dalam bekerja tukang bangunan dan lain
4. Peneliti mengidentifikasi sebagainya. tenaga kerja yang
perkiraan batasan dan tindakan berusia kurang dari 30 tahun hanya
atas beban yang diangkat memiliki persentase sebesar 15,8 %
responden. (3 orang) , selebihnya 8 orang (42,1
5. Pengisian kuesioner nordic %) memiliki rentang usia 30-40
body map dengan melakukan tahun dan pada usia yang lebih tua
wawancara dan membagikan yakni berusian >40 tahun memiliki
kuesioner kepada responden. persentase yang sama besarnya yakni
Pengisian kuesioner nordic body 42,1 % (8 orang)
map ini bertujuan untuk
mengetahui bagian tubuh dari Observasi Sikap Tubuh TKBM
pekerja yang terasa sakit saat Dalam Bekerja
sedang bekerja.
Observasi terhadap sikap
Pengolahan Data tubuh dalam mengangkat
Pengolahan data dilakukan barang/beban yang dilakukan TKBM
secara manual, kemudian disajikan ini dibagi menjadi 3 periode waktu,
dalam bentuk tabel distribusi yakni pada pagi hari, dimana proses
frekuensi untuk melihat gambaran pengangkatan pertama kali
ergonomi pada Tenaga Kerja dilakukan, pada siang hari, dimana
Bongkar Muat di Pelabuhan H.Ali proses penangkatan barang sudah
Akbar Jalan Tanjung Batu, sering dilakukan, dan pada sore hari,
Pekanbaru. dimana proses pengangkatan sudah

JOM FK Volume 2 No. 2 Oktober 2015


2
7

sangat sering dan menjadi proses yang dilakukan pada hari itu yang
pengangkatan yang terakhir kali dilakukan TKBM

yang diangkat berdasarkan dokumen


The National Occupational Health
Dari hasil observasi
and Safety Commision (worksafe
didapatkan 100% TKBM
australia) yang mengeluarkan
menggunakan cara yang tidak
lembaran kerja ( a discussion paper
benar/tidak ergonomi dalam
and draft code of practice) untuk
mengangkat beban atau suatu barang
pemindahan material yang aman,
berdasarkan pengamatan pada
didapatkan beban angkat yang
periode waktu pengangkatan yakni
memiliki berat maksimal 16 kg
pengangkatan pada awal waktu kerja,
memiliki persentase 17,5%,.
pengangkatan pada pertengahan
kemudian pada beban angkat yang
waktu kerja dan pengangkatan pada
memiliki berat 16-25 kg angka rata-
akhir waktu kerja.
rata yang cukup besar yakni 45,6%..

Sedangkan pada beban


Batasan atas beban yang diangkat
angkat berkisar antara 25-34 kg yang
Semua responden yakni laki- memiliki persentase 12,2%, berat
laki dewasa yang memiliki rentang beban angkat lebih dari 34 kg
umur 18-60 tahun, serta dapat memiliki persentase 24,6%,.
disimpulkan bahwa seluruh Berdasarkan tabel diatas dapat
responden masih mengangkat dijelaskan bahwa tidak ada tindakan
beban/barang dalam batas yang khusus apapun yang dilakukan oleh
masih yang dianjurkan oleh responden terhadap beban yang
International Labour Organitation diangkat.
(ILO), dimana International Labour
Organitation (ILO) Menganjurkan
untuk batasan angkat pada laki-laki
dewasa yakni maksimal 40 kg.

Identifikasi Keluhan
Tindakan atas beban yang muskuloskeletal dengan Pengisian
diangkat Kuesioner Nordic Body Map
Semua responden yang
Dari hasil observasi atas ada berjumlah 19 orang memiliki
atau tidaknya tindakan khusus yang keluhan gangguan muskuloskeletal
dilakukan oleh responden atas beban

JOM FK Volume 2 No. 2 Oktober 2015


2
3

akibat pekerjaan mereka, dari muskuloskeletal pada bagian tubuh


19 responden, terdapat 19 orang yang berbeda.
(100%) yang mengalami keluhan

Tabel 4.4 Distribusi frekuensi keluhan muskuloskeletal responden berdasarkan


Pengisian Kuesioner Nordic Body Map (NBM)

TINGKAT KELUHAN
NO JENIS KELUHAN SAKIT TIDAK SAKIT
Frekuensi Persentase Frekuensi Persentase
0 Sakit kaku di leher bagian 7 36,8 12 63,2
atas
1 Sakit kaku di leher bagian 4 21 15 79
bawah
2 Sakit di bahu kiri 5 26,3 14 73,7
3 Sakit di bahu kanan 5 26,3 14 73,7
4 Sakit di lengan atas kiri 2 10,5 17 89,4
5 Sakit di punggung 2 10,5 17 89,4
6 Sakit lengan atas kanan 2 10,5 17 89,4
7 Sakit pada pinggang 13 68,4 6 31,6
8 Sakit pada panggul 0 0 19 100
9 Sakit pada bokong 1 5,3 18 94,7
10 Sakit pada siku kiri 3 15,8 16 84,2
11 Sakit pada siku kanan 3 15,8 16 84,2
12 Sakit pada lengan bawah 3 15,8 16 84,2
kanan
13 Sakit pada lengan bawah 3 15,8 16 84,2
kiri
14 Sakit pada pergelangan 0 0 19 100
tangan kanan

JOM FK Volume 2 No. 2 Oktober 2015


2
4

Tingkat Keluhan
No Jenis Keluhan Sakit Tidak sakit
Frekuensi Persentase Frekuensi Persentase
15 Sakit pada pergelangan 0 0 19 100
tangan kiri
16 Sakit pada tangan kiri 0 0 19 100
17 Sakit pada tangan kanan 0 0 19 100
18 Sakit pada paha kiri 1 5,3 18 94,7
19 Sakit pada paha kanan 1 5,3 18 94,7
20 Sakit pada lutut kiri 3 15,8 16 84,2
21 Sakit pada lutut kanan 3 15,8 16 84,2
22 Sakit pada betis kiri 5 26,3 14 73,7
23 Sakit pada betis kanan 5 26,3 14 73,7
24 Sakit pada pergelangan kaki 1 5,3 18 94,7
kiri
25 Sakit pada pergelangan kaki 1 5,3 18 94,7
kanan
26 Sakit pada kaki kiri 0 0 19 100
27 Sakit pada kaki kanan 0 0 19 100

tahun dengan masa kerja lebih dari


Angka persentase yang
12 bulan (100%). Selain bekerja
sangat besar yakni 68,4% dari
sebagai TKBM di pelabuhan,
responden mengeluhkan sakit pada
beberapa responden ada yang
bagian pinggang/punggung bagian
memiliki pekerjaan sampingan
bawah. sedangkan bagian tubuh
sebagai tukang cat, tukang ojek,
lainnya tidak ada yang mengeluhkan
tukang bangunan dan lain
gangguan muskuloskeletal.
sebagainya.
Posisi kerja TKBM terbagi Pada pekerjaan sebagai
dalam dua kondisi yaitu posisi TKBM ini termasuk pekerjaan yang
TKBM pada saat mengangkat sangat berat, oleh sebab itu pekerjaan
beban/barang, dan posisi TKBM ini semuanya dilakukan oleh pekerja
pada saat membawa beban/barang. pria karena diameter dan masa
ototnya lebih besar bila dibandingkan
PEMBAHASAN
dengan wanita. Menurut Rozy F
Pada penelitian ini responden
(2013) Pada usia yang lebih muda
berjumlah 19 orang, semua
tentunya tenaga seseorang akan lebih
responden adalah laki-laki. Semua
kuat, karena pada usia lanjut (>60
responden berasal dari kelompok
tahun) akan terjadi penurunan
umur kategori dewasa yakni 18-60
kemampuan aktifitas fisik yang
disebabkan oleh penyusutan jaringan

JOM FK Volume 2 No. 2 Oktober 2015


2
5

tubuh secara bertahap, oleh karena terhadap 78 orang buruh yang


itu mayoritas tenaga kerja bongkar bekerja sebagai TKBM, didapatkan
muat dipilih pekerja yang masih seluruh TKBM tidak menggunakan
cukup muda (kurang dari 30 tahun). metode angkat yang ergonomis.
Namun pada kenyataannya tenaga Observasi terhadap sikap
kerja yang berusia kurang dari 30 tubuh dalam mengangkat
tahun hanya memiliki persentase barang/beban yang dilakukan TKBM
sebesar 15,8 % (3 orang), selebihnya ini dibagi menjadi 3 periode waktu,
8 orang (42,1 %) memiliki rentang yakni pada pagi hari, dimana proses
usia 30-40 tahun dan pada usia yang pengangkatan pertama kali
lebih tua yakni berusian >40 tahun dilakukan, pada siang hari, dimana
memiliki persentase yang sama proses pengangkatan barang sudah
besarnya yakni 42,1 % (8 orang), dan sering dilakukan, dan pada sore hari,
juga pekerjaan sampingan yang dimana proses pengangkatan sudah
dilakukan responden juga berpotensi sangat sering dan menjadi proses
turut menimbulkan kerentanan pengangkatan yang terakhir kali yang
cedera muskuloskeletal. Hal ini dapat dilakukan responden hari itu. Adanya
disebabkan oleh pekerjaan pembagian periode waktu
sampingan mereka menimbulkan pengangkatan ini diharapkan ada
kelelahan otot dan penuruan stamina perbedaan antara pengangkatan awal
kerja. (pada saat mulai bekerja) dengan
pengangkatan diperiode waktu yang
Observasi Sikap Tubuh TKBM lain, peneliti berasumsi jika
Dalam Bekerja pengangkatan pertama kali
Dalam penelitian ini didapatkan metode angkat yang
dilakukan observasi sikap tubuh benar, namun sesuai hasil observasi
TKBM dalam bekerja yang yang sudah dijelaskan diatas bahwa
dilakukan kepada semua responden. semua responden tidak menggunakan
Tidak terjadi masalah/kecelakaan metode angkat yang benar disemua
kerja pada proses observasi yang periode waktu pengangkatan.
dilakukan peneliti, namun yang Apabila dalam menyelesaikan
menjadi perhatian yakni pada metode pekerjaan orang tidak memerlukan
angkat yang tidak ergonomis, dimana peralatan, bukan berarti ergonomi
dari hasil observasi dapat dinyatakan tidak berlaku. Dalam hal ini
bahwa semua responden tidak ergonomi dapat berlaku, yakni
menggunakan metode angkat yang bagaimana mengatur cara atau
benar, barang yang diangkat berupa metode kerja meskipun hanya
kardus yang berisi makanan, barang dengan menggunakan anggota tubuh
pecah belah, peralatan rumah tangga, saja pekerjaan itu dapat terselesaikan
semen, dan sebagainya. Penelitian dengan efisien tanpa menimbulkan
yang sama juga telah dilakukan Gina kelelahan.12 Berikut adalah
Aprilia (2009) dengan observasi

JOM FK Volume 2 No. 2 Oktober 2015


2
6

prosedur/cara mengangkat beban untuk bekerja karena cendrung


berat secara ergonomis : mempunyai resiko kecelakaan kerja
yang besar. Untuk batasan angkat
1 Mula-mula berjongkok untuk
yang dianjurkan International Labour
mencari posisi seimbang dengan
Organitation (ILO) adalah sebagai
kaki setengah terbuka,
berikut:
merapatkan badan kearah benda,
1. Laki-laki dewasa 40 kg
pada saat benda akan terangkat
2. Wanita dewasa 15-20 kg
punggung harus lurus, dagu
3. Laki-laki (16-18 tahun) 15-20 kg
diangkat agar kepala dan badan
4. Wanita (16-18 tahun) 12-15 kg
tidak cenderung membungkuk
Dari hasil observasi
atau sedapat mungkin tegak
dikeranakan responden masuk
lurus.
dalam kategori laki-laki dewasa
2 Langkah mengangkat, pegangan yang maksimal batasan angkatnya
tangan harus kuat dan yakni seberat 40 kg. Makadari itu
mengerahkan tenaga yang responden masih mengangkat
ditanggung oleh tulang dan otot, beban dalam batasan yang telah
tegakkan dan luruskan kaki, dianjurkan oleh International
maka terangkatlah benda Labour Organitation (ILO). Batasan
tersebut. angkat ini membantu mengurangi
rasa nyeri dan ngilu pada tulang
3 Langkah terakhir, meluruskan belakang dan mengurangi resiko
badan bagian atas sehingga lurus ketidaknyamanan kerja. 4
dengan kaki dan sedapat
mungkin tegak lurus dengan
lantai. Tindakan atas beban yang
diangkat

Batasan atas beban yang diangkat Dari hasil observasi yang


Dalam rangka untuk peneliti lakukan, didapatkan beban
menciptakan suasana kerja yang angkat yang memiliki berat
aman dan sehat maka perlu adanya maksimal 16 kg memiliki persentase
suatu batasan angkat untuk operator . 17,5%, hal ini tidak memerlukan
Dalam penelitian ini juga dilakukan tindakan khusus. kemudian pada
observasi terhadap batasan atas beban angkat yang memiliki berat
beban yang diangkat para responden, 16-25 kg angka rata-rata yang cukup
responden yang berjumlah 19 orang besar yakni 45,6%, hal ini lebih
memiliki umur yang masih dikatakan ditekankan pada metode angkat yang
dalam kategori dewasa, namun ada ergonomis.
juga yang sudah termasuk lansia Sedangkan pada beban
yakni 1 orang responden yang angkat berkisar antara 25-34 kg yang
berusia 61 tahun, tentu responden memiliki persentase 12,2%, tidak
yang sudah lansia ini tidak layak lagi

JOM FK Volume 2 No. 2 Oktober 2015


2
7

diperlukan alat dalam mengangkat maksimal beban maksimal yang


namun diperlukan suatu job redesign, direkomendasikan.
yakni metode yang merubah
prosedur dalam suatu pekerjaan. lalu Identifikasi Keluhan
jika berat beban angkat lebih dari 34 muskuloskeletal dengan Pengisian
kg yang memiliki persentase 24,6%, Kuesioner Nordic Body Map
maka haruslah dibantu dengan Nordic Body Map
peralatan mekanis seperti kereta
Pada penelitian ini dilakukan
dorong, forklift, Hoist, Handlift dan
langsung kepada seluruh responden
Folding.
dengan bantuan kuesioner Nordic
Dapat dilihat bahwa tidak ada Body Map. Keluhan muskuloskeletal
tindakan khusus yang dilakukan oleh ini timbul biasanya setelah responden
responden, dari hasil wawancara mengangkat baranng dengan
mengapa hal tersebut tidak frekuensi yang sering dan dengan
dilaksanakan oleh responden karena beban yang berat pada setiap harinya
dikarenakan mereka masih merasa jika mereka bekerja. Lokasi
mampu atas beban yang mereka keluhannya yaitu pada leher bagian
angkat, dan juga mereka atas, leher bagian bawah, bahu kiri,
beranggapan bahwa jika bahu kanan, lengan atas kiri, lengan
menggunakan alat bantu mekanis atas kanan, punggung, pinggang,
hanya akan memperlama proses bokong, siku kiri, siku kanan, lengan
pengangkatan barangnya. bawah kanan, lengan bawah kiri,
paha kiri, paha kanan, lutut kiri, lutut
Tindakan atas beban yang
kanan, betis kiri, betis kanan,
diangkat ini juga berguna untuk
pergelangan kaki kanan, pergelangan
mengurangi berat beban yang
kaki kanan, sendi siku, sendi lutut
ditanggung oleh tulang belakang
dan sendi pergelangan kaki. Dalam
responden sehingga mencegah
keluhan dapat dikatakan bahwa
terjadinya kecelakaan kerja. dari
responden pada kedua sisi tubuhnya
hasil penelitian yang dilakukan oleh
mengalami keluhan dapat dikatakan
widyarti (2005) dan siswanto (2004)
bahwa responden pada kedua sisinya
juga menjelaskan dengan
tubuhnya mengalami keluhan
menggunakan metode angkat yang
muskuloskeletal ini menandakan
tidak ergonomis dan tidak
kedua sisi tubuh menopang beban
menggunakan penambahan alat
yang sama.
bantu diperoleh hasil dengan manual
material handling atau melakukan Keluhan tersebut
pemindahan beban secara manual, menyebabkan responden tidak dapat
mengandung resiko cidera tulang bekerja secara optimal karena
belakang yang sangat fatal apabila terjadinya fatigue, kondisi kelelahan
tidak memenuhi standar batas otot ini dapat disebabkan oleh
kontraksi otot (isotonik dan

JOM FK Volume 2 No. 2 Oktober 2015


2
8

isometrik) yang berlebihan dalam berperan dominan pada saat


jangka waktu yang cukup lama 10. mengangkat dan membawa
Kelelahan otot terjadi jika otot yang beban/barang oleh TKBM adalah
beraktivitas tidak lagi dapat m.sternocleidomastoideus,
berespons terhadap rangsangan m.deltoideus, m.trapezius,
dengan derajat kontraksi yang sama. m.brachialis, m.bicepsbrachii,
Kelelahan otot adalah suatu m.triceps brachii, m.coracobrachialis,
mekanisme pertahanan yang m.brachioradialis, m.anconeus,
melindungi otot agar otot tidak m.supinator, m.pronator teres,
mencapai titik dimana ATP tidak lagi m.pronator quardatus, m.extensor
dapat diproduksi. Ketidakmampuan carpi ulnaris, m.gluteus maximus,
menghasilkan ATP dapat m.adductor magnus, m.adductor
menyebabkan rigor mortis. Pada longus, m.quadriceps femoris,
kontraksi isotonik tegangan otot m.biceps femoris, m.tibialis anterior,
tidak berubah sedangkan panjang m.gastroenemius dan m.soleus,
otot berubah, pada kontraksi m.erector spine, m.latissimus dorsi,
isometrik otot tidak dapat memendek m.plantaris serta sendi-sendi yang
sehingga terbentuk tegangan dengan terlibat yakni, a.cubiti, a.genus dan
panjang otot tetap. Proses-proses a.talocruraris.26 inilah yang menjadi
internal yang sama terjadi baik pada keluhan pada beberapa responden hal
kontraksi isotonik maupun isometrik ini dapat terjadi selain karena
yakni eksitasi otot mengaktifkan kontraksi yang berlebihan, juga dapat
proses kontraktil pembentuk disebabkan oleh postur kerja yang
tegangan, jembatan silang mulai kurang sesuai, seperti contohnya
bersiklus dan pergeseran filamen keluhan pada betis, ini merupakan
memperpendek sarkomer yang keluhan m.gastroenemius 13.14
meregangkan komponen seri elastik
Pada bagian tubuh yang
untuk menghasilkan gaya ditulang
terdapat keluhan bisa diperkirakan
tempat insersi otot. 11
otot-otot yang mengalami kelelahan,
Sebagian besar keluhan dilihat dari otot yang berperan
kelelahan disebabkan oleh dominan dibagian tersebut keluhan
ketidakmampuan proses kontraksi pada leher bagian atas kemungkinan
dan metabolik otot untuk terus merupakan kelelahan pada
berkontraksi dengan kekuatan yang m.sternocleidomastoideus, keluhan
sama dan akan menurun setelah leher bagian bawah kemungkinan
aktivitas otot mengurangi kontraksi merupakan kelelahan pada
otot yang lainnya.12 m.sternocleidomastoideus,
m.deltoideus dan m.trapezius,
Dilihat dari keluhan
keluhan pada bahu kiri dan kanan
muskuloskeletal yang timbul
kemungkinan merupakan kelelahan
tentunya disebabkan oleh kontraksi
pada m.deltoideus dan m.trapezius,
otot yang berlebihan, otot-otot

JOM FK Volume 2 No. 2 Oktober 2015


2
9

keluhan pada lengan atas kiri dan getaran seluruh tubuh. 16. menurut
kanan kemungkinan merupakan (Sadeli dkk, 2001; Miranda dkk,
kelelahan pada m.brachialis, 2008) Dari data epidemiologik faktor
m.biceps brachii, triceps brachii, dan resiko untuk nyeri pinggang bawah
m.coracobrachialis. keluhan pada adalah salah satunya yang
pada panggul dan bokong berhubungan dengan pekerjaan
kemungkinan merupakan kelelahan seperti duduk dan mengemudi,
pada m.gluteus maximus, keluhan mengangkat, membawa beban,
pada paha kiri dan kanan menarik beban dan membungkuk .
kemungkinan merupakan kelelahan
pada m.adductor magnus, m.adductor
longus, m.quadriceps femoris dan UCAPAN TERIMA KASIH
m.biceps femoris, keluhan pada betis Penulis mengucapkan
kiri dan kanan kemungkinan terimakasih yang sebesar-besarnya
merupakan keluhan pada m.tibialis kepada pihak Fakultas Kedokteran
anterior, m.gastroenemius dan Universitas Riau, dr. Suyanto, MPH
m.soleus. pada punggung dan dr.Laode Burhanuddin, M.Kes,
kemungkinan merupakan kelelahan selaku Pembimbing, Fifia Chandra,
pada m.trapezius, m.latissimus dorsi. SKM. MKM dan dr. Mifta Azrin,
Pada lengan bawah kanan dan lengan Sp.KO selaku dosen Penguji dan dr.
bawah kiri kemungkinan kelelahan Suri Dwi Lesmana,M. Biomed
pada m.extensor carpi ulnaris, selaku supervisi yang telah
m.brachioradialis, m.supinator, memberikan waktu, bimbingan, ilmu,
m.pronator quadratus. pada siku nasehat dan motivasi selama
kemungkinan kelelahan pada penyusunan skripsi sehingga skripsi
a.cubiti, m.anconeus dan m.pronator ini dapat diselesaikan.
teres.pada lutut kemungkinan
15
kelelahan pada a.genus.

Sedangkan yang memiliki DAFTAR PUSTAKA


persentase nyeri yang cukup besar 1. Tarwaka, solichul HA.bakri,
yakni pada bagian lilik sudiajeng. Ergonomi.
pinggang/punggung bagian bawah Untuk keselamatan, kesehatan
sebesar 85,7%. Hal ini bisa kerja dan produktivitas. Uniba
diakibatkan oleh pekerjaan press; 2004.
responden yang sehari-harinya
mengangkat beban, membungkuk 2. Pusat Humas
dan menarik beban. Faktor risiko Kemnakertrans.Keselamatan
yang paling sering dilaporkan untuk dan Kesehatan Kerja (K3 )
nyeri pinggang adalah beban kerja [Internet].; [cited 2014 Oct
fisik yang berat seperti mengangkat, 1].Available from:
posisi tubuh membungkuk, dan http://www.depnakertrans.go.id
/news.html,960,umum)

JOM FK Volume 2 No. 2 Oktober 2015


2
10

Jakarta : PT. Rineka


3. Undang-undang Republik Cipta.2007
Indonesia Nomor 17 tahun
2008 tentang Pelayaran 11. Lauralee S. Fisiologi Manusia
dari sel ke sistem. In: Yesdelita
4. Suma’mur. Ergonomi Untuk N, editor. 6th ed. Jakarta: EGC;
Produktivitas Kerja. Jakarta: 2011.
Cermin Dunia Kedokteran;
2007. p. 154 12. Rozy F. Identifikasi Faktor
Resiko Ergonomi Kerja Pada
5. Schwab K, Martin XS, Petugas Pendorong Brankar di
Grenhill Robert. The Global Rumah Sakit X.
Competitiveness Report. 2011– Pekanbaru:Fakultas
2012 Kedokteran Universitas
Riau.2013
6. Columbia University. Chief
Advisor of the Centre for 13. Putz R, Pabst R. Sobotta Atlas
Global Competitiveness and Anatomi Manusia Jilid 1. 22th
Performance; 2011 ed. Jakarta: EGC; 2006. p. 11–
209.
7. Adhiyati S. Pengaruh Stimulus
Kutaneus Slow-Stroke Back 14. Putz R, Pabst R. Sobotta Atlas
Massage terhadap Intensitas Anatomi Manusia Jilid 1. 22th
Nyeri pada Penderita Low ed. Jakarta: EGC; 2006. p. 26–
Back Pain (LBP) di Kelurahan 326.
Aek Gerger Sidodadi. Medan:
Universitas Sumatera Utara; 15. Putz R, Pabst R. Sobotta Atlas
2011. Anatomi Manusia Jilid 1 & 2.
Tabel otot, sendi dan saraf.
8. Nurmianto E. Ergonomi, 22th Ed. jakarta. EGC:2006.
konsep dasar dan aplikasinya.
In: Gunarta IK, editor. 2th ed.
Surabaya: Guna Widya; 2008.

9. Notoatmodjo S. ILMU
KESEHATAN
MASYARAKAT (Prinsip-
Prinsip Dasar). Jakarta:
PT.Asdi Mahasatya.2003

10. Notoatmodjo S. Kesahatan


Masyarakat Ilmu dan Seni.

JOM FK Volume 2 No. 2 Oktober 2015


2
42

JOM FK Volume 2 No. 2 Oktober 2015


2

You might also like