Professional Documents
Culture Documents
Bab Iv
Bab Iv
Nomor :
Komoditas : Kapas
Varietas : Kanesia 10
Tabel 5. Hasil penetapan kadar air benih kapas varietas Kanesia 10 benih utuh
Tabel 6. Hasil penetapan kadar air benih kapas varietas Kanesia 10 benih halus
Pengujian kadar air benih kapas varietas Kanesia 10 dilakukan secara duplo
menggunakan metode oven suhu rendah konstan dengan suhu 103oC selama 17 jam.
Pengujian ini menerapkan dua perbandingan antara benih utuh dan benih halus. Hasil dua
perbandingan ini adalah 5,1% untuk ulangan pertama dan 4,9% untuk ulangan kedua. Rata-
rata kedua ulangan 5% sedangkan selisih antar ulangan tersebut adalah 0,2%. Karena antar
ulangan memiliki selisih tidak lebih dari 0,2% maka tidak perlu dilakukan pengulangan uji.
Berdasarkan SNI (2006), untuk benih tembakau jenis benih dasar memiliki standar
kadar air antara 6 – 7 %. Sedangkan hasil penetapan kadar air benih dasar tembakau varietas
Grompol Jatim 1 yang diuji sebesar 5% sehingga kadar air tidak memenuhi standar SNI
2006.
komponen yaitu benih murni, benih tanaman lain, dan kotoran benih. Benih kapas varietas
Kanesia 10 yang diuji ini merupakan kategori benih pokok. Menurut SNI (2006), benih
pokok merupakan keturunan pertama dari benih penjenis (BS) atau benih dasar yang
diproduksi dibawah bimbingan yang intensif dan pengawasan yang ketat sehingga kemurnian
Hasil analisis kemurnian fisik seperti pada Tabel 7, berat benih murni sebesar 348,311
sehingga persentase benih murninya sebesar 99,4%. Berat kotoran benih yang ditemukan
2,201 kulit benih dan benih rusak sehingga persentase kotoran benihnya sebesar 0,6%. Pada
contoh kerja tidak ditemukan benih tanaman/varietas lain sehingga persentase benih tanaman
Faktor kehilangan dalam analisis kemurnian fisik pada pengujian ini adalah 0%
karena tidak ada selisih antara berat contoh kerja awal dengan berat ketiga komponen yang
telah dianalisis. Menurut ISTA Rules (2004), faktor kehilangan tidak boleh lebih dari 5% dari
jumlah ketiga komponen. Apabila lebih dari 5%, hasil analisis tidak diterima dan harus
dilakukan pengulangan analisis. Karena faktor kehilangan pada analisis ini tidak lebih dari
Berdasarkan ISTA (2010), persyaratan mutu fisik untuk kategori benih pokok yaitu
benih murni sebesar ≥99%, kotoran benih sebesar ≤1%, benih tanaman lain sebesar 0%, dan
benih gulma sebesar 0%. Karena hasil analisis memenuhi kriteria tersebut, maka benih kapas