You are on page 1of 3

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

1.1 Kadar Air

Benih yang diuji memiliki identitas sebagai berikut.

Nomor :

Komoditas : Kapas

Jenis benih : Benih pokok

Varietas : Kanesia 10

Asal benih : Karangploso

Tahun panen : 2015

Tabel 5. Hasil penetapan kadar air benih kapas varietas Kanesia 10 benih utuh

M2 - M3 M2 - M1 Kadar Air Benih


Ulangan M1 (g) M2 (g) M3 (g)
(g) (g) (%)
1 55 59,1254 58,7212 0,4042 4,017 10%
2 51,28 55,2881 54,863 0,4251 4,0081 10%
Jumlah 20%
Rata-rata 10%

Tabel 6. Hasil penetapan kadar air benih kapas varietas Kanesia 10 benih halus

M2 - M3 M2 - M1 Kadar Air Benih


Ulangan M1 (g) M2 (g) M3 (g)
(g) (g) (%)
1 54 58,027 57,6019 0,4251 4,1849 10%
2 51,9787 56,1436 55,7297 0,4139 4,1649 10%
Jumlah 20%
Rata-rata 10%

Pengujian kadar air benih kapas varietas Kanesia 10 dilakukan secara duplo

menggunakan metode oven suhu rendah konstan dengan suhu 103oC selama 17 jam.

Pengujian ini menerapkan dua perbandingan antara benih utuh dan benih halus. Hasil dua

perbandingan ini adalah 5,1% untuk ulangan pertama dan 4,9% untuk ulangan kedua. Rata-
rata kedua ulangan 5% sedangkan selisih antar ulangan tersebut adalah 0,2%. Karena antar

ulangan memiliki selisih tidak lebih dari 0,2% maka tidak perlu dilakukan pengulangan uji.

Berdasarkan SNI (2006), untuk benih tembakau jenis benih dasar memiliki standar

kadar air antara 6 – 7 %. Sedangkan hasil penetapan kadar air benih dasar tembakau varietas

Grompol Jatim 1 yang diuji sebesar 5% sehingga kadar air tidak memenuhi standar SNI

2006.

Tabel 7. Hasil analisis kemurnian fisik benih kapas varietas Kanesia 10

Berat Contoh Benih murni Benih Tanaman Kotoran Benih Faktor


Kerja (gram) Lain Kehilangan
gram % gram % gram % (%)
350,512 348,311 99,4 0 0 2,201 0,6 0

Analisis kemurnian fisik dilakukan dengan memisahkan benih-benih menjadi tiga

komponen yaitu benih murni, benih tanaman lain, dan kotoran benih. Benih kapas varietas

Kanesia 10 yang diuji ini merupakan kategori benih pokok. Menurut SNI (2006), benih

pokok merupakan keturunan pertama dari benih penjenis (BS) atau benih dasar yang

diproduksi dibawah bimbingan yang intensif dan pengawasan yang ketat sehingga kemurnian

varietas yang tinggi dapat dipelihara.

Hasil analisis kemurnian fisik seperti pada Tabel 7, berat benih murni sebesar 348,311

sehingga persentase benih murninya sebesar 99,4%. Berat kotoran benih yang ditemukan

2,201 kulit benih dan benih rusak sehingga persentase kotoran benihnya sebesar 0,6%. Pada

contoh kerja tidak ditemukan benih tanaman/varietas lain sehingga persentase benih tanaman

lain sebesar 0%.

Faktor kehilangan dalam analisis kemurnian fisik pada pengujian ini adalah 0%

karena tidak ada selisih antara berat contoh kerja awal dengan berat ketiga komponen yang

telah dianalisis. Menurut ISTA Rules (2004), faktor kehilangan tidak boleh lebih dari 5% dari

jumlah ketiga komponen. Apabila lebih dari 5%, hasil analisis tidak diterima dan harus
dilakukan pengulangan analisis. Karena faktor kehilangan pada analisis ini tidak lebih dari

0%, maka tidak perlu dilakukan pengulangan uji.

Berdasarkan ISTA (2010), persyaratan mutu fisik untuk kategori benih pokok yaitu

benih murni sebesar ≥99%, kotoran benih sebesar ≤1%, benih tanaman lain sebesar 0%, dan

benih gulma sebesar 0%. Karena hasil analisis memenuhi kriteria tersebut, maka benih kapas

yang diuji dinyatakan memenuhi syarat.

You might also like