Professional Documents
Culture Documents
ID Pengaruh Pemberian Posisi Semi Fowler Te PDF
ID Pengaruh Pemberian Posisi Semi Fowler Te PDF
1
ejournal Keperawatan (e-Kp) Volume 3. Nomor 1 Februari 2013
2
ejournal Keperawatan (e-Kp) Volume 3. Nomor 1 Februari 2013
Kandou Manado. Yang menjadi sampel pengolahan melalui tahap – tahap : editing,
penelitian ini adalah pasien Irina C5 yang coding, tabulasi. Analisa data dalam
terdiagnosa medis TB paru BTA(+) yang penelitian ini dilakukan melalui dua tahap,
memenuhi kriteria inklusi. Teknik yaitu analisis univariat dan analisis bivariat.
pengambilan sampel yaitu Non-Rondom
Sampling dengan metode total sampling HASIL dan PEMBAHASAN
yang didapat sebesar 40 responden. Kriteria A. Hasil Penelitian
inklusi penelitian ini yaitu pasien di Irina 1. Analisis univariat
C5, mengisi lembar persetujuan menjadi Tabel 1. Distribusi Responden Berdasarkan
responden, kesadaran compos mentis, Umur di Irina C5 RSUP Prof Dr. R. D.
pasien TB paru BTA(+) yang mengalami Kandou Manado 2014
sesak napas. Kriteria ekskusi penelitian ini Umur N %
yaitu pasien TB paru yang akan rawat jalan, 15 – 35 tahun 8 20,0
pasien dalam kondisi tidak sadar, pasien TB 36 – 54 tahun 15 37,5
paru BTA(+) yang telah terpasang O2. ≥ 55 tahun 17 42,5
Instrumen dalam penelitian ini berupa
Total 40 100,0
SOP (standard operating procedure)
Sumber : Data Primer 2014
pemberian posisi semi fowler, SOP yang
digunakan diambil dari (Azis dan
Tabel 2. Distribusi Responden Berdasarkan
Musrifatul, 2012) dan dimodifikasi oleh
Jenis Kelamin di Irina C5 RSUP Prof Dr.
peneliti, serta lembar observasi untuk
R. D. Kandou Manado 2014
menilai karaktiristik responden, pola napas
Jenis Kelamin N %
dan posisi tidur sebelum dan sesudah
dilakukan intervensi posisi semi fowler. Laki – laki 22 55.0
Untuk pemberian posisi semi fowler, jika Perempuan 18 45,0
bernilai (30-45°) diberi kode 1 (satu) dan Total 40 100,0
jika salah diberi kode 2 (dua), begitu pula Sumber : Data Primer 2014
dengan frekuensi pernapasannya.
Data yang dikumpulkan dalam Tabel 3. Distribusi Responden Berdasarkan
penelitian ini adalah data tentang keluhan Pekerjaan di Irina C5 RSUP Prof Dr. R. D.
sesak napas yang dirasakan oleh pasien. Kandou Manado 2014
Prosedur pengumpulan data dimulai dengan Pekerjaan N %
mendapat izin dari institusi tempat IRT 15 37,5
penelitian, kemudian memulai dengan Pelajar 2 5,0
memperkenalkan diri, lalu melakukan Petani 5 12,5
survei pendahuluan dan ditentukan sampel PNS 4 10,0
yang sesuai kriteria inklusi dan eksklusi. Swasta 6 15,0
Responden yang memenuhi kriteria menjadi Tukang 8 20,0
sampel kemudian diminta untuk Total 40 100,0
menandatangani informed consent, Sumber : Data Primer 2014
kemudian diberikan intervensi dan
dievaluasi frekuensi pernapasannya.
Prinsip – prinsip dalam etika penelitian
ini, yaitu : Informed consent (surat
pernyataan), Anonymity (Tanpa nama),
Confidentiality (kerahasiaan). Data yang
telah dikumpulkan selanjutnya dilakukan
3
ejournal Keperawatan (e-Kp) Volume 3. Nomor 1 Februari 2013
4
ejournal Keperawatan (e-Kp) Volume 3. Nomor 1 Februari 2013
sistem imunologis seseorang pada saat ia sampai berat yaitu sebanyak 36 orang
menjadi tua. (90,0%) dari 40 responden. Penumpukan
Responden berjenis kelamin laki – laki sekret menyebabkan seseorang sulit
22 orang (55,0%) lebih banyak dari bernapas karena menghambat aliran udara
perempuan. Hasil penelitian ini didukung masuk atau keluar dari paru – paru, karena
oleh penelitian (Hsien-Ho Lin dalam itu pasien dengan sesak napas akan
Manalu, 2010) bahwa laki – laki memiliki cenderung melakukan pernapasan pada
resiko terkena TB paru lebih tinggi dari volume paru yang tinggi dan membutuhkan
perempuan. Hal ini terkait bahwa laki – laki kerja keras otot – otot pernapasan, karena
cenderung merokok dan mengkonsumsi itu penting untuk diberikan latihan
miras sehingga dapat menurunkan sistem pernapasan pada posisi yang tepat (Brooker
pertahanan tubuh dan lebih mudah terpapar dalam Safitry, 2011). Pendapat Brooker ini
dengan agen penyebab TB paru. Sedangkan didukung oleh penelitian dari (Faridah dkk,
(Hiswani dalam manalu, 2010) 2008) yang berjudul “Pengaruh Breathing
mengemukakan bahwa pada perokok dan Retraining terhadap Peningkatan Fungsi
peminum terjadi gangguan makrofag dan Ventilasi Paru pada Asuhan Keperawatan
meningkatkan resistensi saluran napas dan Pasien PPOK” menunjukan bahwa terdapat
permeabilitas epitel paru. Rokok dapat pengaruh pemberian latihan pernapasan
menurunkan sifat responsif antigen. pada posisi tidur yang tepat (posisi semi
Data yang diperoleh menunjukan fowler) terhadap peningkatan fungsi
sebagian besar pasien TB paru yaitu ventilasi paru dengan nilai kelompok
berprofesi sebagai IRT, karena IRT harus intervensi p = 0,000, kelompok kontrol p =
melakukan pekerjaan didalam rumah, 0,012 (α 0,05).
karena itu, menurut (Tjandra Yoga, 2007) Dari hasil analisis pengaruh pemberian
salah satu faktor penyebab TB paru yaitu posisi semi fowler terhadap kestabilan pola
mereka yang tinggal diperumahan padat, napas, bahwa pasien yang setelah diberikan
kurang sinar matahari dan sirkulasi intervensi posisi semi fowler memiliki rata –
udaranya buruk/pengap. rata skor dyspnea lebih rendah yaitu 23,53.
Berdasarkan distribusi pendidikan, Frekuensi pernapasan sebelum diberikan
sebagian besar responden berpendidikan SD posisi semi fowler termasuk frekuensi
dan SLTA masing – masing 11 orang pernapasan normal yaitu sebanyak 32 orang
(27,5%). Berdasarkan penelitian yang telah (80,0%) dari 40 responden. Hasil penelitian
dilakukan oleh (Tobing dalam Simak, 2013) (Singal dkk, 2013) dengan judul “A study
menjelaskan bahwa adanya hubungan on the effect of position in COPD patient to
antara pengetahuan dengan tindakan improve breathing pattern” ditemukan 64%
perilaku hidup sehat. Dalam hal ini pasien lebih baik dalam posisi 30-45°, 24%
seseorang melakukan tindakan yang baik pada posisi 60°, dan 12% pasien lebih baik
terhadap kesehatannya apabila pengetahuan dalam posisi 90°. Sama halnya dengan
yang dimiliki seseorang juga baik. penelitian (Safitry dkk, 2011) dengan judul
Dari hasil analisis pengaruh pemberian “Keefektifan pemberian posisi semi fowler
posisi semi fowler terhadap kestabilan pola terhadap penurunan sesak napas pada pasien
napas, bahwa pasien yang sebelum asma di ruang rawat inap kelas III RSUD
diberikan intervensi posisi semi fowler Dr. Moewardi Surakarta” menunjukan
memiliki rata – rata skor dyspnea lebih bahwa ada pengaruh pemberian posisi semi
tinggi yaitu 27,68. Frekuensi pernapasan fowler terhadap penurunan sesak napas pada
sebelum diberikan posisi semi fowler pasien asma dengan nilai sig. 0,006 (α
termasuk frekuensi sesak napas sedang 0,05). Namun hal sebaliknya ditunjukan
5
ejournal Keperawatan (e-Kp) Volume 3. Nomor 1 Februari 2013
dalam hasil penelitian pada tabel 8, satu acuan bagi rekan – rekan profesi
menunjukan bahwa rerata responden yang keperawatan untuk meningkatkan kualitas
masih memiliki frekuensi pernapasan tidak asuhan keperawatan dengan cara pemberian
normal sesudah diberikan posisi semi fowler intervensi keperawatan yang mandiri
ada 8 orang (20,0%), hal ini dapat khususnya terhadap pasien TB paru yang
disebabkan oleh keadaan fisik dan derajat mengalami sesak napas, sehingga
sesak pasien, terdapat pasien-pasien tertentu diharapkan dapat menurunkan komplikasi
yang apabila diberikan posisi semi fowler dan mortalitas pasien TB paru.
ternyata frekuensi pernapasannya sama dari
posisi sebelumnya, selain itu juga pasien SIMPULAN
yang saat masuk rumah sakit dalam derajat Teridentifikasi frekuensi pernapasan
sesak sedang, namun setelah dilakukan sebelum diberikan posisi semi fowler
intervensi dan dievaluasi pasien beralih sebagian besar termasuk frekuensi sesak
menjadi sesak berat, sehingga diharuskan napas sedang sampai berat. Terindentifikasi
untuk dilakukan pemasangan O2 dan frekuensi pernapasan setelah diberikan
pemberian nebulizer. posisi semi fowler sebagian besar termasuk
Berdasarkan hasil analisis statistik frekuensi pernapasan normal, serta terdapat
Wilcoxon Signed Ranks Test dengan tingkat pengaruh pemberian posisi semi fowler
kemaknaan 95% (α 0,05), dengan demikian terhadap kestabilan pola napas pada pasien
dapat disimpulkan bahwa adanya pengaruh TB paru di Irina C5 RSUP Prof Dr. R. D.
pemberian posisi semi fowler terhadap Kandou Manado.
kestabilan pola napas sebelum dan sesudah
diberikan posisi semi fowler dengan nilai p DAFTAR PUSTAKA
= 0,000, maka Ho ditolak dan Ha diterima. Erb Kozier, Berman, Snider. 2010. Buku
Upaya dalam meningkatkan peranserta Ajar Fundamental Keperawatan
perawat (profesi keperawatan) dan pasien Konsep, Proses dan Praktik, volume 2,
dalam upaya penanggulangan efek TB paru, edisi 7. Jakarta. EGC.
dan memberi peningkatan informasi yang
tepat dan lengkap tentang diagnosa Harrison. 2013. Pulmonologi. Tangerang
keperawatan ketidakefektifan bersihan jalan Selatan. KARISMA Publishing Group
napas b/d adanya sekret dibronkus dan
Hidayat Azis Alimul, Uliyah Musrifatul.
eksudat diaveoli, ketidakefektifan pola
2012. Kebutuhan dasar Manusia Buku
napas b/d posisi tubuh yang salah dan
saku Praktikum Edisi revisi. Jakarta.
penurunan energi/kelelahan. Berdasarkan
EGC.
hasil penelitian yang diperoleh, maka dapat
disimpulkan implikasi hasil penelitian ini Hidayat Azis Alimul. 2009. Pengantar
terhadap profesi keperawatan yaitu dapat Konsep dasar Keperawatan, edisi 2.
berguna dalam menyebarluaskan informasi Jakarta. Salemba Medika
terhadap rekan – rekan seprofesi tentang
pengaruh pemberian posisi semi fowler Hudak, C. M dan Gallo B. M. 2010.
terhadap kestabilan pola napas, Keperawatan Kritis Holistik Edisi VIII,
mewujudkan evidence based practice Volume I. Jakarta. EGC.
terutama dalam hal pengelolaan pasien TB
paru yang mengalami sesak napas untuk Junaidi Iskandar. 2010. Penyakit Paru dan
meningkatkan kualitas pernapasannya saluran Napas. Jakarta. Bhuana Ilmu
dengan menggunakan terapi Populer
nonfarmakologi, serta menjadikan salah
6
ejournal Keperawatan (e-Kp) Volume 3. Nomor 1 Februari 2013
Kasron. 2012. Buku Ajar Gangguan Sistem Suryanto. 2011. Metodologi dan Aplikasi
Kardiovaskuler. Yogyakarta. Nuha Penelitian Keperawatan. Yogyakarta.
Medika Nuha Medika
Kementerian Kesehatan Republik Tim Penyusun Modul Ilmu Dasar
Indonesia. 2013. Profil Kesehatan Keperawatan I. 2011. Modul Ilmu
Indonesia 2012. Jakarta. Kementerian Dasar Keperawatan I (Blok III).
Kesehatan RI Program studi Ilmu Keperawatan
Fakultas Kedokteran Unsrat.
Keputusan Dekan fakultas Kedokteran
Unsrat no. 723/UN.12.1/DT/2013. Tim Penyusun Modul. 2011. Modul
Pedoman Teknis Penulisan Tugas anatomi Sistem Respirasi, Anatomi
Akhir Mahasiswa Program Studi Ilmu Sistem Kardiovaskuler. Program Studi
Keperawatan Fakultas Kedokteran Ilmu Keperawatan Unsrat
Unsrat Manado
Trisnowiyanto Bambang. 2012. Instrumen
Naga Sholeh S. 2014. Buku Panduan Pemeriksaan Fisioterapi dan
Lengkap Ilmu Penyakit Dalam. Penelitian Kesehatan. Yogyakarta.
Yogyakarta. DIVA Press Nuha Medika
Notoatmodjo Soekidjo. 2010. Metodologi Yasril Heru Subaris Kasjono. 2013. Teknik
Penelitian Kesehatan. Jakarta. Rineka Sampling untuk Penelitian Kesehatan.
Cipta Yogyakarta. Graha Ilmu
Nugroho Taufan. 2011. Asuhan
Keperawatan Maternitas, Anak, Bedah,
dan Penyakit Dalam. Yogyakarta.
Nuha Medika
Pearce Evelyn C. 2014. Anatomi dan
Fisiologi untuk Para Medis. Jakarta.
CV Prima Grafika
PSIK Fakultas Kedokteran Unsrat. 2013.
Jurnal Keperawatan, volume 1, nomor
2
Riyanto Agus. 2011. Aplikasi Metodologi
Penelitian Kesehatan. Yogyakarta.
Nuha Medika
Suparmi Yulia, dkk. 2008. Panduan Praktik
Keperawatan : Kebutuhan Dasar
Manusia. Yogyakarta. PT Intan Sejati