You are on page 1of 4
le ee sey ee eS Makna Syahadat Pertama tab Suflamuc Tautig Shas ail doe ash JS jail allel 5341 Dan makna Asyhadu Allaa il Allah adalah kamu mengetahui, meyakini dan membenarkan dengan lisan bahwa tidak ada yang disembah dengan benar selain hanya Allah, al Waahid, al Ahad, al Awwal, al Qodiim, al Hayy, al Qoyyum, al Baaqi, ad Daaim, al Khaliq, ar Rooziq, al al Qoodir. Penjelasan: + Makna syahadat pertama adalah mengakui dengan lisan dan meyakini dalam hati bahwa yang disembah dengan benar itu hanya Allah saja. Maksud syahadat pertama adalah menafikan ketuhanan dari selain Allah dan menetapkannya hanya Texbit se SP Jun at | sy PVP sma stress Wakna Syahadat Pertama ow nate sir ae Cane ¢Muallif sclanjutnya menyebutkan nama-nama Allah: > al Wahid artinya Dzat yang tidak ada sekutu bagi-Nya | al Ahad sebagian ulama } memaknai ya sama dengan al Waahid, sebagian yang lain memaknainya dengan Dzat yang tidak terbagi-bagi karena [a bukan jisim > al Awwal al Qodiim artinya Dzat yang adanya tanpa permulaan ! > al Hayy artinya Dzat yang bersifatan hidup yang azaliyah abadiyah (tidak bermula dan tidak berpenghabisan) tidak seperti hidupnya makhluk, tanpa membutuhkan ruh, daging, tulang dan pirantilainnya > al Qoyyum artinya Dzat yang tidak membutuhkan kepada makhluk-Nya > al Baaqi ad Daaim artinya Dzat yang tidak dikenai kerusakan, abadi tidak berpenghabisan > al Khooliq artinya Dzat yang mengadakan sesuatu dari tidak ada menjadi dU MLA gay ENTE ar Rooziq artinya Dzat yang menyampaikan rizki kepada para hamba-hamba- Nya al Aalim artinya Dzat yang bersifatan dengan sifat ilmu yang aza ali abadi, tidak bertambah dan berkurang serta tidak berubah-rubah, dengan ilmu Nya Allah mengetahui segalas al Qadir artinya Dzat yang bersi ssuatu baik yang telah, sedang atau akan terjadi an dengan qudroh (kwasa) yang sempurna, dengan qudrohnya Allah mengadakan makhluk dan meniadakan makhluk. Amaliah “Asyura Oleh : Ust Makruf’ Khozin (Ketua Asnuter PIWNU Jatim) syura’, atau hari kesepuluh dari bulan Muharram merupakan sebuah hari yang tidak hanya dikenal di masa umat Rasulillah Muhammad saat ini, namun telah populer bagi agama lain seperti Yahudi, Nasrani bahkan Quraisy Makkah. Secara khusus pula umat Islam memiliki beberapa amaliah yang meliputi (1) Berdasarkan hadis sahih, yakni puasa Asyura (2) Berdasarkan hadis yang statusnya diperselisihkan oleh ulama namun telah diamalkan oleh seorang sahabat, yakni melapangkan nafkah untuk keluarga (3) Amaliah ulama yang secara umum memang diperbolehkan untuk diamalkan, seperti sedekah, mengusap kepala anak yatim, menjenguk orang sakit, mandi dan sebagainya. 1. Puasa Asyura’ Puasa Asyura’ dalam riwayat Aisyah ini menunjukkan bahwa Kaum © a esp der es algal lel ail GAS Real! Cualll Alasl # Musyrikin Qur: puasa Asyura: isy telah mengamalkan ints dt Ase Ge 3 Viehte, (ot Orang Quraisy puasa saat Asyura’ di masa Jahiliyah. Lalu Nabi perintahkan puasa Asyura'. Setelah diwajibkan puasa Ramadhan, Nabi $$bersabda: “Silahkan puasa Asyura’ atau tidak puasa” (HR al- Bukhari) Sementara dalam riwayat sahabat lain, misalnya Ibnu Abbas, Abu Musa dan Jainnya orang-orang Yahudi dan Nasrani mengagungkan Asyura’ dan berpuasa di hari tersebut. 2, Puasa Tasua’ Disamping puasa Asyura’ juga dianjurkan puasa Tasua’ atau hari kesembilan bulan Muharram untuk membedakan antara amaliah Puasa | Asyura bagi umat Islam dengan agama (ee sts) “Ketika Nabi berpuasa di hari Asyura dan memerintahkan puasa Asyura, para sahabat berkata: Asyura adalah hari yang diagungkan oleh Yahudi dan Nasrani.” Nabi bersabdad: “Tahun depan ~in sya Allah- kita akan berpuasa tanggal 9 Muharram”. Tbnu Abbas berkata: Belum datang tahun depan ternyata Rasulullah % wafat” (HR Muslim) 3. Melapangkan Nafkah di Hari | Asyura’ Anjuran ini disampaikan oleh banyak ulama diantaranya Mufti al- Azhar Mesir, Syaikh Athiyah Shaqr, dalam sebuah hadits disebutkan: I pl della Labels GSA eb] Sly. Ra LIS sll S| pall Jy Lal J Gl all SUS 398 alii aes lJ as oligll_ ar ared bby a uicuad S98) leg gl G Eigall Gul oo 319. Hailed! (2560/4 2-23 “Hadits: Barangsiapa meluaskan (nafkah) kepada keluarganya di hari Asyura', maka Allah melapangkan (rezeki) baginya selama setahun” (HR al- “Wahai Rasul Allah, § ‘agi dan Abu al-Syaikh, Al-Baihaqi berkata: “Semua sanadnya dhaif, namun jika diakumulasikan maka sanadnya kuat” Al-Iraqi berkata dalam Amali: “Hadis Abu Hurairah memiliki banyak jalur yang dinil hih oleh al-Hafidz Ibnu Nashir. Dan Ibnu al-Jauzi memasukkan ke dalam kitab al-Maudhu'at”)”. (Fatawa al-Azhar, 9/256) Al-Hafidz Ibnu Hajar al-Sya menyebutkan beberapa yang mengamalkanny ig 3 (293 G0/¥ g- lal Led) ae iad “Sahabat Jabir berkata: “Kami telah membuktikannya, ternyata benar”. Begitu } pula dikatakan oleh Abu al-Zubair dan ‘Sywbah” (Lisan al-Mizan, 2/293) 4, Santunan Yatim dan Fakir-Miskin Dari pemaparan hadis di atas, sebagian ulama menerapkan hadis tersebut untuk memberi santunan kepada fakir dan miskin (dan Yatim juga ada yang tergolong di dalamnya) (2550/42. eon “Jika pada Asyura' ada bentuk gneluaskan al hendaklah diberikan j kepada orang-orang fakir, seperti berbuat baik di bulan Ramadhan. Memang secara anjuran, pemberian sedekah lebih utama diberikan oleh seseorang kepada keluarganya. Hal itu bersifat luas. Sebagian ulama berpendapat bahwa yang dimaksud 'Keluarga' adalah orang-orang fakir. Dari sini tampak jelas hikmah tentang memberi sedekah bersama puasa Asyura” (Fatawa al-Azhar, 9/256) Keutamaan menyantuni anak yatim, janda dan orang miskin ini disebutkan dalam hadits: Angi Gl aall a des lola HY lal cs “Orang yang mengurus (bantuan) untuk anak yatim, janda tua dan orang miskin, adalah seperti orang berjihad di jalan Allah dan seperti orang yang berpuasa nan bangun ibadah malam hari tanpa setengah hati” (HR Abu Ya'la dan al-Thabrani, hadis dengan sanad ini dinilai dhaif namun hadis tentang janda-orang n ‘in terdapat dalam kitab Sahih al-Bukhari dan Muslim tanpa menyebut Yatim) Menggunakan Pengeras Masjid, © 1:5... tii si, ,.-085)¥ eo eat ansniraisetieerd Pertanyaan 1: Apa hukum menggunakan pengeras suara ! Pertanyaan 2 : masjid untuk keperluan selain adzan dan | Bagaimana solusinya mengingat itu igamah, seperti siaran pengajian, kematian, | sudah banyak terjadi? atau yang lain? Jawaban : Jawaban: Membeli sendiri, untuk yang sudah Tidak boleh, karena hal-hal tersebut bukan terlanjur maka wajib dlaman_ termasuk kemashlahatan masjid. ! (mebayar ujrah). Referen: Referensi: 2(413).50) Cpl) Cobeges Call 3 pty cael! gid | ila ll tl go gclall cpt G lind Aaa BE GHG gaze pn Sleaze! gnu Us 278/6) ) galls (ivan apasltulacl wun egal AB pa gan ple GE GE Ache lags le Sat

You might also like