You are on page 1of 10
PEDOMAN PELAKSANAAN PENGEMBANGAN DESA SIAGA (Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 564/MENKES/SK/VII|/2006 tanggal 2 Agustus 2006) MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA Menimbang : 2. bahwa dalam rangka percepatan pencapaian Visi Indonesia Sehat, disadari periunya dixembangkan Desa-desa Siaga sebagai basis berkembangnya Desa-desa Sehat, ©. bahwa dalam rangka mengupayakan keserasian gan keterpaduan gerak antar-semua pemangku. kepentingan, Khususnya yang terlibat dalam bembangunan masyarakat desa maupun pengembangan Desa Siaga, perlu ditetapkan Pedoman Pelaksanaan Pengembangan Desa Siaga melalui Keputusan Menteri Kesehatan, Mengingat : 1. Undiang-Undang Notnor 4 Tahun 1984 tentang Wabah Penyakit Menular (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1984 Nomor 20, ‘Tambahan Lembaran Negara Republk Indonesia Nomor 3273); 2, Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1982 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik indonesia Tahun 1992 Nomor 100, Tambahan Lembaran Negara Republik indonesia Nomor 3495}; 3. Undang-Uridang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Reputlik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republi indonesia Nomor 4437), 4, Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang, Perimbangan Keuangan antara Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 128, Tambahan Lembaran Negara Republik indonesia Nomor 4438), 5. Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 1991 tentang Penanggulangan Waban Penyakit Menuiar (Lembaran Negara Republik Indonesia Tafiun 1961 Nomar 3437, Tambahan Lembaran Negara Republic Indonesia Nomor 3447): 6 Peraturan Pemeriniah Nomor 25 Tahun 2000 tentang Kewenrangan Pemerintah dan Kewenzngan Propinsi Sebagai Daerah Otonom (Lembaran Negara Republk Indonesia Tahun 2000 Nomor 54, Tambahan Lembaran Negara Repubik indonesia Nomor 3952), 7. Keputusan Menteri Kesehatan Republic Indonesia Nomor 574/Menkes/SK/VI/2000 Tahun 2000 tentang Kebijakan Pembangunan Kesehatan Menuju Indonesia Sehat 2070, Warta Perundang-undangan No.2649/Selasa, 13-03-2007 8 10. 11 12 13. 14, 15 16, 7. Keputusan Menteri Kesehatan Republik indonesia Nomor 95*/Menkes/SK/V/2000 Tahun 2000 tentang Upaya Kesehatan Dasar di Puskesmas: Keputusan Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah Nomor $ Tahun 2001 tentang Kader Pemberdayaan Masyarakat, Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 004/Nenkes/SKIV2003 Tahun 2003 tentang Kebijakan dan Strategi Desentralisasi Bidang Kesehatan; Keputusan Menteri Kesehatan Republik indonesia Nomor 1202/Menkas/SKIVIIN2003 Tahun 2003 tentang Indikator indonesia Sehat 2010 dan Pedoman Penetapan Indikator Provinsi Sehat dan KabupateniKota Sehat, Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Namor 1847/Menkes/SK/X/2003 Tahun 2003 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan di KabupateniKota; Keputusan Memtert alam Negert Nomor 126 Tahun 2003 tentang Bentuk Produk-procuk Hiskum di Lingkungan Pemerintahan Desa; Keputusan lenteri Kesehatan Republik indonesia ‘Nomior 128/Menkes/SK/i/2004 Tahun 2004 tentang Kebijakan Dasar Puset Kesehatan Masyarakat, Keputusan Menteri Kesehatan Republik indonesia Nomor 137/vlenkes/SKAV2004 Tahun 2004 tentang Sistem Kesehatan Nasicna Peraturan Menten Kesehatan Republik Indonesia Nomar 1575/Menkes/Per/X1/2005 tentang Organisasi dan Tata Kerja Departemen Kesehatan, Keputusan Menteri Kesehatan Republis Indonesia Nomor 331/Menkes/SK/V/2008 Tahun 2006 tentang Rencana Strategis Departemen Kesehatan 2008-2009, MEMUTUSKAN ‘Menetapkan Kesatu Kedua KEPUTUSAN MENTER! KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PENGEM- BANGAN DESA SIAGA Pedoman Pelaksanaan Pengembangan Desa Siaga adalan sebagaimana tercantum dalam Lampiran Keputusan ini vat Ketiga © Pedoman sebagaimana dimaksud dalarn Dikium Kedua agar digunakan sebagai ‘acuan bagi semua pemangku kepentingan dalam rangka pengembangan Desa Siaga Koordinator dalam rangka pengembangan Desa Siaga 4. Bidang Penggerakan & Pembercayaan Masyarakat adalah Sekretariat Jenderal Departemen Kesehatan, clq Pusat Promosi Kesehatan; 2 Bidang Pengembangan Pos Kesehatan Desa adalah Direktorat Jenderal Bina Kesehatan Masyarakat Departemen Kesehatan, ciq Direktorat Kesehatan Komunitas; 3. Bidang Pengembangan Surveilans Berbasis Masyarakat adalah Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit & Penyehatan Lingkungan, clq Direktorat Survellans, Epidemiaiogi Imunisasi dan Kesenatan Matra, 4, Bidang Pengembangan Kesiaosiagaan dan Penanggulangan Bencana dan Kegawatdaruratan Kesehatan adalah Direktorat Jenderal Pelaysnan Medi, c/a Direktorat Pelayanan Medik Dasar, 5. Bidang Pengembangan Kesehatan Lingkungan adaich Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit & Penyehatan Lingkungan, eiq Direktorat Menyehatan Cingkungan; Keempat Kelima Setiap koordinator sebagaimana dumiaksud dalam Diktum Kelima harus menyusun Petunjuk Teknis sesuai bidang tugas masing-masing Pembinaan dan pengawasan tesnadap pelaksanaan Pedoman sebagaimana dimaksud dalam Diktum Kedua dilaksenakan oleh Dinas Kesehatan Provinsi, Dinas Kesehatan Kabupaten! kota dan unit-unitteknis terkait dengan mengikutsertakan organisas’ profesi dan masyarakat Keputusan ini mulai beriak sejak tanggal ditetapkan Keenam Ketujun Ditetapkan di Jakarta tanggal 2 Agustus 2008 ENTER! KESEHATAN RI td. Dr.dr. SIT! FADILAH SUPARI, SpJP(K) Warta Perundang-undangan No 2649/Selasa, 13-03-2007 Lamplran PEDOMAN PELAKSANAAN PENGEMBANGAN, DESA SIAGA PENDAHULUAN Dengan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor §74/Menkes/SKIIV/2000 telah ditetapkan Visi Pembangunan Kesehatan, yaitu Indonesia Sehat 2010. Visi tersebut menggambarkan bahwa pada tahun 2010 bangsa Indonesia hidup datam lingkungan yang sehat, berperiiaku hidup bersih dan sehat serta mampu menjangkau selayanan kesehatan yang bermutu secata adil dan merata, sehingga memilkiderajat kesehatan yang setinggi-tingginya ‘Sejak dicanangkannya Visi indonesia Sehat 2010 telah banyak Kemajuan yang dicapai. Akan tetapi kemajuan-kemajuan itu tampaknya masin jauh dari target yang ingin dicapai oada tahun 2010. Tingginya angka kematian, terutama kematian ibu dan kematian bayi, menunjukkan masih rendahnya kualitas pelayanan kesehatan. Demikian juga dengan tingginya angka kesakitan yang akhir-akhir ini ditandai dengan munculnya Kembali berbagal enyakitiama sepert malaria dan tuberkucsis paru, merebaknya berbagai penyakitoaru yang bersifat panderik seperti HIVIAIDS, SARS dan fu burung; serta belum hiiangnya penyakit-penyakit endemis seperti diare dan demam berdarah, Kesdaan ini diperparah dengan timbulnya berbagal kejadian bencana yang dalam kurun waktu terakhr sering menimpa neger' kita, baik bencana karevia faktor alam seperti gunung meletus, gemipa Oumi, tsu> ‘nami, dan angin puting-beliung maupun bencane karena perilaku manusia yang mengakibatkan semakin rusaknya alam seperti banjir, tanah Jongsor dan kecelakaan massal Sementara itu, kesehatan sebagai hok azasi manusi2 ternyata belum menjadi mil) setiap manusia Indonesia karena berbagai he seperti kendala geografis, $0 5i9! udaya Kesehs:an bagi sebagian pond kemampuannya seta yng ber, sngate, “an dan berpendapatan rendah masih perlu diperjuangkan secara terus-menerus dengan cara mendekatkan akses pelayanan Kesehatan dan memberdayakan kemampuan mereka, Di samping it, Kesadaran masyarakat bahv:a kese) ian m= upakan investasi bagi peningkatan kualitas sumberaya manusia juga masih harus dipromosiksn melalui sosialisasi dan advokasi kepada para pengambil kebijakan dan pemangku kepentingan (stakehalclers} di neroagal Jenjang adminis v2 Menyimak kenyataan tersebut, kanya diperiukan upaya terobosan yang benar-benar memilki daya Uungkit bagi meningkatnya cerajat Kesehatan bagi selruh penduduk indonesia Sehubungan dengan, ‘ty, Departemen Kesehatan menyadari bahwa pada akhinya pencapaian Visi Indonesia Sehat akan sangat bertumpu pada pencapaian Desa Sehat sebagai basisnya Dengan Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2005 telah ditetapkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2004-2009. Pembangunan Kesehatan, yang merupakan bagian dari Pembangunan Sumber Daya Kesehatan (SDM), tercantum dalam Bab 28. Sasaran yang hatus dicapai oleh Pembangunan Kesehatan adalah ~~ Meningkainya umur harapan hidup dari 66,2 tahun menjadi 70.6 tahun. Menurunnya angka kematian bayi dari 45 metijadi 26 per 1.000 kelahiran hidup Menurunnya angka kematiaa rou melahirkan dari 307 menjadi 226 per 100.000 kelahiran hidup, ‘Menurunnya prevalens’gizikurang anak balita dari 25,8 % menjadi 20%, Dengan telah ditetapkannys sasaran tersebut, maka Depaitemen Kesehatan segera merumuskan visi Departemen Kesehatan dalam rangka mencapai Visi Indonesia Sehat, dengan tujuan tercapainya indikator-indikator sebagaimana tersebut di atas. Adapun Visi Departemen Kesehatan itu adalah "Masyarakat Yang Mangini Untuk Hidup Sehat’, dengan Misi ‘Membuat Masyarakat Sehat’, yang akan dicapai melalui strategl 4. Menggerakkan dan memberdayakan masyarakat untuk hidup sehat 2. Meningkatkan akses masyarakat terhedap pelayanan kesehatan yang berkualitas 3, Meningkatkan sistem surveilans, monitoring, dan informasi xesehatan, 4, Meningkatkan pembiayaan kesehatan. Berkaitan dengan strategi iersebut, salch satu sasaran terpenting yang ingin dicapai adaiah "Pada Akhir Tahun 2008, Seluruh Desa Telah Menjadi Desa Siaga’. Desa Siaga merupakan gambaran masyarakat yang Sader, mau dan mampu untuk mencegah dan mengatas) berbagai ancaman terhadap Kesehatan masyarakat seperti kurang gizi, penyakit menular dan penyakit yang berpotensi menimbulkan Kejadian Luar Biasa (KLB), kejadian bencana, keceiakaan, dan lain-lain, dengan memanfaatkan potensi setempat, secara arta Perundang-undangan No.2649/Selasa, 13-09-2007 goteng royong, Pengembangan Desa Siaga mencakup upaya untuk febih mendekatkan pelayanan kesehatan dasar kepada masyarakat Desa, menyiapsiagakan masyarakat menghadapi masalah.masalah Kesehatan, memandirikan masyarakat dalam mengembangkan perilaku hidup bersih dan sehat Inti kegiatan Desa Siaga adalah memberdayakan masysrakat agar mau dan mampu untuk hidup sehat. Oleh karena itu maka dalam pengembangannya diperiukan langkah-langkah pendekatan edukatif, yaitu upaya mendampingi {memfasilitasi) masyarakat untuk menjalani proses pembelajaran yang berupa proses pemecshan masaiah-masalah kesehatan yang cihadapinya, Untuk menuju Desa Siaga periu dikaji berbagal kegiatan bersumberdaya masyarakat yang ada dewasa ini seperti Posyandu, Polindes, Pos Obat Desa, Dana Sehat, Siap-AntarJaga, dan lair-lain sebagai emotio atau tik awal pengembangan menuju Desa Siaga. Dengan demikian, mengubah desa menjadi Desa Siaga akan lebih cepat bila di esa tersebut telah ada berbagai UKBM. KONSEP DASAR DESA SiAGA, Pengertian Desa Siaga Besa Siaga adalah desa yang penduduknya ‘memiliki Kesiapan sumber daya dan kemampuan serta kemauan untuk mencegah dan mengatasi masalah-masaisn kesehatan, bencana dan kegawatdaruratan kesehatan, secara mandir. Desa yang dimaksud di sini dapat berart Keluranan atau Nagari atau istiah-istian lain bagi kesatuan masyarakat hukum yang memilki batas-batas \wlayan, yang berwerang untuk mengatur dan meng- urus kepentingan masyarekat setempat, ber- dasarkan asal-usul dan adat istiadat setempat yang diakui dan cihormati dalam sistem Pemerintanan Negara Kesatuan Republik indonesia, TUJUAN DESASIAGA, Tyan Unum Terwujucnya masyarakat desa yang Sehat, serta peduli dan tanggap terhadap permasalahan Kesehatan di wilayahnya Tujwan Khusus + Nieningkainya pengetahuan dan kesadaran masyarakat desa tentang pentingnya kesehatan Meningkatrya kewaspadaan dan Kesiapsiagaan masyarakat desa terhadap risiko dan bahaya yang dapat menimbulkan gangguan kesehatan (bencana, wabah, kegawatdaruratan dan sebagainya), v3 + Meningkatnya keluarga yang sadar gizi dan melaksanakan periaku hidup bersin dan sehat + Meningkatnya kesetatan iingkungan di desa + Meningkatnya kemampuan dan kemauan masyarakat desa untuk menolong di sendin dibidang «esehatan C,_SASARAN PENGEMBANGAN DESASIAGA Untuk mempermudah strategi intervensi, sasaran peagembangan Desa Siaga dibedakan menjaditiga jenis, yaitu * “Semua individu dan keluarga di desa, yang Ginarapkan mampu melaksanaxan hidup sehat, serta peduli dan tanggap terhadap permasalahan Kesehatan diwilayah desanya Pihak-pihak yang mepunyai pengaruh terhadap perubahan perilaku individu dan keluarga atau dapat menciptakan iklim yang kondusif bagi perubshan perilaku tersebut, seperti tokoh masyarakat, termasuk tokoh agama; tokoh perempuan dan perntida; Kader esa; serta petugas kesehatan Pihak-pihak yang dinarapkan memberikan dukungan kebijakan, peraturan perundang- undangan, dana, tenaga, sarana, dan lain-ain, seperti Kepala Desa, Camat, para pejabat terkait, swasta, para donatur, dan pemangku kenentingan lainnya D. Kriteria Desa Siaga Sebuah desa telah menjadi Desa Siaga apabiia desa tersebut telah memilki sekurang-kurangnya sebuah Pos Kesehatan Desa (Poskesdes) {ll POS KESEHATAN DESA A. Pengertian Pos Kesehatan Desa Pos Kesehatan Desa (Poskesdes) adalah Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM) yang dioentuk di dese daiam rangka mendekatkan! menyediakan pelayanan kesehatan dasar bagi masyarakat desa Poskesdes “apat dikatakan sebagai sarana Kesenatan yang merupakan pertemuar. antara upaya-upaya masyarakat dan dukungan Pemerintah, Pelayanan meliput upays-upaya promot, prevent, dan kuratit yang dilaksanakan olen tenaga Kesehatan (terulama bidan) dengan met batkan kader atau tenaga sukarela lainnya 8. Kegiatan Poskesdes Paskesdes dinarapkan dapat melaksanakan kegiatan-kegiatan pelayanan kesehatan bagi masyarakat desa, sekurang-kurengnya Warta Perundang-undangan No 2649/Selasa, 13-09-2007 Pengamatan epidemiologis sederhana terhadap penyakit, terutama penyakitmenuiar dan penyakit yang berpotensi menimbulkan Kejadian Luar Biasa (KLB), dan faktor-faktor fisikonya (termasuk status gizi) serta kesehatan ibu hamil yang berisiko. 2. Penanggulangan penyakit terutama penyakit menular dan penyakit yang berpotensi menimbulkan KLB, serta faktor-faktor risikonya (termasuk kurang giz) 3. Kesiapsiagaan dan penanggulangan bencana dan kegawatdaruratan Kesehatan. 4, Pelayanan medis dasar, sesuai dengan kompetensinya. Kogiatan-kegiatan isin, yaitu promosi Kesehatan untuk peningkatan keluarga sadar gizi peningkatan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), penyehatan jingkungan dan Iain-iain, merupakan kegiatan pengembangan, Poskesdes juga diharapkan sebagai pusat pengembangan atau revitalisasi berbagai UKBM lia yang dibutuhkan masyarakat desa (misalnya Warung Obat Desa, Kelompok PemakaiAir, Arisan Jamban Keiuarga, dan lain-lain). Dengan demikian, Poskesdes sekaiigts berperan sebagai koorainator dari UKBN-UKBM tersebut Sumberdaya Poskesdes Poskesdes diselenggarakan oleh tenaga Kesehatan (minimal seorang bidan), dengan dibantu oleh sekurang-kurangnya 2 (dua) orang kader. Untuk penyelenggaran pelayanan Poskesdes harus tersedia sarana fisik bengunan, perlengkapan, dan peraiatan kesehatan. Guna kelancaran komunikasi dengan masyarakat dan dengan sarana kesehatan (khususnya Puskesmas), Poskesdes seyogianya memiliki juga sarana komunikasi (telepon, ponsel, atau kati Pembangunan sarana fisik Poskesdes dapat dilaksanakan melalui berbagai cara, yaitu dengan vrutan alternatif sebagai berikut 1. Mengembangkan Pondok Bersalin De: (Polindes) yang telah ada menjac Poskesdes. 2. Memanfaatkan bangunan yang sudzh, yaitu misalnya Balai RW. Balai Desa, Balai Pertemuan Desa, dan lain-iain 3, Membangun baru, yaitu dengan pendanaan dari Pemerintah (Pusat atau Daerah), sonatur dunia usaha, atau swadaya masyarakat va IV, LANGKAHLANGKAH PENGEMBANGANDESA —_{Peran/kegiatan bin terinci dari masing: SIAGA yang terlibat dalam pengembangan Des S disimak di Bab V). A. Persiapan ‘alam tahap persiapan, hal-nai yang perlu D. Pendekatan Pengembangan Desa Siaga iakukan adalah Pengembangan Desa Siaga dliaksanakan dengan * Pusat ~ Penyusunan pedoman membantu/memfasilitas| masyarakat untuk - Pembuatan modul-modul menjatani proses pembelajaran melalui siklus atau pelatinan spiral pamecahan masalah yang terorganisasi - Penyelenggaraan Pelatihan (pengorganisasian masyarakat), Yaitu dengan bag) Pelatih atau Training of menempuh tahap-tahap : (1) mengigentifikasi Trainers (TOT) masalah, penyebab masalah, dan umber daya yang dapat dimanteatkan untuk mengatasi * Provinsi - Penyelenggaraan TOT masalah, (2) mendiagnosis masalah dan (tenaga KabupateniKota) merumuskan alternatif-aiternatif pemecahan * Kabupaten/Kota: - Penyelenggaraan Peiatinan masalah, (3) menetapkan alternatif pemecahan Tenaga Kesehatan masalah yang fayak, merencanakan dan - Penyelenggaraan Pelatihan melaksanakannya, serta (4) memantau, Kader mengevaluasi dan membina kelestarian upaya vupaya yang telah dilakukan, 8. Pelaksanaan ‘Meskipun diiapangan banyak vaiasi pelaksanantya, alam tenap pelaksanaan, nal-hal yang perlu namun secara garis besar langksh-ianakah poKok lakukan adalah ‘yang perlu ditermpuh adalah sebagai berikud . - Penyediaan dana dan 4. Pengembangan Tim Petugas dukungan sumberdaya lain Langkeh ini merupakan awal kegiatan, * Provinst = Penyediaen dana dan sebelum kegiatan-kegiatan lainnya diukungan sumberdaya lain dilaksanakan. Tujuan langkah ini adalah ke Penyediaan dana dan ‘mempersiapkan para petugas kesehatanyang dukungan sumberdaya lain berada di witayah Puskesmas, baik petugas Penyiapan Puskesmas dan teknis maupun peiugas adminisirasi Rumah Sakit dalam cangka Persiapan para petugas ini cisa berbentuk penanggulangan bencana sosialisasi, pertemuan atau pelatinan yang dan kegawatdaruratan bersifat konsolidasi, yang disesuaikan dengan kesehatan kondisi setempat * Kecamatan :- Pengembangan dan Keluaran atau output dari lanokah ini adalah Pembinaan Desa Siaga para petugas yang memahami tugas dan fungsinya, serta siap bekerjasama dalam satu C. Pemantauan & Evaluasi tim untuk metakukan pendekatan kepada Dalam tahap pemantawan dan evaluasi, hal-hal pemangku kepentingan dan masyarakat \ilekukan adalah 2. Pengembangan Tim Di Masyarakat + Memantau kemajuan dan Tujuan langkah ini adalah untuk mengevaluasi keberhasilan mempersiapkan para peiuges, tokoh pengembangan Desa Siaga masyarakat, serte masyarakat, agar mereka Provinsi + Mamantau— kemajuan tah dan mau bekerjasama caisrn satu tim pengembangan Desa Siaga untuk mengembangkan Desa Siaga Dalam - Melaporkan hasil langkah ini termasuk kegiatan advokasi pemantauan ke Pusat kepada para penentu kebijakan, agar mereka * Kobupaten’Kota:- Memantau — kemajuan mau memberikan dukungan, ek berupa pengembangan Desa Siaga kebijakan atau anjuran, serta restu, maupun - Melaporkan asi dana atau sumber daya iain, sehingga pemantavan ke Provinsi pengembangan Desa Siaga dapat berjalan Kesamatan °+ Melakukan Pemantauan «dengan lancar. Sedangkan pendekatan \Wilayah Setemeat (PWS) kepada tokoh-tokoh masyarakat bertujuan - Melaporkan perkembangan agar mereka memahami dan mendukung, ke Kabupaten/Kota khususnya dalam membentuk opini publik + -undangan No.2649/Selasa, 13-03-2007 V5 Wart guna menciptakan iklim yang kondusif bagi pengembangan Desa Siaga Jadidukungan yang diharapkan dapatberupa dukungan moral, dukungan finansiat atau dukungan material sesuai kesepakatan dan persetujuan masyarakat dalam rangka pengembangan Desa Siaga slike di daereh tersebut telah terbentuk wadah- wadah kegiatan masyarakat di bidang kesehatan seperti Konsil Kesehatan Kecamatan atau Badan Penyantun Puskesmas, Lemisaga Pemberdayaan Desa, PKK, serta organisasi kemasyarakatan lainnya, hendaknya lembaga-lembaga inidikutsertakan alam setiap pertemuan dan kesepakaian Survei Mawas Diri Survei mawas iri (SMD) atau Telaah Mawas Diri {TMD} atau Comrunty Self Survey (CSS) bertujuan agar permuka-pemuka masyarakat mampu melakukan telaah mawas diri untuk desanya. Survei ini harus dilakukan oleh pemuka-pemuka masyarakat setempat dengan bmbingan tenaga kesehatan. Dengan demikian, diharapkan mereka menjadi sadar akan permasalanan yang dihadapidi desanya, serta bangkit nist dan tekad untuk mencari solusinya, termasuk membangun Poskesdes sebagai upaya mendekatkan pelayanan kesehatan dasar kepada masyarakat desa Untuk itu, sebelumnya periu dilakukan jpemilinan dan pembekalan keterampilan bagi mereka Keluaran atau output dari SMD ini berupa identiikasi masalah-miasalah kesehatan serta daftar potensi di desa yang dapat didayagunakan dalam mengatasi masalah- masaiah kesenatan terseout,termasuk dalam rangka membangun Poskesdes. Musyawarah Masyarakat Desa Tujuan penyslenggaraan musyawerah masyarekat desa (MWD) ini adalah mencari alternotii penyelesaian masalah Kesehatan dan upaya membangun Poskesdes, dikaitkan dengan notensi yeng dimiiki desa, Disamping vu, juga untuie senyusun rencana jangka panjang pe: anaan Desa Siaga Inisiatit p gerean musyawarah sebaiknya tokoh masyarakat ng telah akat_mendukung pengembangan Desa Siaga. Peserta musyay alah tokoh-tokoh masyarakat, termasuk tokolt-tokch perempuan dan generast muda setempat. Bahkan sedapat muna alibatkan pula katengan dunia usaha umendukung pengembangan Desa gan No.2648/Selasa, 13-03-2007 Siaga dan kelestariannya (untuk itu dipertkan advokasi) Data serta temuan lain yang diperoleh pada saat SMD disajikan, utamanya adalah daftar masalan Kesehatan, data potensi, serta harapan masyarakat Hasil pendataan tersebut dimusyawarankan untuk penentuan prioritas, dukungan dan kontribusi apa yang dapat disumbangkan oleh masing-masing individuiinstitusi yang diwakilinya, serta langkat-iangkah solusi untuk pembangunan Poskesdes dan pengembangan Desa Siaga Pelaksanaan Kegiatan Secara operasional pembentukan Desa Siaga dilakukan dengan kegiatan sebagai berikut a. Pemilihan Pengurus dan Kader Desa Siaga Pemilinan Pengurus dan Kader Desa Siaga dilakukan melalui pertemuan khusus para pimpinan formal desa dan tokah masyarakat serta beberapa wakil masyarakat, Pemilihan dilakukan secara musyawarah & mufakat, sesuai dengan tata cara dan kriteria yang berlaku, dengan difasiitasi oleh Puskesmas. b. Orientasi/Pelatinan Kader Desa Siaga Sebelum melaksanakan tugasnya, pengelola dan kader desa yang telah itetakan pertu diverikan orientasi atau pelatihan. Orientasi/pelatinan dlaksana- kan oleh Dinas Kesehatan Kabupatenkota sesuaidengan pedoman orientasfpelatinan yang beriaku, Mater’ orientasifpelatinan mencakup kegiatan yang akan dilaksanakan di desa dalam rangka pengembangan Desa Siaga (sebagaimana telah dirumuskan dalam Rencana Operasional), yaitu metiput! pengetoiaan esa Siaga secara umum, pembangunan dan pengelolaan — Poskesdes, pengembangan dan pengelolaan UKBM lain, serta halshal penting terkait seperti kenamilan dan persalinan sehat, Siap- Antar-Jaga, Keluarga Sadar Gizi, posyandu, Kesehatan lingkungan pencegahan penyakit menular, penyediaan air bersin dan penyehatan lingkungan pemukiman (PAB-PLP), kegawat caruratan sehari-hari, kesiapsiagean oencana kejadian iuar biasa, warung obat desa (WOD), diversifikasi pertanian tanaman pangan dan pemantaatan pekarangan melalii Taman Obet Keluarge (TOGA), kegiatan surveilans, perilaku hidup bersih dan senat (PH8S), dan Iain-lain v6 . Pengembangan Poskesdes dan UKBM tain Dalam halini, pembangunan Poskesdes bisa dikembangkan dari Polindes yang sudan ada. Apabiia tidak ada Polindes, maka perlu dibahas dan dicantumkan delam rencana kefjatentang altervatiiain pembangunan Poskesdes, Dengan demikian ciketahui bagaimana Poskesdes tersebut akan diadakan - membangun baru dengan fasiliatasi dari Pemerintah, ‘membangun baru dengan bantuan dari donatur, membangun baru dengan swadaya masyarakat, atau memodifikasi bangunen lain yang ada Bilamana Poskesdes sudah berhasil diselenggarakan, kegiatan dilanjutkan Gengan membentuk UKBM-UKBM yang dineriukan can belum ada di dese yang bersangkutan, atau merevitalisasi yang sudah ada tetapi kurangitidak aktit d._ Penyelenggaraan Kegiatan Desa Siaga Dengan telah adanya Poskesdes, maka desa yang bersangkutan telah dapat ditetapkan sebagai Desa Siaga. Setelah Desa Siaga resmi cibentuk, ilanjutkan dengan pelaksanaan kegiatan Poskesdes secara rutin, yaitu pengembangan sistem surveilans berbasis masyarakat, pengembangan kesiapsiagaan dan penanggulangan kegawatdaruratan dan bencena, pemberantasan penyakit menular dan penyakit yang derpotensi menimbulkan KLB, penggalangan dana, pemberdayaan masyarakat menuju kadarzi dan PHBS, penyehatan lingkungan, serta pelayanan Kesehatan dasar (bia diperiukan). Selain itu diselenggarakan pula pelayanan UKBM-UKBM Iain seperti Posyandu dan lain-lain dengan berpedoman | epada panduan yang berleku, Secare berkala kegialan Desa Siaga divmbing dan dipantau olen Puskosmas, yang hasilnya éipeksi sebagai mosukan untuk perencanaan dan sengembangan Desa Siaga selansitnya secara ‘intes sektoral Pembinaan Dun Peningkatan ‘Mengingat permasaiahan kesehatan sangat dipengarui oleh kinerja sektor lain, adanya keterbatasan sumberdaya, maka untuk Werte Perundang-undangan No,2649/Selasa, 13-03-2007 memajukan Desa Siaga perlu adanya pengembangan jejaring kerjasama dengan berbagai pihak. Perwujudan dari pengembangan jejaring Desa Siaga dapat diiakukan melalui Temu Jejaring UKBM secara in\eroal di dalam desa sendiri dan ateu Temu Jejaring antar Desa Siaga (minimal sekali dalam setahun). Upaya ini selain untuk memantapkan kerjasama, juga diharapkan dapat menyediakan wahana tukar-menukar pengalaman dan memecanken masalah- masalah yang dihadap' bersama, Yang juga tidak kalah pentingnya adalah pembinaan jejaring lintas sektor, khususnya dengan program-program pembangunan yang bersasaran Desa. Salah satu kunci Keberhasilan dan kelestarian Desa Siaga adalah keaktifan para kader. Oleh karena itu, caiam rangka pembinaan perlu cikembangkan upaya-upaya untuk memenuhi kebutunan para kader agar tidak drop out Kader-kader yang memiliki motivasi memuaskan kebutuhan sosial-psikologisnya harus ciberi kesempatan selvas-luasnya untuk mengembangkan kreativitasnya. Sedangka kader-kader yang masin dibebani dengan pemenuhan kebutuhan dasamya, harus Gibantu untuk memperoleh pendapatan tambahan, misalnya dengan pemberian gai insentif atau difasilitasi agar dapat berwirausaha, Untuk dapat metihat perkembangan Desa Siaga, perlu dilakukan pemantauan dan evaluasi. Berkaitan dengan itu, kegiatan- kegiatan di Desa Siaga perlu dicatat oleh kader, misalnya dalam Buku Register UKBM (contohnya : kegiatan Posyandu dicatat dalam buku Registrasi Ibu dan Anak Tingkat Desa atau RIAD dalam Sistem Informasi Posyandu). V. PERAN JAJARAN KESEHATAN DAN PEMANCKU KEPENTINGAN TERKAIT 4. Peran Puskesmas Dalam rangka Pengembangan Desa Siaga, Puskesmas merupakan ujung tombak dan bertugas ganda, yaitu sebagai penyelenggara PONED dan penggerak masyarakat Desa. Namun demikian, dalam menggerakkan masyarakat Desa, Puskesmas akan sibantu olen Tenaga Fasiltator dari Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota yang telah dilatin di Provinst Adapun peran Puskesmas adalah sebagai berkut &_Menyelenggarakan pelayanan Kesehatan

You might also like