Professional Documents
Culture Documents
K. Naspub PDF
K. Naspub PDF
Naskah Publikasi
Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Derajat Sarjana Keperawatan
Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
Disusun oleh:
ZOLFIKA ANGGRAINI
20120320006
Abstract
Wound care operations that are not in accordance with standard
operating procedures (SOP) are at risk of surgical site infection in patients and
the risk of bad also for nurse itself. The risk requires nurses to be obedient in
action postoperative wound care in accordance with SOP. This research aims for
knowing the implementation procedures postoperative wound care in the ward
room General Hospital PKU Muhammadiyah Bantul.
This research was quantitative with descriptive observational approach.
Sample size in this research was 58 nurses. The sampling technique used total
sampling. Data analysis used descriptive statistics. Questionnaires and checklist
of SOP in General Hospital PKU Muhammadiyah in Bantul used for research
instrument.
The results showed 56 (96.6%) of nurse (n=58) had implemented
postoperative wound care procedures in accordance with the SOP, while who
were not in accordance with the SOP was 2 nurses (3.4 %) and the result from the
preparation of tools and materials showed that all nurse (100%) had preparing
tools and materials in accordance with the SOP, but there is 1 nurse used 1 tools
and materials for 2 patient.
Nurses at general hospital PKU Muhammadiyah Bantul already
implemented postoperative wound care procedures in accordance with the SOP
and all nurses has prepared a tool for the treatment of postoperative wounds
correctly and appropriate with SOP. Further research is expected to take the data
with the involvement of other people in order to avoid the nurse did not feel
watched so that the bias can be avoided .
Luka operasi adalah luka akut yang satu tahun apabila terdapat implant.
dibuat oleh ahli bedah yang bertujuan Sumber bakteri pada ILO dapat berasal
optimal, hal ini ditunjukkan dengan Data yang diperoleh dari National
perawatan luka operasi dengan 1 set infeksi ketiga tersering yang terjadi di
medikasi digunakan untuk pasien secara rumah sakit sekitar 14-16% dari total
perawat tidak memperhatikan tehnik kejadian ILO atau Surgical Site Infection
steril seperti tidak memakai sarung (SSI) di dunia berkisar antara 5% sampai
tangan steril saat medikasi2. Perawatan 34%6. Menurut DEPKES RI tahun 2001
luka sesuai dengan prosedur dan dengan angka kejadian ILO pada rumah sakit di
merupakan salah satu indikator mutu dari kejadian ILO mencapai 17% dan
suatu rumah sakit. Infeksi luka operasi menduduki urutan kedua tersering setelah
RSU PKU Muhammadiyah Bantul terkait menemukan ide baru yang dilakukan
didapatkan hasil yaitu kurang patuhnya perawatan luka post operasi sesuai
perawatan luka post operasi, hal ini perawat9. Populasi dalam penelitian ini
dibuktikan 3 dari 4 orang perawat tidak adalah seluruh perawat pelaksana di kelas
masker dan hanya memakai 1 sarung Kautsar, Al Kahfi, Al Insan RSU PKU
perawatan luka sudah diletakkan di map demografi responden dan checklist SOP
adalah penelitian kuantitatif dengan yang di lakukan di ruang rawat inap kelas
dilakukan pada tanggal Mei-Juni 2016. prosedur perawatan luka post operasi
diolah sehingga menjadi informasi. Data perawat terdiri dari usia, jenis kelamin,
distribusi frekuensi dari variabel yang prosedur perawatan luka pada pasien post
akan diteliti dan kemudian akan dianalisa operasi di Ruang Rawat Inap kelas II dan
secara deskripsi dalam bentuk frekuensi III di RSU PKU Muhammadiyah Bantul
kelamin, tingkat pendidikan, masa kerja Adapun karakterisktik perawat yaitu usia,
dan kriteria hasil implementasi perawatan jenis kelamin, pendidikan dan masa
HASIL PENELITIAN
Tabel 4.1 Distribusi frekuensi keberhasilan dalam melakukan implementasi perawatan
luka post operasi sesuai sop berdasarkan karakteristik perawat di RSU PKU
Muhammadiyah Bantul
No Implementasi prosedur Jumlah
perawatan luka post operasi
Dari tabel 4.1 menunjukkan bahwa operasi tidak sesuai prosedur berdasarkan
perawat (81,0%), jenis kelamin terbanyak jenis kelamin yaitu perempuan sebanyak
Tabel 4.2 menunjukkan hasil bahwa dan masa kerja <5 tahun dan >5 tahun
persiapan alat dan bahan sesuai dengan dengan SOP, tetapi ada 1 perawat yang
SOP. Dilihat dari usia dewasa awal dan menggunakan 1 alat dan bahan untuk 1
PEMBAHASAN
Berdasarkan tabel 4.1 didapatkan
1. Keberhasilan dalam melakukan
implementasi perawatan luka post hasil perawat yang melakukan
operasi sesuai SOP berdasarkan
karakteristik perawat implementasi prosedur perawatan luka
post operasi yang sesuai dengan SOP melaksanakan universal precaution
yaitu perawat dengan usia dewasa awal dengan kategori baik adalah dewasa
sebanyak 47 perawat karena dari hasil awal, hal ini dikarenakan dewasa awal
observasi peneiti pada usia dewasa awal adalah usia yang produktif untuk bekerja,
(20-40 tahun) masih memiliki daya ingat pada usia ini seorang perawat dapat
memasuki dewasa akhir, seperti yang pemasangan infus12. Penelitian ini juga
dijelaskan juga oleh Monks (2000) sesuai dengan penelitian Wibowo (2013)
bahwa secara fisiologis pertumbuhan dan yang menyebutkan bahwa perawat yang
dengan semangat tinggi dan tenaga yang lebih patuh dalam melakukan cuci tangan
yang berusia dewasa awal melaksanaan Kristiyawati & Purnomo (2013) semakin
baik11. Penelitian ini juga didukung oleh pemikirannya lebih matang dan semakin
penelitian Syahrizal, Karim dan Nauli lanjutnya usia seseorang semakin lebih
& Purnomo (2013) tentu berbeda dengan Adisetiawan (2010) yang menjelaskan
hasil yang didapatkan oleh peneliti yang pada usia-usia yang relatif tua, meskipun
mendapatkan hasil bahwa pada usia sudah memiliki pengalaman kerja yang
dewasa akhir ada 2 orang perawat yang lebih banyak, namun kondisi fisik yang
post operasi tidak sesuai dengan SOP produktivitas15. Hasil penelitian ini
dikarenakan pada usia dewasa akhir (41- berbeda dengan penelitian yang
penurunan fungsi fisiologis yang dapat Kristiyawati & Purnomo (2013) bahwa
menyebabkan kurang baiknya dalam usia dewasa akhir lebih patuh dalam
melakukan suatu aktivitas. Dari hasil melakukan cuci tangan sebelum dan
operasi tidak sesuai dengan SOP dengan peneliti di RSU PKU Muhammadiyah
checklist SOP yang ada di rumah sakit bahwa sebagian besar perawat adalah
posisi nyaman, perawat mencuci tangan perawatan luka post operasi yang tidak
dan memakai sarung tangan di nurse sesuai dengan SOP adalah perempuan.
station. Hasil ini didukung oleh Penelitian yang dilakukan oleh Setyobudi
(2013) mendapatkan hasil bahwa perawatan) secara tradisional di dalam
lebih tinggi dari pada pria karena Berdasarkan tabel 4.1 tingkat
tekun dan telaten16. Hasil penelitian yang implementasi prosedur perawatan luka
didapatkan oleh peneliti dengan post operasi yang tidak sesuai dengan
Setyobudi (2013) terdapat perbedaan, hal SOP yaitu D3 sebanyak 2 orang. Seperti
ini berbeda dengan hasil peneliti yang kita ketahui bahwa semakin
penelitian yang dilakukan oleh peneliti seseorang maka semakin tinggi juga
kesalahan oleh perempuan pun akan lebih juga suatu pelayanan atau tindakan yang
besar dari pada laki-laki. Sama seperti akan dilakukan oleh orang tersebut. Hal
penelitian yang dilakukan oleh Bawelle ini juga dijelaskan oleh Wola (2013)
laki-laki17. Penelitian ini juga memiliki dan pengalaman seseorang maka semakin
dikemukakan oleh Rolinson dan Kish saing perawat tersebut dengan perawat
(2010) bahwa jenis kelamin perawat asing. Tetapi dari hasil penelitian yang
SOP20. Hasil penelitian yang didapatkan perawatan luka post operasi sesuai SOP.
oleh Ali (2012) dengan yang dilakukan Berdasarkan tabel 4.1 penelitian
hal ini bisa terjadi karena saat peneliti melakukan implementasi prosedur
perawatan luka post operasi tidak sesuai kerja kurang dari 5 tahun dan yang tidak
dengan SOP masih mengabaikan hal sesuai dengan SOP yaitu lebih dari 5
kecil tetapi sangat besar dampaknya tahun sebanyak 2 perawat. Hal ini bisa
untuk pasien bahkan untuk perawat itu terjadi karena ada kaitannya dengan usia
beberapa prosedur sesuai dengan SOP pendidikan perawat yang masih rendah
seperti contoh perawat tidak menjaga sehingga masa kerja yang lama pun tidak
pasien pada posisi nyaman, perawat melakukan suatu pekerjaan dengan baik,
memakai sarung tangan dari nurse station seperti dari hasil observasi yang peneliti
dan perawat menjelaskan bahwa antara lakukan didapatkan hasil bahwa perawat
materi dan realita di lapangan kerja itu yang masa kerjanya lebih lama
operasi sesuai dengan SOP. Hal ini menjelaskan bahwa perawat dengan
kerjanya lebih lama16. Penelitian ini juga perawatan luka post operasi tidak sesuai
daerah Umbu Rara Meha Waingapu yang Berdasarkan tabel 4.1 peneliti
perawatan luka post operasi yang tidak melakukan implementasi perawatan luka
sesuai yaitu perawat yang masa kerjanya post operasi sesuai dengan SOP,
dilakukan oleh Hakim (2015) perawatan luka post operasi tidak sesuai
menunjukkan hasil yang berbeda dengan dengan SOP yaitu 2 perawat. Segala
yang didapatkan oleh peneliti yaitu tindakan perawat yang akan dilakukan
perawat yang masa kerjanya kurang dari harus sesuai dengan SOP yang sudah ada
5 tahun melakukan perawatan luka tidak di rumah sakit, begitu juga dengan
observasi yang dilakukan oleh peneliti operasi harus dilakukan sesuai dengan
memiliki masa kerja lebih dari 5 tahun perawatan luka post operasi akan
perawatan luka post operasi tidak sesuai pelaksanaannya selalu mengacu pada
dengan SOP, hal ini dapat disebabkan protap yang telah ditetapkan seperti
perawatan luka yang baik akan perawatan luka post operasi tidak sesuai
penerima pelayanan keperawatan dan post operasi tidak sesuai dengan SOP
dapat mencegah timbulnya infeksi paska disebabkan oleh beberapa faktor salah
bedah apabila perawatan luka dilakukan satunya perawat sering mengabaikan hal
sesuai dengan SOP20. Perawatan luka kecil tetapi berdampak besar bagi
post operasi tidak dapat dilepaskan dari perawat terutama bagi pasien, seperti dari
peran perawat sebagai tenaga kesehatan, observasi yang didapatkan oleh peneliti
sebagai salah satu sarana kesehatan perawat tidak mencuci tangan sebelum
dalam memberikan perawatan baik dalam berkontak dengan pasien, tapi perawat
bentuk fisik maupun psikologis, selain mencuci tangan sewaktu masih di nurse
kinerja yang baik agar perawatan luka station, selain itu perawat juga tidak
dapat dilakukan sesuai dengan SOP harus menjelaskan terlebih dahulu prosedur apa
didukung pula oleh kelengkapan alat di yang akan dilakukan, kemudian untuk
rumah sakit, agar tercapai implementasi alat perawatan luka didapatkan 1 dari 2
keperawatan akan menjadi baik. post operasi tidak sesuai dengan SOP
perawatan luka post operasi sesuai dari hasil penelitian didapatkan perawat
dengan SOP tentunya lebih banyak dari yang melakukan perawatan luka post
pada yang melakukan perawatan luka operasi sesuai dengan SOP lebih banyak
post operasi tidak sesuai dengan SOP dari pada yang melakukan perawatan
melakukan perawatan luka post operasi Hasil penelitian ini serupa dengan
sesuai dengan SOP, hal ini menunjukkan hasil yang dilakukan oleh Hakim (2015)
bahwa sebagian besar perawat sudah di ruang bedah RSUD Prof. Dr. H. Aloei
memiliki kepatuhan yang baik dalam Saboe Kota Gorontalo didapatkan hasil
perawatan luka post operasi karena melakukan perawatan luka sesuai dengan
perawat sudah mendapatkan training SOP dan yang melakukan perawatan luka
tentang perawatan luka post operasi. tidak sesuai dengan SOP yaitu 3 orang21.
dilaksanakan perawatan luka perawat dengan SOP didukung juga oleh faktor
terlebih dahulu akan diingatkan kembali sikap yang baik dan kebiasaan.
checklist SOP juga sudah ditempelkan merupakan faktor yang ada dalam
disetiap nurse station agar perawat bisa individu yang akan mempengaruhi
memiliki sikap yang baik dan kebiasaan Department) dan perawat mengecek
yang baik maka perawat akan semakin ulang dengan menggunakan checklist
terlatih dan mampu melakukan SOP. Perawat sudah menyiapkan alat dan
perawatan luka post operasi sesuai bahan sesuai dengan SOP karena perawat
2. Kesesuaian dalam persiapan alat dan yang digunakan pada saat perawatan
bahan perawatan luka post operasi
berdasarkan karakteristik perawat luka. Notoadmojo (2010) menjelaskan
hasil bahwa seluruh perawat berdasarkan sekedar tahu terhadap objek tertentu,
karakteristik perawat mulai dari usia, tidak sekedar dapat menyebutkan, tetapi
jenis kelamin, pendidikan dan masa kerja orang tersebut harus dapat
sudah menyiapkan alat dan bahan untuk menginterpretasikan secara benar tentang
dengan SOP. Persiapan alat dan bahan Pemahaman perawat tentang alat dan
dalam perawatan luka post operasi terdiri bahan dalam perawatan luka post operasi
dari 10 poin yakni menyiapkan medikasi ini dapat memberikan dampak yang baik
set steril dalam bak steril, menyiapkan untuk perawatan luka dan proses
pinset anatomis, pinset cirurgis, 2 buah penyembuhan luka pasien, selain itu juga
verban, kassa steril secukupnya, NaCl bahan perawatan luka post operasi sesuai
0,9% dan bengkok/kantong plastik, alat dengan SOP. Selain faktor pemahaman,
bahan perawatan luka post operasi sesuai penggunaan antiseptik dan desinfektan
dengan SOP. Pengetahuan perawat sudah masuk dalam kategori baik25. Berbeda
masuk dalam kategori baik, hal ini dapat dengan penelitian yang didapatkan oleh
dibuktikan dari hasil penelitian bahwa Madyanti (2012) bahwa sebagian besar
bahan apa saja yang digunakan dalam melepaskan sarung tangan sebelum
diperoleh secara formal dan non formal. perawat yang berjumlah 58 perawat
Secara non formal didapatkan dari sudah menyiapkan alat dan bahan
yang merupakan bagian dari upaya dengan SOP. Hal ini dikarenakan
penelitian ini didukung oleh penelitian tentang perawatan luka dan persiapan alat
yang dilakukan oleh Anawati, Novitasari dan bahan dalam perawatan luka. Hasil
mendapatkan hasil sebagian besar yang dilakukan oleh Sinaga & Tarigan
tentang penerapan SOP alat pelindung Djasamen Saragih sudah menyiapkan alat
diri24. Penelitian ini juga didukung oleh untuk perawatan luka post operasi sesuai
Rosyidah dan Hariyono (2011) yang Penelitian ini juga didukung oleh
diberikan pelatihan tentang implementasi perawatan luka post operasi, hal tersebut
menyiapkan alat dan bahan perawatan sarung tangan dan mencuci tangan,
luka post operasi sesuai dengan SOP, tindakan yang tidak sesuai ini dapat
perawatan luka yang dilakukan oleh nosokomial dan berdampak buruk pada
perawat kurang tepat, hal ini ditunjukkan kualitas kinerja perawat28. Menurut
dari hasil yang didapat bahwa 1 perawat Rakhmawati (2010) menjelaskan bahwa
menggunakan 1 alat perawatan luka mutu pelayanan yang baik adalah tingkat
untuk 2 pasien. Hal ini bisa terjadi karena kesempurnaan dari penampilan sesuatu
perawat tidak mematuhi aturan dalam yang sedang diamati dan juga merupakan
perawatan luka, ini dapat dibuktikan kepatuhan terhadap standar yang telah