Professional Documents
Culture Documents
ABSTRACK
The purposes of this research are: (1) to examine the information content of
merger and acquisition announcement in acquiring and nonacquiring firm in the same
industrial sector and (2) to determine whether there is information transfer in the same
industrial sector.
Using sample firms of manufacturing industry listed in Jakarta Stock Exchange
and research period of 1991-1997, the result shows that, in general, there is
information content in merger and acquisition announcement for acquiring and
nonacquiring firms. The study also indicates that there is information transfer between
firms in the manufacturing industry for merger and acquisition announcement case.
Another findings is that there is information leakage, i.e. the public knows information
about merger and acquisition prior to the announcement.
Keywords: merger and acquisition, acquiring and non acquiring firms, information
transfer, abnormal return.
mengasumsikan bahwa kata merger dan perusahaan lain dalam industri yang sama. Jika
akuisisi memiliki pengertian yang sama, informasi intra industri ini berdampak pada
karena itu dapat dipertukarkan (inter- memburuknya kinerja saham perusahaan-
changeable). Secara lebih khusus, banyak perusahaan lain dalam satu industri maka
alasan dilakukannya merger dan akuisisi; terciptalah contagion effect (Akhigbe dan
diantaranya adalah untuk meningkatkan Madura, 1996)
kekuatan di pasar, mengatasi hambatan untuk Penelitian ini bertujuan untuk menguji
masuk dalam satu industri, menghemat biaya kandungan informasi (information content)
dan mengurangi risiko pengembangan produk dan transfer informasi intra industri dari suatu
baru, meningkatan kecepatan dalam mema- pengumuman merger dan akuisisi. Penelitian
sarkan produk, menambah diversifikasi dan ini juga dimaksudkan untuk melihat reaksi
menghindari kompetisi yang berlebihan (Hitt, terhadap pengumuman tersebut yang diukur
Ireland dan Hoskisson, 1997). Pada akhirnya dengan menggunakan abnormal return saham
jika merger dan akusisi ini berjalan dengan perusahaan akuisitor maupun perusahaan-
baik, struktur industri akan bergeser dari pasar perusahaan non akuisitor dalam sektor industri
dengan kharakteristik persaingan sempurna yang sama.
menjadi pasar dengan kharakteristik oligopoli
atau bahkan monopoli.
PENGARUH PENGUMUMAN MERGER
Pengumunan merger dan akuisisi (merger
DAN AKUISISI
and acquisition announcement) adalah infor-
masi yang sangat penting dalam suatu industri, Reaksi positif dan negatif terhadap
karena dua perusahaan akan menyatukan kejadian merger dan akuisisi tergantung dari
kekuatannya. Konsekuensinya intensitas ketersediaan informasi bagi investor pada
persaingan dalam satu industri akan berubah. waktu pengumuman merger dan akuisisi serta
Dengan demikian, pengumuman merger dan persepsi pasar terhadap keputusan merger dan
akuisisi sebagai suatu informasi dapat akuisisi. Halpern (1983) berpendapat bahwa
berpengaruh tidak hanya pada kedua perilaku/perubahan harga saham selama
perusahaan yang melakukan merger, yaitu pengumuman merger dan akuisisi merefleksi-
perusahaan pengakuisisi (akuisitor) dan kan gambaran semua informasi dan pengaruh
perusahaan yang diakuisisi (target firm), yang dikeluarkan dalam pengumuman merger
namun juga perusahaan lain yang menjadi dan akuisisi.
pesaing yang berada dalam satu jenis industri Penelitian-penelitian terdahulu tentang
yang sama dengan akuisitor dan target firm. pengaruh pengumuman merger dan akuisisi
Menurut Ang (1997), kinerja suatu saham lebih banyak melihat kinerja saham perusahaan
dipengaruhi oleh perkembangan sektor industri akuisitor dengan hasil yang berbeda-beda.
terkait. Tingkat permintaan pada suatu sektor Dodd (1980) menunjukkan pasar bereaksi
industri akan memberikan pengaruh terhadap secara signifikan terhadap pengumuman
perusahaan yang terkait pada sektor tersebut merger dan akuisisi, akan tetapi terjadi
dan selanjutnya akan terefleksikan ke dalam penurunan harga saham jika ada manajemen
harga pasar saham perusahaan tersebut. yang menolak merger. Dodd juga menemukan
Demikian halnya Firth (1996) menyatakan bahwa perusahaan pengakuisisi memperoleh
bahwa berita tentang suatu perusahaan atau abnormal return yang negatif. Abnormal
adanya transfer informasi intra industri return yang signifikan setelah pengumuman
mempengaruhi perusahaan lain dalam industri akuisisi juga dihasilkan oleh Asri (1998), yang
yang sama. Informasi aktifitas satu perusahaan melakukan penelitian terhadap akuisisi sektor
berhubungan dengan kinerja harga saham perbankan di Amerika Serikat. Agrawal et al
374 Jurnal Ekonomi dan Bisnis Indonesia Oktober
(1992) juga menyatakan bahwa stockholders informasi yang cukup lama dievaluasi oleh
akuisitor menderita kerugian 10% yang secara investor. Hal tersebut menyebabkan informasi
statistik signifikan selama lima tahun periode tentang pengumuman merger dan akuisisi tidak
post-merger. menjamin pasar akan efisien.
Asquith & Kim (1982) dan Asquith (1983) Penelitian di Indonesia telah dilakukan oleh
menemukan abnormal return saham yang Farlianto (1996) tentang dampak akuisisi
tidak signifikan pada saat pengumuman terhadap kinerja return saham perusahaan
akuisisi. Hasil yang sama juga ditemukan oleh pengakuisisi di Bursa Efek Jakarta periode
Vijh (1994), yang dalam 11 hari periode 1990-1995. Hasil penelitian menunjukkan
pengamatan Vijh tidak menemukan abnormal bahwa tidak terdapat perbedaan abnormal
return yang signifikan terhadap perusahaan return bagi perusahaan akuisitor sebelum dan
yang melakukan merger. Keown & Pinkerton sesudah akuisisi dalam kurun waktu 30 hari
(1981) menemukan abnormal return positif sebelum dan 30 hari sesudah akuisisi.
pada 25 hari sebelum pengumuman, dan Swandari (1999) menemukan bahwa dalam
menunjukkan hal tersebut sebagai adanya jangka panjang pemegang saham perusahaan
kebocoran informasi. Mereka menyimpulkan yang melakukan akuisisi (gabungan akuisisi
informasi dari pihak manajemen (inside internal dan ekternal) tidak memperoleh
information) sebagai penyebab abnormal kemakmuran yang lebih tinggi dari peristiwa
return tersebut. Kesimpulan yang sama juga akuisisi. Tetapi secara individual, kemakmuran
diambil oleh Neely (1987). Neely juga yang diterima pemegang saham dalam jangka
menemukan bahwa return pengakuisisi adalah panjang pada perusahaan yang melakukan
negatif pada minggu pengumuman, tetapi akuisisi eksternal terbukti lebih tinggi diban-
Cumulative Abnormal Return untuk dua dingkan pemegang saham perusahaan yang
minggu sesudah pengumuman adalah positif. melakukan akuisisi internal.
Loughran and Vijh (1997) meneliti apakah Choliq (1998) melakukan penelitian
akuisisi perusahaan memberikan manfaat tentang tanggapan pasar terhadap akuisisi
jangka panjang bagi pemegang saham, dengan eksternal dan internal. Hasil menunjukkan
menggunakan sampel 947 akuisisi dengan bahwa abnormal return terhadap perusahaan
periode 5 tahun. Hasil penelitian menunjukkan pengakuisisi tidak signifikan dan pasar
bahwa perusahaan yang melakukan akuisisi bereaksi secara cepat dan bersama-sama
dengan merger saham memperoleh abnormal menyerap informasi akuisisi sehingga tidak
return negatif (-25%), sebaliknya perusahaan ada abnormal return yang signifikan.
yang melakukan akuisisi dengan penawaran
tender memperoleh abnormal return positif Pengaruh pengumuman merger dan akuisisi
(61,7%). terhadap return pemegang saham di BEJ juga
dilakukan oleh Suardewi (1999). Hasil pene-
Jensen & Ruback (1983) menunjukkan litian Suardewi menunjukkan bahwa pemegang
adanya abnormal return yang negatif karena saham perusahaan pengakuisisi menikmati
ketidakkonsistenan efisiensi pasar dan adanya abnormal return positif cukup lama yaitu 52
sugesti yang membuat perubahan harga pasar hari menjelang pengumuman merger dan
yang lebih tinggi serta mengemukakan return akuisisi. Hal tersebut berarti bahwa pengu-
yang negatif untuk dua tahun setelah merger muman tersebut mengandung muatan infor-
dan akuisisi adalah fakta yang tidak dapat masi dan informasi tersebut telah dimiliki
dipungkiri. Hasil yang masih signifikan dalam investor sebelum event date. Pemegang saham
periode yang panjang ini, juga mendukung juga memperoleh abnormal return positif
pendapat Jogiyanto (1998) bahwa pengu- hingga 23 hari setelah pengumuman, yang
muman merger dan akuisisi merupakan
2001 Wibowo & Pakereng 375
signifikan ditemukan oleh Asquith & Kim yang berbeda, bila digabungkan akan bias
(1982), Asquith (1983), Vijh (1994), Farlianto dan kesimpulannya tidak representatif.
(1996), dan Choliq (1998). Dapat diketahui 3. Akuisitor memiliki pasangan non akuisitor
bahwa lebih banyak bukti adanya abnormal dengan jumlah minimal 3 emiten dalam sub
return yang signifikan. Berdasarkan hal sektor industri yang sama.
tersebut, maka hipotesis pertama yang diajukan
dalam penelitian ini adalah: Informasi tentang 4. Perusahaan non akuisitor telah listing di
merger dan akuisisi yang diumumkan oleh BEJ selama 6 bulan sebelum terjadinya
perusahaan akuisitor mengakibatkan adanya pengumuman merger dan akuisisi.
abnormal return saham perusahaan akuisitor. 5. Perusahaan akuisitor maupun non akuisitor
Penelitian transfer intra-industri telah tidak melakukan kegiatan seperti pengu-
dilakukan beberapa peneliti untuk kasus muman dividen, saham bonus, right issue,
informasi yang dipublikasikan seperti peru- dan kegiatan lain yang akan mempengaruhi
bahan dividen (Firth, 1996), peramalan laba pergerakan harga saham selama periode
oleh manajemen (Baginski, 1987), dan likui- pengamatan.
dasi perusahaan (Akhigbe dan Madura, 1996), Berdasarkan kriteria pertama diperoleh 35
serta berbagai industri (Yudyatmoko 2000) perusahaan akuisitor, kriteria kedua menyebab-
yang semuanya menemukan bahwa ada kan hanya terdapat 17 sampel, dan sektor
transfer informasi antara perusahaan yang industri yang terpilih adalah sektor industri
mengumumkan suatu informasi dengan manufaktur. Sampel tinggal tersisa 7 perusa-
perusahaan lain dalam satu sektor industri yang haan akuisitor menurut kriteria ketiga. Jumlah
sama. Penelitian transfer informasi tentang sampel perusahaan non akuisitor berdasarkan
pengumuman merger dan akuisisi belum kriteria keempat sebanyak 35 perusahaan. Data
banyak dilakukan, termasuk di Indonesia. dalam penelitian ini diperoleh dari Pusat Data
Berdasarkan hal tersebut, penelitian ini Bisnis Indonesia, Capital Market Directory
mencoba melihat transfer informasi dalam Indonesia, dan berbagai sumber lainnya seperti
sektor industri manufaktur untuk kasus Pacap Database, JSX statistic, dan Fact Book.
pengumuman merger dan akuisisi, dengan Penelitian ini merupakan event study yang
hipotesis kedua: Informasi tentang merger dan menggunakan pendekatan abnormal return,
akuisisi yang diumumkan oleh perusahaan untuk menguji kandungan informasi. Menurut
akuisitor mengakibatkan adanya abnormal Jogiyanto (1998) dan Weston et al (1990), ada
return perusahaan non akuisitor dalam sektor tiga model yang digunakan untuk menges-
industri yang sama. timasi abnormal return yaitu model rata-rata
Pengambilan sampel dilakukan dengan disesuaikan, model pasar, dan model pasar
menggunakan purposive sampling. Dalam disesuaikan. Penelitian ini menggunakan
purposive sampling, populasi adalah yang model pasar disesuaikan (market adjusted
memenuhi kriteria sampel tertentu sesuai yang model). Market adjusted model menganggap
dikehendaki oleh peneliti (Zikmund, 1997 bahwa penduga yang terbaik untuk
p.428) yaitu: mengestimasi return suatu sekuritas adalah
1. Perusahaan yang melakukan merger dan return indeks pasar pada saat tersebut.
akuisisi selama periode 1991-1997 yang Pertimbangan penggunaan model ini adalah: 1)
telah terdaftar di Bursa Efek Jakarta model ini tidak memerlukan periode estimasi
seperti pada model lain, 2) pasar modal di
2. Sektor industri yang paling banyak Indonesia masih dalam tahap berkembang
melakukan merger dan akuisisi. Karena tiap (emerging market), pada tahap tersebut pasar
sektor industri mempunyai karakteristik modal memiliki ciri sebagian besar saham
2001 Wibowo & Pakereng 377
KSEt = kesalahan standar estimasi pada Bila -Ttabel Thitung +Ttabel , maka
hari ke-t pada periode peristiwa Ho diterima
ARi,t = Abnormal return saham i pada
hari ke-t Bila Thitung -Ttabel dan Thitung
___ +Ttabel, maka Ho ditolak
ARn,t = Average abnormal return pada
hari ke-t di periode peristiwa
k = jumlah saham yang dijadikan PENGUJIAN HIPOTESIS PERTAMA
sample UNTUK AKUISITOR
Hasil perhitungan rata-rata abnormal
h. Membuat rumusan hipotesis untuk peng- return (AAR), CAAR dan pengujian AAR
ujian hipotesis sebagai berikut: untuk saham akuisitor ditunjukkan pada tabel 1
H01: AAR = 0, Informasi tentang merger dan tabel 2 (Lampiran 1). Tabel 1 menun-
dan akuisisi yang diumum- jukkan bahwa dari keseluruhan rata-rata
kan oleh perusahaan akui- abnormal return (AAR), lebih banyak
sitor tidak mengakibatkan abnormal return positif (58,54%) dibanding
adanya abnormal return dengan abnormal return negatif (41,46%), dan
saham perusahaan akuisitor tidak ada satu pengamatanpun yang menghasil-
kan rata-rata abnormal return bernilai nol.
Ha1: AAR 0, Informasi tentang merger
dan akuisisi yang diumum- Berdasarkan perhitungan t-statistik pada
kan oleh perusahaan akui- tabel 2 ditemukan bahwa abnormal return
sitor mengakibatkan adanya yang signifikan (H01 ditolak) hanya terjadi
abnormal return saham pada hari –18,-15, -13, dan hari +2. Adanya
perusahaan akuisitor abnormal return yang signifikan di seputar
pengumuman merger dan akuisisi mendukung
H02: AAR = 0, Informasi tentang merger
hasil penelitian yang ditemukan oleh Dodd
dan akuisisi yang diumum-
(1980), Neely (1987), Agrawal et al (1992),
kan oleh perusahaan akuisi-
Loughran & Vijh (1997), Asri (1998),
tor tidak mengakibatkan
Swandari (1999), Suardewi (1999), dan
adanya abnormal return
Yudyatmoko (2000). Sebaliknya hasil ini tidak
saham perusahaan non
mendukung penelitian Asquith (1983), Asquith
akuisitor dalam sektor
& Kim (1982), Vijh (1994), dan Choliq
industri yang sama
(1998).
Ha2: AAR 0, Informasi tentang merger
Dari keempat hari tersebut, abnormal
dan akuisisi yang diumum-
return negatif terdapat hari –18, -15, +2, dan
kan oleh perusahaan akui-
abnormal return positif hanya terjadi pada hari
sitor mengakibatkan adanya
–13. Hal ini menunjukkan bahwa secara
abnormal return saham
umum, perusahaan pengakuisisi memperoleh
perusahaan non akuisitor
abnormal return yang negatif di seputar
dalam sektor industri yang
pengumuman merger dan akuisisi. Hasil ini
sama
mendukung penemuan Dodd (1980), Agrawal
i. Melakukan pengujian hipotesis dengan uji t et al (1992), dan sebagian penelitian Neely
dua sisi. Adapun kriteria pengujian (1987), Loughran & Vijh (1997), Swandari
hipotesis: (1999), tetapi bertentangan dengan temuan
Asri (1998), Suardewi (1999) dan
Yudyatmoko (2000).
2001 Wibowo & Pakereng 379
Signifikansi abnormal return pada hari – pengumuman merger dan akuisisi tidak
18, -15, dan –13 menunjukkan bahwa ada menjamin pasar akan efisien. Tetapi hasil
kebocoran informasi dari pihak manajemen tersebut tidak sesuai dengan hasil penelitian
atau pasar mengetahui informasi merger dan Dodd (1980), Suardewi (1999), dan
akuisisi sebelum pengumuman dilaksanakan. Yudyatmoko (2000) yang menemukan
Hasil ini mendukung temuan Keown & abnormal return yang signifikan pada hari
Pinkerton (1981), Neely (1987), Suardewi pengumuman merger dan akuisisi.
(1999) dan Rachmawati (2000), yang mengin- Berdasarkan gambar 1, dapat diketahui
dikasikan bahwa informasi tentang merger dan bahwa Cummulative Average Abnormal
akuisisi telah diketahui publik sebelum Return (CAAR) yang biasa digunakan sebagai
diumumkan. Ini berarti sebagian besar aktivitas ukuran kemakmuran pemegang saham, juga
perdagangan yang dilakukan didasarkan pada menunjukkan peningkatan abnormal return
informasi non-publik (Mandelker, 1974) atau yang diperoleh oleh akuisitor mulai hari ke-33.
sering disebut illegal insider trading. Hal ini ditunjukkan dengan garis yang terus
Tabel 2 juga menunjukkan pada waktu menaik pada akhir periode pengamatan,
merger dan akuisisi diumumkan (t=0), rata-rata walaupun pada awal pengamatan mengalami
abnormal return positif tetapi tidak signifikan. penurunan bahkan negatif. Hasil ini sesuai
Respon yang tidak signifikan pada hari dengan temuan Neely (1987), yang
pengumuman ini menunjukkan pada hari menghasilkan CAAR positif pada dua minggu
pengumuman tersebut investor atau pasar sesudah pengumuman. Pola pergerakan CAAR
sudah tidak memberikan reaksi yang tersebut juga sesuai dengan temuan Farlianto
berlebihan terhadap saham perusahaan yang (1996) dan Swandari (1999).
melakukan merger dan akuisisi, karena Rata-rata kumulatif abnormal return
informasi tentang merger dan akuisisi tersebut (CAAR) yang naik pada akhir periode
sudah terserap beberapa hari sebelum pengamatan menunjukkan pelaku pasar modal
pengumuman. Bocornya informasi sebelum meramalkan terjadi sinergi dari aktivitas
hari pengumuman ini menunjukkan pasar merger dan akuisisi sehingga diharapkan
modal Indonesia belum efisien. Hasil ini kinerja perusahaan menjadi lebih baik di masa
mendukung pendapat Jogiyanto (1998) bahwa yang akan datang (Neely, 1987).
0.080000
0.060000
0.040000
0.020000
0.000000
1
10
13
16
19
22
25
28
31
34
37
40
-0.020000
-0.040000
CAAR
380 Jurnal Ekonomi dan Bisnis Indonesia Oktober
0.000000
1
10
13
16
19
22
25
28
31
34
37
40
-0.010000
-0.020000
-0.030000
CAAR
Pada gambar 4, tampak bahwa juga menunjukkan pola yang berbeda antara
Cummulative Average Abnormal Return CAAR akuisitor dan non akuisitor. Hasil ini
(CAAR) saham non akuisitor sebagian besar mendukung temuan Mandelker (1974),
bertanda negatif. Artinya pengumuman merger Malatesta (1983) dan Yudyatmoko (2000),
dan akuisisi tidak menimbulkan kemakmuran tetapi bertentangan dengan Langetieg (1978).
bagi pemegang saham non akuisitor. Kondisi
ini berbeda dengan CAAR saham akuisitor
yang cenderung mengalami peningkatan pada
akhir periode pengamatan. Gambar tersebut
2001 Wibowo & Pakereng 381
Jensen, M. C. and Ruback, R., 1983, “The Rachmawati, Eka, N., 2000, “Pengaruh
Market for Corporate Control: The Pengumuman Merjer dan Akuisisi terhadap
Scientific Evidence,” Journal of Financial Return Saham Perusahaan Target di Bursa
Economics 11: 5-50 Efek Jakarta,” Tesis Pascasarjana Fakultas
Jogiyanto, 1998, Teori Portofolio dan Analisis Ekonomi Universitas Gadjah Mada,
Investasi, Edisi pertama, BPFE, Yogyakarta
Yogyakarta Suardewi, Desak Agung Oka, 1999, “Pengaruh
JSX Statistic, berbagai edisi Pengumuman Merjer dan Akuisisi terhadap
Perubahan Harga Saham Perusahaan
Keown, A.J. and Pinkerton, J. M., 1981, Pengakuisisi di BEJ,” Skripsi S-1 Fakultas
“Merger Announcements and Insider Ekonomi Universitas Gadjah Mada,
Trading Activity: An Empirical Yogyakarta
Investigation,” Journal of Finance, pp.
855-869 Swandari, Fifi, 1999, “Dampak Jangka
Panjang terhadap Kemakmuran Pemegang
Langetieg, T, 1978, “An Application of a Saham: Perbandingan Akuisisi Internal dan
Three Factor Performance Index to Eksternal,” Tesis Pascasarjana Fakultas
Measure Stockholder Gains From Merger,” Ekonomi Universitas Gadjah Mada,
Journal of Financial Economics 6: 365-383 Yogyakarta
Livingston, M., 1977, “Industry Movements of Vijh, Anand, M., 1994, “The Spinoff and
Common Stocks,” Journal of Finance, pp. Merger Ex-Date Effects,” Journal of
861-874 Finance, Vol. XLIX No. 2, pp. 581-609
Loughran, T., and Vijh, A. M., 1997, “Do Weston, J. F., Chung, K. S., & Hoag, S. E.,
Long-term Shareholders Benefit From 1990, Mergers, Restructuring, and
Corporate Acquisitions?,” Journal of Corporate Control, Prentice-Hall, New
Finance, Vol. LII No. 5, pp. 1765-1789 Jersey
Malatesta, P. H., 1983, “The Wealth Effect of Wibisono, Christianto, 1995, Pusat Data
Merger Activity and The Objective Bisnis Indonesia: Mergers and Acquisitions
Functions of The Merging Firms,” Journal
of Financial Economics 11: 155-182 Yudyatmoko, 2000, “Pengaruh Akuisisi
terhadap Perubahan Return Saham dan
Mandelker, G., 1974, “Risk and Return: The Kinerja Perusahaan,” Tesis Pascasarjana
Case of Merging Firm,” Journal of Fakultas Ekonomi Universitas Gadjah
Financial Economics 1: 303-335 Mada, Yogyakarta
Neely, Walter, P., 1987, “Banking Zikmund, W. G., 1997, Business Research
Acquisitions: Acquirer and Target Methods, fifth edition, The Dryden Press,
Shareholder Returns,” Financial Florida.
Management, Vol.16 No.4 Winter: 66-73
384 Jurnal Ekonomi dan Bisnis Indonesia Oktober
LAMPIRAN 1
LAMPIRAN 2