Professional Documents
Culture Documents
Disusun Oleh :
Agung Gilbran S.
SMAN 1 Palu
2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur alhamdulillah kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa,
karena telah melimpahkan rahmat-Nya berupa kesempatan dan pengetahuan
sehingga makalah ini bisa selesai pada waktunya.
Terima kasih juga kami ucapkan kepada teman-teman yang telah berkontribusi
dengan memberikan ide-idenya sehingga makalah ini bisa disusun dengan baik dan
rapi.
Penulis
2
DAFTAR ISI
BAB I ...................................................................................................................... 4
PENDAHULUAN…………………………………………………………………4
BAB II …................................................................................................................. 6
DAFTAR PUSTAKA…........................................................................................ 20
3
BAB 1
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
4
BAB II
PEMBAHASAN
Hukum Faraday
Hukum Faraday adalah hukum yang mempelajari mengenai dasar “Elektromagnetisme” yang
menjelaskan tentang proses arus listrik yang menghasilkan suatu medan magnet dan proses bagaimana
suatu medan magnet menghasilkan arus listrik dalam sebuah konduktor.
Ilmu yang mempelajari tentang dasar proses kinerja pada suatu arus listrik dan medan magnet sering
disebut sebagai Hukum Induksi Elektromagnetik Faraday. Hukum Faraday ini pertama dikemukakan oleh
ilmuwan yang bernama Michael Faraday pada tahun 1831. Michael merupakan seorang ilmuwan fisika
yang berasal dari Negara Inggris.
pada sebuah Induksi Elektromagnetik, akan terdapat gejala gaya gerak listrik atau disingkat juga
dengan istilah (ggl) di sebuah kumparan akibatnya ada suatu perubahan fluks magnetik dalam konduktor.
Gejala gaya gerak listrik itu pun akan muncul jika pada konduktornya bergerak secara relatif melintasi
bagian medan magnet. Fluks adalah jumlah garis gaya yang melintasi luasan didalam suatu bidang yang
tegak lurus dilengkapi dengan garis gaya magnetik.
Untuk mengetahui kinerja pada suatu Hukum Faraday, Michael membuat sebuah percobaan Hukum
Faraday. Itilah percobaan tersebut ialah “Eksperimen Faraday”. Pada percobaan tersebut, Michael
Faraday memakai bahan perantara kumparan dan sebuah magnet yang dikaitkan dengan Galvometer.
Pertama-tama, magnet diletakkan dengan jarak yang agak jauh dengan kumparan, sehingga tidak akan
ada defleksi yang dihasilkan Galvometer.
Kemudian, kamu akan menemukan jarum yang menunjukkan pada angka 0 dalam Galvometer. Ketika
magnet tersebut mulai bergerak masuk pada arah kumparan, jarum pada Galvometer itu akan megikuti
gerak menyimpang ke satu arah tertentu. Arah yang selalu dilakukan yaitu arah ke kanan. Saat magnet
tersebut didiamkan maka jarum yang berada pada Galvometer pun akan ikut bergerak kembali menuju
pada posisi 0. Namun, saat magnet digerakkan dan ditarik ke arah yang jauh dari kumparan maka akan
terjadi proses defleksi didalam Galvometer.
Hal itu akan menyebabkan jarum Galvometer yang awal bergerak secara menyimpang ke arah yang
berlawanan yakni ke kiri. Ketika magnet didiamkan, maka jarum pada Galvometer akan kembali dalam
posisi 0. Proses tersebut pun akan berlaku pada gerakan kumparan. Jika magnet berada didalam posisi
yang tetap maka Galvometer akan menunjukkan defleksi dengan cara yang semula.
Dalam percobaan ini, pemakaian Galvometer sangatlah berpengaruh untuk menentukan berjalannya
pada percobaan Hukum Faraday. Galvometer adalah alat uji untuk mengetahui ada tidaknya sebuah arus
listrik. Dari percobaan Faraday ini kamu bisa mengetahui bahwa semakin cepat perubahan pada medan
magnet tersebut maka akan semakin besar juga gaya gerak listrik yang diinduksi oleh kumparan.