You are on page 1of 32
‘SNI 03-6872-2002 ‘Standar Nasional Indonesia ee CARA UJI KEPADATAN TANAH DAN BATUAN DI LAPANGAN DENGAN CARA PENGGANTIAN VOLUME AIR PADA SUMUR UJI mn suoncnnioinw DOM Ics. Prakata Daftar isi Daftar isi Pendahuluan 1" 12. 13. Ruang lingkup ‘Acuan Istilah dan definisi Persyaratan Cara uj Perhitungan Pelaporan Presisi dan penyimpangan Bibliografi Lampiran— A. Lampiran - 8 Lampiran ~C.. Lampiran - D .. Pendahuluan Dalam kegiatan pengendalian atau pengawasan mutu hasil_pemadatan tanah ataupun batuan yang berupa nilai kepadatan dan berat isi tanah telah disusun SNI 03-2828-1992, Namun pada umumnya penentuan nila tersebut dilaksanakan dengan mengambil contoh yang relatif sedikit, kadang-kadang tidak mewakili kondisi lapangan sebenarnya Untuk memperoleh hasil yang diharapkan agar lebih mewakili kondisi lapangan terutama untuk pengawasan mutu hasil pemadatan yang dilaksanakan dengan alat pemadat dan jenis bangunan yang relatif besar seperti tubuh bendungan termasuk bagian inti kedap air, fiter dan bagian transisi serta urugan hatu, maka cara uli kepadatan tanah dan batuan di lapangan dengan cara penggantian volume air pada ‘sumur uji seyogyanya dapat dilaksanakan, Cara uji ini akan diuraikan secara lengkap melalui beberapa bagian yang meliputl persyaratan, cara uji, perhitungan dan pelaporan, sehingga cara uli ini diharapkan akan bermanfaat bagi semua pihak terutama untuk pelaksanaan pembangunan bendungan yang bersekala besar, Cara uji kepadatan tanah dan batuan di lapangan dengan cara penggantian volume air pada sumur uji 1 Ruang lingkup 1.4 Cara uji ini mencakup penentuan kepadatan tanah dan batuan di lapangan dengan menghitung berat isi material yang menggunakan air dalam mengisi sumwur Uji untuk menentukan volume sumur ji 1.2 Cara uji ini dipakai untuk menentukan berat isi material di lapangan yang dipadatkan pada konstruksi timbunan tanah, urugan jalan dan urugan bangunan Untuk mengontrol konstruksi, metode ini dapat dipakai sebagai dasar untuk menilai material yang telah dipadatkan untuk mencapai berat isi tertentu atau prosentase berat isi maksimum yang telah ditentukan oleh cara ui di laboratorium. 4.9. Cara uji ini dapat digunakan untuk mereniukat beral isi material di lapangan dari endapan tanah alami, agregat, campuran tanah, atau material Iain yang serupa 1.4 Cara ui ini mencakup dua prosedur yaitu Prosedur-A (berat isi totel material) dan Prosedur-B ( berat isi fraksi kontrol dan fraksi yang berbutir lebih besar). 2. Acuan - SNI_03-1971-1990, Metode pengujian kadar air agregat - SNI_03-1742-1989, Metode pengujian kepadatan ringan untuk tanah - SNI 03-2423-1994, Metode uji analisa ukuran butir partikel tanah ~ SNI 03-1984-1990, Metode pengujian berat jenis tanah = SNI 03-1965-1990, Metode pengujian kadar air tanah - SNI 03-1976-1990, Metode koreksi untuk pengujian pemadatan tanah yang mengandung butir kasar - SNI 03-1973-1990, Metode pengujian berat isi beton 2 | h dan definisi Istilah dan definisi berikut berlaku untuk pemakaian cara uji ini 34 Batuan material berbutir kasar yang secara khusus mengandung butir-butir yang lebih besar dari 75 mm. 32 Butir yang lebih besar bagian dari material galian berbutir yang lebih besar dari ukuran ayakan yang ditentukan 1 dari 27 3.3 Fraksi kontrol bagian dari material galian berbutir yang lebih kecil atau sama dengan ukuran ayakan yang ditentukan. 3.4 Prosentase pemadatan perbandingan antara berat isi material di lapangan dengan berat isi material yang diperoleh dari uj laboratorium, 3, Silinder logam logam bundar untuk membentuk (pola) penggalian sumur uj 4 Persyaratan 4.1 Penggunaan car ull 44.4 Cara uji ini, cocok dipakai pada sumur uji dengan volume berkisar antara (0,08 - 2, 83) m* yang secara umum material yang diuji memilki ukuran butir maksimum di atas 125 mm, Cara ul ini dapat digunakan untuk mengevaluast mutu hasil pemadatan dari timbunan tanah atau batuan bersekala besar. 4.1.2 Cara uji ini biasanya dilaksanakan dengan menggunakan silinder logam berdiameter dalam sebesar 0,9 m atau lebih. Bentuk atau bahan silinder lain dapat digunakan asalkan bahan dan bentuk tersebut memenuhi petunjuk dan persyaratan cara uji sebagaimana tercantum pada Lampiran-A untuk volume minimum sumur Uj 44.3 Semua material dapat diuji asalkan contoh uji bersifat kohesif dan dapat menjamin sisi yang stabil selama penggalian sumur uji maupun selama penyelesaian pengujian ini, Contoh uji juga harus cukup kuat sehingga tidak berubah bentuk karena adanya tekanan yang digunakan selama penggalian sumur dan pengisian air. Penilaian perlu dilakukan dengan hati-hati apakah volume yang ditentukan dapat mewakili kondisi di lapangan. Cara ini dipakal untuk matorial borbutir lobih besar dari 75 mm yang relatif berukuran sama. Gangguan yang terjadi selama penggalian karena material tidak berkohesi dan ruang antara perlapisan buti-butir dapat mempengaruhi ketelitian pengukuran volume sumur Uji 4.1.4 Umumnya cara uj ini dibatasi untuk material tidak jenuh dan tidak dianjurkan untuk material yang lunak atau tidak menggumpal atau keadaan lembab sehingga air dapat merembes ke dalam sumur yang digali. Ketepatan uji sangat dipengaruhi oleh material-material yang mudah berubah bentuk atau yang mungkin mengalami perubahan volume lubang galian karena kemungkinan ada orang yang berdiri atau berjalan sekitar lubang pada saat pengujian. 4.4.8 Pengamanan kesalahan teknis meliputi 4.1.5.4 Bahan yang mengalir atau yang berubah bentuk selama pengujian perlu dlidentifikasi dan diambil tindakan pengamanan. 2dari 27 4.1.5.2 Kesalahan-kesalahan dapat terjadi pada perhitungan beret isi_ material karena pengaruh kadar air material yang bererbihan. Kesalahan-kesalahan in sangat jelas terlihat pada material uji yang mempunyai tingkat kelulusan air tinggi seperti pasir dan kerikil pada dasar sumur ui yang dekat atau di bawah muka air. Gaya dalam air bebas di bawah atau di belakans pelapis yang dikhawatirkan akan mengganggu ketelitian penentuan volume. 4.1.8.3 Daerah uji dan peralatan harus dilindungi secara balk dari hujan atau angin kencang. Jika diperlukan nilai kadar air lapangan, maka perl melindung’ lokasi dari ssinar matahari langsung, 4.4.8.4 Selama pengujian berlangsung mungkin semua wadah harus diber label yang jelas untuk jerlukan banyak wadah, maka jenghindari kemungkinan tertukar 4.1.8.8 Bila jumlah volume atau berat contoh tana, atau kedua-duanya melampaul kapasitas timbangan yang dipakai maka capat dilakukan melalul penentuan jumlah volume secara kumulatif, Perlu dipethatikan bahwa jumlah volume atau berat total harus ditentukan secara tet 4.2 Peralatan 4.24 Timbangan, dengan kapasitas dan bacaan yang sesusi dengan berat ¢ prosedur teknik untuk dimensi sumur uji dalam rentang volume 0,08 sampai 2,83 m* 4.2.2. Timbangan, untuk menentukan kadar air material berukuran lebin kecil dari ayakan No, 4 dengan kapasitas minimum + 1.000 g dan ketelitian bacaan 0,1 9 4.2.3 Oven pengering, dikontro! dengan termostat yang mampu mempertahankan suhu 110°+5 °C pada seluruh ruang pengering secara merata 4.2.4 Saringan, saringan No. 4 (4,75 mm) dan saringan berukuran 75 mm sesual dengan persyaratan SNI 03-2423-1994 4.25 Termomater, rentang hacaan 0 — 50°C dengan keteltian bacaan 0.5°C: 4.2.6 Silinder logam, berbentuk bundar yang menjadi pola untuk penggalian (hat Gambar 1). Dimensi siinder logam, bentuk, dan material bervariasi sesuai ukuran ‘sumur uji yang akan digali. Siinder logam harus cukup kaku sehingga tidak mudah membengkok dan tertekuk. Penempatan siinder logam secara benar-benar datar ‘mungkin sangat sulit, Khususnya untuk silinder locam dengan diameter 1,8 m atau lebih besar, maka bagian atas slinder diberikan toleransi kedataran maksimum + 5%, Diameter silinder yang lebih besar toleransi kedatarannya harus < 8% untuk menghidari terjadi hilangnya air karena riak air yang disebabkan angin 4.2.7 Pelapis, dengan tebal 0,10 ~ 0,18 mm yang terdiri dari 2 (dua) lembar berukuran cukup besar untuk metapisi sumur uji serta dilebihkan + 1m bagian luar silinder logam. Bahan yang digunakan dapat berupa lapisan plastik atau bahan lain yang cukup elastis untuk membentuk sesuai permukaan material yang digali, 3 dari 27 Gambar 1 Silinder logam diameter 1,8 m untuk menentikan kapadatan mates lapangan| 4.2.8 Alat ukur air, tetmasuk bak penyimpan, pipa antar, meteran air, timbangan, atau alat ukur lainnya. Alat ukur air harus dapat mengontrol masuknya air sehingga setiap ketidaktepatan pengisian dan pengukuran ‘dak melebini 1% dari volume total 4.2.9 Alat penunjuk muka air, harus dipasang sec! pada siinder logam sama untuk dua kali pernb ‘merupakan alat yang cukup sedethana walaupun hanya berupa balok kayu dengan ujung runcing yang dapat dipasang pada silinder logam, sebuah waterpas, alat siku, atau alat yang serupa lainnya dapat dipakai. Peralatan harus dapat dipindahkan dan diganti sehingga muka air dapat diukur pada lokasi yang sama. 42.40 Pipa, pompa, ember dan selang, atau peralatan lain yang tepat untuk memindahkan (sebagai alat bantu mengangkat ait) dari dan ke silinder logam atau sumur, atau kedua-duanya, dan bak penyimpan air atau reservoir. 4.2.41 Peralatan lain-lain, karung pasir (dipakal untuk mencegah silinder !ogam bergerak selama pengujian), sekop, beliung, pahat, jeruji, pisau dan sendok (untuk menggali sumur uj), ember atau kaleng bertutuo tidak bersisi, drum, tong atau wadah lain yang cocok sebagai penyimpan contoh ji untuk melindungi terjadinya perubahan kadar air; Kain untuk mengumpulkan tanah yang berlebin; bermacam— ‘macam wadah dan piring porselen yang cocok untuk mengeringkan contoh yji yang lembab; papan-papan dan lainlain yang dapat digunakan sebagai tempat kerja pada waktu melakukan pengujian tanah atau batuan yang dapat mengalir atau berubah; kerekan, slanger, rantai, dan peralatan lain yang mungkin diperiukan untuk mengangkat sesuatu yang berat; alat ukur dan peralatan lainnya untuk memeriksa kemiringan sllinder logam; isolasi atau adukan semen atau kedua~duanya yang dipakai untuk menghindari terobeknya lapisan plastik oleh pecahan batu tajam. 4 dari 27 4.3 Pomilihan prosedur 4.3.1. Prosedur A dipakai jika perlu menentukan berat isi total material di lapangan Prosedur A juga dapat dipakai untuk menentuxan prosentase pemadatan atau kepadatan relat jika ukuran butir maksimum pada contoh uji di lapangan tidak melebihi ukuran butir maksimum yang dijinkan untuk uji kepadatan di laboratorium sesuai SNI 03-1742-1989. Berat isi yang ditentukan oleh cara uj SNI 03-1742-1989 dapat dikoreksi dengan ukuran butir yang lebin besar sesuai dengan batasan— batasan pada SNI 03-1976-1990. 4.3.2 Prosedur B dipakai jika perlu menentukan prosentase pemadatan atau kepadatan relatif material di lapangan yang mengandung butir-butir lebih besar dari ukuran butir maksimum yang dijinkan untuk uj) pemadatan laboratorium SNI 1742-1989, Dalam hal tersebut, material dianggap terciri dati 2 fraksi atau bagian yang secara fisik dibagi menjadi fraksi kontrol dan fraksi ukuran yang lebih besar dari tkuran ayakan yang telah ditentukan. Berat isi dari freksi kontrol dihitung dan dibandingkan dengan berat isi yang dihasikkan dav) ul) pemadatan di laboratorium SNI03-1742-1989) 5 Cara uji 5.1 Permukaan tanah pada lokasi ujidiratakan dan pasang sebuah silinder logam (Gincin logam) diatasnya. Silinder logam dilapisi (plastik) dan tentukan volume rang antara silinder logam dan permukaan tanah dengan cara mengisi air. Volume air yang dibutuhkan untuk mengisi siinder logam sampai ketinggian tertentu dapat ditentukan yang kemudian air dan pelapis dipindahkan. Material yang berada dalam batas-batas silinder logam digali sehingga membentuk sumur, yang selanjutnya pelapis dipasang Kembali untuk mengukur volume sumur uji dan silinder logam Kemudian dituangkan air ke dalam sumur uji dan silinder logam sampai penuh sehingga volume air pada tangki mencapai ketinggian tertentu, maka volume air ‘dalam sumur uji dan silinder logam dapat dinitung, 5.2 Prosedur A - Kepadatan material lapangan dan berat isi total material 5.2.4. Prosedur A digunakan untuk menentukan beratisi total material 8.2.2 Tentukan volume contoh yang dianjurkan dan pill silinder logam yang tepat Untuk gradasi material yang diperkirakan sesuai dengan informasi pada Lampiran-A. 5.2.3 Tentukan berat setiap wadah kosong, tutup, dan pelapis wadah (jka dipakai) Untuk memuat material hasil galian. Beri nomor pada wadah dan beri tanda sesuai pemakaian, serta tulis berat pada wadah atau buat dattar terpisah 5.2.4 Siapkan air yang akan dipakai secukupnya. Volume sumur uji yang digal ditentukan dengan mengisikan air ke dalam sumur uji dan mengukur volume airnya. Perkiraan volume air yang diperlukan sama dengan volume sumur uji yang diperkirakan ditambah 2 kali volume silinger logam yang dihitung. Tambahkan air +#25% lebih banyak untuk menjamin tersedianya jumiah air yang cukup dilokasi, Jka 5 dati 27, digunakan wadah, tentukan jumlah air yang diperlukan dan isi wadah dengan air, atau isi truk tangki air atau reservoir dengan juriah air yang cukup 5.2.4.1 Untuk mengukur volume air yang terpakal, gunakan lat ukur air untuk mengukur jumlah volume (liter) air yang terpakai cari truk tangki air, reservoir ai yang besar, atau wadah air besar seperti drum berkuian * 200 L. Alat ukur air harus ssesuai persyaratan pada 4.2.8, 5.2.4.2. Dua penentuan volume air yang berbeda diperlukan untuk = (a) mengukur volume air untuk mengisi ruang antara muka tanah (sebelum sumur uj digall) dan penunjuk muka air pada silinder logam; dan (b) mengukur volume air yang dipakal Untuk mengisi sumur uji sampai mencapai penunjuk muka air yang sama calam silinder logam. Perbedaan antara kedua volume adalah volume air dalam sumur uj atau volume sumur Uj 5.25 Pilih daerah pengujian yang baik dan tepat, hindari daerah pembuangan butir butir besar yang akan merusak silinder logan. 6.2.6 Penyiapan muka tanah daerah yang akan dij 5.2.6.1 Angkat semua material lepas sehingga dapat memberkan daerah yang ‘cukup luas untuk menempatkan silinder logam. Siapkan permukaan yang terbuka supaya terbentuk bidang yang cukup rata dan kokoh 5.26.2 Pekerja tidak boleh menginjak daerah yang telah terpily untuk pengujian ‘Sediakan landasan kerja jika material ujidapat mengalr atau berubah bentuk 5.2.7 Penempatan dan peletakan silinder logam pada permukaan yang telah dipersiapken : 5.2.7.4 Tempatkan silinder logam dengan kuat supaya tidak akan bergerak selama dilakukan pengujian. Mungkin diperlukan paku, pemberat, atau alat lain untuk mempertahankan posisi. Perksa elevast beberapa titik siinder logam, Karena penunjuk muka air dipertahankan di bawah daci bagian atas silinder logam maka {idak diperlukan bahwa silinder logam harus datar btu asalkan kemiringan silinder logam tidak boleh melebini 5%, 5.2.7.2. Buang semua material yang terlepas sewaktu meletakkan silinder logan Perhatikan jangan sampai terdapat ruang yang kosong di bawah silinder logam. Jika perlu ruang kosong di bawah silinder logam tersebut dapat disi dengan tanah plastk, lempung, adukan semen atau material yang cocok lainnya, asalkan materal tersebut tidak digali sebagai bagian dari material yang diangkat dari sumur ui 5.27.3 Periksa permukaan dalam silinder logam. Jika perlu tulup semua ujung yang runcing dengan isolasi atau material lainnya untuk mencegah kemungkinan [apisan plastik robek atau berlubang, 5.28 Tentukan volume ruang antara permukaan tanah dan penunjuk muka air. 6 dari 27 6.2.8.1 Pehatikan setiap permukaan tanah yang tidak rata bagian dalam silinder logam, yang dapat dilakukan dengan menentukan volume air yang diperlukan untuk mengisi ruang antara muka tanah dan penunjuk muka air, 5.2.8.2 Tempatkan lapisan (plastik) setebal 0,10 ~ 0,15 mm di atas silinder logam dan bentuk dengan tangan sesuai permukaan tanah yang tidak rata maupun lekuk silinder logam. Besarmya pelapis tersebut harus melebini ukuran silinder logam + 1 (satu) meter. Pelapis tidak boleh terlalu tegang ataupun tidak boleh terlipat-ipat (linat Gambar 2) Gambar 2 Lapisan piastik yang dipasang pada tingkat persiapan untuk menentukan volume awal 5.2.8.3 Pasang alat penunjuk muka air. Biasanya alat tersebut dipasang setelah air dalam silinder logam mencapai ketinggian yang mudah diukur 5.2.8.4 Untuk mengukur volume air, pasang alat ukur air pada angka 0 dan catat bacaan awal pada indikator atau kounter. Tuangkan air dari wadah atau dari reservoir ke dalam silinder logam sampai muka air mencapai ketinggian tertentu atau penuh, Kemiringan sllinder logam dan gerakari wir atau tiak yang murgki tered harus dipertimbangkan sehingga tidak ada air yang hilang. Pasang alat penunjuk muka air (lihat Gambar 3) dan untuk mengukur volume air catat bacaan akhir pada alat ukur air. Periksa kemungkinan kebocoran dengan mengamati petmukaan air beberapa saat untuk kemungkinan terjadinya gelembung-gelembung udara atau turunnya permukaan alr, 6.2.8.5 Buat tanda-tanda yang tepat sehingga penunjuk muka air dapat ditempatkan pada posisi dan ketinggian yang sama pada galian sumur uji dan kemudian bongkar alat penunjuk muka air. 5.2.8.6 Pindahkan air dalam silinder logam, dan buka pelapis. 7 dari 27 Cambar 3 Menguikur penunjuk mui: air dengan alat siku 5.2.9 Penggalian sumur uji 5.2.9.1. Dengan memakai peralatan seperti sekop, pahat, pisau, jeruji dan lain-ain, gali bagian tengah sumur uj. Pemakaian peralatan berat seperti backhoe, atau kerekan mekanik atau hidrolik dapat digunakan untuk membvang butir-butir besar. Jangan memindahkan peralatan berat di daerah ujj khawatir akan menyebabkan perubahan bentuk material pada sumur ui 6.2.9.2 Letakkan semua material yang diangkat dalam wadah yang tersedia dan jangan sampai ada material yang terbuang, Ccatatan 2 - Untuk silinder logam beruluran lebih kecl dengan wach material berada dar inde logam, kaln atau lembaran plastk dapat élctakan oi tawah wadah unluk memusarkan rmengangkat dan mengumpukan material yang lepas 6.2.9.3 Wadah harus tetap tertutup walaupun dan kantong plastik dengan penutup dapat diletakan di dalam wadah untuk menampung mater 5.2.9.4 Buang sisi galian dengan hati-hati sehingga dimensi sumur uj ai tempat yang bersinggungan yaitu antara batas slider logam dengan tanah tetap (tdok berubah sesuai dengan dimensi dalam slinder logam). Hindari perubahan pada silinder logam dan material yang berada oi bawah alau dua’ siinder logam 6.2.9.8 Lanjutkan penggalian sampai mencapal kedalaman yang diperiukan (linat Lampiran-A), dan pindahkan dengan hati-hati semua material yang telah dipadatkan atau dilepas selama penggalian. 6.2.9.8.1 Jika selama penggalian material dari dalam sumur uji ditemukan butir sebesar 1,5 kali atau lebih dari ukuran maksimum butir yang dipakai untuk menentukan dimensi dan volume minimum sumur uji (lihat Lampiran-A), maka sisihkan buti-butir dan beri tanda dengan jelas. Berat dan volume butir harus ditentukan dan dikurangi dari berat dan volume material yang diangkat dari sumur ui ‘Anggap buti-butir yang lebih besar dari ukuran butir maksimumnya sebagai butir dari 27 lebih besar dan ikuti Prosedur-B, kecualijka berat isi total yang akan terdiri dari butir butir yang lebih besar tidak perlu dihitung, dan fraks! kontrol yang ditentukan kemudian menjadi nilai material total sumur uj! 8.2.9.8.2 Jika ditemukan cukup banyak butir yang lebih besar dari ukuran maksi mumnya sehingga mencapai kira - kira 5% atau lebih dari jumlah berat tanah yang tergali, maka ulangi uji dengan sumur uji lebih besar sesuai dengan petunjuk Lampiran-A. 8.2.9.6 Usahakan sisi sumur dalam kondisi tegak. tetapi sesuai kebutuhan dengan kemiringan ke arah dalam (iinat Gambar 4). Material yang non kohes# akan ‘membentuk sumur Uji seperti kerucut, ato Gambar 4 Sumur yji selama penggalian 5.28.7 Bentuk penampang sumur yang telah selesai digali harus sedemikian rupa sehingga dapat disi air sampai penuh sumur galian tersebut. Sisi sumur uji harus, licin dan tidak boleh ada bagian yang menonjol maupun berlekuk. 8.28.8 Bersihkan dasar sumur ji dari semua material yang terlepas. 5.2.8.9 Periksa permukaan material dalam silinder logam. Tutup semua bagian yang funcing dengan isolasi atau material lai: untuk mencegah kemungkinan lapisan Plastik robek. Adukan semen, ataupun material Iain yang cocok, dapat dipakal untuk mengisi lekuk yang dapat menutup bagian-bagian yang runcing, yang menonjol atau yang berlekuk yang tidak dapat diratakan atau dhilangkan, Volume material yang dipakai (adukan semen) harus dapat ditentukan dan penyediaan bahan atau peralatan harus sesuai dengan kebutuhan, 5.2.9.9.1 Jika menggunakan adukan semen, ukur berat adukan semen dan hitung volume dalam meter kubik (m*) sesuai cara uli S| 03-1973-1990, 5.2.40 Penentuan volume sumur uji 9 dari 27 5.2.10.1 Tempatkan pelapis dalam sumur uj. Pelapis dengan tebal + 0,10-0,15 mm harus cukup lebar agar melebihi batas luar silinder iogam + 1 m’ setelah dipasang dan dibentuk secara hati-hati di dalam sumur uji. Pelapis tidak boleh terialu tegang maupun terlipat-lipat atau berkerut. Periksa apakah terdapat lubang pada pelapis sebelum digunakan. 5.2.10.2 Jika volume air sedang diukur maka pasang alat ukur air pada angka 0 dan catat bacaan awal pada alat penunjuk. Tuangkan air dari wadah atau reservor dalam ‘sumur uji sampai air mencapai ketinggian yang dinyatakan oleh alat penunjuk. Jika pengisian telah selesai, catat bacaan akhir pada alst penunjuk, Jika perly hitung jumiah volume air yang terpakai Periksa kemungkinan kebocoran dengan mengamati permukaan air beberapa saat Untuk Kemungkinan terjadinya gelembung-gelembung udara atau turunnys permukaan air 6.2.10.3. Pindahkan air dari sumur uji, dan angkat pelapis. Periksa apakah pelapis berubang yang dapat meloloskan air Selama penauilan. Ulangi pendukuran air jke itemukan kebocoran | 5.2.11. Perhitungan volume sumur uji 6.2.11.4 Hitung dan catat volume air yang dipakai untuk mengisi silinder logam (tuang antara muka tanah dan penunjuk muka air) 5,2.11.2 Hitung dan catat volume air yarg dipakal untuk mengisi sumur uji dan slinder logam. 6.2.11.3 Hitung dan catat volume air yang dipakai untuk mengisi sumur uj 5.2.11.4 Hitung dan catat volume air yang dipakai untuk mengisi sumur uj. Jika tidak menggunakan adukan semen, nilal ini merupakan volume sumur uji, Jika memakai fadukan semen, tambahkan volume adukan semen yang telah dihitung (\hat 5.2.8.9.1,) dengan volume air yang dipakai untuk mengisi volume sumur Uj 5.2.42 Penentuan berat isi kering 5.2.12.1 Tentukan berat total material yang digali dan wadah. 12.2 Hitung dan catat berat total wadah yang dipakai untuk menyimpan material ng telah digali, catat nomor wadah. 42.3 Hitung dan catat berat material yang telah digal. 42.4 Hitung kepadatan basah material yang telah digali 42.5 Jika dipertukan nilai prosen pemadatan atau kepadatan relatiffraksi kontrol ppisahkan material dengan menggunakan saringan dengan ukuran yang tepat ikuti Prosedur-B, 10 dari 27, §.2.12.6 Jika Prosedur-B tidak dipakai, ambil contch material galian yang basah dari bagian material yang digali; tentukan kadar air sesuai dengan metode SNI 03-1965- 1990 atau cara uji SNI 03-1971-1990 dan catat. Catatan 3: Untuk menentuken secara cepat kadar air dat tanah yang mengandung butian halus kkurang dari 15% (saringan < No.200), dapat sigunokan pemanas gas sta lsik Jka dipaksi sumber panas yang lain deripada oven dengan suhu yang dapat cau mks ‘aduk contoh yl uniuk mempercepat pengeringan dan untuk manghindari kelebinen anas pada satu tempat. material dapat danggap sudan karing ja pemanasen leon lanjut menyebabkan keilangan berat tambation xirana can 0.7 5.2.12.7 Hitung dan catat berat isi kering dan kepadatan material 5.3. Prosedur B - Kepadatan material di lapangan dan berat isi fraksi kontro! 5.3.1 Prosedur ini dipakal jika diperlukan jumiah prasen pemadatan atau kepadatan ‘elatiffraksi kontrol. 53.2 Tentukan kepadatan basah material total di lapangan dengan mengikuti Prosedur A, seperti tercantum pada 5.2.2 sampai 5.2.12.4 6.3.3 Untuk mendapatkan kepadatan basah fraksi kontrol tentukan berat dan volume butir yang lebih besar dari ukuran butir maksimum (lihat Lampiran-A) dan kurangi dari berat dan volume total untuk mendapatkan berat dan volume fraksi kontrol. Hitung kepadatan fraksi kontrol dari berat dan volume fraksi kontrol. 53.3.1 Biasanya untuk menentukan kepadatan basah dan menghitung kepadatan kering fraksi kontrol perlu mengetahui kadar air fraksi kontrol tersebut 5.3.3.2 Selain itu dapat ditentukan pula kadar air butir yang lebih besar _maupun material total, dan jumiah prosen butir yang lebih besar. 5.3.4 Setelah dinitung atau ditentukan berat basah material total yang diangkat dari sumur yj, pisahkan material menjadi fraks| kontrol dan butir-butir yang lebin besar ‘dengan memakai saringan, Hal ini harus dilakukan dengan cepat untuk mengurang\ kemungkinan hilangnya ait. Jk uji ini dipakal untuk pengendalian konstruksi, Hake) kontrol perlu diletakkan dalam wadah kedap udara untuk pengujian lebih lanjut 53.8 Cuci butir yang lebih besar dan kurangi air bebas pada permukaan butir dengan cara penyerapan atau metode yang serupa 53.6 Tentukan berat basah butir yang lebih besar dan wadah yang berisi seberat yang telah ditentukan dan dicatat, 63.7 Hitung berat basah butir yang lebih besar dan catat 5.3.8 Hitung berat basah fraksi kontrol dan catat 153.9 Hitung dan catat volume butir yang lebih besar dengan menggunakan berat jenis butir tersebut. Jika pengujian untuk berat jenis butir yang lebih besar dari “Sumber tertentu yang telah dilakukan dar nilainya relatif Konstan, maka berat jenis 14 dari 27 dapat diperkirakan. Jika tidak, cari contoh yang serupa dan tentukan berat jenis butir sesuai cara uji SNI 03-1964-1990 terkecuall tidak digunakan pengeringan oven dan Perendaman selama 24 jam. Berat jenis butir yang dipakal harus cocok dengan tingkat kadar air butir yang lebih besar jika hendak menentukan beratnya. Sesuai pemakaian dalam cara uj ini, berat jenis menyeluruh harus dapat citentukan untuk butir yang lebih besar dalam keadaan lembab sebagaimana tercantum pada 5.3.5 ‘sampai 9.3.7. Jika permukaan jenuh kering atau kering karena dioven berat janis butir dapat digunakan, kemudian tentukan masing-masing berat butir yang lebih besar untuk menghitung berat jents buti, 8.3.40. Hitung volume fraksi kontrol dan catat, 8.3.11 Hitung kepadatan basah fraksi kontrol 5.3.12 Tentukan kadar air fraksi kontrol sesuai cara uji SNI 03-1971-1990 atau cara Uji SNI 03-1965-1990 (lihat catatan 3) dan catat 8.3.13, Hitung berat isi kering fraksi kontrol dan catat 5.4.14 Jika diperlukan tentukan dan catat kadar air butir yang lebih besar sesuai cara uji SNI 03-1971-1990 atau cara uji SNI 03-1965-1990 (linat catatan 3). Jika telah dilakukan pengujian untuk kadar air butir yang lebin besar dari sumber tertentu dan rilainya relatif konstan maka kadar air dapat diperkirakan, 5.3.18 Jika diperlukan, tentukan jumlah prosen butir- butir yang lebih besar §.3.18.4 Hitung berat kering fraksi kontrol dan catat, 8.3.16.2 Hitung berat kering butir - butir yang lebih besar dan catat, 53.153 Ing berat kering material total dan catat 5.3.15.4 Hitung jumlah prosen butir - butir yang lebih besar dan catat 5.1.16 lika diinginkan hitung kadar air material total dan catat. 5.3.17 Jika diinginkan hitung kepadatan kering dan berat isi kering material total dan cata 6 Perhitungan 64 Perhitungan - prosedur-A 6.1.1 Hitung volume air dalam silinder logam dan sumur uj! sebagai berikut Vs = Vi Vo. a 12 dati 27 volume air dalam tangki sebelum pengukuran, volume air dalam tangki setelah pengukuran, 6.1.2 Hitung volume air datam silinder logam sebagai berikut Vp = Va Ve. dengan : volume air dalam sitinder logam, volume air dalam tangki sebelum pengukuran, Vs = volume air dalam tangki setelah pengukuran, 6.1.3. Hitung volume air dalam sumur uli sebagai berikut Vp = Vs- Ve dengan : Vy = volume air dalam sumur ufi, Va = volume air dalam silinder logam * sumur uj Vs = volume air dalam silinder logam, 6.4.4 Hitung volume adukan semen (ka ada) sebagai berikut Tr Yau = 125 X Dy. dengan : Ve = volume adukan semen dalam sumur uj Bus = berat adukan semen dalam sumur uji, ‘Yes = berat isi adukan semen, by = berat Kubus adukan semen, (ukuran rusuk 20 vm) 6.1.8 Hitung volume total sumur uli sebagai berikut Vo = Vp t Ve enemies atau jka tidak menggunakan adukan semen Ve = Wy dengan : Vs = volume total sumur uji, Vr = volume air dalam sumur uj, .. Vs = volume adukan semen dalam sumur Uj, 13 dari 27 2) @ a 4) (4a) kg kg Im? sg ® (6a) m m 6.1.6 Hitung berat material dalam sumur uji sebagal berikut: By = By > Barun : ® dengan : By = berat material dalam sumur uj, kg berat material dalam sumur uj + berat wadah kg berat wadah untuk 6 kg 6.1.7 Hitung berat isi basah material dalam sumur ui sebagal berkut /¥ dengan ‘esen= berat isi basah material dalam sumur uji kim? B, = berat material dalam sumur uj kg Vs = volume sumur uj, m* 6.1.8 Hitung kadar air material dalam sumur uji sebagai berikut (8) 80) W “= kadar air material dalam sumur uj % by = berat air pada benda ui or b, = beratkering benda uji(seteiah dioven), or by = berat benda uji untuk Kadar air + cawan, sr b= berat kering benda ji (setelah dioven) + cavan sr by = berat cawan,... a 641.9 Hitung berat isi kering material dalam sumur uj sebagai berikut 1 asa °) Mons “TW NOD), ‘ dengan ‘teieg * berat isi Kering material dalam sumur uj, kg/m? ‘push = berat isi basah material dalam sumur uj kgm? w= kedar air material dalam sumur uj, % 6.2 Perhitungan - prosedur B 6.2.1. Hitung berat material berbutir lebih besar dalam sumur uli sebagai berikut = Bs - Be (10) 14 dari 27 dengan : B; = berat material berbutir lebih besar, kg B; = berat material berbutir lebih besar + wadah kg Bs = beratwadah, nen kg 6.2.2 Hitung berat material fraksi kontrol sebagai berikut By = Ba = Bb ee 1) dengan By = berat material fraksi kontrol, kg 83 = berat material dalam sumur uj, kg Bs = berat material berbutir lebih besar, kg 6.2.3 Hitung volume material fraksi kontrol dan material berbutir lebih bes: berdasarkan berat jenis butir yang telah ciketahu atau Leial isi bein yi sebagel berikut Vie = Vr = Van . (12) Vir = Ba 76 nen : (tay Bb = b6!Vy _ (126) dengan : Viz = volume material fraksi kontrol... mm Vy = volume sumur uj, m Vis = volume material berbutir lebih besar, m? 8 = berat material berbutir lebih besar, kg p= beratisi benda uji material berbutir lebih besa. kgim? bs = berat benda uji berat isi material berbutirlebin basar «g Ye = volume material berbutir lebih besar, m 6.2.4 Hitung berat isi basah fraksi kontrol sebagai berikut Panty PE nes = (13) berat isi basah fraksi kontrol, kgim? berat basah fraksi kontrol, kg volume fraksi Kontrol... m Hitung berat isi kering fraksi Kontrol sebagai berkut Feels eH, /100) (14) 18 dari 27 dengan : Tritt) Yrasont) We berat isi kering fraksi kontrol, kg/m? berat isi basah fraksi kontrol, kg/m = kadar air fraksi kontrol, % 6.2.7. Hitung berat kering fraksi kontrol sebagai berikut, B Om, /100) brat kering fraksi kontrol, kg brat basah fraksi Kontrol, kg dar ai fraksi kontrol % erat kering material berbutir yang lebih besar, kg berat material berbutir lebin besar, ko = kadar air material berbutir lebih besar, % 6.2.9. Hitung berat kering material total sebagai berikut 8, Brot Br dengan : Biz = berat kering material total (raksi kontrol + berbutir lebih besar), kg Bip = barat kering material fraksi kontrol ko By; = berat kering material berbutir lebih beser, kg 6.2.10 Hitung jumiah prosen butir-butir yang lebih besar sebagai berikut Ke 100% sae dengan : K = prosentase material berbutir lebin besar, % By = berat kering material berbutir lebih besar, kg Biz = berat kering material total (fraksi kontrol + berbutir lebih besar), eee ko 16 dari 27 (15) (18) (18) 6.2.11. Hitung kadar air material total sebagai berikut 2-2, 17,37 100% (19) 2 ddongan W_ = kadar aie material total dal sumer wi. % 8; = berat material galian dai sumur ui. a By = berat kering material total (fraksi Kontrol + bexbutir lebih besar). kg 7 Pelaporan 7A. Laporan harus mencakup informasi sebagai berikut TAA Lokasi pengujian, TAZ Elevasi lokasi uj, TA.3 Volume sumur uj, TA.4 _Berat si basah di lapangan, total, atau fraksi Kontrol, atau kedua-duanya, TA.S _Berat isi kering di lapangan, total, fraksi kontrol atau kedua-duanya, |, atau kedua-duanya beserta TA. Kadar air di lapangan total dan fraksi kon cara uji yang dipakai, TA Deskripsi peralatan uf, TAB Deskripsi visual material, TA.9 Berat jenis butir dan cara uji yang dipakai, dan 74.40. Jika diperlukan, jumlah prosen buti-butir yang lebin besar. 7.2 Contoh dari cara pelaporan yang dimaksud pada butr 7.1 sepert terlinat formuli ada lampiran-D, Penyimpangan dan ketelitan cara uji ini belum dapat ditentukan. Metode yang ada tidak dapat memberikan nilai mutlak untuk kepadatan atau berat isi material di lapangan untuk dibandingkan dengan cara uj ini. Keragaman material dan sifat akan ‘merusak cara ji ini dan tidak memungkinkan untuk melakukan pengujian berulang pene diperiukan guna mendapatkan evaluasi statist penyimpangannya. 9 Bibliografi 9.4 Hirschfeld RC & Poulus SJ (1972), Embankment Dam Engineering, Casagrande Volume, John Wiley & Soas Inc., New York 9.2 Lambe T.W (1951), Soil Testing For Engineers, John Wiley & Sons Inc., New York. 9.3 Taylor D.W (1980), Fundamental of Soil Mechanics, John Wiley & Sons Inc Naw York. 17 dari 27 Lampiran - A Petunjuk untuk sumur uji atau dimensi sumur uji dan persyaratan peralatan ‘AA. Lampiran ini mencakup petunjuk penentuan dimensi galian dan jenis peralatan yang akan dipakai berdasarkan ukuran butir maksimum yang ditemukan pada material (atau fraksi kontrol) yang diuli, Petunjuk-petun)uk ini berlaku untuk cara ul ini yang tercantum pada Tabel A. dan A.2. ‘A.2Petunjuk-petunjuk ini berdasarkan contoh yang tepat untuk material yang di maupun kondisi kerja yang praktis. Untuk pembahasan bentuk dan dimensi sumur Uji, dan volume galian minimum, A3. Petunjuk-petunjuk ini seperti terlihat pada tabel A 1 berlaku untuk sumur uj tee Adan B (lihat gambar A.1), Pada umumnya sumur-sumur Uj ini diperuntukkan bagi material tidak lolos aie dan tidak berkohesi dengan gradasi dan kekakuan butir yang memungkinkan penggalian sumur yang hampir tegak \urus A.4 Petunjukcpetunjuk ini seperti terihat pada tabel 4.2 yang berlaku untuk sumur Uj tive C (lihat gambar A.1). Tipe sumur ufi ini dapat dipakai jka tipe A atau B tidak dapat dilakukan, Dalam hal ini kemiringan sisi dinding akan lebih landal kira-kira seperti sudut geser materiainya AS. Petunjuk-petunjuk ini hanya dapat dipakai jika batasan yang tercantum pada butir 4.1.3 dan 4.1.4 mengenai material bersifat lunak dan labil perlu dikut Tabel A.1. Sumur uji pe A dan B (ihat Gambar A.1) - Peralatan uji dan volume galian minimum. ‘Ucuran but Volume minimum . Kecaiaman minimum mraksimum [yang dbutuhkan, | Ukuran siinder logam da yang éturian yang dianjurken em nck] om? _th em (nc) 7,5 (3) |0,0283 (1.0) |kerangka 4 persegi 60,98 cm (24 inen) | 48,0 (18) 125 (8) |0,0566 (2.0) |kerangka 4 persegi 76,20 cm (30 inch) | 30.0 (12) 20.0 (8) |0,2285 (80) |diameter elindor 124.2.em (ster) | 60,0 (24) 30,0 (12)|0,7645 (27) |diameter silinder 182.9 cm (6 feet) 80,0 (24) 45,0 (18)|2,8485 (90) [diameter silinder 278.3 em oon) | 90° (89) LUkuran butir maksimum yang febin besa 45 om (18 in) aus citentukan alas dasar kasus pev asus = . 9 Ukuran butir maksimum yang terdapat dalam material total atau ukuran butir ‘maksimum fraksi kontrol jika berat isi total di lapangan tidak perlu diperhatikan, 2) Kedalaman ini perlu untuk mendapatkan volume material minimum jika memakal sumur silinder logam dan peralatan yang dianjurkan 18 dari 27 Tabel A.2 Sumur uj tipe C (iihat Gambar At.1) - Peralatan uji dan volume galian minimum Urano, voure minum weauaman | Oar ys %, Uaran singer gam _ rmacmnan’? [yang anon nr, | path kong semen [eee dan peralatan yang | yang'sttsan’'| Soon | © Genpact | cm om | cm prety 78 (3) }0,0283 (1.0) |kerangka 4 persegi 450 (18)| 76.2. (30) 60,96 om (24 ncn) 425 (6) ]0,0566 (2.0) |kerangka 4 perseai 30.0 (12)| 889 (35)| 75,20 em (20icr) 20,0 (8) |0,2265 (8.0) |diametersilinder 121,9 60,0 (24) | 137,2 (54), fem (fee) | dengan \Uturan bur masimum yang lin besa 45cm (18in) rus striukan tae dasarkasus parkas ® Ukuran butir maksimum yang terdapat dalam material total atau ukuran butie rmaksimum fraksi kontrol jka berat ii total di lapangan tidak perlu diperhatixan ® Kedalaman ini perlu untuk mendapatkan volume material minimum jke memakal sumur siinder logam dan peralatan yang dianjurkan, 49 dari 27 Siaswe dai) dengan: A =tume parang aa ac a ‘prance bavah ep i Tipe-B Volume= = d (3D? + 4d") 24 Tipe-C Kondisi terburuk jika tanah tidak berkohes! Volume = = D'd 12 Gambar A. Bentuk sumur ui 20 dari 27 Dasar pemikiran B.1. Volume penggalian yang dibutuhkan B.1.1. Volume penggalian minimum yang diperlinatkan Tabel A.1 dan A.2 diperlukan untuk mendapatkan contoh material yang diuji. Untuk cara uj ini contoh berdasarkan berat yang diperlukan untuk mendapatken analisis gradasi tanah dalam batasan keteltian tertentu. Untuk tanah dengan ukuran butir maksimum 75 mm (3 inchi) berat (dan volume) yang dibutuhkan berdasarkan sebuah contoh 100 kali berat vukuran butir maksimum. Ini akan menghasilkan jumlah prosen dengan Keteliian + 41,0%. Untuk tanah dengan ukuran butir maksimum lebih besar dari 75 mm, berat yang dibutuhkan berdasarkan sebuah contoh 40 kali berat ukuran butir maksimum, Ini akan menghasilkan jumlah prosen gradasi dengan keteiitian + 2,9%. Volume volume yang disarankan merupakan volume yang biasa dipakai B.2 Tipe dan ukuran peralatan B21 Tipe dasar peralatan yang dipakal untuk menentukan berat isi di lapangan adalah alat kerucut pasir, balon karet, Kerangka logam 4 persegi, dan cincin logam. Setiap tipe hanya beriaku untuk ukuran galian terientu, Alat kerucut pasir hanya berlaku untuk diameter sumur uji sebesar 500 mm karena kesulitan fisik untuk menangani sesuatu yang lebih besar. Kerangka 4 persegi hanya beriaku untuk 4 persegi sebesar 450 mm sampai 900 mm. Kerangka 4 porsegi lebih mudah dibuat daripada silinder logam bundar. Bentuk cincin lebih sering dipakai untuk menggali sumur uji yang mempunyai diameter sebesar 0,9 meter atau lebih karena kerangka 4 persegi perlu dibuat kaku, dan akan lebih berat dan lebih sulit untuk ditangani dari pada silinder logam berbentuk bundar. Disamping itu sangat sulit untuk menghaluskan galian dengan sudut karena ukuran butir yang labih besar ditemukan dalam material jika diperlukan kerangka 4 persegi yang lebih besar dari 82,5 mm. Pelapis untuk metode pengganti pasir harus mempunyai ketebalan 0,0125 mm sedangkan pelapis untuk metode pengganti air harus mempunyai ketebalan 0,10 ~ 0,19 mm, Penyatuan pelapis dengan ketebalan U,10 — 0,15 mm dengan sudut kerangka 4 persegi akan menghasilkan kesalahan pengukuran volume, 8.2.2. Ukuran silinder logam dan peralatan yang ditunjukkan Tabel A.1 dan A2 dipihkan untuk mendapatkan volume yang sama dengan volume yang dibutuhkan. Ukuran-ukuran lain dapat digunakan misalnya kerangka 4 persegi 686 mm (27 inchi) selama dapat diperoleh volume minimum material yang digal B3 Volume minimum pengujian B31. Pada tabel A2, volume minimum yang diperoleh dari sumur uji yang digali dengan menggunakan silinder logam dan kedalaman minimum yang dibutuhkan berdasarkan asumsi sebagai berikut : 24 dari 27 B.3.1.1 Material galian mengandung ukuran butir maksimum yang signifikan, bukan hanya ukuran butirterpisah yang diambil secara acak 8.3.1.2 Walaupun silinder logam 4 persegi atau bundar, penggalian pada dasarnya mempunyai pandangan rancangan bundar karena ukuran butir maksimum yang ada mungkin akan menutup sudut galian B.3.1.3.Dinding sisi harus miring. Jika dalam penggalian ditemukan butir maksimum pada dinding sisi maka diameter penggalian harus dikurangi. Untuk ukuran butir maksimum 75 mm, kebanyakan material harus digali pada kemiringan 1 horisontal dan 3 vertikal atau lebih tegak; sementara untuk ukuran butir maksimum 5 - 8 inci 125 - 200 mm sisi dinding dapat digali pada keriringan 1 horisontal dan 2 vertikal atau lebih, B.3.1.4 Diameter galian akan lebih kecil dari sumur silinder logam karena ditemukan butir besar tepat di bawah sllinder logai; Untuk menghindari terjadi penonjolan dalam penggalian, butir butir ini tidak boleh dibuang terkecuall butir terseb) ‘menonjol lebih besar dari 2/3 ukuran diameternya. 8.3.1.5 Untuk penggalian material dengan ukuran butir maksimum sampai 200 mm volume galian diasumsikan sebagai kerucut terpancung sebagaimana teriinat pada Gambar A.1. Diameter galian diasumsikan sebagai ciameter silinder logam dikurang ukuran butir maksimum, B.3.1.6 Untuk galian material dengan ukuran butir maksimum 300 mm atau lebih besar, volume galian diasumsikan merupakan bulstan. Diameter galian diasumsikan sebagai diameter silinder logam dikurangi 2/3 ukuran butir maksimum, B.3.2 Pada Tabel A2, volume minimum diasumsikan berbentuk kerucut, seperti! terlinat pada Gambar At, dengan kedalaman galian sama dengan 1/3 diameter sumur. Untuk material tidak berkohesi, dengan gradasi relatif seragam, kasus yang paling jelek diasumsikan jika kemiringan dinding galian tidak melampaui sudut geser material B.3.3 Berdasarkan asumsi-asumsi ini, volume galian minimum sepert terial pada Tabel A.1 dan A.2 adalah cukup aman. Sisi dinding yang lebih miring atau diameter sumur uji yang lebih besar akan menghasikkan volume yang lebih besar Pada beberapa kasus jika menggali sumur uji coba dapat digunakan peralatan yang lebih kecil daripada yang terlihat pada Tabel A1. dan A2 den terlinat bahwa peralatan yang lebih kecil dapat menghasiikan volume minimum yang diperlukan. Akan tetapi kedalaman galian jangan sekali-kali kurang dari 1/3 diameter sumur, volume galian harus 50 kali lebih besar daripada volume ukuran butir maksimum, dan diameter sumur harus sekurang-kurangnya 4 kali lebih besar daripada diameter butir maksimum, B.4 Penggantian media B.4.1. Untuk silinder logam yang titunjukkan Tabel 4.1 dan A.2, penggentian pasir yang memakai alat pengucur pasir paling tepat untuk kerangka 4 persegi dengan 22 dari 27 tukuran 875 mm dan penggantian air untuk silinder dengan diameter 1000 mm atau lebih, B.4.2.Jika digunakan ukuran-ukuran lain maka metode penggantian pasir mungkin hanya praktis untuk kerangka-kerangka 4 persegi 900 mm, sementara penggani-an air lebih praktis untuk cincin berdiameter 300 mm atau lebih. Sumur berukuran 900 mm adalah batasan ukuran untuk mengucurkan pasir kedalam galan secara seragam dan terus menerus. 8.5 Kedalaman penggalian B.5.1 Untuk material dengan ukuran butir maksimum 125 mm atau Kurang kedalaman galian pada Tabel A.1 adalah penambahan sebesar 150 mm Karena tanah berkohesi biasanya dipadatkan dalam lapisan dengen kedalaman maksimum 450 mm. Kedalaman minimum adalah 300 mm, maka seteiah mencapai kedalaman tersebut_ ditambshkan sckurang-kurangnya 2 (dua) wall punyerighoilan, Jka penentuan berat isi di lapangan berlaku untuk material setempat, kedalaman ‘minimum yang terihat adalah kedalaman yang dibutuhkan mendapatkan volume ‘minimum. Kedalaman yang lebin besar, tidak diperluken dengan penambahan 150 mn, 8.5.2 Kedalaman yang lebih dangkal dapat digunakan untuk materialmateral sotempat tetapi hanya jika diameter galian lebih besar sehingga dapat diperoleh Volume minimum material, Ini mungkin perlu untuk menguji endapan material dari ketebalan terbatas, B.5.3 Untuk material- material pada Tabel A.1 dengan ukuran butir maksimurn 200 - 300 mm kedalaman galian minimum yang dinarapkan sebesar 600 mm karena fanah-tanah ini biasanya ditempatkan dalam pengangkatan sebesar 900 min. Material dengan ukuran butir maksimum 450 mm memeriukan kedalaman minimum 900 mm untuk mendapatkan volume yang diperiukan 5.4 Pada Tabel A.2, kedalaman minimum galian sama dengan 1/3 diameter sumur sebagaimana talah dihahas sebelumnya, Ketinggian puncax galian harus sedemikian ‘tupa sehingga pengujian mewakili material yang diangkat 23 dari 27 Lampiran -C Diagram Alir Proses Pengujian (PRosEDUR— A) Tang ir Ve etune a peng tinder ogam a olane side gam (P) => \ Tommpak Aas . stiner {| logam: Tong tN pee , ® @ Pertitungan <= — a B® Faint Twa asukan somes tao TH, OI ( Yeas Noone Teqv iio) O) 24 dari 27 Lampiran —¢ Diagram Alir Proses Pengujian (PROSEDUR -B) “anghi ir 2s: boat material galian LB da smu «parishes og Shine se gar ) be ate gana alos gaan sims @b Fraksi kontrol (Fk) : bert material glian PX da sumur ul. i) 6s bratbenda uj matal L8 (ss) % vole tend yj matt LB ‘bets benda umateal LB 9) Vie: volume mate mate B..() Ve: vue matrlF. om owns BES Borat bas FK.. 6) Wo: kadar mata gaan LB... We: ade a stn galanF By: bert kerng material LB co) . eens =; Beast (ln) A prosetase mate LB * oT, 08) By berthrng matali FKL) (9) Wh Nader se metrl wi FX). 0 25 dari 27 Lampiran -D D.1 Contoh Formulir Prosedur- A Kop PerusahaaniInstansi UJI KEPADATAN TANAH DAN BATUAN DI LAPANGAN (PROSEDUR~A) Proyek Sketsa Lokas! Lokast Tanggal embed Tugas {________. Diperiksa oleh levasi dan possi okas Deskeipsi peralatan ul Tipe galian: A/S/C; Volume taksiran + Ukuran Silinder ‘tempor Deskrips Tanahisatvan + Timbangan 4. [Volume air dalam silinder logam + sumur uli Ivolume air dalam tangki sebelum pengukuran volume air dalam tangki setelah pengukuran [Volume airdalam slinderlogam + sumur uj 2, [Volume air dalam silinder logam Volume air pada tangk! sebelum pengukuran [volume air pada tangki seteiah pengukuran _Woiume air dalam siinderfogam a | E = ue amar oh fete atan ween Ga 0) Bert dan semen dalam sum ui bn | Eectiiuessianseren reetnaztony | St | S| oti adn samen | ae bo ge? | lane akan So a Wiebe oo : Nelume ca eumur ul adulan eno ia 9 | a net apis dn | | | [Berat material galian dari sumur uji + berat wadah 8 kg. at wade ‘ Set halts pia da amar 1 — | 7, forties maietatdtam murat | van | 3, fedora material daa eur SW Seteeeh tasted a conan © erating binds oven) = owan Z| Borat ar paunbonda & Borat conan we & Beta ctng bends stale) | Fear iat dalam sur «| 0, [borat Kerng mater dala eumur ite sia | 26 dari 27 Lampiran -D D.2 Contoh Formulir Prosedur - B Kop Perusahaaniinstansi UJI KEPADATAN TANAH DAN BATUAN Di LAPANGAN (PRoseouR ~ 5 ) No. Uraian Notasi Nilai_ Satuan 1. [Berat material berbutir lebih besar (LB) dalam sumur uji !Berat material LB + wadah \Berat wadah No. [Berat material berbuti lebh besar (LB) \Berat material fraksi kontrol (FK) [Berat material dalam sumur yj [Berat material LB [Berat material fraksi Kontrol (FR) 3. [Volume material fraksi kontrol (FK) [Borat bancia 1 harat isi matoral LB Volume benda uli material LB [Berat isi benda yi material LB |Volume material LB \Volume material FK 4, [Borat isi basah material fraksi kontrol (FI) 55. |Kadar air material FK (GNI {Berat contoh yi kadar air + cawan [Berat kering contoh uj (setelan dioven) + cawan [Berat air pada contoh ui IBerat cawan Ne. [Berat kering contoh uji(setelah dioven) \Kadar air material fraksi kontrol (FK) . [Borat ist koring materia fraksi Kontrol FA) [an Pa wore te | 7. [Berat kerina fraksi kontrol (Fk) iz is 8. |Kadar air material LB (SNI...... y [Beret contoh uj kadar air+ cavan bs o [Seratkering contoh uj (setelah dioven) + cawan bn o erat air pada contoh due bn- bee sr Borat cawan No. be ar |Berat kering contoh uj (setlah cioven bis= Bumbo Ikacar sr material La | * 8. [Borat Kering material LB tine a /10. [Berat kering material total (FK + LB) | Ba= BoB, 9 111. |Prosentase material LB % \Kadar air material total (FK + LB) sm % 27 dari 27

You might also like