Professional Documents
Culture Documents
These aspects are adapted from the European Commission’s Green Paper
(European Commission, 2001); the Dow Jones Sustainability Group Index (Knoepfel,
2001), Mallenbaker (2003) and Kok et al. (2001).
Is There a business case for CSR fir SMEs?
The CSR concept is generic in nature and is applicable to organizations regardless
of type and size – from public to private, from small-to-medium enterprises
(SMEs) to multinational enterprises (MNEs), from manufacturing to service
organizations. Consequently, many reports on CSR issues (DTI, 2002a, 2002b; CSR
Campaign, 2003; CSR Magazine, 2002; European Commission, 2001) try to make a
business case of CSR and argue that particularly SMEs need to be involved in CSR
due to their irreplaceable role in local communities. The question thus is how
SMEs themselves perceive the CSR agenda
HOW CAN SMEs EFFECTIVELY IMPLEMENT THE CSR AGENDA?
The CORE Bill (2002) plans to introduce the following requirements on companies
registered and operating in the UK:
Mereka harus menciptakan arah strategis yang sesuai yang menggabungkan tujuan
organisasi dan struktur operasional yang diperlukan untuk mengembangkan bisnis
yang menguntungkan dan beretika
For Research :
Melalui proses ‘market and stakeholders’ needs’ mereka, OLC mengevaluasi situasi dan saldo pasar ini
dengan stakeholder's expectations.
Keseimbangan ini tidak berarti bahwa organisasi akan mengadopsi beberapa praktik ‘unethical', itu hanya
berarti bahwa OLC telah mengadaptasinya praktik dalam agenda CSR yang relevan untuk bisnis mereka
dan itu layak dalam hubungannya untuk profitabilitas organisasi.
DISCUSSION OF FINDINGS
Mengambil OLC sebagai contoh, pemangku kepentingan utama untuk bisnis adalah pelanggan mereka,
mitra bisnis dan karyawan, dengan demikian di sekitar kebutuhan mereka, seluruh bisnis sedang dibentuk.
Ini dapat dianggap sebagai perspektif strategis tentang CSR seperti yang dianjurkan oleh Burke dan
Logsdon (1996).
Kasus ini selanjutnya menunjukkan fakta bahwa sistem bisnis saat ini dalam operasi seharusnya
digunakan sebagai sarana implementasi. Tidak masalah jika itu adalah bisnis ISO 9001: 2000 sistem atau
sistem yang dibuat di sekitar ISO 14001: 1996 (seperti yang dilaporkan Wilson dan Stuart, 2003) atau
kerangka kerja keunggulan bisnis seperti Model EFQM (seperti Garvare dan Isaksson, 2001, dan Kok et al.,
2001). Yang penting Faktanya adalah OLC telah mengintegrasikan CSR ke dalam sistem organisasi
mereka
DISCUSSION OF FINDINGS
Pendekatan ini menciptakan sistem manajemen terintegrasi yang menyampaikan tujuan dan sasaran dari
CSR dan banyak didukung dalam literatur (Burke dan Logsdon, 1996; Ledgard dan Taylor, 2002; Robbins
dan Smith, 2000; ICAEW, 1999). Penulis dalam makalah ini menjelaskan bahwa ini merupakan cara yang
dilakukan untuk mengatasi kecurigaan dan anggapan yang tidak realistis dari agenda CSR.
Temuan DTI (2002b) menunjukkan bahwa UKM takut terhadap birokrasi yang dapat ditimbulkan CSR.
Dalam studi kasus ini menunjukkan bahwa hal ini seharusnya tidak menjadi masalah bagi UKM jika
mereka mengintegrasikan agenda ke dalam sistem bisnis mereka. Studi kasus telah menunjukkan bahwa
pendekatan ini dapat membantu meningkatkan perencanaan strategis dan manajemen sumber daya dan
memberikan hasil bisnis yang lebih baik. Demikian pula, argumen bahwa UKM berfokus terutama pada
masalah internal (DTI, 2002b; Luken dan Stares, 2003) dapat dikatakan relevan dalam organisasi ini, di
mana fokusnya adalah pada eksternal (pelanggan, mitra strategis) dan internal (karyawan).
Conclussion
● Penelitian ini telah mengungkapkan bahwa UKM dapat memperoleh manfaat
dari CSR dan meningkatkan bisnis mereka dan mengembangkan keunggulan
kompetitif.
● Kerangka kerja sistem bisnis, seperti ISO 9001:2000, dapat berfungsi
sebagai wahana bagi integrasi CSR ke dalam operasi bisnis sehari-hari.
● CSR adalah sebuah konsep untuk menjalankan organisasi dengan baik
namun dengan cara yang bertanggung jawab secara sosial dan lingkungan
untuk mencapai keberlanjutan bisnis dan kepuasan pemangku kepentingan.