You are on page 1of 6

TEKNIK INSTRUMENTASI UROLOGY

HIDROCELECTOMY

OK 3 RSSA – MALANG

Disusun Oleh :

AYU PUSPITA NINGRUM

NIM. 0901400042

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN MALANG

JURUSAN DIV KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH

2010
TEKNIK INSTRUMENTASI

HIDROCELECTOMY

A. DEFINISI
Teknik Instrumentasi hidrocelectomy merupakan suatu cara melakukan
pengelolaan instrumen pada operasi hidrocelectomy.

B. INDIKASI
1. Klien dengan hidrocel

C. TUJUAN
1. Mengatur alat secara sistematis di meja instrumen.
2. Memperlancar handling instrument.
3. Mempertahankan kesterilan alat – alat instrumen selama operasi.

D. PETUGAS
1. Perawat instrumen kamar operasi.
2. Mahasiswa D IV Perioperatif.

E. PENGKAJIAN
1. Keadaan umum klien (identitas klien).
2. Hasil foto rontgent, laboratorium, EKG, vital sign normal.
3. Kondisi fisik dan psikis.
4. Kelengkapan dari instrumen.

F. PERSIAPAN KLIEN
1. Memberitahu klien tentang tujuan dan prosedur pembedahan (informet
consent).
2. Persiapan alat dan obat - obatan.
3. Puasa.
G. PERSIAPAN ALAT
1. SET INSTRUMEN STERIL
a. Di Meja Instrumen / Meja Besar
 Set linen, terdiri dari :
 Duk besar (buntu) : 3 buah
 Duk panjang / sedang : 4 buah
 Duk kecil : 6 buah
 Gown / jas operasi : 6 buah
 Handuk steril : 6 buah
 Sarung meja mayo : 1 buah
b. Di Meja Mayo
 Handvat mess / handle mess no. 3 : 1 buah
 Pinset chirugis (dissecting forceps) : 2 buah
 Pinset anatomis (tissue forceps) : 2 buah
 Surgical scissors / gunting prepare / mayo : 1 buah
 Metzenboum scissors : 1 buah
 Suture scissors / gunting benang : 1 buah
 Towel forceps / duk klem : 5 buah
 Sponge holding forcep / desinfeksi klem : 1 buah
 Mosquito : 2 buah
 Arteri klem vanpean : 1 buah
 Nald voeder / needle holder : 2 buah
c. Trolley waskom
 Round bowls (kom) besar / cucing : 1 / 2 buah
 Selang suction / waskom besar : 1 / 2 buah
 Kabel couter (monopolar) : 1 buah
 Bengkok (kidney trays) : 2 buah

2. SET INSTRUMEN ON STERIL


 Hipavix
 Bandage scissors / gunting verban
 Mesin suction
 Lampu operasi
 Lampu foto rontgent
 Meja operasi
 Alas meja operasi
 Meja mayo
 Meja instrumen / meja besar
 Standar infus
 Tempat sampah
 Trolley Waskom
 Mesin couter

3. BAHAN HABIS PAKAI


 Handscoen sesuai ukuran : sesuai kebutuhan
 Paragon mess no. 15 : 1 buah
 NS 0.9 % : 1000 cc
 Povidone iodine 10 % : 50cc
 Hibiscrub : 50 cc
 Premeline no. 3-0 : 1 buah
 Vicryl 2-0 : 1 buah
 Gaas steril (kassa steril) / deppers : 5 bendel / 3 buah
 Wound dressing (Sofratule) : 1 buah
 Hipavix 15 x 20 cm : 1 buah
 U-pad on : 1 buah
 Catgut plain no. 3-0 : 2 buah

H. TEKNIK INSTRUMENTASI
1. Tim bedah melakukan “time out briefing” (nama klien, umur, ruangan /
bangsal, diagnosa, riwayat alergi, riwayat penyakit dahulu).
2. Setelah klien dilakukan spinal anestesi blok (SAB) oleh dr. anestesi,
Circulating nurse (onloop) mengatur posisi klien terlentang (supine) dan
mencuci lapangan operasi dengan hibiscrub dan dikeringkan dengan doek
kecil steril. Pasang grown di kaki pasien.
3. Instrumen nurse melakukan surgical scrub, gowning and gloving.
4. Operator dan asisten melakukan surgical scrub.
5. Instrumen nurse membantu operator dan asisten gowning and gloving.
6. Berikan desinfeksi klem + povidone iodine 10%+ deppers (dalam cucing)
dengan menggunakan bengkok kepada asisten untuk dilakukan disinfeksi
pada lapangan operasi.
7. Draping :
a. Berikan duk kecil untuk bagian bawah scrotum
b. Berikan duk besar untuk melapisi bagian bawah
c. Berikan duk besar untuk menutup bagian atas
d. Berikan duk kecil untuk bagian kanan dan kiri area operasi, kemudian
memfiksasinya dengan towel forceps.
8. Pasang kabel electric couter, ikat dengan kassa dan fiksasi dengan towel
forcep, dekatkan meja mayo dan meja instrumen
9. Berikan scalpel handle no 3 + mess no. 15 dan dissecting forceps (1) pada
operator dan haemostatic forcep van Pean dan kasa kering pada asisten,
operator melakukan insisi scotum dan rawat perdarahan dengan
menggunakan electric couter.
10. Berikan delicate haemostatic forceps pada operator, tissue forceps pada
operator untuk membebaskan hidroceletestis lapis demi lapis mulai dari
tunika dartos-superficcial fasia-eksternal spermatic facia-cremester
musculus-internal spermatic facia-pariental layer of tunika vaginalis-
viseral layer of tunika vaginalis-tunika albuginea.
11. Berikan Metzemboum scissor dan electrical cutting untuk membantu
membebaskan hidroceletestis sesuai permintaan operator.
12. Setelah hidroceletestis diangkat taruh dalam kidney tray dan berikan
delicate haemostatic clamp 2 buah untuk memfiksasi bagian ujung ujung
lapisan yang dibuka untuk mempermudah dalam menjahit.
13. Lalu berikan catgut plain no 3-0 dan needle hoelder, dissecting forceps
kepada operator untuk menjahit lapisan exsternal spermatic
facia+superficial facia+tunika dartos menjadi satu dengan jahitan jelujur,
dan bagian kulit scrotum dengan jahitan satu satu. Berikan haemostatic
forcep van Pean, surgical scissor dan kasa kering pada asisten.
14. Bersihkan luka dengan kassa basah NS dan keringkan, tutup dengan
sofratulle dan kassa kering dan fiksasi dengan hipafik (skrotum support).
15. Merapikan pasien.
16. Perawat instrument menginventaris alat-alat dan bahan habis pakai,
mencuci dan mensetting ulang alat dan ruangan dirapikan kembali.

You might also like