You are on page 1of 4

NAMA : Febrianca Aisyah Dewimurti

NIM : 330147071
ROMBEL : R119
DOSEN : Woro Apriliana Sari S.Psi., M.Si.
SOAL

Buatkan rancangan/strategi/teknik pembelajaran yang mengunakan pembelajaran kognitif (pilih dari


salah satu tokoh kognitif) yang juga dapat meningkatkan kemampuan berbahasa siswa, serta jelaskan
bagaimana cara memotivasi siswa agar dapat mengikuti pembelajaran tersebut, kemudian evaluasi
belajar apa yang Anda gunakan untuk mengevaluasi hasil belajarnya!

Rancangan /Strategi/Teknik Pembelajaran yang digunakan ( Jelaskan!)

Pada rancangan teknik pembelajaran yang saya susun kali ini, adapula subyek dari pembelajaran
saya adalah sebagai berikut :
Siswa : SMP Kelas VIII Semester 1
Mata Pelajaran : PPKn
Materi : Memahami Kedudukan dan Fungsi Pancasila
Teknik : Mind Mapping

Pendidikan Kewarganegaraan berisikan pengetahuan mengenai aspek paling dasar dalam


kehidupan bermasyarakat, dan sebagai makhluk sosial, serta mempelajari berbagai masalah
dalam kehidupan sosial. Guru sebagai ujung tombak berhasil tidaknya pembelajaran harus
pandai dalam menentukan strategi pembelajaran yang tepat, salah satunya adalah dengan
pemilihan dan penentuan model yang tepat dan sesuai. Adapun tujuan pendidikan nasional
berdasarkan Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional (UU Sisdiknas) Nomor 20 Tahun
2003, pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan
proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk
memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak
mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara.
Oleh karenanya, untuk memberi materi “Memahami Kedudukan dan Fungsi Pancasila” pada
kelas VIII menggunakan teknik mind mapping. Model mind mapping adalah salah satu teknik
yang digunakan guru dalam menjelaskan materi, yang menggunakan media gambar bis berupa
gambar secara manual atau dengan media grafis menggunakan komputer yang gambar tersebut
kreatif dab dengan konsep yang benar sehingga tidak keluar dari materi. Sesuai teori Buzan
(2012) yang menyebutkan bahwa “Model Mind Mapping merupakan peta rute yang hebat bagi
ingatan, memungkinkan kita menyusun fakta dan pikiran sedemikian rupa sehingga cara kerja
alami otak dilibatkan sejak dini”. Mind mapping adalah cara yang paling efektif untuk
memasukkan, menyimpan, dan mengeluarkan data dari otak. Dalam teori belajar
konstruktivisme, salah satu strateginya dalah membuat catatan. Dan dengan mind mapping
adalah cara mencatat materi pelajaran yang dapat memudahkan siswa dalam memahami materi,
karena digunakan dengan simple dan efisien juga menggunakan media warna yang fantasi
sehingga membutuhkan imagineri dari pembuat dan membuat siswa dalam melihat mind
mapping dapat tertarik dan mudah mengingat materi.
Dalam pembelajaran siswa kelas VIII memiliki usia diantara 14-15 tahun, yang tergolong pada
masa belajar tahap operasional formal dalam teori Piaget dengan menggolngkan sesuai usia.
Dalam tahap tersebut, anak sudah mampu berpikir secara logis dan dapat berpikir secara abstrak
dan idealis. Disamping itu, anak sudah mampu berpikir bagaimana menyelesaikan masalah dan
secara sistematis menguji solusinya. Dalam masa sekolah tingkat rendah, anak yang cenderung
suka menyidik, mencoba, dan berekperimen yang distimulasi oleh dorongan menyidik dan rasa
ingin tahu yang besar dengan cara berpikir logis yang kongkret.
Sintak dalam teknik mind mapping yakni :
1. Memilih topik atau materi yang akan dibahas dan dibuat dalam mind mapping. Misalnya
adalah materi “Memahami Kedudukan dan Fungsi Pancasila”
2. Kemudian bagilah kelas menjadi beberapa kelompok, dengan satu kelompok 4-5 orang
anggota.
3. Mengkonstruksikan pada siswa dengan menjelaskan atau menunjukkan contoh mind
mapping dengan menggunakan warna, simbol atau imaginasi
4. Berikanlah medianya berupa kertas, pencil warna, pena, dan segala macam hal yang
membantu siswa untuk membuat mind mapping yang berwarna dan indah.
5. Berikanlah waktu pdaa siswa untuk dapat mengembangkan mind mapping tersebut.
6. Perintahkan pada siswa untuk dapat mempresentasikan mind mappingnya didepan kelas
dengan bergantian.
Cara memotivasinya (Jelaskan!)

Pada pembelajaran mind mapping diawali dengan aspresepsi atau pendaj=huluan oleh guru
diawal pelajaran. Guru menyiapkan psikis dan fisik dari peserta didik untuk mengikuti proses
pembelajaran serta menyiapkan diri dengan memotivasi peserta didik. Serta mereview materi
sebelumnya. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran atau KD yang akan dicapai. Guru terlebih
dahulu menjelaskan kepada siswa mengenai apa itu Mind Mapping dan bagaimana langkah-
langkahnya membuat Mind Mapping. Pada saat guru menjelaskan mengenai prosedur
pembelajaran Mind Mapping, siswa sangat terlihat antusias sekali mendengarkannya karena
siswa merasa penasaran seperti apa itu Mind Mapping. Dalam strategi motivasi yang dijelaskan
Slavin (1994) salah satunya adalah membentuk rasa ingin tahu dari siswa supaya tingkat
motivasinya dapat meningkat. Serta guru dapat membawakan contoh dari mind mapping supaya
siswa dapat memiliki gambaran dan memiliki minat untuk mengetahui lebih dalam mengenai
mind mapping. Dan membuka sesi diskusi bagi siswa yang belum paham untuk dapat bertanya.

Evaluasi yang digunakan (Jelaskan!)

Evaluasi dilakukan saat pembelajaran dan saat pembelajaran telah usai. Evaluasi dapat
menggunakan teknik nontes dan tes. Menggunakan teknik nontes adala menggunakan teknik
observasi dengan mengobservasi atau mengamati dan guru membuat rubrik penilaian. Dalam
kegiatan ini yang dinilai adalah aspek afekttif saat bekerja sama dengan temannya, dan aspek
psikomotorik atau keterampilan saat membuat mind mapping, saat presentasi dan bagaimana
hasil dari mindmapping, dalam hal ini guru mmebuat rubrik penilaian terkait hal tersebut.
Berbeda dengan evaluasi dengan teknik tes artinya guru memberikan soal bisa berupa pilihan
ganda bisa juga berupa isian atau uraian. Dengan menggunakan soal tersebut siswa diberikan 20
soal pilihan ganda mengenai materi yang dibuat mind mapping yaitu “Memahami Kedudukan
dan Fungsi Pancasila”. Siswa diberi tes formatif secara individu dan tidak boleh bekerja sama
guna mengetahui sejauh mana pemahaman di aspek kognitif menganai materi yang sudah
disampaikan sebelumnya.

You might also like