Professional Documents
Culture Documents
1 PB PDF
1 PB PDF
Abstract. This study aims to compare the learning model of Project Based
Learning (PjBL) and Project Based Learning integrated with STEM (PjBL-
STEM). This is to determine the implementation of the learning model, learning
outcomes (cognitive and psychomotor aspects) and student creativity on the basic
competence of milk processing technology. The research method used was quasi
experiment with Pretest-postest Nonequivalent control group design which was
done in 3 meetings. The subject of this research is students of SMK PPN Lembang
as many as 60 people, consisting of two classes. Class XI TPHP-1 as a control
class using the PjBL learning model. Class XI TPHP-2 as an experimental class
using the PjBL-STEM learning model. After implementing learning, the use of
PjBL-STEM learning model can improve student learning outcomes (cognitive
and psychomotor aspects) and student creativity in solving problems compared to
using PjBL learning model. The cognitive aspects of the PjBL-STEM class have
a higher N-gain value than the PjBL class. In the PjBL-STEM class, students
have higher psychomotor aspect values than PjBL. Psychomotor aspect is seen
from the value of skill when practicum. Creativity assessment is obtained from
3 indicators of fluency, flexibility, and novelty. The value of students’ creativity
using the PjBL-STEM learning model has a higher value of creativity than the
PjBL learning model.
49
Lani Meita Indah Furi, Sri Handayani, Shinta Maharani Eksperimen Model Pembelajaran Project Based Learning Dan Project Based Learning ...
50
Lani Meita Indah Furi, Sri Handayani, Shinta Maharani Eksperimen Model Pembelajaran Project Based Learning Dan Project Based Learning ...
melakukan Program Pengalaman Lapangan siswa dan memicu imajinasi kreatif mereka
(PPL) di SMK Pertanian Pembangunan dan berfikir kritis (Lukman, 2015). Dalam
Negeri Lembang, pembelajaran menggunkan pembelajaran STEM siswa diajak untuk
PjBL saja tidak cukup. Hal ini dikarenakan melakukan pembelajaran yang bermakna
siswa seringkali kesulitan jika dihadapkan dalam memahami sebuah konsep. Siswa diajak
pada kegiatan-kegiatan yang menuntut bereksplorasi melalui sebuah kegiatan proyek,
siswa untuk berfikir kreatif, salahsatunya sehingga siswa terlibat aktif dalam prosesnya.
pada kegiatan swakarya. Swakarya adalah Hal ini menumbuhkan siswa untuk berpikir
kegiatan berwirausaha pada siswa-siswi yang kritis, kreatif, analitis, dan meningkatkan
mengikuti mata pelajaran kewirausahaan. keterampilan berpikir tingkat tinggi
Kegiatan tersebut mencakup perencanaan (Ismayani, 2016). Bertitik tolak dari uraian di
usaha, produksi, pemasaran, hingga analisis atas, dalam upaya meningkatkan kreativitas
usaha yang berlangsung kurang lebih selama siswa perlu diambil langkah-langkah untuk
1 semester. Tetapi saat akan menghadapi perbaikan kualitas pada proses pembelajaran.
kegiatan ini, peserta didik mengalami Bagaimana memberikan pembelajaran yang
kesulitan-kesulitan yang dihadapi saat akan kaya akan aktivitas bermakna dan penuh
melaksanakan kegiatan ini. Kesulitan yang kreativitas, sehingga siswa lebih aktif dan
dihadapi siswa yaitu dalam menentukan ide terampil dalam pemecahan masalah. Hal
pembuatan produk, melakukan pemasaran tersebut diantaranya dengan melakukan
yang inovatif, dan penentuan harga dan laba perbandingan pembelajaran model PjBL pada
yang menunjang analisis kelayakan usaha umumnya yang dijadikan kelas kontrol dan
secara benar. Salah satu upaya yang bisa PjBL-STEM yang dijadikan kelas eksperimen.
dilakukan diantaranya dengan memberikan Sehingga dengan hasil dari perbandingan
suatu perlakukan yang dapat membawa siswa kedua model pembelajaran tersebut dapat
pada tingkat aktivitas dan kreativitas optimal, mengetahui proses pembelajaran yang
perlakukan yang dimaksud adalah dengan bermakna dan dapat dijadikan alternatif untuk
menerapkan pembelajaran Project Based meningkatkan kreativitas siswa khususnya
Learning terintegrasi STEM (PjBL-STEM), dalam menghadapi kegiatan swakarya.
yaitu pembelajaran berbasis proyek dengan
mengintegrasikan bidang-bidang STEM METODE
(sains, teknologi, teknik, dan matematika). Subjek pada penelitian ini adalah siswa-
Dalam pembelajaran PjBL-STEM sangat siswa XI TPHP SMK PPN Lembang. Metode
potensial untuk memberikan pembelajaran penelitian yang digunakan adalah Quasy
yang bermakna. Hasil penelitian Tseng dkk., Eksperiment. Quasy Eksperiment digunakan
(2013) mengungkapkan bahwa PjBL-STEM untuk menghubungkan sebab akibat dengan
dapat meningkatkan minat belajar siswa, melibatkan kelas kontrol disamping kelas
pembelajaran menjadi lebih bermakna, eksperiment. Instrumen penelitian ini antara
membantu siswa dalam memecahkan masalah lain: 1) lembar tes objektif berupa pre-test
dalam kehidupan nyata, dan menunjang dan post-test, 2) lembar observasi, 3) lembar
karir masa depan. Model pembelajaran penilaian keterampilan, 4) lembar penilaian
PjBL- STEM dapat melatih keterampilan kreativitas. Prosedur penelitian dapat dilihat
berfikir siswa (Addin, 2014). PjBL-STEM pada Gambar 1 berikut ini.
terbukti dapat membangkitkan rasa ingin tahu
51
Lani Meita Indah Furi, Sri Handayani, Shinta Maharani Eksperimen Model Pembelajaran Project Based Learning Dan Project Based Learning ...
52
Lani Meita Indah Furi, Sri Handayani, Shinta Maharani Eksperimen Model Pembelajaran Project Based Learning Dan Project Based Learning ...
Keterangan :
p = Panjang kelas Interval dengan menghitung persentase peserta didik
r = Rentang yang memperoleh nilai 1-4 pada setiap
k = Banyak kelas Interval indikator penilaia praktikum. Kemudian
presentase yang sudah didapat dideskripsikan
3. Pilih ujung bawah kelas interval pertama. setiap indikatornya. Persentasi kemampuan
Nilai ini diambil dengan data terkecil atau peserta didik dalam setiap indikator pada
data yang kecil dari data terkecil tetapi setiap aspek penilaian praktikum dihitung
selisihnya harus kurang dari panjang kelas menggunakan rumus Ninik, (2014) sebagai
yang telah ditentukan. berikut.
4. Selanjutnya, tabel diselesaikan dengan
menggunakan harga-harga yang telah 𝑛𝑛𝑛𝑛
dihitung 𝑃𝑃𝑃𝑃 = 𝑋𝑋 100%
𝑁𝑁
Hasil tes siswa yang diperoleh peneliti
dianalisis untuk mendapatkan nilai kualitatif
keefektifan belajar melalui ketuntasan belajar Keterangan:
(nilai > 75) dengan cara menghitung persentase Pi = Persentase peserta didik dalam
ketuntasan belajar menggunakan rumus: setiap tingkatan kemampuan
ni = Banyaknya peserta didik dalam
𝑝𝑝1 setiap kemampuan
p= 100%
𝑝𝑝2 N = Banyaknya seluruh peserta didik
I = Tingkat kemampuan nilai 1,2,3,4
53
Lani Meita Indah Furi, Sri Handayani, Shinta Maharani Eksperimen Model Pembelajaran Project Based Learning Dan Project Based Learning ...
54
Lani Meita Indah Furi, Sri Handayani, Shinta Maharani Eksperimen Model Pembelajaran Project Based Learning Dan Project Based Learning ...
55
Lani Meita Indah Furi, Sri Handayani, Shinta Maharani Eksperimen Model Pembelajaran Project Based Learning Dan Project Based Learning ...
56
Lani Meita Indah Furi, Sri Handayani, Shinta Maharani Eksperimen Model Pembelajaran Project Based Learning Dan Project Based Learning ...
57
Lani Meita Indah Furi, Sri Handayani, Shinta Maharani Eksperimen Model Pembelajaran Project Based Learning Dan Project Based Learning ...
yang diberikan tidak biasa untuk tingkat Berdasarkan gambar 4 terlihat bahwa
pengetahuan peserta didik pada umumnya rata-rata nilai kreativitas yang diperoleh
atau juga bisa mengacu pada cara baru yang kelas eksperimen dengan menggunakan
ditampilkan peserta didik. Cara yang baru pembelajaran STEM Project Based Learning
tersebut bisa saja merupakan cara kombinasi memiliki nilai rata-rata yang lebih tinggi
dari pengetahuan yang didapat peserta didik dibandingkan kelas kontrol yang menggunakan
sebelumnya (Krisnawati, 2012). model pembelajaran Project Based Learning.
Masalah yang harus dipecahkan peserta Kelompok yang rata-rata mendapatkan
didik yaitu membuat produk pengembangan/ kategori kurang kreatif dikarenakan belum
inovasi/pengembangan olahan susu dengan mampu membuat inovasi produk yang
ketentuan dibawah ini : beragam dan berbeda, belum mampu
1. Susu harus dijadikan sebagai bahan baku membuat kemasan yang sesuai dengan produk
utama, tidak sebagai bahan tambahan. secara inovatif, dan teknik pemasaran yang
2. Terdapat pengembangan atau inovasi/ inovatif. Kemudian, kelompok yang memiliki
pengembangan produk, baik pada rata-rata cukup kreatif, karena peserta didik
formulasi/teknologi pembuatan produk/ sudah mampu membuat produk yang beragam
teknik pembuatan produk. dan berbeda lebih dari satu produk dalam
3. Kemasan sesuai dengan produk yang pemecahan masalahnya. Namun, kemasan
dibuat dan inovatif. yang digunakan untuk kedua produk yang
4. Teknik dan cara pemasaran yang inovatif. digunakan tidak sesuai dengan karakteristik
Inovatif yang dimaksud yaitu peserta produk yang dibuat dan kurang inovatif, dan
didik membuat produk yang tidak sama dengan teknik pemasaran untuk kedua produk tidak
contoh pada modul yang diberkan oleh guru. ada perbedaan dalam memasarkan produknya.
Nilai kreativitas dari pertemuan 1 sampai 3 Dan rata-rata kelompok yang mendapatkan
disajikan dari rata-rata nilai kreativitas peserta kategori kreatif, dikarenakan peserta didik
didik pada setiap pertemuan antara kelas PjBL sudah mampu membuat produk yang
dan kelas STEM-PjBL disajikan pada gambar beragam dan berbeda lebih dari satu, mampu
4. memasarkan dengan baik, tetapi dalam proses
pengemasan labeling pada produk belum
sesuai dengan kriteria labeling yang benar.
. Hal ini disebabkan karena dalam PjBL-
STEM peserta didik diajak untuk melakukan
pembelajaran yang bermakna dalam
memahami sebuah konsep. Peserta didik
diajak bereksplorasi melalui sebuah kegiatan
proyek, sehingga peserta didik terlibat aktif
dalam prosesnya. Hal ini menumbuhkan
peserta didik untuk berpikir kritis, kreatif,
analitis, dan meningkatkan keterampilan
berpikir tingkat tinggi (Capraro & Slough,
2013). PJBL-STEM project-based learning
membutuhkan kerjasama, komunikasi antar
rekan, keterampilan pemecahan masalah,
Gambar 4. Grafik kreativitas peserta
serta manajemen diri.
didik pertemuan 1
Selain itu, didalam pembelajaran PjBL-
58
Lani Meita Indah Furi, Sri Handayani, Shinta Maharani Eksperimen Model Pembelajaran Project Based Learning Dan Project Based Learning ...
STEM peserta didik bekerja secara kolaboratif, kreativitas siswa dengan menggunakan model
terlibat dalam penyelesaian masalah, pembelajaran PJBL
mendesain penyelidikan dan menilainya,
serta membuat aktivitas inkuiri dan refleksi. Saran
Kemudian, mengintegrasikan konten dan
keterampilan ilmu pengetahuan, teknologi, Bagi guru direkomendasikan untuk
teknik, dan matematika. menerapkan model pembelajaran project based
learning terintegrasi STEM sebagai alternatif
SIMPULAN DAN SARAN pembelajaran pada mata pelajaran praktikum
pengolahan pangan, karena penerapan
Simpulan model pembelajaran project based learning
Pembelajaran pada kompetensi dasar terintegrasi STEM dapat meningkatkan hasil
menerapkan prinsip dasar pengolahan susu belajar dan kreativitas siswa. Bagi pembimbing
menggunakan model PJBL (Project Based kegiatan swakarya direkomendasikan
Learning) terlaksana dseluruh sintak pada untuk menerapkan model pembelajaran
tiga pertemuan. Sintak tersebut terdiri dari project based learning terintegrasi STEM
7 sintak, diantaranya: 1) memulai dengan sebagai alternatif pembekalan siswa dalam
pertanyaan mendasar dan menentukan perencanaan inovasi produk. Hal tersebut
proyek; 2) menyusun perencanaan proyek; dikarenakan memenuhi kegiatan swakarya
3) menyusun jadwal proyek. 4)pelaksanaan yang mencakup aspek pengetahuan, teknologi,
proyek; 5)memantau siswa dan kemajuan teknik dan matematika. Pembelajaran
proyek; 6)penilaian terhadap hasil proyek; 7) dengan menggunaan model pembelajaran
evaluasi. Keterlaksanaan pembelajaran pada project based learning terintegrasi STEM
kompetensi dasar menerapkan prinsip dasar membutuhkan waktu yang lama dalam
pengolahan susu menggunakan model PJBL pelaksanaannya. Karena, semakin banyak
(Project Based Learning) Terintegrasi STEM stimulus yang diberikan kepada siswa semakin
terlaksana seluruh sintak pada tiga pertemuan banyak pula respon berupa pertanyaan balik.
. Sintak tersebut terdiri dari 5 sintak, Sehingga, guru harus mampu mengatur
diantaranya: 1) Reflection; 2) Research; 3) waktu dengan baik. Bagi peneliti selanjutnya
Discovery; 4) Application; 5) Communication. disarankan untuk menilai 4 karakter belajar
Pembelajaran menggunakan PjBL- abad 21 yang lainnya seperti penilaian
STEM dapat meningkatkan hasil belajar terhadap communication, collaborative, dan
aspek kognitif, yang dilihat dari nilai N-gain critical thingking peserta didik. Bagi peneliti
yang lebih tinggi dibandingkan menggunakan selanjutnya perlu dipelajari efek terhadap
model pembelajaran PjBL. Pembelajaran kemampuan literasi numeric pada peserta
menggunakan PjBL-STEM dapat didik jika menggunakan model pembelajaran
meningkatkan hasil belajar aspek psikomotor, PjBL terintegrasi STEM.
yang dilihat dari nilai keterampilan saat DAFTAR PUSTAKA
melakukan praktikum inovasi olahan susu
yang lebih tinggi dibandingkan menggunakan Addiin, I.2014. Pengembangan Pembelajaran
model pembelajaran PjBL. Kreativitas siswa Dengan Menggunakan Pendekatan
dengan menggunakan model pembelajaran STEM Dengan Bantuan Lembar Kerja
PjBL-STEM pada kompetensi dasar teknologi Siswa Untuk Melatih Keterampiran
pengolahan susu memiliki nilai rata-rata Berfikir Kreatif Siswa Pada Materi
kreativitas yang lebih tinggi dibandingkan Fluida Statis. Jurnal Pendidikan Fisika,
59
Lani Meita Indah Furi, Sri Handayani, Shinta Maharani Eksperimen Model Pembelajaran Project Based Learning Dan Project Based Learning ...
60