You are on page 1of 9
x “1s? - 10, BIDANG SANITASI 10.1, Arah Kebijakan 1. Reguler Memujudkan algses universal sanitasi den pemenuhan Standar Pelayanan, Minimal (SPM) melalui dukungan pemda dalam peningkatan cakupan pelayanan sarana pengelolaan air limbah, yaitu berupa: ‘2. Pengembangan Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik Terpusat (SPALD-T) Skala Permukiman dan/atau PerKotaan; dan b, Pengembangan Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik Setempat (SPALD-S) di daerah perkotnan dan/atau perdesaan. Pembangunan sanitasi dilakukan dengan berdasarkan pada loki prioritas Gan reneana. pengembangan sistem sanitasi dalam Strateg) Sanitasi ota/Kabupaten (SSK) 2. Afirmasi Mewujudkan akses universal sanitasi serta percepatan pembangunan sanitasi di daerah tertinggal, kawasan perbatasan, pulau-pulau kecil ferluar, tansmigrasi, Papua dan Pupua Barat melalui dukungan Pemerintah Daerah dalam peninglatan cakupan pelayanan.sarana pengelolaan air limbab, dengan kegiatan berupa: fa. Pengembangan Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik Terpusat (SPALD-T] Skala Permukiman; dan 'b. Pembangunan Sistem Pengelolasn Air Limbah Domestik Setempat [SPALD'S) di daerah pedesaan, Pembangunan sanitasidilakakan dengan berdasarkan pada lokasi priortas den rencana, pengembangan sistem sanitasi dalam Strategi Sanitasi Kota/Kabupaten (88), 2. Penugasan ‘Mewujudkan akses universal sanitasi melalui peningkatan akses pengelolaan sir limbah, sampah, dan drainase lingkungan di Rabupeten/Kota prioritas’ penanganan kumuh; peningkatan akses sir jimbah div lokasi penanganan pricritas stunting, PAMSIMAS, dan Kabupaten/Kota priortas pengelolaan lumpur tinja; serta pengelolsan ‘sampah pada lokasi DAS prioritas nasional, dengan kegiatan berupa: ‘a. Pengembangan Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik Terpusat [SPALD-T) Skala Permukiman dan/atau PerKotaan; 1b. Pembangunan Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik Setempat [SPALD-S) di daerah perKotaan dan/atau perdessam; . Penyediaan Oo = 188 ‘c. Penyediaan sarana dan prasarana pengelolaan sampah; dan 4. Pembangunan infrastruktur pengelolaan drainase lingkungan, Pembangunan sanitasi dilakukan dengan berdasarkan pada lokesi priritas dan reneanapengembangan sistem sanitasi dalam Strategi Sanitasi Kota/Kabupaten (SSK 10.2, Tajuan dan Sasaran DAK Fisk Bidang Sanitast untuk meningkatkan eakupan pelayanan santas terutama untuk sarana pengelolaan air limbah domestik torpusat dan setempat, een ene eeiaea? tela sera Komen tepua est! bebe fasyarakat dan/atau penambahan sambungan rumah, pembangunan Instalasi Penglahan Laimpur Tinja (PLT) dan pengadaan truk tnja pada Kabupaten atau: Kota yang mempunyai dokumen Strategi Sanitasi Kota (SSK) serta pembangunan Tempat Pengelolaan Sampah Reuse Reduce Recycle (TPS JR) dan Pembangunan Drainase Lingkcungan. 10.3, Rusng Lingkup Kegiatan 1. Reguler Menu air limbah, menu kepiatan yang disedialan adalah sebagai berikut 4, Pengembangan Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik Terpusat (SPALD-T) Skala Permukiman dan/atau PerKotaan; dan 'b. Pembangunan Sistem Pengclolaan Air Limbah Domestik Setempat {(SPALD-S) di dacrah perKotaan dan atau perdesaan. 2. Afirmasi ‘Men air limbah, menu kegiatan yang disediakan adalah scbagai bert: 1a. Pengembangan Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik Terpusat (SPALD-1) Skala Permukiman dan/atau PerKotaam; dan , Pembangunan Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestic Setempat (SPALD-S) di daerah perdesaan dan atau perdesaan. 3. Penugasan ‘Menu air limbah, menu kegiatan yang disediakan adalah sebagai bert: fa. Pengembangan x 2159 ‘8. Pengembangan Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik Terpusat {(SPALD-T) Skala Permukiman dan/atau PerKotaan; dan 1b. Pembangunan Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestic Setempat (SPALD-S) di daerah perKotaan dan/atau perdesaan. Menu persampahan, menu kegiatan yang disediakan adalah penyediaan sarana dan prasarana pengelolaan sampah. Menu drainase, menu kegiatan yang disediakan adalah pembangunan infrastruktur drainase ingkungan. 10.3.1. Deskrips! Menu Kegiatan a Menu Kegiatan Rincian Menu Kegiatan DAK PISIK REGULER ‘Menus: Air Limbab Pembangunan IPA Komunal Minimal $0 KK. Pengembangan Sistem | Pembangunan bara IPAL kombinasi MCK Pengelolaan Air Limba | dengan jumlah tayanan minimal 50 KK. 1 | Domestik Terpusat (SPALD- yaaa rete Penambahan pipa pengumpul dan SR dan/atau PerKotaan untuk Kabupaten/Kota yang telah memiliki SPALD-T (skala Kota dan permulkiman) yang masih memiliki idle capacity Pembangunan tangki septkskala 2 | Pembangunan Sistem komunal (10109. engelolaan Air Limba Domest Setempat (SPALD- S)didaerah perkotaan | Pembangunan tangki septik skala dan/atau perdesaan individual perdesaan minimal 50 KK. 9 DAK FISH AFIRMASI = 160 = ‘Menu: Air Limbab Pengembangan Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik Terpusat (SPALD- 17) Skala Permukiman Pembangunan baru IPAL kombinasi MCK dengan jumiah layanan minimal 25 KK. Pembangunan Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik Setempat (SPALD- 5) didaerah perdesaan ‘Pembangunan tangki sept skala komunal (5-10 KK) Pembangunan tang sept skala Individual perdesaan minimal 50 KK, ‘Menu: Air Limbab Pengembangan Sistem Pengelolaan Air Limbab Domestil Terpusat (SPALD- 17) Skala Permukiman 1 | dan/atau Perkotaan ‘Pembangunan IPAL Komunal minimal 50 KK. Pembangunan baru IPAL kombinasi MCK dengan jumlah layanan minimal 50 KK. Penambahan pipa pengumpul dan SR ‘minimal berjumlah 25 SR untuk Kabupaten Kota yang telah memiliki SPALD-T (skala Kota dan permukiman) | yang masin memilild idle capacity Pembangunan Sistem Pengelolaan Air Limbah 2 | Domestik (SPALD) Setempat i daerah perkotaan an/atau perdesaan Pembangunan tangki septik skala eornunal (5-10 KK) ‘Pembangunan tangid sept sala individu perKotean. Pengadaan truk tnja Pembangunan tang septik skala individual perdesaan minimal 50 KK. Pembangunan .. @ isl Pembengunan MCK ++ dan jaringan perpipaan bagi lembaga pendidikan ‘agama minimal 300 siswa menetap. Menu: Persampahan 1 enyediaan sarana dan prasarana pengelalaan | Pembangunan TPS 3R sampah ‘Menu: Drainase Pembangunan infrastruktur | Pembangunan infrastruktur drainase Grainase lingkungan Infrastruktur 103. Kriteria Lokasi Priorites 1. Kelteria Lokast Kabupaten/Kota yang akan menerima DAK Fisik Bidang Sanitasi adalah yang termasuk ke dalam lokasi priortas DAK Fisik Bidang Sanitas Lokasi Prioritas (Hingga Level Terendah) Reguler Sudah atau sedang menyusun dokumen Strategi Sanitasi Kabupaten Kota (SSK). Menu kegiatan DAK Fisi yang diusulkan oleh ‘Kabupaten Kota harus sudah masulk dalam dokkumen SSK; Kegiatan DAK Fisik Reguler Sanitasi Tahun 2018 dilakukan i Ivar Jokasi kegiatan DAK Fisike Airmasi dan DAK Fisie Penugasan; dan Menu pembangunan tangki septik skala individual perdesaan Aliprioritasiaan di desa/elurahan yang sudah ODF selama minimal 1 tahun (paling akhir 1 Januari 2018) berdasarkan data dari STBM dan tidak beririsan dengan lokasi dalam DAK Fisk Afirmasi ataupun DAK Fisile Penugasan. ‘Aftemast .. x = 162 ASirmasi 1a. Kebupaten/Kota sudah atau sedang menyusun dokumen Strategi fanitasi Kabupaten Kota (SSK). Keglatan DAK Fisik yang diusullan oleh Kabupaten/Kota harus eudah mast dalam dolsamen SSK; Lokasi juga memenuhi salah satu prioritas daerah tertinggal, perbatasan, dan transmigrast sebagai berkut: 1) 122 Kabupaten tertinggal sesua Perpres No. 131 tahun 2015 yang fkean difolcaskan dK, 2) 7 PLBN, 10 PKSN, dan 187 Kecamatan lokasi prioritas di 43 Kabupaten/Kota perbatasan negara sesuai Perka BNPP No. I tahun 2015; 3) 111 pulaw-pulau kecil teriuar sesuai Kepres No. 6 tahun 2017 tentang. Penetapan PKT, yang berpenghuni dan berada di Kabupaten di luar Pulau Jawa, dan akan difokuskan di 12 PPKT sesual target RPJMN 2015-20195, 4) 92 dari 144 kawasan transmigrasi target RPJMN 2015 - 2019 dengan RKT yang telah ditetapkan melalui Kepmendes sampat dengan akhir 2017; dan 5) scliruh Kabupaten di Provinsi Papua dan Papua Barat dalam rangka pereepatan pembangunan Papua dan Papua Bara. Fenugasan 1a. Kabupaten/Keta sudah atau sedang menyusun dokumen Strategi Sanitasi Kabupaten/Kota (SSK). Kepiatan DAK Fisike yang dfusuilkan olch Kabupaten/Kota harus sudah masuk dalam dokuimen SSK; b. Menu kegiatan pembangunan baru SPALD-T skala permukiman, penambahan pipa pengumpul dan SR, penyediaan tangki septik Komunal, pengadaan truk tinja, dan" pembangunan drainase lingkungan diprioritaskan pada "31 Kota prioritas percepatan enanganan kumuh yang dinyatakan dengan SK WaliKota/Bupati perihal Penetapan Kumuh dan telah diveribkasi oleh tim KOTAKU, ait: 1. Kota Banda Aceh; 17, Kota Matarams 2. Kota Lhoksumawe; 18, Kota Bima; 3. Kota Medan; 19, Kota Pontianal; 4. Kota Pekanbaru; 20, Kota Palangkaraya; 5. Kota % “tp, <2 menus bOnesia 5. Kota Palembang: 21. Kota Banjarmasin; 6, Kota Tanjung Pinang; 22. Kota Ballkpapans 7. Kota Bogor: 23. Kota Tarakan; 8. Kota Cirebon; 24, Kota Manado; 9. Kota Surakartas 25. Kota Palus 10, Kota Semarang; 26, Kota Makasar; 11. Kota Peteatongan; 27, Kota Kendari; 12, Kota Tegal: 28. Kota Ambon; 13, Kota Yogyakarta; 29, Kota Sorong: 14, Kota Malang: 30, Kota Jayapura; dan 15, Kota Surabaya; 31. Kabupaten Nunukan, 16, Kota Tangerang; Menu kegiatan penyediaan sarana sampah diprioritaskan pada 31 Kota prionitas percepatan penanganan kumuh yang dinyatakan dengan SK Walikota/Bupati perihal Penetapan Kumuh dan telah iveriikasi oleh tim KOTAKU dan 15 DAS Prioritas; Menu tangki septik individu perkKotaan dan pengadaan tru tinja Giprioritaskan pada Kabupaten/Kota yang sudah memiliki IPL yang berfungsi atau sedang/sudah menyusun sistem pengelolaan Iumpur tinja (eguler/ ore! basis); Menu pengembangan SPALD-T skala perrnukiman, tangle septik ‘kormunal, dan tangii septik skala perdesean juga diprioritaskan untuk Kabupaten pelalceana PAMSIMAS dan 1000 Desa Stunting, dan Menu MCK++ dan jaringan perpipsan dilakulean pada pesantren/lembaga pendidikan agama minimal dengan 300 siswa menetap, 10.4. Tata Cara * w® = 164 - 10,4, ‘Tata Cara Pelakzansan Kegiatan 1. Persiapan dan Perencanaan, ‘Tahapan persiapan pelalcsanaan DAK Fisik bidang sanitasi diawali dari pengorganisasi pelaksanaan kegjatan dan sosialisast kegiatan yaitu sebagai beri ‘8, pengorganisasian pelaksancan kegiatan DAK Fisike dalam rangka mempercepat proses pelaksanaan kegiatan DAK Fisik bidang sanitasi diperiukan pengorganisasian pada berbagai tingkatan yyaitu Pusat, Provinsi, Kabupaten/Kola, dan. desa/kelurahan. Serta tuntuke menjamin Keberlanjutan operasi dan pemeliharaan infrastrultur Yang sudah terbangun, dibentuk Kelompok Pemanfaat dan Pemeliharaan khusus untuk pelaksanaan secara swakelola ', sosialisael kegiatan DAK isle sowinlisasi Kegiatan DAK Fisik digelenguarakan kepada. seluruh Pemerintah Kabupaten/Kota penerima DAK Fisik. Kegiatan ini meliputi Rapat Konsultasi Teknis Regional, Penyusunan Usulan Rencana Kegiatan (URK), Pengesahan Usulan Rencana Kegiatan, dan Pengisian Aplikasi E-Monitring Perencanaan pelaksansan kegiatan DAK Fisk bidang sanitasi a, Swaketola Perencanaan pelaksanaan Kegiatan DAK Fisik bidang sanitasi yang dilakakan secara swakciola dinwali melalui Pemilinan dan Penetapan ‘Lokasi Kegiatan, Penyusunan Rencana Kerja Masyarakat (RKM), dan Pesjangian Kerjasama KSM dengan OPD. b. Kontraktual Perencanaan pelaksanaan kegiatan DAK Fisik bidang sanitasi yang dllskcskan secaraKontraktual diawali melalui Pemiliban dan Penetapan Lokasi Kegiatan, Penyusunan DBD serta HPS, dan smembentuk panitia pengadan. 2, Pelaksanaat . x “68 2, Pelaksanaan Pelaksanaan DAK Fisik Bidang Sanitasi dapat dilakukan dengan swakelola dan kontraktual a. Swakelala Pelaksanaan swakelola dilakukan melalui konteak kerja antara Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) dan Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) yang dibentuke melalui musyawarah masyarakat dan ditetapkan Tpelatui Surat Keputusan (Sk) Pengguna Anggaran (PA) atau Kuasa Pengguna Anggaran (KPA). b. Kontrakeual Pelaksanaan kontraktual mengecu pada peraturan/pedoman yang ssadah ada. € Kontraltual Padat Karya Pelaksanaan kontraktual mengacu pada peraturan/pedoman yang Ret ada dan memaksimalken pemantaatan tenayu kev setespa Penyedia jasa dengan mandor, kepala tukang dan tukang. Penyedia Juco “mengumucnkan. pendaftaran calon pelerja dari masyarakat. Hanya jika masyarakat dak berminat bekesja, maka penyedia jasa dapat merckrut tenaga kerja 10.5. Penilaian Kinexja Pelaksanaan Kegiatan Kinerja pelaksanaan teknis adalah hasil pelaksanaan DAK Fisik Bidang Sanitast ‘Jane sequal dengan spesifasi tekn‘s dan peraturan perundangan yang berlaku. iagun indikator output dan outcome masing-masing bidang sebagai berikut: 1, indikator output jumlah sarana prasarana sanitesi unit]; dan 2. indikator outoame: eakupan pelayanan (jive). 11, BIDANG IRIGASI 11a, Arah Kebijakan Kebijakan DAK Fisik Bidang Irigasi diarabkan untuk menduiung sasarant Boontas pembangunan nasional yang tertuang dalam RPJMN 2019-2019 dan Rawacita, yaitu untuk menduleang prioritas nasional Kedaulatan Pangan. 11.2. Tajuan,

You might also like