You are on page 1of 8

Journal of Nutrition College, Volume 3, Nomor 4, Tahun 2014, Halaman 604-611

604 Journal of Nutrition College, Volume 3, Nomor 4, Tahun 2014


Online di : http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jnc

PENGARUH PEMBERIAN SERBUK BIJI LABU KUNING (Cucurbita moschata) TERHADAP


PENURUNAN KADAR TRIGLISERIDADARAHPADA TIKUS WISTAR JANTAN YANG
DIBERI DIET TINGGI LEMAK

Renny Wijayanti, Arintina Rahayuni*)

Program Studi Ilmu Gizi Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro


Jl.Dr.Sutomo No.18, Semarang, Telp (024) 8453708, Email : gizifk@undip.ac.id

ABSTRACT

Background: Pumpkin seeds contain a substance which has the effect of lowering triglyceride levels such as
phytochemicals (phytosterols), antioxidants (vitamin C, vitamin E, and beta carotene) and polyunsaturated fatty
acids (PUFA), but their use is still minimal. The purpose of this study was to determine the effect of pumpkin seeds
powder to decrease blood triglyceride levels in male Wistar rats were given a high fat diet.
Methods: This is a true experimental research design with pre-post test randomized control group design. As many
as 28 rats were divided into 4 groups: K, P1, P2 and P3 were subsequently randomly assigned individually caged
mice. When intervension, all groups received standard feed BR-2 by 20 g, but the groups P1, P2 and P3 received
additional pumpkin seeds powder at a dose of 0.54 g; 0.72 g and 0.90 g. Data obtained from measurements of serum
triglyceride levels were measured by the method of Enzymatic Colorimetric Test with GPO (Glycerol-3-Phosphate
Oxidase). Further statistical test with Shapiro Wilk test, paired t-test and anova.
Results: Triglyceride levels in group P2, P1 and P3 are sequentially decreased 13.40%; 7.98% and 0.54%.
Whereas in group K had increased levels of 1.36% triglyceride. There is no difference between stage hyperlipid and
intervention (p>0.05) and no effect of dosing between groups (p>0.05).
Conclusion:Effect of pumpkin seeds powder can not be significantly to decrease blood triglyceride levels in male
Wistar rats were given a high fat diet (p>0,05). In all three treatment groups experienced a decrease in triglyceride
levels in a sequence that is P2 by 13,40%; P1 by 7,98% and P3 by 0,54%.
Key words: pumpkin seeds (Cucurbita moschata); triglyceride; hyperlipid

ABSTRAK

Latar belakang:Biji labu kuning mengandung bahan yang memiliki efek menurunkan kadar trigliserida seperti
fitokimia (fitosterol), antioksidan (vitamin C, vitamin E, dan beta karoten) dan polyunsaturated fatty acids (PUFA),
tetapi pemanfaatannya masih minim. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pengaruh pemberian serbuk biji
labu kuning terhadap penurunan kadar trigliserida darah pada tikus Wistar jantan yang diberi diet tinggi lemak.
Metode:Merupakanrancanganpenelitiantrue experimental dengan pre-post test randomized control group design.
Tikus sebanyak 28 ekor dibagi menjadi 4 kelompok yaitu K, P1, P2 dan P3 selanjutnya tikus dikandangkan secara
individual. Pada saat intervensi, semua kelompok mendapatkan pakan standar BR-2 sebanyak 20 g, tetapi pada
kelompok P1, P2 dan P3 mendapat tambahan serbuk biji labu kuning yang diberikan secara sonde dengan dosis
masing-masing 0,54 g; 0,72 g dan 0,90 g. Data didapat dari pengukuran kadar trigliserida serum yang diukur
dengan metode Enzymatic Colorimetric Test dengan GPO (Glycerol-3-Phosphate Oxidase). Selanjutnya dilakukan
uji statistik dengan uji Saphiro Wilk, paired t-test dan anova.
Hasil:Kadar trigliserida pada kelompok P2, P1 dan P3 mengalami penurunan secara berurutan yaitu 13,40%;
7,98% dan 0,54%. Sedangkan pada kelompok K mengalami peningkatan kadar trigliserida sebesar 1,36%. Tidak
ada beda antara tahap hiperlipid dan intervensi (p>0,05) dan tidak ada pengaruh pemberian dosis antar kelompok
(p>0,05).
Kesimpulan:Pemberian serbuk biji labu kuning tidak dapat menurunkan kadar trigliserida secara signifikan pada
tikus Wistar jantan yang diberi diet tinggi lemak (p>0,05). Pada ketiga kelompok perlakuan mengalami penurunan
kadar trigliserida secara berurutan yaitu P2 sebesar 13,40%; P1 sebesar 7,98% dan P3 sebesar 0,54%.
Kata kunci: biji labu kuning (Cucurbita moschata); trigliserida; hiperlipid

PENDAHULUAN mengalami kenaikan dari 0,09% tahun 2006


Angka kejadian penyakit kardiovaskuler di menjadi 0,10% tahun 2007 dan 0,11% tahun 2008.1
dunia terus meningkat dan menjadikan penyakit Dislipidemia adalah kelainan metabolisme
jantung koroner (PJK) sebagai penyebab lipid yang ditandai dengan peningkatan kolesterol
utama.Berdasarkan data Dinas Kesehatan Jawa total, kolesterol LDL, trigliserida di atas nilai
Tengah tahun 2008, prevalensi kasus PJK normal serta penurunan kolesterol HDL di dalam
darah.2 Menurut US National Cholesterol

*)
Penulis Penanggungjawab
Journal of Nutrition College, Volume 3, Nomor 4, Tahun 2014 605

Education Program, dikatakan dislipidemia asam lemak lainnya di hati.24Selain itu, serat
apabila serum trigliserida > 150 mg/dl (1,7 pangan di kolon akan difermentasikan
mmol/L), kolesterol HDL < 40 mg/dl (1,0 mmol/L) menghasilkan asam lemak rantai pendek seperti
dan kolesterol LDL > 100 mg/dl (2,6 mmol/L).3 asetat, propionat, dan butirat yang kemudian
Suatu penelitian menyebutkan bahwa pengobatan masuk sirkulasi darah menuju hati, kemudian
dislipidemia dapat mengurangi risiko penyakit propionat akan menghambat kerja enzim HMG-
kardiovaskuler sebesar 30% selama 5 tahun.4 KoA reduktase yang menghambat sintesis
Fitosterol adalah steroida (sterol) yang kolesterol di hati.15
terdapat pada tumbuh-tumbuhan dan mempunyai Berdasarkan uraian diatas, penelitian
struktur yang mirip dengan dilakukan untuk mengetahui pengaruh pemberian
kolesterol.Rekomendasi dari penelitianterdahulu serbuk biji labu kuning terhadap penurunan kadar
untuk orang dewasa mengkonsumsi makanan yang trigliserida darah pada tikus Wistar jantan yang
mengandung fitosterol 2 g per hari untuk diberi diet tinggi lemak.
menurunkan kadar trigliserida darah dan
menurunkan risiko PJK.5 Dalam sebuah studi METODE PENELITIAN
jangka panjang lebih dari 85 minggu, sterol Penelitian true experimental dengan pre-
tanaman dapat menurunkan trigliserida darah post test randomized control group design ini
sebesar 16%, penyerapan trigliserida menurun dilakukan di Laboratorium Fisiologi Hewan
menjadi 40%, dan output fecal trigliserida sebesar Jurusan Biologi Fakultas MIPA Universitas Negeri
36%.7 Penelitian lain menunjukkan bahwa Semarang (UNNES) dengan perlakuan pemberian
fitosterol dalam biji kenari dapat menurunkan serbuk biji labu kuning (Cucurbita moschata) pada
kadar kolesterol total dan trigliserida dalam darah.8 sampel tikus.Penelitian ini dilakukan bersamaan
Fitosterol bersaing dengan penyerapan dengan penelitian tentang pengaruh pemberian
trigliserida dalam usus dengan cara mengikat serbuk biji labu kuning terhadap penurunan kadar
misel. Dibandingkan dengan trigliserida, fitosterol kolesterol total dan kolesterol LDL pada tikus
lebih mudah terhidrolisis, adanya fitosterol dalam hiperkolesterolemia.
usus akan menurunkan kelarutan trigliserida dalam Subjek pada penelitian ini adalah tikus
misel, selanjutkan akan menurunkan penyerapan jantan galur Wistar yang berumur 8 minggu (usia
trigliserida dalam usus dan meningkatkan ekskresi dewasa) dengan berat badan 150-200 gram yang
trigliserida feses.6,11Gangguan sintesis kolesterol diperoleh dari Laboratorium Fisiologi Hewan
akan mengakibatkan menurunnya reseptor Fakultas MIPA Universitas Negeri Semarang.
kilomikron VLDL. Kilomikron VLDL ini Berdasarkan perhitungan rumus Federer,
mengikat trigliserida di dalam hati dan besar sampel minimal adalah 6 ekor. Banyaknya
mengangkutnya menuju darah dan jaringan lemak. kelompok pada penelitian ini adalah 4 kelompok
Terjadi penurunan pengikatan trigliserida karena sehingga didapatkan jumlah total sampel sebesar
berkurangnya reseptor kilomikron VLDL tersebut 24 ekor.
berakibat trigliserida dalam darah juga menjadi Seluruh kelompok tikus diberikan pakan
berkurang.12,13 hiperlipid untuk menginduksi kenaikan kadar
Pemanfaatan biji labu kuning masih trigliserida darah. Pakan hiperlipid diberikan
minim, padahal di dalam biji labu kuning terdapat selama 14 hari. Komposisi dari pakan ini yaitu
kandungan yang memiliki efek menurunkan kadar kuning telur bebek. Cara pembuatannya yaitu
trigliserida seperti fitokimia (fitosterol), kuning telur bebek diambil dari telur yang masih
antioksidan (vitamin C, vitamin E, dan beta mentah kemudian diblender.16 Pemberian pakan
karoten) dan polyunsaturated fatty acids hiperlipid 10% dari jumlah pakan standar yaitu 2
(PUFA).23Pada 100 g biji labu kuning mengandung g/ekor/hari dan diberikan melalui sonde.
265 mg fitosterol;1,9 mg vitamin C; 35,10 mg Tikus sebanyak 24 ekortersebut dibagi
vitamin E; 9 µg β-karoten; 20,976 g PUFA dan 6 g menjadi 4 kelompok masing-masing 6 ekor tikus
serat.9,10,14Antioksidan membantu memecah yang ditentukan secara acak selanjutnya tikus
terjadinya proses oksidasi lemak yang apabila dikandangkan secara individual. Pada saat
terjadi oksidasi lemak, maka kolesterol menjadi intervensi selama 14 hari, kelompok I
mudah melewati dinding arteri dan mendapatkan pakan standar, kelompok II
25
menyumbatnya. Sedangkan PUFA dapat mendapatkan pakan standar dengan 0,54
menurunkan produksi dan sekresi partikel VLDL g/ekor/hari serbuk biji labu kuning yang
apolipoprotein B bersama dengan pengaturan ditambahkan air sampai 3 ml, kelompok III
aktifitas lipolisis plasma serta merangsang oksidasi mendapatkan pakan standar dengan 0,72
606 Journal of Nutrition College, Volume 3, Nomor 4, Tahun 2014

g/ekor/hari serbuk biji labu kuning yang Pengambilan darah dilakukan sebanyak
ditambahkan air sampai 3 ml, dan kelompok IV tiga kali yaitu setelah aklimatisasi, setelah
mendapatkan pakan standar dengan 0,90 pemberian pakan hiperlipid dan setelah intervensi.
g/ekor/hari serbuk biji labu kuning yang Sebelum diambil sampel darahnya tikus
ditambahkan air sampai 3 ml. Pakan standar yang dipuasakan selama 12 jam, selanjutnya sampel
diberikan pada semua kelompok ialah pakan darah diambil sebanyak 2 ml melalui pleksus
standar BR-2 sebanyak 20 g/ekor/hari. retroorbitalis. Pengambilan darah melalui pleksus
Pembuatan sonde biji labu kuning yaitu retroorbitaliskarena lebih mudah dan aman bagi
dengan cara biji labu kuning dikeringkan di bawah tikus.26 Kadar trigliserida dalam serum diukur
sinar matahari selama 3 hari, setelah kering biji dengan metode Enzymatic Colorimetric Test
labu kuning ditumbuk sehingga menjadi bentuk dengan GPO (Glycerol-3-Phosphate Oxidase).
serbuk. Pemberian serbuk biji labu kuning Data yang terkumpul merupakan
didasarkan pada rekomendasi konsumsi biji labu pemeriksaan kadar trigliserida darah, asupan pakan
kuning per hari pada manusia dari Food and Drug dan berat badan sampel.Data diuji normalitas
Administration (FDA) yaitu 30-40 dengan menggunakan uji Shapiro-Wilk. Perbedaan
g/hari.20Penentuan dosis serbuk biji labu kuning datadiuji dengan paired t-test. Untuk menganalisis
yaitu 30 g; 40 g dan 50 g/hari pada manusia. perbedaan pengaruh dosis dari keempat kelompok
Kemudian, dikonversikan pada tikus menjadi 0,54 perlakuan, data diuji menggunakan anova.17
g; 0,72 g; dan 0,90 g. Setelah itu ditambahkan air
sampai 3 ml dan diberikan secara sonde.

24 tikus Wistar jantan (umur 8 minggu)

[pakan standar 1 minggu]

Pengukuran kadar
trigliserida darah I

[pakan standar + pakan hiperlipid 2 minggu]

Pengukuran kadar
trigliserida darah II

[pakan standar 2 minggu] [pakan standar + intervensi 2 minggu]

6 tikus (kontrol) 6 tikus (P 1) 6 tikus (P 2) 6 tikus (P 3)

Pengukuran kadar
trigliserida darah III

Gambar 1. Bagan Rancangan Percobaan


Keterangan :
Kontrol : pakan standar
P1 : pakan standar + 0,54 g serbuk biji labu kuning
P2 : pakan standar + 0,72 g serbuk biji labu kuning
P3 : pakan standar + 0,90 g serbuk biji labu kuning
Journal of Nutrition College, Volume 3, Nomor 4, Tahun 2014 607

HASIL PENELITIAN Data asupan pakan didapatkan dari


1. Asupan Pakan Sampel data hasil penimbangan sisa pakan standar
Pemeliharaan dan pembersihan yang telah diberikansetiap hari. Penimbangan
kandang dilakukan setiap hari oleh peneliti sisa pakan menunjukkan asupan makan setiap
sehingga dapat meminimalisir penyakit yang harinya.
berasal dari lingkungan kandang. Namun, Tabel 1 menampilkan hasil analisis
terdapat 2 ekor tikus yang mati saat penelitian asupan pakan pada saat aklimatisasi,
berlangsung. hiperlipid dan intervensi.

Tabel 1. Hasil Analisis Asupan Pakan Aklimatisasi, Hiperlipid dan Intervensi


Aklimatisasi Hiperlipid Intervensi p
Kelompok N Rerata±SD Rerata±SD Rerata±SD Hiper-Interv
(g) (g) (g)
K 6 19,5±0,52 19,0±0,70 19,5±0,41 0,234a
P1 (0,54 g) 6 19,0±0,55 17,9±1,69 18,7±1,26 0,206a
P2 (0,72 g) 6 18,9±0,52 17,9±1,31 18,5±1,00 0,232a
P3(0,90 g) 6 19,3±1,15 18,6±0,94 19,0±0,98 0,434a
a
Uji paired t-test

Pada tabel 1 dapat dilihat bahwa lambunglebih lama dibandingkan pada saat
terjadi penurunan asupan pada tahap aklimatisasi.
hiperlipid dan peningkatan asupan pada tahap Pada saat intervensi semua kelompok
intervensi. sampel mengalami peningkatan asupan pakan
Pakan hiperlipid dan pakan intervensi dari tahap sebelumnya. Hal ini dikarenakan
diberikan secara sonde, proses penyondean pakan intervensi yang diberikan tidak sepekat
juga berjalan dengan lancar dan tikus tidak pakan hiperlipid sebelumnya, sehingga waktu
memuntahkannya, sehingga pakan hiperlipid pengosongan lambung tikus lebih cepat
dan pakan intervensi yang diberikan daripada saat tahap sebelumnya. Kelompok K
seluruhnya masuk ke dalam lambung tikus. memiliki standar deviasi yang lebihrendah
Pada saat aklimatisasi, kelompok P3 dibandingkan dengan kelompok lain, ini
memiliki standar deviasi yang lebih tinggi dikarenakan kelompok K hanya diberikan
dibandingkan dengan kelompok lain, pakan standar saja saat intervensi sehingga
dikarenakan terdapat beberapa sampelyang asupan pada setiap sampel tidak terlalu jauh
asupannya rendah sekali dan menghabiskan dari nilai rata-rata.
pakan. 2. Berat Badan Sampel
Pada saat pemberian pakan hiperlipid Penimbangan berat badan dilakukan
semua kelompok sampel mengalami seminggu sekali. Tabel 2 menampilkan hasil
penurunan asupan pakan. Hal ini dikarenakan analisis berat badan sampel pada saat
sampel mendapatkan asupan pakan hiperlipid aklimatisasi, hiperlipid dan intervensi.
yang kental, sehingga waktu pengosongan

Tabel 2. Hasil Analisis Berat BadanAklimatisasi, Hiperlipid dan Intervensi


Aklimatisasi Hiperlipid Intervensi p
Kelompok N Rerata±SD Rerata±SD Rerata±SD Hiper-
(g) (g) (g) Interv
K 6 167,5 ± 5,28 178,0 ± 7,49 181,8±14,38 0,668a
P1 (0,54 g) 6 164,3 ± 10,6 175,6 ± 5,08 178,6±9,76 0,531a
P2 (0,72 g) 6 159,2 ± 9,26 174,6 ± 17,03 177,1±10,17 0,796a
P3(0,90 g) 6 168 ± 16,50 177,4 ± 8,63 181,1±9,29 0,559a
Anova Δ 0,998
a
Uji paired t-test

Pada tabel 2 dapat dilihat bahwa pada setiap tahap.Pada tahap hiperlipid dan
sampel mengalami peningkatan berat badan intervensikelompok K memiliki berat badan
608 Journal of Nutrition College, Volume 3, Nomor 4, Tahun 2014

tertinggi dibandingkan dengan kelompok lain. menyatakan bahwa tidak ada beda antara
Dari uji anova dapat disimpulkan bahwa tidak tahap tahap hiperlipid dan intervensi (p>0,05).
ada pengaruh berat badan antar kelompok 3. Kadar Trigliserida
(p>0,05). Hasil uji beda pada tabel 2 Tabel 3 menampilkan hasil analisis
kadar trigliserida pada saat aklimatisasi,
hiperlipid dan intervensi.
Tabel 3. Hasil Analisis Kadar Trigliserida Aklimatisasi, Hiperlipid dan Intervensi
Aklimatisasi Hiperlipid Intervensi
Hiper-Interv
Kelompok Rerata±SD Rerata±SD Rerata±SD
(mg/dl) (mg/dl) (mg/dl) p Δ(%)
K 61,0±7,97 73,3±24,48 74,3±16,04 0,924a -1,36
a
P1 (0,54 g) 70,0±11,34 70,1±28,99 64,5±18,98 0,672 7,98
P2 (0,72 g) 66,5±11,36 71,6±26,03 62,0±28,00 0,108a 13,40
P3(0,90 g) 60,8±10,71 73,5±9,24 73,1±25,58 0,917b 0,54
Anova Δ 0,133
a
Uji paired t-test
b
Uji Wilcoxon

Hasil uji beda pada tabel 3 itu, penurunan kadar trigliserida tersebut
menyatakan bahwa tidak ada beda antara kemungkinan disebabkan karena menurunnya
tahap hiperlipid dan intervensi (p>0,05). Dari asupan pakan standar. Pakan standar mengandung
uji anova dapat disimpulkan bahwa tidak ada kolesterol yang cukup tinggi.30
pengaruh pemberian dosis antar kelompok Asupan lemak berlebih dapat
(p>0,05). Kadar trigliserida pada saat meningkatkan berat badan. Apabila pemenuhan
aklimatisasi menjadi acuan kadar trigliserida bahan bakar metabolik sudah tercukupi maka sisa
standar. asupan lemak yang dimetabolisme menjadi
Pada saat hiperlipid,semua kelompok trigliserida disimpan di dalam jaringan adiposa.
tikus mengalami peningkatan kadar Penumpukkan simpanan trigliserida di dalam
trigliserida. Namun, kelompok P3 memiliki jaringan adiposa mengakibatkan peningkatan berat
standar deviasi yang cukup rendah badan.18,19
dibandingkan dengan kelompok lain,
dikarenakan kadar trigliserida pada setiap Kadar Trigliserida Sebelum dan Setelah
sampel nilainya tidak terlalu jauh dari nilai Pemberian Serbuk Biji Labu Kuning
rata-rata. Kadar trigliserida pada kelompok P2, P1
Pada saat intervensi, kelompok P1, P2 dan P3 mengalami penurunan setelah intervensi
dan P3 mengalami penurunan kadar secara berurutan yaitu 13,40%; 7,98% dan 0,54%.
trigliserida. Namun, pada kelompok K Sedangkan pada kelompok K mengalami
mengalami peningkatan kadar trigliserida. peningkatan kadar trgliserida sebesar
1,36%.Hasilnya menunjukkan bahwa pemberian
PEMBAHASAN serbuk biji labu kuning tidak dapat menurunkan
Kadar Trigliserida Sebelum dan Setelah kadar trigliserida secara signifikan pada tikus
Pemberian Pakan Hiperlipid Wistar jantan yang diberi diet tinggi lemak.
Pada semua kelompok rata-rata kadar Kenaikan kadar trigliserida pada kelompok
trigliserida sudah mengalami peningkatan, tetapi K dikarenakan pada kelompok ini tidak diberikan
ada beberapa tikus yang tidak mengalami pemberian serbuk biji labu kuning sehingga tidak
peningkatan kadar trigliserida setelah pemberian terjadi penurunan kadar trigliserida. Asupan pakan
pakan hiperlipid.Pemberian diet tinggi lemak standar yang tidak disertai dengan asupan makanan
selama 56 hari dapat membuat tikus mengalami yang bersifat hipolipidemia hanya akan menambah
hiperlipid.31 Pemberian pakan hiperlipid diberikan kalori dan lemak sampel.
selama 14 hari karena keterbatasan waktu. Jadi, Penurunan kadar trigliserida tertinggi yaitu
kurangnya orientasi terhadap lama pemberian dan pada kelompok P2 (pakan standar + 0,72
jenis pakan hiperlipidtelur bebek menjadi g/ekor/hari serbuk biji labu kuning) sebesar
penyebab ada beberapa tikus yang tidak 13,40%. Hal ini dikarenakan dosis serbuk biji labu
mengalami peningkatan kadar trigliserida.Selain kuning yang efektif untuk menurunkan kadar
Journal of Nutrition College, Volume 3, Nomor 4, Tahun 2014 609

trigliserida adalah 0,72 g/ekor/hari, dosis tersebut kelarutan trigliserida dalam misel, selanjutkan akan
adalah hasil konversi dari dosis 40g/hari pada menurunkan penyerapan trigliserida dalam usus
manusia. Hal ini sesuai dengan penelitian dan meningkatkan ekskresi trigliserida feses.6,11
sebelumnya yang menyebutkan bahwa konsumsi Gangguan sintesis kolesterol akan mengakibatkan
40 g/hari biji-bijian dapat memberikan efek menurunnya reseptor kilomikron VLDL.
penurunan resiko penyakit jantung koroner (PJK) Kilomikron VLDL ini mengikat trigliserida di
secara maksimal.20 Di dalam biji labu kuning dalam hati dan mengangkutnya menuju darah dan
terdapat kandungan zat gizi yang dapat jaringan lemak. Terjadi penurunan pengikatan
menurunkan kadar trigliserida yaitu fitokimia trigliserida karena berkurangnya reseptor
(fitosterol), serat, antioksidan (vitamin C, vitamin kilomikron VLDL tersebut berakibat trigliserida
E, dan β-karoten) dan polyunsaturated fatty acids dalam darah juga menjadi berkurang.12,13
(PUFA).14,23 Selain itu, pada biji labu kuning juga
Sedangkan kadar trigliserida pada mengandung serat. Data dari USDA menyebutkan
kelompok P1 (pakan standar + 0,54 g/ekor/hari bahwa pada 100 g biji labu kuning kering
serbuk biji labu kuning)mengalami penurunan mengandung 6 g serat. Serat pangan dalam kolon
sebesar 7,98%. Dosis tersebut adalah hasil akan terfermentasi menghasilkan produk short
konversi dari dosis 30g/hari pada manusia. chain fatty acid (SCFA) seperti asam propionat
Penurunan kadar trigliserida tersebut dikarenakan dan butirat. Produksi SCFA menyebabkan luminal
dengan acuan pada penelitian sebelumnya dosis SCFA infusion, meningkatkan massa dan
biji labu kuning didasarkan pada anjuran konsumsi proliferasi kolon, juga mempengaruhi transpor sel
rata-rata biji-bijian dalam sehari yaitu 30 g/hari.20 epitel kolon dan mempengaruhi metabolisme
Kadar trigliserida pada kelompok P3 colonocyte. Selain itu juga mempengaruhi kontrol
(pakan standar + 0,90 g/ekor/hari serbuk biji labu lemak, karena asam propionat dimetabolisme di
kuning) mengalami penurunan sebesar 0,54%. hati dan menurunkan sintesis trigliserida.Serat
Dosis tersebut adalah hasil konversi dari dosis pangan dapat mempengaruhi metabolisme dengan
50g/hari pada manusia. Perubahan berat badan dan cara penundaan atau penurunan absorbsi
asupan pakan selama intervensi pada kelompok P3 trigliserida karena adanya SCFA.15
adalah paling tinggi dibandingkan dengan Pada biji labu kuning juga mengandung
kelompok perlakuan yang lain. Asupan pakan yang antioksidan seperti vitamin Csebesar 1,9 mg;
tinggi menjadi penyebab terjadinya peningkatan vitamin E sebesar 35,10 mg dan β-karoten sebesar
kadar trigliserida.18,19 9 µg per 100 g biji labu kuning yang dapat
Namun, ada beberapa tikus pada kelompok menurunkan kadar trigliserida.14 Vitamin C terkait
perlakuan yang tidak mengalami penurunan kadar dengan metabolisme kolesterol dan kekurangan
trigliserida setelah pemberian serbuk biji labu vitamin C meningkatkan sintesis kolesterol.
kuning.Hal ini kemungkinan karena adanya variasi Vitamin C berperan dalam metabolisme kolesterol
kepekaan keadaan lambung dan absorbsi pada dengan cara meningkatkan laju kolesterol yang
saluran pencernaan tikus Wistar jantan pada dibuang dalam bentuk asam empedu,
masing-masing individu terhadap senyawa- meningkatkan kadar HDL yang menyapu
senyawa dalam serbuk biji labu kuning yang kolesterol LDL, dan berfungsi sebagai pencahar
bersifat hipolipidemia.31 Kemungkinan lain sehingga meningkatkan pembuangan kotoran. Hal
disebabkan karena meningkatnya asupan pakan ini juga menurunkan pengabsorbsian kembali asam
standar. Pakan standar mengandung kolesterol empedu dan konversinya menjadi kolesterol.
yang cukup tinggi.30 Penelitian klinis menunjukkan bahwa vitamin C
Biji labu kuning merupakan bahan alami menurunkan kolesterol dan trigliserida pada orang
yang mengandung fitosterol yang bersifat sebagai yang mempunyai kadar tinggi, tetapi tidak pada
hipolipidemia. Penelitian terdahulu menyatakan mereka yang berkadar normal.21
bahwa dalam 100 g biji labu kuning mengandung Vitamin E bekerja dengan menghalangi
265 mg fitosterol.9,10Fitosterol bersaing dengan terjadinya stres oksidatif dari radikal bebas dan
penyerapan trigliserida dalam usus dengan cara memperbaiki kerusakan endothel pada
mengikat misel. Misel campuran terkomposisi dari dislipidemia. Perbaikan jaringan endothel pada
garam basa, fosfolipid, tri-, di- dan monogliserida, dislipidemia menyebabkan penurunan kadar
asam lemak, kolesterol bebas dan mikronutrien trigliserida serta mempunyai efek yang baik untuk
yang larut dalam lemak. Dibandingkan dengan penderita penyakit kardiovaskuler.25
trigliserida, fitosterol lebih mudah terhidrolisis, β-karoten dalam biji labu kuning berfungsi
adanya fitosterol dalam usus akan menurunkan memperlambat berlangsungnya penumpukan flek
610 Journal of Nutrition College, Volume 3, Nomor 4, Tahun 2014

pada arteri. β-karoten yang mempunyai fungsi Kemungkinan lain adalah adanya pengaruh
sebagai antioksidan akan menghalangi trigliserida komposisi pelarut yang menentukan kadar
yang mempunyai asam lemak dengan ikatan senyawa-senyawa dalam serbuk biji labu kuning
rangkap untuk mengalami reaksi oksidasi.22 yang dapat berkhasiat sebagai hipolipidemia.
Pada 100g biji labu kuning juga Pelarut air mungkin hanya dapat melarutkan
mengandung 20,976 g PUFA. Dalam penelitian sedikit senyawa di dalam serbuk biji labu kuning
terdahulu pemberian 4 g PUFA dalam sehari yang berkhasiat sebagai hipolipidemia. Perlu dicari
secara bermakna menurunkan kadar trigliserida pelarut yang efektif untuk melarutkan senyawa-
dan memperbaiki parameter lemak lainnya tanpa senyawa dalam serbuk biji labu kuning karena
meningkatkan kadar kolesterol LDL. Mekanisme beberapa senyawa yang bersifat hipolipidemia
penurunan trigliserida oleh PUFA yaitu PUFA tersebut tidak larut air.Menurut penelitian
menurunkan produksi dan sekresi partikel VLDL terdahulu fitosterol tidak larut di dalam air, tetapi
apolipoprotein B bersama dengan pengaturan larut di dalam alkohol.9
aktifitas lipolisis plasma (klirens lipoprotein lipase)
serta merangsang oksidasi asam lemak lainnya di SIMPULAN
hati. Secara langsung, PUFA menghambat enzim Pemberian serbuk biji labu kuning tidak
diacil gliserol transferase (DGAT) dan atau enzim dapat menurunkan kadar trigliserida secara
phospatidic acid phosphohydrolase (PAP) sehingga signifikan pada tikus Wistar jantan yang diberi diet
menurunkan produksi trigliserida dan menurunkan tinggi lemak (p>0,05). Pada ketiga kelompok
sekresi VLDL. PUFA mengaktifkan PPAR (yang perlakuan mengalami penurunan kadar trigliserida
merangsang oksidasi asam lemak). PUFA secara berurutan yaitu P2 sebesar 13,40%; P1
menurunkan ketersediaan asam lemak untuk sebesar 7,98% dan P3 sebesar 0,54%.
sintesa trigliserida sehingga menurunkan kadar
plasma triglierida. PUFA meningkatkan aktifitas SARAN
lipolisis plasma dan tingkat klirens trigliserida. 24 Perlu dilakukan orientasi lama waktu yang
Lebih rendahnya penurunan kadar cukup untuk membuat sampel menjadi hiperlipid
trigliserida pada kelompok P3 terjadi karena dengan pakan telur bebek.
senyawa antioksidan yang berlebih dapat
menghambat mekanisme penurunan kadar DAFTAR PUSTAKA
trigliserida. Kadar senyawa antioksidan tertentu 1. Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah. Profil
pada dosis yang berlebihan dapat berubah menjadi Kesehatan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2008.
prooksidan, sehingga dapat memperparah Semarang. 2008.
terjadinya kerusakan oksidatif akibat radikal bebas. 2. Shah SZA, Devrajani BR, Devrajani T, andBibi I.
Frequency of Dyslipidemia in Obese versus Non-
Vitamin C diketahui dapat berubah menjadi
obese in relation to Body Mass Index (BMI),
prooksidan dengan mengkatalisis pembentukan Waist Hip Ratio (WHR) and Waist Circumference
radikal hidroksil melalui reaksi Fenton. Adanya (WC). Pakistan Journal of Science [serial online].
radikal hidroksil ini dapat menginisiasi terjadinya 2008 [cited 2010 March]; 62 (1): 27-31.
peroksidasi lipid dengan cepat.29 Begitu juga 3. Carr TP, Ash MM, and Brown AW. Cholesterol
dengan vitamin E jika diberikan dalam jumlah Lowering Phytosterol : Factors Affecting Their
yang berlebih maka sifat antioksidannya berubah Use and Efficay. Department of Nutrition and
menjadi prooksidan.27 Selain itu, β-karoten yang Health Sciences, University of Nebraska, Lincoin,
bekerja sebagai antioksidan di bawah kondisi NE, USA. 2010.
fisiologis normal dapat juga bekerja sebagai 4. Grundy SM, Cleeman JI, Merz CNB, et al.
Implications of Recent Clinical Trials For The
prooksidan pada konsentrasi tinggi dan kondisi
National Cholesterol Education Program Adult
yang lebih oksidatif.22 Treatment Panel III Guidelines. American Hearth
Selain itu, pemberian fitosterol dengan Association 2004;110:227-239.
dosis diatas rekomendasi dapat mengakibatkan 5. Racette SB, Lin X, Lefevre M, Spearie CA, Most
sitosterolemia. Dimana keadaan sitosterolemia MM, Ma L, and Ostlund RE. Dose Effect of
tersebut terjadi mutasi pada ABCG5 dan ABCG8 Dietary Phytosterol on Cholesterol Metabolism: A
(pengangkut dalam usus dan hati) yang Controlled Feeding Study. Am J Clin Nutr
mengakibatkan penurunan transportasi fitosterol 2010;91:32-8.
dari enterosit kembali ke lumen usus dan 6. Silalahi J. MakananFungsional. Yogyakarta
mengurangi sekresi dari senyawa ini menjadi :PenerbitKanisius (Anggota IKAPI). 2006.
7. Ash and Mark MK. Modulation of Lipid
empedu. Hal tersebut dapat menghambat ekskresi
Metabolism by Phytosterol Stearates and Black
trigliserida dari tubuh.28
Journal of Nutrition College, Volume 3, Nomor 4, Tahun 2014 611

Raspberry Seed Oils. Nutrition and Health 22. Burton GW and Ingold. Β-caroten: an Usual Type
Sciences Dissertations and Theses, Paper 17. 2010. of Lipid Oxidation. J.Sci, 22: 569-573. 2004.
8. Torabian S, Haddad E, Cordero-MacIntyre Z, 23. Abuelgassim O and Showayman IA. The Effect of
Tanzman J, Fernandez ML, and Sabate J. Long- Pumpkin (Cucurbita pepo L) Seeds and L-
term Walnut Supplementation Without Dietary Arginine Supplementation on Serum Lipid
Advice Induces Favorable Serum Lipid Changes in Concentrations in A Atherogenic Rats. Department
Free-living Individuals. Eu J Clin Nutr of Biochemistry, King Saud University. Saudi
2010;64:274-9. Arabia. 2012.
9. Gupta AK, Savopoulos CG, Ahuja J, and 24. Stiles S. FDA approves EPA-only omega-3 PUFA
Hatzitolios AI. Role of Phytosterol in Lipid- capsule for high TG. [Internet]. [cited 2012 Aug
lowering : Current Perspectives. Q J Med 03] Available from :
2011;104:301-308. http://www.theheart.org/article/1430499/print.do
10. Lugasi A. Phytosterol-enrich Foods : Role in 25. Fatmawati E. Pengaruh Lama Pemberian Ekstrak
Lowering Serum Cholesterol Level, Community Daun Sambitolo (Andrographis paniculata Ness.)
Authorising and Conditions of Marketing. terhadap Kadar Kolesterol, LDL, HDL dan
National Institute for Food and Nutrition Scienc, Trigliserida Darah Tikus (Rattus norvegicus)
Budapest, Hungary. 2009. Diabetes. Skripsi. Jurusan Biologi Fakultas Sains
11. Gupta AK, Savopoulus CG, Ahuja J, and dan Teknologi Universitas Islam Negeri Malang.
Hatzitolios AI. Role of Phytosterols in Lipid- 2008.
lowering: Current Perspectives. QJ Med 2011; 26. Sharp PE and Regina MCL. The Laboratory Rat.
104:301-308. USA : CRC Press LLC; 1998.
12. Celik L, Kutlu HR, Sahan Z, Kiraz AB, Serbester 27. Hudiyono S. Pengaruh Berbagai Kondisi Oksidasi
U, Hesenov A, and Tekeli A. Dietary Inclusion of terhadap Kandungan Kolesterol dan Sterol Lain
Pumpkin Seed Oil For A Cholesterol Low and dalam Lemak Coklat. Makara, Sains, Vol. 8, No.
Oleic and Linolenic Acid Rich Egg Production in 2, Agustus 2004: 70-75. Departemen Kimia,
Layer Hens. Reveu Med Vet., 2011, 162, 3, 126- FMIPA, Universitas Indonesia. 2004.
132. 28. Dewi H. Pengaruh Pemberian Jus Persea
13. Ngili Y. Biokimia : Struktur dan Fungsi americana Mill. terhadap Kadar Kolesterol Total
Biomolekul. Yogyakarta : Graha Ilmu. 2009. Serum Tikus Jantan Galur Wistar Hiperlipidemia.
14. U.S. Department of Agricultural, Agricultural Universitas Diponegoro. 2007.
Research Service. USDA National Nutrient 29. Maulida F. Efek Ekstrak Daun Krokot (Portulaca
Database for Standard Reference, Release 23. oleracea L.) terhadap Kadar Alanin Transaminase
2010. (ALT) Tikus Putih (Rattus norvegicus) yang
15. Setyaji DY. Pengaruh Pemberian Nata De Coco Diberi Minyak Goreng Deep Frying. Skripsi.
Terhadap Kadar Kolesterol LDL dan HDL pada Fakultas Kedokteran, Universitas Sebelas Maret
Tikus Hiperkolesterolemia. Artikel Penelitian. Surakarta. 2010.
Universitas Diponegoro. 2011. 30. Hardiningsih R dan Nurhidayat N. Pengaruh
16. Gani N, Lidya I, dan Mariska M. Profil Lipida Pemberian Pakan Hiperkolesterol terhadap Bobot
Plasma Tikus Wistar yang Hiperkolesterolemia Tikus Wistar yang Diberi Bakteri Asam Laktat.
pada Pemberian Gedi Merah (Abelmoschus Jurusan Biologi FMIPA. Universitas Negeri
manihot L.). Julnal MIPA UNSRAT Online : 2 (1) Surakarta; 2006:7;2:127-130.
44-49. 2013. 31. Ally C, Kurtz TW and Morris RC. Biological
17. Dahlan MS. Statistik untuk Kedokteran dan Variability in Wistar-Kyoto Rats. Implications for
Kesehatan. Jakarta: Salemba Medica; 2008. Research with The Hyperlipid Rat.American Heart
18. Botham KM, Mayes PA. Pengangkutan dan Association, 7272 Greenville Avenue, Dallas, TX
Penyimpanan Lipid. In: Murray RK, Granner DK, 75231. 1987.
Rodwell VW, editors. Biokimia Harper. 27th ed.
Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC; 2006.
p.225-37.
19. Gropper SS, Smith JL and Groff JL. Advanced
Nutrition and Human Metabolism Fifth Edition.
Canada: Wadsworth; 2009. p.131-74.
20. Freedy V, Ronald R and Vinood B. Nuts and
Seeds in Health and Diseases Prevention.
Academic Press : Amerika. 2011.
21. G Sianturi. Vitamin C dan E Cegah Penyakit
Jantung. 2002 june 16 [cited on 2007 Nov 27];
Available from: URL:http://www.kompas. c om/k
e s e hatan/n e ws/0206/05/234849.htm

You might also like